Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

DESA SAMBIROTO KECAMATAN GAJAH


KABUPATEN DEMAK
AKHIR TAHUN ANGGGARAN
TAHUN 2022

PEMERINTAH DESA SAMBIROTO KECAMATAN


GAJAH KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Terlebih dahulu perkenankanlah kami panjatkan puji syukur kehadlirat Allah


SWT, atas limpahan karunia dan hidayahnya kami dapat menjalankan tugas sebagai
Kepala Desa Sambiroto Kecamatan Gajah, serta dapat menyampaikan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati Demak untuk Tahun anggaran
2022.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ini kami buat sebagai
pelaksanaan dari Peraturan Bupati Demak nomor 06 tahun 2010 tentang Pedoman
Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Sambiroto ini, kami
sampaikan kegiatan–kegiatan di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan yang kami laksanakan selama satu tahun anggaran 2022.
Dengan kekurangan dan keberhasilannya merupakan pedoman kegiatan
dalam pelaksanaan tugas yang akan datang dengan mengevaluasi dari keberhasilan
dan kekurangannya.
Sebagai akhir kata ijinkanlah kami menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu
tugas-tugas kami sebagai Kepala Desa Sambiroto.
Demikian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Sambiroto
Kecamatan Gajah Kabupaten Demak kami buat dengan segala kesalahan dan
kekurangannya kami mohon maaf, dan kiranya dapat di pergunakan sebagaimana
mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sambiroto, januari 2023

KEPALA DESA SAMBIROTO

AGUS SUKAMTO
DAFTAR ISI
Sampul
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................5
DASAR HUKUM..................................................................................................................5
GAMBARAN UMUM...........................................................................................................7
Kondisi Geografis..............................................................................................................7
Gambaran Umum Demografis...........................................................................................7
Batas Desa..........................................................................................................................7
Kondisi Sosial....................................................................................................................7
Kondisi Ekonomi...............................................................................................................8
BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA..........................9
2.1. Visi dan Misi...............................................................................................................9
2.2. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Desa.......................................................9
2.2.1. Potensi dan Masalah...........................................................................................11
Prioritas Pembangunan.....................................................................................................12
Pembangunan Sumber Daya Manusia.............................................................................12
2 KEWENANGAN DESA.................................................................................................14
URUSAN HAK ASAL USUL DESA.................................................................................14
Pelaksanaan Kegiatan.......................................................................................................14
1
PENDAHULUAN

DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4389);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan
Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4079);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4587) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
pemerintahan, antara Pemerintah, Pemerintah Derah Propinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Penetapan, dan Pengesahan badan
Permusyawaratan Desa (BPD) ( Lembaran Daerah Kabupaten Demak
Tahun 2007 Nomor 1 );
11. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 2 Tahun 2007 tentang Tata
Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengesahan, Pelantikan, Pemberhentian
Sementara dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Demak Tahun 2007 Nomor 2 );
12. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 9 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa,
Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa ( Lembaran Daerah
Kabupaten Demak Tahun 2007 Nomor 9);
13. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 35 tahun 2007 tentang Pedoman
Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
14. Peraturan Bupati Demak nomor 06 tahun 2010 tentang Pedoman
Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa.
GAMBARAN UMUM
Kondisi Geografis
Desa Sambiroto masuk wilayah Kecamatan Gajah dengan luas wilayah
Desa Sambiroto 1,32 km2. Jumlah penduduk sudah mencapai 3234 lebih jiwa
penduduk tetap. Namun dari keluasan wilayah yang begitu potensial saat ini
masih banyak sumber daya alam yang berpotensi belum digali saat ini. Letak
Geografis Desa Sambiroto berada di wilayah Timur Kabupaten Demak.
Keseharian masyarakat Desa Sambiroto adalah petani karena keadaan
wilayah Desa Sambiroto sebagian besar merupakan lahan pertanian.

