Anda di halaman 1dari 37

PERTEMUAN IV

PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GPR


1.

2. Tujuan :
Mengetahui prosedur pengolahan dan interpretasi data GPR

3. Dasar Teori :
Visualisasi Data GPR
Ada tiga metode dalam memvisualisasi data GPR, antara lain : Ascan adalah
penyajian 1D single profil GPR (trace), B-scan adalah penyajian 2D rangkaian trace
GPR, dan C-scan adalah penyajian 3D rangkaian trace 2D [1], seperti ditunjukkan
pada gambar di banwah ini.

Gambar 4.1 Visualisasi Data GPR

Bagaimanapun data diproses dan divisualisasi, sebuah unit GPR memiliki batas penetrasi

kedalaman. Ketika pulsa elektromagnetik dihamburkan seiring kedalaman tertentu, secara cepet

memudar dan menghilang. Kedalaman penetrasi sinyal GPR bergantung pada :


a) Frekuensi sumber sinyal GPR

b) Efisiensi radiasi antena GPR

c) Sifat elektrik material bawah permukaan.

Processing Data
Terkadang terdapat beberapa komponen yang dapat merusak sinyal yang
diperlukan, sinyal-sinyal ini menyebar secara acak. oleh Karena itu, sinyal tersebut
harus di hilangkan untuk meningkatkan mutu hasil pencitraan (Daniels,
1996).Sehingga digunakan beberapa sekuen filteringdalam penerapannya. Sekuen
filtering yang akan digunakan untuk pengolahan data GPR ini antara lain:
1. Static correction
Proses filtering pertama adalah static correction, filter ini digunakan untuk
setiap trace, tidak bergantung satu sama lain. Filter ini digunakan untuk
mengoreksi data terhadap elevasi dan waktu tempuh gelombang akibat
pengurangan kecepatan.
2. subtract-mean(dewow)
Dewow merupakan salah satu noise frekuensi rendah yang terekam oleh
system.Halini terjadi karena instrumen elektronik tersaturasi oleh nilai
amplitude besardari gelombang langsung dan gelombang udara(Van
overmeeren, 1997).
3. Gain
Filter ini digunakan karena pada lapisan tanah,frekuensi tinggi diserap
lebihcepat dibandingkan dengan frekuensi rendah dan terjadi juga spherical
divergensi,yaitu energi gelombang yang menjalar berkurang berbanding
terbalik dengan kuadrat dari sumber dan hal ini sejalan dengan jarak dan
waktu, maka untuk menghilangkannya dilakukan penguatan kembali
amplitude yang hilang sehingga seolah-olah di setiap titik energinya sama.
Tampilan setelah static correction merupakan Manual Gain yang
menggunakkan proses energy decay (Pasasa,1999).
4. Background Removal
Proses pengolahan data dilanjutkan dengan filter Background Removal yang
bertindak atas angka terpilih dari lintasan. Filter satu mengurangi lintasan rata-
rata (tracerange) yaitu memberi jarak jangkauan secara aktual pada suatu
bagian .Filter melaksanakan pembersihan latar belakang. Untuk itu,hal ini
didefinisikansebagai waktu / pemberian jarak jangkauan rata-rata.
5. Bandpass butterworth
Filter ini berfungsi untuk menghilangkan frekuensi-frekuensi yang
tidakdiinginkan. Hal ini di maksudkan untuk menghilangkan sinyal
horizontal(Hugenschmidt, dkk., 1997).
6. F-Kfilter
Dan proses terakhir yaitu F-K filter. Filtering ini berfungsi untuk membatasi
area yang akan difilter,dimana Amplitudo spectrum F-K yang terpilih akan
memperlihatkan profil asli (Sandmeier, 2012).
Sekuen tersebut merupakan sekuen filter standar untuk data GPR yang merupakan
data mentah (raw data). Seluruh proses pengolahan data ini dilakukan berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai.

Prosesing data GPR melibatkan modifikasi sehingga dapat lebih mudah


divisualisasikan dan diinterpretasi. Teknik prosesing data meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:
• Konversi data ke penggunaan format digital
• Penghilangan/minimalisasi gelombang direct dan gelombang udara dari data
• Penyesuaian amplitudo pada data
• Penyesuaian penguatan pada data
• Penyesuaian statis pada data
• Filtering data
• Velocity analisis
• Migrasi

Konversi data ke penggunaan format digital


Pada kebanyakan unit GPR, data secara otomatis direkam dalam format digital atau
data unit GPR yang diperoleh dimasukan ke komputer dan diproses dengan
perangkat lunak.

Penghilangan atau minimalisasi gelombang direct dan gelombang udara dari data.
Seringkali, ada amplitudo refleksi yang besar pada batas antara permukaan udara
dan tanah seketika di bawah antena GPR.
Gambar 4.2 Gelombang direct dan gelombang udara

Penyesuaian amplitudo pada data


Dalam banyak kasus baterei unit GPR dapat melemah saat survei masih berlangsung.
Ini menghasilkan trace GPR dengan aplitudo refleksi yang semakin lemah.
Menentukan waktu habisnya baterei dari waktu ke waktu, kemudian mangalikan
masing-masing trace dengan suatu konstanta untuk memperbaiki pengurangan tadi
dapat mengkoreksi masalah ini.

Penyesuaian statis
Penyesuaian ini menghilangkan efek yang disebabkan oleh perubahan elevasi dan
peningkatan antena GPR.

Filtering data
Tujuan dari filtering adalah menghilangkan noise background yang tidak diinginkan.
Untuk menghilangkan noise yang tidak diinginkan ini, data trace time-domain
dikonversi dalam bentuk domain frekuensi dengan menggunakan transformasi
Fourier. Frekuensi yang diinginkan disaring, dan trace dikonversi kembali menjadi
domain time dengan menggunakan invers
transformasi Fourier.

Velocity analisis
Velocity analisis melibatkan penentuan kecepatan gelombang pada material bawah
permukaan, kemudian mengubah travel time ke kedalaman. dengan pengujian
konstanta dielektrik relatif dan menggunakan persamaan 1, Lalu kedalaman tiap
refleksi di bawah permukaan.

Migrasi
Migrasi adalah suatu prosedur untuk mengubah permukaan yang telah terekam
dalam data GPR ke data dengan lokasi heterogenetis bawah permukaan pada posisi
yang benar.
Interpretasi Data GPR
Pekerjaan akhir dalam penyelidikan geofisika adalah menerjemahkan data-
data sinyal yang telah diperoleh dari akuisisi untuk kemudian diplot kedalam
suatu bentuk konfigurasi agar dapat dibaca dan diambil kesimpulan, pekerjaan
ini adalah interpretasi. Beberapa hal yang lazim diperhatikan dalam
penginterpretasian adalah :
a. Interpretasi grafik
Kecepatan gelombang dapat diketahui dengan berasumsi pada suatu
konstantadielektrik relativeyang mendekati atau sesuai dengan nilai
material yang diselidiki, dengan cara demikian two-way travel time(TWT)
dapat diterjemahkan menjadi kedalaman, dan jika ditambahkan dengan
pengidentifikasian sinyal pantulan dari target (refleksi), maka peta TWT
dapat dihasilkan guna menunjukkan kedalaman, ketebalan, perlapisan,
dll. Dari sini dapat diketahui nilai sebenarnya dari kecepatan gelombang.
b. Analisa kuantitatif
Dengan menggunakan beberapa analisa, kedalaman interpretasi sinyal
juga kedalaman target atau reflektor dapat dideterminasi tergantung
kepada cukup tidaknya nilai yang diketahui dari analisa kecepatan juga
variasi konstanta dielektrik relatif material yang dilewati, juga kepada
analisa amplitude dan koefisian refleksi.
Tips Interpretasi
1. Data penunjang (Geology dll) disesuaikan lokasi survey
2. QC data Benar saat Akuisisi dat
3. Proses Pengolahan Data dengan filter2 yg sudah di sediakan
4. Cari nilai Kecepatan Gelombang dan RDP (Relative Dielektrik Permitivity)
5. Pemodelan 2D/3D

4. Prosedur Pengolahan Data GPR


1. Average Substraction (Pengurangan rata-rata)
Pengurangan nilai rata-rata efektif untuk menghilangkan komponen konstan dari suatu
sinyal. Dan untuk mengurangi sinyal dari gangguan elektromagnetik yang tidak diinginkan .
2. Median filterinng
Penyaringan median memungkinkan untuk mengurangi noise yang disebabkan oleh efek
eksternal atau alasan lainnya.
3. Horizontal median filter
Menu sama dengan median filtering, namun beroperasi dalam arah horizontal. Pilihannya
bisa efektif untuk eliminasi gangguan, dari ponsel.

4. Menghapus trend
Pemindahan tren efisien jika terjadi gangguan sinyal yang ada, yang disebabkan oleh
peralatan kesalahan atau pickup noise eksternal. Kondisi ini tidak dapat dihapus oleh
penyaringan

5. Profile reversion
1. Reversion of one profile
Pengolahan memungkinkan mengubah arah profil secara berlawanan, yaitu di sebelah
kiri, menjadi di sebelah kanan dan sebaliknya.

6. Koreksi Invers
Terkadang beberapa unit antena merekam garis antiphase dengan garis fasa normal.
Sedangkan sisanya, sinyal ini cukup mengkondisikan namun secara visual ditampilkan
dengan garis vertikal, mencegah penafsiran profil georadar. Option "Inversion Correction"
pada menu «Processing» akan memungkinkan normalisasi fase dari semua lini sebuah
profil.

7. Leveling
Prosedur penyamarataan berarti kompensasi goncangan unit antena saat beroperasi pada
Mobil
8. Aperture synthesis
Sintesis aperture digunakan, terutama, untuk peningkatan resolusi sepanjang horizontal,
untuk pelokalan target kompak. Pemrosesan semacam ini membantu memperpendek
panjang hiperbola yang diperoleh pada refleksi objek lokal .

9. Transformasi Hilbert
Hilbert transform memungkinkan tampilan sinyal dengan bantuan transformasi Hilbert.
Filter dan apartus sintesis akan sisa-sia setelah dilakukan Hilbert tranfrom.

10. Bandpass Filtering


Fitur ini berfungsi untuk menghilangkan frekuensi-frekuensi yg tidak diinginkan Dengan cara
menetukan batas dari high pass dan low pass.
1. Example of operation of bandpass filter

5.

6.

2. Contoh dari Penerapan Penyaringan band pass filter


11.Filter Horizontal
Filter horisontal diterapkan untuk ekstraksi atau penghapusan sinyal eksekutif dari objek
lokal.
7.
12. Penyaringan ‘reverse’/terbalik
Penyaringan balik membantu meningkatkan kemampuan resolusi.
13. Penghalusan
Fitur ini berfungsi untuk meratakan sinyal yang belum jelas.

8.

9. Interpretasi Profil
1. Jendela program dalam mode interpretasi
2. Informasi seputar profil
3. Control of windows with profiles. The menu “ windows”.
4. Mode dari pemetaan profil
5. Skala pemetaan

6. Opsi perlengkapan pengukuran


1. Pengukuran epsilon. Hyperbola.
2

Kesimpulan dasar:
 Nilai permitivitas dielektrik yang diterima dengan bantuan alat ukur hiperbola
adalah nilai rata-rata.
 Skala kedalaman, dihitung ulang secara otomatis setelah menggunakan alat
"Hiperbola". Nilai epsilon yang dihitung paling tepat untuk area tersebut, yang
terletak di atas refleksi hiperbolik.
 Pada pemindaian daerah dengan atenuasi yang lebih besar, seringkali tidak terlihat
bagian refleksi half-hyperbola yang diluruskan dan ada probabilitas kesalahan
dalam definisi permitivitas dielektrik.
 Perlu dilakukan operasi dalam tahap, dalam menandai titik acuan pengukuran
hiperbola.
2. Pengukuran Kecepatan Gelombang . Inklinasi.
Catatan: nilai permeabilitas dielektrik lingkungan atau kecepatan gelombang
elektromagnetik di lingkungan akan benar, jika skala jarak dalam profil akan sesuai
dengan jarak yang ditempuh dengan bantuan georadar.
3. Pengukuran Epsilon dan Kecepatan . Godograph
4. Pengukuran Jarak dan Kedalaman
Instalasi pada tingkat 0 skala kedalaman

Fitur ini berfungsi untuk perhitungan dielektrik permitivity dan kecepatan gelombang
elektromagnetik

Dimensioning
5. Visualisasi profil
1. Mengubah warna profil
Berfungsi untuk memperkuat kontras agar data pada radagram mudah di
interpretasi.
2. Brightness and contrass control
Gain control
6. Bekerja dengan traces
1. Oscillogram dari trace. Dialog“Trace window
2. MengEkspor File
Export SEGY
Export CSV
Export HTML
Export dari tabel ke TXT

3. Mengimpor File
Import SEGY
Import SRS
Import GPS
Import dari CSV
Interpretasi Lapisan demi lapisan
1. Klik “New”
2. Pilih mode Layer on the profile > klik ok.

3. Pilih file yang akan di buat layer.


Klik “open”.

4. Klik “Markers> Markers> markers layers”

5. Klik simbol + dan klik kanan pada layer.


6. Klik simbol garis sambung

7. Ulangi langkah 5 dan 6 dengan disesuaikan batas layer sesuai keinginan user
8. Buat trace window. Klik trace window. Untuk masing2 lapisan/layer

9. Klik kanan pada layer yang akan dibuat simbol.


Klik “properties”
10. Pilih Boundary Colour dan Simbol. Klik ok

11. Ulangi langkah 10 sampai layer terisi semua

3D Visualisasi
1. klik “new”
2. klik “ 3D View”

3. Pilih file untuk model 3D > Klik ” open”


4. Pilih interval file . Klik “Option”> Profiles Paramters Equidistants”

5. Klik “edit”. Klik “Append”

6. Pilih file ke 2> klik ‘open”


7. Ulangi langkah 4 dan 5 sampai file yang diingikan terinput semua

8. Klik “edit”.klik “Build”


9. Klik “ file”> “save as BMP”
Hasil Akhir 3D View

10. Beri nama file dan pilih tempat penyimpanan

Anda mungkin juga menyukai