Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTIKUM

VI
PERANCANGAN FILTER DIGITAL DENGAN FDA TOOL

Disusun Oleh :

Ivan Fadhila 1741170006

M.Kamil Firdaus 1741170060

Fathul Mu’in 1741170016

Gita Kartika R. 1741170013

Ardhian Tri P 1741170022

KEMENTRIAN RISET , TEKNOLOGI , DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI MALANG

J.l.. Soekarno Hatta No.9 Malang 65141

Telp (0341) 404424 – 404252 Fax (0341) 404420

http://www.polinema..ac
2018
I. TUJUAN
Tujuan Praktikum Ini Adalah Sebagai Berikut :
1. Untuk Mengetahui Penggunaan FDA Tool Matlab
2. Untuk Mengetahui Merancang Filter Digital (FIR dan IIR) dengan FDA Tool
3. Untuk Mengetahui Filter Hasil Perancangan dengan FDA Tool
4. Dapat Mengeksport Design Hasil Perancangan untuk Implementasi Filter

II. Dasar Teori


Karakteristik filter digital ditentukan oleh fungsi alih atau persamaan diferens filter.
Dari persamaan diferens filter dapat ditentukan respon filter terhadap masukan. perancangan
filter digital ditentukan oleh tujuan penggunaan filter tersebut. Misalkan membuat low pass
filter atau tapis pelewat rendah maka spesikasi filter low pass tersebut ditentukan dahulu,
seperti frekuensi cut off dan gain pass band maupun stop bandnya. Filter ideal mempunyai
gain linear pada pass bandnya adalah 1 dan gain pada stop bandnya 0. Akan tetapi realisasi
filter yang sangat mendekati kondisi ideal akan menimbulkan cost pada komputasinya.
setelah spesifikasi filter ditentukan maka perancangan adalah untuk menenentukan fungsi alih
yang memenuhi spesifikasi yang diinginkan.

Untuk mendesain filter dengan Matlab bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
memanfaatkan visual desain FDA Tool ataupun dengan menulis m file. Tujuannya tetap sama
yaitu mendapatkan koefisien filter b dan a (koefisien pembilang dan penyebut fungsi alih
filter). Filter digital sangat luas penerapannya pada piranti elektronik seperti handphone,
penerima stereo dan berbagai alat piranti digital lainnya.

Filter digital sendiri sering diklasifikasikan menjadi :


1. filter rekursif yaitu filter yang mempunyai loop umpan balik sehingga tanggapan
impulsenya mempunya batasan waktu yang tidak berhingga atau sering disebut infinite
impuls response.

2. filter non rekursif yaitu filter yang hanya terdapat umpan maju saja sehingga tanggapan
impulsenya terhingga atau disebut finite impulse response (FIR)

Dengan FDA Tool


Filter Design and Analysis adalah tool yang sangat mudah digunakan untuk
mendesain filter. FDA Tool berupa GUI yang memungkinkan kita untuk mendesain,
memanggil dan menganalisis filter IIR maupun filter FIR. Untuk memanggil tool ini sangat
mudah sekali yaitu dengan mengetikan pada command window matlab fdatool kemudian
dieksekusi. Setelah eksekusi perintah tersebut maka akan muncul window FDA. Window
tersebut berfungsi untuk merancang filter dengan spesifikasi yang kita inginkan. Rancangan
filter bermula dari tanggapan frekuensi yang diinginkan. Jadi intinya adalah
menentukan parameter - parameter tanggapan frekuensi dengan mengatur pada
frame - frame yang telah tersedia. Menggunakan script pemrograman dalam m file.

Matlab menyediakan berbagai tool yang lengkap dalam desain filter digital maupun
implementasi filter hasil rancangan tersebut untuk simulasi performa dari filter digital
tersebut. Berikut beberapa syntax penting dalam mendesain filter da mengimplementasikan.

 Perintah untuk mendesain filter IIR.


Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendesain filter IIR. Hasil dari
tool ini adalah koefisien filter. Beberapa metode itu adalah besself, butter, cheby1,
cheby2, ellip, maxflat dan yulewalk. Metode-metode desain filter yang terkenal
seperti Butterworth dan chebysev tidak perlu dilakukan lagi dengan manual dan
cukup digantikan dengan beberapa baris script.

 Perintah untuk mendesain filter FIR.


Ada banyak metode yang dipergunakan diantaranya yang terkenal adalah desain
dengan window-based atau frequency sampling-based. Perintah-perintahnya adalah:
cremez,fir1,fir2,fircls,fircls1,firls,fircos,intfilt, kaiserord dan remez.

 Perintah untuk memperkirakan orde filter. Perintah-perintah untuk menghitung


orde filter tersebut adalah: buttord,cheb10rd,cheb2ord,ellipord dan remezord.

Untuk mencoba filter hasil rancangan dengan filter desain and analysis tool maupun
dengan tool pada cript m file sangat mudah. Untuk koefisien filtewr hasil rancangan pada
FDA Tool dapat dikirim ke signal processing tool (SPtool) sehingga dengan mudah kita dapat
menerapkan filter tersebut terhadap masukan dan melihat keluaran dari filter. Untuk mencoba
pada script m file cukup dengan perintah y=filter(b,a,x), perintah tersebut adalah memfilter
dengan filter yang mempunyai koefisien pembilang b dan penyebut a terhadap masukan x.
Filter digital dapat juga dibuat dengan koefisien yang berupah sesuai dengan tujuan
penggunaannya misalkan untuk identifikasi sistem. Filter yang koefisiennya dapat diatur
dengan suatu algoritma tertentu disebut filter adaptif.
Pada dasarnya filter dapat dikelompokkan berdasarkan response (tanggapan)
frekuensinya, yaitu :
1. Low Pass Filter adalah rangkaian yang dapat dirancang untuk memodifikasi,
membentuk kembali atau menolak semua frekuensi tinggi yang tidak diinginkan
dari sinyal listrik dan menerima atau hanya melewatkan sinyal yang diinginkan
oleh perancang sirkuit.

2. High Filter Pass - high pass filter hanya memungkinkan sinyal frekuensi tinggi
dari frekuensi cut-off, titik ƒc dan lebih tinggi hingga tak terbatas melewatinya
sementara menghalangi tegangan yang lebih rendah.

3. Band Pass Filter - band pass filter memungkinkan sinyal turun dalam pengaturan
pita frekuensi tertentu antara dua titik untuk melewati sementara menghalangi
frekuensi yang lebih rendah dan lebih tinggi di kedua sisi pita frekuensi ini.

Filter pasif orde 1 (satu) yang sederhana dapat dilakukan dengan


menghubungkan satu resistor dan satu kapasitor secara seri melintasi sinyal
Input, (Vin) dengan output filter, (Vout) yang diambil dari perimpangan kedua komponen.
Bergantung pada arah mana kita menghubungkan resistor dan kapasitor berkaitan dengan
sinyal output menentukan jenis konstruksi filter yang menghasilkan Filter Low
Pass atau High Pass Filter.

Sebagai fungsi dari setiap filter adalah membiarkan sinyal dari suatu pita frekuensi
yang diberikan berlalu tanpa berubah sementara menipiskan atau melemahkan semua yang
lain yang tidak diinginkan, kita dapat menentukan karakteristik respons amplitudo filter ideal
dengan menggunakan kurva respons frekuensi ideal dari empat jenis filter dasar seperti yang
ditunjukkan.
Filter aktif
Filter Aktif yaitu filter yang menggunakan komponen aktif, biasanya transistor atau
penguat operasi (op-amp). Kelebihan filter ini antara lain :
1. untuk frekuensi kurang dari 100 kHz, penggunaan induktor (L) dapat dihindari
2. relatif lebih murah untuk kualitas yang cukup baik, karena komponen pasif yang presisi
harganya cukup mahal

Beberapa macam filter yang termasuk ke dalam filter aktif adalah :

1. Filter Lolos Bawah (Low Pass Filter)


Tapis pelewat rendah atau tapis
lolos rendah (low-pass filter)
digunakan untuk meneruskan sinyal
berfrekuensi rendah dan meredam
sinyal berfrekuensi tinggi. Sinyal
dapat berupa sinyal listrik seperti
perubahan tegangan maupun data-
data digital seperti citra dan suara.
2. Filter Lolos Atas (High Pass Filter)

Filter ini sangat berguna sebagai filter


yang dapat memblokir component frekuensi
rendah yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal
komplek saat melewati frekuensi tertinggi.
3. Filter Lolos Pita (Band Pass Filter)
Band pass filter digunakan
terutama di nirkabel pemancar dan
penerima. Fungsi utama filter seperti di
pemancar adalah untuk membatasi
bandwidth sinyal output minimum yang
diperlukan untuk menyampaikan data
pada kecepatan yang diinginkan dan
dalam bentuk yang diinginkan.
4. Filter Tolak Rendah (Band Stop Filter)
Dalam pemrosesan sinyal, filter band-
stop atau band-penolakan filter adalah
filter yang melewati frekuensi paling
tidak berubah, tetapi attenuates mereka
dalam rentang tertentu ke tingkat yang
sangat rendah. Ini adalah kebalikan dari
filter band-pass. Sebuah filter takik
adalah filter band-stop dengan stopband sempit (tinggi faktor Q). Notch filter digunakan
dalam reproduksi suara hidup (Public Address sistem, juga dikenal sebagai sistem PA) dan
instrumen penguat (terutama amplifier atau preamplifiers untuk instrumen akustik seperti
gitar akustik, mandolin, bass instrumen amplifier, dll) untuk mengurangi atau mencegah
umpan balik , sedangkan yang berpengaruh nyata kecil di seluruh spektrum frekuensi. band
filter membatasi 'nama lain termasuk', 'Filter T-takik', 'band-eliminasi filter', dan 'menolak
band-filter'.

Filter aktif mempunyai keuntungan dibandingkan filter pasif yaitu :


1. Penguatan dan frekuensinya mudah diatur, selama op-amp masih memberikan
penguatan dan sinyal input tidak sekaku seperti pada filter pasif. Pada dasarnya filter
aktif lebih gampang diatur.

2. Tidak ada masalah beban, karena tahanan inputtinggi dan tahanan output rendah. Filter
aktif tidak membebani sumber input.20

3. Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada filter pasif, karena pemilihan
variasai dari op-amp yang murah dan tanpa induktor yang biasanya harganya mahal.
Filter Pasif
Filter banyak digunakan untuk memberikan sirkuit seperti amplifier, osilator dan
sirkuit power supply karakteristik frekuensi yang diperlukan. Beberapa contoh diberikan di
bawah ini. Mereka menggunakan kombinasi dari R, L dan C.

Induktor dan Kapasitor bereaksi terhadap perubahan frekuensi dengan cara yang
berlawanan. Melihat sirkuit untuk filter lolos rendah, baik LR dan kombinasi CR
menunjukkan telah efek yang sama, tapi perhatikan bagaimana posisi L dan C tempat
perubahan dibandingkan dengan R untuk mencapai hasil yang sama.

1. Low pass filter.


Filter lolos rendah digunakan untuk menghapus
atau menipiskan frekuensi yang lebih tinggi di
sirkuit seperti amplifier audio; mereka
memberikan respon frekuensi yang diperlukan untuk
rangkaian penguat. Frekuensi di mana filter low pass
mulai mengurangi amplitudo sinyal dapat dibuat
disesuaikan.
2. High pass filter.
Pass filter tinggi digunakan untuk
menghilangkan atau meredam frekuensi
yang lebih rendah di amplifier, terutama
audio amplifier mana ia dapat disebut
"BASS CUT" sirkuit.Dalam beberapa
kasus ini juga dapat dilakukan disesuaikan.
3. Band pass filter.

Band pass filter mengizinkan hanya sebuah band frekuensi yang diperlukan untuk
lulus, dan menolak sinyal di semua frekuensi di atas dan di bawah band ini. Desain tertentu
disebut filter T karena cara komponen digambar dalam diagram skematik. Filter
T terdiri dari tiga unsur, dua seri terhubung LC sirkuit antara input dan output,
yang membentuk jalan impedansi rendah untuk sinyal dari frekuensi yang
diperlukan, namun memiliki impedansi tinggi untuk semua frekuensi lainnya.

