Anda di halaman 1dari 26

PENDAMPINGAN

DAN
PENDAMPING
PROSES PRODUK HALAL
(PPH)

Disampaikan pada Pelatihan Pendamping PPH


ISUE PENTING PERUBAHAN KEBIJAKAN JPH PADA PERPU 2/2022 ttg CIPTAKER

1. Dalam hal batas waktu penetapan kehalalan produk oleh MUI, MUI Provinsi, MUI Kab/Kota, atau
Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh selama 3 hari terlampaui, maka penetapan kehalalan produk
dilakukan oleh Komite Fatwa Produk Halal dengan batas waktu paling lama 2 hari (Pasal 33).
2. Dalam hal permohonan sertifikasi halal dilakukan oleh UMK melalui pernyataan halal, penetapan
kehalalan produk dilakukan oleh Komite Fatwa Produk Halal dengan batas waktu paling lama 1
(Pasal 33A).
3. Pendampingan PPH diselesaikan paling lama 10 hari sejak pengajuan sertifikat oleh UMK (Pasal
33A).
4. Komite fatwa produk halal dibentuk dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama dan terdiri
unsur ulama dan akademisi (Pasal 33B).
5. Pemerintah menjalankan tugas Komite Fatwa Produk Halal sampai dengan terbentuknya Komite
Fatwa Produk Halal (Pasal 63C).
6. Sertifikat halal terus berlaku sepanjang tidak terdapat perubahan komposisi bahan dan/atau
(Pasal 42).
7. Layanan penyelenggaraan JPH wajib menggunakan sistem elektronik terintegrasi yang
menghubungkan layanan pada BPJPH, LPH, MUI, MUI Provinsi, MUI Kab/Kota, MPU Aceh, Komite
Fatwa Produk Halal, dan Pendamping PPH (Pasal 52A).

w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI


Dasar Hukum Pendampingan Proses Produk Halal

• Berlandaskan pada UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal


dan Peraturan Pemerintah No 39, Tahun 2021 Pasal 139 dan 140, tentang
Penahapan Produk Makanan dan Minuman, produk pada sektor
makanan dan minuman untuk penahapan pengajuan sertifikasi halal
akan berakhir 17 Oktober 2024
.
• Percepatan sertifikasi untuk Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK)
didorong dengan menyegerakan fasilitasi melalui Pernyataan Pelaku
Usaha/Self Declare

• Untuk dapat melaksanakan self declare diperlukan


adanya Pendamping Proses Produk Halal
(Pendamping PPH) sesuai dengan PMA No 20
Tahun 2021, Pendamping PPH harus diawali
dengan Lembaga Pendamping PPH yang
menaungi para pendamping PPH.
Dasar Hukum
Amanat UU No. 33 Tahun 2014 dan UU No. 11 Tahun 2020
Peraturan
UU No. 33 Pemerintah,
UU No. 11 Peraturan Menteri
Tahun 2014
Tahun 2020 Agama, Keputusan
tentang Menteri Agama,
tentang
Jaminan Peraturan Badan,
Cipta Kerja Keputusan kepala
Produk Halal
Badan

Perpu No
PP NOMOR 39 TAHUN 2021
2 Tahun Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 150 TAHUN 2022 (Juknis
(Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal) 2022, Pendamping PPH dalam,Penentuan KewajibanBersertifikat
Cipta Kerja Halal Bagi Pelaku Usaha Mikkro dan Kecil yang berdasarkan
PMA NOMOR 20 TAHUN 2021 atas Pernyataan Pelaku Usaha)
(Sertifikasi Halal bagi Pelaku UMK)
Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 57 TAHUN 2021
KMA NOMOR 748 TAHUN 2021 (Kriteria SJPH)
(Jenis Produk yang Wajib Bersertifikat Halal)
KMA NOMOR 1360 TAHUN 2021 Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 57 TAHUN 2022
(Bahan yang Dikecualikan dari Kewajiban Bersertifikat Halal) Manual SJPH utk Pelaku Usaha Mikro dan Kecil

Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 58 TAHUN 2022


Pedoman Verivikasi dan Validasi Pendamping PPH

myhalalmyway
halalitubaik
Apakah PPH itu ?
Siapakah Pendamping PPH itu ?
Proses Produk Halal yang disingkat PPH
adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin
kehalalan Produk mencakup penyediaan bahan,
pengolahan, penyimpanan, pengemasan,
pendistribusian, penjualan, dan penyajian Produk. (PP No 39 Tahun 2021)

Pendamping PPH adalah Tenaga/Seseorang yang


melakukan proses verifikasi dan validasi
pernyataan kehalalan oleh Pelaku Usaha
Pendampingan
PPH

Pendampingan PPH adalah Kegiatan mendampingi


Pelaku Usaha mikro dan kecil dalam memenuhi
persyaratan pernyataan kehalalan Produk
Syarat Pendampingan PPH

1. Ormas & Lembaga 3. Instansi Pemerintah


2. PTN/PTS atau Badan Usaha selama
Keagamaan Islam
bermitra dengan Ormas,
Lembaga keagamaan Islam
Telah berdiri minimal 10 tahun berbadan hukum dan
Terakreditasi
Perguruan Tinggi
Memiliki minimal 5 orang ahli Memiliki unit yang
agama yang memahami Pendampingan menangani
syariat kehalalan Produk; dan PPH

Menyiapkan tenaga ahli


Memiliki unit yang menangani yang memiliki kompetensi
Pendampingan PPH relevan dengan tugas
Pendampingan PPH
Dokumen
1. Akta atau dasar hukum pendirian
Pendaftaran 2. Struktur Organisasi
3. Ijazah atau syahadah sebagai bukti keahlian terhadap syariat
kehalalan Produk
4. Data Identitas Pendamping PPH
5. Pernyataan Komitmen

Permohonan Pendaftaran Pendampingan PPH


Registrasi
Pendampingan PPH

Setelah diverifikasi BPJPHdan


telah memenuhipersyaratan
Kewajiban
Pendampingan PPH
Organisasi kemasyarakatan Islam atau lembaga keagamaan Islam yang berbadan
hukum dan/atau perguruan tinggi yang telah memiliki nomor registrasi,
mempunyai kewajiban:

1. melakukan rekrutmen pendamping PPH;


2. melakukan pembinaan dan evaluasi kinerja pendamping PPH;
3. menyampaikan laporan kinerja Pendampingan PPH kepada BPJPH; dan
4. membuat komitmen menjaga kerahasiaan data dan informasi yang disampaikan
Pelaku Usaha mikro dan kecil selama proses Pendampingan PPH berlangsung.
Siapakah
Pendamping PPH?
Pendamping PPH adalah orang perorangan yang:

melakukan proses pendampingan PPH.


Pendamping PPH harus memenuhi persyaratan:
a. warga negara Indonesia;
b. beragama Islam; .
c. memiliki wawasan luas dan
memahami syariat mengenai kehalalan Produk;
dan
d. memiliki sertifikat pelatihan pendamping PPH
e. berpendidikan paling rendah lulusan MA/SMA atau
sederajat
Persyaratan peserta pelatihan
pendamping PPH:
a. pas foto 3x4 dengan latar
belakang berwarna merah;
b. fotokopi KTP;
c. fotokopi ijazah atau syahadah.
d. Surat tugas/rekomendasi dari
lembaga
Pelatihan Pendamping PPH
Pelatihan pendamping PPH dilaksanakan oleh:
a. BPJPH;
b. Organisasi kemasyarakatan Islam atau lembaga keagamaan Islam yang
berbadan hukum dan/atau perguruan tinggi; atau
c. Instansi pemerintah atau badan usaha

Peserta yang telah lulus pelatihan pendamping PPH diberikan


sertifikat tanda lulus pelatihan pendamping PPH
Pendataan dan Registrasi
Pendamping PPH

Setelah Lulus dan mendapatkan sertifikat pelatihan


BPJPH  melakukan registrasi

Dalam hal peserta yang lulus pelatihan pendamping


PPH dari lembaga yang menyelenggarakan pelatihan
(di luar BPJPH) pengajuan permohonan registrasi
disampaikan oleh organisasi kemasyarakatan Islam
atau lembaga keagamaan Islam yang berbadan hukum
dan/atau Perguruan Tinggi kepada BPJPH.

Pendamping PPH yang telah diregistrasi


memiliki nomor registrasi pendamping
Dalam Melaksanakan Tugasnya, Pendamping PPH Harus
Menunjukkan Integritasnya dan Melaksanakan Kode Etik
Pendamping PPH

1. Melaksanakan tugas pendamping PPH sebagai ibadah kepada Allah SWT dan
Amanah umat yang harus dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.
2. Jujur dan berani dalam mengungkapkan data dan informasi yang terkait
dengan bahan-bahan yang haram, najis, syubhat sesuai dengan ilmu dan
pengetahuan yang dimiliknya untuk kepentingan hasil Pendampingan PPH
3. Obyektif, kritis, dan transparan dalam menganalisis dan menyimpulkan
temuan-temuan tanpa membuat tekanan kepada pihak Pelaku Usaha
4. Amanah dan dapat menjaga kerahasiaan Pelaku Usaha dan tidak
menyampaikan kepada pihak lain.
5. Teliti dan cermat dalam memeriksa data yang diperlukan dalam rangka
mencari kebenaran.
6. Tidak menerima suap.
7. Tidak menyalahgunakan hak dan wewenangnya sebagai Pendamping PPH.
8. Senantiasa menampilkan akhlakul karimah.
KOMUNIKASI PENDAMPING PPH

a. Membangun Relasi penuh dengan kesopanan dan Keramahan kepada Pelaku Usaha
b. Menyampaikan Maksud dan Tujuan Pendampingan PPH dengan baik
c. Menyampaikan informasi secara lengkap dan benar
d. Mendorong serta memotivasi Pelaku usaha dalam proses pendampingan PPH
e. Menjalin komunikasi secara intens selama proses pendampingan PPH
f. Membantu dan membimbing pelaku usaha dalam melengkapi dokumen persyaratan pernyataan
pelaku usaha
g. Berkomunikasi yang sifatnya solutif untuk membantu menyelesaikan permasalahan pelaku
usaha dalam proses pendampingan untuk mendapatkan serifikasi halal melalui pernyataan pelaku
usaha
h. Senantiasa berkomunikasi yang didasarkan pada akhlakul karimah.

#halalitubaik
Pencabutan Nomor Registrasi
Pendamping PPH
1.Tidak memenuhi persyaratan pendamping PPH;
2.Melakukan pelanggaran tugas sebagai pendamping
PPH;
3. Tidak melakukan Pendampingan PPH selama 2 (dua)
tahun berturut-turut;
4.Mengundurkan diri; atau
5.Meninggal dunia.
KETENTUAN TERKAIT
PELAKU USAHA MIKRO DAN
KECIL PADA PP 39/2021 PASAL 79
TENTANG
PENYELENGGARAAN
BIDANG JPH

Pelaku usaha mikro dan


Sertifikasi halal bagi kecil yang merupakan Pernyataan pelaku
pelaku usaha mikro usahaproduktif yang usahamikro dan kecil
dan kecil didasarkan memiliki kekayaan dilakukan
atas pernyataan bersih atau memiliki berdasarkan standar
hasil penjualan tahunan halal yang ditetapkan
pelaku usaha mikro
sesuaidengan oleh BPJPH.
dan kecil.
ketentuan peraturan
perundang- undangan.
Pasal 79 PP 39/2021
StandarHalal paling sedikit terdiri
atas:
Pernyataan pelaku a. adanya pernyataan pelaku Usaha yang
usahamikro dan berupa akad/ikrar yang berisi:
kecil berdasarkan
Standar Halal yang 1. kehalalan produk dan bahanyang digunakan; dan
ditetapkan oleh 2. ProsesProdukHalal
BPJPH.
b. adanya pendampingan PPH.

Pasal79 PP 39/2021
PERNYATAANPELAKUUSAHA

Kriteria:

• Produk tidak beresiko


• Bahan sudah pasti kehalalannya
• Prosesproduksi yang dipastikan
kehalalannya dan sederhana

Akad/Ikrar Halal PelakuUsahasetelah LOLOSverifikasi oleh


Pendamping PPH.
Alur Proses Sertifikasi Halal dengan Pernyataan Pelaku Usaha
1 2 3 4

PELAKU KOMITE
P3H BPJPH
USAHA FATWA
5

BPJPH

1. Pelaku Usaha membuat akun, mempersiapkan data permohonan sertifikasi halal, dan bersama dengan Pendamping Proses produk Halal melengkapi
data permohonan, kemudian mengajukan permohonan sertifikasi halal dengan pernyataan pelaku usaha;
2. Pendamping proses produk halal melakukan verifikasi dan validasi atas pernyataan pelaku usaha;
3. BPJPH melakukan verifikasi dan validasi secara sistem terhadap hasil pendampingan proses produk halal dan menerbitkan STTD (Surat Tanda Terima
Dokumen);
4. Komite fatwa menerima hasil pendampingan proses produk halal yang telah terverifikasi secara sistem oleh BPJPH dan melakukan sidang fatwa untuk
menetapkan kehalalan produk;
5. BPJPH menerima ketetapan kehalalan produk dan menerbitkan sertifikat halal, dan pelaku usaha dapat mengunduh sertifikat halal dari SIHALAL

myhalalmyway
halalitubaik
Dokumen Persyaratan
No Jenis Dokumen Keterangan
1 Surat permohonan sertifikat halal Tersedia di SIHalal (terbentuk secara sistem)
2 Aspek legal: NIB Diisi di SIHalal (integrasi dengan OSS BKPM)
3 Dokumen penyelia halal
• Penetapan Penyelia Halal • Tersedia di SIHalal (terbentuk secara sistem)
• Salinan KTP • Diunggah di SIHalal
• Daftar riwayat hidup • Diisi di SIHalal
4 Nama produk Diisi di SIHalal dilengkapi dengan foto produk
5 Daftar nama bahan Diisi di SIHalal
6 Proses produk halal Diisi di SIHalal berupa deskripsi proses produk halal
7 Izin edar atau SLHS (jika ada) Diunggah di SIHalal
8 SJPH Tersedia di SIHalal (terbentuk secara sistem)
9 Akad/ikrar yang berisi pernyataan kehalalan produk dan Tersedia di SIHalal (terbentuk secara sistem)
digunakan dalam proses produk halal

myhalalmyway
halalitubaik
TERIMA KASIH
.

Anda mungkin juga menyukai