Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN METODE ELEKTROMAGNETIK GPR

PROSES PENGOLAHAN DATA DALAM METODE GPR


(GORUND PENETRATING RADAR)

Diajukan untuk memenuhi tugas pada matakuliah Pengolahan Data

Oleh :
Putri Aulia Mufadhillah
1904107010037

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFSIKA


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
2.1 METODA GROUND PENETRATING RADAR (GPR)..............................3
2.2 KOEFISIEN DIELEKTRIK...........................................................................3
BAB 3. METODE PENELITIAN...................................................................................4
3.1 ADJUST SIGNAL POSITION........................................................................4
3.2 DEWOW FILTER...........................................................................................5
3.3 INVERSE AMPLITUDE DECAY..................................................................5
3.4 REMOVAL GLOBAL BACKGROUND.......................................................6
3.5 MEAN SPATIAL FILTER..............................................................................6
3.6 BAND PASS FILTER......................................................................................7
3.7 KARHUNEN LOEVE FILTER......................................................................7
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................8
BAB 5. KESIMPULAN...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8
BAB 1. PENDAHULUAN
Pengukuran dengan metode Ground Penetration Radar (GPR) sering
dipakai untuk keperluan penelitian geologi bawah permukaan dan untuk pemetaan
bawah permukaan dangkal. Metoda GPR bersifat non destruktif, dimana metode
tersebut tidak akan merusak dan resolusinya pun tinggi terhadap kontras dielektrik
material bumi. Pada saat pengukuran dengan menggunakan metode GPR perlu
diketahui kondisi lapangan, karena lapangan bisa mempengaruhi hasil yang dari
alat metode GPR. Jika pada kondisi lapangan terdapat noise maka itu akan
berpengaruh pada hasil. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan hasil yang bagus
diperlukan pengolahan data agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 METODA GROUND PENETRATING RADAR (GPR)


Ground Penetrating Radar (GPR) pada geofisika sering dikenal dengan
nama Ground Radar atau Georadar, metoda geofisika ini menggunakan sinyal
gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik akan dipancarkan ke
dalam bumi. Dan, direkam oleh antena saat gelombang telah sampai
kepermukaan. Gelombang elektromagnetik diteruskan, dipantulkan dan disebar
oleh struktur permukaan atau anomali bawah permukaan. Metoda GPR ini dapat
menghasilkan gambaran bawah permukaan dengan resolusi yang bagus, karena
gelombang yang dipancarkan oleh GPR memiliki frekuensi sekitar 10- 1000 Mhz
(Budiono, dkk., 2016).
Teknik penggunaan metoda GPR adalah sistem Electromagnetic Subsurface
Profiling (ESP), dengan cara memanfaatkan gelombang kembali elektromagnetik
yang dipancarkan melalui permukaan tanah dengan perantara antena. Pemancaran
dan pengembalian gelombang berlangsung sangat cepat hanya dalam satuan
waktu nanosecond.
Pengukuran dengan menggunakan GPR sangat baik untuk penetrasi bawah
permukaan dengan kedalaman 0-10 meter. Karena itu metode ini sering digunakan
oleh para peneliti untuk mengaplikasian arkeologi, teknik sipil, pengindikasian
dan instalasi bawah permukaan.

2.2 KOEFISIEN DIELEKTRIK


Kecepatan gelombang elektromagnetik pada suatu medium selalu lebih
rendah jika dibandingkan dengan kecepatan gelombang elektromagnetik di udara.
Dengan kata lain, gelombang perlu menyesuaikan diri terhadap medium yang
akan dilewati. Gambar di bawah ini menjelaskan gelombang elektromagnetiklebih
cepat merambat melewati medium dengan permitivitas lebih tinggi dibandingkan
ketika merambat pada medium dengan permitivitas lebih rendah. Berikut ini
gambar nilai koefisien elektrik pada medium tertentu.
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 ADJUST SIGNAL POSITION


Dalam pengolahan data metode GPR hal pertama yang harus dilakukan
ialah mengembalikan sinyal pada posisi yang sebenernya, pengembalian sinyal
pada posisi sebenarnya dikarenakan data yang dikeluarkan pada saat akuisisi data
di lapangan memiliki waktu jeda sebelum sinyal menyentuk permukaan. Proses
adjust signal position dilakukan untuk menghilangkan jeda sinyal tersebut.
3.2 DEWOW FILTER
Koreksi ini dipakai di awal pemprosesan pada data GPR, filter ini
digunakan agar dapat menghilangkan noise yang memiliki frekuensi sangat
rendah. Wow merupakan noise yang memiliki nilai frekuensi sangat rendah, hal
ini terjadi akibat instrumen elektronik yang tersaturasi oleh nilai amplitudo yang
sangat besar dari gelombang langsung dan gelombang udara.

3.3 INVERSE AMPLITUDE DECAY


Koreksi berikutnya ialah inverse amplitude decay. Proses ini dilakukan
untuk memperkuat gain, karena sinyal radar yang dihasilkan transmitter menjalar
di bawah permukaan bumi dengan cepat, maka sinyal radar tersebut pasti akan
mengalami proses atenuasi, hal ini akan memberikan informasi sinyal menjadi
sulit terlihat, terutama pada saat sinyal yang melewati batuan atau perlapisan
tanah, oleh karena koresi ini berguna untuk memperkuat sinyal tersebut.
3.4 REMOVAL GLOBAL BACKGROUND
Removal global background ini berguna untuk mengurangi lintasan rata-rata
(tracerange) dengan membuat jarak jangkauan pada suatu bagian tertentu.
Koreksi ini melakukan filter data, menghilangkan energi koheren yang horizontal
dengan frekuensi yang rendah.

3.5 MEAN SPATIAL FILTER


Mean spatial filter bertujuan untuk mengurangi noise berfrekuensi tinggi
dan noise yang tidak teratur. Dilakukannya mean spatial filter ini diharapkan agar
memperkuat sinyal amplitudo dan melemahkan noise amplitudo. Pada pengolahan
data mean spatial filter parameter yang paling optimal dalam bentuk dimensi
“time axis” dan “scan axis”.
3.6 BAND PASS FILTER
Tujuan dari proses ini adalah untuk menghilangkan frekuensi-frekuensi
yang tidak diinginkan (noise), dengan memberi batas nilai tertentu dan rentang
frekuensi sinyal pada radargram.

3.7 KARHUNEN LOEVE FILTER


Filter ini digunakaan agar dapat menghilangkan atau mengurangi noise
lateral dengan memanfaatkan transformasi Karhunen. Pada pengolahan data
karhunen loeve filter oleh peneliti bisa dugunakan untuk mencari parameter
number of largest eigenvectors untuk mendapatkan hasil yang optimal.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengolahan data GPR yang dilakukan di awal berupa domain waktu hingga
dapat berubah menjadi domain kedalaman. Saat pengolahan data hasil mean
spatial filter dengan melihat sisa noise, sinyal terlihat jelas pada parameter time
axis 1 dan scan axis 5, karena parameter ini menghasilkan nilai paling optimal.
Sedangkan pada proses karhunen loeve filter dengan berbagai nilai eigenvector
dapat dilihat yang paling memiliki hasil terbaik adalah pada nilai eigenvector 15,
tentu hal ini dikarenakan nilai tersebut memunculkan sedikit noise. Untuk hasil
proses phase shifting migration dengan banyak nilai kecepatan lapisan, dapat
dilihat berdasarkan radargram yang paling optimal dan memiliki hasil paling baik
ialah pada kecepatan lapisan 0.07 m/ns, hal ini dikarenakan nilai dihasilkan
memiliki sinyal yang cukup baik dan kuat. Itu yang akan membuat hasil
pengolahan data untuk lebih optimal.

BAB 5. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari penelitian di atas adalah dengan
menggunakan parameter yang sudah di coba akan mengeluarkan hasil yang
optimal dan akan mereduksi noise pada hasil pengolahan dimana tidak ada
lompatan frekuensi yang terlalu jauh.

DAFTAR PUSTAKA
Budiono, K., Handoko, & Hermawan, U. (2016). “Penafsiran Struktur Geologi
Bawah Permukaan di Kawasan Semburan Lumpur Sidoarjo, Berdasarkan
Penampang Ground Penetrating Radar (GPR)”. Jurnal Geologi Indonesia,
vol. 5, pp. 187-195.
Arisona. (2009). “Migrasi Data Georadar dengan Metode Pergeseran Fasa”.
Jurnal Aplikasi Fisika. Vol 5, No 1.

Anda mungkin juga menyukai