Anda di halaman 1dari 59

KEPUTUSAN DIREKTUR PENGAWASAN PEREDARAN PANGAN OLAHAN

DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN


BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: HK.02.02.54.543.12.21.18

TENTANG
STANDAR PELAYANAN
DIREKTORAT PENGAWASAN PEREDARAN PANGAN OLAHAN

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan pelayanan pada Direktorat


Pengawasan Peredaran Pangan Olahan;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Direktur Pengawasan Peredaran Pangan Olahan tentang
Standar Pelayanan Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5360);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2019 tentang
Keamanan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 249; Tambahan Lembaran Negara
Nomor 6442);

5. Peraturan...

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-2-

5. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6617);
6. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan
Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan;
8. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 27 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Publik
di Lingkungan Badan Pengawas;
9. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 26 Tahun 2018 tentang Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Obat dan Makanan;
10. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 10
Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk
Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Obat dan Makanan;
11. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 21
Tahun 2021 tentang Penerapan Sistem Jaminan
Keamanan dan Mutu Pangan Olahan di Sarana
Peredaran.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR PENGAWASAN PEREDARAN


PANGAN OLAHAN TENTANG STANDAR PELAYANAN
DIREKTORAT PENGAWASAN PEREDARAN PANGAN OLAHAN

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-3-

Kesatu...
Kesatu : Menetapkan Standar Pelayanan Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan sebagaimana yang tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan Direktur Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan ini.

Kedua : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 01 Desember 2021
DIREKTUR PENGAWASAN PEREDARAN
PANGAN OLAHAN,

RATNA IRAWATI

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-4-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR PENGAWASAN
PEREDARAN PANGAN OLAHAN.
NOMOR HK.02.02.54.543.12.21.18
TENTANG STANDAR PELAYANAN
DIREKTORAT PENGAWASAN PEREDARAN
PANGAN OLAHAN.

1. Pengajuan Surat Keterangan Ekspor


A. Pengajuan Surat Keterangan Ekspor (Service Delivery)
No Komponen Uraian
1 Produk Surat Keterangan Ekspor (SKE)
2 Persyaratan Umum Memiliki akun yang dapat diakses melalui
single sign on pada laman resmi pelayanan
SKE Badan Pengawas Obat dan Makanan atau
laman resmi lembaga national single window.
Persyaratan 1. Pangan Olahan yang Telah Memiliki
khusus atau Nomor Izin Edar BPOM
Persyaratan Teknis a. Izin Edar Pangan Olahan/dokumen
Produk registrasi pangan olahan;
b. surat pernyataan perbedaan produk
lokal dan ekspor;
c. surat perjanjian kerja sama antara
produsen dan eksportir (jika eksportir
berbeda dengan produsen);
d. sertifikat analisa dari laboratorium
terakreditasi atau sertifikat analisa
dari laboratorium produsen;
e. Sertifikat analisa 3-
monochloropropane-1,2-diol (3-MCPD

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-5-

(untuk produk Hydrolized Vegetable


Protein, Isolated Soy Protein, Soy
Sauce), kecuali ada bukti pernyataan
dari pembeli bahwa negara tujuan
ekspor tidak mensyaratkannya;
f. Sertifikat Genetically Modified
Organism (GMO) (untuk produk dan
hasil olah dari kedelai, jagung, tomat,
kentang), kecuali ada bukti
pernyataan dari pembeli bahwa
negara tujuan ekspor tidak
mensyaratkannya;
g. Sertifikat halal apabila
mencantumkan logo halal pada label/
kemasan produk;
h. Sertifikat analisa dan hasil
perhitungan Informasi Nilai Gizi (ING)
jika pada label ekspor mencantumkan
Informasi Nilai Gizi;
i. foto kemasan produk ekspor;
j. faktur (invoice);
k. packing list.

2. Pangan Olahan Belum Memiliki Nomor


Izin Edar BPOM
a. spesifikasi produk, yang memuat:
deskripsi/komposisi/ingredient,
karakteristik fisika/kimia/
mikrobiologi, kemasan, penggunaan
/aplikasi, penyimpanan, masa
kedaluwarsa, dan cara penyimpanan;
b. surat perjanjian kerja sama antara
produsen dan eksportir (jika eksportir

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-6-

berbeda dengan produsen);


c. sertifikat analisa dari laboratorium
terakreditasi;
d. sertifikat analisa 3-
monochloropropane-1,2-diol (3-MCPD
(untuk produk Hydrolized Vegetable
Protein, Isolated Soy Protein, Soy
Sauce), kecuali ada bukti pernyataan
dari pembeli bahwa negara tujuan
ekspor tidak mensyaratkannya;
e. sertifikat Genetically Modified
Organism (GMO) (untuk produk dan
hasil olah dari kedelai, jagung, tomat,
kentang), kecuali ada bukti
pernyataan dari pembeli bahwa
negara tujuan ekspor tidak
mensyaratkannya;
f. sertifikat halal apabila mencantumkan
logo halal pada label/ kemasan
produk;
g. sertifikat analisa dan hasil
perhitungan Informasi Nilai Gizi (ING)
jika pada label ekspor mencantumkan
Informasi Nilai Gizi;
h. hasil audit cara produksi pangan
olahan yang baik dari BPOM atau
UPT atau surat persetujuan
pendaftaran pangan industri rumah
tangga;
i. bukti penjualan lokal berupa surat
pesanan atau invoice untuk bahan
pangan dan/atau bahan tambahan
pangan yang mengajukan Certificate

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-7-

of Free Sale;
j. izin pencantuman logo halal, jika
mencantumkan logo halal pada
label/kemasan produk;
k. foto kemasan produk ekspor;
l. faktur (invoice);
m. packing list.

3. Kemasan Pangan
a. deskripsi produk yang memuat
spesifikasi lengkap dari Kemasan
pangan yaitu bahan penyusun
kemasan pangan dapat berupa:
b. bahan kontak pangan dapat berupa
kaca, resin penukar ion, logam dan
paduan logam, kertas dan karton,
plastik, selulosa teregenerasi, silikon,
kain, lilin, kayu; dan/atau
c. zat kontak pangan dapat berupa
pewarna, pemlastis, pengisi, perekat,
curing agent, antioksidan, atau
pensanitasi;
d. sertifikat analisa dapat berupa
certificate of analysis dan hasil uji
migrasi yang berlaku paling lama 2
(dua) tahun sejak diterbitkan dan
berasal dari laboratorium terakreditasi;
e. invoice dan packing list, dan/atau
sertifikat ISO 22000.
f. contoh scan produk kemasan pangan;
g. certificate of compliance/self
declaration;
h. material safety data sheet; dan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-8-

i. certificate of origin jika produk re-


ekspor atau yang produsennya berasal
dari negara lain

4. Persyaratan mengacu pada Peraturan


Badan Pengawas Obat dan Makanan
yang mengatur mengenai keamanan,
mutu, manfaat, gizi, dan label pangan
olahan.
3 Prosedur a. Pemohon melakukan pendaftaran akun
pengajuan melalui e-bpom.pom.go.id.
b. Apabila akun telah terverifikasi dapat
langsung digunakan oleh Pemohon.
c. Pemohon melakukan pengajuan SKE
dengan menginput dan mengupload data
sesuai persyaratan.
d. Pemohon melakukan pembayaran sesuai
Billing ID.
e. Setelah dilakukan validasi pembayaran
oleh sistem maka akan otomatis bisa
dilakukan evaluasi dokumen oleh
evaluator.
f. Apabila dokumen tidak lengkap maka
akan ditolak dan dikembalikan kepada
Pemohon untuk dilengkapi (maksimal
tolakan adalah 3 kali).
g. Apabila dokumen telah lengkap dan benar,
maka akan dilakukan tindak lanjut
berupa rekomendasi penerbitan SKE.
4 Jangka waktu Maksimal 1 (satu) hari kerja sejak dokumen
pelayanan dinyatakan lengkap dan benar.
5 Biaya pengajuan Biaya evaluasi dan penerbitan SKE
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-9-

Tahun 2017 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis


Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang
berlaku pada Badan Pengawas Obat dan
Makanan, yaitu Rp50.000,- per item produk.
Dikecualikan untuk UMKM diberlakukan Tarif
PNBP Rp.0,- yang akan diberlakukan setelah
revisi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2017 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Badan
Pengawas Obat dan Makanan terbit.
6 Penanganan Pengaduan terhadap layanan dapat
pengaduan, saran disampaikan melalui:
dan masukan a. Petugas yang ada di loket pelayanan atau
kotak saran di Gedung B Badan Pengawas
Obat dan Makanan
b. Surat yang ditujukan kepada Direktur
Pengawasan Peredaran Pangan Olahan,
Gedung B, Jl. Percetakan Negara No. 23,
Jakarta Pusat
c. Email: peredaranpangan@pom.go.id/
peredaranpangan@gmail.com
d. Telepon/Fax: 021-4244691 ext 1325
e. Whatsapp: 081380658989

B. Pengajuan Surat Keterangan Ekspor (Manufacturing)


No Komponen Uraian
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-10-

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor


227, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5360);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun
2019 tentang Keamanan Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 249; Tambahan
Lembaran Negara Nomor 6442);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6617);
6. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017
tentang Badan Pengawas Obat dan
Makanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2014 tentang Pedoman Standar
Pelayanan;
8. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 27 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Publik di
Lingkungan Badan Pengawas;
9. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-11-

dan Makanan Nomor 26 Tahun 2018


tentang Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik Sektor Obat dan
Makanan;
10. Peraturan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Obat dan
Makanan.
2 Sarana Prasarana Sarana dan prasarana yang digunakan oleh
/Fasilitas Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan dalam penyelenggaraan pelayanan
publik untuk memberikan informasi kepada
pelaku usaha adalah:
1. Leaflet
2. Banner
3. Papan pengumuman berjalan yang
terdapat di Ruang Pelayanan Publik
4. Subsite Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan. Yaitu:
peredaranpangan.pom.go.id.
5. Website SKI/SKE/SAS Pangan:
e-bpom.pom.go.id.
6. Kontak pengaduan yang dimiliki oleh
Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan.
7. Ruang tunggu pendaftar di Ruang
Pelayanan Publik.
8. Ruang konsultasi pendaftar di Ruang
Pelayanan Publik.
9. Charging Box pada Ruang Pelayanan
Publik.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-12-

10. Sistem Antrian elektronik pada Ruang


Pelayanan Publik.
11. Pojok Komputer di Ruang Pelayanan
Publik.
12. Sarana dan prasarana pendukung
lainnya berupa:
▪ Toilet di Ruang Pelayanan Publik
▪ Ruang Laktasi
▪ Area parkir
▪ Kantin
▪ Tempat penitipan anak
▪ Tempat fotokopi
▪ Klinik
▪ Masjid
13. Sarana dan prasarana bagi Pelanggan
dengan kebutuhan khusus/kelompok
rentan seperti:
▪ Parkir khusus ditandai dengan area
berwarna kuning
▪ Kursi roda dan petugas khusus yang
mendampingi
▪ Toilet khusus
▪ Loket layanan prioritas
▪ Step lobby/ramp bagi pengguna kursi
roda

3 Jumlah Pelaksana Petugas Perekomendasi: 2 orang


Penyelenggaraan Petugas Penindaklanjut: 2 orang
Petugas Pelayanan Evaluasi dan Konsultasi:
13 orang
Petugas Help Desk Akun: 2 orang
Petugas Loket Pengambilan Surat: 4 orang
4 Kompetensi Pendidikan Formal:
Pelaksana 1. Magister: 2 orang
Penyelenggaraan 2. S1-Apt: 8 orang

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-13-

3. Sarjana: 8 orang
4. Diploma III: 3 orang
5 Pengawasan Pengawasan internal dalam pelaksanaan
Internal Pelayanan Publik Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pengawasan internal
dilaksanakan oleh atasan langsung dan/atau
Inspektorat Utama Badan Pengawas Obat dan
Makanan
6 Jaminan Pelayanan publik yang diselenggarakan di
Pelayanan lingkungan Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan dilaksanakan sesuai dengan
jaminan pelayanan berdasarkan kerangka
dan prosedur yang terdiri atas:
1. jenis pelayanan;
2. waktu penyelesaian;
3. biaya/tarif; dan
4. produk layanan.
Waktu penyelesaian penyelenggaraan
pelayanan publik Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan merupakan waktu
paling lama yang ditetapkan untuk
menerbitkan produk layanan setelah
dokumen dinyatakan lengkap dan benar.
Biaya/tarif yang dimaksud merupakan biaya
yang harus dibayar sebagai Penerimaan
Negara Bukan Pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
Pembayaran biaya/tarif dilakukan sebelum
permohonan pelayanan publik diproses. Jika
dalam hal permohonan pelayanan ditolak
karena pemohon tidak dapat melengkapi

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-14-

persyaratan sesuai ketentuan peraturan


perundang-undangan, maka biaya yang
sudah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali
7 Jaminan Pemohon yang mengajukan permohonan
Keamanan dan Pelayanan Publik di lingkungan Direktorat
Keselamatan Pengawasan Peredaran Pangan Olahan
Pelayanan diberikan perlakuan sebagaimanamestinya
untuk mendapatkan rasa aman, bebas dari
bahaya, dan risiko keragu-raguan
8 Monitoring dan A. Monitoring
Evaluasi 1. Audit Eksternal, dilaksanakan oleh
pihak ketiga setahun sekali;
2. Audit Eksternal Reformasi Birokrasi
dilaksanakan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi setahun sekali;
dan
3. Audit Internal, dilaksanakan oleh Tim
Auditor Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan setahun
sekali;

B. Evaluasi
1. Rapat Tinjau Manajemen (RTM)
dilaksanakan 2 kali dalam setahun,
bertujuan untuk mengevaluasi hal-
hal yang bersifat mendesak untuk
segera ditindaklanjuti, seperti hasil
penerapan Sistem Manajemen Mutu
(SMM), pelayanan perizinan terkait
persyaratan, kebutuhan sumber daya
serta pencapaian sasaran mutu, dll;
2. Pemberian Reward untuk mengetahui

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-15-

tingkat kinerja staf pelaksana secara


periodik. Penilaian dilaksanakan oleh
Tim Penilai Reward setiap 1 bulan
sekali dan hasil penilaiannya
diumumkan pada saat pelaksanaan
sosialisasi Employee of the Month
(EOM) serta memperoleh piagam
penghargaan dan fasilitas sesuai
Pedoman EOM;
3. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
oleh Inspektorat Badan Pengawas
Obat dan Makanan setahun sekali;
4. Survei Kepuasan Masyarakat
dilaksanakan oleh Direktorat
Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan 1 atau 2 tahun sekali;
5. Membuat Laporan Internal Direktorat
Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan setiap tri wulan dalam
setahun;
6. Membuat Laporan Tahunan
Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan setiap tahun;
7. Membuat Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Deputi Bidang Pengawasan Pangan
Olahan setiap tahun;

2. Pengajuan Surat Keterangan Impor


A. Pengajuan Surat Keterangan Impor (Service Delivery)
No Komponen Uraian
1 Produk Surat Keterangan Impor (SKI)
2 Persyaratan Umum 1. Memiliki akun yang dapat diakses

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-16-

melalui single sign on pada laman resmi


pelayanan SKI Badan Pengawas Obat
dan Makanan atau laman resmi lembaga
national single window.
2. Dokumen hasil pemindaian asli surat
permohonan yang ditandatangani oleh
direktur atau kuasa direksi bermaterai
cukup;
3. Dokumen hasil pemindaian asli surat
pernyataan penanggung jawab
bermaterai cukup;
4. Dokumen hasil pemindaian asli surat
kuasa pemasukan yang dibuat dalam
bentuk akta umum oleh notaris jika
Pemohon SKI merupakan pelaku usaha
yang perusahaannya menerima kuasa
untuk mengimpor;
5. Daftar Harmonized System (HS) Code
komoditi yang akan diimpor; dan
6. Mencantumkan alamat gudang tempat
penyimpanan produk dengan jelas
Persyaratan 1. Bahan Pangan dan/atau Bahan
khusus atau Tambahan Pangan
Persyaratan Teknis a. surat pernyataan di atas materai
Produk (Rp10.000,-) yang menyatakan:
1) tujuan penggunaan dan
pendistribusian bahan pangan
(sebutkan nama industri
pengguna)
2) bahan tidak diperjualbelikan
secara eceran, namun hanya
untuk penggunaan sendiri atau
didistribusikan sebagai bahan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-17-

baku industri pangan (sebutkan


nama industri pengguna)
b. surat permohonan yang
menyebutkan informasi tentang:
nama dan alamat importir, nama
jenis dan nama dagang, jenis
kemasan, berat/volume, jumlah yang
diimpor, negara asal pangam, nama
dan alamat perusahaan pemasok,
nomor dan tanggal invoice, masa
kedaluwarsa produk (exp.date),
nomor lot/batch/kode produksi,
nomor FEMA/JEFCA/EC (untuk
Bahan Tambahan Pangan/BTP),
nama pelabuhan bongkar;
c. sertifikat kesehatan (health certificate)
dan/atau certificate of free sale dari
pemerintah/instansi yang berwenang
di negara asal yang masih berlaku;
d. sertifikat analisa produk atau
Sertifikat Produk Penggunaan Tanda
Standar Nasional Indonesia (SNI)
untuk Bahan Pangan SNI wajib;
e. lembar data keamanan (safety data
sheet) dan/atau spesifikasi bahan;
f. surat keterangan dari produsen
negara asal, apabila eksportir
berbeda dengan produsen;
g. sertifikat Bebas Radiasi (untuk
produk susu asal Eropa atau untuk
produk asal Jepang untuk prefektur
sesuai ketentuan);
h. sertifikat asal (Certificate of Origin)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-18-

untuk produk yang berbahan baku


daging sapi dan hasil olahnya
(gelatin, kolagen, kulit);
i. sertifikat Halal bila mencantumkan
halal pada label;
j. sertifikat Genetically Modified
Organism (GMO) untuk produk dan
hasil olah kedelai, jagung, tomat dan
kentang;
k. sertifikat analisa melamin untuk
produk yang diduga mengandung
melamin;
l. sertifikat sertifikat analisa 3-
monochloropropane-1,2-diol (3-MCPD)
(untuk produk Hydrolized Vegetable
Protein, Isolated Soy Protein, Soy
Protein);
m. sertifikat analisa sudan red dan
pewarna lainnya yang dilarang untuk
produk yang diduga menggunakan
(produk oleoresin papricum, oleoresin
capsicum);
n. sertifikat analisa kloramfenikol
(untuk produk madu);
o. sertifikat analisa aflatoksin (untuk
produk kacang-kacangan);
p. dokumen yang memuat tanggal
produksi/tanggal kadaluarsa dan
nomor lot/bets;
q. foto kemasan dan bukti permintaan
barang (purchase order) untuk
produk dengan tujuan hotel,
restoran, kafe, atau gerai;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-19-

r. pelaporan pendistribusian BTP yang


diimpor sebelumnya;
s. faktur (invoice);
t. packing list; dan
u. sertifikat/surat keterangan lain
terkait dengan tindak lanjut
pengawasan.
2. Produk Pangan
a. Izin Edar Pangan/Dokumen
Registrasi Produk;
b. sertifikat analisa produk atau
Sertifikat Produk Penggunaan Tanda
Standar Nasional Indonesia (SNI)
untuk Pangan SNI wajib
c. bukti penerimaan pendaftaran
ulang. (untuk produk dengan masa
berlaku registrasi produk kurang
dari 3 (tiga) bulan);
d. label yang disetujui pada saat
registrasi;
e. surat keterangan dari produsen
negara asal, apabila eksportir
berbeda dengan produsen;
f. surat keterangan dari produsen
untuk nama Pangan Olahan pada
dokumen impor tidak sama dengan
yang tercantum pada dokumen
registrasi produk;
g. sertifikat Bebas Radiasi (untuk
produk susu asal Eropa atau untuk
produk asal Jepang untuk prefektur
sesuai ketentuan);
h. sertifikat Halal bila mencantumkan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-20-

halal pada label;


i. sertifikat Genetically Modified
Organism (GMO) untuk produk dan
hasil olah kedelai, jagung, tomat dan
kentang;
j. sertifikat analisa melamin untuk
produk yang diduga mengandung
melamin;
k. sertifikat sertifikat analisa 3-
monochloropropane-1,2-diol (3-
MCPD) (untuk produk Hydrolized
Vegetable Protein, Isolated Soy
Protein, Soy Protein);
l. sertifikat analisa sudan red dan
pewarna lainnya yang dilarang
untuk produk yang diduga
menggunakan (produk oleoresin
papricum, oleoresin capsicum);
m. sertifikat analisa kloramfenikol
(untuk produk madu);
n. sertifikat analisa aflatoksin (untuk
produk kacang-kacangan);
o. dokumen yang memuat tanggal
produksi/tanggal kadaluarsa dan
nomor lot/bets;
p. faktur (invoice);
q. packing list; dan
r. sertifikat/surat keterangan lain
terkait dengan tindak lanjut
pengawasan.

3. Persyaratan mengacu pada Peraturan


Badan Pengawas Obat dan Makanan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-21-

yang mengatur mengenai keamanan,


mutu, manfaat, gizi, dan label pangan
olahan.
3 Prosedur a. Pemohon melakukan pendaftaran akun
pengajuan melalui e-bpom.pom.go.id.
b. Apabila akun telah terverifikasi dapat
langsung digunakan oleh Pemohon.
c. Pemohon melakukan pengajuan SKI
dengan menginput dan mengupload data
sesuai persyaratan.
d. Pemohon melakukan pembayaran sesuai
Billing ID.
e. Setelah dilakukan validasi pembayaran
oleh sistem maka akan otomatis bisa
dilakukan evaluasi dokumen oleh
evaluator.
f. Apabila dokumen tidak lengkap, maka
akan ditolak dan dikembalikan kepada
Pemohon untuk dilengkapi (maksimal
tolakan adalah 3 kali).
g. Apabila dokumen telah lengkap dan
benar, maka akan dilakukan tindak
lanjut berupa rekomendasi penerbitan
SKI.
4 Jangka waktu Maksimal 6 Jam sejak dokumen dinyatakan
pelayanan lengkap dan benar.
5 Biaya pengajuan
Biaya Evaluasi dan Penerbitan SKI
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2017 tentang Jenis dan Tarif atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) yang berlaku pada Badan Pengawas
Obat dan Makanan, yaitu:
▪ Bahan Baku: Rp50.000,- per item

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-22-

produk
▪ Produk Jadi: Rp100.000,- per item
produk
▪ Bahan Tambahan: Rp50.000,- per item
produk
6 Penanganan Pengaduan terhadap layanan dapat
pengaduan, saran disampaikan melalui:
dan masukan a. Petugas yang ada di loket pelayanan atau
kotak saran di Gedung B Badan POM
b. Surat yang ditujukan kepada Direktur
Pengawasan Peredaran Pangan Olahan,
Gedung B, Jl. Percetakan Negara No. 23,
Jakarta Pusat
c. Email: peredaranpangan@pom.go.id/
peredaranpangan@gmail.com
d. Telepon/Fax: 021-4244691 ext 1325
e. Whatsapp: 081380658989

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-23-

B. Pengajuan Surat Keterangan Impor (Manufacturing)


No Komponen Uraian
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
227, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5360);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun
2019 tentang Keamanan Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 249; Tambahan
Lembaran Negara Nomor 6442)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6617);
6. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017
tentang Badan Pengawas Obat dan
Makanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-24-

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan


Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014
tentang Pedoman Standar Pelayanan;
8. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 27 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Publik di
Lingkungan Badan Pengawas;
9. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 26 Tahun 2018
tentang Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik Sektor Obat dan
Makanan;
10. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 29 Tahun 2017
tentang Pengawasan Pemasukan Bahan
Obat dan Makanan ke dalam Wilayah
Indonesia;
11. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 30 Tahun 2017
tentang Pengawasan Pemasukan Obat
dan Makanan ke dalam Wilayah
Indonesia;
12. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 14 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor 29
Tahun 2017 Tentang Pengawasan
Pemasukan Bahan Obat dan Makanan ke
dalam Wilayah Indonesia;
13. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 15 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Badan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-25-

Pengawas Obat dan Makanan Nomor 30


Tahun 2017 Tentang Pengawasan
Pemasukan Obat dan Makanan ke dalam
Wilayah Indonesia
14. Peraturan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Obat dan
Makanan.
2 Sarana Prasarana Sarana dan prasarana yang digunakan oleh
/Fasilitas Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan dalam penyelenggaraan pelayanan
publik untuk memberikan informasi kepada
pelaku usaha adalah:
1. Leaflet
2. Banner
3. Papan pengumuman berjalan yang
terdapat di Ruang Pelayanan Publik
4. Subsite Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan. Yaitu:
peredaranpangan.pom.go.id.
5. Website SKI/SKE/SAS Pangan:
e-bpom.pom.go.id.
6. Kontak pengaduan yang dimiliki oleh
Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan.
7. Ruang tunggu pendaftar di Ruang
Pelayanan Publik.
8. Ruang konsultasi pendaftar di Ruang
Pelayanan Publik.
9. Charging Box pada Ruang Pelayanan
Publik.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-26-

10. Sistem Antrian elektronik pada Ruang


Pelayanan Publik.
11. Pojok Komputer di Ruang Pelayanan
Publik.
12. Sarana dan prasarana pendukung
lainnya berupa:
▪ Toilet di Ruang Pelayanan Publik
▪ Ruang Laktasi
▪ Area parkir
▪ Kantin
▪ Tempat penitipan anak
▪ Tempat fotokopi
▪ Klinik
▪ Masjid

13. Sarana dan prasarana bagi Pelanggan


dengan kebutuhan khusus/kelompok
rentan seperti:
▪ Parkir khusus ditandai dengan area
berwarna kuning
▪ Kursi roda dan petugas khusus yang
mendampingi
▪ Toilet khusus
▪ Loket layanan prioritas
▪ Step lobby/ramp bagi pengguna
kursi roda

3 Jumlah Pelaksana Petugas Perekomendasi: 2 orang


Penyelenggaraan Petugas Penindaklanjut: 2 orang
Petugas Pelayanan Evaluasi dan Konsultasi:
13 orang
Petugas Help Desk Akun: 2 orang
Petugas Loket Pengambilan Surat: 4 orang
4 Kompetensi Pendidikan Formal:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-27-

Pelaksana 1. Magister: 2 orang


Penyelenggaraan 2. S1-Apt: 8 orang
3. Sarjana: 8 orang
4. Diploma III: 3 orang
5 Pengawasan Pengawasan internal dalam pelaksanaan
Internal Pelayanan Publik Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pengawasan internal
dilaksanakan oleh atasan langsung dan/atau
Inspektorat Utama Badan Pengawas Obat dan
Makanan
6 Jaminan Pelayanan publik yang diselenggarakan di
Pelayanan lingkungan Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan dilaksanakan sesuai dengan
jaminan pelayanan berdasarkan kerangka
dan prosedur yang terdiri atas:
1. jenis pelayanan;
2. waktu penyelesaian;
3. biaya/tarif; dan
4. produk layanan.
Waktu penyelesaian penyelenggaraan
pelayanan publik Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan merupakan waktu
paling lama yang ditetapkan untuk
menerbitkan produk layanan setelah
dokumen dinyatakan lengkap dan benar.
Biaya/tarif yang dimaksud merupakan biaya
yang harus dibayar sebagai Penerimaan
Negara Bukan Pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
Pembayaran biaya/tarif dilakukan sebelum
permohonan pelayanan publik diproses. Jika

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-28-

dalam hal permohonan pelayanan ditolak


karena pemohon tidak dapat melengkapi
persyaratan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan, maka biaya yang
sudah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali
7 Jaminan Pemohon yang mengajukan permohonan
Keamanan dan Pelayanan Publik di lingkungan Direktorat
Keselamatan Pengawasan Peredaran Pangan Olahan
Pelayanan diberikan perlakuan sebagaimanamestinya
untuk mendapatkan rasa aman, bebas dari
bahaya, dan risiko keragu-raguan
8 Monitoring dan A. Monitoring
Evaluasi 1. Audit Eksternal, dilaksanakan oleh
pihak ketiga setahun sekali;
2. Audit Eksternal Reformasi Birokrasi
dilaksanakan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi setahun sekali;
dan
3. Audit Internal, dilaksanakan oleh Tim
Auditor Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan setahun
sekali;

B. Evaluasi
1. Rapat Tinjau Manajemen (RTM)
dilaksanakan 2 kali dalam setahun,
dimaksudkan untuk mengevaluasi hal-
hal yang bersifat mendesak untuk
segera ditindaklanjuti, seperti hasil
penerapan Sistem Manajemen Mutu
(SMM), pelayanan perizinan terkait
persyaratan, kebutuhan sumber daya

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-29-

serta pencapaian sasaran mutu, dll;


2. Pemberian Reward untuk mengetahui
tingkat kinerja staf pelaksana secara
periodik. Penilaian dilaksanakan oleh
Tim Penilai Reward setiap 1 bulan
sekali dan hasil penilaiannya
diumumkan pada saat pelaksanaan
sosialisasi Employee of the month
(EOM) serta memperoleh piagam
penghargaan dan fasilitas sesuai
Pedoman EOM;
3. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
oleh Inspektorat Badan Pengawas Obat
dan Makanan setahun sekali;
4. Survei Kepuasan Masyarakat
dilaksanakan oleh Direktorat
Pengawasan Peredaran Pangan Olahan
1 atau 2 tahun sekali;
5. Membuat Laporan Internal Direktorat
Pengawasan Peredaran Pangan Olahan
setiap tri wulan dalam setahun;
6. Membuat Laporan Tahunan Direktorat
Pengawasan Peredaran Pangan Olahan
setiap tahun;
7. Membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Deputi
Bidang Pengawasan Pangan Olahan
setiap tahun;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-30-

3. Pengajuan Surat Special Access Scheme (SAS)


A. Pengajuan Special Access Scheme (SAS) (Service Delivery)
No Komponen Uraian
1 Produk Special Access Scheme (SAS)
2 Persyaratan Umum 1. Memiliki akun yang dapat diakses
melalui single sign on pada laman resmi
pelayanan SAS Badan Pengawas Obat
dan Makanan atau laman resmi lembaga
national single window.
2. Pangan Olahan Untuk Pameran, Riset
dan Sampel Registrasi, Donasi
a. faktur (invoice)
b. packing list
c. Surat Pernyataan tidak akan
diperjualbelikan dan tidak untuk
melakukan riset pasar Pangan Olahan
3. Pangan Olahan untuk Penggunaan
Sendiri/Pribadi
a. Surat pernyataan (materai Rp10.000)
dari pemohon untuk tidak diperjual
belikan dan hanya untuk penggunaan
pribadi/sendiri
b. KTP pemohon atau identitas lain yang
sah (untuk WNI) atau paspor pemohon
(untuk WNA)
c. Paspor pemohon dan KTP penerima
kuasa (untuk WNA yang memberikan
kuasa kepada WNI)
4. Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill
(AWB) (jika ada)
Persyaratan 1. Pangan Olahan Untuk Pameran, Riset
khusus atau dan Sampel Registrasi, Donasi
Persyaratan Teknis a. sertifikat Analisa Produk;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-31-

Produk b. lembar data keamanan dan/atau


spesifikasi bahan;
c. sertifikat kesehatan (health
certificate) dan/atau certificate of
free sale dari pemerintah/instansi
yang berwenang di negara asal yang
masih berlaku (jika tujuan untuk
dikonsumsi);
d. protokol penelitian atau
pengembangan produk untuk
tujuan riset;
e. surat dukungan penyelenggara
pameran untuk tujuan pameran;
f. justifikasi jumlah kebutuhan.

2. Pangan Olahan untuk Penggunaan


Sendiri/Pribadi
a. Kemasan/label produk yang jelas
b. Surat Rekomendasi dan Data dukung
dari dokter untuk Pangan medis
khusus
3. Persyaratan mengacu pada Peraturan
Badan Pengawas Obat dan Makanan
yang mengatur mengenai keamanan,
mutu, manfaat, gizi, dan label pangan
olahan.
3 Prosedur a. Pemohon melakukan pendaftaran akun
pengajuan melalui e-bpom.pom.go.id.
b. Apabila akun telah terverifikasi dapat
langsung digunakan oleh Pemohon.
c. Pemohon melakukan pengajuan SKI
dengan menginput dan mengupload data
sesuai persyaratan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-32-

d. Pemohon melakukan pembayaran sesuai


Billing ID.
e. Setelah dilakukan validasi pembayaran
oleh sistem maka akan otomatis bisa
dilakukan evaluasi dokumen oleh
evaluator.
f. Apabila dokumen tidak lengkap maka
akan ditolak dan dikembalikan kepada
Pemohon untuk dilengkapi (maksimal
tolakan adalah 3 kali).
g. Apabila dokumen lengkap maka akan
dilakukan tindak lanjut berupa
rekomendasi penerbitan SAS.
4 Jangka waktu Maksimal 1 hari kerja sejak dokumen
pelayanan dinyatakan lengkap dan benar.
5 Biaya pengajuan
Biaya Evaluasi dan Penerbitan SAS
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2017 tentang Jenis dan Tarif atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) yang berlaku pada Badan Pengawas
Obat dan Makanan, yaitu:
▪ Tujuan registrasi, riset, dan pameran:
Rp100.000,00 per item produk
▪ Tujuan penggunaan pribadi:
Rp50.000,00 per item produk
6 Penanganan Pengaduan terhadap layanan dapat
pengaduan, saran disampaikan melalui:
dan masukan a. Petugas yang ada di loket pelayanan
atau kotak saran di Gedung B Badan
POM
b. Surat yang ditujukan kepada Direktur
Pengawasan Peredaran Pangan Olahan,
Gedung B, Jl. Percetakan Negara No. 23,

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-33-

Jakarta Pusat
c. Email: peredaranpangan@pom.go.id/
peredaranpangan@gmail.com
d. Telepon/Fax: 021-4244691 ext 1325
e. Whatsapp: 081380658989

B. Pengajuan Special Access Scheme (SAS) (Manufacturing)


No Komponen Uraian
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5038);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
227, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5360);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6617);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun
2019 tentang Keamanan Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-34-

Tahun 2019 Nomor 249; Tambahan


Lembaran Negara Nomor 6442);
6. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017
tentang Badan Pengawas Obat dan
Makanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014
tentang Pedoman Standar Pelayanan;
8. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 27 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Publik di
Lingkungan Badan Pengawas;
9. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 26 Tahun 2018
tentang Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik Sektor Obat dan
Makanan;
10. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 30 Tahun 2017
tentang Pengawasan Pemasukan Obat
dan Makanan ke dalam Wilayah
Indonesia;
11. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 15 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor 30
Tahun 2017 Tentang Pengawasan
Pemasukan Obat dan Makanan ke dalam
Wilayah Indonesia
12. Peraturan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 10 Tahun 2021 tentang

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-35-

Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada


Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Obat dan
Makanan.
2 Sarana Prasarana Sarana dan prasarana yang digunakan oleh
/Fasilitas Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan dalam penyelenggaraan pelayanan
publik untuk memberikan informasi kepada
pelaku usaha adalah:
1. Leaflet
2. Banner
3. Papan pengumuman berjalan yang
terdapat di Ruang Pelayanan Publik
4. Subsite Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan. Yaitu:
peredaranpangan.pom.go.id.
5. Website SKI/SKE/SAS Pangan:
e-bpom.pom.go.id.
6. Kontak pengaduan yang dimiliki oleh
Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan.
7. Ruang tunggu pendaftar di Ruang
Pelayanan Publik.
8. Ruang konsultasi pendaftar di Ruang
Pelayanan Publik.
9. Charging Box pada Ruang Pelayanan
Publik.
10. Sistem Antrian elektronik pada Ruang
Pelayanan Publik.
11. Pojok Komputer di Ruang Pelayanan
Publik.
12. Sarana dan prasarana pendukung
lainnya berupa:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-36-

▪ Toilet di Ruang Pelayanan Publik


▪ Ruang Laktasi
▪ Area parkir
▪ Kantin
▪ Tempat penitipan anak
▪ Tempat fotokopi
▪ Klinik
▪ Masjid

13. Sarana dan prasarana bagi Pelanggan


dengan kebutuhan khusus/kelompok
rentan seperti:
▪ Parkir khusus ditandai dengan area
berwarna kuning
▪ Kursi roda dan petugas khusus yang
mendampingi
▪ Toilet khusus
▪ Loket layanan prioritas
▪ Step lobby/ramp bagi pengguna kursi
roda

3 Jumlah Pelaksana Petugas Perekomendasi: 2 orang


Penyelenggaraan Petugas Penindaklanjut: 2 orang
Petugas Pelayanan Evaluasi dan Konsultasi:
13 orang
Petugas Help Desk Akun: 2 orang
Petugas Loket Pengambilan Surat: 4 orang
4 Kompetensi Pendidikan Formal:
Pelaksana 1. Magister: 2 orang
Penyelenggaraan 2. S1-Apt: 8 orang
3. Sarjana: 8 orang
4. Diploma III: 3 orang
5 Pengawasan Pengawasan internal dalam pelaksanaan
Internal Pelayanan Publik Direktorat Pengawasan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-37-

Peredaran Pangan Olahan dilaksanakan


sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pengawasan internal
dilaksanakan oleh atasan langsung dan/atau
Inspektorat Utama Badan Pengawas Obat dan
Makanan
6 Jaminan Pelayanan publik yang diselenggarakan di
Pelayanan lingkungan Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan dilaksanakan sesuai dengan
jaminan pelayanan berdasarkan kerangka
dan prosedur yang terdiri atas:
1. jenis pelayanan;
2. waktu penyelesaian;
3. biaya/tarif; dan
4. produk layanan.
Waktu penyelesaian penyelenggaraan
pelayanan publik Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan merupakan waktu
paling lama yang ditetapkan untuk
menerbitkan produk layanan setelah
dokumen dinyatakan lengkap dan benar.
Biaya/tarif yang dimaksud merupakan biaya
yang harus dibayar sebagai Penerimaan
Negara Bukan Pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
Pembayaran biaya/tarif dilakukan sebelum
permohonan pelayanan publik diproses. Jika
dalam hal permohonan pelayanan ditolak
karena pemohon tidak dapat melengkapi
persyaratan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan, maka biaya yang
sudah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali
7 Jaminan Pemohon yang mengajukan permohonan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-38-

Keamanan dan Pelayanan Publik di lingkungan Direktorat


Keselamatan Pengawasan Peredaran Pangan Olahan
Pelayanan diberikan perlakuan sebagaimanamestinya
untuk mendapatkan rasa aman, bebas dari
bahaya, dan risiko keragu-raguan
8 Monitoring dan A. Monitoring
Evaluasi 1. Audit Eksternal, dilaksanakan oleh
pihak ketiga setahun sekali;
2. Audit Eksternal Reformasi Birokrasi
dilaksanakan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi setahun sekali;
dan
3. Audit Internal, dilaksanakan oleh Tim
Auditor Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan setahun
sekali;

B. Evaluasi
1. Rapat Tinjau Manajemen (RTM)
dilaksanakan 2 kali dalam setahun,
dimaksudkan untuk mengevaluasi
hal-hal yang bersifat mendesak
untuk segera ditindaklanjuti, seperti
hasil penerapan Sistem Manajemen
Mutu (SMM), pelayanan perizinan
terkait persyaratan, kebutuhan
sumber daya serta pencapaian
sasaran mutu, dll;
2. Pemberian Reward untuk
mengetahui tingkat kinerja staf
pelaksana secara periodik. Penilaian
dilaksanakan oleh Tim Penilai

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-39-

Reward setiap 1 bulan sekali dan


hasil penilaiannya diumumkan pada
saat pelaksanaan sosialisasi
Employee of the Month (EOM) serta
memperoleh piagam penghargaan
dan fasilitas sesuai Pedoman EOM;
3. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
oleh Inspektorat Badan Pengawas
Obat dan Makanan setahun sekali;
4. Survei Kepuasan Masyarakat
dilaksanakan oleh Direktorat
Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan 1 atau 2 tahun sekali;
5. Membuat Laporan Internal
Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan setiap tri wulan
dalam setahun;
6. Membuat Laporan Tahunan
Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan setiap tahun;
7. Membuat Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Deputi Bidang Pengawasan Pangan
Olahan setiap tahun;

4. Pengajuan Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan


(SMKPO) di Sarana Peredaran
A. Pengajuan Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan di
Sarana Peredaran (Service Delivery)
No Komponen Uraian
1 Produk 1. Sertifikat Pemenuhan Komitmen
SMKPO
▪ Penerbitan Sertifkat Pemenuhan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-40-

Komitmen SMKPO baru;


▪ Perpanjangan Sertifikat
Pemenuhan Komitmen SMKPO;
▪ Perubahan Sertifikat Pemenuhan
Komitmen SMKPO.
2. Sertifikat Pemenuhan Standar SMKPO
▪ Penerbitan Sertifikat Pemenuhan
Standar SMKPO baru;
▪ Perpanjangan Sertifikat
Pemenuhan Standar SMKPO;
▪ Perubahan Sertiffikat Pemenuhan
Standar SMKPO.
2 Persyaratan 1. Penerbitan Sertifkat Pemenuhan
pengajuan Komitmen SMKPO baru
▪ Data sarana, meliputi jenis sarana,
nama sarana, alamat sarana.
▪ Data sertifikat SMKP (jika ada)
▪ Surat pernyataan pemenuhan
komitmen SMKPO dari pelaku
usaha

2. Penerbitan Sertifikat Pemenuhan


Standar SMKPO baru
▪ Data sarana, meliputi jenis sarana,
nama sarana, alamat sarana
▪ Data sertifikat SMKP (jika ada)
▪ Surat pernyataan pemenuhan
komitmen SMKPO dari pelaku
usaha
▪ Sistem Audit Internal
▪ Layout Sarana
▪ Dokumen keamanan pangan dan
mutu pangan sesuai Pedoman Cara

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-41-

Peredaran Pangan Olahan yang


Baik (CPerPOB)

3. Perpanjangan Sertifikat Pemenuhan


Komitmen SMKPO
▪ Data sarana, meliputi jenis sarana,
nama sarana, alamat sarana.
▪ Data sertifikat SMKP (jika ada)
▪ Surat pernyataan pemenuhan
komitmen SMKPO dari pelaku
usaha
▪ Sertifikat sebelumnya yang telah
diterbitkan

4. Perpanjangan Sertifikat Pemenuhan


Standar SMKPO
▪ Data sarana, meliputi jenis sarana,
nama sarana, alamat sarana
▪ Data sertifikat SMKP (jika ada)
▪ Surat pernyataan pemenuhan
komitmen SMKPO dari pelaku
usaha
▪ Sistem Audit Internal
▪ Layout Sarana
▪ Dokumen keamanan pangan dan
mutu pangan sesuai Pedoman Cara
Peredaran Pangan Olahan yang
Baik (CPerPOB)
▪ Sertifikat sebelumnya yang telah
diterbitkan

5. Perubahan Sertifikat Pemenuhan


Komitmen SMKPO

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-42-

▪ Perubahan alamat yang tidak


mengubah lokasi;
▪ Perubahan nama perusahaan;
dan/atau
▪ Penambahan kegiatan tanpa
disertai dengan perubahan NIB
▪ Sertifikat sebelumnya yang telah
diterbitkan

6. Perubahan Sertifikat Pemenuhan


Standar SMKPO
▪ Perubahan alamat yang tidak
mengubah lokasi;
▪ Perubahan nama perusahaan;
dan/atau
▪ Penambahan kegiatan tanpa
disertai dengan perubahan NIB
▪ Sertifikat sebelumnya yang telah
diterbitkan
3 Prosedur a. Pemohon melalukan pendaftaran akun
pengajuan melalui laman https://e-
sertifikasi.pom.go.id
b. Apabila akun dinyatakan memenuhi
persyaratan, maka username dan
password akan dikirim melalui e-mail
yang telah didaftarkan.
c. Pemohon melakukan pengajuan dengan
menginput dan mengupload data sesuai
persyaratan.
d. Pemohon melakukan pembayaran sesuai
Billing ID.
e. Setelah dilakukan validasi pembayaran
oleh sistem maka akan otomatis bisa

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-43-

dilakukan evaluasi dokumen oleh


evaluator.
f. Apabila dokumen tidak lengkap maka
akan ditolak dan dikembalikan kepada
Pemohon untuk dilengkapi.
g. Apabila dokumen dinyatakan lengkap
dan memenuhi persyaratan maka
Sertifikat diterbitkan
4 Jangka waktu 1. Sertifikat Pemenuhan Komitmen
pelayanan SMKPO
dilakukan dalam jangka waktu paling
lama 1 (satu) Hari terhitung sejak
diterimanya bukti pembayaran surat
perintah bayar.

2. Sertifikat Pemenuhan Standar SMKPO


dilakukan dalam jangka waktu paling
lama 20 (dua puluh) Hari terhitung sejak
diterimanya bukti pembayaran surat
perintah bayar.

Dalam hal perhitungan jangka waktu


penilaian dokumen dalam proses sertifikasi,
diberlakukan sistem clock on - clock off.
5 Biaya pengajuan Penerbitan Baru
1. Minimarket: Rp250.000,-
2. Pelaku usaha di sarana ritel pangan
tradisional; Pengelola Pasar: Rp0,-
3. Pelaku usaha di sarana ritel pangan
modern selain minimarket; Distributor
dan/atau Importir: Rp500.000,-
Perubahan Sertifikat
1. Minimarket: Rp50.000,-
2. Pelaku usaha di sarana ritel pangan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-44-

tradisional; Pengelola Pasar: Rp0,-


3. Pelaku usaha di sarana ritel pangan
modern selain minimarket; Distributor
dan/atau Importir: Rp100.000,-
Perpanjangan Sertifikat
1. Minimarket: Rp100.000,-
2. Pelaku usaha di sarana ritel pangan
tradisional; Pengelola Pasar: Rp0,-
3. Pelaku usaha di sarana ritel pangan
modern selain minimarket; Distributor
dan/atau Importir: Rp250.000,-
Catatan: Diberlakukan setelah revisi
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2017 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak pada
Badan Pengawas Obat dan Makanan terbit.
6 Penanganan Pengaduan terhadap layanan dapat
pengaduan, saran disampaikan melalui:
dan masukan a. Petugas yang ada di loket pelayanan
atau kotak saran di Gedung B Badan
POM
b. Surat yang ditujukan kepada Direktur
Pengawasan Peredaran Pangan Olahan,
Gedung B, Jl. Percetakan Negara No. 23,
Jakarta Pusat
c. Email: peredaranpangan@pom.go.id/
peredaranpangan@gmail.com/
smkpo@pom.go.id
d. Telepon/Fax: 021-4244691 ext 1325
e. Whatsapp: 081223319544

B. Pengajuan Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan di


Sarana Peredaran (Manufacturing)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-45-

No Komponen Uraian
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
227, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5360);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245; Tambahan Lembaran Negara
Nomor 6573);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun
2019 tentang Keamanan Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 249; Tambahan
Lembaran Negara Nomor 6442);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 15; Tambahan
Lembaran Negara Nomor 6617);
5. Peraturan BPOM Nomor 10 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha
dan Produk pada Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Obat dan Makanan;
6. Peraturan BPOM Nomor 21 Tahun
2021 tentang Penerapan Sistem
Jaminan Keamanan dan Mutu Pangan
Olahan di Sarana Peredaran

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-46-

2 Sarana Sarana dan prasarana yang digunakan oleh


Prasarana/Fasilitas Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan dalam penyelenggaraan pelayanan
publik untuk memberikan informasi
kepada pelaku usaha adalah:
1. Leaflet
2. Banner
3. Papan pengumuman berjalan yang
terdapat di Ruang Pelayanan Publik
4. Subsite Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan. Yaitu:
peredaranpangan.pom.go.id.
5. Website SMKPO: e-sertifikasi.pom.go.id
6. Kontak pengaduan yang dimiliki oleh
Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan.
7. Ruang tunggu pendaftar di Ruang
Pelayanan Publik.
8. Ruang konsultasi pendaftar di Ruang
Pelayanan Publik.
9. Charging Box pada Ruang Pelayanan
Publik.
10. Sistem Antrian elektronik pada Ruang
Pelayanan Publik.
11. Pojok Komputer di Ruang Pelayanan
Publik.
12. Sarana dan prasarana pendukung
lainnya berupa:
▪ Toilet di Ruang Pelayanan Publik
▪ Ruang Laktasi
▪ Area parkir
▪ Kantin
▪ Tempat penitipan anak

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-47-

▪ Tempat fotokopi
▪ Klinik
▪ Masjid

13. Sarana dan prasarana bagi Pelanggan


dengan kebutuhan khusus/kelompok
rentan seperti:
▪ Parkir khusus ditandai dengan
area berwarna kuning
▪ Kursi roda dan petugas khusus
yang mendampingi
▪ Toilet khusus
▪ Loket layanan prioritas
▪ Step lobby/ramp bagi pengguna
kursi roda

3 Jumlah Pelaksana 16 orang Pelaksana Penyelenggara


Penyelenggaraan
4 Kompetensi Pendidikan Formal:
Pelaksana 1. Doktor: 1 orang
Penyelenggaraan 2. Magister: 4 orang
3. S1-Apt: 5 orang
4. Sarjana: 6 orang
5 Pengawasan Pengawasan internal dalam pelaksanaan
Internal Pelayanan Publik Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pengawasan internal
dilaksanakan oleh atasan langsung
dan/atau Inspektorat Utama Badan
Pengawas Obat dan Makanan
6 Jaminan Pelayanan Pelayanan publik yang diselenggarakan di
lingkungan Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan dilaksanakan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-48-

sesuai dengan jaminan pelayanan


berdasarkan kerangka dan prosedur yang
terdiri atas:
1. jenis pelayanan;
2. waktu penyelesaian;
3. biaya/tarif; dan
4. produk layanan.
Waktu penyelesaian penyelenggaraan
pelayanan publik Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan merupakan
waktu paling lama yang ditetapkan untuk
menerbitkan produk layanan setelah
dokumen dinyatakan lengkap dan benar.
Biaya/tarif yang dimaksud merupakan
biaya yang harus dibayar sebagai
Penerimaan Negara Bukan Pajak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Pembayaran biaya/tarif
dilakukan sebelum permohonan pelayanan
publik diproses. Jika dalam hal
permohonan pelayanan ditolak karena
pemohon tidak dapat melengkapi
persyaratan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan, maka biaya yang
sudah dibayarkan tidak dapat ditarik
kembali
7 Jaminan Pemohon yang mengajukan permohonan
Keamanan dan Pelayanan Publik di lingkungan Direktorat
Keselamatan Pengawasan Peredaran Pangan Olahan
Pelayanan diberikan perlakuan sebagaimanamestinya
untuk mendapatkan rasa aman, bebas dari
bahaya, dan risiko keragu-raguan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-49-

8 Monitoring dan A. Monitoring


Evaluasi 1. Audit Eksternal, dilaksanakan oleh
pihak ketiga setahun sekali;
2. Audit Eksternal Reformasi
Birokrasi dilaksanakan oleh
Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
setahun sekali; dan
3. Audit Internal, dilaksanakan oleh
Tim Auditor Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan setahun
sekali;

B. Evaluasi
4. Rapat Tinjau Manajemen (RTM)
dilaksanakan 2 kali dalam
setahun, dimaksudkan untuk
mengevaluasi hal-hal yang bersifat
mendesak untuk segera
ditindaklanjuti, seperti hasil
penerapan Sistem Manajemen
Mutu (SMM), pelayanan perizinan
terkait persyaratan, kebutuhan
sumber daya serta pencapaian
sasaran mutu, dll;
5. Pemberian Reward untuk
mengetahui tingkat kinerja staf
pelaksana secara periodik.
Penilaian dilaksanakan oleh Tim
Penilai Reward setiap 1 bulan
sekali dan hasil penilaiannya
diumumkan pada saat
pelaksanaan sosialisasi Employee

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-50-

of the Month (EOM) serta


memperoleh piagam penghargaan
dan fasilitas sesuai Pedoman EOM;
6. Survei Kepuasan Masyarakat
(SKM) oleh Inspektorat Badan
Pengawas Obat dan Makanan
setahun sekali;
7. Survei Kepuasan Masyarakat
dilaksanakan oleh Direktorat
Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan 1 atau 2 tahun sekali;
8. Membuat Laporan Internal
Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan setiap tri wulan
dalam setahun;
9. Membuat Laporan Tahunan
Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan setiap tahun;
10. Membuat Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Deputi Bidang Pengawasan
Pangan Olahan setiap tahun;

5. Pengajuan Sertifikat Iradiasi


A. Pengajuan Sertifikat Iradiasi (Service Delivery)
No Komponen Uraian
1 Produk Sertifikat Iradiasi
2 Persyaratan Umum 1. Industri Pangan atau Eksportir Pangan
membutuhkan Sertifikat Iradiasi dalam
rangka ekspor

2. Surat pemohon (nama dagang/merk


dagang, nama jenis, kemasan, jumlah
kemasan, nomor batch/lot, nama

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-51-

pabrik/perusahaan makanan, identitas


pemohon (nama pabrik, alamat, nomor
telepon), dan detail pengiriman produk
ekspor (nama buyer (pembeli), alamat,
negara tujuan, BL/AWB (jika ada))

Persyaratan 1. Surat Keterangan Iradiasi dari Fasilitas


khusus atau Iradiasi
Persyaratan Teknis 2. Persyaratan mengacu pada Peraturan
Produk Badan Pengawas Obat dan Makanan yang
mengatur pangan iradiasi
3 Prosedur a. Pemohon mengajukan permohonan
pengajuan Sertifikat Iradiasi yang dilengkapi dengan
dokumen persyaratan secara elektronik
melalui peredaranpangan@pom.go.id
b. Evaluator melakukan evaluasi
permohonan dan persyaratan. Apabila
terdapat ketidaksesuaian hasil evaluasi,
permohonan dikembalikan untuk
diperbaiki dan dilengkapi oleh pemohon
secara elektronik.
c. Pejabat penindak lanjut melakukan
verifikasi terhadap hasil evaluasi dari
evaluator. Apabila terdapat
ketidaksesuaian, permohonan
dikembalikan untuk diperbaiki dan
dilengkapi oleh pemohon secara
elektronik.
d. Pejabat perekomendasi melakukan
validasi hasil evaluasi dari pejabat
penindak lanjut. Apabila terdapat
ketidaksesuaian hasil evaluasi
permohonan dikembalikan untuk
diperbaiki dan dilengkapi oleh pemohon

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-52-

secara elektronik.
e. Permohonan dapat diterima jika seluruh
persyaratan telah dipenuhi dengan
lengkap dan benar.
f. Permohonan dapat dikembalikan/ditolak,
jika terdapat ketidaksesuaian data atau
persyaratan.
g. Persetujuan dan penerbitan Sertifikat
Iradiasi atas nama Direktur unit pemilik
layanan
4 Jangka waktu Maksimal 5 (lima) hari sejak dokumen
pelayanan dinyatakan lengkap dan benar.
5 Biaya pengajuan Tidak dikenakan biaya
6 Penanganan Pengaduan terhadap layanan dapat
pengaduan, saran disampaikan melalui:
dan masukan a. Petugas yang ada di loket pelayanan
atau kotak saran di Gedung B Badan
POM
b. Surat yang ditujukan kepada Direktur
Pengawasan Peredaran Pangan Olahan,
Gedung B, Jl. Percetakan Negara No. 23,
Jakarta Pusat
c. Email: peredaranpangan@pom.go.id/
peredaranpangan@gmail.com
d. Telepon/Fax: 021-4244691 ext 1325
e. Whatsapp: 081380658989

B. Pengajuan Sertifikat Iradiasi (Manufacturing)


No Komponen Uraian
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-53-

Republik Indonesia Nomor 5038);


2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
227, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5360);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6617);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun
2019 tentang Keamanan Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 249; Tambahan
Lembaran Negara Nomor 6442);
6. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun
2017 tentang Badan Pengawas Obat dan
Makanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2014 tentang Pedoman Standar
Pelayanan;
8. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 27 Tahun 2018

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-54-

tentang Standar Pelayanan Publik di


Lingkungan Badan Pengawas;
9. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 26 Tahun 2018
tentang Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik Sektor Obat dan
Makanan;
10. Peraturan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Standar Kegiatan Usaha dan Produk
Pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor Obat
dan Makanan.
11. Peraturan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 3 Tahun 2018 tentang
Pangan Iradiasi
2 Sarana Sarana dan prasarana yang digunakan oleh
Prasarana/Fasilitas Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan dalam penyelenggaraan pelayanan
publik untuk memberikan informasi kepada
pelaku usaha adalah:
1. Leaflet
2. Banner
3. Papan pengumuman berjalan yang
terdapat di Ruang Pelayanan Publik
4. Subsite Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan. Yaitu:
peredaranpangan.pom.go.id.
5. Website SKI/SKE/SAS Pangan:
e-bpom.pom.go.id.
6. Kontak pengaduan yang dimiliki oleh
Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-55-

7. Ruang tunggu pendaftar di Ruang


Pelayanan Publik.
8. Ruang konsultasi pendaftar di Ruang
Pelayanan Publik.
9. Charging Box pada Ruang Pelayanan
Publik.
10. Sistem Antrian elektronik pada Ruang
Pelayanan Publik.
11. Pojok Komputer di Ruang Pelayanan
Publik.
12. Sarana dan prasarana pendukung
lainnya berupa:
▪ Toilet di Ruang Pelayanan Publik
▪ Ruang Laktasi
▪ Area parkir
▪ Kantin
▪ Tempat penitipan anak
▪ Tempat fotokopi
▪ Klinik
▪ Masjid

13. Sarana dan prasarana bagi Pelanggan


dengan kebutuhan khusus/kelompok
rentan seperti:
▪ Parkir khusus ditandai dengan area
berwarna kuning
▪ Kursi roda dan petugas khusus
yang mendampingi
▪ Toilet khusus
▪ Loket layanan prioritas
▪ Step lobby/ramp bagi pengguna
kursi roda

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-56-

3 Jumlah Pelaksana Petugas Perekomendasi: 2 orang


Penyelenggaraan Petugas Penindaklanjut: 2 orang
Petugas Pelayanan Evaluasi dan Konsultasi:
13 orang
Petugas Help Desk Akun: 2 orang
Petugas Loket Pengambilan Surat: 4 orang
4 Kompetensi Pendidikan Formal:
Pelaksana 1. Magister: 2 orang
Penyelenggaraan 2. S1-Apt: 8 orang
3. Sarjana: 8 orang
4. Diploma III: 3 orang
5 Pengawasan Pengawasan internal dalam pelaksanaan
Internal Pelayanan Publik Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pengawasan internal
dilaksanakan oleh atasan langsung
dan/atau Inspektorat Utama Badan
Pengawas Obat dan Makanan
6 Jaminan Pelayanan Pelayanan publik yang diselenggarakan di
lingkungan Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan dilaksanakan
sesuai dengan jaminan pelayanan
berdasarkan kerangka dan prosedur yang
terdiri atas:
1. jenis pelayanan;
2. waktu penyelesaian;
3. biaya/tarif; dan
4. produk layanan.
Waktu penyelesaian penyelenggaraan
pelayanan publik Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan merupakan waktu
paling lama yang ditetapkan untuk

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-57-

menerbitkan produk layanan setelah


dokumen dinyatakan lengkap dan benar.
Biaya/tarif yang dimaksud merupakan biaya
yang harus dibayar sebagai Penerimaan
Negara Bukan Pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pembayaran biaya/tarif dilakukan sebelum
permohonan pelayanan publik diproses. Jika
dalam hal permohonan pelayanan ditolak
karena pemohon tidak dapat melengkapi
persyaratan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan, maka biaya yang
sudah dibayarkan tidak dapat ditarik
kembali
7 Jaminan Pemohon yang mengajukan permohonan
Keamanan dan Pelayanan Publik di lingkungan Direktorat
Keselamatan Pengawasan Peredaran Pangan Olahan
Pelayanan diberikan perlakuan sebagaimanamestinya
untuk mendapatkan rasa aman, bebas dari
bahaya, dan risiko keragu-raguan
8 Monitoring dan A. Monitoring
Evaluasi 1. Audit Eksternal, dilaksanakan oleh
pihak ketiga setahun sekali;
2. Audit Eksternal Reformasi Birokrasi
dilaksanakan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi setahun sekali;
dan
3. Audit Internal, dilaksanakan oleh
Tim Auditor Direktorat Pengawasan
Peredaran Pangan Olahan setahun
sekali.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-58-

B. Evaluasi
1. Rapat Tinjau Manajemen (RTM)
dilaksanakan 2 kali dalam setahun,
dimaksudkan untuk mengevaluasi
hal-hal yang bersifat mendesak
untuk segera ditindaklanjuti, seperti
hasil penerapan Sistem Manajemen
Mutu (SMM), pelayanan perizinan
terkait persyaratan, kebutuhan
sumber daya serta pencapaian
sasaran mutu, dll;
2. Pemberian Reward untuk
mengetahui tingkat kinerja staf
pelaksana secara periodik. Penilaian
dilaksanakan oleh Tim Penilai
Reward setiap 1 bulan sekali dan
hasil penilaiannya diumumkan pada
saat pelaksanaan sosialisasi
Employee of the Month (EOM) serta
memperoleh piagam penghargaan
dan fasilitas sesuai Pedoman EOM;
3. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
oleh Inspektorat Badan Pengawas
Obat dan Makanan setahun sekali;
4. Survei Kepuasan Masyarakat
dilaksanakan oleh Direktorat
Pengawasan Peredaran Pangan
Olahan 1 atau 2 tahun sekali;
5. Membuat Laporan Internal
Direktorat Pengawasan Peredaran
Pangan Olahan setiap tri wulan dalam
setahun;
6. Membuat Laporan Tahunan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-59-

Direktorat Pengawasan Peredaran


Pangan Olahan setiap tahun;
7. Membuat Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Deputi Bidang Pengawasan Pangan
Olahan setiap tahun;

DIREKTUR PENGAWASAN PEREDARAN


PANGAN OLAHAN,

RATNA IRAWATI

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Anda mungkin juga menyukai