Anda di halaman 1dari 6

Pendahuluan

Filter adalah komponen penting dalam dunia sirkuit elektronika, berfungsi untuk memproses sinyal
dan memisahkan komponen frekuensi tertentu. Filter operasional (Op-Amp) menjadi perangkat yang sangat
berguna untuk merancang filter elektronika yang efisien[1].
Op-Amp adalah penguat operasional yang banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, dan
kemampuannya untuk membentuk filter berkualitas tinggi menjadikannya pilihan utama bagi para perancang
sirkuit. Op-Amp (Operational Amplifier) menjadi salah satu komponen yang tak tergantikan dalam desain
rangkaian elektronika. Salah satu aplikasi krusial dari Op-Amp adalah dalam pembentukan filter sinyal.
Filter Op-Amp memungkinkan insinyur untuk memproses sinyal elektronik dengan cara yang lebih efektif,
membuang atau mempertahankan komponen-komponen frekuensi tertentu. Dalam esai ini, kita akan
menjelajahi desain filter Op-Amp, karakteristiknya, serta aplikasi praktis yang dapat diterapkan[1].

Dasar-Dasar Filter dan Op-Amp


Filter
Filter adalah sebuah perangkat atau rangakaian yang digunakan untuk melewatkan gelombang atau
sinyal listrik pada batasan frekuensi tertentu. Dengan demikian, jika terdapat sinyal atau gelombang listrik
dengan frekuensi yang berbeda dari yang dipilih filter, mereka tidak akan dilewatkan. Rangkaian filter dapat
digunakan secara luas untuk menyaring sinyal pada frekuensi rendah, tinggi, atau audio, atau pada frekuensi
tertentu saja[1].
Suatu sistem yang dikenal sebagai filter ini memiliki kemampuan untuk membedakan sinyal
berdasarkan frekuensinya. Ada frekuensi yang diterima, yang dibiarkan lewat, dan frekuensi yang ditolak,
yang dilemahkan secara praktis. Fungsi alih, atau transfer function, menunjukkan hubungan antara input atau
output filter.

Op-Amp: Penguat Operasional


Op-Amp adalah penguat diferemsial yang memiliki dua input satu output yang sangat sensitif. Input
positif dan negatif diberi label sebagai inverting (-) dan non-inverting (+). Sifat dasar Op-Amp adalah
mencoba membuat perbedaan tegangan antara kedua inputnya menjadi nol[1]. Dalam konteks filter, Op-Amp
sering digunakan dalam konfigurasi tertentu untuk membentuk filter aktif, di mana komponen tambahan
seperti resistor dan kapasitor digunakan untuk meningkatkan kemampuan filter.

Filter Op-Amp
Filter Op-Amp digunakan untuk menyaring komponen frekuensi tertentu dari sinyal input. Fungsi
utamanya adalah memisahkan sinyal yang diinginkan dari komponen frekuensi yang tidak diinginkan.
Terdapat beberapa jenis filter Op-Amp yang digunakan sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Filter dapat dibagi
menjadi dua kategori utama: filter pasif dan filter aktif.
Filter Pasif
Filter pasif menggunakan komponen-komponen pasif seperti resistor, kapasitor, dan induktor. Salah
satu jenis filter pasif yang umum adalah filter RC (Resistor-Capacitor) yang menggunakan resistor dan
kapasitor untuk menyaring frekuensi tertentu.
Filter Aktif
Filter aktif menggunakan Op-Amp sebagai elemen aktifnya. Filter aktif lebih fleksibel karena
memungkinkan penggunaan umpan balik (feedback) untuk mengontrol karakteristik filter. Filter aktif dapat
dibuat dalam berbagai konfigurasi seperti filter high-pass, low-pass, band-pass, dan band-reject.

Desain Filter dengan Op-Amp


Filter Rendah Orde Pertama (RC Low Pass Filter)

Gambar 1: Rangkaian Low-Pass Filter

Filter Resistor-Capacitor rendah (RC Low Pass) adalah filter sederhana yang menggunakan resistor
dan kapasitor. Dengan memasukkan Op-Amp ke dalam desain ini, kita dapat meningkatkan performa dan
fleksibilitas filter. Desain filter ini melibatkan koneksi kapasitor ke input non-inverting Op-Amp dan resistor
ke output. Hasilnya adalah filter rendah orde pertama yang memiliki karakteristik penurunan amplitudo
secara linear terhadap peningkatan frekuensi.
Filter RC Low-Pass digunakan dalam berbagai aplikasi elektronika, termasuk pemrosesan sinyal
audio, pemfilteran sinyal sensor, dan desain sistem kendali. Dalam konteks audio, filter ini dapat digunakan
untuk memisahkan komponen frekuensi tinggi yang tidak diinginkan dari sinyal audio utama. Dalam aplikasi
sensor, filter low-pass dapat membantu meredam noise dan gangguan frekuensi tinggi[1]. Rumus filter
rendah orde pertama dapat diungkapkan sebagai berikut:

