Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana Agar Lulus Psikotes?

Sama seperti ujian lain, tentunya Anda yang mengikuti psikotes ingin lulus
dengan hasil yang memuaskan. Namun, mengikuti psikotes berbeda dengan
ujian lain yang mungkin membutuhkan pemahaman atau hafalan di luar diri
seseorang. Dalam psikotes, yang dinilai adalah aspek dalam diri.

Karena itu, menurut Sugi Siswiyanti dalam bukunya Sukses Tempuh Tes
Psikotes, kunci sukses menghadapi psikotes bukan pada belajar tekun seperti
ujian bidang lain. Nilai jelek dalam psikotes bukan berarti Anda tidak pandai.
Namun, mungkin Anda tidak cocok mengisi suatu posisi yang Anda tuju.

Psikotes sendiri digunakan untuk menilai kondisi kejiwaan seseorang. Untuk


mengetahui hal tersebut, maka orang yang mengerjakan tes juga harus
menjawab sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi kejiwaan masing-masing.
Sebaiknya tidak dimanipulasi.

Jika ingin mendapatkan "nilai bagus" dalam psikotes, tentunya yang perlu
dibenahi adalah pola pikir dan kondisi kejiwaan masing-masing. Nah, untuk
mengetahui apakah ada perkembangan yang lebih baik, Anda bisa melatih diri
mengerjakan soal-soal psikotes lebih dari satu kali. Dari mengerjakan soal
psikotes berkali-kali ini, pola pikir seseorang bisa terbentuk menjadi lebih baik
dan mampu memecahkan masalah.

Berapa Nilai Psikotes yang Baik?


Beberapa situs dan literatur soal-soal memberikan informasi terkait nilai
psikotes yang dianggap baik dan lulus. Misalnya laman Tactical Police yang
menjelaskan nilai psikotes ideal untuk lolos menjadi calon polisi.

Dalam Tactical Police, dijelaskan bahwa nilai psikologi terwujud dalam skala 0-
100 dan dibagi ke dalam 4 kategori, yakni:

0-40: Kurang sekali


41-60: Kurang
61-80: Cukup
81-100: Baik
Dari antara kategori itu, nilai psikologi yang akan dinyatakan lulus dan
memenuhi syarat adalah 61 ke atas. Sementara di bawah itu terbilang tidak
memenuhi syarat (TMS).

Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, psikotes bukan ujian yang
harus mendapatkan nilai bagus seperti ujian biasa lain. Tujuan utama dari tes ini
adalah mengenali dan memahami kepribadian orang yang mengerjakan tes
sehingga sebaiknya tidak dimanipulasi. Jika dimanipulasi, bisa menimbulkan
dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari setelah Anda lolos seleksi.

Demikian contoh-contoh soal psikotes yang bakal sering detikers temui dalam
seleksi kerja maupun seleksi lainnya. Semoga bermanfaat membantu persiapan
Anda mengikuti psikotes!

Baca artikel detikjabar, "30 Contoh Soal Psikotes Beserta Cara Menjawabnya"
selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-6187505/30-contoh-soal-
psikotes-beserta-cara-menjawabnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai