Syarat k3
Syarat k3
kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja. Dengan adanya tiga hal ini pekerja atau
personel dari sebuah perusahaan bisa bekerja dengan maksimal dan tidak akan mengalami
kecelakaan yang membuat luka, sakit, atau masalah krusial lainnya. Berdasarkan Pasal 2
Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
Pengusaha dan/atau Pengurus wajib melaksanakan syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja. Nah,
ulasan tentang syarat K3 Lingkungan kerja beserta faktornya bisa Anda simak di bawah ini.
1. Pengendalian Faktor Fisika dan Faktor Kimia agar berada di bawah NAB.
1. Fisika.
2. Kimia.
3. Biologi.
4. Ergonomi.
5. Psikologi.
Penerapan Higiene dan Sanitasi pada K3 Lingkungan Kerja meliputi:
2. Fasilitas Kebersihan.
3. Kebutuhan udara.
1. Faktor Fisika
Faktor Fisik atau Fisik terbagi lagi menjadi beberapa faktor turunan di bawah ini.
1. Iklim Kerja.
2. Kebisingan.
3. Getaran.
7. Tekanan udara.
8. Pencahayaan.
Penanganan faktor fisika ini cukup kompleks karena setiap faktor turunan memiliki cara
yang spesifik. Secara umum cara penanganan yang dilakukan adalah mengendalikan
pemicu yang membuat pekerja tidak nyaman. Informasi lengkap terkait penanganan bisa
dilihat pada Permenaker No. 5 Tahun 2018, Pasal 8-19.
2. Faktor Kimia
Faktor Kimia ini berhubungan dengan hal-hal berbau kimia dan perlindungan pada pekerja
atau masyarakat umum di sekitar perusahaan. Beberapa bahan kimia yang dianggap
berbahaya biasanya akan diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yang terdiri dari:
Mudah terbakar
Mudah meledak
Beracun
Korosif
Oksidator
Reaktif
Radioaktif
Selain itu bentuk dari zat kimia mulai dari padat, cair, dan gas di lingkungan juga harus
diperhatikan dengan baik. Apabila zat kimia berbahaya mengenai seseorang, kemungkinan
terjadi masalah akan besar mulai dari melepuh di kulit hingga memicu masalah yang lebih
kronis lainnya. Pengendalian faktor kimia ini bisa dilakukan dengan membuat ventilasi
udara, mengisolasi, penggunaan bahan yang lebih aman, dan lainnya. Informasi lengkap
terkait pengendalian faktor kimia bisa dilihat pada Permenaker No. 5 Tahun 2018, Pasal 21
angka 2.
3. Faktor Biologi
Pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Faktor Biologi harus dilakukan pada Tempat
Kerja yang memiliki potensi bahaya Faktor Biologi. Potensi bahaya Faktor Biologi meliputi:
5. Binatang berbisa.
6. Binatang buas.
7. Produk binatang dan tumbuhan yang berbahaya lainnya
Pengendalian Faktor Biologi bisa dilakukan sesuai dengan Permenaker No. 5 Tahun 2018,
Pasal 22 angka 7. Beberapa cara yang bisa dilakukan meliputi.
7. Memberikan desinfektan.
4. Faktor Ergonomi
Pengukuran dan pengendalian Faktor Ergonomi harus dilakukan pada Tempat Kerja yang
memiliki potensi bahaya Faktor Ergonomi. Potensi bahaya Faktor Ergonomi meliputi:
1. Cara kerja, posisi kerja, dan postur tubuh yang tidak sesuai saat
melakukan pekerjaan.
2. Desain alat kerja dan Tempat Kerja yang tidak sesuai dengan
antropometri Tenaga Kerja.
4. Memodifikasi Tempat Kerja, objek kerja, bahan, desain Tempat Kerja, dan
peralatan kerja.
5. Mengatur waktu kerja dan waktu istirahat.
6. Melakukan pekerjaan dengan sikap tubuh dalam posisi netral atau baik.
5. Faktor Psikologi
Pengukuran dan pengendalian Faktor Psikologi harus dilakukan pada Tempat Kerja yang
memiliki potensi bahaya Faktor Psikologi. Potensi bahaya Faktor Psikologi meliputi.
1. Ketidakjelasan/ketaksaan peran.
2. Konflik peran.
5. Pengembangan karir.