Anda di halaman 1dari 10
PENGAJUAN KEWENANGAN KINI py ar NAMA LENGKAP : dr. Juhan Baidowi DIAJUKAN UNTUK (‘roses Rekrutmen & Kredensial (7 Proses Kredensial Ulang [==] Proses Penambahan Kewenangan Klinis PETUNIUK DOKTER PEMOHON : 1. Pemohon harus memiliki“KOMPETENSI PENUIH” untuk setiap kewenangan klinis yang dimintakan. 2. “Kompetensi Penuh” artinya ~ Dokter Pemohon tidak memerlukan supervise dalam melakukan tindakan klinis, Dokter Pemohon mengisi “BAGIAN I” saja ~ kemudian melengkapi kolom “KOMENTAR” dan menanda-tanganinya pada akhir “BAGIAN I”. 4. Tandai dengan TICK (V) pada kolom yang bertanda “DIMINTAKAN”, dan tandai dengan CROSS (X) apabila tidak dimintakan 5. Setiap “Kewenangan Klinis” yang diminta harus dibuktikan dengan bukti-bukti seperti yang, tercantum dalam masing-masing kewenangan klinis dibawah ini (bila perlu “Foto kopi Sertifikat Kompetensi” yang telah dilegalisir). | | KETUA KSM : L. Ketua KSM memberikan rekomendasi atas “Kewenangan Klinis” yang dimintakan oleh Dokter Pemohon, dengan memberikan tanda TICK (V) apabila DISETUJUI dan tanda CROSS (X) apabila TIDAK DISETUJUI. | 2. Memberikan komentar dan menanda-tangani pada bagian akhir dari “BAGIAN II” Cee RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (DELINEATION OF CLINICAL PRIVILEGE) Dokter Umum Nama > dr. Juhan Baidowi Jabatan Dokter Umum Universitas Universitas Wulanncundi bya Sermneneny STR berlaku sampai Dengan ini saya menyatakan mempunyai kemampuan untuk melakukan pengelolaan kasus- kasus yang telah diklasifikasikan sesuai dengan kompetensi saya sebagai Dokter/Dokter Spesialis / Dokter Spesialis Konsultan, Dokter Gigi/Dokter Gigi Spesialis untuk melakukan hal-hal dibawah ini NO | RINCIAN KEWENANGAN KLINIS. KEMAMPUAN | KEMAMPUAN KLINIS KLINIS | | «| a » w «| ‘SISTEM SARAF 7 Kejang demam [ Tetanus HIV AIDS tanpa komplikasi Tension headache Migren a} ul al el a] Bells’ palsy Vertigo (Benign paroxysmal 7 | positional vertigo) PSIKIATRI ® | Gangguan somatoform Ad dsfsis} bi KISKBISIS ISI LS, 9 | Insomnia SISTEM INDERA 10 | Benda asing di konjungtiva TT_| Konjungtivitis 12 | Perdarahan subkonjungtiva 13 | Mata kering a 14 | Blefaritis 15 | Hordeolum Vv [16 | Trikiasis TY] 17 | Episkleritis TI} 18 | Hipermetropia ringan | | 19 | Miopia ringan 120 | Astigmatism ringan | 21 | Presbiopia 22 | Buta senja delle 23 | Otitis ekstema | [24 | Otitis media akut [25 | Scrumen prop | 26 | Mabuk perjalanan NS q | 36 "7 Laringitis 38 | Asma bronkial de 39 | Bronkitis akut 40 | Pneumonia, bronkopneumonia 141 | Tuberkulosis paru tanpa komplikasi x Sl | SISTEM KARDIOVASKULAR @2_| Hipertensi esensial SISTEM GASTROINTESTINAL 43 | Kandidiasis mulut RIK 44_| Ulkus mulut (aptosa, herpes) 45. | Parotitis 46 Infeksi pada umbilicus a7 Gastritis 48 Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) cK 49 Refluks gastroesofagus 30 ‘Demam tifoid cfs | SI Intoleransi makanan [52 ‘Alergi makanan 53 34 Keracunan makanan: Penyakit cacing tambang 55 ‘Strongiloidiasis 56 Askariasis cle KISIM ‘S7 ‘Skistosomiasis 58 ‘Taeniasis| i 59 ‘Hepatitis A | 60 ae | 61 Disentri basiler, disentri amuba Hemoroid grade % ee | SISTEM URINARIA Te Infeksi saluran kemih e Gonore: | 64 Piclonefritis tanpa Komplikasi cy Fimosis | 66 Parafimosis SISTEM REPRODUKSI | 67 Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan nongonore) ES NGI GIES : deelele Infeksi saluran kemih bagian bawah 3] 3 ‘Vulvitis’ ‘Vagit q 1 Vaginosis bakterialis | 72 Salpingitis B Kehamilan normal ay ‘Aborsi spontan komplit 75 “Anemia defisiensi besi pada kehamilan 76 | Ruptur perineum tingkat % 77 | Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea 78 | Mastitis 79° | Cracked nipple dtd 80 | Inverted nipple SISTEM ENDOKRIN,METABOLIK DAN NUTRIST 81 | Diabetes melitus tipe 1 | 82 | Diabetes melitus tipe 2 83. | Hipoglikemia ringan [34 | Malnutrisi energi-protein 85 | Defisiensi vitamin (86 | Defisiensi mineral NISISA | 87 | Dislipidemia 88 | Hiperurisemia acs ss] | 89 | Obesitas § _ SISTEM HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI 190 | Anemia defisiensi besi ‘91 | Limfadenitis 192 | Demam dengue, DAF 93 | Malaria A [94 | Leptospirosis (tanpa komplikasi) VINA IC 95 | Reaksi anafilaktik SISTEM MUSKULOSKELETAL 96 | Ulkeus pada tungkai 97 | Lipoma SISTEM INTEGUMEN 8 | Veruka vulgaris | 99, | Moluakum kontagiosum KLIN 100_| Herpes zoster tanpa Komplikasi 101 | Morbili tanpa komplikasi 102 | Varisela tanpa komplikast 103 | Herpes simpleks tanpa komplikasi 104 | Impetigo aN 105 Impetigo ulseratif (ektima) Folikulitis superfisialis 107 Furunkel, karbunkel 108 Eritrasma 109 Erisipelas 110 Skrofuloderma TT | Lepr 112 | Sifilis stadium T dan 2 13 Tinea kapitis 4 Tinea barbe 115 Tinea fasialis 116 ‘Tinea korporis 7 Tinea manus 118 Tinea unguium Ng Tinea kruris 120 Tinea pedis 121 Pitiriasis vesikolor 122 Kandidosis mukokutan ringan 123 Cutaneus larva migran 124 Filariasis 125 Pedikulosis kapitis rte 126 Pedikulosis pubis 127 Skabies 128 Reaksi gigitan serangga 129 Dermatitis kontak iritan 130 Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant) 131 Dermatitis numularis 132 Napkin eczema SiS SIS] 133 Dermatitis seboroik 134 Pitiriasis rosea RK 135 136 ‘Akne vulgaris ringan Hidradenitis supurati? SS 137 Dermatitis perioral 138 Miliaria 139] Urtikaria akut KC 140 Exanthematous drug eruption, fixed drug eruption 141 ‘Vulnus laseratum, punctum 142 ‘Luka bakar derajat | dan 2 FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL q KT 143 Kekerasan tumpul 144) Kekerasan tajam RINCIAN KETRAMPILAN KLINIS KETRAMPILAN DISETUJUL » ol «| 1273 Pemeriksaan fisik Pemeriksaan saraf, Pemeriksaan refleks q SI Penilaian GCS Pemeriksaan psikiatri Tes penglihatan wamna Pemeriksaan mata Pemeriksaan telinga Bye dressing Membersihkan benda asing konjungtiva dan komea tanpa komplikasi ale ‘Membersihkan MAE, serumen dan Benda asing telinga ‘Menghentikan perdarahan hidung Mengambil benda asing di hidung Pemeriksaan spirometri Interpretasi rontgen ‘Terapi inhalasi/nebulasi Terapi oksigen I< ie «ef

Anda mungkin juga menyukai