Anda di halaman 1dari 10

1.

Kedudukan rekam medis pada proses peradilan dimana rekam medis merupakan catetan
kronologis yang tidak disangsikan kebenarannya tentang pertolongan, perawatan,
pengobatan seorang pasien selama mendapatkan pelayanan di rumah sakit dan
selanjutnya rekam medis:
a. Catatan medis pasien
b. Berisi diagnosis penyakit pasien
c. Dokumen rumah sakit
d. Dapat dipakai sebagai bukti sebab merupakan dokumen resmi rumah sakit
e. …. Health Care Provider

2. Rekam medis adalah sebagai rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas
pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medis/kesehatan kedapa seorang
pasien:
a. Edna K Effman (siapa, apa)
b. Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 (berkas berisi catatan dan dokumen)
c. Gemala Hatta (fakta kehidupan seseorang)
d. Waters dan Murphy (informasi ttg keadaan pasien)
e. Ikatan Dokter Indonesia (gambaran)

3. Sumber hukum yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam masalah kerahasiaan suatu
informasi yang menyangkut rekam medis pasien adalah:
a. PP no. 10 tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran
b. UU no. 29 tahun 2004 ttg Penyelenggaraan Praktik Kedokteran
c. UU no. 36 tahun 2014 tentang Kesehatan
d. Permenkes no. 269 tahun 2008 ttg rekam medis
e. Kepmenkes no. 031/birhup/1972

4. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Definisi berdasarkan:
a. Edna K Effman
b. Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008
c. Gemala Hatta
d. Waters dan Murphy
e. Ikatan Dokter Indonesia

5. Seorang ilmuwan yang hidup 980-1037 masehi menulis buku-buku kedokteran yang
berkatian dengan pengalamannya mengobati pasien. Ilmuwan ini adalah:
a. Aesculapius
b. Hipocrates
c. William Harvey
d. Franklin H. Martin
e. Ibnu Sina
6. Persetujuan atau izin oleh pasien atau keluarga yang berhak kepada dokter untuk
melakukan tindakan medis atas dirinya, setelah oleh dokter yang bersangkutan diuberikan
informasi/penjelasan yang lengkap tentang tindakan itu. Adapun bentuk persetujuan
tersebut dapat berupa:
a. Lisan
b. Tulisan
c. Tersirat
d. Lisan dan tulisan
e. Lisan, tulisan dan tersirat

7. Apabila pasien berada dibawah pengampuan, persetujuan atau penolakan tindakan medis
dapat diberikan oleh keluarga terdekat, antara lain suami/istri, ayah/ibu kandung, anak-
anak kadung atau saudara-saudara kandung. Dalam keadaan gawat darurat, untuk
menyelamatkan jiwa pasien tidak diperlukan persetujuan. Penyataan ini terdapat dalam:
a. Pasal 43 UU no. 29 th 2004 ttg praktik kedokteran
b. Pasal 44 UU no. 29 th 2004 ttg praktik kedokteran
c. Pasal 45 UU no. 29 th 2004 ttg praktik kedokteran
d. Pasal 46 UU no. 29 th 2004 ttg praktik kedokteran
e. Pasal 47 UU no. 29 th 2004 ttg praktik kedokteran

8. Tindakan medis harus memenuhi syarat perjanjian sesuai dengan KUH Perdata pasal
1320, yang berbunyi:
a. Ada kesepakatan mereka mengikatkan diri
b. Diberikan secara bebas
c. Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan
d. Mengenai sesuatu hal yang khas
e. Tindakan itu juga dilakukan pada situasi yang sama

Ada kesepakatan mereka yang mengikatkan diri

Ada kecakapan untuk membuat suatu perikatan

Ada suatu pokok persoalan tertentu

Ada suatu sebab yang tidak terlarang

9. Menurut UU no. 29 tahun 2004 ttg praktik kedokteran, pasal 45, ayat 3, informed consent
terdiri atas:
a. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
b. Biaya
c. Dokter yang melakukan tindakan
d. Perawat
e. Petugas kamar operasi

Diagnosis dan tata cara tindakan medis;

Tujuan tindakan medis yang dilakukan;

Alternatif tindakan lain dan risikonya;

Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan

Prognosis (perkiraan hasil) dari tindakan yang dilakukan.

