Anda di halaman 1dari 2

Bakal gantikan stefano Pioli, intip potensi yang akan digunakan AC Milan jika resmi dilatih oleh

Roberto De Zerbi. Siap ulangi masa emas era Ancelotti?

Masa depan Stefano Piolo di San Siro sendiri memang berada dalam ujung tanduk. Hal ini lantaran
dirinya telah gagal memberikan hasil maksimal untuk AC Milan sepanjang musin 2022-2023.

Usai mendapatkan juara Liga Italia pada musim lalu, penampilan AC Milan justru berbanding terbalik
dan sejauh ini terbilang kurang menjanjikan.

Total hingga pekan ke-21, AC Milan masih bertahan di peringkat 6 dengan total perolehan poin 38.
Hasil ini diperoleh dari total 11 kali kemenangan, 5 kali hasil imbang dan 5 kali kekalahan.

Rapor Stefano Pioli bersama AC Milan ini kian memburuk. Usai laga terakhir Liga Italia menelan
kekalahan 0-1 ketika menghadapi Inter Milan.

Imbas dari kekalahan itu, AC Milan semakin memperpanjang rekor butuk mereka yang selalu kalah
dari total empat pertandingan terakhir.

Mengingat buruknya performa AC Milan ini, nasib Stefano Pioli pun dalam ancaman dan masa
depannya kini hanya tinggal menghitung hari saja.

Di laman Football Italia disebutman bahwa pertandingan melawan Torino pada pekan ke-22 Liga
Italia dan Tottenham di babal 16 besar Liga Champions akan menjadi penentu nasib Pioli.

Jika dirinya gagal memnawa AC Milan kembali memperoleh kemenangan, dapat dipastikan karir
Stefani Pioli di San Siro ini akan selesai.

Sebagai pengganti, AC Milan sudah bersiap dengan Roberto De Zerbi yang memiliki track record
mentereng di Liga Italia ketika masih melatih Sassuolo.

Jika resmi dilatih oleh Roberto De Zerbi, akan seperti apa ya, formasi yang akan diterapkan oleh AC
Milan nanti?

Melansir dari situs Transfermakt, diketahui bahwa Roberto De Zerbi sering menggunakan taktik 4-2-
3-1 ketika melatih tim yang diasuhnya.

Jika mengacu pada performa AC Milan dalam beberapa musim ini, formasi 4-2-3-1 itu sudah sangat
familiar dengan klub Rossoneri.

Bahkan, saat menjuarai Liga Italia musim kemarin, AC Milan menggunakan pakem formasi pohon
natal tersebut bersama dengan Stefano Pioli.

Meskipun formasinya sama, tapi gaya bermain Roberto De Zerbi pasti berbeda dengan Stefano Piolo
yang begitu mengandalkan kekuatan di sisi sayap.

Sementara dalam taktik Roberto De Zerbi, para pemain ini dipaksa bermain sabar dan terus
mengalirkan bola lewat umpan-umpan pendek.

Deretan empat bek di lini pertahanan ini diwajibkan untuk terlibat aktif dalam bulid-up serangan dan
berperan mensirkulasikan bola pada lini tengah.

Tidak hanya itu, kehadiran dua gelandang di depan empat bek akan menjadi pilihan tambahan untuk
melepaskan umpan pada lini belakang. Mereka juga akan menjadi kunci progresi bola pada sepertiha
akhir.
Jika melihat dari daftar skuad AC Milan kini, gaya bermain dan taktik Roberto De Zerbi ini akan bisa
diterapkan.

Starting XI AC Milan pun sepertinya akan mengalami perubahan besar layaknua masa kepelatihan
Stefano Pioli dalam beberapa musim terakhir.

Pada posisi paling belakang, kuarter pertahanan akan diisi oleh Theo Hernandez, Pierre Kalulu,
Simon Kjaer dan Davide Calabria.

Formasi AC Milan Bersama Roberto De Zerbi

Keempat pemain bertahan AC Milan yang ditempati Theo Hernandez, Simon Kjaer, Davide Calabria,
dan Pierre Kalulu akan menjadi tembok kokoh untuk menahan gempuran pada gawang Mike
Maignan.

Di posisi gelandang bertahan, Sandro Tonali dan Ismael Bennacer akan jadi opsi sempurna dalam
menjalankan skema De Zerbi ball.

Kekuatan bertahan Ismael Bannacer plus akurasi umpan Sandro Tonali, membuat kini tengah AC
Milan akan memiliki punya banyak warna dalam membangun serangan demi serangan.

Untuk membantu penyerangan, trio Rafael Leao, Brahim Diaz dan Junior Messias akan menjadi
pilihan yang memungkinkan dari tim yang ada saat ini.

Rafael Leao masih menjadi sayap kiri. Sedangkan Brahim Diaz dengan insting golnya dan visi bermain
yang tinggi akan bermain di belakang penyerang utama sebagai gelandang serang.

Junior Messias sejauh ini selalu menjadi sayap kanan yang paling profuktif dalam tim AC Milan.
Tentu, dia akan melengkapi trio lini tengah Rossoneri pada era Roberto De Zerbi.

Dan, terakhir adalah posisi striker yang akan diisi oleh Olivier Giroud. Walaupun sudah memiliki
Divock Origi dalam daftar skuad saat ini, tetapi instig gol dan kemampuan finishing yang lebih baik
membuat Giroud menduduki kursi utama.

Anda mungkin juga menyukai