LAPORAN KINERJA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
i
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
terhadap penyusunan Laporan Kinerja ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
pelaksana kegiatan di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional,
serta pemangku kepentingan khususnya pihak-pihak yang membutuhkan.
Djoko Siswanto
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
iii
Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Persentase
No
Sekjen DEN Pasca Refocusing Kinerja Capaian
8 Evaluasi pencapaian 1 1 Kinerja
100%
bauran energi nasional Rumusan hasil Rumusan
pengawasan hasil
pegawasan
TOTAL 125%
Adapun hal lain yang telah dilalui dalam mencapai target kinerja
sepanjang tahun 2021 antara lain meliputi:
1. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor
258.K/HK/02/MEM/2021 tentang Rencana Strategis Dewan Energi Nasional
tahun 2021 – 2025.
2. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 37 tahun 2021
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Dewan Energi
Nasional.
iv
DAFTAR ISI
LAPORAN KINERJA
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL
TAHUN 2021
v
Laporan Kinerja Tahun 2021
PENDAHULUAN
1
Laporan Kinerja Tahun 2021
2
Laporan Kinerja Tahun 2021
as of January 2022nd
Sekretaris Jenderal
Dewan Energi Nasional
Dr. Ir. Djoko Siswanto, M.B.A.
Kasubbag. Perlengkapan
dan Rumah Tangga
-
Kasubbag. Keprotokolan
www.den.go.id
www.den.go.id Dewan Energi Nasional @dewanenergi dewanenergi dewan energi 1
3
Laporan Kinerja Tahun 2021
4
Laporan Kinerja Tahun 2021
Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
melaksanakan kebijakan refocusing APBN tahap I s.d. V yang diberlakukan bagi
seluruh Unit Eselon I yang pagu anggaran nya berasal dari rupiah murni. Kebijakan
tersebut pada awalnya berdampak pada pelaksanaan kegiatan yang bersifat
belanja publik fisik / belanja infrastruktur. Kemudian, berdasarkan hasil rapat
dengan Komisi VII DPR-RI diupayakan anggaran belanja public fisik dikembalikan
5
Laporan Kinerja Tahun 2021
dengan menggeser pagu anggaran dari kegiatan yang masih dapat ditunda
pelaksanaannya agar dapat memberikan manfaat yang lebih banyak kepada
masyarakat ditengah pandemi covid-19.
6
Laporan Kinerja Tahun 2021
7
Laporan Kinerja Tahun 2021
BAB II
PERENCANAN KINERJA
II.1 PERJANJIAN KINERJA
Dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 229 k
tahun 2020 tentang Indikator Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, terdapat 16 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi
tanggung jawab Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional sesuai dengan tugas
dan fungsi yang dimiliki. Setiap IKU tersebut memiliki target kinerja yang harus
dicapai hingga tahun 2024, dimana target tersebut setiap tahunnya ditetapkan
dalam Perjanjian Kinerja antara Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional
dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
8
Laporan Kinerja Tahun 2021
9
Laporan Kinerja Tahun 2021
II.2 RENCANA STRATEGIS DEWAN ENERGI NASIONAL PERIODE 2020 S.D. 2025
Pada tahun 2021 telah ditetapkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral nomor 258.H/HK.02/ MEM/ 2021 tentang Rencana Strategis Dewan
Energi Nasional periode 2021 s.d. 2025, dimana telah ditetapkan 16 Program Kerja
Dewan Energi Nasional tahun 2021 s.d. 2025, antara lain:
Selain 16 Program Kerja Dewan Energi Nasional periode 2020 s.d. 2025,
Rencana Strategis Dewan Energi Nasional juga menetapkan Indikator Kinerja,
10
Laporan Kinerja Tahun 2021
Kerangka Regulasi, serta Kerangka Pendanaan hingga tahun 2025 dengan ilustrasi
sebagai berikut:
a) Indikator Kinerja
b) Kerangka Regulasi
11
Laporan Kinerja Tahun 2021
c) Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Utama yang dimiliki oleh Sekretariat Jenderal Dewan Energi
Nasional telah sesuai dengan kedudukannya, dimana secara teknis bertanggung
jawab kepada Dewan Energi Nasional dan secara administrative
bertanggungjawab kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Adapun
keterkaitan antara Indikator Kinerja dalam Rencana Strategis Dewan Energi
Nasional periode 2020 s.d. 2025 dengan Indikator Kinerja Utama oleh Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional tahun 2020 s.d. 2024 diilustrasikan pada gambar
dibawah ini.
12
Laporan Kinerja Tahun 2021
13
Laporan Kinerja Tahun 2021
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
14
Laporan Kinerja Tahun 2021
TOTAL 125%
15
Laporan Kinerja Tahun 2021
16
Laporan Kinerja Tahun 2021
17
Laporan Kinerja Tahun 2021
18
Laporan Kinerja Tahun 2021
19
Laporan Kinerja Tahun 2021
20
Laporan Kinerja Tahun 2021
21
Laporan Kinerja Tahun 2021
22
Laporan Kinerja Tahun 2021
b) Jenis CPE:
1) Minyak Bumi, BBM jenis Bensin dan LPG direkomendasikan
sebagai Jenis CPE, dengan pertimbangan merupakan jenis
energi yang sampai saat ini masih bersumber dari impor.
2) Minyak Solar dan Avtur tidak direkomendasikan sebagai
Jenis CPE, meskipun terdapat sedikit impor, namun
sebagian besar masih dapat dipenuhi dari produksi dalam
negeri.
3) BBN (Biodiesel) tidak direkomendasikan sebagai Jenis CPE,
dengan pertimbangan diantaranya saat ini kebutuhannya
masih dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri. Selain itu,
BBN tidak dapat disimpan dalam waktu lama, digunakan saat
ini untuk mendukung penyediaan Minyak Solar (B30), dan
tangki yang tersedia hanya mampu untuk mendukung
penyimpanan Cadangan Operasional. Dokumen ini telah
ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat
elektronik yang diterbitkan oleh BSrE322/HK.01/SJD/202122
November 2021
4) Batubara tidak direkomendasikan untuk menjadi Jenis CPE,
karena saat ini sekitar 75% produksi Batubara diekspor. Untuk
mendukung pemenuhan Batubara dalam negeri dilakukan
melalu kebijakan pengurangan persentase ekspor Batubara
dan meningkatkan persentase Batubara untuk DMO. Selain itu,
mendorong Badan Usaha untuk melakukan pembenahan
kebijakan Cadangan Operasional Batubara pada
pembangkit listrik.
