0-02. Pendampingan Dan Pendamping PPH
0-02. Pendampingan Dan Pendamping PPH
DAN
PENDAMPING
PROSES PRODUK HALAL
(PPH)
1. Dalam hal batas waktu penetapan kehalalan produk oleh MUI, MUI Provinsi, MUI Kab/Kota, atau
Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh selama 3 hari terlampaui, maka penetapan kehalalan produk
dilakukan oleh Komite Fatwa Produk Halal dengan batas waktu paling lama 2 hari (Pasal 33).
2. Dalam hal permohonan sertifikasi halal dilakukan oleh UMK melalui pernyataan halal, penetapan
kehalalan produk dilakukan oleh Komite Fatwa Produk Halal dengan batas waktu paling lama 1
(Pasal 33A).
3. Pendampingan PPH diselesaikan paling lama 10 hari sejak pengajuan sertifikat oleh UMK (Pasal
33A).
4. Komite fatwa produk halal dibentuk dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama dan terdiri
unsur ulama dan akademisi (Pasal 33B).
5. Pemerintah menjalankan tugas Komite Fatwa Produk Halal sampai dengan terbentuknya Komite
Fatwa Produk Halal (Pasal 63C).
6. Sertifikat halal terus berlaku sepanjang tidak terdapat perubahan komposisi bahan dan/atau
(Pasal 42).
7. Layanan penyelenggaraan JPH wajib menggunakan sistem elektronik terintegrasi yang
menghubungkan layanan pada BPJPH, LPH, MUI, MUI Provinsi, MUI Kab/Kota, MPU Aceh, Komite
Fatwa Produk Halal, dan Pendamping PPH (Pasal 52A).
Perpu No
PP NOMOR 39 TAHUN 2021
2 Tahun Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 150 TAHUN 2022 (Juknis
(Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal) 2022, Pendamping PPH dalam,Penentuan KewajibanBersertifikat
Cipta Kerja Halal Bagi Pelaku Usaha Mikkro dan Kecil yang berdasarkan
PMA NOMOR 20 TAHUN 2021 atas Pernyataan Pelaku Usaha)
(Sertifikasi Halal bagi Pelaku UMK)
Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 57 TAHUN 2021
KMA NOMOR 748 TAHUN 2021 (Kriteria SJPH)
(Jenis Produk yang Wajib Bersertifikat Halal)
KMA NOMOR 1360 TAHUN 2021 Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 57 TAHUN 2022
(Bahan yang Dikecualikan dari Kewajiban Bersertifikat Halal) Manual SJPH utk Pelaku Usaha Mikro dan Kecil
myhalalmyway
halalitubaik
Apakah PPH itu ?
Siapakah Pendamping PPH itu ?
Proses Produk Halal yang disingkat PPH
adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin
kehalalan Produk mencakup penyediaan bahan,
pengolahan, penyimpanan, pengemasan,
pendistribusian, penjualan, dan penyajian Produk. (PP No 39 Tahun 2021)
1. Melaksanakan tugas pendamping PPH sebagai ibadah kepada Allah SWT dan
Amanah umat yang harus dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.
2. Jujur dan berani dalam mengungkapkan data dan informasi yang terkait
dengan bahan-bahan yang haram, najis, syubhat sesuai dengan ilmu dan
pengetahuan yang dimiliknya untuk kepentingan hasil Pendampingan PPH
3. Obyektif, kritis, dan transparan dalam menganalisis dan menyimpulkan
temuan-temuan tanpa membuat tekanan kepada pihak Pelaku Usaha
4. Amanah dan dapat menjaga kerahasiaan Pelaku Usaha dan tidak
menyampaikan kepada pihak lain.
5. Teliti dan cermat dalam memeriksa data yang diperlukan dalam rangka
mencari kebenaran.
6. Tidak menerima suap.
7. Tidak menyalahgunakan hak dan wewenangnya sebagai Pendamping PPH.
8. Senantiasa menampilkan akhlakul karimah.
KOMUNIKASI PENDAMPING PPH
a. Membangun Relasi penuh dengan kesopanan dan Keramahan kepada Pelaku Usaha
b. Menyampaikan Maksud dan Tujuan Pendampingan PPH dengan baik
c. Menyampaikan informasi secara lengkap dan benar
d. Mendorong serta memotivasi Pelaku usaha dalam proses pendampingan PPH
e. Menjalin komunikasi secara intens selama proses pendampingan PPH
f. Membantu dan membimbing pelaku usaha dalam melengkapi dokumen persyaratan pernyataan
pelaku usaha
g. Berkomunikasi yang sifatnya solutif untuk membantu menyelesaikan permasalahan pelaku
usaha dalam proses pendampingan untuk mendapatkan serifikasi halal melalui pernyataan pelaku
usaha
h. Senantiasa berkomunikasi yang didasarkan pada akhlakul karimah.
#halalitubaik
Pencabutan Nomor Registrasi
Pendamping PPH
1.Tidak memenuhi persyaratan pendamping PPH;
2.Melakukan pelanggaran tugas sebagai pendamping
PPH;
3. Tidak melakukan Pendampingan PPH selama 2 (dua)
tahun berturut-turut;
4.Mengundurkan diri; atau
5.Meninggal dunia.
KETENTUAN TERKAIT
PELAKU USAHA MIKRO DAN
KECIL PADA PP 39/2021 PASAL 79
TENTANG
PENYELENGGARAAN
BIDANG JPH
Pasal79 PP 39/2021
PERNYATAANPELAKUUSAHA
Kriteria:
PELAKU KOMITE
P3H BPJPH
USAHA FATWA
5
BPJPH
1. Pelaku Usaha membuat akun, mempersiapkan data permohonan sertifikasi halal, dan bersama dengan Pendamping Proses produk Halal melengkapi
data permohonan, kemudian mengajukan permohonan sertifikasi halal dengan pernyataan pelaku usaha;
2. Pendamping proses produk halal melakukan verifikasi dan validasi atas pernyataan pelaku usaha;
3. BPJPH melakukan verifikasi dan validasi secara sistem terhadap hasil pendampingan proses produk halal dan menerbitkan STTD (Surat Tanda Terima
Dokumen);
4. Komite fatwa menerima hasil pendampingan proses produk halal yang telah terverifikasi secara sistem oleh BPJPH dan melakukan sidang fatwa untuk
menetapkan kehalalan produk;
5. BPJPH menerima ketetapan kehalalan produk dan menerbitkan sertifikat halal, dan pelaku usaha dapat mengunduh sertifikat halal dari SIHALAL
myhalalmyway
halalitubaik
Dokumen Persyaratan
No Jenis Dokumen Keterangan
1 Surat permohonan sertifikat halal Tersedia di SIHalal (terbentuk secara sistem)
2 Aspek legal: NIB Diisi di SIHalal (integrasi dengan OSS BKPM)
3 Dokumen penyelia halal
• Penetapan Penyelia Halal • Tersedia di SIHalal (terbentuk secara sistem)
• Salinan KTP • Diunggah di SIHalal
• Daftar riwayat hidup • Diisi di SIHalal
4 Nama produk Diisi di SIHalal dilengkapi dengan foto produk
5 Daftar nama bahan Diisi di SIHalal
6 Proses produk halal Diisi di SIHalal berupa deskripsi proses produk halal
7 Izin edar atau SLHS (jika ada) Diunggah di SIHalal
8 SJPH Tersedia di SIHalal (terbentuk secara sistem)
9 Akad/ikrar yang berisi pernyataan kehalalan produk dan Tersedia di SIHalal (terbentuk secara sistem)
digunakan dalam proses produk halal
myhalalmyway
halalitubaik
TERIMA KASIH
.