Anda di halaman 1dari 7

41

Desain dan Simulasi Filter FIR Menggunakan Metode Windowing


Neilcy T. Mooniarsih

Laboratorium Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura
E-mail : neilcyte@gmail.com

Abstract– Filter didefinisikan sebagai alat atau proses 2.Filter Digital FIR ( Finite Impulse Response)
memisahkan suatu elemen dari campuran elemen –
Filter digital dalam konteks software adalah suatu
elemen atau rangkaian yang melewatkan pita frekuensi
prosedur matematika / algoritma yang mengolah sinyal
tertentu yang diinginkan dan meredam pita frekuensi
masukan digital dan menghasilkan isyarat keluaran
lainnya. Filter digital sangat dibutuhkan oleh sistem
digital dengan sifat tertentu sesuai tujuan filter. Banyak
elektronika. Filter digital dibagi menjadi dua yaitu IIR
sistem digital menggunakan pemfilteran sinyal untuk :
(Infinite Impulse Response) dan FIR (Finite Impulse
Response). Salah satu metode perancangan filter digital  Memisahkan sinyal – sinyal yang telah digabung,
FIR adalah metode windowing. Dalam penelitian ini misalnya rekaman musik dan noise yang tercampur
digunakan empat jenis window yaitu Rectangular, selama proses perekaman
Hanning, Hamming dan Blackman. Filter yang  Memisahkan sinyal – sinyal sesuai dengan
dirancang adalah filter lowpass. frekuensi yang diinginkan
 Restorasi sinyal yang telah mengalami perubahan
Keywords– filter digital, windowing, Rectangular, Dua jenis filter digital yang menyediakan fungsi –
Hamming, Hanning, Blackman. fungsi di atas adalah filter Finite Impulse Response
(FIR) dan filter Infinite Impulse Response (IIR).
1. Pendahuluan Pembagian ini berdasarkan pada respon impuls filter
tersebut. FIR memiliki respon impuls yang panjangnya
Filter atau yang biasa dikenal dengan istilah tapis
terbatas, sedangkan IIR tidak terbatas. FIR sering juga
dalam konteks elektronika filter diartikan sebagai
disebut sebagai filter non-rekursif dan IIR sebagai filter
rangkaian yang melewatkan suatu pita frekuensi tertentu
rekursif. Pembagian ini berdasarkan pada cara
yang diinginkan dan meredam pita frekuensi lainnya.
pengimplementasian filter yaitu rekursif dan konvolusi
Filter dibagi menjadi dua jenis yaitu filter analog dan
(non-rekursif). Bila dibandingkan dengan filter IIR,
filter digital. Untuk menghasilkan efek pemfilteran yang
filter FIR memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
diinginkan, filter analog dibuat dengan menggunakan
 Dapat didesain dengan mudah agar memiliki fasa
rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen –
yang linear
komponen seperti resistor, kapasitor dan op-amp,
 Memiliki kestabilan
sedangkan filter digital dapat dibuat dalam bentuk
 Mudah diimplementasikan
operasi software pada data yang disimpan dalam memori
 Pengaruh kesalahan karena pembulatan dan
komputer atau dapat diimplementasikan dengan Digital
pemotongan dapat dengan mudah diminimumkan
Signal Processor (DSP).
dalam implementasi
Filter digital adalah suatu piranti yang sangat
Disamping kelebihannya, filter FIR juga memiliki
dibutuhkan oleh sistem–sistem elektronika, misalnya
kekurangan yaitu berdasarkan teori memerlukan lebih
saja untuk pengolahan sinyal audio dan image
banyak perhitungan untuk mendapatkan karakteristik
processing. Kita dapat menggunakan filter analog untuk
respon filter yang diinginkan, sehingga akan dibutuhkan
melakukan tugas ini, namun filter digital memberikan
lebih banyak memori bila filter rancangan diaplikasikan
fleksibilitas dan akurasi yang lebih baik dibanding filter
pada hardware (Digital Signal Processor).
analog.
Proses pendesainan filter meliputi identifikasi
Filter digital dapat dibagi menjadi dua yaitu filter
koefisien-koefisien yang bersesuaian dengan respon
digital IIR (Infinite Impulse Response) dan filter digital
frekuensi spesifikasi untuk sistem. Koefisien-koefisien
FIR (Finite Impulse Response). Ada beberapa metode
menentukan respon dari filter. Output filter FIR y[k]
untuk merancang filter digital FIR. Salah satu metode
dapat diekspresikan secara matematis seperti terlihat
yang sering digunakan adalah metode windowing.
pada Persamaan (1) :
Dalam metode windowing itu sendiri ada beberapa
teknik (jenis window). Unjuk kerja metode windowing M 1
sangat bergantung pada jenis window yang digunakan.
yk  hnxk  n
n0 (1)

Jurnal ELKHA Vol.2, No.1, Maret 2010


42

Keterangan :  M 1
M : panjang filter digital a ( 0)  h  ;
h[n] : response impulse filter / koefisien filter  2 
x[k] : sampel sinyal masukan
 M 1  M 1
x[k-n] :sampel sinyal masukan yang ditahan dalam TDL a ( n )  2 h  n , 1 n 
y[k] : output filter digital  2  2
Dari Persamaan (2) magnitude dari response
Lowpass Filter frekuensi aktual filter dapat dirumuskan sebagai :
Lowpass filter adalah suatu filter yang melewatkan
sinyal frekuensi rendah tetapi melemahkan / attenuate ( M 1) / 2 
(mereduksi amplitudo) sinyal dengan frekuensi yang H (e j )    a(n) cos n  (4)
lebih tinggi dari frekuensi cutoff.  n 0 
Response frekuensi dari suatu filter dapat diberikan
dalam dua cara, yaitu spesifikasi-absolut dan
spesifikasi-relatif.
a.Spesifikasi-absolut
Spesifikasi absolut dari suatu lowpass filter dapat
dilihat seperti pada Gambar 3.
- band [0,p] disebut passband dengan 1 adalah
toleransi ripple yang dapat diterima pada respon
Gambar 1. Lowpass Filter passband ideal
- band [ s,] disebut stopband dengan 2 adalah
Dari Gambar 1 dapat dilihat pembagian band
frekuensi. Passband mengacu pada frekuensi yang toleransi ripple yang dapat diterima pada respon
dilewatkan, sementara stopband mengacu pada stopband ideal
frekuensi yang ditahan dan transition band terletak - band [p,s] disebut transition band, tidak ada
diantara keduanya. pembatasan pada respon magnitude untuk band ini.
Suatu lowpass filter ideal memiliki response
frekuensi sebagai berikut : b.Spesifikasi-relatif
1e j
,0    c
 
Spesifikasi relatif dari suatu lowpass filter dapat
Hd e j   dilihat pada Gambar.
0, c     (2)
-Rp adalah passband ripple dalam dB
-As adalah stopband attenuation dalam dB
Kedua parameter yang diberikan dalam dua spesifikasi
Keterangan : di atas adalah saling berkaitan dimana :
H d (e j ) : response frekuensi ideal lowpass filter
c 1  1
: frekuensi cutoff dalam radian R p  20 log10 (5)
1  1

2
As  20 log10 (6)
1  1

Keterangan :
M : panjang filter
f : delta frekuensi
Gambar 2. Respon Frekuensi Ideal Lowpass Filter
1 : toleransi Ripple Passband
Dalam perhitungan perancangan filter, response 2 : toleransi Stopband Attenuation
frekuensi aktual filter diperoleh berdasarkan Persamaan
(3) berikut : Rp : Ripple Passband (dB)

( M 1) / 2  As : Stopband Attenuation (dB)


H (e j )    a(n) cos n e  j (( M 1) / 2) (3)
 n 0 
dimana sekuen a (n) diperoleh dari h(n) sebagai :

Jurnal ELKHA Vol.2, No.1, Maret 2010


43

Metode Windowing
Ada beberapa pilihan metode dalam merancang filter
digital FIR. Salah satunya metode windowing. Ide dasar
1 metode windowing adalah untuk memperoleh respon
1 frekuensi ideal filter dan menghitung respon impulsenya.
Masalahnya respon impulse suatu filter panjangnya tak
hingga (infinite), berlawanan dengan filter yang kita
|H(ej|

inginkan. Untuk mengatasinya dilakukan pemotongan


respon impulse, namun ternyata mengakibatkan ripple
berlebihan pada passband dan stopband attenuation
2 yang buruk. Guna memperbaiki respon filter maka
diterapkan teknik windowing. Bila dimisalkan w(n )
adalah fungsi window dan hd (n) adalah respon impulse
P S  dari filter ideal, maka respon impulse dari filter yang
sebenarnya (aktual) dapat dirumuskan sebagai :

h(n)  hd (n) w(n)


(9)

Ada beberapa fungsi window yang tersedia. Masing-


masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam
Gambar 3. Spesifikasi Absolut Lowpass Filter domain waktu dan domain frekuensi, yaitu :
1. Rectangular Window. Ini adalah fungsi windowing
Dari kedua spesifikasi di atas, dapat dilakukan yang paling sederhana tetapi memberikan performansi
estimasi panjang (koefisien) filter. Untuk perancangan terburuk dari sisi stopband attenuation. Fungsi ini
filter menggunakan metode windowing, perhitungan didefinisikan sebagai :
panjang filter tiap – tiap window berbeda dan
dipengaruhi oleh lebar transitionband (transitionband
width) yang akan dirancang. 1, 0  n  M 1
w( n )   (10)
Response impulse dari filter dengan panjang tak  0, lainnya
terbatas (infinite) yaitu :

h d n  
sin  c  n   
 n   
(7)
2. Hanning Window
Untuk mendapatkan filter FIR dengan fasa linear dan    2n  
kausal yang memiliki panjang M, maka Persamaan (8) 0 .5 1  cos  , 0  n  M  1
menjadi : 
w(n )     M  1 
h n , 0  n  M  1 0, (11)
hd n    d 
lainnya
 0, lainnya (8)

Untuk n     0 maka hd n  c , 3. Hamming Window


   2n 
fc M 1 0.54 0.46cos , 0  n  M 1
c  2 dan     M 1
dengan w(n)  
f sampling 2 0, lainnya (12)
Keterangan : 

hd n  : response impulse filter digital
c : frekuensi cutoff dalam radian 4. Blackman Window
fc : frekuensi cutoff (Hz)
  2 n   4 n 
0.42  0.5 cos   0.08 cos , 0  n  M  1
f sampling : frekuensi sampling (Hz) w( n )    M 1  M 1
 0,
 : sample delay  lainnya
M : panjang filter
n : indeks nilai sample waktu diskrit (13)

Jurnal ELKHA Vol.2, No.1, Maret 2010


44

Penentuan panjang filter dilakukan dengan spesifikasi ini ditentukan jenis filter FIR yang akan
menggunakan suatu pendekatan nilai transitionband dirancang dipilih lowpass filter, serta data – data yang
width yang besarnya berbeda – beda untuk tiap window. diperlukan untuk perancangan filter tersebut.
Tahap selanjutnya adalah aproksimasi, tahap ini
Tabel 1. Transitionband Width
meliputi pemilihan metode perancangan dan perhitungan
rancangan filter. Pada bagian perhitungan rancangan
Transitionband width
Window filter dilakukan beberapa perhitungan sebagai bentuk
( ) pengolahan data spesifikasi rancangan. Bagian ini sangat
4 dipengaruhi oleh jenis filter pada spesifikasi dan metode
Rectangular perancangan yang digunakan sebagai aproksimasi
M (pendekatan). Berikut ini diagram alir dari perhitungan
8 rancangan filter FIR LPF dengan metode windowing :
Hanning
M
8 Mulai
Hamming
M
12
Blackman
M Data Spesifikasi
Filter LPF
Dari Tabel 1 di atas, dapat dilakukan pendekatan (fstop,fpass, fcut,fsamp)
panjang filter untuk tiap – tiap window.
 Rectangular Window
4
M  (14) Menghitung Respon
 Ideal Filter (hd(n))
 Hanning Window
8
M  (15) Menghitung Fungsi

Windowing (w(n))
 Hamming Window
8
M  (16)
 Menghitung Respon
 Blackman Window Aktual Filter (h(n))
12
M  (17)
 Menghitung Respon
f stop Frekuensi LPF
dimana    s   p ,  s  2
f samp ,
f pass
 p  2 Selesai
f samp
Keterangan : Gambar 4. Diagram Alir Perhitungan Rancangan Filter
 : transitionband width FIR LPF dengan Metode Windowing.
p : frekuensi passband (rad)
4. Simulasi dan Analisis Unjuk Kerja Filter FIR
s : frekuensi stopband (rad)
Untuk mengetahui unjuk kerja dan mendapatkan
M : panjang filter hasil perancangan yang optimal, maka filter digital FIR
Lowpass yang telah dirancang perlu diuji dan dianalisa.
3. Tahapan Perancangan Filter Digital FIR Pengujian filter dilakukan melalui simulasi program
hasil rancangan menggunakan software Matlab 7.0.1.
Dalam perancangan filter digital, data spesifikasi
Dari pengujian akan didapatkan data yang kemudian
filter ideal yang diinginkan kemudian diolah
dianalisa untuk menentukan unjuk kerja filter hasil
menggunakan persamaan matematis untuk mendapatkan
rancangan.
respon filter ideal, fungsi penjendelaan, koefisien filter
Pengujian meliputi beberapa bagian, yaitu :
serta respon filter aktual dan untuk memudahkan
- Pengujian lebar bidang tansisi (transitionband width)
perhitungan maka digunakan bantuan software
Transitionband adalah daerah di antara dua band
MATLAB. Tahapan awal perancangan filter adalah
frekuensi cut off, frekuensi cut off stopband ke
penentuan spesifikasi filter yang akan dirancang. Dalam

Jurnal ELKHA Vol.2, No.1, Maret 2010


45

frekuensi cut off passband atau sebaliknya. Secara width yang lebih lebar dibanding dengan filter dengan
teoritis semakin pendek transitionband width maka panjang 161 dan 241. Oleh karena itu, filter yang lebih
dikatakan filter tersbut semakin bagus. panjang memiliki transitionband width yang lebih
- Pengujian frekuensi cut off sempit dan dapat dikatakan filter tersebut lebih baik.
Pengujian frekuensi cut off bertujuan untuk Disamping itu, data pada Tabel 3 juga menunjukkan
mengetahui ketepatan frekuensi cut off hasil rancangan bahwa rectangular window menghasilkan
dengan frekuensi cut off yang diinginkan. Sebelum transitionband width yang paling sempit diantara ketiga
melihat data hasil pengujian akan dijelaskan terlebih window lainnya, kemudian hamming window, hanning
dahulu kaidah yang dipakai dalam menentukan window dan blackman window dengan transitionband
frekuensi cut off. Frekuensi cut off passband width paling lebar.
didefinisikan sebagai frekuensi dengan amplitudo 0.701
atau -3 dB, sedangkan frekuensi cut off stopband Pengujian Frekuensi Cut Off Lowpass Filter
didefinisikan sebagai frekuensi dengan amplitudo 0.3
Ketepatan frekuensi cut off hasil simulasi juga
atau -10.5 dB. Frekuensi cut off filter sendiri
berhubungan dengan data frekuensi passband dan
didefinisikan sebagai nilai tengah dari penjumlahan
stopband filter yang terdapat pada Tabel 2 dan 3. Hasil
frekuensi cut off passband dan stopband. Besaran
pengujian frekuensi cut off untuk lowpass filter dapat
frekuensi cut off dapat dilihat dari respon frekuensi
dilihat pada Tabel 4.
filter.
- Pengujian redaman (stopband attenuation)
Pengujian redaman stopband attenuation bertujuan Tabel 4. Hasil Pengujian Frekuensi Cut Off Lowpass Filter
untuk mengetahui besarnya redaman yang dihasilkan
filter. Redaman stopband attenuation adalah nilai gain Metode Windowing
Panjang Rectangular Hanning Hamming Blackman
teringgi (dalam dB) yang terjadi di daerah bidang henti Filter Fcut Fcut Fcut Fcut
(stopband). Redaman sering juga disebut dengan (Hz) (Hz) (Hz) (Hz)
stopband deviation. Secara teoritis, semakin kecil atau 81 3799 3798.5 3799 3798
semakin negatif nilai redaman yang terjadi maka filter 161 3800 3799.5 3799.5 3799
menjadi semakin baik. Hal ini dikarenakan frekuensi 241 3800 3799.5 3799.5 3799
yang tidak diinginkan dapat benar-benar dihilangkan
atau dilemahkan menjadi selemah-lemahnya. Dari Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa frekuensi cut
- Pengujian Input/Output off hasil simulasi telah mendekati data spesifikasi
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh filter FIR frekuensi cut off pada rancangan filter (3800 Hz).
pada suatu sinyal input. Panjang filter tidak berpengaruh besar pada ketepatan
frekuensi cut off filter. Perbedaan frekuensi cut off
5. Analisis Lowpass Filter diantara filter dengan panjang 81, 161 atau 241 tidak
terlalu besar, hanya berkisar 0.5 – 1 Hz, meskipun
Tabel 2. Frekuensi Cut Off Passband Lowpass Filter demikian filter yang lebih panjang memiliki
kecenderungan ketepatan frekuensi cut off yang lebih
Metode Windowing baik. Dari Tabel 4 juga dapat dilihat bahwa rectangular
Panjang
Filter
Rectangular Hanning Hamming Blackman window memberikan hasil paling baik dalam hal
Fpass Fpass Fpass Fpass ketepatan frekuensi cut off.
(M)
(Hz) (Hz) (Hz) (Hz)
81 3757 3713 3720 3696
161 3779 3757 3760 3748 Pengujian Redaman Lowpass Filter
241 3786 3771 3773 3765
Berdasarkan respon frekuensi filter, kita dapat
menghitung besarnya redaman (stopband attenuation)
Tabel 3. Frekuensi Cut Off Stopband Lowpass Filter
dengan menggunakan persamaan (6) .
Metode Windowing Hasil perhitungan redaman lowpass filter dapat
Panjang
Rectangular Hanning Hamming Blackman
Filter dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.
Fstop Fstop Fstop Fstop
(M)
(Hz) (Hz) (Hz) (Hz)
81 3841 3884 3878 3900 Tabel 5. Hasil Pengujian Redaman Lowpass Filter
161 3821 3842 3839 3850
241 3814 3828 3826 3833 Metode Windowing
Panjang Rectangular Hanning Hamming Blackman
Filter Redaman Redaman Redaman Redaman
Dari Tabel 1 dan 2 di atas, dapat dilihat bahwa
(dB) (dB) (dB) (dB)
frekuensi passband dan stopband hasil simulasi cukup 81 -20.985 -43.942 -54.133 -75.284
mendekati frekuensi passband dan stopband dalam 161 -20.978 -43.943 -54.134 -75.288
perancangan, dalam hal ini 3600 Hz dan 4000 Hz. 241 -20.976 -43.942 -54.134 -75.289
Besaran transitionband width berhubungan dengan data
tersebut. Dari data hasil pengujian, diketahui bahwa Dari Tabel 5, dapat dilihat bahwa blackman window
panjang filter sangat mempengaruhi transitionband memberikan hasil redaman yang paling baik, diikuti
width. Filter dengan panjang 81 memiliki transitionband hamming window, hanning window, dan rectangular