23
Laporan Kinerja Tahun 2021
24
Laporan Kinerja Tahun 2021
25
Laporan Kinerja Tahun 2021
Importance vs Performance
4.02
4.00
Q9
3.98 Q2
Q1
Q5 Q7 Q4
Q6
Importance
3.96
3.94
3.92
3.90
3.88
3.86
3.84 Q3 Q8
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50
Performance
26
Laporan Kinerja Tahun 2021
27
Laporan Kinerja Tahun 2021
3. Provinsi Riau
Rapat koordinasi dilakukan pada tanggal 2 Juli 2021 di Kantor DPRD
Provinsi Riau. Hasil rapat koordinasi disepakati bahwa DPRD akan
mempercepat pembahasan Ranperda RUED dan berkomitmen
untuk menetapkan perda RUED tahun 2021. Hasil Ranperda RUED
(dokumen dan lampiran) telah disampaikan Biro Hukum Provinsi
Riau kepada Ditjen Otda Kemendagri, tanggal 21 Oktober 2021
dan telah dilakukan koordinasi antara Kemendagri dan Setjen DEN.
Selanjutnya Setjen DEN telah mengeluarkan surat rekomendasi
tentang masukan dan saran terhadap substansi ranperda RUED
Provinsi Riau tanggal 22 November 2021.
28
Laporan Kinerja Tahun 2021
29
Laporan Kinerja Tahun 2021
2. Provinsi Banten
Rapat Percepatan Penyelesaian Perda RUED Provinsi Banten
dilakukan secara virtual pada tanggal 19 Agustus 2021. Pada
rapat ini, DPRD Banten mengharapkan agar surat Gubernur
Banten tentang moratorium pembahasan Ranperda RUED
dicabut terlebih dahulu sebelum dilakukan pembahasan
lanjutan oleh DPRD/ Pansus RUED.
Pada tanggal 23 November 2021 Kepala Dinas ESDM atas nama
Sekda Provinsi Banten telah mengirimkan pencabutan surat
moratorium RUED Banten.
30
Laporan Kinerja Tahun 2021
31
Laporan Kinerja Tahun 2021
32
Laporan Kinerja Tahun 2021
2. Provinsi Banten
Rapat koordinasi teknis dengan Pemerintah Provinsi (Dinas ESDM,
Bappeda dan Biro Hukum) dilakukan pada tanggal 8 September
2021 untuk membahas substansi yang menjadi isi dalam
Rancangan RUED Provinsi banten. Berdasarkan hasil koordinasi,
hingga saat ini hambatan dalam penyusunan Perda Provinsi
Banten yaitu belum dicabutnya moratorium pembahasan
Ranperda RUED Banten melalui surat Gubernur Banten.
4. Sulawesi Utara
Rapat koordinasi teknis dengan Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Utara
dilakukan pada tanggal 8 Juni 2021 untuk membahas substansi
yang menjadi isi dalam Rancangan RUED Provinsi Sulawesi Utara.
33
Laporan Kinerja Tahun 2021
5. Sulawesi Selatan
Rapat koordinasi teknis dengan Dinas ESDM Provinsi Sulawesi
Selatan dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2021 untuk membahas
substansi yang menjadi isi dalam Rancangan RUED Provinsi Sulawesi
Selatan. Pemerintah Provinsi sedang melakukan penyempurnaan
draft Ranperda RUED hasil pembahasan teknis dengan Setjen DEN
sebelum di Paripurnakan oleh DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
6. Maluku
Rapat koordinasi teknis dengan Dinas ESDM Provinsi Maluku
dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2021 untuk membahas
substansi yang menjadi isi dalam Rancangan RUED Provinsi Maluku
dan selanjutnya menunggu jadwal pembahasan dengan DPRD
Provinsi Maluku.
34
Laporan Kinerja Tahun 2021
Pada 2021 telah dilakukan penilaian secara online oleh 34 OPD Provinsi,
dengan capaian nilai indeks kepuasan layanan sebesar 3,59 dari total
responden 22 OPD Provinsi (NAD, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Riau,
Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Maluku, Nusa
Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan
Sulawesi Selatan).
35
Laporan Kinerja Tahun 2021
Importance vs Performance
4.50
4.00
3.50 Q4
Q2
Q5
Q8Q1Q7
Q6
Q9
Importance
3.00
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00
Q3 3.50 4.00 4.50
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
Performance
36
Laporan Kinerja Tahun 2021
37
Laporan Kinerja Tahun 2021
38
Laporan Kinerja Tahun 2021
proyeksi konsumsi energi per provinsi per sektor dan per komoditi
dengan menghitung proyeksi pertubuhan ekonomi dan penduduk
dari Tahun 2010 -2070 yang dilaksanakan dalam bentuk Kick off
meeting, Rapat koordinasi, Forum Group Discusion (FGD) dan Rapat
Teknis. Kick off meeting melibatkan APK DEN, AP DEN, Kementerian
dan Lembaga serta Akademisi, sedangkan Rapat koordinasi
melibatkan internal Setjen DEN APK DEN, AP DEN dan Kementrian/
Lembaga. Untuk FGD melibatkan APK DEN, AP DEN, Kementrian dan
Lembaga, BUMN terkait energi, Universitas dan Akademisi yang dibagi
dalam 4 (empat) FGD yaitu:
2. FGD Proyeksi konsumsi energi periode 2020 s.d. 2080 dalam sektor
industri
39
Laporan Kinerja Tahun 2021
Waktu
No Kegiatan
Pelaksanaan
1 Rapat Persiapan Kick-off Penyusunan Pembaharuan 21 Jun 2021
Substansi Regulasi KEN dan RUEN
9. FGD Proyeksi Konsumsi Energi Periode 2020 s.d. 2080 di 15 September 2021
Sektor Transportasi
10 FGD Proyeksi Konsumsi Energi Periode 2020 s.d. 2080 di 24 September 2021
Sektor Komersial dan Rumah Tangga
40
Laporan Kinerja Tahun 2021
Dari hasil kegiatan ini maka dibuatlah strategi reviu KEN dan RUEN
maka diketahui yang pertama harus dikerjakan adalah mengetahui
proyeksi konsumsi energi dimana terlebih dahulu harus mengetahui
data proyeksi pertumbuhan ekonomi dan penduduk, seperti yang
terlihat pada Gambar 1 dibawah ini:
Pada tahun 2021, KLHK, KESDM dan Bappenas membuat studi dan
permodelan bersama untuk membuat perbandingan proyeksi transisi
energi yang dapat dilihat pada Tabel Perbandingan Asumsi Prakiraan
Pertumbuhan Penduduk Dan Ekonomi Dan Konsumsi Energi Final dan
Listrik Tahun 2060 dibawah ini.
41
Laporan Kinerja Tahun 2021
Deskripsi Satuan 2020 2025 2030 2035 3040 2045 2050 2055 2060 2065 2070
Penduduk Juta 270 282 294 304 313 319 324 328 330 332 333
PDB Miliar USD 1084 1426 1921 2552 3373 4407 5710 7294 9227 11550 14281
Pertumbuhan PDB % -2.02 6.26 5.98 5.85 5.66 5.54 5.26 4.93 4.77 4.55 4.29
PDB per Kapita Tanpa 4,012 5,048 6,532 8,387 10,794 13,818 17,627 22,255 27,928 34,809 42,886
42
Laporan Kinerja Tahun 2021
Tabel 4. Prakiraan Konsumsi Energi Final Listrik dan Non Listrik (Hasil FGD dan Kajian
Sementara PKK ITB)
MTOE 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060 2065 2070
Transportasi 63 74 78 82 86 90 95 100 105 111
Rumah Tangga 26 34 34 35 36 36 37 38 38 39
Industri 91 143 149 156 163 170 178 186 194 203
Komersial 9 11 13 16 19 22 26 31 37 44
Total 188 262 275 288 303 319 336 355 375 397
Jenis Energi (MTOE) 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060 2065 2070
Listrik 28 35 58 77 91 107 127 150 158 173
Batubara 52 79 79 80 80 81 17 17 18 18
BBM 61 75 54 41 35 30 26 21 23 21
Gas 28 44 37 39 42 44 23 24 25 27
Hidrogen 1 2 3 4 6 7 10 12
Biomasa 11 19 20 22 23 25 1 2 2 2
BBN 8 10 24 27 28 28 24 19 20 19
Batubara + CCS 0 0 0 0 0 0 65 66 68 70
Gas + CCS 0 0 0 0 0 0 22 23 24 25
Biomasa + ccs 0 0 0 0 0 0 25 26 28 29
Total 188 262 275 288 303 319 336 355 375 397
43
Laporan Kinerja Tahun 2021
44
Laporan Kinerja Tahun 2021
45
Laporan Kinerja Tahun 2021
B. Pendanaan EBT
46
Laporan Kinerja Tahun 2021
a) Konsep usulan sumber dana EBT dari fosil (berupa cukai BBM
dan endowment fund batubara)
b) Telah ditetapkan Perpres Nomor 98 tahun 2021 tentang nilai
ekonomi karbon (terkait pengelolaan dana dan pembagian
manfaat dari pelaksanaan perdagangan karbon,
pembayaran berbasis kinerja dan pungutan atas karbon akan
berpotensi sebagai sumber pendanaan EBT)
c) Telah ditetapkan UU Nomor 7 tahun 2021 tentang harmonisasi
Peraturan Perundang undangan (terkait penerimaan pajak
karbon untuk pemanfaaatan kegiatan rencana aksi mitigasi
perubahan iklim akan berpotemsi sebagai sumber
pendanaan EBT)
d) DEN telah melaksanakan koordinasi dengan Komisi VII DPR RI
untuk mendorong penyelesaian RUU EBT yang menjadi inisiatif
DPR (terutama terkait pengaturan pasal sumber dan
penggunaan dana EBT) serta dukungan perbankan untuk
pembiayaan proyek EBT.
e) Telah disampaikan Rancangan Perpres EBT dari MESDM
kepada Presiden (pengaturan terkait formulasi harga
keekonomian pembelian tenaga listrik EBT ke PLN berpotensi
meningkatkan investasi pendanaan EBT
Tindak lanjut temuan BPK Pemerintah belum menunjukkan
komitmen yang serius dalam peningkatan riset dan
pengembangan industri hulu EBT, BPK menyarankan Menteri ESDM
Selaku Ketua Harian DEN untuk mengkaji dan mengusulkan dana
pengembangan dan pemanfaatan penelitian EBT yang
bersumber dari dana energi tak terbarukan sesuai amanat UU
Energi.
47
Laporan Kinerja Tahun 2021
48
Laporan Kinerja Tahun 2021
49
Laporan Kinerja Tahun 2021
50
Laporan Kinerja Tahun 2021
51
Laporan Kinerja Tahun 2021
52
Laporan Kinerja Tahun 2021
53
Laporan Kinerja Tahun 2021
54
Laporan Kinerja Tahun 2021
55
Laporan Kinerja Tahun 2021
446 juta ton CO2 atau setara 11-15.5% dari total emisi tahun 2030
skenario BaU. Dalam dokumen Peta Jalan Implementasi NDC, aksi
mitigasi untuk mengurangi emisi sektor energi meliputi
pengembangan energi terbarukan, penggunaan bahan bakar
rendah karbon, pelaksanaan efisiensi energi dan konservasi energi,
serta penerapan teknologi energi bersih. Diantara rencana aksi
mitigasi tersebut, pengembangan energi terbarukan merupakan
rencana aksi mitigasi yang paling dominan, dimana target penurunan
emisi dari pengemangan energi terbarukan ditargetkan sebesar 170
juta ton CO2 dari total 314 juta ton CO2 target penurunan emisi di
tahun 2030. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah telah secara
serius mengagendakan transisi energi.
56
Laporan Kinerja Tahun 2021
57
Laporan Kinerja Tahun 2021
58
Laporan Kinerja Tahun 2021
59
Laporan Kinerja Tahun 2021
60
Laporan Kinerja Tahun 2021
61
Laporan Kinerja Tahun 2021
62
Laporan Kinerja Tahun 2021
Hal ini dipengaruhi oleh dorongan bersama baik dari Pimpinan Dewan
Energi Nasional maupun para Anggota Dewan Energi Nasional. Adapun
rekapitulasi penyusunan bahan Persidangan Dewan Energi Nasional yang
menjadi tanggung jawab dari Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
meliputi:
1. Rencana Strategis DEN 2021-2025 (SA DEN ke-1, bahan per tanggal 12
Maret 2021)
2. Rencana Kerja DEN TA 2021 (SA DEN ke-1, bahan per tanggal 12 Maret
2021)
3. Menuju Bauran Energi Nasional Tahun 2025 (SA DEN ke-2, 8 April 2021 )
4. Cadangan Penyangga Energi (SA DEN ke-3, bahan per tanggal 19 April
Juni 2021)
6. Rencana Strategis DEN 2021-2025 (SA DEN ke-4, update bahan per
tanggal 10 Juni 2021)
7. Rencana Kerja DEN TA 2021 (SA ke-5 DEN, update bahan per tanggal
10 Juni 2021)
11. Rencana Strategis DEN 2021-2025 (SA DEN ke-5, update bahan per
tanggal 27 Oktober 2021)
63
Laporan Kinerja Tahun 2021
12. Progres dan Tindak Lanjut Hasil Sidang Paripurna ke-1 DEN tahun 2021
(SA DEN ke-6, 16 Des 2021)
13. Draft Perpres tentang Cadangan Penyangga Energi (SA DEN ke-6,
update bahan per tanggal 16 Desember 2021)
14. Peta Jalan Transisi Energi Menuju Net Zero Emission (NZE) (SA DEN ke-6)
Pada Tahun 2021, Sidang Anggota DEN telah dilakukan sebanyak 6 (enam)
kali dan Sidang Paripurna DEN telah dilakukan sebanyak 1 (satu) kali.