Di sini, ƒc adalah frekuensi cut-off, R adalah nilai resistor, dan C adalah nilai kapasitor.
Filter Tinggi Orde Pertama (RC High Pass Filter)

Gambar 2: Rangkaian High-Pass Filter


Filter tinggi orde pertama menggunakan komponen resistor dan kapasitor, tetapi dengan konfigurasi
yang berbeda. Op-Amp dapat digunakan untuk meningkatkan performa dan menghasilkan karakteristik filter
tinggi yang memblokir frekuensi rendah dan melewatkan frekuensi tinggi. Filter RC High-Pass digunakan
dalam berbagai aplikasi elektronika, termasuk pemrosesan sinyal audio, transmisi data, dan instrumen
pengukuran. Dalam konteks audio, filter ini dapat digunakan untuk memisahkan komponen frekuensi rendah
yang tidak diinginkan dari sinyal audio utama. Dalam transmisi data, filter high-pass dapat membantu dalam
meningkatkan kecepatan dan efisiensi transmisi dengan membiarkan frekuensi tinggi melewati saluran
komunikasi[1]. Rumus filter tinggi orde pertama adalah sebagai berikut:

Di sini, ƒc adalah frekuensi cut-off, R adalah nilai resistor, dan C adalah nilai kapasitor.

Filter Bandpass dan Bandstop (Multiple-Feedback Filter)

Gambar 3: BandPass Filter

Gambar 4: BandStop Filter

Filter bandpass dan bandstop memerlukan multiple-feedback loop yang melibatkan beberapa resistor
dan kapasitor. Dua jenis filter ini memiliki tujuan khusus dalam pemrosesan sinyal, yaitu untuk mengatur
atau membatasi rentang frekuensi sinyal yang dapat melewati sebuah sistem.

Filter Bandpass
Filter bandpass adalah jenis filter yang dirancang untuk membiarkan sinyal-sinyal dalam suatu
rentang frekuensi tertentu melewati filter, sementara meredam atau memblokir sinyal-sinyal di luar rentang
tersebut[1]. Rumus filter bandpass dapat diungkapkan sebagai berikut:

Filter Bandstop
Filter bandstop atau biasa disebut filter rejector atau notch filter, adalah jenis filter yang meredam
atau memblokir sinyal dalam suatu rentang frekuensi tertentu, sementara membiarkan sinyal di luar rentang
tersebut melewati[1]. Berikut adalah rumus dari filter bandstop adalah:

Karakteristik Filter Op-Amp

Kemampuan Penguatan (Gain)


Salah satu keunggulan Op-Amp adalah kemampuannya untuk memberikan penguatan yang tinggi
pada sinyal input. Dalam filter Op-Amp, penguatan ini dapat dikontrol dan dioptimalkan untuk memastikan
filter bekerja dengan baik dalam aplikasi tertentu. Gain adalah rasio antara output dan input sinyal pada filter.
Gain ditentukan oleh nilai resistor dan kapasitor yang digunakan dalam filter[1]. Gain dapat dihitung dengan
rumus:

Dimana G adalah gain, Rf adalah nilai resistor umpan balik, dan Ri adalah nilai resistor input.

Stabilitas
Stabilitas filter sangat penting untuk menjaga performa filter dari fluktuasi yang tidak diinginkan.
Op-Amp memainkan peran penting dalam memastikan stabilitas filter dengan merancang loop umpan balik
dengan hati-hati dan memilih komponen yang sesuai.
Linearitas
Filter Op-Amp bekerja dengan prinsip-prinsip linearitas, yang berarti responsnya proporsional
terhadap perubahan input. Ini penting untuk memastikan keluaran filter akurat dan konsisten dalam
merespons variasi frekuensi.

Frekuensi Cut-Off
Frekuensi cut-off adalah frekuensi di mana sinyal mulai diblokir oleh filter. Frekuensi cut-off
ditentukan oleh nilai resistor dan kapasitor yang digunakan dalam filter. Frekuensi cut-off dapat dihitung
dengan rumus yang telah disebutkan sebelumnya

Selektivitas dan Q-Faktor


Selektivitas ini tertuju pada kemampuan filter untuk menyaring frekuensi tertentu sambil meredam
frekuensi lainnya. Q-Faktor (Quality Factor) mengukur selektivitas filter dan merupakan rasio antara
frekuensi tengah dan lebar pita pada respons frekuensi.

Noise dan Signal-to-Noise Ratio (SNR)


Noise adalah sinyal acak yang dapat mempengaruhi kualitas sinyal output. Karakteristik noise dan
Signal-to-Noise Ratio (SNR) sangat penting dalam menilai kinerja filter Op-Amp, terutama dalam aplikasi
sensitif terhadap noise seperti pemrosesan sinyal audio atau biomedis.

Aplikasi Filter Op-Amp

➢ Filter RC DAN FILTER AKTIF OP AMP LM741: Filter ini menggunakan Op-Amp LM741 dan
komponen resistor (R) dan kapasitor (C) untuk menentukan nilai cutoff (fc) yang diinginkan.
Kemudian, pola koneksi pada papan sirkuit tercetak (PCB) disajikan untuk pembahasan praktis[1].
➢ Sistem Monitoring Denyut Jantung: Sistem ini menggunakan sensor elektroda yang terbuat dari
Ag/AgCl untuk mendeteksi tegangan pada tubuh dengan cara menempelkannya pada nadi bagian
tangan dan kaki. Tegangan yang dihasilkan dikuatkan dengan menggunakan penguat instrumentasi
Op-Amp dan diproses dengan memanfaatkan mikrokontroller Arduino. Data tegangan yang telah
diolah selanjutnya dikirim ke PC menggunakan Modul XBee yang berguna sebagai penghantar data
sehingga dapat dipantau dari jarak jauh[2].
➢ Parametric Equalizer Triple Channel Center Frekuensi: Equalizer ini merupakan jenis filter aktif
yang menggunakan Op-Amp, di mana frekuensi respon yang dihasilkan adalah berupa band-pass
filter. Alat ini dirancang dengan menggunakan state variable filter, yang dapat digunakan untuk
merubah gain pada range ? 15dB, menggeser frekuensi center, dan bandwidth -nya pada range antara
50 Hz sampai dengan 10 kHz yang perubahannya dapat dilakukan secara independent[3].
➢ Bandpass Filter UNTUK FETAL DOPPLER: Bandpass filter ini digunakan untuk memisahkan
frekuensi detak jantung bayi dengan frekuensi detak jantung ibu. Filter ini menggunakan Op-Amp
dan komponen lainnya untuk menghasilkan sinyal yang lebih bersih dan mudah dikendalikan. Dalam
aplikasi Fetal Doppler, filter bandpass akan memastikan bahwa sinyal detak jantung bayi dapat
terdeteksi dengan jelas, dan juga meminimalisir gangguan dari sinyal lainnya, seperti gerakan tubuh
atau detak jantung ibu[4].

Kesimpulan

Filter Op-Amp adalah alat yang kuat dalam desain sirkuit elektronika, memberikan fleksibilitas dan
kemampuan penguatan yang signifikan sesuai dengan kebutuhan. Dalam mengeksplorasi desain filter Op-
Amp, kita telah melihat beberapa konfigurasi dasar, karakteristik utama, dan pengaplikasiannya[5].
Keberhasilan dalam merancang filter Op-Amp bergantung pada pemahaman yang baik tentang prinsip-
prinsip dasar dan pemilihan komponen yang tepat untuk mencapai tujuan desain. Filter Op-Amp terus
memainkan peran sentral dalam inovasi teknologi modern, menjadi elemen kunci dalam menyempurnakan
kualitas sinyal elektronik. Dengan terus berkembangnya teknologi, filter Op-Amp tetap menjadi instrumen
yang penting dalam mencapai kinerja sirkuit elektronika yang diinginkan.

Daftar Pustaka
[1] A. Penulis, "Judul Artikel: Band Pass Filter (BPF) - Filter Aktif," Nama Blog, Tanggal (bulan tahun),
[Online]. Tersedia: https://abdulelektro.blogspot.com/2019/06/band-pass-filter-bpf-filter-aktif.html
[2] T. P. Sari, D. Darwison, dan R. Aisuwarya, "SISTEM MONITORING DENYUT JANTUNG
MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO DAN KOMUNIKASI MODUL XBEE," 2015.
[Online]. Available: https://api.semanticscholar.org/CorpusID:115069168.
[3] L. D. Wiguno, "Parametric equalizer 3 channel center frekuensi," 2003. [Online]. Available:
https://api.semanticscholar.org/CorpusID:107528418.
[4] D. Kristyawati, "ANALISA, SIMULASI DAN RANCANG BANGUN BANDPASS FILTER UNTUK
FETAL DOPPLER MENGGUNAKAN PSPICE," 2011. [Online]. Available:
https://api.semanticscholar.org/CorpusID:60637373.
[5] Nama Penulis, "Judul Artikel: Op-Amp Sebagai Filter," Nama Blog, Tanggal (bulan tahun), [Online].
Tersedia: https://www.wendynotes.my.id/2015/11/op-amp-sebagai-filter.html

Anda mungkin juga menyukai