4. Stop band filter.


Filter ini memiliki efek sebaliknya untuk
filter band pass, ada dua paralel LC
sirkuit di jalur sinyal untuk membentuk
impedansi tinggi pada frekuensi sinyal
yang tidak diinginkan, dan rangkaian seri
membentuk jalur impedansi rendah ke
tanah pada frekuensi yang sama, untuk 2
III. ALAT DAN BAHAN
1.PC atau Laptop

2.Aplikasi MATHLAB

IV. LANGKAH KERJA


1.Siapkan PC atau Laptop yang sudah TerInstal Software MATHLAB

2.Buka Aplikasi MATHLAB

3.Ikuti Sesuai Perintah pada Modul BAB VI

4.Analisa dan Buat Laporan


1. Design FIR Least Windowing
 LPF (Low Pass Filter)

Gambar 1.1.1 Magnitude Response dengan nilai frekuensi 4.1 Hz

Gambar 1.1.2 Phase Respons


Gambar 1.1.3 Magnitude dan Phase Respons

Gambar 1.1.4 Impulse Response


Gambar 1.1.5 Step Response

Gambar 1.1.6 Pole/Zero Plot

Gambar 1.1.7 Filter Coefficients (1)


Gambar 1.1.8 Filter Coefficients (2)

 HPF (High Pass Filter)

Gambar 1.2.1 Magnitude Response dengan nilai frekuensi 2.2 Hz

Gambar 1.2.2 Phase Respons


Gambar 1.2.3 Magnitude dan Phase Respons

Gambar 1.2.4 Impulse Response

Gambar 1.2.5 Step Response


Gambar 1.2.6 Pole/Zero Plot

Gambar 1.2.7 Filter Coefficients (1)

Gambar 1.2.8 Filter Coefficients (2)

 BPF (Band Pass Filter)


Gambar 1.3.1 Magnitude Response dengan nilai frekuensi 4.9 kHz

Gambar 1.3.2 Phase Respons

Gambar 1.3.3 Magnitude dan Phase Respons


Gambar 1.3.4 Impulse Response

Gambar 1.3.5 Step Response

Gambar 1.3.6 Pole/Zero Plot

Gambar 1.3.7 Filter Coefficients (1)


Gambar 1.3.8 Filter Coefficients (2)

2. Design FIR Least Square


 LPF (Low Pass Filter)

Gambar 2.1.1 Magnitude Response dengan nilai frekuensi 3.1 Hz

Gambar 2.1.2 Phase Respons


Gambar 2.1.3 Magnitude dan Phase Respons

Gambar 2.1.4 Impulse Response

Gambar 2.1.5 Step Response


Gambar 2.1.6 Pole/Zero Plot

Gambar 2.1.7 Filter Coefficients (1)

Gambar 2.1.8 Filter Coefficients (2)

 HPF (High Pass Filter)


Gambar 2.2.1 Magnitude Response dengan nilai frekuensi 3.3 Hz

Gambar 2.2.2 Phase Respons

Gambar 2.2.3 Magnitude dan Phase Respons


Gambar 2.2.4 Impulse Response

Gambar 2.2.5 Step Response

Gambar 2.2.6 Pole/Zero Plot


Gambar 2.2.7 Filter Coefficients (1)

Gambar 2.2.8 Filter Coefficients (2)

 BPF (Band Pass Filter)

Gambar 2.3.1 Magnitude Response dengan nilai frekuensi 1.8 kHz & 4.1 kHz
Gambar 2.3.2 Phase Respons

Gambar 2.3.3 Magnitude dan Phase Respons

Gambar 2.3.4 Impulse Response


Gambar 2.3.5 Step Response

Gambar 2.3.6 Pole/Zero Plot

Gambar 2.3.7 Filter Coefficients (1)


Gambar 2.3.8 Filter Coefficients (2)

3. Design IIR
 Butterworth

Gambar 3.1.1 Magnitude Response

Gambar 3.1.2 Phase Respons


Gambar 3.1.3 Magnitude dan Phase Respons

Gambar 3.1.4 Impulse Response

Gambar 3.1.5 Step Response


Gambar 3.1.6 Pole/Zero Plot

Gambar 3.1.7 Filter Coefficients (1)

Gambar 3.1.7 Filter Coefficients (2)


Gambar 3.1.7 Filter Coefficients (3)

Gambar 3.1.7 Filter Coefficients (4)

Gambar 3.1.7 Filter Coefficients (5)


Gambar 3.1.7 Filter Coefficients (6)

Gambar 3.1.7 Filter Coefficients (7)


Gambar 3.1.8 Perubahan pada Magnitude respon ketika pole(x) dan zero (O) nya
dirubah

 Chebychev Type I

Gambar 3.2.1 Magnitude Response

Gambar 3.2.2 Phase Respons


Gambar 3.2.3 Magnitude dan Phase Respons

Gambar 3.2.4 Impulse Response

Gambar 3.2.5 Step Response


Gambar 3.2.6 Pole/Zero Plot

Gambar 3.2.7 Filter Coefficients (1)

Gambar 3.2.7 Filter Coefficients (2)


Gambar 3.2.7 Filter Coefficients (3)

Gambar 3.2.7 Filter Coefficients (4)

Gambar 3.2.7 Filter Coefficients (5)


Gambar 3.2.7 Filter Coefficients (6)

Gambar 3.2.7 Filter Coefficients (7)

Gambar 3.2.8 Perubahan pada Magnitude respon ketika pole(x) dan zero (O) nya
dirubah
 Chebychev Type II

Gambar 3.3.1 Magnitude Response

Gambar 3.3.2 Phase Respons

Gambar 3.3.3 Magnitude dan Phase Respons


Gambar 3.3.4 Impulse Response

Gambar 3.3.5 Step Response

Gambar 3.3.6 Pole/Zero Plot


Gambar 3.3.7 Filter Coefficients (1)

Gambar 3.3.7 Filter Coefficients (2)

Gambar 3.3.7 Filter Coefficients (3)


Gambar 3.3.7 Filter Coefficients (4)

Gambar 3.3.7 Filter Coefficients (5)

Gambar 3.3.7 Filter Coefficients (6)


Gambar 3.3.7 Filter Coefficients (7)

Gambar 3.3.8 Perubahan pada Magnitude respon ketika pole(x) dan zero (O) nya
dirubah
 Elliptical

Gambar 3.4.1 Magnitude Response

Gambar 3.4.2 Phase Respons


Gambar 3.4.3 Magnitude dan Phase Respons

Gambar 3.4.4 Impulse Response

Gambar 3.4.5 Step Response


Gambar 3.4.6 Pole/Zero Plot

Gambar 3.4.7 Filter Coefficients (1)

Gambar 3.4.7 Filter Coefficients (2)


Gambar 3.4.7 Filter Coefficients (3)

Gambar 3.4.7 Filter Coefficients (4)

Gambar 3.4.7 Filter Coefficients (5)


Gambar 3.4.7 Filter Coefficients (6)

Gambar 3.4.7 Filter Coefficients (7)


Gambar 3.4.8 Perubahan pada Magnitude respon ketika pole(x) dan zero (O) nya
dirubah
V. ANALISA

Pada saat frekuensi diatur yaitu pada Low Pass Filter, High Pass Filter, serta Band
Pass Filter memiliki perbedaan. Filter FIR dan IIR frekuensi pada gelombang Low Pass
terpotong pada bagian bawah sebuah gelombang, pada saat dibagian tengah dan atas maka
tidak terpotong. Sedangkan pada pemotongan High Pass yaitu pada bagian atas gelombang,
pada saat bagian tengah dan bawah juga tidak terpotong. Pada saat pemotongan Band Pass
yaitu terletak pada bagian band atau bagian yang diinginkan, maka gelombang akan tidak
terpotong dan juga tetap berfungsi.

Pada saat posisi pole/zero diubah, maka mengakibatkan magnitude akan berubah dari
suatu gelombang yang ditampilkan, dan juga mempengaruhi bentuk gelombang yang
ditampilkan apabila posisinya diubah. Hal ini dikarenakan pole/zero yang berfungsi sebagai
posisi gelombang tersebut, yang diubah dari magnitude dan frekuensi menjadi imaginary part
dan real part.
VI. KESIMPULAN

Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa dengan aplikasi Matlab kita dapat
membuat sebuah desain filter dengan menggunakan FDA Tool. FDA Tool yang merupakan
suatu graphical user interface (GUI) yang sangat bermanfaat didalam Signal Processing
Toolbox yang berfungsi untuk perancangan dan analisa filter. FDA Tool juga dapat
melakukan perancangan filter FIR atau IIR.

Anda mungkin juga menyukai