64
Laporan Kinerja Tahun 2021
65
Laporan Kinerja Tahun 2021
66
Laporan Kinerja Tahun 2021
Tindak lanjut dari Sidang Anggota DEN ke-1 Tahun 2021 yaitu
penyempurnaan Renstra DEN dan program kerja DEN 2021
berdasarkan masukan dari Ketua Harian DEN serta Anggota DEN
(AP dan APK).
67
Laporan Kinerja Tahun 2021
68
Laporan Kinerja Tahun 2021
69
Laporan Kinerja Tahun 2021
70
Laporan Kinerja Tahun 2021
71
Laporan Kinerja Tahun 2021
72
Laporan Kinerja Tahun 2021
73
Laporan Kinerja Tahun 2021
Sidang Anggota DEN ke-5 dipimpin oleh Menteri ESDM selaku Ketua
Harian DEN, dan hadir dalam SA DEN tersebut Anggota DEN dari
Pemangku Kepentingan yaitu Agus Puji Prasetyono, Musri, Satya
Widya Yudha, Herman Darnel Ibrahim, Daryatmo Mardiyanto, Eri
Purnomohadi, As Natio Lasman, Yusra Khan, perwakilan tetap
Anggota DEN dari Pemerintah yaitu Kementerian Keuangan,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian
Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
74
Laporan Kinerja Tahun 2021
75
Laporan Kinerja Tahun 2021
1. Progres dan Tindak Lanjut Sidang Paripurna DEN ke-1 Tahun 2021
a. Terdapat 8 butir arahan Presiden yang telah ditindak lanjuti
oleh DEN dan juga K/L terkait
b. Seluruh Anggota DEN baik dari Pemerintah maupun dari
Pemangku Kepentingan telah memberikan masukan,
khususnya mengenai percepatan pengembangan EBT.
2. Draft Perpres Cadangan Penyangga Energi (CPE).
a. Pada dasarnya seluruh Anggota DEN sepakat dan
mendukung terhadap Rancangan Peraturan Presiden
tentang CPE.
b. Terdapat 3 alternatif pilihan pada prioritas CPE terkait jenis,
jumlah dan waktu yang perlu untuk diputuskan saat Sidang
Paripurna DEN.
76
Laporan Kinerja Tahun 2021
77
Laporan Kinerja Tahun 2021
78
Laporan Kinerja Tahun 2021
B. Biro Hukum
1) RPrpres tentang Cadangan Penyangga Energi posisi di biro hukum
2) RPermen tentang Tata Cara Penetapan Krisis dan/atau Darurat
Energi
3) RPerpres Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Energi yang Bersifat
Lintas Sektoral
4) RPerpres tentang Fasilitasi dan Hak Keuangan bagi Pimpinan dan
Anggota DEN
C. Produk Hukum Lain Yang Sudah Ditetapkan
1) Keputusan Menteri ESDM nomor 250.K/HK.02/SJD/2021 tentang
Tim Persiapan Pembentukan NEPIO
2) Kepmen ESDM nomor . 258.K/HK.02/MEM/2021 tentang RENSTRA
DEN 2021 – 2025
3) Kepmen ESDM Nomor 114.K/HK.02/SJD/2021 tentang logo
Dewan Energi Nasional
4) Kepmen ESDM tentang Penetapan Koordinator APK DEN Periode
2020 – 2025
D. IZIN PRAKARSA di SETNEG
1) Rperpres tentang SOTK Setjen DEN
79
Laporan Kinerja Tahun 2021
ENERGI PRIMER 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2030 2040 2050
EBT 38,6 44,7 51,3 62,8 73,2 92,3 130,6 212,8 316,0
Minyak Bumi 82,9 86,5 89,2 93,9 97,7 98,8 113,0 151,1 197,9
Gas Bumi 61,1 67,3 73,7 79,5 85,8 89,6 109,2 171,7 243,1
Batubara 104,9 109,0 112,9 115,2 118,6 119,9 147,6 198,6 256,2
Total 287,4 307,4 327,1 351,4 375,3 400,6 500,4 734,2 1013,2
Sumber: RUEN
1. pada tahun 2025 peran Energi Baru dan Energi Terbarukan paling
sedikit 23% (dua puluh tiga persen), dan pada tahun 2050 paling
sedikit 31% (tiga puluh satu persen) sepanjang keekonomiannya
terpenuhi;
2. pada tahun 2025 peran minyak bumi kurang dari 25% (dua puluh
lima persen), dan pada tahun 2050 menjadi kurang dari 20% (dua
puluh persen);
3. pada tahun 2025 peran batubara minimal 30% (tiga puluh persen)
dan pada tahun 2050 minimal 25% (dua puluh lima persen);
4. pada tahun 2025 peran gas bumi minimal 22% (dua puluh dua
persen) dan pada tahun 2050 minimal 24% (dua puluh empat
persen).
80
Laporan Kinerja Tahun 2021
Evaluasi pencapaian bauran energi primer pada tahun 2020 dan semester
I tahun 2021 dilakukan dalam rangka mengukur keberhasilan kebijakan
atau program yang telah ditetapkan dan mendorong percepatan
pencapaian sasaran penyediaan dan pemanfaatan energi serta bauran
energi primer yang optimal.
