Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Persoalan over kapasitas di Lembaga Pemasyarakatan perlu segera


ditangani apalagi saat ini di Indonesia masih berlangsung pandemic yang
belum tau kapan akan berakhir, apabila persoalan ini terus berlarut-larut
maka proses pembinaan terhadap narapidana tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya sehingga tujuan dari pemasyarakatan narapidana
tidak memberikan hasil yang maksimal.
Pandemic yang saat ini masih berlangsung di Indonesia dinamakan
COVID-19 atau Sars-CoV-2 adalah penyakit jenis baru adalah penyakit
jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak
(civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun hewan
yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui.
(Kemenkes, 2020).
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia
ke manusia melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara.
Orang yang paling beresiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak
erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19.
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui
cuci tangan teratur menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika
batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan
hewan liar serta menghindari kontak dengan siapapun yang menunjukkan
gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu,
menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di
fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat (Kemenkes, 2020).
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom

1
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan
gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam
dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrat pneumonia luas dikedua paru (Kemenkes, 2020).

2
BAB II
PERAN PETUGAS PEMASYARAKATAN DALAM MEMINIMALISIR
COVID-19 DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN

A. Upaya Petugas Pemasyarakatan Dalam Meminimalisir Covid-19


Di Lembaga Pemasyarakatan
Upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor dilakukan berdasarkan pada:
1. Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI No. HK.
02.01/Menkes/199/2020 Tentang Komunikasi Penanganan COVID-
19
2. Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. M.HH.PK.01.01.01-04 Tahun 2020 Tentang Penundaan
Sementara Pengiriman Tahanan Ke Rutan/Lapas Di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sebagai Upaya
Pencegahan Penyebaran Covid-19
3. Instruksi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. M.HH-02.OT.04.01 Tahun 2020 Tentang
Peningkatan Disiplin Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 Di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
4. Surat Edaran Sekretaris Jenderal No. SEK.03-OT.02.02 Tahun
2020 Tentang Pemberitahuan Berdinas Dari Rumah (Work From
Home) di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
5. Instruksi Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia No. PAS-08.OT.02/20 Tahun 2020
Tertanggal 17 Maret 2020 Tentang Pencegahan, Penanganan dan
Pengendalian COVID-19.
Adapun upaya pencegahan dan pengendalian yang di lakukan oleh
petugas Lapas Kelas IIA Bogor antara lain yaitu:

3
a. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor berkoordinasi dan
sinergi dengan Pemerintah Kota Bogor dalam Penerapan Protokol
Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19
b. Melaksanakan sosialisai pencegahan dan penanggulangan Covid-
19 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor dengan tujuan :
1) Memberikan pemahaman kepada petugas dan warga binaan
pemasyarakatan terhadap Virus Covid-19 di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor;
2) Mencegah penularan Virus Covid-19 di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor;
3) Sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan program
pencegahan Covid-19
c. Melaksanakan kegiatan pencegahan Covid-19 di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor, antara lain:
1) Membuat Banner dan Himbauan terkait pencegahan
penyebaran Covid-19
2) Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk
memberikan sosialisasi ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Bogor dengan Nomor surat W11.PAS.PAS4-UM.01.03-494
Tanggal 04 Maret 2020
3) Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan Thermal
Scanner kepada pengunjung atau petugas yang masuk ke
dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor
4) Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga binaan
pemasyarakatan tentang pencegahan penyebaran Covid-19
dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor secara berkala
terutama bagi tahanan yang baru kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 13 Oktober 2020
5) Melakukan sosialisasi dan internalisasi kepada jajaran
petugas Lapas Kelas IIA Bogor tentang Peningkatan Disiplin
Protokol Kesehatan dalam Era New Normal oleh Kalapas dan

4
jajaran Tim Klinik Lapas Kelas IIA Bogor pada tanggal 30
Oktober 2020
d. Melaksanakan tes Rapid dan Swab PCR bagi petugas dan warga
binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Bogor dengan tujuan antara lain:
1) Mengetahui petugas dan warga binaan pemasyarakatan yang
memiliki gejala suspek Virus Covid-19 di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor
2) Mencegah penularan Virus Covid-19 di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor
3) Sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan program
pencegahan penanggulangan Virus Covid-19
e. Melaksanakan Kegiatan pencegahan penanggulangan Virus
Covid-19 antara lain:
1) Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk
dapat memberikan bantuan berupa pemberian swab tes / PCR
bagi petugas dan warga binaan pemasyarakatan Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor dengan mengirim surat No.
W11.PAS.PAS4.UM.01.03-2742 tanggal 28 Oktober 2020
tentang Permohonan Bantuan Swab Tes Bagi Petugas Lapas
Kelas IIA Bogor
2) Pemeriksaan kesehatan bagi tahanan yang baru masuk ke
Lapas Kelas IIA Bogor dengan Melakukan rapid tes pada
bulan Oktober 2020 telah dilakukan pemeriksaan rapid tes
sebanyak 43 orang.
f. Melaksanakan koordinasi antara kantor wilayah dengan UPT
Pemasyarakatan dalam pencegahan dan penanggulangan Virus
Covid-19 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor dengan
tujuan antara lain:
1) Memberikan dukungan bagi UPT Pemasyarakatan dalam
rangka melakukan langkah-langkah pencegahan dan
penanggulangan Covid-19 sesuai ketentuan

5
2) Mencegah penularan Covid-19 di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Bogor
3) Memberikan laporan harian terkait data WBP dan petugas
yang terindikasi menderita Covd-19
4) Sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan program
pencegahan penanggulangan Covid-19.

6
BAB III
PENUTUP

Kegiatan upaya pencegahan COVID-19 di Lembaga


Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor berjalan dengan lancar, walaupun ada
beberapa kendala akibat stok masker, handscon, desinfektan di pasaran
sempat mengalami kelangkaan. Tujuan dan maksud diadakan upaya
pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Bogor yaitu diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran
COVID-19 yang menjadi pandemic Dunia sehingga kita bisa bebas dari
COVID-19 yang telah melemahkan kesehatan bahkan ekonomi menjadi
lemah. Semoga penyebaran COVID-19 dapat segera ditangani di
Indonesia. Kami dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor
Menyambut baik arahan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI,
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Sekretaris Jenderal
Kementerian Hukum dan HAM, Direktur Jenderal Pemasyarakatan agar
berupaya ikut serta dalam pencegahan pengendalian penyebaran COVID-
19. Segala sumbangsih yang dapat kami lakukan demi kebaikan bersama.
Demikian makalah “Peran Petugas Pemasyarakatan Dalam Meminimalisir
Covid-19 Di Lembaga Pemasyarakatan” di lingkungan Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor saya ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai