Anda di halaman 1dari 3

Resume Jurnal I

Analisis Sinyal Geofisika Lanjut

Journal of Applied Geophysics (Q2)


Doi: https://doi.org/10.1016/j.jappgeo.2018.04.014
Judul Artikel: A Mean Based Filter to Remove Power Line Harmonic Noise from Seismic Reflection
Data
Penulis: Hakan Karsli dan Derman Dondurur

1. Tujuan penelitian:

Membuat aplikasi filter berbasis algoritma iterative trimmed and truncated mean filter method
(ITTM) untuk menghapus gangguan harmonik dari data seismik, terutama untuk menghapus
gangguan harmonic dari saluran listrik pada saat survei seismik baik di darat maupun di laut.

2. Latar belakang:

Gangguan (noise) dalam survei seismik, baik survei di darat maupun laut, terbagi atas dua jenis, yaitu
gangguan di sekitarnya (ambient noise) dan gangguan karena sumber pembangkit (generated noise).
Gangguan harmonik saluran listrik termasuk kedalam jenis gangguan karena sumber pembangkit.
Gangguan ini muncul sebagai lonjakan amplitudo frekuensi tunggal pada spektrum amplitudo 50 Hz
atau 60 Hz serta kelipatannya. Karakteristik utama dari gangguan harmonik adalah amplitudonya
relatif konstan terhadap waktu perekaman, sedangkan amplitudo dari seismik refleksi cenderung
menurun terhadap waktu. Ketika amplitudo dari gangguan harmonic lebih tinggi dari seismik
refleksi, akan memperngaruhi hasil interpretasi data seismic tersebut.

Terdapat beberapa cara untuk menghilangkan gangguan harmonic dalam perekaman data seismic
saat survei, baik di darat maupun di laut. Metode paling modern yang digunakan yaitu merekam
keduanya, gangguan dan sinyal, kemudian menghapus gangguan tersebut menggunakan teknik yang
sesuai untuk pemisahan sinyal dan gangguan. Salah satu contohnya Dekonvolusi Werner. Kemudian,
metode lain yang digunakan sebagai alternative yaitu metode pemfilteran median-mean. Metode ini
dapat digunakan untuk mengurangi gangguan pada data seismik seperti lonjakan acak dan
interferensi harmonik. Namun, keberhasilan metode-metode tersebut tergantung kepada estimasi
frekuensi dasar gangguan harmonik secara tepat dan juga dapat merusak struktur sinyal seismik.
Sehingga dikembangkan lagi aplikasi filter berbasis pemfilteran median-mean untuk melindungi
struktur sinyal tersebut.

Penelitian ini mengembangkan basis algoritma pemfilteran median-mean dalam domain spektrum
lokal yang dapat meniadakan gangguan harmonik tanpa menimbulkan penyimpangan pada domain
spektrum dari data seismik. Aplikasi filter ini disebut filter local iterative trimmed and truncated
mean (LITTM) yang dapat di aplikasikan pada data seismik kelautan. Untuk menganalisis performa
dari LITMM, hasil filter ini dibandingkan dengan hasil filter band-stop frekuensi tunggal dan filter
median-mean.

3. Metode

Filter LITTM merupakan aplikasi dari filter ITMM dalam domain frekuensi. ITMM sendiri adalah
aplikasi filter yang menghapus dan mengganti sampel berdasarkan nilai ambang batas. Menghapus
dan mengganti secara bersamaan, dalam filter ITTM, memungkinkan filter ini untuk mengurangi
gangguan aditif dan eksklusif dengan cara yang efektif. Filter ITTM lebih efektif dalam menekan
gangguan pada beberapa kasus serta memiliki kompleksitas perhitungan komputasi yang lebih
rendah.

Dalam penelitian ini, filter ITTM di adaptasi untuk mengurangi gangguan harmonic yang terdapat
pada data seismic dalam domain frekuensi. Adaptasi secara lokal dilakukan pada data seismic
sehingga disebut filter Local ITTM. Terdapat 8 langkah dalam pengaplikasian algoritma filter LITTM,
yaitu:

a. Transformasi data ke dalam domain frekuensi menggunakan transformasi fourier,


b. Hitung spektrum amplitudo dalam interval [0,F N], FN adalah frekuensi Nyquist, dan jaga agar
spektrum fasenya tetap utuh. Untuk data 2D, hitung amplitudo spektrum rata-rata dari hasil
perekaman.
c. Tentukan frekuensi gangguan harmonic (f(0,k)), k adalah jumlah lonjakan gangguan.
d. Tentukan Batasan-batasan lokal, termasuk nilai-nilai f(0,k) seperti [f 0-mΔf/f0+mΔf], m adalah
jumlah semi-sampel dalam domain frekuensi dan pengontrol lebar batasan local, f 0 adalah
frekuensi tengah jendela, dan Δf adalah interval frekuensi sampling.
e. Terapkan filter ITTM untuk sampel-sampel pada setiap jendela lokal.
f. Jagalah agar spektrum fase tetap utuh.
g. Gunakan sifat Hermitian dari transformasi fourier untuk mendapatkan bagian frekuensi
negatif atau mengganti keluaran dari [0, F N] ke [-FN, 0].
h. Terapkan inversi transformasi fourier untuk mendapatkan hasil dalam domain waktu.

4. Hasil

Penelitian ini menggunakan dua jenis data untuk melakukan uji coba terhadap aplikasi filter yang
telah di selesaikan (filter LITTM), yaitu:

a. Kumpulan injeksi data sintetis


Data sintesis yang digunakan adalah data 2D dengan sampling rate 2 ms dan terdiri dari 100
data yang merupakan hasil konvolusi dari 5 refleksi dengan frekuensi bandwith wavelet
sumbernya 8-82 Hz. 4 dari 100 data tersebut digabung dengan gangguan harmonik frekuensi
tunggal 50 Hz. Data-data sintesis tersebut kemudian di terapkan filter LITTM. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa filter LITTM hanya menghapus amplitudo gangguan
harmonic frekuensi tunggal 50 Hz.
Untuk membandingkan hasilnya filter LITTM, diterapkan pula aplikasi filter median dan filter
konvensional notch. Hasilnya menunjukkan bahwa keluaran dari filter LITTM mampu
meniadakan gangguan harmonik frekuensi tunggal 50 Hz dari pada filter median dan filter
konvensional notch.

b. Data lapangan
Data yang digunakan untuk uji coba filter LITTM ini adalah data seismic kelaitan resolusi
tinggi dengan sampling rate nya 1.0 ms (F N = 500 Hz). Setelah dilakukan pemfilteran LITTM,
gangguan-gangguan berhasil di filter dan refleksi menjadi jelas terlihat tanpa distorsi apapun
dalam domain frekuensi. Bagian berbeda antara masukan dan keluaran LITTM dan spektrum
f-k nya mengindikasikan bahwa hamper tidak ada amplitudo refleksi murni yang telah
terfilter setelah penggunaan filter LITTM. Rata-rata spektrum amplitudo di setiap bagian
yang berbeda tersebut menunjukkan bahwa metode filter LITTM ini mempertahankan
keseimbangan amplitudo relative dan hanya menghapus gangguan harmonik saluran listrik
dari data yang ada.
Sama seperti pada data sintesis, pemfilteran konvensional notch dan median juga diterapkan
untuk membandingkan keluarannya dengan keluaran filter LITTM. Dalam kasus data
lapangan, filter notch dan median masing-masing menyisakan spektrum amplitude dan
residual gangguan amplitude pada data. Hal tersebut tidak terdapat pada keluaran filter
LITMM karena nilai rata-rata sampel di tentukan dengan cara menghapus dan mengganti
kemudian diurutkan dari terkecil hingga terbesar (atau sebaliknya) dalam jendela waktu
yang sudah ditentukan sebelumnya.

5. Kesimpulan

Penelitian ini memodifikasi algoritma filter metode iterative trimmed and truncated mean (ITTM)
untuk mengurangi gangguan harmonik seperti lonjakan pada data seismik yang di akibatkan oleh
interferensi saluran listrik. Modifikasi algoritma ini kemudian diterapkan secara lokal untuk data
seismik dalam domain spektrum frekuensi sehingga disebut local iterative trimmed and truncated
mean (LITTM). Untuk menunjukkan efektifitas dan kekurangan dari metode LITTM, dilakukan uji
coba terhadap data seismik sintesis dan data riil dari seismik kelautan. Hasilnya menunjukkan bahwa
metode ini memiliki kemampuan untuk meniadakan gangguan harmonik sambil mempertahankan
amplitudo sinyal yang primer (dibutuhkan). Selain itu, filter ini sederhana, mudah untuk
diaplikasikan, hanya butuh satu parameter yaitu lebar jendela lokal, tidak memerlukan prakiraan
frekuensi dasar gangguan harmonik secara tepat, dan menggunakan perkiraan frekuensi dari
gangguan (noise).

Penelitian ini menyimpulkan bahwa filter LITTM sangat efektif untuk menghilangkan frekuensi
tunggal dari gangguan harmonik dan lonjakan dalam bandwith data seismic. Selain itu, filter ini akan
sangat berguna untuk memulihkan sinyal yang tertutupi oleh kompenen-komponen gangguan
saluran listrik dan lonjakan dalam data geofisika selain seismic refleksi yang biasa digunakan dalam
investigasi seismic dekat permukaan.

Anda mungkin juga menyukai