Anda di halaman 1dari 4

PENGURUS CABANG

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA


(Branch Board Of Indonesian Moslem Student Movement)
KABUPATEN JEMBER
V - 04 MASA KHIDMAT 2021 / 2022
Jalan Semeru Nomor 7, Kloncing, Subersari, Jember, Jawa Timur
Email : pcpmiijember@gmail.com

Press Release
PC PMII JEMBER
TATA RUANG PESANAN SIAPA ?

Proses perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Jember tahun
2021-2041 masih terus bergulir. Hingga saat ini, proses itu telah sampai pada tahapan
konsultasi publik kedua. Pada konsultasi publik pertama yang diselenggarakan pada 21 Maret
2022 lalu. Sebuah pernyataan yang dilontarkan oleh salah seorang pejabat dari Dinas Cipta
Karya membuat kami geram. Mereka mengatakan bahwa Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) memiliki persoalan penganganggaran. Sebagai implikasinya, KLHS baru dapat
digarap pada tahun 2022 dan belum dapat ditampilkan pada forum konsultasi publik pertama
itu. Alasan naif tersebut dengan tenang mereka sampaikan dihadapan publik. Diketahui,
KLHS Kabupaten Jember telah dianggarkan sejak tahun 2021 dengan pagu anggaran
200.000.000.
Fakta diatas jelas menunjukkan adanya hiden agenda yang mengarah pada proses
penghancuran dan kehancuran. Ironisnya, tindakan itu sengaja dilakukan oleh pemerintah
dibawah kepemimpinan Bupati Hendy. Pada saat yang sama, kami melihat adanya
keterlibatan intelektual dalam proses penghancuran dan kehancuran itu. Tim penyusun RTRW
Kabupaten Jember saat ini yang diwakil oleh para intelek dari Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya (ITS) dengan sengaja menyembunyikan peta peruntukan pertambangan.
Mereka dengan sengaja tidak menyertakan peta peruntukan pertambangan pada dokumen
yang dibagikan dan ini merupakan tindakan pembodohan yang justru dilakukan oleh agen-
agen pedidikan. Lagi-lagi, alasan naif dan konyol mereka sampaikan, bahwa dengan dalih
pertambangan merupkan kewenangan nasional mereka jadikan dasar untuk tidak
menampilkan peta peruntukan pertambangan itu.
Di sisi lain, Dinas Cipta Karya tidak mengikutsertakan masyarakat dalam forum
konsultasi publik pertama. Ini jelas merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan amanat
konstitusi, bahwa tidak terlibatnya masyarakat pada penyusunan RTRW khususnya pada
forum konsultasi publik yang pertama jelas melanggar Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Penatan Ruang Pasal 19 Ayat (1) huruf b bahwa penyusunan
recana tata ruang wilayah kabupaten/kota perlu adanya keterlibatan masyarakat di dalamnya.
Pelibatan masyarakat pada proses penyusunana RTRW ini dilakukan melalui beberapa cara
salah satunya adalah konsultasi publik.
Segera setelah pelaksanaan konsultasi publik pertama, kami berkirim surat kepada
pemerintah untuk meminta audiensi terkait konsultasi publik pertama RTRW Kabupaten

Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh


PENGURUS CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
(Branch Board Of Indonesian Moslem Student Movement)
KABUPATEN JEMBER
V - 04 MASA KHIDMAT 2021 / 2022
Jalan Semeru Nomor 7, Kloncing, Subersari, Jember, Jawa Timur
Email : pcpmiijember@gmail.com

