Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangan awal elektronika, filter analog menjadi pilihan
karena relatif murah dan mudah dalam perancanganya. Akan tetapi setelah
ditemukan piranti digital dengan kemampuan komputasi yang cepat,
implementasi filter digital sangat digemari dan sejak itu hingga kini telah
banyak menggantikan peran filter analog. Sampai saat ini filter digital masih
menjadi objek penelitian yang terus berkembang dan diminati banyak orang.
Filter digital adalah suatu prosedur matematika atau algoritma yang mengolah
sinyal masukan digital dan menghasilkan isyarat keluaran digital yang
memiliki sifat tertentu sesuai dengan tujuan filter. Filter digital dapat dibagi
menjadi dua yaitu filter digital IIR (infinite impulse response) dan FIR (finite
impulse response). Pembagian ini berdasarkan pada tanggapan impuls filter
tersebut yaitu FIR memiliki tanggapan impuls yang panjangnya terbatas
sedangkan IIR tidak terbatas

B. Rumusan Masalah
1. Definisi filter, filter digital, filter digital FIR dan IIR?
2. jenis jenis filter?
3. Metode perhitungan filter digital FIR dan IIR?

C. Tujuan
1. mengetahui filter digital FIR dan IIR
2. Mengetahui metode perhitungan filter digital FIR dan IIR

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Filter Digital
Filter digital adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menyaring
frekuensi, serta memodifikasi sefekrum frekuensi disuatu sinyal sehingga
diperoleh tujuan yang diinginkan. Sefekrum frekuensi ini adalah suatu gerafik
dimana dalam grafik itu menggambarkan bentuk-bentuk suatu sinyal yang
merupakan kumpulan sinyal sinyal sineusoida dengan amplitudo dan
frekuensi yang berbeda-beda yang membentuk suatu sinyal.
Ada beberapa macam klasifikasi filter yaitu :
3. Berdasarkan sinyal yang difilter yaitu, Filter Analaog dan Filter
Digital.
4. Berdasarkan resfon frekuensi yaitu, LPF (low pass filter), HPF (high
pass filter), BPF(band pass filter), BSF( band stop filter)
5. Berdasarkan bentuk respon frekuensi yaitu, Hamming, Kaiser, Firls,
Blackman dan Fir2
6. Berdasarkan respon implusnya yaitu, FIR (funite impulse response).
B. Jenis – Jenis Filter
Filter adalah sebuah sistem atau jaringan yang secara selektif merubah
karakteristik (bentuk gelombang, frekuensi, fase dan amplitudo) dari sebuah
sinyal. Secara umum tujuan dari pemfilteran adalah untuk meningkatkan
kualitas dari sebuah sinyal sebagai contoh untuk menghilangkan atau
mengurangi noise, mendapatkan informasi yang dibawa oleh sinyal atau untuk
memisahkan dua atau lebih sinyal yang sebelumnya dikombinasikan, sinyal
tersebut dikombinasikan dengan tujuan mengefisiensikan pemakaian saluran
komunikasi yang ada. Filter digital adalah sebuah implementasi algoritma
matematik ke dalam perangkat keras dan/atau perangkat lunak yang
beroperasi pada sebuah sinyal input digital untuk menghasilkan sebuah output

2
sinyal digital agar tujuan pemfilteran tercapai. Filter digital memainkan
peranan yang sangat penting dalam pemrosesan sinyal digital.
Filter Low Pass adalah sebuah rangkaian yang tegangan keluarannya
tetap dari dc naik sampai ke suatu frekuensi cut-off fc. Bersama naiknya
frekuensi di atas fc, tegangan keluarannya diperlemah (turun).
Low Pass Filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi rendah
serta meredam/menahan frekuensi tinggi.
Frekuensi cutoff (fc) : disebut frekuensi 0.707, frekuensi 3-dB,
frekuensi pojok, atau frekuensi putus.
High Pass Filter yang melewatkan frekuensi tinggi dan meredam
frekuensi rendah.
Band Pass Filter yang melewatkan suatu range frekuensi. Dalam
perancangannya diperhitungkan nilai Q ( faktor mutu ) .
Q =faktormutu
fo=frekuensicutoff
B = lebar pita frekuensi

C. Filter Digital Analog


Filter digital memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan
pasangannya filter analog, baik dalam peforman yang lebih kecil, ketahanan,
serta fleksibilitas dalam menentukan range range kerjanya.
Terdapat dua metoda untuk mendisain sebuah filter digital. Metoda
pertama dengan menggunakan proses konvolusi antara sinya input dengan
impulse response dari filter yang dikehendaki, filter jenis ini disebut filter
FIR. Metoda kedua adalah dengan proses rekursif, yang merupakan kelanjutan
dari metoda konvolusi. Bila dalam proses konvolusi perhitungan dilakukan
dengan hanya menggunakan sampel input saja, maka dalam proses rekursif
perhitungan dilakukan dengan sampel input yang dijumlahkan dengan sampel
3
output sebelumnya. hal ini membuat impulse response filter menjadi sangat
panjang mendekati titik tak berhingga (infinity), oleh karena itu filter jenis ini
disebut filter IIR.
Filter Analog memainkan peranan penting dalam sintesis subsistem
Sinyal elektronik, menyediakan fungsi-fungsi seperti anti-aliasing dan
kebisingan penyaringan untuk ADC, dan rekonstruksi pasca-penyaringan
untuk DAC. Desain yang berbeda menentukan spesifikasi dan persyaratan
penggunaan filter konfigurasi tertentu. Filter yang paling populer termasuk
Hamming, Blackman, dan Fir2. Respon fase mereka bervariasi nonlinearly
dengan frekuensi. Ciri-ciri ini sekarang tidak ada masalah untuk aplikasi
berbasis amplitudo.

Seperti disebutkan sebelumnya, karena karakteristik mereka, Bessel


filterdomain waktu ideal untuk aplikasi, karena mereka tidak memiliki distorsi
pada osiloskop / analyzer jenis pengukuran. Persamaan umum filter
Butterworth yang telah dibahas sebelum-nya yang dapat ditulis kembali
kedalam bentuk persamaan :
1
|Hn(Jω)|2 − 1+(ω/ωc)1𝑛 .................................................................................(1)

Dimana parameter ωc yang mewakili frekuensi kritisfilter dan


parameter N yang menyatakan tingkatan orde. Kemudian ditentukan nilai-
nilai yang memenuhi kriteria untuk mendisain sebuah model filter low-pass
dengan tingkat penguatan yang cukup dan zona transitional band yang tidak
terlalu lebar seperti:
Selanjutnya nilai parameter δ1 dan δ2 akan digabungkan dengan nilai
parameter frekuensi pass-band (ω1) nilai parameter ω1 diperoleh dari
frekuensi stop-band ( 2) untuk mendapatkan tingkatan ordefilter yang
diperlukan dengan menggunakan persamaan :
10𝑘1 /10−1
10[ −𝑘2/10
10 −1
N= 𝜔1 ......................................................................... (2)
z log
𝜔2
4
Setelah diperoleh tingkatan ordefilter yang diperlukan, selanjutnya
akan dicari persamaan transfer function dari filter dengan menggunakan
persamaan Polinom Butterworth. Untuk orde, diperoleh persamaan
polinom bentuk normal :
1
Hn(s) = π (g−sk) ............................................................................ (3)

D. Filter Digital FIR

Filter digital funite impulse response (FIR) merupakan sistem open


loop atau dikenal juga dengan sistem non-recursive. Pada sistem yang
bersipan open loop/tanpa feedback, kesetabilan sistem tidak dapat di
kendalikan, sehingga untuk memperoleh hasil respons yang lebih baik/stabil.
daerah kerja dari filter FIR harus dibatasi. Beberapa persyaratan yang harus
diperhatikan antara lain :
 Panjang filter (N), pada filter digital FIR setara dengan orde.
 Daerah kerja redaman, pada daerah batas tertentu akan terjadi osilasi,
 Dipilih daerah kerja yang mempunyai Phase delay linear.
Filter FIIR dicirikan oleh dua persamaan
𝑛−1
y(n)= ∑𝑘=0 h(𝑘)𝑥(𝑛 − 𝑘)

H(z)= ∑𝑛−1
𝑘=0 h(𝑘)

Salah satu sifat yang paling penting dari filter FIR adalah kemampuan
memiliki respons fase linear yang tepat. Penundaan fase atau penundaan
group dari filter memberikan ukuran yang berguna tentang bagaimana filter
memodifikasi karakteristik fase dari sinyal.
Distorsi dalam banyak aplikasi( musik, video) adalah sinyal yang tidak
dinginkan, ini dapat dihindari dengan menggunakan filter dengan karakteristik
fase liniar diatas pita frekuensi yg dituju.
Filter FIR adalah salah satu tipe dari filter digital yang dipakai pada
aplikasi Digital Signal Processing (DSP). FIR kepanjangan dari Finite

5
Impulse Response. Mengapa disebut respons impulsnya terbatas Karena tidak
ada feedback didalam filter, jika anda memasukkan sebuah impulse (yaitu
sebuah sinyal ‘1’ diikuti dengan banyak sinyal ‘0’), sinyal nol akan keluar
setelah sinyal 1 melewati semua delay line dengan koefisiennya. Keuntungan
filter FIR antara lain adalah stabil dan memiliki phasa yang linier. Sedangkan
kerugiannya adalah filter FIR terkadang membutuhkan lebih banyak memory
dan perhitungan untuk mencapai karakteristik respon filter yang diberikan.
Dan juga, respon tertentu tidak mudah dilaksanakan untuk diimplementasikan
dengan filter FIR.

|y[n]- ∑𝑚=−∞ h[m]x[n − m]
x[n] h [n] y[n]
Untuk filter FIR: h[n] = { b0 b1.........b4 }

n=0
𝑞
y[n] = ∑𝑚=0 𝑏𝑚 x[n − m]
1. FIR Memiliki Respon Terbatas
Dalam kasus umum, respon impuls terbatas karena tidak ada
umpan balik dalam FIR. Kurangnya jaminan umpan balik bahwa respon
impuls akan terbatas. Oleh karena itu, "respon impulse yang terbatas
istilah" hampir identik dengan "tidak ada umpan balik". Namun, jika
umpan balik digunakan namun respon impuls terbatas, filter masih
merupakan FIR. Contoh adalah filter rata-rata bergerak, di mana sampel
sebelum Nth dikurangi makan kembalisetiap kali sampel baru yang masuk
Filter ini memiliki respon impulse yang terbatas meskipun menggunakan
umpan balik: setelah N sampel dari impuls, output selalu akan menjadi
nol.

2. Keuntungan dari Filter FIR

6
Dibandingkan dengan filter IIR, filter FIR menawarkan
keuntungan sebagai berikut:
FIR dengan mudah dapat dirancang untuk menjadi "fase linier".
Sederhananya, linier-fase penundaan filter sinyal input, tetapi tidak
mengganggu fase.
FIR sederhana untuk diimplementasikan. Pada kebanyakan
mikroprosesor DSP, perhitungan FIR dapat dilakukan dengan perulangan
sebuah instruksi.
FIR cocok untuk aplikasi multi-rate. Dengan multi-rate
"penipisan" (mengurangi laju sampling), "interpolasi" (meningkatkan
tingkat sampling) atau keduanya. Penggunaan filter FIR memungkinkan
beberapa perhitungan harus dihilangkan, sehingga memberikan efisiensi
komputasi penting. Sebaliknya, jika filter IIR yang digunakan, out-put
masing-masing harus dihitung secara individual, bahkan jika itu output
yang akan dibuang (sehingga umpan balik akan dimasukkan ke dalam
filter).
FIR memiliki sifat angka yang diinginkan. Dalam prakteknya,
semua filter DSP harus dilaksanakan dengan menggunakan aritmatika
presisi berhingga yaitu, sejumlah bit. Penggunaan aritmatika presisi
berhingga dalam filter IIR dapat menyebabkan masalah yang signifikan
akibat penggunaan umpan balik, tapi filter FIR tanpa umpan balik
biasanya dapat diimplementasikan dengan menggunakan bit yang lebih
sedikit, dan desainer memiliki lebih sedikit masalah praktis untuk
memecahkan berhubungan dengan non-ideal aritmatika.
FIR dapat diimplementasikan menggunakan aritmatika. Tidak
seperti filter IIR, itu selalu mungkin untuk menerapkan sebuah filter FIR
menggunakan koefisien dengan besarnya kurang dari 1,0. (Keuntungan
keseluruhan dari filter FIR dapat disesuaikan pada output, jika
diinginkan.) Ini merupakan pertimbangan penting ketika menggunakan
fixed-point DSP, karena membuat implementasi lebih sederhana.
7
3. Kerugian dari Filter FIR
Dibandingkan dengan filter IIR, filter FIR terkadang memiliki
kelemahan bahwa mereka memerlukan lebih banyak memori dan
perhitungan untuk mencapai karakteristik respon filter yang diberikan.

4. Metoda Filter FIR

Terdapat dua buah metoda untuk mendisain sebuah filter digital


FIR, yaitu metoda disain secara langsung (directdesign) dan metoda disain
secara tidak langsung (indirectdesign). Proses direct design memerlukan
perhitungan aproksimasi matematis dan membutuhkan pemakaian
perhitungan diferensial yang rumit untuk setiap nilai parameter dari
transfer function filter yang dikehendaki. Hal ini membuat persamaan
matematis filter tersebut menjadi non-linier dan sukar dipecahkan. Untuk
mendapatkan hasil perhitungan biasanya diperlukan bantuan algoritma
metode numeric dengan sebuah komputer.
Metoda disain secara tidak langsung relatip lebih sederhana dan
lebih mudah dilakukan. Metoda ini terbagi dalam dua langkah utama,
yaitu:
 Mendisain secara matematis sebuah filter prototype berupa sebuah
filter analog dengan spesifikasi yang diinginkan. Dari filter analog
inikemudian dicari persamaan transfer function analog-nya H(s).
 Transfer function dari filter prototype kemudian ditransfor masikan
kedalam bentuk diskritnya. Prosestransformasi ini dapat
menggunakan beberapa metoda, seperti impulse-invariant dan
bilinear transformation.
Ada beberapa metoda untuk menghitung koefisien FIR tetapi hanya 3
yang paling umum digunakan, perhitungan ini memiliki tujuan untuk

8
mendapatkan nilai h(n) sehingga filter yang dihasilkan memenuhi
spesifikasi desain, respons frekuensi amplitudo dan persyaratan
throughput.
 Metode Window
Kunci utamanya respons frekuensi filter, H D (𝜔) dan respons impuls
terkait (n), terkait dengan transformasi Fourier inverse.
o Window Method
Berikut adalah 4 langkah untuk mendapatkan koefisien FIR oleh
meode window :
Langkah 1 tentukan respons frekuensi ideal H D (𝜔), langkah 2
dapatkan respon impuls hD(n) dengan menggunakan inverse fourie
transform, langkah 3 pilih fungsi jendela 𝜔(n), langkah ke 4 dapatkan
nilai koefisien FIR aktual h (n) dengan mengalihkan Hd(n) dan 𝜔(n).

