Anda di halaman 1dari 31

PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI SETELAH PEMBONGKARAN

1. a. Pengukuran diameter Dluar1 = 101,5mm


luar pully (P1) Dluar2 = 101,6 mm
Drata-rata = 101,55mm

b. Pengukuran diameter Ddalam1 = 76,15 mm


dalam pully (P1) Ddalam2 = 76,20 mm
Drata-rata = 76,175mm

Beri penjelasan keadaan pully setelah


dilakukan pemeriksaan.
*Pully realtif dalam kondisi baik, tetapi
sudah terdapat banyak goresan dan karat.

a. Pengukuran diameter Dluar1 = 253 mm


luar pully (P2) Dluar2 = 253 mm
Drata-rata = 253 mm

b. Pengukuran diameter Ddalam1 = 229,4 mm


dalam pully (P2) Ddalam2 =229,4mm
Drata-rata = 229,4mm

Beri penjelasan keadaan pully setelah


dilakukan pemeriksaan.
*Pully relatif dalam kondisi baik, tetapi
sudah terdapat banyak goresan dan karat.

60
3. Pemeriksaan kondisi Seri sabuk Tebal sabuk
sabuk “V-belt”. a. Sabuk 1=B-60 11 mm
a. Periksa seri sabuk “V- b. Sabuk 2=B-60 11,5 mm
belt” dan ukur tebal c. Sabuk3 = - -
sabuk yang terhubung
pada pully motor
penggerak.
b. Periksa seri sabuk “V- Beri penjelasan keadaan sabuk setelah
belt” dan ukur tebal dilakukan pemeriksaan.
sabuk yang terhubung *Pada sabuk 2 telah terjadi penebalan,
pada pullyyang karena seringnya digunakan (beroperasi).
digerakkan.
4. a. Diameter poros2 D2.1 = 34,95mm
D2.2 = 34,95mm
D2.3 = 34,95mm
D2.4 = 34,95mm
D2.5 = 34,95mm
Drata-rata = 34,95 mm

Beri penjelasan kerataan poros setelah


dilakukan pemeriksaan.
*Kondisi poros masih baik dan presisiserta
rata, belum terjadi penyimpangan setelah
diukur menggunakan dial indikator.

b. Diameter poros3 D3.1 = 34,95mm


D3.2 = 34,95mm
D3.3 = 34,95mm
D3.4 = 34,95mm
D3.5 = 34,95mm
Drata-rata = 34,95 mm

61
Beri penjelasan kerataan poros setelah
dilakukan pemeriksaan.
*Kondisi poros masih baik dan presisiserta
rata, belum terjadi penyimpangan setelah
diukur menggunakan dial indikator.
5. a. Diameter lubang Dbearing1.1 = 35,02mm
dudukan poros (diameter Dbearing1.2 = 35,02mm
dalam) 1. Dbearing1.3 = 35,02mm
Drata-rata = 35,02mm

Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros


setelah dilakukan pemeriksaan.
*Terjadi penyimpangan lubang dudukan
poros sebesar 0,02 mm.

b. Diameter lubang Dbearing2.1 = 35,04mm


dudukan poros (diameter Dbearing2.2 = 35,04mm
dalam) 2. Dbearing2.3 = 35,04mm
Drata-rata = 35,04mm

Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros


setelah dilakukan pemeriksaan.
*Terjadi penyimpangan lubang dudukan
poros sebesar 0,04 mm.

c. Diameter lubang Dbearing3.1 = 35,04mm


dudukan poros (diameter Dbearing3.2 = 35,04mm
dalam) 3. Dbearing3.3 = 35,04mm
Drata-rata = 35,04mm

62
Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros
setelah dilakukan pemeriksaan.
*Terjadi penyimpangan lubang dudukan
poros sebesar 0,04 mm.

d. Diameter lubang Dbearing4.1 = 35,02mm


dudukan poros (diameter Dbearing4.2 = 35,02mm
dalam) 4. Dbearing4.3 = 35,02mm
Drata-rata = 35,02mm

Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros


setelah dilakukan pemeriksaan.
*Terjadi penyimpangan lubang dudukan
poros sebesar 0,02 mm.

Nama Mahasiswa Tanda Tangan Mahasiswa


1. Wisnu Zaenul Atami 1.

3.2 Data Hasil Pemasangan, Pemeriksaan dan Pengukuran Transmisi


Kopling

Tabel 3.2 Data Hasil Pemeriksaan dan Pengukuran Sebelum Pemasangan


Transmisi Kopling
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI SEBELUM PEMASANGAN
No JENIS PENGUKURAN HASIL PENGUKURAN DAN PENJELASAN
. /PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
1. Jenis kopling yang digunakan Sistem transmisi menggunakan jenis kopling
*Kopling Tetap/fix yaitu Kopling Flens.
2. Pemeriksaan dan pengukuran a. Kerataan lubang poros1.1 = 0,02mm
kerataan lubang poros pada b. Kerataan lubang poros1.2 = 0,02 mm
Bantalan Kerataan lubang porosrata-rata = 0,02mm

63
a. Kerataan lubang poros2.1 = 0,02 mm
b. Kerataan lubang poros2.2 = 0,02 mm
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,02mm

a. Kerataan lubang poros3.1 = 0,02mm


b. Kerataan lubang poros3.2 = 0,02 mm
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,02mm

a. Kerataan lubang poros4.1 = 0,02mm


b. Kerataan lubang poros4.2 = 0,02 mm
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,02mm

Beri penjelasan tentang keadaan lubang


poros setelah dilakukan pengukuran.
*Lubang poros pada banytalan rata-rata
sudah terjadi penyimpangan setelah dicek
menggunakan dial indikator tetapi masih
pada toleransinya.

3. Pemeriksaan kesejajaran Koplingtelahsejajar ()


kopling
Kopling belum sejajar(X)

Ket:  Beri tanda , jika telah sejajar


Beri tanda X, jika belum sejajar Beri
penjelasan kondisi dari koplingsetelah
dilakukanpemeriksaan
*Masih terdapat celah sebesar 0,25 mm
(arah 0o) pada kopling di poros 3
sehingga kopling tidak rata setela diukur

64
menggunakan pisau perata
(straightedge).
4. Putaran pully penggerak n1 = 1492 rpm
n2 = 1493 rpm
n3 = 1491 rpm
n4 = 1492rpm
n5 = 1490rpm
nrata-rata = 1494,6 rpm
5. Pemeriksaan kesejajaran pully Pully telah sejajar ()
penggerak dan pully yang
Kopling belum sejajar (X)
digerakkan (pully 2)
Ket:  Beri tanda , jika telah sejajar
Beri tanda X, jika belum sejajar
Beri penjelasan kondisi pully setelah
dilakukan pemeriksaan
*Setelah dilakukan pemeriksaan
kondisinya realtif masih baik dan masoh
dalam toleransinya.
6. Besarnya defleksi masing- Sabuk (1) = 0,5 inchi / 12,7 mm
masing sabuk. Sabuk (2) = 0,625 inchi / 15,875 mm
7. Putaran pully n1 = 568,6 rpm
yang diggerakkan n2 = 570,2 rpm
n3 = 565,8 rpm
n4 = 569,8rpm
n5 = 570,4rpm
nrata-rata = 569,76 rpm

Nama Mahasiswa Tanda tangan mahasiswa


1. Wisnu Zaenul Atami 1.

65
3.3 Data Hasil Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pengukuran Transmisi
Rantai Penggerak dan Roda Gigi Rantai

Tabel 3.3 Data Hasil Pemeriksaan Sebelum dan Sesudah Pembongkaran Transmisi
Rantai Penggerak dan Roda Gigi Rantai
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI SEBELUM PEMBONGKARAN
No. JENIS PENGUKURAN HASIL PENGUKURAN DAN PENJELASAN
/PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
1. Kesejajaran sumbu poros Poros 1 = (X)

Poros 2 = ()

Ket:  Beri tanda , jika ada penyimpangan


Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri penjelasan kondisi pada masing-masing
poros setelah dilakukan pemeriksaan
*Terjadi penyimpangan pada poros yang
digerakkan (poros2).
2. Pemeriksaan defleksi Besarnya defleksi = 6 mm
terhadap rantai
3. Besarnya putaran (n1) n1.1 = 1491 rpm
n1.2 = 1493 rpm
nrata-rata = 1492 rpm
4. Besarnya putaran (n2) n2.1 = 560,3 rpm
n2.2 = 561,7 rpm
nrata-rata = 561 rpm
5. Besarnya putaran (n3) n3.1 = 561,4 rpm
n3.2 = 560,9 rpm
nrata-rata = 561,15 rpm
6. Penyimpangan poros pada Poros 1 = (X)
saat kondisi tidak
Poros 2 = (X)
berjalan/diam

66
Poros 3 = (X)

Ket:  Beri tanda , jika ada penyimpangan


Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri keterangan/penjelasan penyimpangan pada
masing-masing poros
1. Poros 1: tidak adapenyimpangan.
2. Poros 2: tidak adapenyimpangan.
3. Poros 3: tidak adapenyimpangan.
6. Penyimpangan poros pada Poros 1 =(X)
saat kondisi
Poros 2 =(X)
berjalan/dihidupkan
Poros 3 =(X)

Ket:  Beri tanda , jika ada penyimpangan


 Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri keterangan/penjelasan penyimpangan pada
masing-masing poros
1. Poros 1: tidak adapenyimpangan.
2. Poros 2: tidak adapenyimpangan.
3. Poros 3: tidak adapenyimpangan.

67
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI SETELAH PEMBONGKARAN

1. a. Pengukuran diameter Dluar1 = 101,45 mm


luar puly(P1) Dluar2 = 101,45 mm
Drata-rata = 101,45 mm

b. Pengukuran diameter Ddalam1 = 77,85 mm


dalam puly(P1) Ddalam2 = 77,85 mm
Drata-rata = 77,85 mm

Beri penjelasan keadaan puly setelah dilakukan


pemeriksaan.
*Relatif dalam kondisi baik, tetapi banyak
terdapat goresan dan karat.
c. Pengukuran diameter Drodagigi2 = 147,30 mm
luar roda gigi yang Drodagigi2 = 147,30 mm
terhubung oleh poros pada Drata-rata = 147,30 mm
pully

b. Pengukuran diameter Drodagigi1 = 147,50 mm


luar roda gigi yang Drodagigi2 = 147,50 mm
terhubung oleh rantai Drata-rata = 147,50 mm

Beri penjelasan keadaan roda gigi setelah


dilakukan pemeriksaan.
*Masih relatif baik, tetapi sudah sedikit
mengalami keausan pada roda gigi.
2. Pemeriksaan kondisi sabuk Seri sabuk Tebalsabuk
“V-belt”. d. Sabuk 1=B-60 11,45mm
c. Periksa seri sabuk “V
e. Sabuk 2=B-60 11,15mm
belt”, ukur tebal sabuk
f. Sabuk 3=- -

68
yang terhubung pada
puly motor penggerak. Beri penjelasan keadaan sabuk setelah dilakukan
d. Periksa seri sabuk “V- pemeriksaan.
belt”, dan ukur tebal *Sudah tidak standar, karena terjadi
sabuk yang terhubung penebalan.
pada puly yang *Standar Sabuk B-60 = 11 mm.
digerakkan.
3. a. Diameter poros2 D2.1 = 34,90mm
D2.2 = 34,90mm
D2.3 = 34,90mm
Drata-rata = 34,90 mm

Beri penjelasan kerataan poros setelah dilakukan


pemeriksaan.
*Kondisi poros dalam keadaan rata setelah
diukur menggunakan dial indicator.

b. Diameter poros3 D3.1 = 34,90mm


D3.2 = 34,90mm
D3.3 = 34,90mm
Drata-rata = 34,90 mm

Beri penjelasan kerataan poros setelah dilakukan


pemeriksaan.
*Kondisi poros dalam keadaan rata setelah
diukur menggunakan dial indicator.
4. a. Diameter lubang Dbearing1.1 = 34,95 mm
dudukan poros (diameter Dbearing1.2 = 34,95 mm
dalam) 1. Dbearing1.3 = 34,95 mm
Drata-rata = 34,95 mm

69
Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros
setelah dilakukan pemeriksaan.
*Sudah terdapat penyimpangan kerataan
sebesar 0,02 mm.

b. Diameter lubang Dbearing2.1 = 35,00mm


dudukan poros (diameter Dbearing2.2 = 35,00mm
dalam) 2. Dbearing2.3 = 35,00mm
Drata-rata = 35,00mm

Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros


setelah dilakukan pemeriksaan.
*Sudah terdapat penyimpangan kerataan
sebesar 0,025 mm.

c. Diameter lubang Dbearing3.1 = 35,00mm


dudukan poros (diameter Dbearing3.2 = 35,00mm
dalam) 3. Dbearing3.3 = 35,00mm
Drata-rata = 35,00mm

Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros


setelah dilakukan pemeriksaan.
*Sudah terdapat penyimpangan kerataan
sebesar 0,03 mm.

d. Diameter lubang Dbearing4.1 = 35,10mm


dudukan poros (diameter Dbearing4.2 = 35,10mm
dalam) 4. Dbearing4.3 = 35,10mm
Drata-rata = 35,10mm

70
Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros
setelah dilakukan pemeriksaan.
*Sudah terdapat penyimpangan kerataan
sebesar 0,04 mm.

Nama Mahasiswa Tanda Tangan Mahasiswa


1. Wisnu Zaenul Atami 1.

3.4 DataHasilPemasangan,PemeriksaandanPengukuranTransmisiRantai
Penggerak dan Roda GigiRantai

Tabel 3.4 Data Hasil Pemeriksaan dan Pengukuran Sebelum Pemasangan


Transmisi Rantai Penggerak dan Roda Gigi Rantai
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI SEBELUM PEMASANGAN
No. JENIS PENGUKURAN HASIL PENGUKURAN DAN PENJELASAN
/PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
1. Jenis sambungan rantai ( ) sambungan keeling
yang digunakan
( ) sambungan ring

( ) sambungan mur

() sambungan pena belah

Ket:  Beri tanda  pada salah satu jenis


sambungan rantai yang digunakan dalam sistem
transmisi tersebut.
2. Pemeriksaan dan c. Kerataan lubang poros1.1 = 0,02mm
pengukuran kerataan lubang d. Kerataan lubang poros1.2 = 0,02 mm
poros pada bantalan Kerataan lubang porosrata-rata = 0,02mm

c. Kerataan lubang poros2.1 = 0,02mm


d. Kerataan lubang poros2.2 =0,02 mm
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,02mm

71
c. Kerataan lubang poros3.1 = 0,03mm
d. Kerataan lubang poros3.2 = 0,03 mm
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,03mm

c. Kerataan lubang poros4.1 = 0,04mm


d. Kerataan lubang poros4.2 = 0,04 mm
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,04mm

Beri penjelasan tentang keadaan lubang poros


setelah dilakukan pengukuran.
*Kondisi ke-4 lubang poros pada bantalan
sudah terjadi penyimpangan setelah diukur
menggunakan dial indicator.

3. Pemeriksaan kesejajaran Roda gigi telah sejajar ()


roda gigi
Roda gigi belum sejajar (X)

Ket:  Beri tanda , jika telah sejajar


Beri tanda X, jika belum sejajar Beri
penjelasan kondisi dari koplingsetelah
dilakukanpemeriksaan
*Kondisi roda gigi 1 dan roda gigi 2 dalam
keadaan baik dan sejajar.
4. Putaran pully penggerak n1 = 1499 rpm
n2 = 1496 rpm
n3 = 1498 rpm
n4 = 1495rpm
n5 = 1495rpm
nrata-rata = 1496,6 rpm

72
5. Pemeriksaan kesejajaran Pullytelah sejajar ()
pully penggerak dan pully
Kopling belum sejajar(X)
yang digerakkan (pully 2)
Ket:  Beri tanda , jika telah sejajar
Beri tanda X, jika belum sejajar
Beri penjelasan kondisi pully setelah dilakukan
pemeriksaan
*Kondisi pully penggerak dan pully yang
digerakkan telah sejajar.
6. Pemeriksaan besarnya Besarnya defleksi rantai = 7 mm
defleksi pada rantai
7. Pemeriksaan besarnya Sabuk (1) = 10mm
defleksi masing-masing Sabuk (2) = 10mm
Sabuk
8. Putaran pully n1 = 563,4 rpm
yang diggerakkan n2 = 564,4 rpm
n3 = 563,9 rpm
n4 = 563,9rpm
n5 = 563,3rpm
nrata-rata = 563,78 rpm

Nama Mahasiswa Tanda tangan mahasiswa


1. Wisnu Zaenul Atami 1.

73
3.5 Data Hasil Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pengukuran Transmisi
RodaGigi

Tabel 3.5 Data Hasil Pemeriksaan dan Pengukuran Sebelum dan Sesudah
Pembongkaran Transmisi Roda Gigi
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI SEBELUM PEMBONGKARAN
No. JENIS PENGUKURAN HASIL PENGUKURAN DAN PENJELASAN
/PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
1. Kesejajaran sumbu poros Poros 1 = (X)

Poros 2 = ()

Ket:  Beri tanda , jika ada penyimpangan


Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri penjelasan kondisi pada masing-masing
poros setelah dilakukan pemeriksaan
*Kondisi poros 2 mengalami penyimpangan
sudut horizontal.
2. Pemeriksaan kesejajaran Adapenyimpangan ()
kedua roda gigi
Tidak ada penyimpangan(X)

Ket:  Beri tanda , jika ada penyimpangan


Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri penjelasan setelah dilakukan pemeriksaan
*Terjadi penyimpangan pada kedua roda gigi.
3. Besarnya putaran (n1) n1.1 = 1494rpm
n1.2 = 1493rpm
n1.3 = 1496rpm
nrata-rata = 1494,33 rpm
4. Besarnya putaran (n2) n2.1 = 558,6rpm
n2.2 = 559,8rpm

74
n2.3 = 559,3 rpm
nrata-rata = 559,23 rpm
5. Besarnya putaran (n3) n3.1 = 643,1rpm
n3.2 = 644,4rpm
n3.3 = 644,4rpm
nrata-rata = 643,97 rpm
6. Penyimpangan poros pada Poros 1 =(X)
saat kondisi tidak
Poros 2 =(X)
berjalan/diam
Poros 3 =(X)

Ket:  Beri tanda , jika ada penyimpangan


Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri keterangan/penjelasan penyimpangan pada
masing-masing poros
1. Poros 1 tidak adapenyimpangan.
2. Poros 2 tidak adapenyimpangan.
3. Poros 3 tidak adapenyimpangan.
7. Penyimpangan poros pada Poros 1 =(X)
saat kondisi
Poros 2 =(X)
berjalan/dihidupkan
Poros 3 =(X)

Ket:  Beri tanda , jika ada penyimpangan


 Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri keterangan/penjelasan penyimpangan pada
masing-masing poros
1. Poros 1 tidak adapenyimpangan.
2. Poros 2 tidak adapenyimpangan.
3. Poros 3 tidak adapenyimpangan.

75
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI SETELAH PEMBONGKARAN

1. Pemeriksaan konstruksi
roda gigi,meliputi
a. Jenis kedua roda gigi a. Jenis roda gigi (1) Roda gigilurus
yangdiperiksa b. Jenis roda gigi (2) Roda gigilurus

b. Penyimpangan roda a. Besarnya celah roda gigi (1) = 0,2mm


gigi pada poros b. Besarnya celah roda gigi (2) =0,2mm
digunakan penyiku,
ukur besarnya celah
yang ada dengan
menggunakan“feeler
gauge”.
2. a. Pengukuran diameterluar Dluar1 = 101,6 mm
pully(P1) Dluar2 = 101,6 mm
Drata-rata = 101,6 mm

b. Pengukuran diameter Ddalam1 = 78,8 mm


dalam pully(P1) Ddalam2 = 78,8 mm
Drata-rata = 78,8 mm

Beri penjelasan keadaan pully setelah dilakukan


pemeriksaan.
*Kondisi pully setelah dilakukan pemeriksaan
bentuk pully tidak simetris, pada bagian
diameter dalam terkena korosi.

a. Pengukuran diameter luar Dluar1 = 143,5 mm


roda gigi yang terhubung Dluar2 = 143,5 mm
oleh poros pada pully Drata-rata = 143,5 mm

76
b. Pengukuran diameter Ddalam1 = 130,40 mm
dalam roda gigi yang Ddalam2 = 130,40 mm
terhubung oleh poros pada Drata-rata = 130,40 mm
pully
Beri penjelasan keadaan pully setelah dilakukan
pemeriksaan.
*Kondisi roda gigi dalam keadaan baik, belum
terjadi penyimpangan.

a. Pengukuran diameter Dluar1 = 125,7 mm


roda gig luar yang Dluar2 = 125,7 mm
terhubung olehrantai Drata-rata = 125,7mm

b. Pengukuran diameter Ddalam1 = 112,5 mm


dalam roda gigi yang Ddalam2 = 112,5 mm
terhubung olehrantai Drata-rata = 112,5mm

Beri penjelasan keadaan pully setelah dilakukan


pemeriksaan.
*Kondisi roda gigi dalam keadaan baik dan
normal, belum terjadi penyimpangan.
3. Pemeriksaan kondisi sabuk Seri sabuk Tebalsabuk
“V-belt”. g. Sabuk 1=B-60 10,45 mm
e. Periksa seri sabuk “V-
h. Sabuk 2=B-60 11,60 mm
belt” dan tebal sabuk
i. Sabuk 3=- -
yang terhubung pada
pully motorpenggerak.
Beri penjelasan keadaan sabuk setelah dilakukan
f. Periksa seri sabuk “V-
pemeriksaan.
belt” dan tebal sabuk
*Sudah tidak standar, karena nilainya tidak
yang terhubungpada
sama dengan 11 mm (standar sabuk B-60).
pully yang digerakkan.

77
4. a. Diameter poros2 D2.1 = 34,90mm
D2.2 = 34,90mm
D2.3 = 34,90mm
Drata-rata = 34,90 mm

Beri penjelasan kerataan poros setelah dilakukan


pemeriksaan.
*Kondisi poros sudah terjadi penyimpangan
setelah diukur menggunakan dial indikator
sebesar 0,01 mm.

b. Diameter poros3 D3.1 = 34,95mm


D3.2 = 34,90mm
D3.3 = 34,90mm
Drata-rata = 34,91 mm

Beri penjelasan kerataan poros setelah dilakukan


pemeriksaan.
*Kondisi poros sudah terjadi penyimpangan
setelah diukur menggunakan dial indikator
sebesar 0,02 mm.
5. a. Diameter lubang dudukan Dbearing1.1 = 35,00mm
poros (diameter dalam) 1. Dbearing1.2 = 35,00mm
Dbearing1.3 = 35,00mm
Drata-rata = 35,00mm

Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros


setelah dilakukan pemeriksaan.
*Kondisi lubang dudukan poros sudah terjadi
penyimpangan setelah diukur menggunakan
dial indikator sebesar 0,02 mm.

78
b. Diameter lubang Dbearing2.1 = 35,00mm
dudukan poros (diameter Dbearing2.2 = 35,00mm
dalam) 2. Dbearing2.3 = 35,00mm
Drata-rata = 35,00mm

Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros


setelah dilakukanpemeriksaan.
*Kondisi lubang dudukan poros sudah terjadi
penyimpangan setelah diukur menggunakan
dial indikator sebesar0,01.

c. Diameter lubangdudukan Dbearing3.1 = 35,00mm


poros (diameter dalam)3. Dbearing3.2 = 35,00mm
Dbearing3.3 = 35,00mm
Drata-rata = 35,00mm

Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros


setelah dilakukan pemeriksaan.
*Kondisi lubang dudukan poros sudah terjadi
penyimpangan setelah diukur menggunakan
dial indikator sebesar 0,04 mm.

d. Diameter lubang Dbearing4.1 = 35,00mm


dudukan poros (diameter Dbearing4.2 = 35,00mm
dalam) 4. Dbearing4.3 = 35,00mm
Drata-rata = 35,00mm

Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros


setelah dilakukan pemeriksaan.

79
*Kondisi lubang dudukan poros sudah terjadi
penyimpangan setelah diukur menggunakan
dial indikator sebesar 0,05 mm.

Nama Mahasiswa Tanda Tangan Mahasiswa


1. Wisnu Zaenul Atami 1.

3.6 Data Hasil Pemasangan, Pemeriksaan dan Pengukuran Transmisi Roda


Gigi

Tabel 3.6 Data Hasil Pemeriksaan dan Pengukuran Sebelum Pemasangan


Transmisi Roda Gigi
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI SEBELUM PEMASANGAN
No JENIS PENGUKURAN HASIL PENGUKURAN DAN PENJELASAN
. /PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
1. Pengukuran besarnya Besarnya “backlash” (1) = 0,10 mm
“backlash” pada roda gigi Besarnya “backlash” (2) = 0,05 mm
Besarnya “backlash” (3) = 0,25 mm
Besarnya “backlash” (4) = 0,20 mm
Besarnya “backlash” (5) = 0,10 mm
Besarnya “backlash” rata-rata = 0,14 mm
2. Pemeriksaan dan pengukuran e. Kerataan lubang poros1.1 = 0,02mm
kerataan lubang poros pada f. Kerataan lubang poros1.2 = 0,02 mm
bantalan Kerataan lubang porosrata-rata = 0,02mm

e. Kerataan lubang poros2.1 = 0,01mm


f. Kerataan lubang poros2.2 =0,01 mm
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,01mm

e. Kerataan lubang poros3.1 = 0,04mm


f. Kerataan lubang poros3.2 = 0,04mm

80
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,04 mm

e. Kerataan lubang poros4.1 = 0,05mm


f. Kerataan lubang poros4.2 = 0,05 mm
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,05mm

Beri penjelasan tentang keadaan lubang poros


setelah dilakukan pengukuran.
*Rata-rata sudah mengalamipenyimoangan
kerataan dengan besar yangberbeda-beda.
3. Pemeriksaan dan pengukuran Roda gigitelahsejajar ()
kesejajaran antar roda gigi
Roda gigi belum sejajar ()

Ket:  Beri tanda , jika telah sejajar


Beri tanda X, jika belum sejajar
Beri penjelasan kondisi dari roda gigi setelah
dilakukan pemeriksaan
*Kondisi roda gigi rata setelah dicek
menggunakan mistar baja.
4. Putaran pully penggerak n1 = 1490 rpm
n2 = 1491 rpm
n3 = 1490 rpm
n4 = 1490rpm
n5 = 1489rpm
nrata-rata = 1490 rpm
5. Pemeriksaan kesejajaran Pullytelahsejajar ()
pully penggerak dan pully
Kopling belum sejajar ()
yang digerakkan (pully 2)
Ket:  Beri tanda , jika telah sejajar
Beri tanda X, jika belum sejajar

81
Beri penjelasan kondisi pully setelah dilakukan
pemeriksaan
*Kondisi pully penggerak dan pully yang
digerakkan tidak terjadi penyimpangan dan
telah sejajar setelah dicek menggunakan
mistar baja.
6. Besarnya defleksi sabuk pada Sabuk (1) = 12mm
pully penggerak. Sabuk (2) = 10mm
7. Putaran pully n1 = 579,7 rpm
yang diggerakkan n2 = 580 rpm
n3 = 579,6 rpm
n4 = 580,3 rpm
n5 = 580rpm
nrata-rata = 579,92 rpm

Nama Mahasiswa Tanda tangan mahasiswa


1. Wisnu Zaenul Atami 1.

82
3.7 Data Hasil Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pengukuran Transmisi
Pully dan Sabuk

Tabel 3.7 Data Hasil Pemeriksaan dan Pengukuran Sebelum dan Sesudah
Pembongkaran Transmisi Pully dan Sabuk
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI SEBELUM PEMBONGKARAN
No. JENIS PENGUKURAN HASIL PENGUKURAN DAN PENJELASAN
/PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
1. Kesejajaran sumbu poros Poros 1 =(X)

Poros 2 =()

Ket:  Beri tanda , jika ada penyimpangan


Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri penjelasan kondisi pada masing-masing
poros setelah dilakukan pemeriksaan
*Poros 1: Kondisi poros penggerak tidak
mengalami penyimpangan.
*Poros 2: Kondisi poros 2 mengalami
penyimpangan kesejajaran horisontal.
2. Pemeriksaandefleksi Pully 1-2 = 15 mm
sabuk yang terhubungoleh Pully 2 -3 = 25 mm
masing-masingpully
3. Besarnya putaran (n1) n1.1 = 1492rpm
n1.2 = 1491rpm
n1.3 = 1495rpm
nrata-rata = 1492,6 rpm
4. Besarnya putaran (n2) n2.1 = 566,1 rpm
n2.2 = 569 rpm
n2.3 = 568,7 rpm
nrata-rata = 567,93 rpm
5. Besarnya putaran (n3) n3.1 = 173,5 rpm

83
n3.2 = 173,2 rpm
n3.3 = 173 rpm
nrata-rata = 173,23 rpm
6. Penyimpangan poros pada Poros 1 =(X)
saat kondisi tidak
Poros 2 =(X)
berjalan/diam
Poros 3 =(X)

Ket:  Beri tanda , jika ada penyimpangan


Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri keterangan/penjelasan penyimpangan pada
masing-masing poros
1. Poros 1: Tidak adapenyimpangan.
2. Poros 2: Tidak adapenyimpangan.
3. Poros 3: Tidak adapenyimpangan.
7. Penyimpangan poros pada Poros 1 =(X)
saat kondisi
Poros 2 =(X)
berjalan/dihidupkan
Poros 3 =(X)

Ket:  Beri tanda , jika ada penyimpangan


 Beri tanda X, jika tidak ada
penyimpangan
Beri keterangan/penjelasan penyimpangan pada
masing-masing poros
1. Poros 1: Tidak adapenyimpangan.
2. Poros 2: Tidak adapenyimpangan.
3. Poros 3: Tidak adapenyimpangan.

84
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI SETELAH PEMBONGKARAN

1. a. Pengukuran diameter Dluar1 = 101,6 mm


luar pully(P1) Dluar2 = 101,6 mm
Drata-rata = 101,6mm

b. Pengukuran diameter Ddalam1 = 77,90 mm


dalam pully(P1) Ddalam2 = 77,90 mm
Drata-rata = 77,90mm

Beri penjelasan keadaan pully setelah dilakukan


pemeriksaan.
*Kondisi pully retak, terdapat bekas hasil las
sehingga menyebabkan pully tidak simetris.

2. Pemeriksaan kondisi sabuk Seri sabuk Tebalsabuk


“V-belt”. j. Sabuk 1=B-60 11,35 mm
g. Periksa seri sabuk “V- k. Sabuk 2=B-60 11 mm
belt” dan ukur tebal l. Sabuk 3=B-47 11,40 mm
sabuk yang terhubung
pada pully motor
penggerak.
Beri penjelasan keadaan sabuk setelah dilakukan
h. Periksa seri sabuk “V-
pemeriksaan.
belt” dann ukur tebal
*Rata-rata sabuk sudah tidak standar, karena
sabuk yang terhubung
mengalami penebalan.
pada pullyyang
*Standar sabuk B-60 = 11 mm.
digerakkan.
3. a. Diameter poros 2 D2.1 = 34,95mm
D2.2 = 34,95mm
D2.3 = 34,95mm
Drata-rata = 34,95 mm

85
Beri penjelasan kerataan poros setelah dilakukan
pemeriksaan.
*Kondisi poros sudah terjadi penyimpangan
setelah diukur menggunakan dial indikator
sebesar 0,038 mm.

b. Diameter poros 3 D3.1 = 34,75mm


D3.2 = 34,95mm
D3.3 = 34,95mm
Drata-rata = 34,88mm

Beri penjelasan kerataan poros setelah dilakukan


pemeriksaan.
*Sudah mengalami penyimpangan kerataan
sebesar 0,043 mm.
4. a. Diameter lubang Dbearing1.1 = 35,00mm
dudukan poros (diameter Dbearing1.2 = 35,00mm
dalam) 1. Dbearing1.3 = 35,00mm
Drata-rata = 35,00mm

Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros


setelah dilakukan pemeriksaan.
*Kondisi lubang dudukan poros sudah terjadi
penyimpangan setelah diukur menggunakan
dial indikator sebesar 0,03 mm.

b. Diameter lubang Dbearing2.1 = 35,00mm


dudukan poros (diameter Dbearing2.2 = 35,00mm
dalam) 2. Dbearing2.3 = 35,00mm
Drata-rata = 35,00mm

86
Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros
setelah dilakukan pemeriksaan.
*Kondisi lubang dudukan poros sudah terjadi
penyimpangan setelah diukur menggunakan
dial indikator sebesar 0,01 mm.

d. Diameter lubang Dbearing3.1 = 35,00mm


dudukan poros (diameter Dbearing3.2 = 35,00mm
dalam) 3. Dbearing3.3 = 35,00mm
Drata-rata = 35,00mm

Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros


setelah dilakukan pemeriksaan.
*Kondisi lubang dudukan poros sudah terjadi
penyimpangan setelah diukur menggunakan
dial indikator sebesar 0,02 mm.

d. Diameter lubang Dbearing4.1 = 35,00mm


dudukan poros (diameter Dbearing4.2 = 35,00mm
dalam) 4. Dbearing4.3 = 35,00mm
Drata-rata = 35,00mm

Beri penjelasan kerataan lubang dudukan poros


setelah dilakukan pemeriksaan.
*Kondisi lubang dudukan poros sudah terjadi
penyimpangan setelah diukur menggunakan
dial indikator sebesar 0,03 mm.

Nama Mahasiswa Tanda Tangan Mahasiswa


1. Wisnu Zaenul Atami 1.

87
3.8 Data Hasil Pemasangan, Pemeriksaan dan Pengukuran Transmisi Pully
danSabuk

Tabel 3.8 Data Hasil Pemeriksaan dan Pengukuran Sebelum Pemasangan


Transmisi Pully dan Sabuk
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SISTEM TRANSMISI SEBELUM PEMASANGAN
No. JENIS PENGUKURAN HASIL PENGUKURAN DAN PENJELASAN
/PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
1. Pengukuran alur pada Pully1.1 = 11,90 mm
pully Pully1.2 = 12,00 mm
Pully1.3 = 11,80 mm
Pullyrata-rata = 11,90 mm

Pully2.1 = 12,65 mm
Pully2.2 = 12,50 mm
Pully2.3 =12,50mm
Pullyrata-rata = 12,55mm

Pully3.1 = 13,60 mm
Pully3.2 = 13,40mm
Pully3.3 = 13,40mm
Pullyrata-rata = 13,46 mm
2. Pemeriksaan dan g. Kerataan lubang poros1.1 = 0,03mm
pengukuran kerataan h. Kerataan lubang poros1.2 = 0,03 mm
lubang poros pada bantalan Kerataan lubang porosrata-rata = 0,03mm

g. Kerataan lubang poros2.1 = 0,01mm


h. Kerataan lubang poros2.2 =0,01 mm
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,01mm

g. Kerataan lubang poros3.1 = 0,02mm


h. Kerataan lubang poros3.2 = 0,02mm

88
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,02 mm

g. Kerataan lubang poros4.1 = 0,03mm


h. Kerataan lubang poros4.2 = 0,03 mm
Kerataan lubang porosrata-rata = 0,03mm

Beri penjelasan tentang keadaan lubang poros


setelah dilakukan pengukuran.
1. Lubang Poros 1: kondisi rata, tidakterjadi
penyimpangan.
2. Lubang Poros 2: kondisi rata, tidakterjadi
penyimpangan.
3. Lubang Poros 3: kondisi rata, tidakterjadi
penyimpangan.
4. Lubang Poros 4: kondisi rata, tidakterjadi
penyimpangan.
3. Pemeriksaan kesejajaran Pullytelahsejajar ()
antara pully (3) dan pully
Pully belum sejajar ()
(4)
Ket:  Beri tanda , jika telah sejajar
Beri tanda X, jika belum sejajar
Beri penjelasan kondisi dari pully setelah
dilakukan pemeriksaan
*Masih dalam kondisi baik dan dalam
toleransinya
4. Putaran pully penggerak n1 = 1495 rpm
(P1) n2 = 1495 rpm
n3 = 1493 rpm
n4 = 1493rpm
n5 = 1494rpm
nrata-rata = 1494 rpm

89
5. Pemeriksaan kesejajaran Pullytelah sejajar ()
pully penggerak dan pully
Pullybelum sejajar ()
yang digerakkan (pully 2)
Ket:  Beri tanda , jika telah sejajar
Beri tanda X, jika belum sejajar
Beri penjelasan kondisi pully setelah dilakukan
pemeriksaan
*Pully 1 dan pully 2 dalam kondisi sejajar
setelah dicek menggunakan mistar baja.
6. Besarnya defleksi masing- Sabuk (1) = 8 mm
masing sabuk. Sabuk (2) = 10mm
Sabuk (3) = 20mm
7. Putaran pully (P2) yang n1 = 565,4 rpm
Diggerakkan n2 = 566,3 rpm
n3 = 567,5 rpm
n4 = 567,7 rpm
n5 = 567,3rpm
nrata-rata = 566,84 rpm
8. Putaran pully (P3) yang n1 = 171,3 rpm
Diggerakkan n2 = 171,7 rpm
n3 = 171,8 rpm
n4 = 171,3 rpm
n5 = 171,7 rpm
nrata-rata = 171,96 rpm

Nama Mahasiswa Tanda tangan mahasiswa


1. Wisnu Zaenul Atami 1.

90

Anda mungkin juga menyukai