Anda di halaman 1dari 7

Pilihlah satu jawaban yang benar pada pilihan di lembar jawaban.

1. Pernyataan mana tentang Rekam Medik (RM) yang tidak benar:


a. Pemaparan isi RM hanya boleh dilakukan oleh dokter yang merawat pasien dan seizing pasien.
b. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggungjawab atas rusak dan pemalsuan RM.
c. Pimpinan sarana kesehatan dapat memaparkan isi RM tanpa izin pasien berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
d. Pembetulan kesalahan dapat dilakukan dengan mencoret bagian yang salah dan memberi paraf.
e. Kesalahan isi RM dapat diperbaiki dengan melakukan penghapusan.

2. Berikut merupakan informasi (penjelasan) yang terdapat didalam Informed Consent, kecuali:
a. Jenis tindakan medik
b. Resiko
c. Manfaat dan kerugian
d. Biaya
a. Alternatif tindakan lain

3. Yang bukan termasuk manfaat informed consent adalah sebagai berikut:


a. Mencegah penipuan atau paksaan
b. Merangsang profesi medis untuk introspeksi
c. Mengajukan keputusan yang tidak rasional
d. Melibatkan masyarakat memajukan prinsip autonomi
e. Pengawasan dalam penelitian biomedik

4. Jangka waktu penyimpanan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit adalah:
a. Satu Tahun
b. Dua Tahun
c. Tiga Tahun
d. Empat Tahun
e. Lima Tahun

5. Tenaga kesehatan menurut PP No.32 Tahun 1996 adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Tenaga gizi
b. Tenaga keperawatan
c. Tenaga medis
d. Tenaga kefarmasian
e. Tenaga administrasi medis

6. Berikut merupakan syarat sah perjanjian yang diatur didalam Undang-Undang, kecuali:
a. Adanya kesepakatan keduabelah pihak
b. Cakap menurut hukum
c. Bersifat terbuka
d. Adanya hal tertentu yang diperjanjikan
e. Sebab yang halal

7. Bila dokter telah mendapat surat izin praktik, pada waktu menerima pasien dan menyetujui untuk mengobatinya
secara hukum sesungguhnya telah terjadi:
a. Persetujuan perikatan
b. Perjanjian hubungan pasien
c. Transaksi terapeutik
d. Ikatan hubungan dokter-pasien
e. Semua yang disebut di atas benar
8. Hukum yang mengatur tentang bagaimana berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan (health care) adalah:
a. Hukum kedokteran
b. Hukum rumah sakit
c. Hukum kesehatan
d. Hukum kebidanan
e. Hukum lingkungan

9. Tenaga kesehatan perlu memahami hukum kesehatan agar :


a. Mengetahui aspek hukum dalam pelayanan kesehatan yang dilakukannya.
b. Memperkuat benteng terhadap tuntutan yang mungkin timbul
c. Lebih yakin diri dalam menjalankan profesi
d. Menjalankan profesi sesuai peraturan dan ketentuan hukum
e. Semua yang disebut di atas benar

10. Teknologi Reproduksi Buatan yang diperbolehkan menurut hukum di Indonesia, adalah:
a. Menggunakan sperma dan ovum donor, kemudian embrio ditransplantasikan ke rahim ibu pengganti
b. Menggunakan sperma donor, ovum istri, embrio ditransplantasi ke rahim istri.
c. Menggunakan sperma suami, ovum donor, embrio ditransplantasi ke dalam rahim istri
d. Menggunakan sperma suami, ovum istri, embrio ditransplantasi ke dalam rahim istri
e. Menggunakan sperma dan ovum suami istri, embrio ditransplantasi ke dalam rahim ibu pengganti.

11. Berikut merupakan larangan tentang aborsi yang diatur didalam KUHP, kecuali:
a. Menganjurkan kepada wanita dengan memberi harapan agar gugur kandungannya
b. Mempertunjukkan cara aborsi kepada anak dibawah usia 17 tahun
c. Menggugurkan kandungan wanita dengan seizin wanita tersebut
d. Menggugurkan kandungan berdasarkan indikasi medis
e. Sengaja menggugurkan kandungan atau menyuruh orang lain melakukannya.

12. Jangka waktu penyimpanan rekam medis pasien pada sarana pelayanan kesehatan non Rumah Sakit adalah:
a. 1 Tahun
b. 2 Tahun
b. 3 Tahun
c. 4 Tahun
d. 5 Tahun

13. Isi rekam medis merupakan milik:


a. Pasien
b. Dokter
c. Rumah sakit
d. Bidan
e. Aparat penegak hukum

14. Informed Consent berlaku tidak sah pada hal-hal berikut, kecuali:
a. Diperoleh dengan paksaan
b. Informasi diberikan kepada wali
c. Dari orang yang tidak berwenang
d. Diberikan gambaran yang salah
b. Pasien tidak sepenuhnya sadar.

15. Undang-Undang Tentang Kesehatan yang berlaku saat ini diatur didalam:
a. UU No. 23 Tahun 2004
b. UU No.22 Tahun 2002
c. UU No.22 Tahun 2004
d. UU No.36 Tahun 2009
e. UU No.39 Tahun 1999

16. Hubungan tenaga kesehatan dengan pasien dapat terjadi dalam ikatan
a. Hubungan kebutuhan
b. Hubungan kepercayaan
c. Hubungan profesi
d. Hubungan hukum
b. Semua yang disebut di atas benar

17. Dasar transasksi terapeutik dalam Hukum Kesehatan berkaitan dengan pandangan bahwa, setiap pasien
mempunyai hak,
a. Hak perlindungan hukum
b. Hak sebagai individu untuk menentukan nasib sendiri
c. Hak azasi manusia
d. Hak sosial untuk mendapatkan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan
e. Semua yang disebut di atas benar

18. Bila telah terjadi kesepakatan antara pasien dengan dokter dalam transaksi terapeutik, yang pelu dipahami
adalah bahwa secara hukum kedua belah pihak terikat pada,
a. Perlindungan hukum
b. Hak dan kewajiban
c. Kebebasan untuk menuntut pihak lain
d. Melakukan pembelaan bila terjadi penuntutan
b. Semua yang disebut di atas benar

19. Aborsi pada wanita korban pemerkosaan dapat dilakukan bila memenuhi persyaratan yang ditentukan undang-
undang. UU yang mengatur hal tersebut adalah:
a. UUD 1945
b. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
c. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
d. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
e. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

20. Aborsi yang dilarang menurut hukum adalah:


a. Aborsi alami
b. Aborsi provocatus kriminalis
c. Aborsi provocatus medicinalis
d. Aborsi kompletus
e. Aborsi habitualis

21. Otonomi adalah butir asas pokok dalam pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan hak pasien dalam:
a. Hak sosial sebagai anggota masyarakat
b. Hak menetukan pilihan dalam pengobatan
c. Hak menentukan nasib atau pilihan sendiri dalam upaya kesehatan
d. Hak menyerahan pilihan pengobatan kepada keluarga
e. Semua yang disebut di atas benar

22. Pemahaman yang baik dalam hukum kesehatan diperlukan para dokter dan tenaga kesehatan masa kini untuk:
a. Menguasai atau mempunyai wawasan tentang ketentuan-ketentuan hukum yang
a. berhubungan dengan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan.
b. Meningkatkan keyakinan diri dalam menjalankan profesi kesehatan
c. Agar selalu berada pada jalur yang aman
d. Tidak melanggar etika dan ketentuan hukum
e. Semua yang disebut di atas benar

23. Beberapa topik yang perlu dipahami dalam pelayanan pada masa kini adalah:
a. Transaksi terapeutik antara dokter dengan pasien
b. Hak dan kewajiban pasien serta hak dan kewajiban dokter
c. Wajib simpan rahasia kedokteran
d. Malpraktek medik
e. Semua yang disebut di atas benar

24. Tujuan dari diundangkannya Undang-Undang Kesehatan adalah untuk


a. Mencapai terwujutnya derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang
b. Meningkatkan kesadaran untuk hidup sehat.
c. Meningkatkan kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat.
d. Mencapai pembangunan kesehatan bagi penduduk dan masyarakat di Indonesia
b. Semua yang disebut di atas benar

25. Untuk mencapai derajat kesehatan yang baik, maka pemerintah menetapkan pengertian kesehatan yang ingin
dicapai yaitu:
a. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan
b. Kesehatan adalah keadaaan sejahtera dari jiwa dan spiritual
c. Kesehatan adalah kondisi seseorang yang dapat melakukan interaksi sosial
d. Kesehatan adalah kondisi sesorang yang memungkinkan hidup produktif ekonomis
e. Semua yang disebut di atas benanr.

26. Unsur yang penting dipunyai seseorang sehingga disebut sebagai tenaga kesehatan kecuali:
a. Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
b. Memiliki pengetahuan melalui pendidikan terakreditasi di bidang kesehatan
c. Pengetahuan didapat melalui kursus-kursus.
d. Memiliki keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
e. Untuk jenis tertentu seperti dokter, dokter gigi, apoteker, bidan memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan.

27. Kesehatan yang mempuyai ciri khusus seperti kesehatan kedirgantaraan atau kesehatan kelautan dikenal
sebagai:
a. Kesehatan sekolah
b. Kesehatan olah raga
c. Kesehatan tradisional
d. Kesehatan matra
e. Kesehatan Lingkungan

28. Rahasia kedokteran hanya dapat dibuka untuk hal-hal berikut, kecuali:
a. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum
b. Kepentingan kesehatan pasien
c. Menjalankan ketentuan perundang-undangan
d. Memenuhi permintaan perusahaan asuransi kesehatan setelah disetujui pasien.
e. Untuk pendidikan kedokteran walaupun pasien tidak setuju.

29. Aspek hukum dalam pelayanan kesehatan mulai dibicarakan dan didalami secara intensif sejak,
a. Sejak zaman Hippokrates
b. Di Eropa sejak tahun 1960-1970-an
c. Di Indonesia sejak tahun 1980-an
d. B dan C benar
e. Semua yang disebut di atas benar

30. Hukum Kesehatan dan Hukum Kedokteran dapat dikatakan serupa tapi tak sama. Perbedaan tersebut dapat
diringkas
a. HukumKesehatan termasuk dalam Hukum Kedokteran
b. Hukum Kesehatan hanya untuk mengatur kegiatan tenaga kesehatan
c. Hukum Kedokteran sama artinya dengan Undang-Undang Praktek Kedokteran
d. Hukum Kedokteran merupakan bagian dari Hukum Kesehatan yang berhubungan dengan pelayanan medik.
e. Semua yang disebut di atas benar

31. Pada masa kini setiap dokter harus menyadari dan melaksanakan
a. Mengamalkan kode etik profesi
b. Meningkatkan ilmu dan keterampilan menambah wawasan dalam ilmu dan pengetahuan
c. Memahami aspek hukum dalam pelayanan kesehatan
b. Melaksanakan ketentuan UU Praktek Kedokteran.
c. Semua yang disebut di atas benar

32. Etik dan hukum berbeda dalam hal:


a. Hukum disusun oleh anggota profesi
b. Etik seluruhnya dirumuskan secara tertulis
b. Butir-butir etik tersusun dalm kode etik profesi
c. Sanksi pelanggran etika dapat berupa tuntutan hukuman badan
d. Pelanggaran etik dapat dikenakan tuntunan

33. Asas pokok dalam pelayanan profesi kesehatan adalah,


a. Keadilan (justice)
b. Kebaikan (Beneficence)
c. Primum non Nocere
d. Otonomi
e. Semua yang disebut di atas benar

34. Di dalam undang-undang tentang kesehatan, aborsi dapat dilakukan dengan syarat sebagai berikut:
a. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian untuk itu
b. Dengan persetujuan ibu/suami/keluarganya
c. Pada sarana kesehatan tertentu
b. Menyelamatkan jiwa ibu hamil dan janin
c. Semua tersebut diatas benar

35. Undang-undang RI No.44 Tahun 2009 adalah undang-undang tentang:


a. Malpraktik
b. Rekam medis
2. Persetujuan Tindakan Medik
3. Kesehatan
4. Rumah Sakit

36. Unsur penting dalam profesi adalah,


a. Ilmu dan keterampilan didapat secara formal secara intensif dan ekstensif
b. Bergabung dalam semua perkumpukan
c. Tidak diperlukan kode etik profesi
d. Didapat melalui kursus intensif
e. Mengharapkan keuntungan dalam menjalankan profesi

37. Yang termasuk dalam tenaga medis adalah


a. Dokter dan dokter gigi serta dokter spesialis
b. Perawat dan bidan
c. Fisioterapis
d. Nutrisionis
e. Penata anastesi

38. Peraturan yang mengatur tentang wajib simpan rahasia kedokteran adalah
a. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1960
b. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
c. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
d. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
e. Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1966

39. Berikut merupakan kewajiban pasien, kecuali:


a. Memberikan informasi yang sebenarnya
b. Mentaati petunjuk dan nasehat bidan
c. Mematuhi peraturan klinik
d. Memilih dokter yang diinginkan
e. Memberikan imbalan jasa

40. Tujuan dari pembuatan resume dari Rekam Medis adalah:


a. Menjamin rahasia kedokteran
b. Bahan penelitian
c. Bahan penilaian kegiatan Rumah Sakit dan kontinuitas pengobatan
d. Untuk memenuhi permintaan penegak hukum
e. Untuk mematuhi peraturan hukum.

--------------------------------- Selamat Bekerja ---------------------------------


KUNCI JAWABAN

1. E
2. D
3. C
4. E
5. E
6. C
7. C
8. C
9. E
10. D
11. D
12. E
13. A
14. B
15. D
16. E
17. E
18. B
19. C
20. B
21. C
22. E
23. E
24. E
25. E
26. C
27. D
28. E
29. D
30. D
31. E
32. C
33. E
34. E
35. E
36. A
37. A
38. E
39. D
40. C

LATIHAN SOAL DAN JAWABAN

1. Sebutkan 3 hak pasien yang sangat mempengaruhi cara kerja dokter!


Jawab
a. Hak pasien atas informasi tentang keadaan kesehatannya, pengobatan atau tindakan yang akan
dilakukan terhadapnya, prognosis, dan perkembangan selama dalam perawatan
b. Hak pasien untuk menentukan apa yang dapat dilakukan terhadap dirinya
c. Hak pasien untuk dirahasiakan informasi kesehatannya dari pihak ketiga

2. Aturan apa yang menjaga agar para dokter yang berpraktik tidak membahayakan atau
merugikan pasien?
Jawab
a. Aturan dalam UU Praktik Kedokteran yang mewajibkan seseorang dokter atau dokter gigi
yang berpraktk harus memiliki sertifikat kompetensi, surat tanda registrasi, dan surat izin praktik.
Bahkan di dalam standar rumah sakit mewajibkan dilakukannya kredential untuk memperoleh
kewenangan klinis terhadap dokter atau dokter gigi yang bekerja di rumah sakit.

3. Bagaimana Persetujuan tindakan kedokteran dapat diperoleh? Dan apakah persetujuan tersebut
dapat dicabut kembali?
Jawab
a. Pemberi pelayanan kesehatan harus menjelaskan kepada pasien, atau dalam hal pasien tidak
kompeten – kepada keluarga terdekatnya, apa yang diderita pasien dan tindakan kedokteran apa
yang akan dilakukan, manfaat dan risiko tindakan tersebut, alternatif tindakan lain bila ada dan
masing-masing ririkonya, bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta prognosisnya. Penjelasan
dilakukan dengan cara yang dipahami penerima penjelasan, dilengkapi dengan diskusi apabila
diperlukan. Kemudian baru dimintakan persetujuan dari pasien atau keluarga terdekatnya bila
pasien tidak mampu membuat keputusan.
b. Persetujuan dapat dicabut kembali oleh pasien tanpa memerlukan kesepakatan pemberi
pelayanan (dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan), oleh karena persetujuan tindakan
kedokteran ini bukanlah suatu kontrak atau perjanjian dua pihak, melainkan persetujuan sepihak.
Tentu saja pasien wajib membayar biaya yang sudah terlanjur dilakukan dalam rangka
melaksanakan persetujuan tindakan kedokteran tersebut.

4. Apakah setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan kepada pasien harus memperoleh
persetujuan tindakan kedokteran?
Jawab
a. Pada dasarnya ya. Sebagian besar tindakan yang bersifat umum biasanya sudah disepakati
pasien secara implisit atau dalam general consent. Hanya tindakan kedokteran yang memiliki
risiko tinggi yang memerlukan persetujuan tertulis.
b. Tindakan kedokteran tidak memerlukan persetujuan sebelumnya apabila dalam kedaruratan
medis, atau pada saat pasien telah memberikan hak (waiver) kepada dokter untuk melakukan
tindakan yang diperlukan pada satu keadaan tertentu, atau pada keadaan mendesak bagi
kepentingan kesehatan masyarakat, atau bila pasien tidak kompeten dan tidak ada yang
menemani.

5. Mengapa pemberi pelayanan kesehatan wajib membuat rekam medis?


Jawab
a. Mencatat segala sesuatu yang diperlukan ke dalam rekam medis diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan, termasuk tata cara melakukannya, dan memeliharanya – sedemikian rupa
sehingga dokumen tersebut harus dapat digunakan sebagai bukti pelayanan kesehatan, bukti
hukum apabila diperlukan, bukti untuk kepentingan pembayaran pelayanan kesehatan, serta
untuk kepentingan pendidikan, penelitian, statistik kesehatan dan pengembangan.

6. Mungkinkah data dalam rekam medis ditransfer dari suatu fasilitas pelayanan kesehatan
kepada fasilitas pelayanan kesehatan lain?
Jawab
a. Mungkin saja, apabila memenuhi ketentuan yang berlaku. Dalam sistem rujukan, fasilitas
pelayanan kesehatan perujuk dapat mengirimkan data/informasi pasien ke fasiltas pelayanan
kesehatan rujukan dengan persetujuan pasien
b. Dalam sistem informasi kesehatan yang digital dan memanfaatkan teknologi internet, dapat
saja transfer data/informasi tersebut dilakukan dengan otomatisasi, lebih mudah dan cepat,
sepanjang tetap menghormati kerahasiaan dan otorisasi pasien sebagai pemilik data/informasi.

7. Bagaimana hubungan antara risiko tindakan kedokteran dengan cedera yang dialami pasien?
Jawab
a. Setiap tindakan kedokteran memiliki risiko bagi pasien.
b. Sebagian risiko tidak dapat dihindari/dicegah oleh karena berbagai faktor (misalnya keparahan
dan kompleksitas penyakit, keterbatasan sumber daya, keterbatasan waktu, dll) dan sebagian
lainnya secara ilmiah tidak dapat diprediksi/diduga sebelumnya. Risiko-risiko tersebut bila
terjadi tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada pemberi pelayanan.
c. Sebagian risiko lainnya dapat dihindari dengan general precaution, teknologi, prosedur
tindakan, dan tindakan kehati-hatian lainnya. d. Kelalaian dapat mengakibatkan cedera yang
seharusnya dapat dicegah atau dihindari.

8. Kapan pasien dapat menuntut ganti rugi keadaan pemberi pelayanan kesehatan?
Jawab
a. Apabila pasien dapat membuktikan bahwa cedera yang dialami pasien disebabkan oleh
kelalaian pemberi pelayanan, pada situasi dan kondisi yang tidak memiliki faktor pembenar
ataupun faktor pemaaf.

9. Bagaimana masalah kelalaian medik dapat diselesaikan?


Jawab
a. Peraturan perundang-undangan memberi peluang untuk dilakukannya penyelesaian sengketa
antara pemberi pelayanan kesehatan dengan pasien yang dirugikan, baik melalui penyelesaian di
luar pengadilan (alternatif penyelesaian) maupun melalui pengadilan (litigasi).

10. Mungkinkah kelalaian yang dilakukan oleh pemberi pelayanan kesehatan diadukan atau
dilaporkan kepada kepolisian sebagai perkara pidana?
a. Mungkin saja, apabila memenuhi unsur-unsur tindak pidana.
b. Perlu diingatkan bahwa kelalaian yang dapat diajukan ke perkara pidana adalah kelalaian yang
besar (culpa lata atau gross negligence). Penilaian culpa lata bukan didasarkan kepada akibatnya
(outcome), melainkan dari prosesnya, yaitu apabila kelalaian dilakukan secara sadar (termasuk
ketidak-kompetensian yang disadari) – padahal pelaku tahu bahwa tindakan tersebut berbahaya,
dapat dihindari dan terdapat alternatif tindakan yang lebih aman

Anda mungkin juga menyukai