Jurnal ELKHA Vol.2, No.1, Maret 2010


46

window. Penambahan panjang filter tidak terlalu


berpengaruh pada besar redaman yang dihasilkan. Referensi :
Rectangular window tetap bertahan pada  -21 dB,
hanning window  -44 dB, hamming window  -55 dB [1]. Grover Dale & Deller John R. 1999. Digital Signal
dan blackman window  -75 dB. Processing and The Microcontroller. USA : Motorolla
University Press.
Secara keseluruhan, hamming window [2]. Ifeachor, E.C., Jervis B.W., Digital Signal Processing A
memperlihatkan unjuk kerja filter yang paling baik Practical Approach, New York, Addison-Wesley, 1993.
diantara rectangular, hanning dan blackman window. [3]. Ingle Vinay K & Proakis John G. 2007. Digital Signal
Hal ini dikarenakan dengan panjang filter yang sama, Processing using MATLAB. Canada : Thomson.
hamming window mampu memberikan nilai [4]. Kuc R., Introduction to Digital Signal Processing,
transitionband width yang tidak terlalu besar, ketepatan Singapore, McGraw-Hill, 1988.
frekuensi cut off yang cukup mendekati spesifikasi serta [5]. Smith W Steven. 2001. The Scientist and Engineer’s
nilai redaman yang cukup baik. Guide to Digital Signal Processing.
www.dspguide.com/ch14.pdf
[6]. www.dspguru.com/info/faqs/fir/basics.htm
6. Kesimpulan [7]. www.eng.wima.ac.id/Elektro/Digital/modulsps/PerSPS2.
1. Hasil simulasi menunjukkan filter FIR lowpass htm .
sudah dapat memenuhi spesifikasi perancangan filter [8]. www.netrino.com/Publications/Glossary/Filters.php
dengan melewatkan frekuensi yang diinginkan dan
meredam frekuensi lainnya. Biography
2. Rectangular window memberikan nilai Neilcy T. Mooniarsih, Dosen Fakultas Teknik jurusan
transitionband width paling kecil. Untuk LPF M  241, Teknik Elektro Universitas Tanjungpura sejak tahun
Rectangular window memiliki nilai   28 , Hamming 1995. Beralamat di Komplek Untan Jalan M. Husni
  53 , Hanning   57 dan Blackman window Thamrin P 40 Pontianak. Kelahiran di Pontianak
19 September 1969 bersekolah di Pontianak (SDN 7
  68 .
tamat 1982, SMPN XIII tamat 1985, SMAN I tamat
3. Rectangular window memberikan nilai ketepatan 1988). Sarjana Teknik Elektro Untan tamat 1995.
frekuensi cut off paling baik. Untuk LPF M  241, Menyelesaikan Program S2 Teknik Elektro pada
Rectangular window memiliki nilai f c  3800 Hz , Universitas Gadjah Mada pada tahun 2003. Membina
Hamming f c  3799.5Hz , Hanning f c  3799 .5 Hz dan Mata Kuliah Kalkulus, Matematika Teknik I,
Matematika Teknik II, dan Sistem Telekomunikasi di
Blackman window f c  3799 Hz . Pogram Studi Teknik Elektro dan Teknik Informatika di
Fakultas Teknik Untan.
4. Rectangular window memiliki nilai redaman yang
sangat buruk. Untuk LPF M  241, Rectangular window
memiliki nilai As   20 .976 dB , Hanning
As   43 .942 dB , Hamming As  54 .134 dB dan
Blackman As  75.289dB .

Jurnal ELKHA Vol.2, No.1, Maret 2010


47

Jurnal ELKHA Vol.2, No.1, Maret 2010

Anda mungkin juga menyukai