Tabel Target dan Capaian Bauran Energi Primer Nasional Tahun 2019 dan
2020
2020 2021
Energi
Target Realisasi Target Realisasi*)
Primer
MTOE % MTOE % MTOE % MTOE %
EBT 38,56 13,42 22,74 11,28 44,65 14,52 11,37 11,24
Minyak Bumi 82,88 28,84 66,18 32,82 86,46 28,12 32,11 31,75
Batubara 104,89 36,49 77,55 38,46 109,02 35,46 37,84 37,41
Gas Bumi 61,08 21,25 35,16 17,44 67,32 21,90 19,82 19,60
Total 287,40 100 201,62 100 307,45 100 101,14 100
Sumber: RUEN, HEESI 2020
Tabel Target dan Capaian Bauran Energi Primer Nasional Semester I Tahun
2020 dan 2021
2020 2021
Energi Realisasi Realisasi
Target Target
Primer Semester I Semester I
MTOE % MTOE % MTOE % MTOE %
EBT 38,56 13,42 11,59 10,90 44,65 14,52 11,37 11,24
Minyak Bumi 82,88 28,84 36,58 34,38 86,46 28,12 32,11 31,75
Batubara 104,89 36,49 37,62 35,36 109,02 35,46 37,84 37,41
Gas Bumi 61,08 21,25 20,59 19,36 67,32 21,90 19,82 19,60
Total 287,40 100 106,38 100 307,45 100 101,14 100
Sumber: RUEN, Pusdatin ESDM
81
Laporan Kinerja Tahun 2021
82
Laporan Kinerja Tahun 2021
83
Laporan Kinerja Tahun 2021
Tahun 2025
Penyediaan Bauran Energi Primer
No Provinsi Energi Minyak Gas
EBT Batubara
Primer Bumi Bumi
MTOE % % % %
Nanggroe Aceh
1 * 25,50 41,30 7,50 17,30
Darussalam
2 Sumatera Selatan * 21,06 31,69 21,72 25,54
3 Sumatera Barat 4,43 52,00 24,00 15,00 9,00
4 Bengkulu * 37,00 42,00 15,00 6,00
5 Jambi 3,16 24,00 34,08 31,56 10,37
Kepulauan Bangka
6 1,38 17,21 42,15 23,76 16,87
Belitung
7 Lampung 6,48 36,00 27,00 21,00 16,00
8 Kalimantan Timur 11,8 12,39 50,15 25,22 12,24
9 Kalimantan Selatan 7,28 19,60 34,70 43,10 2,60
10 Kalimantan Utara 2,33 55,95 20,96 20,96 7,15
11 Jawa Barat 51,98 17,00 20,00 20,00 25,00
12 Jawa Tengah 21,84 21,31 39,36 29,77 9,56
13 DI Yogyakarta 1,3 9,00 74,00 0,00 17,00
14 Jawa Timur 47,06 17,09 20,34 24,47 38,10
15 Bali 5,29 11,15 29,03 3,32 56,23
16 Nusa Tenggara Barat 2,61 23 77**
17 Nusa Tenggara Timur 2,59 24,00 54,00 12,00 10,00
18 Gorontalo 0,71 15,40 36,80 26,60 21,20
19 Sulawesi Tengah 6,20 30,51 5,14 52,06 12,29
20 Sulawesi Tenggara 3,03 7,00 30,00 55,00 8,00
21 Sulawesi Barat 0,52 46,00 42,00 6,00 6,00
*) Tidak tercantum dalam Perda RUED
**) Total Energi Fosil
Sumber: Perda RUED 21 Provinsi
84
Laporan Kinerja Tahun 2021
energi daerah untuk tahun 2019 dan 2020 kepada Anggota DEN. Menjadi
catatan bahwa laporan tersebut bersifat sementara mengingat belum
dilakukan verifikasi terhadap kesesuaian data energi yang digunakan
Pemerintah Daerah untuk menghitung realisasi penyediaan energi primer
dan bauran energi daerah. Sebagaimana yang disampaikan oleh
Pemerintah Daerah bahwa hingga saat ini seluruh Provinsi masih
terkendala dalam mengidentifikasi data penyediaan dan pemanfaatan
energi untuk menghitung realisasi capaian bauran energi daerah, hal
tersebut menjadi catatan bersama untuk mengevaluasi mekanisme
pengumpulan data energi agar dapat terintegrasi antara Pusat dan
Daerah. Laporan Realisasi Penyediaan Energi Primer dan Bauran Energi
Daerah Tahun 2019 dan 2020 oleh Pemerintah Daerah 21 Provinsi,
sebagaimana terlihat pada tabel berikut.
Tabel Realisasi Penyediaan Energi Primer dan Bauran Energi Daerah 21 Provinsi Tahun 2019 Berdasarkan Laporan
Sementara Pemerintah Daerah (Belum Verifikasi)
Tahun 2019
Penyediaan Bauran Energi Primer
No Provinsi Energi Minyak Gas
EBT Batubara
Primer Bumi Bumi
MTOE % % % %
Nanggroe Aceh
1 1,32 11,71 77,60 10,65 0,04
Darussalam
2 Sumatera Selatan 9,39 19,46 23,43 28,67 28,44
3 Sumatera Barat 3,37 26,52 34,38 39,11 0,00
4 Bengkulu N/A N/A N/A N/A N/A
5 Jambi 1,93 11,00 68,00 10,00 11,00
Kepulauan Bangka
6 N/A 19,72 61,86 18,42 0,00
Belitung
7 Lampung N/A N/A N/A N/A N/A
8 Kalimantan Timur 2,88 10,75 36,58 52,63 0,04
9 Kalimantan Selatan N/A N/A N/A N/A N/A
10 Kalimantan Utara 0,15 0,57 56,51 1,74 41,18
11 Jawa Barat N/A 35,90 64,10 N/A N/A
12 Jawa Tengah N/A 11,11 40,66 33,91 14,15
13 DI Yogyakarta N/A 6,09 93,91 0,00 0,00
85
Laporan Kinerja Tahun 2021
Tahun 2019
Penyediaan Bauran Energi Primer
No Provinsi Energi Minyak Gas
EBT Batubara
Primer Bumi Bumi
MTOE % % % %
14 Jawa Timur N/A 7,24 40,05 31,60 21,11
15 Bali 0,95 1,92 67,01 31,00 0,07
16 Nusa Tenggara Barat 1,59 9,18 N/A N/A N/A
Nusa Tenggara
17 N/A N/A N/A N/A N/A
Timur
18 Gorontalo 0,26 17,47 82,53 N/A N/A
19 Sulawesi Tengah N/A N/A N/A N/A N/A
20 Sulawesi Tenggara N/A 3,00 N/A N/A N/A
21 Sulawesi Barat N/A 21,00 46,00 33,00 0,00
N/A: Laporan data tidak tersedia
Sumber: Pemerintah Daerah 21 Provinsi (Dinas ESDM Provinsi)
86
Laporan Kinerja Tahun 2021
Tabel Realisasi Penyediaan Energi Primer dan Bauran Energi Daerah 21 Provinsi Tahun 2020 Berdasarkan Laporan
Sementara Pemerintah Daerah (Belum Verifikasi)
Tahun 2020
Penyediaan Bauran Energi Primer
No Provinsi Energi Minyak
EBT Batubara Gas Bumi
Primer Bumi
MTOE % % % %
Nanggroe Aceh
1 1,38 13,28 75,28 11,42 0,04
Darussalam
2 Sumatera Selatan 10,62 20,82 18,39 38,42 22,37
3 Sumatera Barat 3,16 27,72 31,72 49,56 0,00
4 Bengkulu N/A N/A N/A N/A N/A
5 Jambi 1,52 14,00 62,00 13,00 11,00
Kepulauan Bangka
6 N/A N/A N/A N/A N/A
Belitung
7 Lampung 4,94 21,72 56,71 17,03 4,54
8 Kalimantan Timur 2,76 9,64 35,44 54,86 0,06
9 Kalimantan Selatan N/A N/A N/A N/A N/A
10 Kalimantan Utara 0,11 0,57 56,34 1,61 41,48
11 Jawa Barat N/A 37,48 62,52 N/A N/A
12 Jawa Tengah N/A 11,89 37,43 48,18 2,51
13 DI Yogyakarta N/A 5,99 94,01 0,00 0,00
14 Jawa Timur N/A 11,75 35,50 31,39 21,36
15 Bali N/A 2,27 56,80 40,92 0,01
16 Nusa Tenggara Barat 1,44 11,29 N/A N/A N/A
17 Nusa Tenggara Timur N/A 7,84 N/A N/A N/A
18 Gorontalo 0,24 17,32 82,66 N/A N/A
19 Sulawesi Tengah N/A N/A N/A N/A N/A
20 Sulawesi Tenggara N/A N/A N/A N/A N/A
21 Sulawesi Barat N/A 21,00 41,00 38,00 0,00
N/A: Laporan data tidak tersedia
Sumber: Pemerintah Daerah 21 Provinsi (Dinas ESDM Provinsi)
87
Laporan Kinerja Tahun 2021
88
Laporan Kinerja Tahun 2021
Hasil evaluasi dalam pencapaian Bauran Energi Daerah tahun 2019 dan
2020 adalah sebagai berikut:
A. Pendanaan:
a) Keterbatasan sumber daya, mencakup: anggaran (baik
Pemerintah maupun swasta), sumber daya manusia (baik kualitas
maupun kuantitas) serta infrastruktur energi dan pendukung
khususnya di daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T).
