Anda di halaman 1dari 3

Pilih Mana, Pemenang atau Pecundang?

(+3)
Usep Saefuddin December 24, 2015

Do not let circumstances control you. You change your circumstances


(Jangan membiarkan keadaan mengontrolmu. Kamu harus merubah keadaanmu)

-Jackie Chan-

You are what you think, kamu adalah apa yang kamu pikirkan. Seseorang yang berpikir sebagai
pemenang (winner) senantiasa berupaya untuk memantaskan diri sebagai pemenang dengan
memberikan dan menjadi yang terbaik dalam berbagai aktivitas kehidupan. Sebaliknya seseorang
yang berpikir sebagai pecundang (loser) akan menunjukan mental seorang pengecut dengan
menampilkan perilaku destruktif. Padahal secara hakikat, semua orang terlahir sebagai
pemenang. Faktanya, setiap individu berasal dari bibit unggul yang mampu mengalahkan 249
juta sel sperma lain, yang akan membuahi sel telur.

Pecundang merupakan antonim dari seorang pemenang. Seorang pecundang akan selalu merasa
menjadi korban dari setiap keadaan dan situasi apa pun dan di mana pun termasuk di dunia kerja.
Korban dari aturan yang tidak adil, korban dari gaya kepemimpinan seorang atasan yang dinilai
tidak cakap.

Perbedaan Pemenang dan Pecundang

Ada beberapa perilaku yang nampak yang membedakan seorang pemenang dengan pecundang,
antara lain:

1. Seorang pemenang (winner) hebat dalam memecahkan masalah, sedangkan seorang


pecundang (loser) hebat dalam mencari alasan.
2. Seorang pemenang menganggap challenge (tantangan) dan target sebagai kesempatan,
sementara seorang pecundang menganggap challenge (tantangan) dan target sebagai
beban.
3. Seorang pemenang meyakini setiap masalah pasti memiliki solusi, adapun seorang
pecundang meyakini setiap solusi pasti memiliki masalah.
4. Seorang pemenang dalam menghadapi suatu permasalahan yang kompleks atau rumit,
selalu berkata: “Itu sulit, tetapi bisa.” Lain halnya dengan seorang pecundang, dia akan
berkata: “itu bisa, tetapi sulit.”
5. Seorang pemenang memiliki kepedulian yang tinggi sehingga senantiasa berkata:”Apa
yang dapat saya lakukan untuk anda?” sedangkan seorang pecundang akan
berkata:”Maaf, itu bukan tugas saya”.

Ciri Pemenang

Tiga ciri utama seorang pemenang, yaitu:

Ownership atau rasa memiliki yang tinggi. Seorang pemenang merasa sekolah, organisasi,
instansi atau perusahaan tempat mereka bekerja seperti “milik sendiri” dalam arti yang positif
sehingga yang bersangkutan akan berusaha mengerahkan seluruh kemampuan terbaik (waktu,
tenaga, dan pikiran) untuk kemajuan sekolah, organisasi, instansi atau perusahaan.
Accountable, bisa diperhitungkan atau bisa diandalkan. Seorang pemenang selalu bisa
diandalkan oleh pimpinan, oleh teman seprofesi, shareholder dan stakeholder dan juga
masyarakat atau customer. Seorang pemenang selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik
sehingga siapa pun akan sangat senang bekerjasama dengan yang bersangkutan.
Responsible atau bertanggung jawab. Seorang pemenang selalu berusaha mengambil tanggung
jawab dan amanah dalam menjalankan tugas. Dalam bekerja tidak lagi hitung-hitungan waktu
kerja seudah berakhir, yang bersangkutan akan berusaha menyelesaikan dulu sampai tuntas. Hal
ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Henry W.B, “buatlah diri anda bertanggung jawab
meraih standar yang lebih tinggi dari yang diharapkan orang lain terhadap anda”.

Ciri Pecundang

Ada beberapa ciri seorang pecundang, antara lain:

Blame atau kebiasaan menyalahkan orang lain di luar dirinya atas kondisi tertentu. Seorang
pecundang akan selalu mencari berusaha mencari “kambing hitam” untuk dipersalahkan dan
tidak berusaha untuk introspeksi diri serta mengambil hikmah atas setiap kejadian.
Excuses atau terlalu banyak alasan. Seorang pecundang akan selalu berusaha mencari atau
mengemukakan alasan agar dirinya lepas dari tanggung jawab tertentu. Padahal semuanya akan
terlihat semu dan dibuat-buat, sehingga yang bersangkutan berada di zona nyaman untuk terus
mengulangi hal yang sama.
Justify atau pembenaran. Seorang pecundang akan selalu membuat justifikasi atau pembenaran
atas setiap kejadian. Seorang pecundang tidak mau bertanggung jawab atas sesuatu yang tidak
nyaman terjadi, selalu ada saja argumentasi yang dikemukakan untuk membuat yang
bersangkutan seolah-olah selalu benar.

Pada kenyataan dalam pergaulan dan dunia kerja, seorang pecundang selalu complain atau
mengeluh dan bergosip. Kita senantiasa tidak nyaman jika disekeliling dan setiap waktu ada
orang yang selalu mengeluh dan berbicara negatif.

Berbicara pemenang dan pecundang, tidak terlepas dari empat karakter, yaitu: a) produktif, b)
tidak produktif, c) baik, d) buruk. Setiap orang memiliki tingkat kualitas yang berbeda, dengan
berbagai tipe, antara lain: a) tidak produktif dan berbuat buruk, b) tidak produktif dan berbuat
baik, c) produktif dan berbuat buruk, d) produktif dan berbuat baik.

Tidak Produktif dan Berbuat Buruk

Dalam kehidupan sehari-hari kinerjanya rendah, hanya mengerjakan pekerjaan rutin semata, itu
pun sering tidak selesai. Selain itu pula menampilkan perilaku buruk seperti sering berdusta,
khianat, dan ingkar janji. Sehingga tipe orang seperti ini karirnya mandeg dan tidak disukai
orang, baik atasan maupun teman sejawat.
Tidak produktif dan Berbuat Baik

Dalam aktivitasnya, kurang inisiatif, tidak memiliki keinginan untuk maju, tetapi senantiasa
menampilkan perilaku baik seperti jujur, amanah, dan rendah hati. Tipe orang seperti ini jenjang
karirnya terhambat, tetapi sosoknya disukai oleh orang lain.

Produktif dan Berbuat Buruk

Aktivitas kerjanya bagus, pintar, cakap namun memiliki sikap yang buruk seperti tidak adil,
sombong, egois, ingin menang sendiri, arogan dan tidak sedikit juga menghalalkan segala cara
untuk menghasilkan posisi atau jabatan tertentu. Tipe orang seperti ini merupakan tipe seorang
cari muka, penjilat. Karirnya akan menanjak namun dengan cara-cara yang tidak disukai oleh
teman-teman atau bawahannya.

Produktif dan Berbuat Baik.

Ini merupakan tipe yang diharapkan. Tipe orang yang memiliki kinerja yang tinggi, tekad kuat,
tanggung jawab, kreatif, pantang menyerah dan mandiri. Selain itu, pribadi ini juga sangat
disukai oleh orang lain, baik atasan atau teman sejawat karena kejujuran, keadilan, kepedulian,
loyalitas, toleransi, kesantunan dan simpatinya.

Dari uraian di atas, marilah mulai saat ini dan seterusnya berusahalah untuk menjadi pemenang
atas setiap kejadian apa pun yang menimpa kita dan mencoba mencari makna positif dari
kejadian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai