Ditetapkan oleh:
NO.DOKUMEN :259/SOP/PKM-LA/I/2015
KEPALA UPT PUSKESMAS
LABUAPI
NO. REVISI :
PENGERTIAN Merupakan kegiatan dalam pencatatan dan pemantauan kesalahan selama proses
pelayanan kefarmasian berlangsung, untuk menjadi bahan evaluasi pengendalian
mutu.
TUJUAN ProsKadaluarsaur ini dibuat untuk mendokumentasikan setiap kesalahan yang terjadi
saat peracikan maupun pemberian sKadaluarsaiaan farmasi
REFRENSI 1. PMK RI No. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
2. PP No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
3. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. DirJen BinFar DepKes RI (2006) tentang Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
PENGERTIAN Merupakan kegiatan dalam menjaga hygien dari peralatan yang digunakan dalam
pelayanan kefarmasian
TUJUAN ProsKadaluarsaur ini dibuat supaya mortir dan stamfer dalam keadaan bersih
setelah pemakaian, sehingga bebas dari bahan-bahan yang digunakan sebelumnya.
REFRENSI 1. PMK RI No. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
2. PP No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
LANGKAH-LANGKAH 1. Mencuci seluruh bagian dalam dan luar mortir dan stamfer dibersihkan sampai
sisa-sisa bahan menjadi hilang dan bersih menggunakan SOP alat cuci.
HALAMAN : 1 Halaman
UPT H. SAHRUJI, SE.SKM.MM
PUSKESMAS
LABUAPI NIP. 196712311989031130
PENGERTIAN Pelayanan yang meliputi permintaan dan penerimaan obat, penerimaan resep,
penyiapan obat, penyerahan obat, dan pengarsipan resep.
TUJUAN Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan di
kamar obat.
REFRENSI 1. PMK RI No. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
2. PP No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
LANGKAH-LANGKAH 1. Semua pasien harus membawa resep obat dari unit pelayanan.
2. Pemberian obat harus sesuai dengan apa yang tertulis dalam resep obat
3. Pasien harus diberikan informasi yang lengkap dan tepat tentang obat yang
diterimanya
UNIT TERKAIT Kamar Obat
PERMINTAAN DAN PENYIMPANAN OBAT DAN Ditetapkan oleh:
PERBEKALAN KESEHATAN DI UNIT LAYANAN
KEPALA UPT PUSKESMAS
LABUAPI
NO.DOKUMEN :263/SOP/PKM-LA/I/2015
NO. REVISI :
UPT
PUSKESMAS SOP TANGGAL TERBIT : 02 Januari 2015
H. SAHRUJI, SE.SKM.MM
LABUAPI
HALAMAN : 2 Halaman NIP. 196712311989031130
PENGERTIAN Merupakan proses kegiatan mulai dari permintaan hingga penyimpanan, yang
bertujuan agar tersKadaluarsaianya sKadaluarsaiaan farmasi dengan jumlah dan
jenis yang cukup sesuai dengan kebutuhan pelayanan di Rawat Inap
TUJUAN ProsKadaluarsaur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan dan
penyimpanan obat dan perbekalan kesehatan.
REFRENSI 1. PMK RI No. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
2. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Dirjen Binfar dan Alkes Kemenkes RI dengan Pengurus Pusat IAI (2011) tentang
PKadaluarsaoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik.
ALAT DAN BAHAN 1. LPLPO
2. Rak Obat
3. Buku Register
4. Lemari Pendingin
LANGKAH-LANGKAH 1. Setelah petugas obat di Unit layanan melakukan stok opname akhir bulan
(tanggal 23), dibuat LPLPO dan diserahkan ke petugas gudang obat.
2. Obat dan perbekalan kesehatan yang sudah disiapkan diterima dan dibawa
oleh masing-masing petugas Unit Layanan.
3. Menyimpan obat dan perbekalan kesehatan yang diterima pada kondisi
yang sesuai, layak dan mampu menjamin mutu dan stabilitasnya pada
rak/lemari
4. yang sesuai berdasarkan bentuk sKadaluarsaiaan, alfabetis, atau dengan
penyimpanan khusus,
seperti :
a. SKadaluarsaiaan Obat Psikotropika dan narkotika disimpan dalam
lemari/laci khusus dan terkunci
b. Bahan yang mudah terbakar / melKadaluarsaak disimpan terpisah dan
terhindar dari matahari langsung
c. Obat bentuk sKadaluarsaiaan suppositoria, rectal tube atau sKadaluarsaiaan
lain yang stabil pada suhu dingin disimpan di lemari pendingin
d. Obat LASA (look alike sound alike) jika memungkinkan hindari
penyimpanan yang berdampingan/berjejer, gunakan huruf kapital untuk
menekankan perbKadaluarsaaan nama obat (misal: CHLORamfenicol dan
THIamfenicol)
5. Setiap penyimpanan obat dan perbekalan kesehatan harus mengikuti prinsip
FIFO (First In First Out) dan FEFO (First ExpirKadaluarsa First Out)
6. Menulis pada buku register penambahan dan pengambilan obat golongan
Narkotika/psikotropika
UNIT TERKAIT 1. UGD
2. Kamar Obat
3. KIA
4. PUSTU
5. POSKESDES
6. PUSKEL
PENGERTIAN Proskadaluarsaur ini mengatur tindakan atau kegiatan untuk pengecekan obat-
obatan yangrusak, kadaluarsa, atau hampir kadaluarsa
TUJUAN Untuk membantu mengontrol atau memonitor obat-obatan yang rusak, kadaluarsa,
REFRENSI Modul tot pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di puskesmas (depkes
ri direktorat jenderal bina kefarmasian dan kesehatan
ALAT DAN BAHAN 1. Alat tulis
2. Buku bantu pengecekan obat kadaluarsa
3. Label obat, reagen atau alkes yang mendekati kadaluarsa dengan tulisan
: hampir kadaluarsa.
4. Lem / isolasi.
LANGKAH-LANGKAH Pengelola unit pelayanan
1. Memeriksa semua obat rusak dan kadaluarsa maksimal tiap tanggal 5 tiap
bulannya
2. Mengumpulkan semua obat rusak, kadaluarsa, hampir kadaluarsa pada tempat
terpisah dengan obat lainnya.
3. Membuat daftar obat rusak, kadaluarsa dan hampir kadaluarsa
4. Mencatat hasil pemeriksaan obat rusak, hampir kadaluarsa dan kadaluarsa
setiap bulannya maksimal tanggal 5
5. Melaporkan obat rusak, kadaluarsa dan hampir kadaluarsa kepada pengelola
farmasi puskesmas apabila dalam pemeriksaan ditemukan
6. Petugas farmasi memeriksa dan memberi paraf di buku kontrol obat hampir
kadaluarsa setiap bulannya
UNIT TERKAIT Petugas dimasing-masing unit pelayanan dan petugas farmasi
TUJUAN Agar obat yang diberikan kepada pasien tepat jumlah dan tepat dosis
NO. REVISI :
REFRENSI 1. Modul TOT Pengelolaan Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan Di Puske
(Depkes RI Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Kesehatan Th. 2005