10. Persetujuan atau izin oleh pasien atau keluarga yang berhak kepada dokter untuk
melakukan tindakan medis atas dirinya, setelah oleh dokter yang bersangkutan diberikan
informasi/penjelasan yang lengkap tentang tindakan itu. Disebut:
a. Informed refusal
b. Informed consent
c. Informed medis
d. Implied consent
e. …… consent

11. Suatu doktrin dimana fakta tidak mungkin terjadi jika dokter tidak lalai, fakta
berada dibawah tanggung jawab dokter, dan tidak ada contributory negligence. Ini
dinamakan:
a. Duty
b. Dereliction of duty
c. Damage
d. Res ipsa loquitor
e. Direct causation

12. Pembuktian civil malpractice dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pembuktian secara tidak langsung adalah berupa:
a. Duty
b. Dereliction of duty
c. Damage
d. Res ipsa loquitor
e. Direct causation

13. Tindakan medis yang dilakukan tidak lege artis dan tindakan medis yang dilakukan
tanpa informed consent, termasuk ke dalam hal criminal malpractice berupa:
a. Perbuatan tercela
b. Intentional
c. Recklessness
d. Negligence
e. Terlambat melakukan tindakan yang menurut kesepakatan wajib dilakukan

14. Tindakan tenaga medis yang salah dalam pelaksanaan profesi di bidang kedokteran, ini
disebut:
a. Ethical malpractice
b. Medical malpractice
c. Criminal malpractice
d. Civil malpractice
e. Administrative malpractice

15. Pembusukan dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Adapun contoh pengaruh dari
faktor dalam adalah:
a. Mikro organisme
b. Suhu
c. Kelembaban udara
d. Media
e. Usia

16. Mekanisme pembusukan antara lain disebabkan oleh aoutolisis dan mikro organisme
dengan dipengaruhi suhu udara. Mekanisme ini terjadi:
a. > 4 jam
b. < 4 jam
c. ½-1 jam
d. 2-8 jam
e. 24 jam

17. Setelah 24 jam kematian pH darah menjadi naik, dimana diawal kematian pH darah
menjadi turun. Hal ini disebabkan oleh karena:
a. CO2 banyak
b. Glikogenolisis
c. Glikolisis
d. Proteinolisis
e. Lipid lisis

18. Kaku mayat terjadi disebabkan terdapat mekanisme reaksi ATP menjadi ADP dan otot
menjadi kaku yang diawali di dagu, leher, punggung sampai kaki. Proses ini memerlukan
waktu lebih kurang:
a. 2 jam
b. 2-6 jam
c. 6 jam
d. 4 jam
e. 8-10 jam

19. Pada lebam mayat terjadi perubahan warna mulai dari warna merah kecoklatan, merah
terang sampai kecoklatan. Cara mendiagnosis lebam mayat yaitu pada saat ditekan
menjadi pucat dan tidak memucat. Jika ditekan tidak memucat berarti lama kematian:
a. 1-2 jam
b. 4 jam
c. ½ jam
d. < 4 jam
e. > 4 jam

20. Pada kematian sirkulasi berhenti, dimana darah mengumpul di bawah tubuh oleh karena
gravitasi bumi dan terjadi 1-2 jam setelah kematian. Hal ini disebut:
a. Livor mortis
b. Rigor mortis
c. Penurunan suhu
d. Asipocere
e. Mumifikasi

21. Perubahan-perubahan setelah mati antara lain kulit memucat, relaksasi otot, perubahan
pada mata dan penurunan suhu. Perubahan pada mata yang dapat dilihat antara lain:
a. Iris dilatasi (relaksasi primer)
b. Kornea mongering, 10-12 jam menjadi keruh
c. Menjadi dingin 0,9-1 derajat celcius per jam
d. Sirkulasi berhenti
e. Sfingter dilatasi

22. Kriteria kematian antara lain secara tradisional dan juga secara modern, sebutkan kriteria
diagnostic untuk menentukan tanda kematian secara modern:
a. Dingin
b. Hilang respon terhadap sekitar
c. Reflek tidak ada
d. Hilang reflek nelan
e. Brain death

23. Fungsi utama ilmu kedokteran forensic antara lain:


a. Mengerti status dokter
b. Mengetahui identitas korban dan pelaku
c. Mengerti pemeriksaan forensic
d. Mengerti tata laksana meminta bantuan dokter
e. Mengerti cara membuat visum et repertum
24. Luka yang tidak mengakibatkan penyakit atau halangan dalam menjalankan
pekerjaan/jabatan. Penyataan tersebut termasuk dalam kategori luka:
a. Luka ringan sedang
b. Luka ringan
c. Luka sedang
d. Luka sedang berat
e. Luka berat

25. Pada perlukaan dibagi atas luka ringan, luka sedang dan luka berat. Untuk luka berat
diatur dalam KUHP, pasal:
a. Pasal 90 KUHP
b. Pasal 351 KUHP
c. Pasal 352 KUHP
d. Pasal 353 KUHP
e. Pasal 354 KUHP

26. Visum et repertum mempunyai syarat formal administrative dan substansif, yang
termasuk kedalam syarat formal administrative adalah:
a. Identitas korban
b. Waktu dan tempat
c. Tanda tangan, nama jelas
d. Identitas penyidik
e. …… pemeriksaan

27. Visum et repertum mempunyai syarat formal administrative dan substansif, yang
termasuk kedalam syarat formal substansif adalah:
a. Kop surat
b. Nomor dan tanggal
c. Projustitia
d. Stempel dinas
e. Identitas dokter

28. Terdapat 3 jenis otopsi, yaitu otopsi anatomis, klinis, dan forensic. Otopsi yang
berdasarkan undang-undang kesehatan dan ditujukan untuk pendidikan mahasiswa
kedokteran adalah jenis otopsi:
a. Otopsi forensic
b. Otopsi anatomis dan klinis
c. Otopsi klinis
d. Otopsi anatomis
e. Otopsi klinis dan forensic

29. Penyidik sesuai dengan pasal 133 KUHAP dapat meminta bantuan ahli untuk membantu
penyidikan, berupa permintaan visum et repertum secara:
a. Tertulis
b. Lisan
c. Tidak perlu kop surat
d. Penanda tanganan bisa dilakukan oleh semua polisi
e. Stempel dinas boleh ada, boleh tidak ada

30. Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan seorang yang memiliki keahlian
khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna
kepentingan pemeriksaan, hal tersebut diatas terdapat dalam:
a. Pasal 183 KUHAP
b. Pasal 133 ayat 1 KUHAP
c. Pasal 133 ayat 2 KUHAP
d. Pasal 133 ayat 3 KUHAP
e. Pasal 1 butir 28 KUHAP

31. Dasar hukum dalam pengadaan visum et repertum dalam masa penyidikan, adalah sesuai
dengan undang-undang, yaitu pada pasal:
a. Pasal 186 KUHAP
b. Pasal 179 KUHAP
c. Pasal 66 KUHAP
d. Pasal 133 KUHAP
e. Pasal 216 KUHP

32. Penggunaan pencitraan digital pada identifikasi gigi manusia, meliputi antara lain:
a. Pengukuran karakteristik fisik dan bukti dua dan tiga dimensi
b. Analisis cidera
c. Analisis gigi yang dicurigai
d. Profil gigi
e. Kekhasan gigi

33. Suatu penerapan ilmu gigi dalam bidang hukum yaitu penggunaan bukti gigi untuk
kepentingan keadilan merupakan:
a. Forensic odontology
b. Forensic dental evidence
c. Forensic odontology evidence
d. Forensic evidence
e. Forensic pathology

34. Kondisi tubuh tidak utuh dengan sedikit/tidak ada dekomposisi yang ditemukan tanpa
identitas, sisa dekomposisi manusia, sisat ulang, kejadian teroris, kekerasan seksual,
KDRT, merupakan kasus yang ditangan oleh dokter forensic, namun juga dibutuhkan:
a. Pemeriksaan sidik jari
b. Pemeriksaan DNA
c. Pemeriksaan gigi
d. Pemeriksaan antropologi
e. Pemeriksaan identitas

35. Latar belakang adanya odontology forensic adalah adanya beberapa kasus criminal atau
pembunuhan yang teridentifikasi dari gigi geligi, antara lain:
a. Kasus Dr. Joseph Warren, 1775 oleh dr. Nathan
b. Kasus Parkman, 1850 oleh dr. Paul Revere
c. Kasus perwira senior Amerika Latin, 1775
d. Kasus dr. Joseph Warren, 1775 oleh dr. Paul Revere
e. Kasus Parkman, 1950

36. Tim DVI Indonesia dibagi dalam 4 regional, yaitu regional barat I, barat II, tengah, dan
regional timur. Provinsi Kalimantan Timur dan Jawa Timur termasuk kedalam regional:
a. Regional barat I
b. Regional barat II
c. Regional tengah
d. Regional timur
e. Regional barat II dan tengah

37. Fungsi membandingkan data ante mortem dan post mortem, penetapan suatu identifikasi,
mengkonfirmasi apakah hasil yang dicapai sudah memuaskan semua pihak (tim) adalah
dilakukan pada fase:
a. Scene
b. Ante mortem
c. Post mortem
d. Reconciliation
e. Debriefing

38. Sedangkan fungsi melakukan pemeriksaan mayat, property, mencatat hasil pemeriksaan,
dokumentasi, pengambilan sidik jari, samper DNA dan mencatat hasil dalam pink form,
adalah dilakukan oleh tim:
a. Scene
b. Reconciliation
c. Ante mortem
d. Post mortem
e. Debriefing

39. Adapun yang bertanggung jawab dalam proses DVI adalah polisi, sedangkan tim
pendukungnya adalah para ahli, diantaranya:
a. Forensic pathology dan tim SAR
b. Odontology forensic dan antropolog forensic
c. DNA expert dan antrtopolog, tim SAR, tim PMI
d. INAFIS, DNA expert, dan penyidik
e. Fotografer, wartawan, dan dokter

40. Identifikasi dikatakan positif harus memenuhi kriteria, antara lain apabila dijumpai:
a. Minimal satu sekunder
b. Minimal satu primer
c. Minimal dua primer
d. Minimal tiga sekunder
e. Minimal tiga primer

41. Dalam identifikasi secara DVI dikenal metode identifikasi primer dan sekunder, dibawah
ini yang termasuk dalam identifikasi primer antara lain:
a. Finger print dan fotografi
b. Fotografi dan medical data
c. Dental record dan fotografi
d. DNA analysis dan finger print
e. ……………… dan medical data

42. Dalam identifikasi secara DVI dikenal metode identifikasi primer dan sekunder, dibawah
ini yang termasuk dikatakan teridentifikasi atau match dengan menggunakan identifikasi
sekunder adalah:
a. Finger print
b. Dental record
c. DNA analysis
d. Property and medical data
e. Fotografi dan DNA analysis

43. Dalam identifikasi secara DVI dikenal metode identifikasi primer dan sekunder, dibawah
ini yang termasuk dalam identifikasi sekunder antara lain:
a. Finger print
b. Dental record
c. DNA analysis
d. Property and medical data
e. Fotografi dan DNA analysis

44. Suatu prosedur untuk mengidentifikasi korban mati akibat bencana yang dapat
dipertanggungjawabkan secara sah oleh hukum dan ilmiah disebut:
a. Identifikasi jenazah
b. Disaster victim identificated
c. Disaster victim science
d. Disaster victim identification
e. Forensic identification

Anda mungkin juga menyukai