Anda di halaman 1dari 5

Nama : Gatot Supriyono

NIM 41419120159

 Apa yang menjadi perbedaan Filter Digital dengan Filter Analog? berikan penjelasannya!
Filter analog dapat dibangun dengan menggunakan komponen resistor, kapasitor, dan juga
induktor, sedangkan filter digital merupakan suatu program (algoritma) yang dibuat sedemikian
sehingga karakteristiknya menyerupai filter analog yang bersesuaian.
 Sebutkan beberapa alasan mengapa filter digital lebih banyak digunakan dibandingkan dengan
filter analog!
1. Filter digital dapat mempunyai karakteristik yang tidak mungkin didapatkan dengan filter
analog, seperti respons fasa linear.
2. Kinerjanya tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti suhu (ingat bahwa resistansi
suatu resistor berubah terhadap suhu).
3. Respons frekuensi filter digital dapat dengan mudah disesuaikan (hanya mengganti
program atau membuat program untuk filter adaptif).
4. Beberapa sinyal masukan dapat diproses hanya dengan menggunakan satu filter digital.
5. Dengan berkembangnya teknologi VLSI, filter digital dapat dibuat dengan ukuran yang
kecil, daya dan biaya yang rendah.
6. Digital filter dapat digunakan pada frekuensi yang sangat rendah, seperti pada aplikasi
biomedik.
 Sebutkan kelemahan dari filter digital!
1. Kecepatan dari filter digital (waktu proses) tergantung dari prosesor yang digunakan dan
juga kompleksitas algoritma yang digunakan.
2. Karena masukan filter digital biasanya adalah sinyal analog maka diperlukan ADC yang
akan menimbulkan noise,yang akan mempengaruhi kinerja filter digital.
3. Perancangan filter membutuhkan waktu yang cukup lama, karena memerlukan beberapa
pengetahuan khusus lain, seperti pemrograman dan perangkat keras yang digunakan.
 Tuliskan dalam formulasi matematika yang merepresentasikan filter FIR!
𝑁−1

𝑦[𝑛] = ∑ 𝑕[𝑘]𝑥[𝑛 − 𝑘]
𝑘=0
𝑁−1

𝐻(𝑧) = ∑ 𝑕[𝑘]𝑧−𝑘
𝑘=0
 Gambarkan 4 tipe filter FIR!

 Sebutkan langkah-langkah dalam perancangan filter digital dan berikan penjelasannya!

Langkah pertama : dilakukan dengan menentukan spesifikasi filter yang akan dirancang, seperti
jenis filter, respons amplitudo dan/atau fasa, toleransi, dan frekuensi sampling. Seperti yang telah
kita ketahui bahwa jenis filter berdasarkan frekuensi yang dapat dilewatinya ada 4 macam: lowpass,
bandpass, highpass, dan bandstop. Filter lowpass adalah filter yang melewatkan frekuensi di bawah
frekuensi threshold 𝑓𝐿, filter bandpass adalah filter yang melewatkan frekuensi antara frekuensi 𝑓𝐿,
dan 𝑓𝐻, dengan 𝑓𝐿 < 𝑓𝐻, filter highpass adalah filter yang melewatkan frekuensi di atas frekuensi
threshold 𝑓𝐻, dan filter bandstop adalah filter yang melewatkan frekuensi di bawah 𝑓𝐿 dan diatas
𝑓𝐻.
Langkah kedua : menghitung koefisien fiter, 𝑕[𝑛] supaya dapat memenuhi spesifikasi seperti yang
diinginkan.
Langkah ketiga : realisasi filter ke dalam bentuk/struktur yang sesuai, yang biasanya dalam bentuk
diagram blok.
Langkah keempat : melakukan analisis wordlength (jumlah bit) yang merepresentasikan koefisien
filter yang telah dihitung pada langkah ke dua. Filter digital dapat terjadi degradasi kinerja yang
disebabkan oleh beberapa hal seperti noise ADC, kuantisasi koefisien, pembulatan (pada proses
kuantisasi), dan overflow, yaitu ketika hasil penjumlahan melebihi jumlah bit/wordlength yang di
gunakan.
Jika dirasa terjadi kesalahan pada langkah ke empat, yaitu respons filter terhadap masukan tidak
sesuai dengan yang diharapkan maka dapat dilakukan spesifikasi ulang, penghitungan koefisien
kembali, atau melakukan realisasi kembali. Jika filter yang dirancang dirasa sudah memenuhi
spesifikasi seperti yang diinginkan maka langkah terakhir adalah melakukan implementasi pada
hardware seperti TMS32OC25.
 Berikan penjelasan berikut gambarnya, tentang spesifikasi sebuah filter digital!

Penjelasan : Terdapat tiga bagian utama yang menunjukkan passband, transition band, dan juga
stopband. Passband adalah daerah yang melewatkan frekuensi. Pada daerah ini kemungkinan akan
terjadi ripple yang mempengaruhi respons magnitudo frekuensi yang dilewatkan. Daerah ke dua
adalah daerah transisi dan passband menuju stopband. Sedangkan daerah yang ke tiga adalah
daerah stopband, di mana frekuensi tidak akan dilewatkan. Namun, sama halnya dengan daerah
passband, daerah stopband juga kemungkinan akan mempunyai ripple (deviasi). Filter yang baik
mempunyai ripple passband dan stopband yang kecil. Dengan demikian, beberapa parameter yang
menunjukkan spesifikasi filter dapat dirangkum sebagai berikut :

𝛿𝑝 = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑠𝑠𝑏𝑎𝑛𝑑

𝛿𝑆 = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑜𝑝𝑏𝑎𝑛𝑑
𝑓𝑝 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑠𝑠𝑏𝑎𝑛𝑑

𝑓𝑠 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑡𝑜𝑝𝑏𝑎𝑛𝑑


𝐴𝑆 = 𝑎𝑡𝑒𝑛𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑜𝑝𝑏𝑎𝑛𝑑 = −20 log10 𝛿𝑆

𝐴𝑝 = 𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒 𝑝𝑎𝑠𝑠𝑏𝑎𝑛𝑑 = 20 log10(1 + 𝛿𝑝) (𝑑𝐵)

𝐹𝑆 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑛𝑔
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dalam merancang filter selalu diguankan frekuensi
normalisasi, yaitu 𝑓/𝐹𝑆.
 Jika diketahui sebuah filter FIR mempunyai spesifikasi sebagai berikut dibawah ini, maka
gambarkan lah filternya untuk frekuensi sampling sebesar 10kHz!
Passband : 0,18 - 0,33 (normalisasi) --- Lebar transisi: 0,04 (normalisasi) --- Deviasi Stopband :
0,001 --- Deviasi passband : 0,05
Sketsa filter dengan karakteristik tersebut tampak pada gambar dibawah. Jika frekuensi sampling
diberikan adalah l0 kHz maka frekuensi sebenarnya dapat dihitung dengan mengalikan frekuensi
normalisasi dengan frekuensi sampling, sebagai berikut:
Passband 1,8 − 3,3 kHz
Stopband 0 − 1,4 kHz dan 3,7 − 5 kHz
Atenuasi stopband −20 log10(0,001) = 60 𝑑𝐵
Ripple passband 20 log10(1 + 0,05) = 0,42 𝑑𝐵

 Sebutkan window yang sering digunakan pada filter FIR!


1. Rectangular

2. Hanning

3. Hamming
4. Blackman

5. Kaiser

 Berikan penjelasan keuntungan dan kelemahan menghitung koefisien filter dengan metode
window!
1. Keuntungan yang paling utama adalah metode ini mudah dan sederhana.;
2. Kelemahan yang utama adalah dengan menggunakan metode ini kurang fleksibel, karena
passband puncak dan ripple stopband mempunyai nilai yang hampir sama, akibatnya
kadang-kadang ripple passband terlalu kecil, atau atenuasi stopband terlalu besar;
3. Karena efek konvolusi antara spektrum fungsi window dan respons yang diinginkan maka
frekuensi-frekuensi batas passband dan stopband menjadi tidak presisi;
4. Kecuali window Kaiser, amplitudo ripple dan atenuasi stopband maksimumnya tetap
meskipun panjang filter divariasikan;
5. Dalam beberapa aplikasi 𝐻𝐷(𝜔) terlalu sulit sehingga 𝑕𝐷(𝜔) tidak dapat diperoleh secara
analitis.

Anda mungkin juga menyukai