Ada 3 fungsi metode jedela umum yaitu Rectsngular, Hamming dan


Blackman. Perhatikan parameternya : lebar transisi (Hz), ripple passband
lobe samping (dB).
o Metode Optimal
Metode ini sangat kuat, fleksibel dan sangat mudah diterapkan,
metode ini didasarkan pada konsep equiripple passband dan
stopband. Parameternya adalah = N : jumlah koefisien filter, type :
jenis filter, W (𝜔) : fungsi pembobotan, Ngrid : kepadatan
jaringan, Edge: frekuensi bandedge
Berikut 7 langkah koefesien linear yakni : langkah 1 tentukan
frekuensi tepi band, ripple passband dan atenuansi stopband dan
frekuensi sampling, langkag 2 normalisasikan setiap pita frekuensi
tepi dengan membaginya dengan frekuensi sampling, langkah 3
gunakan ripple passband dan atenuasi stopband yang dinyatakan
dalam satuan biasa, untuk memperkirakan N, langkah ke 4
dapatkan bobot untuk setiap band dari rasio passband untuk ripple
9
passband, diekspresikan dalam satuan biasa. Langkah 5 masukkan
parameter ke program desain yang optimal untuk mendapatkan
koefisien frekuensi dan berat gelombang N, kepadatan grid,
langkah ke 6 periksa ripple passband dan atenuasi stopband yang
dihasilkan oleh program, langkah ke 7 tambahkan nilai N jika
tidak memuaskan dan ulangi langkah ke 5 dan ke 6 sampai dapat
kemudian dapatkan dan periksa respons frekuensi untuk
memastikan bahwa memenuhi spesifikasi .

E. Filter Digital IIR

Filter digital Infinite duration Impulse (IIR) yaitu jika tanggapan


impuls dari sestem LTI mempunyai yang tak berhingga. Filter IIR juga sering
disebut filter rekursif atau autoregresif (AR) filter

Filter IIR dasar dicirikan oleh persamaan berikut :

y(n) =∑∞
𝑘=0 ℎ(𝑘)𝑥(𝑛 − 𝑘)

y(n) =∑𝑁 𝑀
𝑘=0 𝑏𝑘 𝑥(𝑛 − 𝑘) − + ∑𝑘=0 𝑎𝑘 𝑥(𝑛 − 𝑘)

dimana h(k) adalah respon impuls dari filer yang secara teroritis tidak
terbatas dalam durasi.

fungsi sistem IIR dinyatakan sebagai berikut :

𝐵(𝑧) ∑𝑀𝑛=0 𝑏0 + 𝑏1 𝑧
−1
+ ⋯ + 𝑏𝑀 𝑧 −𝑀
𝐻(𝑧) = = 𝑁 +⋯
𝐴(𝑧) ∑𝑁=0 1 + 𝑎1 𝑧 −1 + ⋯ + 𝑎𝑁 𝑧 −𝑁

Dengan bn dan an adalah koefisien filter, dan a0 = 1. Orde filter IIR


adalah sama dengan N jika an ≠ 0. Persamaan diferensial (persamaan beda)
untuk filter IIR dapat dinyatakan sebagai berikut :

10
𝑀 𝑁
𝑦(𝑛) = ∑ 𝑏𝑚 𝑥(𝑛 − 𝑚) ∑ 𝑎𝑚 𝑦(𝑛 − 𝑚)
𝑚=0 𝑛=1

Terdapat beberapa cara implementasi filter IIR pada persamaan di


atas, yaitu cara atau bentuk langsung, bentuk kaskade, dan bentuk paralel.
Dengan cara langsung, persamaan diatas diimplementasikan menggunakan
elmen – eleen tunda, pengali, dan elemen penjumlah. Misalkan bahwa M = N
= 4, maka persamaan beda dapat diuraikan sebagai berikut :

Y(n) = b0 x(n) + b1 x(n-1) + b2 x (n-2) + b3 x (n-3) + b4 x (n-4)


– a1 y (n-1) – a2 y (n-2) – a3 y (n-3) – a4 y (n-4)

Dan dapat diimplementasikan menggunakan elemen – elemen dasar


pengali, penjumlah, dan elemen tunda.

1. Metode perhitungan koefisien untuk filter IIR


Ada 4 metode untuk menghitung koefisien
 Pole-zero placement
Penempatan pole zero
Ketika zero ditempatkan pada titik yang diberikan pada
bidang-z, respon frekuensi akan nol pada titik yang sesuai, sementara
pole menghasilkan peak pada titik frekuensi yang sesuai.
Untuk membuat filter bandpass yang diperlukan untuk memenuhi
spesifikasi berikut yakni : penolakan sinyal dc dan 250 Hz, passband
sempit berpusat pada 125 Hz, bandwidth 3 dB 10 Hz
 Impulse invariant
Pertama pertimbangkan komponen ini : H (s), h (t) respon
impuls, h (nT), H (z), komponen ini berguna dan diperoleh dari
transformasi laplace dan juga transformasi-z.
Lankah-langkah metode impulse invariant : tentukan filter
analog H normalisasi (s) yang memenuhi spesifikasi untuk filter

11
digital yang diinginkan , luas kan H(s) menggunakan fraksi parsial,
dapat kan z-transform dari fraksi parsial
 Matched z-transform
Ini menyediakan cara sederhana untuk menubah filter analog
filter menjadi filter digital . masing masing kutub dan nil dati filter
analog dipetakan langsung dari bidang s ke bidang z. Contohnya :
untuk memiliki filter dengan frekuensi cuttoff 3 dB dari 150 Hz dalam
frekuensi sampling 1,28 Khz.
Frekuensi cutoff dinyatakan 𝜔c = 2𝜋 x 150= 942,4778 rad/s
 Bilinear z-tansform
Ini adalah metode yang paling penting , untuk mengkonversi
filter analog H(s) ke dalam filter digital yang setara adalah untuk
mengganti s sebagai berikut : transformasi itu memetakan fungsi
transer analog, H(s), dari bidang-s ke fungsi transfer diskrit, H(z), di
bidang z.
Langkah-langkahnya ialah : gunakan spesifikasi filter digital
untuk menemukan normalisasi yang sesuai, prototipe, filter low pass
analog H(s), tentukan dan prewarp bandedge atau frekuensi kritis dari
filter yang diinginkan, normal kan filter prototipe analog dengan
mengganti dalam fungsi transfer, H(s), terapkan BZT untuk
mendapatkan fungsi transfer filter digital yang diinginkan, H(z),
dengan menganti mengganti s dalam fungsi transfer frekuensi terskala,
H’(s).

12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Filter adalah sebuah sistem atau jaringan yang secara selektif merubah
karakteristik (bentuk gelombang, frekuensi, fase dan amplitudo) dari sebuah
sinyal. Secara umum tujuan dari pemfilteran adalah untuk meningkatkan
kualitas dari sebuah sinyal sebagai contoh untuk menghilangkan atau
mengurangi noise, mendapatkan informasi yang dibawa oleh sinyal atau untuk
memisahkan dua atau lebih sinyal yang sebelumnya dikombinasikan, sinyal
tersebut dikombinasikan dengan tujuan mengefisiensikan pemakaian saluran
komunikasi yang ada. Filter digital adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
menyaring frekuensi, serta memodifikasi sefekrum frekuensi disuatu sinyal
sehingga diperoleh tujuan yang diinginkan. Filter digital memiliki banyak
kelebihan dibandingkan dengan pasangannya filter analog, baik dalam
peforman yang lebih kecil, ketahanan, serta fleksibilitas dalam menentukan
range range kerjanya.
Filter digital funite impulse response (FIR) merupakan sistem open
loop atau dikenal juga dengan sistem non-recursive. Pada sistem yang
bersipan open loop/tanpa feedback, kesetabilan sistem tidak dapat di
kendalikan, sehingga untuk memperoleh hasil respons yang lebih baik/stabil.
Filter digital Infinite duration Impulse (IIR) yaitu jika tanggapan
impuls dari sestem LTI mempunyai yang tak berhingga. Filter IIR juga sering
disebut filter rekursif atau autoregresif (AR) filter. dengan proses rekursif,
yang merupakan kelanjutan dari metoda konvolusi. Bila dalam proses
konvolusi perhitungan dilakukan dengan hanya menggunakan sampel input
saja, maka dalam proses rekursif perhitungan dilakukan dengan sampel input
yang dijumlahkan dengan sampel output sebelumnya. hal ini membuat
impulse response filter menjadi sangat panjang mendekati titik tak berhingga
(infinity), oleh karena itu filter jenis ini disebut filter IIR.
13
DAFTAR PUSTAKA

https://sistemdigitalsamodro.blogspot.com/
https://elib.unikom.ac.id
https://psdsamodro.blogspot.com/

14

Anda mungkin juga menyukai