Anda di halaman 1dari 3

RUANG PENGETAHUAN

×
Rumah  >  Laboratorium Sekolah

Jenis Kecelakaan Kerja di Laboratorium dan


Penanganannya
Ditulis oleh sastra  Rabu, 4 September 2019  Tambahkan komentar

Pada tulisan ini akan menjelaskan mengenai beberapa poin tentang kecalakaan yang biasa terjadi di
laboratorium. 

Berikut penjelasannya : 

A. Penyebab Kecelakaan di Laboratorium


Kecelakaan bisa saja terjadi pada pekerjaan apa pun, di mana pun, dan kapan pun termasuk dalam
laboratorium. Kecelakaan dapat menyebabkan kerugian fisik ataupun material serta sering kali
menimbulkan trauma. 

laboratorium

Beberapa penyebab timbulnya kecelakaan di laboratorium antara lain; 

1. Adanya bahan-bahan kimia dan agen biologi yang berbahaya di laboratorium.


2. Adanya sumber penunjang lain dalam laboratorium yang juga berpotensi bahaya (sumber api,
gas, udara, dan listrik).
3. Kondisi ruangan yang kotor dan tidak terorganisir.
4. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang alat, bahan, dan proses dalam suatu
praktikum. 
5. Kurangnya petunjuk tentang kegiatan laboratorium dan juga Kurangnya pengawasan dari
pembimbing selama melakukan kegiatan di laboratorium.
6. Kekeliruan dalam merencanakan atau mendesain prosedur percobaan (praktikum). 
7. Kurangnya ketersediaan alat pengaman, perlengkapan pelindung badan, maupun alat
pengaman lainnya.
8. Tidak menggunakan peralatan atau bahan yang sesuai.
9. Tidak dipatuhinya instruksi atau aturan tata tertib.
10. Tidak cermat atau kurang hati-hati dalam melakukan percobaan. 

B. Jenis kecelakaan yang mungkin terjadi di laboratorium. 


Saat praktikum di laboratorium, siswa banyak menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas,
dan instrumen khusus yang dapat menyebabkan kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak
tepat. Berdasarkan, kecelakaan yang mungkin terjadi di laboratorium dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis. 

1. Terkena sengatan listrik, di laboratorium pasti menggunakan sumber listrik. Apa saja untuk
praktikum Iisika. Cara pencegahan agar tidak terkena sengatan listrik, antara lain dengan
menggunakan sandal atau sepatu saat menghubungkan listrik ke sumbernya. 
2. Terjatuh, Kondisi lantai yang di laboratorium atau kondisi sepatu yang licin dapat
menyebabkan praktik terjatuh dan mengalami cedera. 
3. Keracunan bahan-bahan beracun, Racun adalah bahan yang masuk ke dalam tubuh dalam
jumlah tertentu dapat membahayakan fungsi normal tubuh sehingga mengganggu kesehatan
bahkan mengakibatkan kematian. Jalan masuk racun dapat melalui mulut (tertelan), paru-paru
(terhirup), dan kulit (meresap melalui kulit). Gejala umum keracunan, antara lain sakit perut,
mual dan muntah, diare, rasa terbakar dari mulut sampai lambung, sulit bernapas, dada rasa
terjepit, telinga mendengung, pandangan kabur, berbau asap (gas), pernapasan bau, kulit
berubah warna atau gatal, bibir dan kulit kebiruan, kesadaran menurun atau tidak sadar, serta
sakit kepala. 
4. Luka, Luka dapat terjadi akibat terbakar, penggunaan bahan yang sangat panas, terpercik
bahan kimia, atau tertusuk benda tajam (misalnya jarum, potongan seng, besi, atau
gelas). Bagian tubuh yang rentan terluka yaitu tangan, kaki, dan wajah.
5. Tumpahan zat, Tumpahan zat dapat menyebabkan keracunan jika terserap kulit, iritasi,
ataupun kontak dengan kulit yang luka. Tumpahan zat harus segera diisolasi, dinetralisasi,
dan dibersihkan. 
6. Kebakaran, Kebakaran dapat disebabkan oleh bahan kimia yang mudah menyala dan ledakan
yang disebabkan oleh reaksi kimia. Selain itu, api juga berasal dari korsleting listrik, api
pembakar bunsen, api rokok, benda panas, dan cahaya matahari langsung yang mengenai
botol atau labu (pada musim panas, botol dan labu dapat berperan sebagai lensa). 
C. Upaya pencegahan kecelakaan di laboratorium
Sebenarnya kecelakaan kerja di laboratorium dapat dihindari apabila semua praktikan atau siswa
mematuhi tata tertib dan mengenai tanggung jawab masing-masing. Usaha untuk menghindari diri
dari kecelakaan laboratorium tersebut tepat diikuti dengan tindakan pengamanan antar sesama siswa. 

Selain lebih berhati-hati agar kecelakaan tidak terjadi maka perlu dilakukan beberapa upaya
pencegahan, antara lain: 

1. Mendesain tempat kerja serapi mungkin.


2. Hindarkan lorong yang sesak, kertas yang berserakan, serta simpanan barang di tempat yang
semestinya. 
3. Setiap praktik yang menggunakan laboratorium harus mengetahui tempat dan cara
penggunaan darurat, kebakaran kebakaran, dan pencuci mata. 
4. Menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai saat melakukan percobaan. 
5. kemungkinan timbul bahaya pada percobaan yang akan dilakukan. 
6. Memberi tanda peringatan yang jelas di dekat setiap alat, reaksi, atau kondisi yang berbahaya.
7. Membuang bahan buangan di tempat khusus. Contoh bahan buangan tersebut, yaitu cairan,
kaca, sobekan kain, kertas, dan sebagainya.
8. Menjaga agar suasana praktikum tetap tenang dan tetap waspada bila ada kecelakaan. 
9. kotak P3K yang mudah dicapai secara cepat. 

Anda mungkin juga menyukai