Anda di halaman 1dari 23

Tanda-Tanda Kedewasaan Seorang

Pemimpin

Disampaikan pada Meeting Bulanan Produksi


Oleh Abdul Karim
Defisini Dewasa
Istilah adult berasal dari bahasa latin yang diambil dari
kata adultus berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan
ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa
(Hurlock, 1992)
Defisini Dewasa
Seorang yang disebut dewasa adalah individu yang
telah siap menerima kedudukan dalam masyarakat.
Kedewasaan atau kematangan adalah suatu keadaan
bergerak maju ke arah kesempurnaan.
Kedewasaan bukanlah suatu keadaan yang statis, tetapi
merupakan suatu keadaan menjadi.... (a state of
becoming).
Ciri-ciri kedewasaan yang harus dimiliki oleh
sorang pemimpin:
1. Menghargai Orang Lain
2. Sabar
3. Penuh Daya Tahan
4. Sanggup Mengambil Keputusan
5. Menyenangi Pekerjaan
6. Menerima Tanggung Jawab
7. Percaya Pada Diri Sendiri
8. Memiliki Rasa Humor
9. Memiliki Kepribadian yang Utuh
10. Seimbang
11. Menerima Diri Sendiri
12. Memiliki Prinsip yang Kuat
1. Menghargai Orang Lain
Seorang pimpinan yang baik harus bekerja bersama dengan orang
lain.
Harus bekerja dengan kekuatan- kekuatan, kelemahan-kelemahan,
kesanggupan, dan kekurangan-kekurangan dari orang lain itu.
Jika dia dewasa, dia akan menghargai perbedaan yang ada
tersebut dan tidak akan mencoba untuk membentuk orang lain agar
sesuai dengan keinginannya sendiri dan tidak memperalat bawahan
untuk kepentingannya sendiri.
Sanggup untuk menerima kenyataan yang ada, bahwa setiap
orang memiliki andil terhadap hasil akhir suatu pekerjaan yang
dikerjakan secara bersama-sama (teamwork).
1. Menghargai Orang Lain lanjutan

Ia menerima orang lain, bukan berarti memanjakan mereka


untuk selamanya termasuk jika kekurangan mereka
(bawahan) akan mengganggu dan mempengaruhi tujuan
secara keseluruhan.
Seorang pimpinan yang dewasa harus mampu
memberhentikan atau memecat seseorang yang tidak lagi
memberikan sumbangan terhadap kemajuan atau
kebaikan organisasi. Hal ini penting sebab merupakan
suatu ketidakadilan bagi perusahaan dan orang lain jika
orang yang tidak lagi mampu memberikan kontribusi masih
tetap dipertahankan.
2. Sabar
Pemimpin yang dewasa dapat belajar menerima kenyataan
bahwa untuk beberapa permasalahan memang tidak ada
penyelesaian atau pemecahan yang mudah.
Ia tidak akan dengan mudah menerima pemecahan
masalah pertama yang disarankan.
Ia akan menghargai fakta dan akan mengumpulkan
sebanyak mungkin informasi sebelum memberi saran
pemecahan. Bukan saja ia bersedia sabar, tetapi ia tahu
benar perlunya beberapa alternatif untuk mengambil suatu
keputusan dalam pemecahan masalah.
3. Penuh Daya Tahan
Semua mahluk hidup pasti pernah mengalami sakit, kesulitan dan
kekecewaan. Seorang pemimpin tidak akan pernah luput dari
permasalahan seperti itu.
Biarpun demikian seorang pemimpin yang dewasa akan bangkit lagi
dan sehat lagi setelah diterpa kemalangan yang bertubi-tubi dengan
harapan dan daya tahan yang dimilikinya.
Ia akan berusaha jujur dan tidak akan berpura-pura semua keadaan
baik- baik saja.
Ia menerima kenyataan bahwa rasa sakit harus dipikul, kesalahan-
kesalahan diperbaiki dan ia tidak akan membuang waktu untuk
menyesali dan meratapi kesalahan yang sudah berlalu.
Kegagalan akan meremukan dan menghancurkan orang yang
lemah, sedangkan seorang dengan kepribadian dewasa akan
mengambilnya sebagai pelajaran dari pengalaman yang sangat
berharga.
4. Sanggup Mengambil Keputusan
Orang yang dewasa, disamping kesabaran dan ketabahannya
untuk mencari pemecahan masalah, juga harus mampu untuk
mengambil suatu keputusan, walaupun hanya menggunakan
data atau informasi yang sangat minim, kurang lengkap atau
masih kabur.
Setelah menimbang fakta yang ada, ia akan segera menyadari
bahwa dalam suatu waktu suatu tidakan harus segera diambil.
Dengan menyadarkan dirinya terhadap keyakinan dirinya dan
terhadap orang-orang disekitarnya ia harus sanggup untuk
mengambil dan memikul resiko yang sudah diperhitungkan
olehnya.
4. Sanggup Mengambil Keputusan lanjutan

Peter Drucker pernah menyatakan bahwa masa depan


tidak pernah ada kepastian, tetapi hanya ada
kemungkinan-kemungkinan. Seorang pemimpin yang
dewasa harus belajar menerima hal ini.
Ia harus mampu untuk membuat keputusan-keputusan
berdasarkan perkiraan-perkiraan atau kemungkinan-
kemungkinan terbaik yang dapat diperoleh, sebab ia
tahu jika menunggu untuk memperoleh kepastian yang
menyeluruh maka keputusan yang diambil mungkin
sudah terlambat.
5. Menyenangi Pekerjaan
Seseorang yang memiliki emosi yang sehat atau
memiliki kepribadian dewasa akan mengetahui
bagaimana menikmati pekerjaannya.
Apapun jenis pekerjaannya seseorang yang dianggap
dewasa akan jarang bermalas- malasan.
Ia mengetahui bagaimana menemukan kepuasan dalam
melakukan tugas dengan baik dan ia merasa bangga
melaksanakan tugas tersebut.
Para pemimpin yang dewasa akan memperoleh
kepuasan dalam menangani suatu pekerjaan dan tidak
menggagap pekerjaan sebagai beban hidup.
5. Menyenangi Pekerjaan lanjutan
Seseorang yang memiliki emosi yang sehat atau
memiliki kepribadian dewasa akan mengetahui
bagaimana menikmati pekerjaannya.
Apapun jenis pekerjaannya seseorang yang dianggap
dewasa akan jarang bermalas- malasan.
Ia mengetahui bagaimana menemukan kepuasan dalam
melakukan tugas dengan baik dan ia merasa bangga
melaksanakan tugas tersebut.
Para pemimpin yang dewasa akan memperoleh
kepuasan dalam menangani suatu pekerjaan dan tidak
menggagap pekerjaan sebagai beban hidup.
6. Menerima Tanggung Jawab
Orang yang tidak dewasa akan mengeluh dan menyesal tentang
kegagalan yang mereka alami. Mereka akan merasa bahwa
kegagalan yang mereka alami merupakan kesalahan orang lain
dan nasib baik sedang menjauhi mereka. Untuk menghindari
kegagalan, mereka cenderung untuk tidak menerima tanggung
jawab.
Sebaliknya bagi mereka yang berkepribadian dewasa segala
kesuksesan dan kegagalan merupakan tanggungjawab diri
sendiri. Mereka menyadari bahwa setiap orang memerlukan
ketabahan dan kekuatan serta tempat berlindung pada saat-
saat sulit, dan yang
bertanggung jawab untuk menangani hal tersebut adalah diri
sendiri
6. Menerima Tanggung Jawab lanjutan
Percaya pada orang lain/kekuatan lain seperti dukun,
pimpinan, nasib baik, dll, untuk memecahkan masalah
merupakan suatu tanda ketidakdewasaan.
Kepercayaan terhadap kekuatan diri sendiri dan berani
menerima tanggung jawab dalam kehidupan sangat
penting untuk menimbulkan rasa aman dan
kebahagiaan
7. Percaya Pada Diri Sendiri
Seorang pimpinan yang dewasa akan menyambut baik
partisipasi orang lain, walaupun menyangkut pengambilan
keputusan yang sulit. Hal tersebut terjadi karena mereka sangat
yakin dan percaya terhadap kemampuan mereka sendiri
sehingga tidak ada rasa takut untuk berkompetisi.
Mereka akan mudah melihat dan mengenal bahwa orang lain
yang memiliki ide-ide dan fikiran yang berharga. Bagi mereka
kekuatan orang lain hanya akan menjadi ancaman bagi orang
yang tidak merasa aman, dan yang tidak ada kepercayaan
terhadap dirinya sendiri.
7. Percaya Pada Diri Sendiri lanjutan
Seorang pimpinan yang dewasa akan memperoleh
kepuasan berdasarkan prestasi yang dilakukan oleh
bawahannya.
Ia akan merasa bangga dalam keyakinan dan
kesadaran bahwa bawahannya adalah tanggung
jawabnya.
Sebaliknya bagi seorang pimpinan yang tidak dewasa
akan merasa sebagai suatu hal yang pahit dan
menyakitkan apabila diberikan situasi yang serupa.
8. Memiliki Rasa Humor
Tertawa adalah sehat. Orang yang dewasa atau matang
setuju dengan ucapan itu.
Namun demikian orang yang dewasa tidak akan
membuat orang tertawa dengan cara merugikan atau
melukai perasaan orang lain.
Mereka juga tidak akan tertawa jika orang lain dalam
keadaan susah atau terluka perasaannya.
8. Memiliki Rasa Humor lanjutan
Orang yang sehat emosinya akan selalu mengingat
bahwa humor itu harus baik sifatnya dan menyebarkan
kebahagiaan bagi yang mendengarkannya.
Orang yang dewasa akan menggunakan humor bukan
sebagai alat pemukul atau menjatuhkan orang lain,
tetapi sebagai alat untuk melicinkan suasana dan
mengendorkan ketegangan.
9. Memiliki Kepribadian yang Utuh
Orang yang dewasa, bukanlah orang yang membuang-buang
dan menyia- nyiakan energinya dengan memakai dan
menggerakkan seluruh energinya ke berbagai arah yang tidak
menentu, bahkan sering bertentangan arah.
Mereka adalah orang yang teratur dan sudah terorganisir serta
dapat menangani problemnya dengan efektif.
Mereka bukan orang yang mudah beralih perhatian atau
menyimpang dari rencana oleh karena keinginan-keinginan
yang muncul dengan tiba-tiba, tetapi mereka dapat dengan
mudah beralih dari kegiatan yang satu ke kegiatan yang lain
tanpa kebingunagan dan kekacauan.
10. Seimbang
Seorang pemimpin yang dewasa akan hidup dalam
suatu kehidupan yang seimbang.
Ia merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan dan
tahu persis posisi dan peranannya di dalam
perusahaan.
Ia pintar menempatkan diri sehingga tidak menyulitkan
dirinya dan perusahaan.
Ia sanggup untuk bekerja keras dan selalu siap
mengatasi tekanan yang diterimanya serta dapat
menikmati masa senggangnya dengan baik.
11. Menerima Diri Sendiri
Para pemimpin yang efektif mempunyai pandangan dan penilaian
yang baik terhadap kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
kelemahan yang dimilikinya. Pada kenyataannya hal ini sangat
menentukan kesuksesan seorang pemimpin. Namun hanya
pemimpin yang memiliki kedewasaan yang dapat memilih dan
mengumpulkan pembantu-pembantu dan orang-orang dekatnya
untuk saling menutupi kekurangan dan kelemahan.
Ia dapat melihat dan menilai diri sendiri dengan baik secara
objektif dan realistis, maka ia akan sanggup untuk menggunakan
kelebihan dan bakatnya secara efektif.
Ia juga akan terbebas dari rasa frustrasi yang mungkin timbul
karena kegagalan mencapai suatu hal yang diluar kemampuan
dirinya.
12. Memiliki Prinsip yang Kuat
Banyak pemimpin yang sungguh-sungguh melihat perusahaan sebagai
suatu mahluk hidup yang harus dijaga dan dipelihara.
Mereka memandang dirinya sebagai pengawal bagi keselamatan dan
kebaikan perusahaan.
Mereka menganggap dirinya berperan sebagai pengasuh dan pelindung
perusahaan yang kemudian meneruskan dan menyerahkan pengawalan
dan fugsi mengasuh tersebut kepada penerusnya.
Hal tersebut pula yang menjelaskan mengapa pemimpin tidak akan
segan- segan untuk bersikap keras dan tegas dalam menghadapi orang
lain bila menyangkut keselamatan dan kelangsungan hidup perusahaan.
Mereka memegang teguh prinsip-prinsip yang telah ditanamkan dalam
perusahaan dan tidak akan kenal kata menyerah jika dihadapkan pada
soal hidup matinya perusahaan
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai