Anda di halaman 1dari 4

1. Air susu dibalas dengan air tuba.

– perbuatan baik terhadap seseorang dibalas dengan perbuatan jahat.


– Kebaikan dibalas dengan kejahatan.
2. Bagai air di daun talas.
– ketidakcocokan antara dua orang, seperti air yang ditaruh di atas daun
talas akan terpisah
– orang yang tidak mempunyai pendirian.
3. Sambil menyelam minum air.
– mengerjakan suatu pekerjaan, dapat pula menyelesaikan pekerjaan atau
masalah yang lain.
4. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
– artinya satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil (atau
keuntungan) sekaligus.
5. Ampang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit.
– Dalam melakukan sesuatu sebaiknya dilakukan secara maksimal agar
maksud tujuan dapat dicapai dengan baik.
6. Anak sebatang kara.
– Anak sendirian.
7. Arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun tidak akan putih.
– orang yang sangat jahat sebagaimanapun dinasehati tidak akan berubah
kelakuannya.
8. Ayam berunduk, sirih berjunjung.
-Lindungilah yang lemah supaya selamat.
9. Bahasa menujukan bangsa.
-Tabiat dan tutur kata seseorang menunjukkan asal usulnya.
10.Makan bawang.
– Marah sekali.
11.Seperti belut yang pulang kelumpur.
-Orang yang kembali ke tempat asalnya.
12.Banyak bicara sedikit kerja.
– Orang yang banyak berbicara, biasanya sedikit sekali kerja-nya.
13.Bintang dilangit dapat dibilang, tapi arang di mukanya ia tak sadar.
– Kesalahan orang lain dapat di ketahui, tetapi kesalahan sediri tidak
diinsyafi.
14. Bunga yang harum itu ada juga durinya.
– Nama yang baik itu ada juga jeleknya walaupun sedikit
15.Ibarat burung, mata lepas badan berkurang.
– perihal anak pingitan
16.Busuk tak tahu dibahunya.
– Orang yang bodoh tak tahu kekurangannya.
17.Dalam lautan dapat diduga, dalam hati siapa tahu.
– Kita tak dapat mengetahui isi hati orang lain.
18.Sekali merengkung dayung, tiga pulau terlampui.
– Meyelesaikan dua, tiga pekerjaan dalam satu waktu
19.Mendapat durian runtuh.
– Mendapatkan keuntungan yang besar, tanpa susah payah.
20.Bagai empedu lekat di hati.
-Kasih sayang yang sangat erat, tidak dapat diceraikan.
21.Semahal-mahal gading, kalau patah tiada berharga.
– Semulia-mulai orang, kalau sudah berbuat jahat, tentu tak akan berharga
lagi.
22.Tak ada gading yang retak.
– Tak ada sesuatu yang sempurna.
23.Garam di laut asam di gunung akhirnya bertemu dalam bela-nya.
Perjodohan tidak mengindah kan jaih dekat keadaan.
24.Belum bergigi hendak menggigit.
– Orang bodoh berlahak seperti orang pandai.
25.Jika kalau pandai menggulai, badar jadi tengiri.
– Orang bijaksana dalam segala hal.
26.Tak ada gunung yang dapat di daki, tak ada lurah yang dapat dituruni.
– Asal hati-hati dan bersungguh-sungguh, semuanya akan dapat
dikerjakan.
27.Seperti harimau menyembuyikan kuku.
– Orang yang pandai selalu menyembunyikan kepandainnya, pura-pura
bodoh.
28.Hidup segan mati tak mau.
– Orang yang telah lama menderita sakit.
29.Ke hulu kena bubu, ke hilir kena tengkalak.
– Bahaya bila sudah datang tak dapat dielakkan lagi.
30.Buang sampah tinggal intinya.
– Yang baik kita pakai dan yang buruk kita tinggal.
31.Jatuh ditimpa tangga.
– Ditimpa kemalangan yang bertut-turut.
32.
33.Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak.
– Di mana kita tinggal haruslah menghormati, dan menuruti ada yang
berlaku.
34.Yang dikandung berceceran, yang dikejar tidak dapat.
– Sangat tergesa-gesa, sehingga yang telah ada hilang, yang dimaksud
tidak tercapai.
35.Umpama buah kepayang dimakan mabuk, dibuang sayang.
– Tidak bisa mengambil keputusan, serba sulit.
36.Kepala  sama berbulu, pendapat berlain-lain.
– Tiap-tiap orang tidak sama pendapatnya.
37.Keras bagai batu, tinggi bagai langit.
– Tidak mau menurut dan mendengarkan perintah atasannya.
38.Kerja baik lekas-lekasan, supaya jangan tertimpa yang buruk.
– Jangan memperhambat waktu yang telah dipikirkan, pergunakan waktu
sebaik-baiknya.
39.Keris panjang berelok, ke mana dibawa kemana elok.
– Orang berilmu passti bisa mengerjakan segala pekerjaan dengan baik.
40.Belum berkuku hendak mencubit.
– Belum berkuasa apa-apa sudah mencari-cari kesalahan orang lain.
41.Kalau kuda sudah bertanduk.
– Sesuatu yang sangat mustahil.
42.Bagai si kudung mendapat cincin.
– Seseorang yang mendapatkan kenikmatan, tetapi tak bisa menikmati.
43.Tebal kulit muka.
– Tidak mempunyai perasaan sama sekali.
44.Siapa makan lada ia berasa pedas.
– Siapa berbuat tentu akan merasakan akibatnya.
45.Seperti layang-layang putus talinya.
– Seseorang yang putus harapan, meyerah kepada nasib.
46.Ada nyawa, ada rezeki
– selama masih hidup selama itu pula selalu mendapat penghidupan
47.Air pun ada pasang surutnya
– Senang dan susah selalu silih berganti.
48.Anak polah bapa kepradah
– Tingkah lakunya anak jadi tanggung jawab orang tua. Jika anak
bertingkah, maka nama orang tua akan ikut terbawa.
49.Asal ada kecilpun pada.
– Kalaupun tak mendapat rezeki yang besar, yang kecilpun mencukupi
pula.
50.Bagai Makan Buah Simalakama.
– Bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit
untuk dipilih.

Anda mungkin juga menyukai