Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN

Survei Evaluasi Kelembagaan


Mewujudkan Organisasi DJPT yang Tepat Fungsi, Tepat Proses, dan Tepat Ukuran

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP


KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2021
1
Survei Evaluasi Kelembagaan LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
segala kemurahan dan perkenan-Nya, di masa pandemi Covid-19 yang membuat
segala sesuatunya serba terbatas ini kami dapat menyelesaikan Laporan Survei
Kelembagaan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Tahun 2021 sebagai
ikhtiar dalam mewujudkan organisasi yang tepat fungsi, tepat proses, dan tepat
ukuran.
Evaluasi kelembagaan merupakan kewajiban bagi setiap instansi
pemerintah. Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun
2019 tentang Organisasi Kementerian Negara, khususnya Pasal 87 ayat (1) dan (2),
bahwa penataan organisasi pemerintahan dilakukan berdasarkan evaluasi
kelembagaan dan analisis kebutuhan organisasi dan ayat (2), evaluasi
kelembagaan dilakukan paling kurang 3 (tiga) tahun sekali.
Adapun tools dalam rangka melakukan evaluasi kelembagaan ini adalah
Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi
Kelembagaan Instansi Pemerintah, dimana ruang lingkup evaluasinya meliputi:
Dimensi Struktur (kompleksitas; formalisasi; dan sentralisasi) dan Dimensi Proses
(keselarasan (alignment), tata kelola (governance) dan kepatuhan (compliance);
perbaikan dan peningkatan proses; manajemen risiko; dan teknologi informasi)
yang dijabarkan menjadi 63 butir pertanyaan.
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap sebagai bagian dari Kementerian
Kelautan dan Perikanan terus berupaya agar organisasi dibangun untuk
mendukung pencapaian visi, misi, dan sasaran KKP, serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat terkini. Oleh sebab itu, berbagai upaya terus dilakukan
agar organisasi DJPT selalu dinamis, agile, dan mumpuni menjawab kebutuhan
internal maupun eksternal yang semakin berkembang.
Akhirnya, semoga laporan ini menjadi salah satu rekomendasi dan
pertimbangan atas ikhtiar penataan organisasi di DJPT. Tetap semangat. Stay
Healthy!

Jakarta, 19 Juli 2021


Sekretaris Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap,

Yuliadi

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


2
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Pendahuluan
A. Latar Belakang 4
B. Dasar Pelaksanaan 4
C. Maksud dan Tujuan 5
D. Pelaksanaan 5
E. Pengertian Dasar 6
Gambaran Umum
A. Pertanyaan Survei 8
B. Unit Kerja 12
C. Responden 13
Hasil Survei
A. Dimensi Struktur
1. Kompleksitas 14
2. Formalisasi 19
3. Sentralisasi 21
B. Dimensi Proses
1. Keselarasan (Alignment) 25
2. Tata Kelola (Governance) dan Kepatuhan (Compliance) 27
3. Perbaikan dan Peningkatan Proses 30
4. Manajemen Risiko 31
5. Teknologi Informasi 33
Analisis
A. Tabel Evaluasi Kelembagaan DJPT Secara Mandiri 36
B. Grafik Radar dan Analisis Hasil 42
C. Jawaban Pertanyaan Terbuka 43
Penutup
A. Kesimpulan 50
B. Rekomendasi 50
Lampiran 52

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


3
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak ada organisasi pemerintah yang bersifat paripurna, final, dan
absolut tanpa dapat dievaluasi eksistensinya. Justru organisasi pemerintah
yang baik adalah yang selalu dinamis, dapat mengikuti perkembangan dari
tuntutan baik mandat perundang-undangan maupun masyarakat yang dilayani
maupun para pemangku kepentingan lainnya.
Untuk dapat menjadi organisasi pemerintah yang dinamis, maka secara
berkala perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi yang baik dan iideal seharusnya
melibatkan berbagai piihak, tidak saja dari pihak internal saja, namun juga
pandangan lain dari para pemangku kepentingan, akademisi, maupun
masyarakat yang dilayani guna mendapatkan hasil yang seimbang. Namun
demikian, sebagai langkah awal, tidak ada salahnya secara mandiri dilakukan
evaluasi (self assessment) guna mendapatkan gambaran awal dari potret
organisasi yang ada saat ini.
Amanat mengenai pelaksanaan evaluasi kelembagaan tersebut tertuang
dalam Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi
Kementerian Negara, khususnya pada Pasal 87 ayat (1) dan (2), bahwa
penataan organisasi pemerintahan dilakukan berdasarkan evaluasi
kelembagaan dan analisis kebutuhan organisasi dan serta ayat (2), evaluasi
kelembagaan dilakukan paling kurang 3 (tiga) tahun sekali. Ini
mengindikasikan bahwa setiap waktu organisasi perlu ditilik kembali
eksistensinya, apakah masih cukup relevan dalam menjawab pencapaian visi
dan misi yang ditetapkan atau tidak.
Sementara itu, agar proses evaluasi berjalan efektif, maka Kementerian
PAN dan RB menetapkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pedoman Evaluasi Kelembagaan Instansi Pemerintah, dimana ruang
lingkup evaluasinya meliputi: Dimensi Struktur (kompleksitas; formalisasi; dan
sentralisasi) dan Dimensi Proses (keselarasan (alignment), tata kelola
(governance) dan kepatuhan (compliance); perbaikan dan peningkatan proses;
manajemen risiko; dan teknologi informasi) yang dijabarkan menjadi 63 butir
pertanyaan.
Survei evaluasi kelembagaan ini dilakukan sebagai upaya mengumpulkan
informasi dari para responden yang berasal dari seluruh unit kerja DJPT, baik
pusat maupun UPT. Harapannya dengan metode survei tersebut, informasi
yang dikumpulkan dapat lebih komprehensif dan merepresentasikan
kebutuhan organisasi DJPT yang konkrit dan mumpuni.

B. Dasar Pelaksanaan
Dasar pelaksanaan kegiatan survei evaluasi kelembagaan ini antara lain:

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


4
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
1. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian
Negara.
2. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pedoman
Evaluasi Kelembagaan Instansi Pemerintah.
3. Surat Sesditjen Perikanan Tangkap, nomor
B.9091/DJPT/HM.430.S4/VII/2021, tanggal 6 Juli 2021, hal Survei Evaluasi
Kelembagaan DJPT Tahun 2021.
Di samping beberapa ketentuan peraturan perundang-undangan di atas,
terkait substansi evaluasi kelembagaan di lingkup Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap diatur dalam:
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan
Jabatan Administrasi ke Dalam Jabatan Fungsional.
2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17/PERMEN-KP/2020
tentang Rencana Strategis KKP Tahun 2020-2024.
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-KP/2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan.
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 66/PERMEN-KP/2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perikanan
Tangkap.
5. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 60/KEPMEN-
KP/SJ/2019 tentang Peta Bisnis Proses KKP.
6. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Nomor 108/KEPMEN-
KP/2020 tentang Peta Jabatan di Lingkungan KKP Tahun 2020-2024.
7. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP Tahun
2020-2024.
8. Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor 68/KEP-
DJPT/2019 tentang Peta Proses Bisnis DJPT.

C. Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakannya survei evaluasi kelembagaan DJPT ini adalah dalam
rangka mengumpulkan informasi dari para responden sebagai gambaran
organisasi saat ini sebagai bahan evaluasi kelembagaan.
Adapun tujuannya antara lain:
1. Memperoleh gambaran dari para responden tentang kondisi organisasi
eksisting.
2. Mengetahui hal-hal apa saja dari sisi organisasi yang perlu dilakukan
perbaikan.
3. Mendapatkan rekomendasi apakah memang sudah perlu dilakukan
penataan organisasi, baik pusat maupun UPT, atau belum.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


5
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
D. Pelaksanaan
Survei evaluasi kelembagaan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
dilaksanakan secara daring (melalui google form pada tautan
https://bit.ly/EvKel-DJPT21, pada tanggal 6 s.d. 13 Juli 2021.

E. Pengertian Dasar
Dalam Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2018, berikut ini
pengertian dasar dari ruang lingkup/dimensi survei kelembagaan.
1. Dimensi Struktur Organisasi
a. KOMPLEKSITAS
Kompleksitas adalah banyaknya tingkat diferensiasi yang dilakukan
dalam pembagian kerja (division of labor). Pada umumnya organisasi
pemerintah memiliki kompleksitas yang tinggi karena beragamnya
tugas dan fungsi yang dijalankan. Kompleksitas merujuk pada tingkat
diferensiasi (pemisahan tugas-tugas) yang ada pada suatu organisasi.
Semakin kompleks organisasi, semakin dibutuhkan koordinasi, kontrol,
dan komunikasi yang efektif bagi unit-unit yang ada sehingga para
pimpinan bisa memastikan bahwa setiap unit bekerja dengan baik.
b. FORMALISASI
Formalisasi merupakan suatu kondisi dimana aturan-aturan, prosedur,
instruksi, dan komunikasi dibakukan. Formalisasi yang tinggi akan
meningkatkan kompleksitas. Formalisasi merupakan sesuatu yang
penting bagi organisasi karena dengan standardisasi akan dicapai
produk yang konsisten dan seragam serta mengurangi kesalahan-
kesalahan yang tidakperlu terjadi. Selain itu, formalisasi akan
mempermudah koordinasi antar bagian/unit organisasi dalam
menghasilkan suatu produk atau jasa. Formalisasi di dalam
restrukturisasi organisasi merupakan suatu proses penyeragaman
melalui aturan-aturan, prosedur, instruksi dan komunikasi yang telah
dibakukan.
c. SENTRALISASI
Sentralisasi adalah tingkat dimana kewenangan (authority) dalam
pengambilan keputusan-keputusan organisasi berada pada
manajemen tingkat tinggi. Sentralisasi dapat diartikan sebagai
tingkatan pengkonsentrasian kekuasaan secara formal. Sentralisasi
dapat menurunkan tingkat kompleksitas dan menyederhanakan
struktur organisasi. Semakin sederhana struktur organisasi akan
semakin gesit gerak dan perkembangannya. Sedangkan bagi organisasi
yang strukturnya besar, sentralisasi dapat mengakibatkan organisasi
tersebut bergerak lamban.
2. Dimensi Proses
a. KESELARASAN (ALIGNMENT)

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


6
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
Keselarasan (alignment) antara strategi organisasi dengan visi,
tujuan, dan misi organisasi. Strategi organisasi pada dasarnya
merupakan pedoman di dalam mengimplementasikan proses
organisasi. Di dalam strategi organisasi dirumuskan berbagai sasaran
strategis organisasi dan proses organisasi dilaksanakan dan
dikembangkan untuk mencapai berbagai sasaran yang telah
ditetapkan sesuai dengan visi dan tujuan pokok organisasi.
b. TATA KELOLA (GOVERNANCE) DAN KEPATUHAN (COMPLIANCE)
Tata kelola (governance) dan kepatuhan (compliance) yang
dimaksudkan untuk memastikan apakah seluruh elemen pokok di
dalam organisasi telah menempati kedudukan dan menjalankan peran
sesuai dengan struktur yang disepakati dan berlaku di organisasi.
Dalam perspektif ini seluruh pengambilan dan pelaksanaan keputusan
organisasi telah berjalan sesuai dengan prinsip tata kelola
(governance) yang mencakup transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi (kemandirian), dan kewajaran
(fairness).
c. PERBAIKAN DAN PENINGKATAN PROSES
Dimensi proses harus menyesuaikan terhadap tuntutan perubahan
lingkungan. Dalam perspektif ini proses organisasi umumnya berlaku
efektif hanya dalam kurun waktu tertentu. Akibat perubahan
lingkungan, proses organisasi dapat menjadi tidak relevan dan
membutuhkan pembaharuan. Dalam kaitan ini, setiap organisasi
dituntut untuk melakukan evaluasi dan inovasi secara berkelanjutan
terhadap proses yang diterapkan.
d. MANAJEMEN RISIKO
Manajemen risiko adalah upaya untuk melakukan identifikasi,
penilaian, dan penentuan prioritas risiko dan diikuti oleh penerapan
sumber daya yang terkoordinasi serta ekonomis untuk meminimalkan,
memantau, dan mengendalikan probabilitas atau dampak kejadian
yang tidak menguntungkan. Tujuan manajemen risiko adalah untuk
memastikan ketidakpastian agar tidak menghalangi pencapaian
tujuan organisasi.
e. TEKNOLOGI INFORMASI
Kemajuan teknologi membawa peluang besar serta tantangan bagi
semua bentuk organisasi tidak terkecuali organisasi pemerintah.
Dalam skenario ekonomi global yang kompetitif saat ini, organisasi
yang gagal maju secara teknologi berpotensi mengalami risiko
tertinggal dibandingkan dengan organisasi lain dalam hal persaingan
dan produktivitas.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


7
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
GAMBARAN UMUM
A. Pertanyaan Survei
Pertanyaan dalam survei evaluasi kelembagaan ini merupakan penjabaran dari
dimensi dan subdimensi yang telah dijelaskan sebelumnya. Adapun
penjabarannya adalah sebagai berikut.
1. Dimensi Struktur Organisasi
1. KOMPLEKSITAS (15 pertanyaan)
1) Desain organisasi yang ada saat ini perlu disesuaikan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Terdapat indikasi bahwa desain organisasi yang ada bersifat
kompleks.
3) Terdapat indikasi bahwa desain organisasi yang ada bersifat
sederhana.
4) Tingkatan unit organisasi yang ada saat ini perlu disesuaikan tugas
dan fungsinya dari tingkatan unit organisasi paling atas sampai
tingkatan unit organisasi paling bawah.
5) Terdapat indikasi adanya tingkatan unit organisasi yang ada tugas
dan fungsinya bersifat umum.
6) Terdapat indikasi adanya tingkatan unit organisasi yang ada tugas
dan fungsinya bersifat spesifik.
7) Instansi vertikal atau kantor regional atau UPT yang ada saat ini
perlu disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
8) Instansi vertikal atau kantor regional atau UPT yang dibentuk
dinilai secara sinergis mendukung tercapainya tujuan organisasi.
9) Jumlah instansi vertikal atau Kantor regional atau UPT yang
dibentuk menunjukan indikasi melebihi kebutuhan.
10) Jumlah instansi vertikal atau kantor regional atau UPT yang
dibentuk menunjukan indikasi tidak mencukupi kebutuhan
minimum yang diperlukan.
11) Nomenklatur unit organisasi yang ada saat ini perlu disesuaikan
dengan tugas dan fungsinya.
12) Jenjang jabatan yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan.
13) Jumlah jabatan pada setiap tingkatan sudah sesuai dengan
kebutuhan.
14) Jabatan-jabatan fungsional sudah memenuhi kebutuhan.
15) Penempatan jabatan-jabatan fungsional mendukung efisiensi dan
efektivitas tugas dan fungsi unit operasional.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


8
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
2. FORMALISASI (7 pertanyaan)
1) Tugas dan fungsi unit organisasi yang ada saat ini perlu dirumuskan
secara jelas sesuai dengan strategi organisasi dalam peraturan
tentang organisasi dan tata kerja.
2) Mekanisme pelaksanaan tugas dan fungsi serta kewenangan setiap
unit kerja dari manajemen tertinggi sampai manajemen
menengah ke bawah telah dituangkan secara jelas dalam prosedur
formal yang berkekuatan hukum di dalam organisasi.
3) Mekanisme hubungan antar unit organisasi yang ada saat ini perlu
dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi organisasi dalam
peraturan tentang organisasi dan tata kerja.
4) Rencana strategis dituangkan secara jelas di dalam keputusan
resmi organisasi.
5) Kebijakan-kebijakan organisasi selalu dituangkan secara jelas dan
tegas di dalam keputusan resmi organisasi.
6) Seluruh proses kerja telah dituangkan secara sistematis di dalam
peraturan tentang standar operasional prosedur.
7) Standarisasi pelayanan publik telah diformalkan.

3. SENTRALISASI (11 pertanyaan)


1) Kewenangan pengambilan keputusan yang ada saat ini perlu
dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi organisasi.
2) Setiap tingkatan manajemen dapat mengambil keputusan sesuai
dengan kewenangan yang dimiliki.
3) Terdapat indikasi bahwa tingkatan manajemen yang lebih tinggi
mengambil alih keputusan dari kewenangan manajemen yang
lebih rendah (di bawahnya).
4) Terdapat indikasi bahwa tingkatan manajemen yang lebih rendah
dapat mengambil keputusan melebihi kewenangannya.
5) Permasalahan yang bersifat lintas bidang atau sektoral telah
dituangkan dalam Keputusan instansi pemerintah guna mencapai
kinerja instansi induk.
6) Permasalahan yang bersifat lintas bidang atau sektoral harus
diputuskan oleh manajemen tertinggi dari instansi induk.
7) Pimpinan utama instansi hanya membuat keputusan-keputusan
yang bersifat strategis dan kebijakan.
8) Pimpinan madya pada tingkat manajemen menengah mempunyai
wewenang untuk membuat keputusan-keputusan taktis dan
manajerial.
9) Pimpinan pratama pada unit operasional mempunyai wewenang
untuk membuat keputusan-keputusan teknis operasional.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


9
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
10) Pendelegasian kewenangan membuat keputusan-keputusan telah
diberikan oleh pimpinan instansi kepada pimpinan unit organisasi
tingkat menengah.
11) Pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas dan fungsi
yang bersifat teknis dan operasional telah diberikan kepada
pimpinan unit organisasi tingkat menengah ke pimpinan organisasi
tingkat bawah.
2. Dimensi Proses
a. KESELARASAN (ALIGNMENT) (8 pertanyaan)
1) Seluruh sasaran strategis organisasi, dari tingkatan manajemen
tertinggi sampai menengah ke bawah mempunyai keterkaitan
dengan visi dan misi organisasi.
2) Setiap proses kerja yang telah dituangkan dalam Proses Bisnis dan
standar operasional prosedur memiliki keterkaitan yang jelas
dengan pencapaian sasaran strategis organisasi.
3) Setiap proses kerja yang telah dituangkan dalam Proses Bisnis dan
standar operasional prosedur memiliki keterkaitan yang jelas
dengan jabatan-jabatan yang ada di dalam struktur organisasi.
4) Proses kerja utama pada tingkat organisasi yang lebih rendah
selalu mengacu pada proses kerja pada tinggatan manajemen
yang lebih tinggi; dengan kata lain proses kerja utama pada
organisasi yang lebih rendah merupakan penjabaran dari proses
kerja tingkatan organisasi di atasnya (keterkaitan proses kerja
secara vertikal).
5) Keterkaitan proses kerja antar unit kerja yang terkait di dalam
organisasi telah dipetakan/didokumentasikan dengan baik.
6) Koordinasi antar unit kerja selalu selalu dilakukan dengan baik di
dalam setiap pelaksanaan tugas yang melibatkan unit kerja lain di
dalam organisasi.
7) Keterkaitan proses kerja lintas bidang atau sektoral telah
dipetakan secara jelas.
8) Koordinasi kerja antar organisasi lintas bidang atau sektoral yang
terkait telah terlaksana dengan baik.

b. TATA KELOLA (GOVERNANCE) DAN KEPATUHAN (COMPLIANCE) (7


pertanyaan)
1) Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) organisasi dari
tingkatan manajemen tertinggi sampai tingkatan menengah ke
bawah telah sesuai dengan peraturan perundangan.
2) Seluruh kepentingan strategis pemangku kepentingan organisasi,
mulai dari tingkat manajemen tertinggi sampai tingkat
manajemen menengah ke bawah telah dipetakan dengan baik.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


10
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
3) Setiap proses kerja yang terkait dengan kebutuhan informasi
publik dan tidak bersifat rahasia telah dijalankan secara
transparan (transparansi).
4) Setiap tahapan pekerjaan yang terdapat di dalam proses kerja
padaa tingkatan manajemen tertinggi sampai manajemen
menengah ke bawah telah memiliki kesesuaian dan kejelasan
fungsi, struktur, dan penanggung jawab pekerjaan (akuntabilitas).
5) Setiap proses kerja telah memiliki sistem dan mekanisme
pertanggungjawaban (termasuk pelaporan) yang jelas (tanggung
jawab).
6) Tidak terdapat indikasi intervensi yang signifikan di dalam setiap
pelaksanaan proses kerja dalam organisasi, baik pada tingkatan
manajemen tertinggi sampai dengan manajemen menengah ke
bawah.
7) Aparat pelaksana proses kerja dapat melaksanakan tugas secara
mandiri sesuai dengan kewenangan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing.

c. PERBAIKAN DAN PENINGKATAN PROSES (4 pertanyaan)


1) Standar operasional prosedur selalu diperbarui secara periodik.
2) Standar operasional prosedur sebagian besar (lebih dari 50%)
dinilai perlu segera diperbaharui karena sudah tidak relevan dan
telah dibuat lebih dari 5 (lima) tahun.
3) Organisasi selalu melakukan pengembangan terhadap sistem
proses kerja.
4) Terdapat indikasi bahwa organisasi lebih berorientasi pada hal-hal
yang bersifat rutinitas dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat
strategis.

d. MANAJEMEN RISIKO (6 pertanyaan)


1) Manajemen risiko organisasi telah diperkenalkan di dalam
organisasi.
2) Organisasi telah memiliki kebijakan manajemen risiko yang
memadai.
3) Risiko-risiko utama organisasi telah diidentifikasi dengan baik.
4) Risiko-risiko utama organisasi yang telah diidentifikasi belum
diukur (peluang terjadinya maupun dampaknya) dengan metode
yang memadai.
5) Organisasi belum melaksanakan kebijakan manajemen risiko.
6) Organisasi telah memiliki sistem monitoring risiko yang memadai.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


11
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
e. TEKNOLOGI INFORMASI (5 pertanyaan)
1) Organisasi telah memiliki rancangan arsitektur penerapan
Teknologi informasi.
2) Organisasi telah memiliki kebijakan IT (e-government) yang
memadai.
3) Sebagian besar proses kerja telah memanfaatkan teknologi
informasi secara memadai.
4) Sebagian besar proses kerja masih dilaksanakan secara manual.
5) Seluruh informasi publik terkait dengan keberadaan dan tupoksi
organisasi telah dipublikasikan secara periodik di dalam website
organisasi.

B. Unit Kerja
Unit kerja yang dijadikan lokus dari survei evaluasi kelembagaan ini terdiri
dari seluruh unit kerja lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, sebagai
berikut:
1. Unit Kerja Pusat
a. Sekretariat
b. Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan
c. Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan
d. Direktorat Kepelabuhanan Perikanan
e. Direktorat Perizinan dan Kenelayanan
2. Unit Pelaksana Teknis
a. BBPI Semarang
b. PPS Belawan
c. PPS Bungus
d. PPS Nizam Zacham
e. PPS Cilacap
f. PPS Kendari
g. PPS Bitung
h. PPN Sibolga
i. PPN Tanjungpandan
j. PPN Pelabuhanratu
k. PPN Kejawanan
l. PPN Pekalongan
m. PPN Brondong

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


12
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
n. PPN Prigi
o. PPN Ternate
p. PPN Pemangkat
q. PPN Ambon
r. PPN Tual
s. PPN Pengambengan
t. PPN Sungailiat
u. PPN Karangantu
v. PPN Kwandang
w. PPP Teluk Batang

C. Responden
Pemilihan responden dilakukan dengan model Sampel Acak Berstrata
(Stratified Random Sampling), yaitu Level Koordinator, Level Subkoordinator,
Level Pejabat Fungsional (JF), dan Level Pelaksana. Responden yang mengisi
kuesioner pada survei kelembagaan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
pada Tahun 2021 ini sebanyak 130 responden.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


13
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
HASIL SURVEI

A. Dimensi Struktur Organisasi


1. KOMPLEKSITAS (15 pertanyaan)
a. Desain organisasi yang ada saat ini perlu disesuaikan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Terdapat indikasi bahwa desain organisasi yang ada bersifat


kompleks.

c. Terdapat indikasi bahwa desain organisasi yang ada bersifat


sederhana.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


14
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
d. Tingkatan unit organisasi yang ada saat ini perlu disesuaikan tugas
dan fungsinya dari tingkatan unit organisasi paling atas sampai
tingkatan unit organisasi paling bawah.

e. Terdapat indikasi adanya tingkatan unit organisasi yang ada tugas


dan fungsinya bersifat umum.

f. Terdapat indikasi adanya tingkatan unit organisasi yang ada tugas


dan fungsinya bersifat spesifik.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


15
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
g. Instansi vertikal atau kantor regional atau UPT yang ada saat ini
perlu disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

h. Instansi vertikal atau kantor regional atau UPT yang dibentuk dinilai
secara sinergis mendukung tercapainya tujuan organisasi.

i. Jumlah instansi vertikal atau Kantor regional atau UPT yang


dibentuk menunjukan indikasi melebihi kebutuhan.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


16
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
j. Jumlah instansi vertikal atau kantor regional atau UPT yang
dibentuk menunjukan indikasi tidak mencukupi kebutuhan
minimum yang diperlukan.

k. Nomenklatur unit organisasi yang ada saat ini perlu disesuaikan


dengan tugas dan fungsinya.

l. Jenjang jabatan yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


17
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
m. Jumlah jabatan pada setiap tingkatan sudah sesuai dengan
kebutuhan.

n. Jabatan-jabatan fungsional sudah memenuhi kebutuhan.

o. Penempatan jabatan-jabatan fungsional mendukung efisiensi dan


efektivitas tugas dan fungsi unit operasional.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


18
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
2. FORMALISASI (7 pertanyaan)
a. Tugas dan fungsi unit organisasi yang ada saat ini perlu dirumuskan
secara jelas sesuai dengan strategi organisasi dalam peraturan
tentang organisasi dan tata kerja.

b. Mekanisme pelaksanaan tugas dan fungsi serta kewenangan setiap


unit kerja dari manajemen tertinggi sampai manajemen menengah
ke bawah telah dituangkan secara jelas dalam prosedur formal yang
berkekuatan hukum di dalam organisasi.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


19
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
c. Mekanisme hubungan antar unit organisasi yang ada saat ini perlu
dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi organisasi dalam
peraturan tentang organisasi dan tata kerja.

d. Rencana strategis dituangkan secara jelas di dalam keputusan resmi


organisasi.

e. Kebijakan-kebijakan organisasi selalu dituangkan secara jelas dan


tegas di dalam keputusan resmi organisasi.

f. Seluruh proses kerja telah dituangkan secara sistematis di dalam


peraturan tentang standar operasional prosedur.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


20
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
g. Standarisasi pelayanan publik telah diformalkan.

3. SENTRALISASI (11 pertanyaan)


a. Kewenangan pengambilan keputusan yang ada saat ini perlu
dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi organisasi.

b. Setiap tingkatan manajemen dapat mengambil keputusan sesuai


dengan kewenangan yang dimiliki.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


21
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
c. Terdapat indikasi bahwa tingkatan manajemen yang lebih tinggi
mengambil alih keputusan dari kewenangan manajemen yang lebih
rendah (di bawahnya).

d. Terdapat indikasi bahwa tingkatan manajemen yang lebih rendah


dapat mengambil keputusan melebihi kewenangannya.

e. Permasalahan yang bersifat lintas bidang atau sektoral telah


dituangkan dalam Keputusan instansi pemerintah guna mencapai
kinerja instansi induk.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


22
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
f. Permasalahan yang bersifat lintas bidang atau sektoral harus
diputuskan oleh manajemen tertinggi dari instansi induk.

g. Pimpinan utama instansi hanya membuat keputusan-keputusan


yang bersifat strategis dan kebijakan.

h. Pimpinan madya pada tingkat manajemen menengah mempunyai


wewenang untuk membuat keputusan-keputusan taktis dan
manajerial.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


23
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
i. Pimpinan pratama pada unit operasional mempunyai wewenang
untuk membuat keputusan-keputusan teknis operasional.

j. Pendelegasian kewenangan membuat keputusan-keputusan telah


diberikan oleh pimpinan instansi kepada pimpinan unit organisasi
tingkat menengah.

k. Pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas dan fungsi


yang bersifat teknis dan operasional telah diberikan kepada
pimpinan unit organisasi tingkat menengah ke pimpinan organisasi
tingkat bawah.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


24
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
B. Dimensi Proses
1. KESELARASAN (ALIGNMENT) (8 pertanyaan)
a. Seluruh sasaran strategis organisasi, dari tingkatan manajemen
tertinggi sampai menengah ke bawah mempunyai keterkaitan
dengan visi dan misi organisasi.

b. Setiap proses kerja yang telah dituangkan dalam Proses Bisnis dan
standar operasional prosedur memiliki keterkaitan yang jelas
dengan pencapaian sasaran strategis organisasi.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


25
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
c. Setiap proses kerja yang telah dituangkan dalam Proses Bisnis dan
standar operasional prosedur memiliki keterkaitan yang jelas
dengan jabatan-jabatan yang ada di dalam struktur organisasi.

d. Proses kerja utama pada tingkat organisasi yang lebih rendah selalu
mengacu pada proses kerja pada tinggatan manajemen yang lebih
tinggi; dengan kata lain proses kerja utama pada organisasi yang
lebih rendah merupakan penjabaran dari proses kerja tingkatan
organisasi di atasnya (keterkaitan proses kerja secara vertikal).

e. Keterkaitan proses kerja antar unit kerja yang terkait di dalam


organisasi telah dipetakan/didokumentasikan dengan baik.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


26
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
f. Koordinasi antar unit kerja selalu selalu dilakukan dengan baik di
dalam setiap pelaksanaan tugas yang melibatkan unit kerja lain di
dalam organisasi.

g. Keterkaitan proses kerja lintas bidang atau sektoral telah dipetakan


secara jelas.

h. Koordinasi kerja antar organisasi lintas bidang atau sektoral yang


terkait telah terlaksana dengan baik.

2. TATA KELOLA (GOVERNANCE) DAN KEPATUHAN (COMPLIANCE) (7


pertanyaan)

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


27
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
a. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) organisasi dari tingkatan
manajemen tertinggi sampai tingkatan menengah ke bawah telah
sesuai dengan peraturan perundangan.

b. Seluruh kepentingan strategis pemangku kepentingan organisasi,


mulai dari tingkat manajemen tertinggi sampai tingkat manajemen
menengah ke bawah telah dipetakan dengan baik.

c. Setiap proses kerja yang terkait dengan kebutuhan informasi publik


dan tidak bersifat rahasia telah dijalankan secara transparan
(transparansi).

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


28
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
d. Setiap tahapan pekerjaan yang terdapat di dalam proses kerja
padaa tingkatan manajemen tertinggi sampai manajemen
menengah ke bawah telah memiliki kesesuaian dan kejelasan
fungsi, struktur, dan penanggung jawab pekerjaan (akuntabilitas).

e. Setiap proses kerja telah memiliki sistem dan mekanisme


pertanggungjawaban (termasuk pelaporan) yang jelas (tanggung
jawab).

f. Tidak terdapat indikasi intervensi yang signifikan di dalam setiap


pelaksanaan proses kerja dalam organisasi, baik pada tingkatan
manajemen tertinggi sampai dengan manajemen menengah ke
bawah.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


29
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
g. Aparat pelaksana proses kerja dapat melaksanakan tugas secara
mandiri sesuai dengan kewenangan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing.

3. PERBAIKAN DAN PENINGKATAN PROSES (4 pertanyaan)


a. Standar operasional prosedur selalu diperbarui secara periodik.

b. Standar operasional prosedur sebagian besar (lebih dari 50%) dinilai


perlu segera diperbaharui karena sudah tidak relevan dan telah
dibuat lebih dari 5 (lima) tahun.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


30
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
c. Organisasi selalu melakukan pengembangan terhadap sistem proses
kerja.

d. Terdapat indikasi bahwa organisasi lebih berorientasi pada hal-hal


yang bersifat rutinitas dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat
strategis.

4. MANAJEMEN RISIKO (6 pertanyaan)


a. Manajemen risiko organisasi telah diperkenalkan di dalam
organisasi.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


31
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
b. Organisasi telah memiliki kebijakan manajemen risiko yang
memadai.

c. Risiko-risiko utama organisasi telah diidentifikasi dengan baik.

d. Risiko-risiko utama organisasi yang telah diidentifikasi belum diukur


(peluang terjadinya maupun dampaknya) dengan metode yang
memadai.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


32
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
e. Organisasi belum melaksanakan kebijakan manajemen risiko.

f. Organisasi telah memiliki sistem monitoring risiko yang memadai.

5. TEKNOLOGI INFORMASI (5 pertanyaan)


a. Organisasi telah memiliki rancangan arsitektur penerapan
Teknologi informasi.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


33
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
b. Organisasi telah memiliki kebijakan IT (e-government) yang
memadai.

c. Sebagian besar proses kerja telah memanfaatkan teknologi


informasi secara memadai.

d. Sebagian besar proses kerja masih dilaksanakan secara manual.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


34
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
e. Seluruh informasi publik terkait dengan keberadaan dan tupoksi
organisasi telah dipublikasikan secara periodik di dalam website
organisasi.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


35
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
ANALISIS

A. Tabel Evaluasi Kelembagaan DJPT Secara Mandiri


Berdasarkan jawaban dari 130 responden pada setiap pernyataan yang ada
dalam kuesioner, maka jawaban yang memiliki frekuensi paling tinggi
dimasukkan dalam tabel evaluasi kelembagaan secara mandiri yaitu sebagai
berikut:
DIMENSI STRUKTUR
1) Subdimensi Kompleksitas

No Pertanyaan Jawaban Keterangan


Desain organisasi yang ada saat ini perlu
1 disesuaikan dengan ketentuan peraturan S v
perundang-undangan.

Terdapat indikasi bahwa desain organisasi


2 S
yang ada bersifat kompleks.

Terdapat indikasi bahwa desain organisasi


3 TS
yang ada bersifat sederhana.

Tingkatan unit organisasi yang ada saat ini


perlu disesuaikan tugas dan fungsinya dari
4 S v
tingkatan unit organisasi paling atas sampai
tingkatan unit organisasi paling bawah.
Terdapat indikasi adanya tingkatan unit
5 organisasi yang ada tugas dan fungsinya S
bersifat umum.
Terdapat indikasi adanya tingkatan unit
6 organisasi yang ada tugas dan fungsinya S
bersifat spesifik.
Instansi vertikal atau kantor regional atau UPT
7 yang ada saat ini perlu disesuaikan dengan S v
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Instansi vertikal atau kantor regional atau UPT
8 yang dibentuk dinilai secara sinergis SS
mendukung tercapainya tujuan organisasi.
Jumlah instansi vertikal atau Kantor regional
9 atau UPT yang dibentuk menunjukan indikasi TS v
melebihi kebutuhan.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


36
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
Jumlah instansi vertikal atau kantor regional
atau UPT yang dibentuk menunjukan indikasi
10 S v
tidak mencukupi kebutuhan minimum yang
diperlukan.

Nomenklatur unit organisasi yang ada saat ini


11 S v
perlu disesuaikan dengan tugas dan fungsinya.

Jenjang jabatan yang ada sudah sesuai


12 TS v
dengan kebutuhan.

Jumlah jabatan pada setiap tingkatan sudah


13 TS v
sesuai dengan kebutuhan.

Jabatan-jabatan fungsional sudah memenuhi


14 TS v
kebutuhan.

Penempatan jabatan-jabatan fungsional


15 mendukung efisiensi dan efektivitas tugas dan S
fungsi unit operasional.

2) Subdimensi Formalisasi

No. Pertanyaan Jawaban Keterangan


Tugas dan fungsi unit organisasi yang ada saat
ini perlu dirumuskan secara jelas sesuai
1 S v
dengan strategi organisasi dalam peraturan
tentang organisasi dan tata kerja.
Mekanisme pelaksanaan tugas dan fungsi serta
kewenangan setiap unit kerja dari manajemen
tertinggi sampai manajemen menengah ke
2 S
bawah telah dituangkan secara jelas dalam
prosedur formal yang berkekuatan hukum di
dalam organisasi.
Mekanisme hubungan antar unit organisasi
yang ada saat ini perlu dirumuskan secara
3 S
jelas sesuai dengan strategi organisasi dalam
peraturan tentang organisasi dan tata kerja.

Rencana strategis dituangkan secara jelas di


4 S
dalam keputusan resmi organisasi.

Kebijakan-kebijakan organisasi selalu


5 dituangkan secara jelas dan tegas di dalam S
keputusan resmi organisasi.
Seluruh proses kerja telah dituangkan secara
6 sistematis di dalam peraturan tentang standar S
operasional prosedur.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


37
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
Standarisasi pelayanan publik telah
7 S
diformalkan.

3) Subdimensi Sentralisasi

No Pertanyaan Jawaban Keterangan


Kewenangan pengambilan keputusan yang ada
1 saat ini perlu dirumuskan secara jelas sesuai S
dengan strategi organisasi.
Setiap tingkatan manajemen dapat
2 mengambil keputusan sesuai dengan S
kewenangan yang dimiliki.
Terdapat indikasi bahwa tingkatan
manajemen yang lebih tinggi mengambil alih
3 TS
keputusan dari kewenangan manajemen yang
lebih rendah (di bawahnya).
Terdapat indikasi bahwa tingkatan
manajemen yang lebih rendah dapat
4 TS
mengambil keputusan melebihi
kewenangannya.
Permasalahan yang bersifat lintas bidang atau
sektoral telah dituangkan dalam Keputusan
5 S
instansi pemerintah guna mencapai kinerja
instansi induk.
Permasalahan yang bersifat lintas bidang atau
6 sektoral harus diputuskan oleh manajemen S
tertinggi dari instansi induk.
Pimpinan utama instansi hanya membuat
7 keputusan-keputusan yang bersifat strategis S
dan kebijakan.
Pimpinan madya pada tingkat manajemen
menengah mempunyai wewenang untuk
8 S
membuat keputusan-keputusan taktis dan
manajerial.
Pimpinan pratama pada unit operasional
9 mempunyai wewenang untuk membuat S
keputusan-keputusan teknis operasional.
Pendelegasian kewenangan membuat
keputusan-keputusan telah diberikan oleh
10 S
pimpinan instansi kepada pimpinan unit
organisasi tingkat menengah.
Pendelegasian wewenang untuk melaksanakan
tugas dan fungsi yang bersifat teknis dan
11 operasional telah diberikan kepada pimpinan S
unit organisasi tingkat menengah ke pimpinan
organisasi tingkat bawah.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


38
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
DIMENSI PROSES
1) Subdimensi Keselarasan

No Pertanyaan Jawaban Keterangan


Seluruh sasaran strategis organisasi, dari
tingkatan manajemen tertinggi sampai
1 S
menengah ke bawah mempunyai keterkaitan
dengan visi dan misi organisasi
Setiap proses kerja yang telah dituangkan
dalam Proses Bisnis dan standar operasional
2 prosedur memiliki keterkaitan yang jelas S
dengan pencapaian sasaran strategis
organisasi.
Setiap proses kerja yang telah dituangkan
dalam Proses Bisnis dan standar operasional
3 prosedur memiliki keterkaitan yang jelas S
dengan jabatan-jabatan yang ada di dalam
struktur organisasi.
Proses kerja utama pada tingkat organisasi
yang lebih rendah selalu mengacu pada proses
kerja pada tinggatan manajemen yang lebih
tinggi; dengan kata lain proses kerja utama
4 S
pada organisasi yang lebih rendah merupakan
penjabaran dari proses kerja tingkatan
organisasi di atasnya (keterkaitan proses kerja
secara vertikal).
Keterkaitan proses kerja antar unit kerja yang
5 terkait di dalam organisasi telah S
dipetakan/didokumentasikan dengan baik.
Koordinasi antar unit kerja selalu selalu
dilakukann dengan baik di dalam setiap
6 S
pelaksanaan tugas yang melibatkan unit kerja
lain di dalam organisasi.

Keterkaitan proses kerja lintas bidang atau


7 S
sektoral telah dipetakan secara jelas.

Koordinasi kerja antar organisasi lintas bidang


8 atau sektoral yang terkait telah terlaksana S
dengan baik.

2) Subdimensi Tata Kelola dan Kepatuhan

No Pertanyaan Jawaban Keterangan


Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)
organisasi dari tingkatan manajemen tertinggi
1 S
sampai tingkatan menengah ke bawah telah
sesuai dengan peraturan perundangan.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


39
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
Seluruh kepentingan strategis pemangku
kepentingan organisasi, mulai dari tingkat
2 manajemen tertinggi sampai tingkat S
manajemen menengah ke bawah telah
dipetakan dengan baik.
Setiap proses kerja yang terkait dengan
kebutuhan informasi publik dan tidak bersifat
3 S
rahasia telah dijalankan secara transparan
(transparansi).
Setiap tahapan pekerjaan yang terdapat di
dalam proses kerja padaa tingkatan
manajemen tertinggi sampai manajemen
4 S
menengah ke bawah telah memiliki
kesesuaian dan kejelasan fungsi, struktur, dan
penanggung jawab pekerjaan (akuntabilitas).
Setiap proses kerja telah memiliki sistem dan
5 mekanisme pertanggungjawaban (termasuk S
pelaporan) yang jelas (tanggung jawab).
Tidak terdapat indikasi intervensi yang
signifikan di dalam setiap pelaksanaan proses
6 kerja dalam organisasi, baik pada tingkatan S
manajemen tertinggi sampai dengan
manajemen menengah ke bawah.
Aparat pelaksana proses kerja dapat
melaksanakan tugas secara mandiri sesuai
7 S
dengan kewenangan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing.

3) Subdimensi Perbaikan dan Peningkatan Proses

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

Standar operasional prosedur selalu


1 S v
diperbarui secara periodik.

Standar operasional prosedur sebagian besar


(lebih dari 50%) dinilai perlu segera
2 S v
diperbaharui karena sudah tidak relevan dan
telah dibuat lebih dari 5 (lima) tahun.

Organisasi selalu melakukan pengembangan


3 S
terhadap sistem proses kerja.

Terdapat indikasi bahwa organisasi lebih


berorientasi pada hal-hal yang bersifat
4 TS
rutinitas dibandingkan dengan hal-hal yang
bersifat strategis.

4) Subdimensi Manajemen Risiko

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


40
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
No Pertanyaan Jawaban Keterangan

Manajemen risiko organisasi telah


1 S
diperkenalkan di dalam organisasi.

Organisasi telah memiliki kebijakan


2 S
manajemen risiko yang memadai.

Risiko-risiko utama organisasi telah


3 S
diidentifikasi dengan baik.

Risiko-risiko utama organisasi yang telah


diidentifikasi belum diukur (peluang
4 TS
terjadinya maupun dampaknya) dengan
metode yang memadai.

Organisasi belum melaksanakan kebijakan


5 TS
manajemen risiko.

Organisasi telah memiliki sistem monitoring


6 S
risiko yang memadai.

5) Subdimensi Teknologi Informasi

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

Organisasi telah memiliki rancangan arsitektur


1 S
penerapan Teknologi informasi.

Organisasi telah memiliki kebijakan IT (e-


2 S
government) yang memadai.

Sebagian besar proses kerja telah


3 memanfaatkan teknologi informasi secara S
memadai.

Sebagian besar proses kerja masih


4 TS v
dilaksanakan secara manual.

Seluruh informasi publik terkait dengan


keberadaan dan tupoksi organisasi telah
5 S
dipublikasikan secara periodik di dalam
website organisasi.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


41
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
B. Grafik Radar dan Analisis Hasil
1. Berdasarkan formulasi berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 20 Tahun 2018 atas jawaban dari 130 responden di atas, maka
dihasilkan grafik radar sebagai berikut:

2. Adapun analisis hasilnya sebagai berikut:

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


42
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
C. Jawaban Pertanyaan Terbuka
3. Dimensi Struktur
Pertanyaan terkait dimensi struktur terdiri dari 6 (enam) pertanyaan,
sebagai berikut:
a. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, bagaimana
kondisi umum struktur organisasi yang ada saat ini ditinjau dari sisi:
1) Kompleksitas organisasi di dalam mengakomodir
differensiasi (keragaman) tugas dan fungsi yang ada.
2) Formalisasi sebagai suatu wujud penyeragaman atau
standarisasi terhadap berbagai ketentuan/aturan,
kebijakan, strategi, prosedur, pola koordinasi dan
komunikasi, serta pembakuan berbagai aspek penting lain di
dalam organisasi.
3) Sentralisasi dalam hal kewenangan dan tanggung jawab
untuk mengambil keputusan dan kebijakan serta
kewenangan dan tanggung jawab untuk menjalankan
keputusan dan kebijakan.
Jawaban:
1) Struktur organisasi DJPT yang ada saat ini telah mencerminkan
diferensiasi (keragaman) tugas dan fungsi yang ada. Hal ini
dapat dilihat pada Peraturan Menteri KP Nomor 48/PERMEN-
KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan, terutama pada Pasal 54 s.d. 57.
2) Tugas dan fungsi DJPT tertuang di dalam Pasal 12 dan 13
Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian
Kelautan dan Perikanan, yang kemudian dijabarkan lebih rinci
di dalam Peraturan Menteri KP Nomor 48/PERMEN-KP/2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


43
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
Perikanan. Berdasarkan Perpres dimaksud, DJPT mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, menyusun NSPK, memberikan bimbingan teknis dan
supervisi, dan melaksanakan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengelolaan sumber daya ikan, standardisasi kapal perikanan
dan alat penangkapan ikan, sertifikasi awak kapal perikanan,
pengelolaan pelabuhan perikanan, peningkatan usaha
penangkapan ikan, dan kenelayanan.
3) Peraturan Menteri KP Nomor 48/PERMEN-KP/2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan merupakan revisi dari Permen KP Nomor 6/PERMEN-
KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan. Revisi dilakukan sebagai bentuk
penyederhanaan organisasi menjadi 2 tingkat saja dan
mentransformasi jabatan struktural Eselon III dan IV menjadi
jabatan fungsional.
b. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, sejauh mana
keterkaitan dan sinkronisasi struktur organisasi yang ada saat ini
baik dari sisi kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi dengan visi,
misi, dan strategi organisasi.
Jawaban:
Kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi organisasi DJPT telah
sinkron dengan visi, misi, dan strategi organisasi. Hal ini
sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 20 Tahun 2021 tentang Rencana Strategis
Direktorat Jenderal.
Visi:
“Terwujudnya Perikanan Tangkap yang Maju dan Berkelanjutan
serta Masyarakat Perikanan Tangkap yang Sejahtera” untuk
mewujudkan “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”.
Misi:
1) peningkatan kualitas manusia Indonesia, melalui peningkatan
kualitas SDM masyarakat perikanan tangkap;
2) struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing,
melalui peningkatan kontribusi ekonomi subsektor perikanan
tangkap;
3) mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan, melalui
peningkatan keberlanjutan sumber daya perikanan tangkap;
dan
4) pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan
terpercaya, melalui peningkatan tata kelola pemerintahan di
lingkup DJPT.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


