Perdir Rsu Fastabiq Sehat Pku Muhammadiyah Tentang Panduan Penyusunan Pola Ketenagaan Dan Perencanaan Staf
Perdir Rsu Fastabiq Sehat Pku Muhammadiyah Tentang Panduan Penyusunan Pola Ketenagaan Dan Perencanaan Staf
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Penyusunan pola ketenagaan dan perencanaan staf di Rumah Sakit Umum Fastabiq
Sehat PKU Muhammadiyah harus mempertimbangkan dua faktor, yaitu:
1) Faktor kebutuhan ketenagaan berdasarkan kebutuhan perundang-undangan;
2) Pemenuhan kebutuhan ketenagaan berdasarkan faktor kebutuhan internal.
Pasal 2
Pemenuhan kebutuhan ketenagaan dan peerencanaan staf berdasarkan faktor
kebutuhan internal terdapat 3 (tiga) metode yang dapat dijadikan acuan dalam
menyusun kebutuhan tenaga, yaitu:
1) berdasarkan penghitungan dengan beban kerja menggunakan rumus-rumus;
2) berdasarkan kebutuhan minimal untuk pemenuhan jam layanan;
3) berdasarkan kebutuhan minimal untuk terselenggaranya layanan.
Pasal 3
Kebutuhan staf rumah sakit direncanakan setiap tahun dan disesuaikain dengan
kebutuhan rumah sakit.
Pasal 4
Dokumen Panduan Penyusunan Pola Ketenagaan & Perencanaan Staf yang tercantum
dalam Lampiran Peraturan Direktur Utama ini, dijadikan acuan dalam membuat pola
ketenagaan & perencanaan staf di Rumah Sakit Umum Fastabiq Sehat PKU
Muhammadiyah dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
Utama ini.
Pasal 5
Peraturan Direktur Utama ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
ii
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKIT UMUM FASTABIQ SEHAT
PKU MUHAMMADIYAH
NOMOR: 001/PER-DIR/RSFS/XI/2017
TENTANG PANDUAN POLA
KETENAGAAN & PERENCANAAN STAF
I. PENDAHULUAN
Pola ketenagaan yang harus disusun di Rumah Sakit Umum Fastabqi Sehat
PKU Muhammadiyah harus menjawab dua komponen pokok dalam perencanaan
sumber daya insani, yaitu meliputi jumlah dan jenis staf yang dibutuhkan. Jumlah
dan jenis staf yang dibutuhkan di sebuah rumah sakit bisa berubah-ubah seiring
berjalannya waktu. Penyebab perubahan tersebut di antaranya adalah perubahan
regulasi, penambahan jenis layanan, peningkatan volume layanan dan lain lain.
1
Pendidikan formal didefinisikan sebagai pendidikan yang pernah di enyam di
institusi pendidikan formal (misalnya SMA, DIII, S1 dan lain sebagainya).
Pendidikan formal dibuktikan dengan adanya ijazah.
B. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan minimum yang dicapai melalui pendidikan
(khususnya pendidikan profesi) dan dibuktikan dengan adanya Surat
Kompetensi atau Surat Tanda Registrasi, atau yang ekuivalen dengannya.
Kompetensi harus diidentifikasi untuk unit yang mempekerjakan tenaga
professional, misalnya dokter, perawat, bidan, perekam medis, dll.
C. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah pendidikan (termasuk pelatihan, kursus) yang
dimiliki seseorang yang didapatkan bukan sebagai bagian dari pendidikan
formal, dengan kata lain didapatkan di luar pendidikan formal. Pendidikan
informal dibuktikan dengan adanya sertifikat pelatihan.
D. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja adalah komponen yang wajib diidentifikasi dalam
persyaratan ketenagaan di sebuah unit, walaupun seseorang bisa saja diterima
dengan status fresh graduate, sepanjang itu ditetapkan melalui pedoman di
unit tersebut. Pengalaman kerja dibuktikan dengan adanya surat bukti
pengalaman kerja.
4
- Perubahan posisi, observasi tanda-tanda vital
setiap 2 jam
- Makan melalui siang (NGT/pipa lambung),
terapi intravena
- Dilakukan penghisap lendir
- Gelisah/disorientasi.
Douglas menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan
dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi
pasien, dimana masing-masing kategori mempunyai
standar pershiftnya, yaitu sebagai berikut:
Klasifikasi Pasien
Jml
Minimal Parsial Total
Pasie
Sian Mala Sian Mala Sian Mala
n Pagi Pagi Pagi
g m g m g m
1 0,1 0,14 0,07 0,2 0,15 0,10 0,3 0,30 0,20
7 7 6
2 0,3 0,28 0,14 0,3 0,20 0,20 0,7 0,60 0,40
4 0 2
3 0,5 0,42 0.21 0,8 0,45 0,30 1,0 0,90 0,60
1 1 8
sdt
Kebutuhan Tenaga keperawatan
W=P ×K
b) Penjelasan Komponen Rumus
i. W : Jumlah kebutuhan perawat
ii. P : Jumlah pasien pada klasifikasi tertentu dan shif
Tertentu
iii. K : Klasifikasi Pasien
c) Dapat Digunakan Pada
Perhitungan kebutuhan keperawatan menggunakan rumus
Douglas dapat dipergunakan untuk menghitung kebutuhan
keperawatan di Instalasi Rawat Inap
d) Contoh Penggunaan Rumus
Soal:
Ruang rawat dengan 17 orang pasien, dimana 3 orang dengan
ketergantungan minimal, 8 orang dengan ketergantungan
parsial dan 8 orang dengan ketergantungan total. Dengan
klasifikasi jumlah perawat per pasien menurut Dougles adalah
sebagi berkut:
Klasifikasi Pasien Pagi Siang Malam
(K)
Minimal 0,17 0,14 0,07
Parsial 0,27 0,20 0,20
Total 0,36 0,30 0,20
Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan?
Jawaban:
- Shif pagi
Jumlah Kebutuhan Perawat Minimal
W=P ×K
= 3 × 0,17
= 0,51
Jumlah Kebutuhan Perawat Parsial
W=P ×K
5
= 8 × 0,27
= 2,16
Jumlah Kebutuhan Perawat Total
W=P ×K
= 8 × 0,36
= 2,88
Jumlah = 0,51 + 2,16 + 2,88
= 5,55
- Shif Siang
Jumlah Kebutuhan Perawat Minimal
W=P ×K
= 3 × 0,14
= 0,42
Jumlah Kebutuhan Perawat Parsial
W=P ×K
= 8 × 0,15
= 1,2
Jumlah Kebutuhan Perawat Total
W=P ×K
= 8 × 0,30
= 2,4
Jumlah = 0,42 + 1,2 + 2,4
= 4.02
- Shif Malam
Jumlah Kebutuhan Perawat Minimal
W=P ×K
= 3 × 0,07
= 0,21
Jumlah Kebutuhan Perawat Parsial
W=P ×K
= 8 × 0,10
= 0,8
Jumlah Kebutuhan Perawat Total
W=P×K
= 8 × 0,20
= 1,6
Jumlah = 0,21 + 0,8 + 1,6
= 2,61
- Jadi, Jumlah kebutuhan perawat di rawat inap adalah
Jumlah kebutuhan perawat = 5,55+4,02+2,61
= 12,18
= 12 (pembulatan)
2) Rumus PPNI
a) Rumus
∑ A × 52minggu × 7hari × ∑ TT × BOR
W= + koreksi 25%
hari kerja efektif × total jam kerja per minggu
b) Penjelasan Komponen Rumus
W : Jumlah kebutuhan perawat
∑A : Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan oleh
6
pasien perhari
∑TT : Jumlah tempat tidur
BOR : Bed occupancy rate (dalam prosentase) adalah
presentase rata-rata jumlah tempat tidur yang
digunakan selama periode tentu (satu tahun)
7 hari : Jumlah hari selama satu minggu
Hari kerja efektif yang dihitung sebagi berikut :
jumlah hari dalam satu tahun − jumlah hari libur
=
7hari/minggu
( ( )
= /
= 41 minggu
6 × 52 × 7ℎ × 100 × 0,7
= + koreksi 25%
41mg × 40mg
152880
= + koreksi 25%
1640
7
Jml Jam Per Hari
Jml tenaga diperlukan =
rata − rata jam kerja per shift
8
3 Pasien Gawat 1 10 10
4 Pasien Anak 3 4,5 13,5
5 Pasien 1 2,5 2,5
Kebidanan
Jumlah 20 93,0
9
2 Instalasi Laboratorium
3 Instalasi Radiologi
4 Instalasi Gizi
5 Fisioterapi
6 Instalasi Rekam Medis
7 Bagian SDI
8 Bagian IPSRS & RT
9 Bagian Akutansi
10 Bagian Non Pelayanan Lainnya
Untuk melakukan perhitungan SDM menggunakan metode WISN terdiri
dari beberapa langkah, yaitu:
1) Langkah 1 : Penentuan Waktu Kerja
Menentukan waktu kerja karyawan, 5 (lima) hari kerja, 6 (enam)
hari kerja ataukah shift.
Untuk menenukan waktu kerja enam hari kerja mauapun 5 hari
kerja, dilakukan dengan cara menghitung hari kerja efektif per
tahun, kemudian dikurangi dengan jumlah cuti tahunan,
pendidikan/pelatihan, hari libur nasional, rata-rata ketidakhadiran
dan faktor lain yang dapat mengurangi waktu kerja. Satuan untuk
waktu kerja adalah menit/tahun.
Penentuan Waktu Kerja 6 (enam) hari kerja
Contoh:
Kode FAKTOR KETARANGAN
A Hari kerja (365-hari ahad) 313 hari/tahun
*Jumlah hari ahad 52 hari
B Cuti Tahunan 12 hari/tahun
C Pendidikan/Pelatihan 5 hari/tahun
D Hari Libur Nasional 15 hari/tahun
E Ketidak hadiran rata-rata 2 hari/tahun
F Waktu Kerja 6,5 jam/hari
Hari kerja tersedia (A-(B+C+D+E) 279 hari/tahun
Waktu kerja tersedia 1813 jam/Thn
(Hari kerja tersedia X F) 108.780 mnt/Thn
10
Dalam satu tahun terdapat total jadwal shif salah satu pelaksana
pendaftaran adalah sebagai berikut, shift pagi 96 kali, shift siang
84 kali, dan shift malam 84 kali.
Berdasarkan soal diatas, maka rata-rata per shift adalah total
jadwal shift dibagi 12 bulan :
Shift pagi : 96/12 : 8 hari/bulan
Shift siang : 84/12 : 7 hari/bulan
Shift malam : 84/12 : 7 hari/bulan
b) Menghitung waktu kerja tersedia
Menghitung waktu kerja tersedia untuk waktu kerja 3 (tiga)
shift dengan cara mengalikan rata-rata shit pagi, siang dan
malam dengan jam efektif setelah itu menjumlahkannya.
Contoh:
Shift pagi : 8 x 6,5 jam = 52 jam/bulan
Shift siang : 7 x 6,5 jam = 45,5 jam/bulan
Shift malam : 7 x 9 jam = 63 jam/bulan
Total = 160,5 jam/bulan
= 1926 jam/tahun →115.560 menit
2) Langkah 2 : Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM
Tujuan dari langkah ini adalah diperoleh data/ jenis unit kerja dan
SDM yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan/ tugas
sesuai dengan kompetensi, standar profesi dan standar layanan.
Contoh:
UNIT KERJA SUB UNIT KERJA KATEGORI SDM
Instalasi Farmasi Apoteker SPV/S1 Profesi
Gudang Staff/S1 Profesi
Asisten Apoteker Pelaksana/SMK-S1
11
Pada langkah ini, kita menghitung rata-rata jumlah kegiatan per
tahun.
Misal: Pada posisi apoteker, terdapat beberapa kegiatan dengan
jumlah kegiatan sebagai berikut:
12
Standar beban kerja sebagai berikut
Kegiatan Pokok Standar Beban Kerja
per 1 tahun
Menginput & 36.260 menit/tahun
Memberi Harga
Meracik obat 10.878 menit/ tahun
Memverifikasi 36.260 menit/ tahun
13
2 orang perawat dibutuhkan untuk memberikan asuhan keperawatan di
sebuah ruangan rawat jalan pada shift pagi dan siang.
14
pembandingan untuk mencari titik temu, untuk menentukan jenis jumlah staf yang
sesungguhnya dibutuhkan.
Langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut
1. Mendata jenis (kualifikasi) staf yang dibutuhkan untuk unit tersebut
2. Mendata kebutuhan jumlah staf yang dibutuhkan berdasarkan
a. Regulasi Nasional
b. Berdasarkan Penghitungan Beban Kerja (Rumus)
c. Berdasarkan Kebutuhan Pemenuhan Jam Layanan
d. Berdasarkan Kebutuhan Pemenuhan Terselenggaranya Layanan
3. Melakukan Komparasi
Dilakukan komparasi untuk mencari titik temu mengenai jumlah staf yang
dibutuhkan berdasarkan komponen a sampai d di atas. Dikarenakan
masing-masing komponen mungkin akan berbeda beda.
4. Menetapkan jumlah dan jenis staf yang dibutuhkan di unit tersebut
15
2. Tenaga Elektromedis
a. Berdasarkan Regulasi Nasional (A)
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor sekian, bahwa
untuk Rumah Skait Umum Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah dibutuhkan
1 orang elektromedis.
b. Berdasarkan Penghitungan Beban Kerja (Rumus) (B
Berdasarkan penghitungan dengan rumus WISN, didapatkan
berdasarkan beban kerja dengan memperhitungkan jumlah jam kerja
tersedia dan beban kerja, dibutuhkan 1 orang ahli elektromedis untuk
mengelola alat-alat medis.
c. Berdasarkan Kebutuhan Pemenuhan Jam Layanan (C)
Tidak dihitung/dipertimbangkan
d. Berdasarkan Kebutuhan Pemenuhan Terselenggaranya Layanan (D)
Dibutuhkan 1 orang untuk supaya terselenggaranya layanan
elektromedis.
3. Tenaga Kesling/Sanitarian
a. Berdasarkan Regulasi Nasional (A)
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor sekian, bahwa
untuk Rumah Sakit Umum Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah dibutuhkan
1 orang tenaga kesling/santarian.
b. Berdasarkan Penghitungan Beban Kerja (Rumus) (B
Berdasarkan penghitungan dengan rumus WISN, didapatkan
berdasarkan beban kerja dengan memperhitungkan jumlah jam kerja
tersedia dan beban kerja, dibutuhkan 1 orang ahli elektromedis untuk
mengelola alat-alat medis.
c. Berdasarkan Kebutuhan Pemenuhan Jam Layanan (C)
Tidak dihitung/dipertimbangkan
d. Berdasarkan Kebutuhan Pemenuhan Terselenggaranya Layanan (D)
Dibutuhkan 1 orang untuk supaya terselenggaranya layanan
elektromedis.
4. Tenaga Programmer/Ahli Teknik Informatika (TI)
Contoh 2
Tabel komparasi kebutuhan staf di Instalasi Rekam Medis dan Pendaftaran
No Jenis SDM A B C D Titik Temu
1 Perekam Medis 3 5 4 2 5
2 Customer Service - 4 4 - 4
3 Pekarya RM/Kurir - 1 2 - 2
Total Jumlah Staf di RM 11
Pembahasan/Penjelasan Tabel
1. Perekam Medis
a. Berdasarkan Regulasi Nasional (A)
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor sekian, bahwa
untuk Rumah Sakit Umum Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah dibutuhkan
minimal sejumlah 3 orang perekam medis.
b. Berdasarkan Penghitungan Beban Kerja (Rumus) (B)
Berdasarkan penghitungan dengan rumus WISN, didapatkan
berdasarkan beban kerja dengan memperhitungkan jumlah jam kerja
tersedia dan beban kerja, dibutuhkan 5 orang perekam medis.
c. Berdasarkan Kebutuhan Pemenuhan Jam Layanan (C)
16
Dibutuhkan minimal 4 orang perekam medis supaya masing-masing
shift (pagi-siang-malam) dan satu orang libur terpenuhi.
d. Berdasarkan Kebutuhan Pemenuhan Terselenggaranya Layanan (D)
Dibutuhkan minimal 2 orang perekam medis untuk menangani
perekam medisan dan pengurusan klaim asuransi.
2. Customer Service
a. Berdasarkan Regulasi Nasional (A)
Tidak diatur/tidak ada ketentuan.
b. Berdasarkan Penghitungan Beban Kerja (Rumus) (B)
Berdasarkan penghitungan dengan rumus WISN, didapatkan
berdasarkan beban kerja dengan memperhitungkan jumlah jam kerja
tersedia dan beban kerja, dibutuhkan 4 orang customer service.
c. Berdasarkan Kebutuhan Pemenuhan Jam Layanan (C)
Dibutuhkan minimal 2 orang pekarya supaya shift layanan yaitu shift
pagi dan siang terpenuhi.
d. Berdasarkan Kebutuhan Pemenuhan Terselenggaranya Layanan (D)
Tidak dihitung/dipertimbangkan.
3. Pekarya RM/Kurir
a. Berdasarkan Regulasi Nasional (A)
Tidak diatur/tidak ada ketentuan.
b. Berdasarkan Penghitungan Beban Kerja (Rumus) (B)
Berdasarkan penghitungan dengan rumus WISN, didapatkan
berdasarkan beban kerja dengan memperhitungkan jumlah jam kerja
tersedia dan beban kerja, dibutuhkan 4 orang customer service.
c. Berdasarkan Kebutuhan Pemenuhan Jam Layanan (C)
Dibutuhkan minimal 4 orang customer service supaya masing-masing
shift (pagi-siang-malam) dan satu orang libur.
d. Berdasarkan Kebutuhan Pemenuhan Terselenggaranya Layanan (D)
Tidak dihitung/dipertimbangkan.
19
Pengembangan layanan butuh perencanaan SDM supaya pada saat
layanan tersebut dijalankan, SDM yang dibutuhkan sudah siap.
Pengembangan layanan bisa berupa:
a. Penambahan kapasitas rawat inap
b. Penambahan jenis layanan rawat jalan
c. Penambahan layanan bank darah
d. Dsb
Masing-masing pengembangan layanan membutuhkan perencanaan
kebutuhan tenaga spesifik.
Sebagai contoh
Jumlah perawat untuk ruangan rawat inap, sesuai dengan kondisi saat
ini dengan 110 tempat tidur adalah 60 orang. Namun beberapa bulan lagi,
direncanakan akan dibuka ruangan perawatan pasien rawat inap
tambahan sehingga jumlah tempat tidur bertambah menjadi 150 tempat
tidur. Maka penambahan jumlah tempat tidur ini menjadi dasar
pertimbangan untuk penyusunan perencanaan SDM dengan faktor koreksi
pengembangan jenis layanan.
20
c. Kesimpulan Untuk Prediksi Peningkatan Volume & Pengembangan
Pelayanan.
Dituliskan hasil akhir jumlah dan jenis staf yang dibutuhkan untuk
instalasi/bagian tersebut.
XII. DOKUMENTASI
Dokumentasi hasil perhitungan pola ketenagaan dimasukkan dalam
pedoman pengroganisasian unit yang diperbaharui setiap tahun dan digunakan
untuk bahan dalam pengajuan sumber daya manusia kepada Bagian SDI.
21
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKIT UMUM FASTABIQ SEHAT
PKU MUHAMMADIYAH
NOMOR:
TENTANG PANDUAN POLA
KETENAGAAN & PERENCANAAN STAF
22
dan kalibrasi
Billing pasien 5 menit 23.112
sampling 1 menit 115.560
Mengerjakan 30 menit 3.852
sampling
Mengerjakan 10 menit 11.556
hasil
Memberikan 5 menit 23.112
hasil ke pasien
Mengisi buku 5 menit 23.112
register
Menulis di 10 menit 11.556
buku
pemeriksaan
Total 234.972
Penjelasan Tabel
A adalah kebutuhan regulasi nasional
24
B adalah hasil penghitungan kebutuhan berdasarkan beban kerja
Menggunakan rumus
C adalah kebutuhan berdasarkan pemenuhan jam layanan
D adalah kebutuhan berdasakan pemenuhan terselenggaranya layanan
26
3) Menyusun Standart Beban Kerja
Standart beban kerja dihitung dengan memprediksi waktu pengerjaan
pada tahun berikutnya, sebagai berikut:
a) Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin yang dilakukan di Instalasi Laboratorium adalah:
i. Operan Shift
ii. Membersihkan meja kerja
iii. Kontrol alat dan kalibrasi
Prediksi tahun depan, pelayanan di Instalasi laboratorium
adalah 24 jam, dengan Kegiatan operan shift dilakukan setiap
awal shift, yang setiap hari ada tiga kali operan shift, sehingga
pada satu tahun terdapat 36 kali kegiatan operan shift dengan
waktu 10 menit tiap operan shift.
b) Membersihkan meja kerja
27
Memberikan 105 1.260
hasil ke pasien
Mengisi buku 105 1.260
register
Menulis di 105 1.260
buku
pemeriksaan
28
dapat mengcover layanan selama 24 jam. Maka kebutuhan tenaga di
instalasi laboratorium agar dapat memenuhi jam layanan adalah 4 orang.
d. Berdasarkan Pemenuhan Terselenggaranya Layanan
Instalasi Laboratorium untuk tahun mendatang akan mengurus dua hal,
yaitu pemeriksaan laborat dan bank darah. Maka kebutuhan jumlah tenaga
minimal untuk berjalanya layanan tersebut adalah:
No Jenis Pekerjaan Kualifikasi Jumlah
1 Pemeriksaan laboratorium Analis Laborat 1
2 Pemenuhan Darah Teknologi Bank Darah 1
Maka total kebutuhan Instalasi Raboratorium adalah 2 orang.
29