- Ancaman militer, merupakan ancaman yang berdampak langsung pada ketahanan nasional.
(misalkan satelit surveilance militer Indonesia di hack dsb.)
- Ancaman Non militer, merupakan ancaman yang tidak berdampak langsung pada ketahanan
ansional ( misalnya ancaman moral seperti pornography, dan lain sebagainya)
Indikator keberhasilannya :
- ketersediaan perbaikan terus menerus
- menciptakan keunggulan kompetitif bagi penggunanya
- Peningkatan kinerja bagi pengguna IT
- Tercapainya tujuan penggunaan sistem
1. Cloud, AI, dan Machine Learning Percepat Inovasi Digital di Sektor Manufaktur
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali mengatakan bahwa
penyalahgunaan data pribadi konsumen masih dilakukan dari digitalisasi aktivitas
perekonomian.
Hatta mengatakan sejumlah institusi hukum hingga perusahaan bisa mengumpulkan data
pribadi, namun tak memiliki kemampuan untuk mengontrol. Akibatnya, konsumen bisa
menjadi pihak yang rentan terhadap kejahatan dunia maya akibat penyalahgunaan data yang
dikumpulkan.
Hatta juga mengatakan jika keberadaan transaksi digital bisa memengaruhi investasi.
Ketatnya persaingan pelaku digital juga berpotensi membuka pintu persaingan bisnis menjadi
tidak sehat dan maraknya kejahatan siber.
"Semakin ketatnya persaingan antar pelaku usaha yang berpotensi terjadinya persaingan
usaha tidak sehat serta semakin maraknya kejahatan siber yang berdampak pada masyarakat
dalam sistem transaksi secara elektronik," imbuhnya.
Sementara itu, Hatta mengatakan regulasi pemerintah belum bisa sepenuhnya melindungi
masyarakat. Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen belom secara
spesifik mengatur tentang perlindungan data pribadi.
Sementara itu, hingga saat ini Kemenkominfo masih melakukan pembahasan poin-poin
peraturan UU Data Pribadi bersama pemangku kebijakan antara lain kepolisian, kejaksaan,
Setneg, OJK dan Bank Indonesia.
Hatta mengkritisi UU Data Pribadi yang dianggap bersifat sektoral dan meminta
pemanfaatannya bisa lebih bijak.
"Misal sektor jasa keuangan terdapat peraturan OJK No.1 tahun 2013 tentang perlindungan
konsekuen sektor jasa keuangan bahkan secara spesifik terdapat ketentuan tentang
perlindungan terhadap konsumen pelayanan yang dikenal dengan impteknya yang diatur oleh
OJK no 13 tahun 2018 tentang operasi keuangan digital di sektor jasa keuangan," imbuhnya.
3. BSSN Ungkap Sejumlah Kerawanan Siber yang Jadi Ancaman Jelang Pemilu
Menurut Kaspersky, kapasitas data di seluruh dunia akan mencapai 175 zettabytes pada tahun
2025, meningkat 1,2 zettabytes pada 2010 saat 4G pertama kali digunakan secara global.
Keberadaan 5G diperkirakan 5G akan 100 kali lebih cepat dari 4G yang dipakai pada saat ini,
di mana itu memungkinkan berkat latensi yang rendah, sehingga sebanyak satu juta perangkat
didukung dalam jangkauan satu kilometer persegi.
"Dengan peningkatan dramatis dalam jumlah dan kecepatan transfer, tentu menjadi potensi
bagi perangkat yang terhubung dengan munculnya ekspansi alami dan aplifikasi ancaman.
Berbagai evolusi, pengembangan, dan konektivitas dalam sistem 5G akan membuka pintu
bagi berbagai ancaman," tutur Amin Hasbini, Head of Research Center, Global Research &
Analysis (GReAT) Team, Timur Tengah, Turki, dan Afrika dalam siaran persnya.
Kaspersky mengatakan kekurangan semacam itu dapat memungkinkan para pelaku kejahatan
siber merusak infrastruktur telekomunikasi, melumpuhkan, memata-matai atau mengalihkan
lalu lintasnya.
Persoalan keamanan dan privasi pengguna bukanlah hal baru. Isu ini sudah mencuat
sebelumnya dan itu akan jadi perhatian saat 5G muncul. Kaspersky menyebutkan
kecanggihan jaringan generasi kelima itu memungkinkan dapat mengumpulkan dan melacak
lokasi pengguna secara akurat.
Masalah lainnya adalah para penyedia layanan 5G akan punya akses luas ke sejumlah besar
data yang dikirim oleh perangkat pengguna, sehingga dapat menunjukkan apa yang benar-
benar terjadi di dalam rumah atau setidaknya menggambarkan lewat metadata di lingkungan
sekitar pengguna, sensor in-house, dan parameter internal.
Data tersebut, kata Kaspersky, dapat mengekspos privasi, memanipulasi, dan penyalahgunaan
data pengguna. Penyedia layanan juga dapat menjual data-data pengguna ke perusahaan lain
untuk kebutuhan iklan misalnya.
Adanya 5G memang bisa membantu penyebaran komunikasi, begitu juga perangkat yang
tidak dapat terhubung jaringan dengan pemantauan dan kontrol jarak jauh. Dengan banyak
sistem terkait dan terhubung tentu membantu konektivitas, namun juga dapat mengubah
infrastruktur non-kritis menjadi kritis dan karenanya memperluas sejumlah risiko.
Kedatangan 5G juga berdampak terjadinya revolusioner yang memberikan dorongan bagi
jalannya pengembangan teknologi, khususnya di bidang kota-kota pintar, jaringan listrik
cerdas, dan fasilitas pertahanan. 5G membuat perangkat jadi terhubung dan memberikan
kecepatan luar biasa ngebut.
Tetapi, di setiap potensi tersebut, 5G pun akan menarik perhatian pelaku ancaman siber,
seperti serangan DDoS skala besar, tantangan dalam melindungi jaringan canggih dari
perangkat yang segala terhubung. Bila ada kesalahan, maka berujung pada kelumpuhan
seluruh jaringan.
Kaspersky mengatakan ancaman-ancaman itu bisa diatasi dengan kerja sama antara
pemerintah dan para pemimpin industri dalam membawa teknologi 5G yang aman dan
nyaman, meningkatkan layanan dan kualitas hidup bagi masyarkaat di era smart city seperti
sekarang ini.
"Vendor hi-tech dan struktural pemerintahan harus bekerja sama dalam upaya mencegah
eksploitasi 5G oleh para aktor ancaman dan melestarikan fitur inovatifnya, demi kemajuan
teknologi dan peningkatan kualitas kehidupan di era saat ini," pungkas Hasbini.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan Tugas PKN “Tentang ancaman dibidang teknologi informasi” ini.
Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari
golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan
kami semoga tugas yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan
maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga
nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas
di kemudian hari.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
ii
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
3. BSSN Ungkap Sejumlah Kerawanan Siber yang Jadi Ancaman Jelang Pemilu. . 4
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6