44
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
Menjabarkan misi DJPT, maka tujuan pembangunan perikanan
tangkap adalah:
1) peningkatan kualitas SDM masyarakat perikanan tangkap, yaitu
meningkatnya kapasitas dan kompetensi SDM perikanan
tangkap, termasuk memberdayakan nelayan;
2) peningkatan kontribusi ekonomi subsektor perikanan tangkap;
3) peningkatan keberlanjutan sumber daya perikanan tangkap,
yaitu optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya
ikan berbasis WPPNRI; dan
4) peningkatan tata kelola pemerintahan di lingkup DJPT, yaitu
meningkatnya kinerja reformasi birokrasi DJPT secara
berkualitas.
Visi, Misi dan Tujuan Organisasi DJPT telah sinkron oleh struktur
organisasi yang ada sesuai dengan Peraturan Menteri KP Nomor
48/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
3. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, sejauh mana
efektivitas struktur organisasi yang ada saat ini baik dari sisi
kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi dalam mengakomodir dan
mendukung implementasi strategi dan program organisasi. Terkait
dengan pertanyaan tersebut, sejauh mana struktur organisasi yang
ada dapat mencerminkan visi dan misi serta strategi organisasi.
Jawaban:
Kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi telah mengakomodir dan
mendukung implementasi visi, misi dan strategi Organisasi DJPT. Hal
ini dalam pelaksanaan fungsi DJPT yang meliputi menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan,menyusun NSPK, memberikan
bimbingan teknis dan supervisi, dan melaksanakan evaluasi dan
pelaporan di bidang pengelolaan sumber daya ikan, standardisasi
kapal perikanan dan alat penangkapan ikan, sertifikasi awak kapal
perikanan, pengelolaan pelabuhan perikanan, peningkatan usaha
penangkapan ikan, dan kenelayanan dinilai telah cukup efektif guna
mendukung guna pencapaian visi, misi dan strategi Organisasi DJPT.
Hal tersebut juga tercermin dalam struktur organisasi DJPT.
4. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, sejauh mana
struktur organisasi yang ada saat ini baik dari sisi kompleksitas,
formalisasi, dan sentralisasi dapat menyesuaikan dan
mengakomodir kebutuhan dinamis internal organisasi, terutama
untuk dinamika kebutuhan internal jangka pendek maupun jangka
menengah.
Jawaban:
Berdasarkan Pasal 57 Permen KP 48/PERMEN-KP/2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, DJPT
terdiri atas 5 Unit Kerja Eselon II, yaitu :

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


45
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
a. Sekretariat;
b. Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan;
c. Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan;
d. Direktorat Kepelabuhanan Perikanan; dan
e. Direktorat Perizinan dan Kenelayanan.
Ke 5 unit kerja tersebut dinilai telah mengakomodir dinamika
kebutuhan jangka pendek. Namun demikian, struktur organisasi
tersebut harus dilihat kembali terutama dengan adanya mandat baru
berupa UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja beserta
turunannya. Antara lain: Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Kelautan dan Perikanan.
5. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, sejauh mana
keterkaitan struktur organisasi yang ada saat ini baik dari sisi
kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi terhadap aspek-aspek
pokok proses organisasi.
Jawaban:
Organisasi DJPT yang ada saat ini cukup komprehensif dalam hal
kelengkapan aspek-aspek pokok proses organisasi. Pola
pembagian/distribusi tugas dan fungsi setiap Direktorat
menggambarkan bahwa DJPT telah memenuhi proses bisnis yang
berbasis hulu-hilir.
6. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, sejauh mana
struktur organisasi yang ada saat ini baik dari sisi kompleksitas,
formalisasi, dan sentralisasi dapat menyesuaikan dan
mengakomodir dinamika perubahan lingkungan eksternal organisasi,
baik dalam jangka pendek ataupun dalam jangka menengah.
Jawaban:
Kelima unit kerja lingkup DJPT cukup mengakomodir dinamika
perubahan lingkungan eksternal organisasi, baik dalam jangka pendek
ataupun dalam jangka menengah. Namun demikian, dengan lahirnya
UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (beserta turunannya)
serta Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2019 tentang Badan Riset
dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berdampak pada eksistensi dan
keberadaan UPT Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang
sebagai UPT DJPT, maka organisasi dan tata kerja DJPT perlu
dievaluasi kembali. Sebelumnya, mandat DJPT baru tertuang dalam
beberapa ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu UU Nomor
45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 2004
Tentang Perikanan, UU Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan
Dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak
Garam.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


46
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
4. Dimensi Proses
Pertanyaan terkait dimensi proses terdiri dari 6 (enam) pertanyaan,
sebagai berikut:
a. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, bagaimana
kondisi umum proses organisasi yang ada saat ini ditinjau dari sisi
keselarasan, tata kelola dan kepatuhan, perbaikan dan
peningkatan proses, manajemen risiko, dan teknologi informasi.
Jawaban:
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, dilihat secara umum dari sisi
keselarasan, tata kelola dan kepatuhan, perbaikan dan peningkatan
proses, manajemen risiko, dan teknologi informasi adalah sebagai
berikut:
1) keselarasan: secara berjenjang IKU pada setiap unit kerja
dijabarkan secara inline menggunakan metode BSC. Sehingga
capaian target pada setiap jenjang jabatan otomatis
mempengaruhi pada capaian jabatan yang lebih tinggi. Di
samping itu, pada saat ada satu target yang tidak tercapai, maka
dapat dengan mudah untuk ditelusuri pada jenjang jabatan mana
yang bertanggung jawab terhadap target dimaksud.
2) tata kelola dan kepatuhan: pola pembagian tugas dan fungsi pada
DJPT bersifat hulu-hilir. Hal ini tercermin dari setiap tugas dan
fungsi Direktorat. Secara kepatuhan, pada umumnya setiap core
bussiness DJPT telah memiliki aturan teknis yang jelas, sehingga
pada tataran kepatuhan, kita sangat patuh terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) perbaikan dan peningkatan proses: DJPT secara kontinu terus
meningkatkan perbaikan tata kelola khususnya perizinan.
Perizinan menjadi fokus yang dikerjakan sebab merupakan core
bussiness DJPT. Adanya perbaikan yang dikerjakan secara terus
menerus terlihat dari dinamika perubahan dalam peraturan
perundang-undangan khususnya yang mengatur tentang
perizinan.
4) manajemen risiko: sebagai bagian dari akuntabilitas, DJPT secara
kontinu melakukan pemetaan dan identifikasi terhadap potensi
risiko yang ada. Hal tersebut merupakan bagian dari SPIP dan
DJPT (seluruh unit kerja pusat dan UPT) concern
melaksanakannya.
5) teknologi informasi: sebagian besar tata kelola pelayanan publik
serta manajemen internal DJPT telah memanfaatkan sentuhan
teknologi informasi. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari
semakin cepatnya perkembangan teknologi yang ada.
b. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, sejauh mana
keterkaitan dan sinkronisasi proses organisasi yang ada saat ini baik
dari sisi keselarasan, tata kelola dan kepatuhan, perbaikan dan

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


47
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
peningkatan proses, manajemen risiko, dan teknologi informasi
dengan visi-misi dan strategi organisasi.
Jawaban:
Visi-misi dan strategi organisasi DJPT dituangkan dalam Rencana
Strategis dan cukup mengakomodir sisi keselarasan, tata kelola dan
kepatuhan, perbaikan dan peningkatan proses, manajemen risiko,
dan teknologi informasi.
c. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, sejauh mana
efektivitas proses organisasi yang ada saat ini baik dari sisi
keselarasan, tata kelola dan kepatuhan, perbaikan dan peningkatan
proses, manajemen risiko, dan teknologi informasi dalam
mengakomodir strategi organisasi dan mendukung implementasi
startegi dan program organisasi. Terkait dengan pertanyaan
tersebut, sejauh mana proses organisasi yang ada dapat
mencerminkan visi dan misi serta strategi organisasi.
Jawaban:
Proses Organisasi saat ini dinilai telah cukup efektif dalam
mendukung implementasi strategi dan program organisasi DJPT. Pada
saat ini, proses tata kerja organisasi dari setiap unit kerja dinilai
telah memenuhi kebutuhan untuk mendukung tercapainya strategi
dan program organisasi. Di samping itu, setiap unit kerja juga telah
menyusun identifikasi risiko. Setiap unit kerja sudah memiliki proses
yang jelas terkait pemenuhan strategi organisasi di masing – masing
unit kerja. Apabila dibutuhkan, tersedia berbagai media komunikasi
yang memudahkan proses berkoordinasi.
d. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, sejauh mana
proses organisasi yang ada saat baik dari sisi keselarasan, tata kelola
dan kepatuhan, perbaikan dan peningkatan proses, manajemen
risiko, dan teknologi informasi dapat menyesuaikan dan
mengakomodir kebutuhan dinamis internal organisasi, terutama
untuk dinamika kebutuhan internal jangka pendek maupun jangka
menengah.
Jawaban:
Proses organisasi saat ini dinilai telah mendukung kebutuhan dinamis
internal organisasi DJPT. Salah satu proses organisasi yang dapat
mendukung pemenuhan kebutuhan organisasi DJPT adalah
penyusunan laporan dari setiap unit kerja yang dapat dilihat oleh unit
kerja lain, sehingga apabila terdapat masalah di dalam kebutuhan
organisasi DJPT dapat dibantu oleh unit kerja lain. Setiap kebutuhan
internal organisasi DJPT juga telah dikoordinasikan secara berkala
oleh setiap unit kerja, sehingga setiap kebutuhan internal DJPT dapat
dipenuhi dan diselesaikan.
e. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, sejauh mana
proses organisasi yang ada saat ini baik dari sisi keselarasan, tata

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


48
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
kelola dan kepatuhan, perbaikan dan peningkatan proses,
manajemen risiko, dan teknologi informasi dapat menyesuaikan dan
mengakomodir dinamika perubahan lingkungan eksternal organisasi,
baik dalam jangka pendek ataupun dalam jangka menengah.
Jawaban:
Proses Organisasi saat ini dinilai telah mendukung dinamika
perubahan lingkungan eksternal organisasi DJPT. Setiap perubahan
eksternal organisasi DJPT telah direspon secara cepat oleh setiap
pegawai di DJPT. Setiap dinamika eksternal organisasi DJPT
dikoordinasikan secara top down dan bottom up, sehingga setiap
dinamika eksternal organisasi DJPT dapat diselesaikan secara efektif
dan efisien.
f. Berikan analisis dan penilaian tim Saudara untuk masing-masing dari
5 (lima) subdimensi di atas secara lengkap, rinci dan mendalam serta
argumentasi disertai dengan bukti-bukti yang mendukung dalam
bentuk dokumen tertulis, rekaman peristiwa/kejadian, dan
dokumentasi lain yang relevan.
Jawaban:
Bukti dukung yang relevan:
1) Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 28 Tahun 2019 tentang
Penyetaraan Jabatan Administrasi ke Dalam Jabatan Fungsional.
2) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17/PERMEN-
KP/2020 tentang Rencana Strategis KKP Tahun 2020-2024.
3) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-
KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan
dan Perikanan.
4) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 66/PERMEN-
KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Perikanan Tangkap.
5) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 60/KEPMEN-
KP/SJ/2019 tentang Peta Bisnis Proses KKP.
6) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Nomor
108/KEPMEN-KP/2020 tentang Peta Jabatan di Lingkungan KKP Tahun
2020-2024.
7) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 20 Tahun 2021
tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
KKP Tahun 2020-2024.
8) Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor 68/KEP-
DJPT/2019 tentang Peta Proses Bisnis DJPT.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


49
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil survei evaluasi
kelembagaan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Tahun 2021, antara
lain:
1. Total skor Dimensi Struktur Organisasi sebesar 32,156 (dengan deviasi
sebesar 36%), sedangkan total skor Dimensi Proses sebesar 36,875
(dengan deviasi sebesar 26%). Adapun total skor secara
keseluruhan/Peringkat Komposit sebesar 69,031.
2. Dengan perolehan peringkat komposit tersebut, maka organisasi
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap mencerminkan bahwa dari sisi
struktur dan proses, organisasi DJPT dinilai tergolong efektif. Struktur
dan proses organisasi yyang ada dinilai mampu mengakomodir
kebutuhan internal organisasi dan mampu beradaptasi terhadap
dinamika perubahan lingkungan eksternal organisasi. Namun struktur
dan proses organisasi masih memiliki beberapa kelemahhan minor yang
dapat segera diatasi apabila diadakan perbaikan melalui tindakan rutin
yang bersifat marjinal.
a. Kondisi dimensi struktur dan proses : Efektif
b. Kemampuan akomodasi kebutuhan
internal dan adaptasi lingkungan eksternal : Tinggi
c. Kekurangan : Kelemahan Kecil

B. Rekomendasi
Sebagai upaya dalam rangka memperbaiki kelemahan yang bersifat minor
sebagaimana kesimpulan di atas sekaligus mencermati hasil dari survei
kelembagaan ini, maka beberapa hal yang menjadi rekomendasi antara
lain:
1. Melakukan evaluasi organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap,
baik pusat maupun Unit Pelaksana Teknis. Hal ini tercermin dari hasil
survei khususnya pada dimensi struktur organisasi, subdimensi
kompleksitas (pertanyaan 1,3,7,9,10, dan 11) dimana sebagian besar
responden menjawab bahwa pada prinsipnya bahwa desain organisasi
yang ada saat ini perlu disesuaikan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan serta nomenklatur yang ada perlu disesuaikan
tugas dan fungsinya. Di samping itu juga menyangkut jumlah Unit
Pelaksana Teknis (UPT) yang ada saat ini dianggap belum cukup.
2. Melakukan identifikasi terhadap mandat peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan tugas dan fungsi organisasi Direktorat
Jenderal Perikanan Tangkap, agar ke depan mandat tersebut dapat
diwadahi sebagai tugas dan fungsi DJPT, baik pusat maupun UPT.
Ketentuan terkait dengan mandat antara lain tertuang dalam UU Nomor

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


50
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (beserta turunannya) serta
Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2019 tentang Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN) yang berdampak pada eksistensi dan
keberadaan UPT Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang sebagai
UPT DJPT, maka organisasi dan tata kerja DJPT perlu dievaluasi
kembali.
3. Melakukan evaluasi organisasi, khususnya pasca adanya transformasi
jabatan dari jabatan struktural ke jabatan fungsional. Hal ini sebagai
tindak lanjut atas pertanyaan pada survei kelembagaan yang
menyatakan bahwa sebagian besar responden tidak setuju dengan
pernyataan jenjang jabatan yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan.
4. Melakukan evaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai tindak
lanjut atas jawaban responden pada Subdimensi Perbaikan dan
Peningkatan Proses, khususnya pernyataan nomor 1 dan 2, bahwa SOP
selalu diperbarui secara periodik dan SOP sebagian besar (lebih dari
50%) dinilai perlu segera diperbaharui karena sudah tidak relevan dan
telah dibuat lebih dari 5 (lima) tahun.

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


51
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021
LAMPIRAN

LAPORAN SURVEI EVALUASI KELEMBAGAAN


52
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2021

Anda mungkin juga menyukai