Jember. Hasil yang kami peroleh adalah pemerintah gelagapan saat menjawab siapa tokoh
masyarakat yang mereka undang. Di sisi lain, pemerintah juga tetap tidak mampu
menunjukan KLHS RTRW yang sempat kami minta pada forum konsultasi publik pertama
kemarin. Dengan alasan administratif, dokumen KLHS hanya dapat diminta melalui surat
permohonan. Kemudian pada saat yang bersamaan, kami meminta kepada tim penyusun
RTRW untuk melakukan penilaian terhadap Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang ada di
Kabupaten Jember.
Atas segala kebobrokan dan kesesatan berfikir yang ditunjukkan oleh pemerintah,
kami merespon dengan penuh kewibawaan dan kebijaksaan. Kami mengirimkan surat
permohonan baik secara personal maupun secara kelembagaan untuk meminta dokumen
KLHS RTRW dan KLHS RPJMD kepada mereka. Nyatanya, permohonan yang kami
kirimkan secara personal melalui pengurus kami secara tegas ditolak tanpa ada alasan yang
jelas. Sedangkan, permohonan secara kelembagaan direspon dengan tidak serius oleh
pemerintah. Tidak disampaikannya KLHS kepada publik dan tindakan naif pemerintah dalam
proses perubahan RTRW ini cukup sebagai bukti adanya ruang hidup di Jember masuk dalam
trem-trem pembumi-hangusan oleh negara.
Pada tanggal 21 April 2022, Pemerintah kembali mengadakan forum konsultasi publik
kedua. Pada forum konsultasi kedua tersebut, beberapa penambahan yang berasal dari
masukan-masukan yang telah di sampaikan pada konsultasi publik pertama dan audiensi yang
kami ajukan telah dimasukkan. Untuk IUP yang kami minta untuk dilakukan penilaian,
hasilnya tim penyusun RTRW memperbolehkan aktivitas pertambangan di tiga titik yaitu di
Kecamatan Jenggawah, Kecamatan Pakusari dan Kecamatan Gumukmas. Menjadi
kekhawatiran ketika diketahui analisis dan pertimbangan yang seharusnya berdasarkan
KLHS, kemudian mereka tanggalkan dengan menggunakan analisis sektoral yang meliputi
tiga aspek antara lain ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan, sehingga dengan penuh
keresahan kami mengajukan pertanyaan terkait dengan argumentasi dan hasil analisis
lingkungan mereka. Pemerintah kembali menunjukan ketidak seriusannya ketika jawaban
yang mereka berikan merujuk pada WIUP dari ESDM dan AMDAL.
Kemudian, kami memutuskan untuk mengajukan audiensi kembali untuk
mempertanyakan tiga titik penilaian yang mereka perbolehkan dilakukan aktivitas
pertambangan. Salah satu tim penyusun mengatakan bahwa ketiga titik tersebut tidak
memiliki signifikansi pada aspek ekonomi. Hal ini semakin membuat kami geram, bagaimana
mungkin aktivitas tersebut diperbolehkan ketika tidak memiliki dampak ekonomi dan jelas
merusak alam. Secara memalukan dan selalu menyandarkan pada kondisi, Pemerintah

Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh


PENGURUS CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
(Branch Board Of Indonesian Moslem Student Movement)
KABUPATEN JEMBER
V - 04 MASA KHIDMAT 2021 / 2022
Jalan Semeru Nomor 7, Kloncing, Subersari, Jember, Jawa Timur
Email : pcpmiijember@gmail.com

memkasa kita masuk pada frame yang mereka buat, bahwa untuk bersama-sama menunggu
penyusunan KLHS selesai untuk kemudian mengevaluasi materi teknis yang sudah mereka
susun, termasuk tiga titik rekomendasi pertambangan yang ada didalamnya.
Tepat 02 juni 2022, kami mendapat informasi bahwa FGD KLHS RTRW digelar di
Fakultas Tehnik Universitas Jember. Hal ini kebali membuat kami geram karna kembali ada
Hidden Agenda, segera setelah kami mendapatkan informasi tersebut, kami bergegas menuju
ke tempat dilaksanakannya FGD dalam rangka ingin mengikuti proses diskusi dan analisis
dalam penyusunannya. Dengan hadangan 8 satuan pengamanan dan kebohongan publik
dengan dalih agenda tersebut adalah laporan penelitian mahasiswa, akhirnya dipaksa tidak
bisa masuk dan mengikuti seeting agenda tersebut.
Berdasar pada kronologi di atas, kami mengajukan audiensi kembali kepada Dinas
Cipta Karya untuk mengklarifikasi kejadian di atas. Pada forum audiensi itu, kami mendapati
informasi bahwa tim KLHS RTRW di isi oleh para intelek dari Universitas Jember. Mereka
mengatakan bahwa tim ini dibentuk pada bulan april dan pada awal juli, mereka diharuskan
untuk segera menyetor dokumen rancangan KLHS ke pemerintah Provinsi. Dari sini kita bisa
melihat bahwa sebenarnya Pemkab Jember sangat tidak serius pada proses penyusunan KLHS
maupun RTRW. Pun juga, pada pelaksanaan konsultasi publik KLHS mereka mengatakan
bahwa data yang mereka peroleh berasal dari riset meja yang mereka lakukan. Artinya adalah
pemerintah beserta timnya tidak turun langsung kepada masyarakat untuk melakukan
penggalian data. Seperti yang sudah terjadi sebelumnya pemerintah kembali tidak melibatkan
masyarakat dalam konsultasi tersebut. Pemerintah kemudian menunjukan aib dan
kebobrokannya ketika menyampaikan keterbatasan transportasi dalam menyampaikan
surat sehingga tidak sempat mengundang masyarakat.
Lebih cacat lagi dalam prosedural, ketika kami menemukan naskah akademik Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) telah selesai disusun sebelum penyusunan RTRW selesai pada
bulan september 2021 yang lalu, hal ini berdasarkan keterangan Rahman Anda kepala Dinas
Perumahan, Pemukiman Rakyat Dan Cipta Karya. Pihak Pemerintah kemudian kelimpungan
untuk memberikan keterangan terkait apa yang didetailkan dalam RDTR tersebut sedangkan
RTRW masih pada proses penyusunan materi teknis. Hal ini jelas melanggar amanat PP 21 th.
2021 , Pasal 56 Ayat 1 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.
Kabar duka atas pengkhianatan pemerintah kemudian sampai pada kita tepat pada
tanggal 24 Juli 2022, Bupati melalui Account Officialnya @hendysiswanto.hs menyampaikan
bahwa RTRW sedang pada proses di ATR BPN. Jelas ini bentuk pelecehan terhadap apapun

Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh


PENGURUS CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
(Branch Board Of Indonesian Moslem Student Movement)
KABUPATEN JEMBER
V - 04 MASA KHIDMAT 2021 / 2022
Jalan Semeru Nomor 7, Kloncing, Subersari, Jember, Jawa Timur
Email : pcpmiijember@gmail.com

unsur yang terdapat pada RTRW tersebut, pasalnya materi teknis tersebut belum di evaluasi
oleh KLHS yang penyusunannya masih pada FGD ke 2.
Sengkarut permasalahan diatas jelas disebabkan karna tidak adanya pengawasan dan
kontro dari DPRD Kabupaten Jember. DPRD ditemukan tidak pernah menghadiri forum
konsultasi publik penyusunan RTRW, padahal terlampir DPRD sebagai salah satu komponen
dalam undangan setiap agenda. Sehingga kecacatan demi kecacatan selalu terjadi pada setiap
agenda.

Atas segala kecacatan pemerintah dalam menyusunan tata ruang, PMII JEMBER :
1. Mendesak Pemerintah Kabupaten Jember mencabut naskah akademik RDTR.
2. Menuntut Partisipasi Publik seluas – luasnya dalam proses penyusunan tata ruang.
3. Menuntuk Pemerintah Kabupaten Jember untuk menghentikan proses legalisasi
RTRW hingga dokumen KLHS selesai.
4. Menuntut Pemerintah Kabupaten Jember untuk mencabut rekomendasi tiga titik
pertambangan dalam materi teknis RTRW 2021 – 2041.
5. Mendesak DPRD untuk melakukan pengawasan dalam proses penyusunan tata
ruang.

Mengetahui,
PC PMII JEMBER
MASA KHIDMAT 2021-2022

Mohammad Faqih Alharamain


Ketua Umum

Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh

Anda mungkin juga menyukai