b) Belum adanya dukungan subsidi dan anggaran dari Pemerintah
untuk merealisasikan target bauran energi daerah. Pada tahun
2021, sebagian dana untuk pengembangan EBT
dialihkan/refocusing untuk kegiatan lainnya.
c) Pemerintah Kabupaten/Kota khususnya di Provinsi NTT yang
memiliki anggaran untuk revitalisasi/pembangunan EBT terkendala
kewenangan, mengingat hanya Pemerintah Provinsi yang dapat
mengalokasikan anggaran untuk energi. Jika hanya
mengandalkan anggaran dari Pemerintah Provinsi maka akan
menghambat percepatan peningkatan bauran EBT di Provinsi.
d) Pengembangan EBT di daerah belum optimal, yang disebabkan
investasi yang cukup tinggi untuk teknologi EBT serta investasi untuk
pendanaan EBT masih terbatas baik dari APBN maupun
pendanaan swasta.
Usulan rekomendasi terkait pendanaan:
1. KESDM dan Pemerintah Daerah agar merancang skema insentif fiskal
atau non fiskal untuk mendukung implementasi program dan kegiatan
RUED.
89
Laporan Kinerja Tahun 2021
90
Laporan Kinerja Tahun 2021
91
Laporan Kinerja Tahun 2021
92
Laporan Kinerja Tahun 2021
Selain itu, mengingat saat ini belum ada pelaporan resmi terkait
pelaksanaan RUED oleh Pemerintah Daerah, DEN juga memberikan
rekomendasi sebagai berikut:
Indikator kinerja Evaluasi Bauran Energi Daerah dimulai sejak tahun 2021
dengan target kinerja yang ditetapkan sebanyak 17 rumusan
rekomendasi, angka tersebut merupakan jumlah dari Provinsi yang
telah menetapkan Perda RUED pada tahun 2019 pada saat
penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Dewan Energi
Nasional tahun 2020 s.d. 2024 dan Indikator Kinerja Utama Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional. Sedangkan pada tahun 2020 s.d.
2021 terdapat perkembangan penetapan Perda RUED menjadi
sebanyak 21 Provinsi. Hal ini memberikan dampak yang sangat baik
untuk capaian kinerja, karena dari 17 Provinsi yang ditargetkan,
meningkat menjadi 21 Provinsi yang dilakukan evaluasi terhadap
bauran energi daerahnya atau secara penilaian kinerja terhitung
sebesar 124%. Mengingat target baru dimulai pada tahun 2021,
sehingga belum ada data pembanding dengan capaian tahun 2020.
93
Laporan Kinerja Tahun 2021
Sesuai dengan amanat Pasal 12 huruf (d) Undang Undang Nomor 3 Tahun
2007 tentang Energi, Pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014
tentang Kebijakan Energi Nasional, dan Pasal 5 Peraturan Presiden Nomor
22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), Dewan
Energi Nasional bertugas mengawasi pelaksanaan kebijakan di bidang
energi yang bersifat lintas sektoral. Mengingat hal tersebut, DEN telah
melakukan pengawasan terhadap capaian pelaksanaan 59 strategi, 124
program dan 383 kegiatan yang merupakan kewenangan 13
Kementerian/Lembaga dan 102 kegiatan yang merupakan kewenangan
Pemerintah Daerah dalam Matrik RUEN.
94
Laporan Kinerja Tahun 2021
95
Laporan Kinerja Tahun 2021
Target Kinerja
Indikator Kinerja Realisasi Persentase
Sekjen DEN
Sekjen DEN Kinerja Capaian Kinerja
Pasca Refocusing
Level maturitas 3,5 3.98 117%
SPIP (data 2019)
Sistem Pengendalian Intern menurut PP Nomor 60 Tahun 2008 adalah Proses
yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui:
1. Kegiatan yang efektif dan efisien,
2. Keandalan pelaporan keuangan,
3. Pengamanan aset negara, dan
4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Keempat tujuan tersebut di atas tidak perlu dicapai secara khusus atau
terpisah-pisah. Dengan kata lain, instansi pemerintah tidak harus
merancang secara khusus pengendalian untuk mencapai satu tujuan.
Suatu kebijakan atau prosedur dapat saja dikembangkan untuk dapat
mencapai lebih dari satu tujuan pengendalian.
96
Laporan Kinerja Tahun 2021
PERJANJIAN LAPORAN
RPJMN RENSTRA RENJA
KINERJA KINERJA
97
Laporan Kinerja Tahun 2021
Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008, SPIP terdiri dari lima unsur, yaitu:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian risiko
3. Kegiatan pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan pengendalian intern
98
Laporan Kinerja Tahun 2021
99
Laporan Kinerja Tahun 2021
Pada Level-4 (Terkelola dan Terukur): Adanya evaluasi formal, berkala dan
terdokumentasi. Adanya praktik pengendalian internal yang efektif dan
telah dilaksanakan evaluasi formal secara berkala dan terdokumentasi.
Pada Level-5 (Optimum): Adanya pemantauan pengembangan
berkelanjutan. Telah menerapkan pengendalian intern yang
berkelanjutan, terintegrasi dan dalam pelaksanaan kegiatan pemantauan
menggunakan aplikasi komputer (otomatisasi).
100
Laporan Kinerja Tahun 2021
3. Kegiatan Pengendalian
Reviu Kinerja
Hubungan Yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait
Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi
Penendalian Fisik atas Aset
Penetapan dan Reviu Indikator
Pemisahan Fungsi
Operasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Catatan
Akuntabilitas Pencatatan dan Sumber Daya
Dokumentasi yang Baik atas SPI serta Transaksi dan Kejadian
Penting
4. Informasi dan Komunikasi
Informasi
Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif
5. Pemantauan
Pemantauan Berkelanjutan
Evaluasi Terpisah
Pengumpulan data SPIP pada tahun ini dilakukan dengan metode
pengisian Lembar Kerja Evaluasi (LKE) dimana data LKE itu dari BPKP
dengan format baru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penilaian
pada LKE berkaitan dengan Sasaran Strategis dan IKU dari setiap K/L,
dilanjutkan dengan pola cascading dari Eselon I – Eselon II. Data dukung
LKE dapat diunduh di https://bit.ly/LKE-SPIP-DEN2021
Sesuai dengan PK Eselon I Setjen DEN, target tingkat maturitas SPIP yaitu 3,5.
Penilaian SPIP tahun 2021 belum dapat diperoleh tetapi dikarenakan telah
101
Laporan Kinerja Tahun 2021
102
Laporan Kinerja Tahun 2021
Target Kinerja
Indikator Kinerja Realisasi Persentase
Sekjen DEN
Sekjen DEN Kinerja Capaian Kinerja
Pasca Refocusing
Nilai SAKIP 81 80.93 99%
Setjen DEN (capaian
2020)
103
Laporan Kinerja Tahun 2021
104
Laporan Kinerja Tahun 2021
105
Laporan Kinerja Tahun 2021
Upaya yang telah dilakukan pada tahun 2021 akan dinilai kembali oleh
Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada
awal tahun 2022, kemudian capaian nilai SAKIP Sekretariat Jenderal
Dewan Energi Nasional tahun 2021 didapatkan.
106
Laporan Kinerja Tahun 2021
5) Sasaran Strategis Menteri ESDM: Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien, &
Berorientasi pada Layanan Prima
Target Kinerja Persentase
Indikator Kinerja Realisasi
Sekjen DEN Capaian
Sekjen DEN Kinerja
Pasca Refocusing Kinerja
Nilai reformasi 80 96.80 114%
birokrasi
6) Sasaran Strategis Menteri ESDM: Organisasi yang Fit dan SDM yang Unggul
Dukungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional terhadap sasaran
strategis ini terdapat 2 hal, yaitu:
107
Laporan Kinerja Tahun 2021
108
Laporan Kinerja Tahun 2021
Adapun nilai IKPA Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional tahun 2018 s.d.
2021 diilustrasikan pada grafik dibawah ini.
98.75 98.69 98.96
88.81
109
Laporan Kinerja Tahun 2021
Pada tahun 2020 terdapat 15 indikator kinerja yang ditetapkan dan secara
keseluruhan capaian kinerja Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional pada
tahun 2020 adalah sebesar 123%. Kemudian, pada tahun 2021 Sekretaris Jenderal
Dewan Energi Nasional memiliki satu indikator kinerja yang baru dimulai yaitu
Evaluasi Pencapaian Bauran Energi Daerah, sehingga jumlahnya menjadi 16
indikator kinerja, dengan capaian kinerja secara keseluruhan sebesar 125%.
126%
125%
125%
124%
123%
123%
122%
capaian kinerja
2020 2021
110
Laporan Kinerja Tahun 2021
1 1 1 2
111
Laporan Kinerja Tahun 2021
1 2 7 7
1 1 1 1
8 10 8 14
Satuan: persentasi
112
Laporan Kinerja Tahun 2021
Pada tahun 2021 terdapat 11 usulan produk hukum yang disampaikan kepada
Biro Umum cq. Bagian Hukum dan Kepegawaian, dengan 11 produk hukum
telah ditindaklanjut dengan status 6 produk hukum telah ditetapkan baik
sebagai Peraturan Menteri/ Keputusan Menteri, serta 5 produk lainnya telah
disampaikan kepada Biro Hukum & Sekretariat Negara untuk oenetaannya.
TAHUN 2020 TAHUN 2021
1 1 1 1
- - 17 21
113
Laporan Kinerja Tahun 2021
11. Level maturitas SPIP memiliki target nilai 3.4, terdapat capaian sebesar 3.98.
Satuan: nilai
TAHUN 2020 TAHUN 2021
12. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2021 akan
disamapikan setelah pemeriksanaan SAKIP oleh Inspektorat Jenderal ada
awal tahun 2022.
Satuan: nilai
TAHUN 2020 TAHUN 2021
80 80.31 81 -
13. Indeks Reformasi Birokrasi ditargetkan sebesar 85, terdapat capaian yang
melampaui target sebesar 96.80.
Satuan: nilai
TAHUN 2020 TAHUN 2021
114
Laporan Kinerja Tahun 2021
80 96.64 85 96.80
14. Indeks profesionalitas ASN memiliki target sebesar 81 dengan capaian sebesar
85.23, capaian ini merupakan terbaik kedua di lingkungan Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral.
71 80.72 81 85.23
15. Nilai Indikator Kinerja Pengelolaan Anggaran (IKPA) target tahun 2021 sebesar
94.0 dengan capaian sebesar 98.96. Nilai ini juga menjadi nilai terbaik kedua
di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
115
Laporan Kinerja Tahun 2021
2. Menyalin bahan paparan yang relevan dengan tema rapat dari Unit terkait.
116
Laporan Kinerja Tahun 2021
ANGGARAN
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN (dalam ribu Rupiah)
TUGAS TEKNIS LAINNYA DEWAN ENERGI NASIONAL PAGU AWAL REFOCUSSING 1 - 4 PAGU AKHIR
TAHUN 2021 TAHUN 2021 TAHUN 2021
Belanja Gaji & Belanja Modal 37.723.222 4,998,841 33.306.455
Gaji dan Tunjangan serta Honorarium Anggota DEN 22.000.000 2,100,000 17.900.000
Operasional Perkantoran 11.000.000 400,000 13.006.250
Fasilitasi Pimpinan dan Anggota DEN* 1.496.722 529,984 1.483.250
Pengadaan Peralatan dan Mesin 1.930.250 506,500 814.070
Renovasi Gedung/Bangunan/Rumah Dinas 1.295.980 1,393,095 102.885
Belanja Barang 12.088.399 1.113.423 10.392.952
Pada akhir periode tahun 2021, Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
telah merealisasikan anggaran belanja sebesar Rp 43.559.402.535.000,- atau sama
dengan 99.68% dari total pagu akhir Rp 43.699.407.000,-. Adapun rincian belanja
terebut diilustasikan pada tabel dibawah ini.
Persentase
No Kode | Nama Jenis Belanja Pagu Realisasi
Realisasi
1 51|BELANJA PEGAWAI 17,598,153,000 17,552,634,889 99.74%
2 52|BELANJA BARANG 25,184,299,000 25,090,774,146 99.63%
3 53|BELANJA MODAL 916,955,000 915,993,500 99.90%
412536 43,699,407,000 43,559,402,535 99.68%
117
Laporan Kinerja Tahun 2021
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Target kinerja tahun 2021 secara keseluruhan tercapai dengan baik,
bahkan terdapat 9 indikator kinerja yang capaiannya melampaui target yang
ditetapkan. Capaian tahun 2021 juga meningkat jika dibandingkan dengan
periode yang sama pada tahun lalu. Keberhasilan ini bukan berarti didapatkan
tanpa upaya dan tantangan yang perlu dihadapi, dimana tantang paling
utama adalah ketersediaan anggaran dalam memberikan dukungan teknis
kepada Anggota Dewan Energi Nasional. Dukungan teknis dan administrative
kepada Anggota Dewan Energi Nasional merupakan prioritas utama agar
mendapat nilai maksimal dalam penialian indeks kepuasan layanan yang
optimal Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional.
Selain itu, dengan terbitnya Keputusan Menteri oleh Menteri ESDM selaku
Ketua Harian DEN No. 258.K/HK.02/MEM/2021 tentang RENSTRA DEN 2021 – 2025,
tantangan semakin besar bagi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional untuk
mensinkronkan program, kegiatan, hingga target kinerja antara Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional dengan Dewan Energi Nasional dan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Lebih lanjut, monitoring dan
evaluasi atas Indikator KInerja dalam Rencana Strategis Dewan Energi Nasional
periode 2020 – 2025 akan memerlukan perhatian yang cukup besar.
118
Laporan Kinerja Tahun 2021
IV.2 SARAN
Melihat capaian kinerja yang terbilang sudah cukup baik, namun demikian
masih tetap diperlukan langkah - langkah perbaikan dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi guna mempertahankan capaian kinerja saat ini, adapun hal – hal
yang perlu dipertahankan antara lain:
119
LAMPIRAN
LAPORAN KINERJA
SETJEN DEN
TAHUN 2021
A. PERSANDINGAN KINERJA DENGAN RPJMN 2020 s.d. 2024
Kinerja Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional di tahun 2021 merupakan
tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral periode 2020 - 2025, serta merupakan tahun
pertama dari implementasi RENSTRA DEN periode 2021 s.d. 2025. Kedua
dokumen perencanaan jangka menengah tersebut turut mendukung
pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Periode 2020 s.d. 2024. Adapun capaian kinerja RPJMN 2020 s.d. 2024 yang
didukung oleh Unit Kerja Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional pada
tahun 2021 adalah sebagai berikut :
AGENDA PEMBANGUNAN #1
MEMPERKUAT KETAHANAN EKONOMI UNTUK PERTUMBUHAN YANG BERKUALITAS
DAN BERKEADILAN
Dalam lima tahun mendatang, sasaran yang akan diwujudkan dalam rangka
memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya daya dukung dan kualitas sumber daya ekonomi sebagai
modalitas bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan;
2. Meningkatnya nilai tambah, lapangan kerja, investasi, ekspor dan daya
saing perekonomian
Adapun sasaran yang didukung Setjen DEN pada tahun 2021 ini adalah
sasaran nomor 1
Untuk mendukung pencapaian target Agenda Pembangunan nomor #1
RPJMN Periode 2020 s.d. 2024, sesuai dengan capaian Perjanjian Kinerja Tahun
Anggaran 2021, Setjen DEN telah telah menyusun rumusan rekomendasi,
antara lain :
• Formulasi Strategi Pembangunan Ekosistem Industri Baterai untuk KBLBB,
• Rumusan Peta Jalan Transisi Energi menuju NZE,
• Rumusan pengaturan tentang Cadangan Penyanga Energi,
• Penyusunan asumsi social-ekonomi serta konsumsi energi untuk
Pembaruan KEN,
• Sinkronisasi Kebijakan dan Strategi Percepatan Pembangunan PLTN,
• Rekomendasi atas laporan pengawasan pencapaian Bauran Energi
Nasional;
• Proyeksi permintaan dan penyediaan energi nasional dalam kurun waktu
2020 s.d. 2030 (dalam Buku Outlook Energi Indonesia)
AGENDA PEMBANGUNAN #2
MENGEMBANGKAN WILAYAH UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN DAN
MENJAMIN PEMERATAAN
Pembangunan kewilayahan tahun 2020-2024 menekankan keterpaduan
pembangunan dengan memperhatikan pendekatan spasial yang didasarkan
bukti data, informasi dan pengetahuan yang baik, akurat dan lengkap,
skenario pembangunan nasional, serta lokasi yang jelas sesuai rencana tata
ruang dan daya dukung lingkungan. Selain itu, pembangunan kewilayahan
juga mengutamakan pendekatan holistik dan tematik yang didasarkan
penanganan secara menyeluruh dan terfokus pada prioritas pembangunan
dan lokasi yang paling relevan sesuai dengan pendekatan koridor
pertumbuhan dan pemerataan. Pembangunan kewilayahan dilaksanakan
secara terintegrasi dengan mengutamakan kerjasama dan keterpaduan
program dan kegiatan antarkementerian/ lembaga, antara
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, antarpemerintah daerah,
serta antara Pemerintah dan Badan Usaha dalam perencanaan, pendanaan
dan pembiayaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan
Untuk mendukung pencapaian target Agenda Pembangunan nomor #2
RPJMN Periode 2020 s.d. 2024, sesuai dengan capaian Perjanjian Kinerja Tahun
Anggaran 2021, Setjen DEN telah telah melaksanakan :
• Pendampingan Penyusunan Peraturan Daerah Tentang RUED, sebagai
turunan dari RUEN, kepada Provinsi yang belum menetapkan PERDA RUED;
• Pembinaan Pelaksanaan PERDA RUED kepada Provinsi yang telah
menetapkan RUED
• Pengawasan pencapaian Bauran Energi Daerah terhadap Provinsi yang
telah menetapan RUED
AGENDA PEMBANGUNAN #6
MEMBANGUN LINGKUNGAN HIDUP, MENINGKATKAN KETAHANAN BENCANA,
DAN PERUBAHAN IKLIM
Sasaran, target, dan indikator outcome untuk prioritas nasional membangun
lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim
dikelompokkan sebagai berikut:
Adapun di tahun 2021, Setjen DEN fokus pada sasaran pembangunan rendah
karbon : meningkatnya capaian penuruan emisi dan intensitas emisi Gas
Rumah Kaca terhadap baseline, dengan indikator sebagai berikut :
Untuk mendukung pencapaian target Agenda Pembangunan nomor #6
RPJMN Periode 2020 s.d. 2024, sesuai dengan capaian Perjanjian Kinerja Tahun
Anggaran 2021, Setjen DEN telah telah menyusun rumusan rekomendasi,
antara lain :
• Formulasi Strategi Pembangunan Ekosistem Industri Baterai untuk KBLBB,
• Rumusan Peta Jalan Transisi Energi menuju NZE,
• Penyusunan asumsi social-ekonomi serta konsumsi energi untuk
Pembaruan KEN,
• Sinkronisasi Kebijakan dan Strategi Percepatan Pembangunan PLTN,
• Rekomendasi atas laporan pengawasan pencapaian Bauran Energi
Nasional;
• Proyeksi permintaan dan penyediaan energi nasional dalam kurun waktu
2020 s.d. 2030 (dalam Buku Outlook Energi Indonesia)
TUJUAN NOMOR #7
MEMASTIKAN AKSES TERHADAP ENERGI YANG TERJANGKAU, DAPAT
DIANDALKAN, BERKELANJUTAN DAN MODERN BAGI SEMUA