Gambaran Umum Demografis


1. Jumlah Penduduk : 1.816 Jiwa
2. Jumlah Penduduk laki-laki : 925 Jiwa
3. Jumlah Penduduk Perempuan : 891 Jiwa
4. Jumlah Anak laki-laki : 223 Jiwa
5. Jumlah anak Perempuan : 210 Jiwa
6. Jumlah KK : 629 KK
7. Jumlah KK Miskin : 289 KK
8. Jumlah Pendudukan yang datang : 07 Jiwa
9. Jumlah Pendudukan yang pergi : 05 Jiwa
10. Jumlah Kelahiran : 21 Jiwa
11. Jumlah Kematian : 15 Jiwa

Batas Desa
- sebelah utara : Desa Banjarsari
- sebelah Timur : Desa Tanjunganyar
- sebelah Selatan : Desa Harjowinangun
- sebelah Barat : Desa Gedangalas

Kondisi Sosial
1. Jumlah sekolahan di Desa Sambiroto disesuaikan dengan Monografi
desa
2. TK = 1 unit
1. SD = 1 unit
2. SMP = 1 unit
3. SMA = - unit
4. SMK = - unit
5. Sekolahan lainnya………. = 1 unit
6. Penduduk usia Sekolah 355 jiwa, tingkat pendidikan :
7. Tidak pernah sekolah : 199 Jiwa
8. Belum sekolah : 383 Jiwa
9. Tidak Tamat SD : 178 Jiwa
10. Tamat SD/sederajat : 583 Jiwa
11. Tamat SLTP/sederajat : 435 Jiwa
12. Tamat SLTA/sederajat : 181 Jiwa
13. Tamat D1 : 4 Jiwa
14. Tamat D3 : 14 Jiwa
15. Tamat S1 : 37 Jiwa
16. Tamat S2 : 1 Jiwa
17. Tamat S3 : - Jiwa

Kondisi Ekonomi
Potensi ekonomi Desa Sambirotosangat beragam dimana mata pencaharian
penduduk adalah :
1. Petani : 508 jiwa
2. Buruh Tani : 508 jiwa
3. Pengusaha : 523 jiwa
4. Buruh Industri : 25 jiwa
5. Buruh Bangunan : 146 jiwa
6. Jasa Angkutan : 17 jiwa
7. Pedagang : 53 jiwa
8. PNS/ABRI : 9 jiwa
9. Pensiunan : 2 jiwa
10. Lainnya : 260 jiwa
BAB I
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

2.1. Visi dan Misi

VISI :
Terciptanya masyarakat Desa Sambiroto yang maju, damai ,adil, makmur
..................................................

MISI
1. Mengoptimalkan kinerja Pemerintah Desa;
2. Bersama-sama rakyat membangun Desa Sambirotobaik aspek jasmani
maupun aspek rokhani menuju masyarakat yang adil, makmur, sejahtera
lahir dan batin;
3. Mengembangkan hubungan yang sinergis antara umaro’ dengan ulama
serta masyarkat pada umumnya sehingga tercipta kehidupan masyarakat
yang harmonis;
4. Melayani, menerima, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat
Desa Sambiroto;
5. Melestariakan adat istiadat dan budaya asli desa;
6. Meningkatan Sumber Daya masyarakat;
7. Meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat;
8. Mewujudkan keamanan lingkungan;
9. Meningkatkan sarana prasarana dasar permukiman.

2.2. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Desa


Dalam rangka untuk mencapai visi pembangunan Desa Sambiroto Kecamatan
Gajah Kabupaten Demak, maka perlu ditertibkan strategi pembangunan untuk
mencapai prinsip dasar, pedoman bagi segenap stake holder sebagai berikut :
1) Strategi pemberdayaan, dimana pembangunan desa lebih ditekankan pada
peran masyarakat sebagai subjek pembangunan dari pada objek
pembangunan, daripada sebagai objek pembangunan.
2) Strategi keterpaduan, dimana langkah pembangunan desa harus
dikerjasamakan antar berbagai pihak sehingga memiliki tingkat sinergisitas
atau keterpaduan yang tinggi.
3) Strategi partisipatif dimana setiap langkah pembangunan desa didukung oleh
segenap masyarakt yang terlibat secara aktif sejak proses perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pemnfaatan.
4) Strategi pro public dimana setiap langkah pembangunan desa berorientasi
pada kepentingan masyarakat desa.
5) Strategi otonom dan desentralisasi, dimana pembangunan desa memberikan
kepercayaan dan kesempatan luas kepada desa bersama pelaksanaan,
pengawasan maupun pemanfaatan hasilnya.
Sejalan dengan upaya mendukung keberhasilan penerapan strategi
pembangunan desa tersebut, maka perlu pula untuk dirumuskan beberapa prinsip
pengelola pembangunan desa yaitu :
1) Prinsip akuntabilitas yaitu pengelola pembangunan desa harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
2) Prinsip transparansi yaitu pengelola pembngunan desa harus dilakukan secara
terbuka oleh masyarakat.
3) Prinsip akseptabilitas yaitu pengelola pembangunan desa harus dibangun
berdasarkan asas musyawarah sehingga memperoleh dukungan masyarakat.
4) Prinsip sustanaibilitas yaitu pengelola pembangunan desa harus memberikan
manfaat masyarakat secara berkelanjutan.
Arah Pembangunan desa adalah :
PROGRAM LINGKUP KEGIATAN
1. Peningkatan RT/RW/ 1. Membangun Badan Usaha Desa
PADes. Dusun/ penyewaan Molen dan plat cor
Kampung 2. Pengadaan peralatan teknologi
tepat guna
2. Peningkatan RT/RW/ 1. Penyuluhan dan Pembinaan
Partisipasi & Dusun/ Kamtibmas
Kesadaran Kampung 2. Pelatihan LINMAS
Masyarakat 3. Pelatihan Kader Pembangunan
Desa
3. Peningkatan RT/RW/ 1. Pengadaan sarana dan prasarana
Pemuda & Dusun/ olahraga
olah raga Kampung 2. Menyelenggarakan pertandingan
dan turnamen
3. Pelatihan ketrampilan, sablon,
menjahit & elektonik
4. Peningkatan RT/RW/ 1. Pembangunan jalan usah tani
pendapatan Dusun/ 2. Pembangunan saluran irigasi
petani Kampung 3. Peningkatan Organisasi pengelola
irigasi
5. Peningkatan RT/RW/ 1. Penyuluhan penyehatan
kesehatan Dusun/ lingkungan
lingkungan Kampung 2. Pemugaran perumahan
3. Penataan lingkungan

2.2.1. Potensi dan Masalah


POTENSI
NO UNSUR Uraian
MASALAH
Potensi 1. Kerukunan Tinggi
2. Punya dana simpan pinjam
1 PKK 3. Rata-rata ibu rumah tangga memiliki
kegiatan industri rumahan
Masalah Ada kesulitan pemasaran industri rumahan
Potensi Mempunyai Lokasi Strategis
Sumber daya manusia yang solid
2 BUMDes Sumber daya alam

Masalah dibutuhkan Dana untuk Modal BUMDes


Potensi Rumah
3 TOMA Penghasilan
Masalah Pemukiman Kumuh
Potensi Adanya SDM
Adanya Dana
4 PERANGKAT Adanya komitmen tinggi
Belum adanya dokumen
Masalah Perencanaan Desa Partisipatif
Potensi Adanya Peluang
5 LPM Adanya SDM
Masalah Pengembangan ekonomi kerakyatan
6 KARANG Potensi Adanya Potensi
TARUNA
Adanya Aktifitas
Jumlah Remaja
Masalah Remaja yang belum bisa bersinergi dengan
lingkungan
Potensi adanya hubungan dengan pemerintah
desa harmonis
7 BPD Komitmennya tinggi
Regulasi peraturan desa kuat
Masalah belum tergalinya sumber-sumber PAD desa
Potensi SDA ada
Adanya banyak saluran irigasi
8 LP Air Masalah Banyaknya saluran irigasi yang rusak
Lembaga Pengelola irigasi tidak ada
Diperlukan perbaikan saluran irigasi

Prioritas Pembangunan

Dalam pelaksanaan pembangunan membutuhkan adanya perhitungan yang


matang tentang apa yang akan menjadi prioritas pembangunan tertentu. Hal ini
dimaksudkan agar tercapai tingkat optimalisasi tertinggi dari manfaat berbagi
sumber daya desa yang terbats bagi tercapainya visi dan misi Desa Sambiroto
Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.
Prioritas pembangunan Desa Sambiroto Kecamatan Gajah Kabupaten
Demak .yang akan diletakkan pada pembangunan selama tahun 2022 adalah:

Pembangunan Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia memegang perananpenting dalam proses pembangunan.
Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia (SDM) maka semakin mendorong
kemajuan suatu negara atau daerah. Saat ini peran SDM lebih menonjol
dibandingkan modal fisik dalam proses pembangunan ekonomi. Pembangunan desa
harus memberikan prioritas utama dalam pembangunan SDM antara lain dengan
pendidikan dan pelatihan, kesehatan, perluasaan lapangan kerja, penanganan
kemiskinan dan sebagainya.
1.1 Pengembangan Ekonomi Rakyat
Pengembangan ekonomi rakyat pada intinya adalah mengelola seluruh potensi
ekonomi yang menguasai hajad hidup orang banyak dengan menerapkan prinsip
atau asas ekonomi kerakyatan. Pemerintah Kabupaten harus memberikan hak dan
kesempatankepada masyarakat luas untuk memiliki akses ekonomi secara
professional dan memperluas usaha ekonomi masyarakat secara kemitraan.
Pengembangan Ekonomi Pedesaan dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan
pendapatan masyarkat dan pengentasan kemiskinan di perdesaan.

1.2 Pengembangan Prasarana dan Sarana Dasar


Pengembangan infrastruktur diharapkan mampu mendukung prioritas
pembangunan lainnya khususnya pengembangan ekonomi kerakyatan dan
peningkatan kualitas SDM. Program pembngunan infrastruktur pada dasarnya adalah
pembangunan sarana dan prasarana yang mapu memberikan pelayanan guna
mendukung kegiatan ekonomi produktif, pelayanan social, kegiatan kemasyarakatan
dan meningkatkan aksesibilitas untuk menciptkan keterkaitan ekonomi antar
wilayah.

1.3 Pengembangan Tata Pemerintahan dan Kelembagaan Desa


Pengembangan esa tidak akan terlepas dari peran strategis pihak good
government yaitu pemerintah swasta dan masyarakat. Oleh karena itu senantiasa
perlu dikembangkan kapasitas pemerintah desa, agar semua pemangku kepentingan
pembangunan Desa SambirotoKecamatan Gajah Kabupaten Demak, dapat ikut
berpartisipasi dalam tahapan pembangunan, mulai perencanaan, pelaksanaan,
sampai pengawasan dan pemanfaatan hasil-hasil pembangunan.
2
KEWENANGAN DESA

URUSAN HAK ASAL USUL DESA


Berdasarkan Undang – undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang dimaksud Desa adalah Kesatuan masyarakat
Hukum yang memiliki batas–batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan
adat istiadat setempat yang diakui Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Dalam kontek penyelenggaraan Pemerintahan Desa, dalam
melaksanakan tugas pelayanan, pembangunan desa, serta pembinaan
masyarakat maka desa selain memiliki sumber Pendapatan Asli Desa sesuai
dengan Undang–undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, Desa juga berhak untuk mendapatkan Alokasi Dana Desa Umum
yang diterima oleh Daerah.
Di era Otonomi, Pemerintahan Desa Sambiroto juga melaksanakan
kegiatan Otonomi tersebut. Indikatornya adalah penggalian potensi desa yang
ada. Namun usaha tersebut masih jauh dari harapan Pemerintah Desa
Sambiroto karena masih kurangnya faktor pendanaan, SDM, pendapatan
masyarakat desa serta Pendapatan Asli Desa Sambiroto yang hingga sampai
saat ini mengandalkan tanah Kas desa.

Pelaksanaan Kegiatan
Program–program pembangunan Desa dilakukan dengan Usulan–
usulan dari tingkat RT yang di musyawarahkan. Dan ditampung pada
kegiatan Dusun. kemudian antar usulan–usulan dari Dusun tersebut
dibawa dalam Musrenbangdes .
Semua program kegiatan ini dijadikan Bank Data Kegiatan
Pembangunan berkala. Kegiatan pembangunan fisik untuk Desa Sambiroto
masih sekitar sarana dan prasarana yang mengacu pada Dokumen
Musrenbangdes. Dari Pemerintah Desa hanya menampung/menjembatani
kemudian usulan tersebut di masukan dalam Agenda Pembangunan. Dan
yang lebih penting lagi adalah melihat Keuangan yang ada. Karena Faktor
ini mendukung sepenuhnya dari berbagai kegiatan yang ada. Setelah
semua kegiatan sarana dan prasarana desa sukses dilaksanakan, barulah
kegiatan Non fisik dikerjakan. [tertuang dalam Dokumen Musrenbangdes].
Semua Program ini sukses sepenuhnya harus didukung dengan Profesional
dan tidak melanggar ketentuan. Karena semua kegiatan ini harus
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak khususnya Masyarakat,
instansi–instansi terkait yang ada serta Pemerintah Kabupaten Demak
pada umumnya.

1. Tingkat Pencapaian
Keberhasilan suatu pembangunan didesa tidak lepas dari peran
serta masyarakat, Dengan dukungan swadaya pun belum mampu atau
belum bisa diukur berhasil apabila pelaksanaan pembangunan tersebut
hanya mengandalkan swadaya. Intinya harus ada kebersamaan, saling
pengertian, saling percaya dan saling mempunyai dan rasa memiliki.
Di Desa Sambiroto tingkat pencapain pembangunannya yang paling
menonjol adalah Pelaksanaan kegiatan dana–dana ADD dan PNPM-MD.
Karena dana tersebut cukup lumayan dan dukungan swadayanya masih
berjalan saat pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan. Kontribusi masyarakat
juga banyak. Sedangkan pelaksanaan dana ADD dirasa belum optimal. Hal
ini terjadi karena dana ADD dananya terbatas. Penggunaanya dana ADD
diperuntukan untuk pemeliharaan–pemeliharaan serta pekerjaan baru
tetapi skala kecil.
Tingkat Pencapaian pelaksanaan program PNPM-MD melebihi 100
%, karena dari tim Pelaksana Kegiatan untuk kegiatan PNPM-MD masih
bisa untuk pengembangan–pengembangan di sekitar lokasi kegiatan
tersebut. Dana ADD tingkat pencapaian pelaksanaanya ditopang dengan
PAD, namun mengingat Pendapatan Asli Desa Sambiroto masih kecil
pelaksanaan APBDesa masih jauh dari perencanaan .

2. Satuan Pelaksanaan kegiatan Desa


Dalam Susunan Organisasi dan Tata kerja Pemerintahan Desa
Sambiroto, pelaksanaanya mengacu pada Peraturan Bupati Kabupaten
Demak. Mengingat Luas wilayah Desa yang sedang, maka Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Sambiroto menggunakan pola
Minimal. Semua pelaksanaan kegiatan pemerintahan sesuai aturan yang
berlaku. Dari Kepala Desa hingga ke RT/RW berjalan dengan baik. Begitu
juga dengan Lembaga – lembaga Desa yang ada.
Pelaksanaan kegiatanya sesuai pekerjaanya masing – masing
yang telah diatur menggunakan Susunan Organisasi dan Tata kerja Tahun
2010.
Selain itu dalam pelaksanaan Pemerintahan Desa dilaksanakan
berdampingan dengan antara Pemerintah Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) yang terdiri dari :

No Nama Jabatan

1 Moh Shobirin Ketua

2 Muchtar Wakil Ketua

3 Moh Kholiq Sekretaris

4 Sa’adah Mardiyah Anggota

5 Siti Khotimah Anggota

Sebagai pelaksana pembangunan desa yaitu Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa


(LKMD) yang terdiri dari :

No Nama Jabatan

1 SOKIB Ketua

2 SUJALAL Sekretaris

3 MUNAWAR Bendahara

4 SLAMET S. Agama

5 MAFTUKIN S. Pend.& Pemb. Peremp.

6 MUSTOFA S. Pemuda OR & Kes.

7 ANA MUFIDAH S. Pembangunan & Perk

8 NUR ALI S. Pendidikan & Penerangan

9 NGATEMIN S. Kamtibmas

10 MOH THOLIB S. Lingkungan Hidup & Kesra

Sebagai Pelaksana pemerintahan desa di wilayah Desa Sambiroto terbagi


menjadi 17 Rukun Tetangga (RT) dan 3 Rukun Warga (RW) dengan ketuanya
sebagai berikut :
No Nama Jabatan
1 Nur Kamid Ketua RW 01

2 Supingin Ketua RT 01

3 Sumarto Ketua RT 02

4 Subandi Ketua RT 03

5 Suwandi Ketua RT 04

6 Sudarman Ketua RT 05

7 Samsudin Ketua RT 06

8 Sujono Ketua RW 02

9 Jamiran Ketua RT 01

10 Arif Saifudin Ketua RT 02

11 Mustain Ketua RT 03

12 Madenur Ketua RT 04

13 Sugiyanto Ketua RT 05

14 Aziz Khakim Ketua RT 06

15 Muh Abda’i Ketua RW 03

16 Suyanto Ketua RT 01

17 M. Nasirun Ketua RT 02

18 Moh Sodiq Ketua RT 03

19 Hasanudin Ketua RT 04

20 Solekun Ketua RT 05
1. Data Perangkat Desa
Data Perangkat Desa berdasarkan Peraturan Desa Sambiroto
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kepala Desa dan Perangkat Desa Sambiroto adalah :
No Nama Jabatan
1 Agus Sukamto Kepala Desa
2 Sodikin Kasi Pelayanan
3 Muslichun AT Kaur Perencanaan
Kaur tatausaha dan
4 Moch Suja’i Umum
5 Nur Sholeh Kaur Keuangan
6 Waluyo Kasi Pemerintahan
7 Wagiman Kasi Kesejahteraan

2. Alokasi dan Realisasi Anggaran


Dalam APBDes Desa Sambiroto direncanakan sesuai APBDes
adalah
ANGGARAN REALISASI
1. Pendapatan Desa Rp 1.973.201.900,00 1.972.635.737,00
2. Belanja Desa Rp 2.030.061.033,00 1.981.366.077,00
Surpuls/Defisit Rp (56.859.133,00) (8.730.340,00)
3. Pembiayaan
a. Penerimaan Pembiayaan Rp 66.859.133,00 0,00
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp 10.000.000,00 0,00
Selisih Pembiayaan (a-b) Rp 56.859.133,00 0,00
SILPA Rp 0,00 (8.730.340,00)

hal ini dikarenakan :


a. Perencanaan yang valid
b. Pelaksanaan anggaran sesuai prencanaan
3. Proses Perencanaan Pembangunan
Dalam melaksanakan proses perencanaan pembangunan
dilaksanakan berdasarkan asas Button Up atau perencanaan
berdasarkan usulan yang berasal dari masyarakat berdasarkan
skala prioritas, hal ini dilaksanakan dengan melaksanakan
Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes)
serta mengadakan Musyawarah Desa (Musdes) yang
dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dan skala prioritas
dalam pembangunan.
4. Permasalahan
1. Kualitas kesehatan lingkungan permukiman dan perumahan
rendah
2. Kurangnya kepedulian dan rendahnya derajat kesadaran
masyarakat dalam hal kamtibmas.
3. Masih rendahnya kesempatan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desa.
4. Pengembangan aktualisasi Karang Taruna belum didukung
dana yang memadai.
5. Pengelolaan saluran irigasi belum optimal.
6. PAD sangat kecil.
7. BUMDes belum bias bersinergi dengan baik.
BAB IV

TUGAS PEMBANTUAN

Tugas pembantuan yang diterima dari pemerintah Kabupaten Demak


adalah pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang
dilaksanakan oleh perangkat desa per kering. Dimana pemerintah desa sebagai
pelaksana tugas pembantuan mendapatkan bagi hasil dan perangkat desa
sebagai petugas pemungut mendapatkan upah pungut.

BAB V
URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

A. BATAS DESA
1. Sengketa Batas Desa
Batas desa merupakan batas wilayah administratif didalam
pemerintahan desa yang dikuatkan dengan perundang- undangan
yang berlaku. Berikut disampaikan Batas- batas Desa Sambiroto;
- sebelah utara : Desa Banjarsari
- sebelah Timur : Desa Tanjung anyar
- sebelah Selatan : Desa Harjowinangun
- sebelah Barat : Desa Gedangalas
Untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul akibat
perbatasan desa diantara beberapa desa yang berkepentingan
diadakan sosialisasi.
2. Penyelesaian yang dilakukan
Didalam kehidupan bermasyarakat permasalahan sangat
komplek dan bervariasi. Jenis permasalahan akibat batas desa
di Desa Sambiroto belum ada permasalahan yang menonjol.
Karena di masing- masing desa sudah ada sosialisasi diantara
beberapa desa kepada masyarakat. Untuk menjaga hal- hal
yang tidak diinginkan maka Pemerintah Desa Sambiroto
mengadakan Sosialisasi pada masyarakat tentang batas desa
dan yang sejenisnya.
3. Satuan Pelaksanaan Kegiatan
Untuk tugas yang pembantuan dalam mengantisipasi
permasalahan batas desa, pihakPemerintah Desa memberikan
tugas kepada perangkat desa dan dibantu masyarakat desa
setempat yang berkepentingan dengan hal tersebut, di desa di
bentuk tim untuk melaksanakan suatu kegiatan baik yang
dikerjasamakan maupun yang bekerja didalam desa. Tim – tim
tersebut bekerjasama dengan instansi yang terkait dalam
bidangnya masing- masing. Tim desa terdiri dari Perangkat
desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, BPD, LPMD dan
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan. Untuk
menguatkan Tim tersebut Kepala Desa membuat Keputusan
Desa tentang pengangkatan Tim tersebut.

Demikian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) Tahun


2022 Desa Sambiroto disusun, semoga dengan LPPD ini tingkat pelaksanaan
kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Desa Sambiroto,
dapat didiskripsikan secara realibel dan bertanggungjawab

KEPALA DESA SAMBIROTO

AGUS SUKAMTO

Anda mungkin juga menyukai