Anda di halaman 1dari 7

SIKAP

I. DEFINISI SIKAP
Sikap adalah:
1. Posisi tubuh atau cara membawa diri, contoh: berdiri dalam sikap anggun.
http://www.thefreedictionary.com
2. Posisi atau postur tubuh yang sesuai dengan atau pernyataan dari emosi, tindakan,
dll. contoh: sikap mengancam, sikap santai. http://dictionary.reference.com
3. Perasaan terdalam yang diungkapkan melalui perilaku. John C. Maxwell (The
Winning Attitude)

II. PENGARUH SIKAP


John Maxwell dalam Attitude 101memberikan suatu rumusan:

Kemampuan + Sikap = Hasil


Bakat hebat + Sikap bejat = Tim yang berprestasi buruk
Bakat hebat + Sikap buruk = Tim yang berprestasi biasa-biasa
Bakat hebat + Sikap biasa-biasa = Tim yang berprestasi baik
Bakat hebat + Sikap baik = Tim yang berprestasi hebat

Maxwell dalam The Winning Attitude mengatakan:


Sikap………..
Adalah “sosok maju” diri kita yang sesungguhnya
Akar-akarnya ke dalam tetapi buahnya keluar
Adalah sahabat terbaik kita atau musuh terburuk kita
Adalah lebih jujur dan lebih konsisten daripada perkataan kita Adalah cara pandang
menurut pengalaman-pengalaman masa lalu Adalah hal yang membuat orang tertarik
kepada kita atau menjauhi kita Tidak pernah puas hingga terekspresikan
Adalah juru perpustakaan masa lalu kita
Adalah juru bicara kita saat ini
Adalah nabi masa depan kita
Hasil riset dari Robert Half International sebuah perusahaan konsultan San
Fransisco tentang mengapa perusahaan memecat karyawan:
 Tidak cakap bekerja: 30%
 Tidak sanggup menyesuaikan diri dengan karyawan lain: 17%
 Tidak jujur atau bohong: 12%
 Sikap negatif: 10%
 Kurang motivasi: 7%
 Gagal atau tidak mau mengikuti instruksi: 7%
 Alasan-alasan lainnya: 8%
Meskipun ketidakcakapan bekerja masuk peringkat pertama, lima alasan
berikut merupakan masalah sikap.
Charles R. Swindol melukiskan pengaruh sikap sebagai berikut:
“Saya percaya bahwa satu keputusan terpenting yang dapat saya buat setiap
hari adalah pemilihan terhadap sikap saya. Ini lebih penting dari masa lalu saya,
pendidikan saya, uang yang saya miliki, kesuksesan atau kegagalan, reputasi atau rasa
sakit, apa yang orang lain pikir atau katakan tentang saya, keadaan saya maupun
posisi saya. Sikap akan membuat saya tetap terus atau terhenti. Sikap akan membakar
atau memadamkan harapan saya. Jika sikap saya benar, tidak ada batas untuk
menjadi tinggi, tidak ada lembah terlalu dalam, tidak ada mimpi yang terlalu ekstrim
dan tidak ada tantangan yang terlalu besar bagi saya.” (thinkexist.com)
Sebuah studi di Harvard University menemukan:
“seseorang memperoleh pekerjaan oleh sebab 85% karena “sikap mereka,”
dan hanya 15% karena kepandaian, pengetahuan, dan figur-figur yang mereka tahu.”
William James dari Harvard University mengatakan: “penemuan terbesar di
generasi saya adalah bahwa manusia dapat melakukan suatu perubahan dengan
merubah sikap mereka.”
Sebuah kutipan dari www.1000ventures.com: “sama seperti sebuah bangunan
yang besar berdiri di atas fondasi yang kuat, demikian pula keberhasilan. Dan
fondasi dari kesuksesan adalah sikap.”
Phillip Baker dalam bukunya Attitudes of Amazing Achievers menuliskan apa
yang dilakukan sikap:
1. Sikap menunjukkan sejarah hubungan pribadi. Sikap yang kita munculkan ternyata
berkaitan erat dengan pengalaman masa lalu kita. Bagaimana hubungan kita dengan
orang tua, teman sepermainan, dan orang-orang lain yang dekat dengan kita
membawa dampak yang mendalam dalam hidup kita.
2. Sikap mengungkapkan kepercayaan yang dari dalam. Sikap itu sebenarnya seperti
sebuah aroma. Apakah anda mencium aroma enak atau tidak enak pada saat ini
adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh mereka yang dekat dengan anda. Sikap
kita juga akan cepat berhembus melalui udara.
3. Sikap menarik perhatian orang lain. Kita menarik perhatian orang lain atau menolak
mereka bukan dengan penglihatan kita tetapi dengan sikap kita. Para pengumbar
gosip negatif akan menemukan orang lain yang persis seperti mereka.
4. Sikap mempengaruhi kenyataan. Sikap bukan hanya berbicara tentang bagaimana
menilai apa yang terjadi dengan “perasan yang baik.” Sikap mampu mengubah dunia
kita. Sikap juga bukan hanya persiapan dari dalam tetapi juga interaksi dengan
masyarakat, respon emosi dan melatih diri.

III. HAMBATAN SIKAP


1. Tidak melakukan yang terbaik. Sikap melakukan yang secukupnya dan tidak
berusaha untuk memberikan yang terbaik. Musuh dari yang terbaik adalah yang
baik, jebakan sikap ini sangat berbahaya dan seringkali terjadi tanpa kita sadari.
2. Rendah diri. Hal ini membuat kita gagal menjadi maksimal dalam setiap aspek
kehidupan. Ketidak-mampuan untuk menilai diri sendiri dengan sudut pandang
yang sehat, membuat orang menjadi sangat sombong atau sebaliknya.
3. Tidak antusias. Kata antusias (Inggris: enthusiasm), diambil dari istilah Latin: En-
Theos (en: dalam; Theos: Tuhan). En-Theos secara umum berarti “di dalam Tuhan,”
tidak heran orang yang memiliki antusiasme menarik buat kita. Sebaliknya sikap
yang tidak antusias “memancarkan” enerji negatif yang berdampak buruk bagi
orang yang bersangkutan, dan seringkali juga buat orang lain.
4. Hidup tanpa visi. Ada perbedaan besar antara “melihat dengan” dan “melihat
melalui.” Sebagian orang melihat jauh melampaui apa yang terpampang di depan
matanya. Masalahnya sebagian besar dari kita hanya melihat “apa adanya.” Orang-
orang besar yang luar biasa masuk dalam kategori “melihat melalui.”
5. Kesombongan. Adalah kehidupan yang berpusatkan pada diri sendiri dan ketidak-
mampuan untuk belajar membagi/memberi hidup pada orang lain.
Kesombongan menjadi penghalang yang membuat orang tidak mampu
mengembangkan apa yang ada di dalam dirinya dan mereka yang ada di sekitarnya.
6. Selalu mengeluh. Bangsa Israel berputar-putar 40 tahun lamanya di padang gurun,
salah satu penyebab utama adalah karena keluhan yang seringkali keluar dari mulut
mereka. Akhirnya generasi pertama yang terbiasa mengomel ini tidak menikmati
tanah perjanjian.
7. Tidak murah hati. Ada dua hal yang bisa terjadi dalam hidup kita: mendapatkan
atau memberikan. Kebanyakan orang tentu lebih senang mendapat daripada
memberi karena secara logis mendapat berarti “bertambah.” Kita seringkali lupa
apa yang Alkitab katakan: “terlebih berkat memberi daripada menerima.”

Hendaklah kamu dalam hidup- mu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus.Filp 2:5

“dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepa- damu apa yang
diinginkan hatimu” Maz 37:4

“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua
yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” Filp 4:8

IV. MEMPERBAIKI SIKAP


1. Evaluasi sikap kita saat ini. Apakah sikap kita menyenangkan Tuhan dan diri saya
sendiri?
2. Mengambil keputusan mengubah sikap. Perubahan adalah mungkin jika kita sungguh-
sungguh menginginkannya.
3. Mengubah pola pikir. Apa yang menjadi perhatian buat kita akan m e n e n t u k a n
t i n dak a n k i t a , a p a k a h k i t a memikirkan yang benar?
4. Mengembangkan kebiasaan yang baik. Apakah kita selalu mengulang tindakan
kebiasaan- kebiasaan yang baik untuk mengalahkan kebiasaan yang buruk? “Kasihilah
TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah
engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-
anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau
sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah
itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu
rumahmu dan pada pintu gerbangmu.” (Ul. 6:5-9)
5. Kesadaran akan kebergantungan pada Tuhan senantiasa. Kemenangan kita yang
sesungguhnya adalah kemenangan yang Yesus kerjakan lewat salib. “Tetapi dalam
semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah
mengasihi kita” (Roma 8:37).

V. AKIBAT SIKAP
1. Penerimaan. Sikap memegang peranan utama apakah orang lain menerima atau
menolak keberadaan kita. Israel ditolak bahkan oleh Tuhan sendiri karena sikap
buruk mereka terhadap Tuhan. Masalahnya kita seringkali lebih fokus kepada
penolakan yang dilakukan orang terhadap kita dan tidak berkaca pada alas an
mengapa kita ditolak.
2. Keberhasilan. Daud adalah salah satu hamba Tuhan yang tidak pernah kalah dalam
setiap peperangan. Sikapnya terhadap Tuhan dan orang-orang yang dipimpinnya
adalah kunci penting kemenangannya.
John Maxwell memberikan statistik mengapa usaha franchise ditutup:
 1% karena memang ditutup
 5% karena pengembangan yang lain
 9% karena harga yang dipatok
 14% karena produknya kurang memuaskan
 68% karena para pelanggan berhenti untuk belanja karena sikap pelayan
atau pekerjanya
3. Kehormatan. Sikap yang kita ambil atau tampilkan akan menyatakan bagaimana
orang menilai diri kita. Ada banyak karir atau kedudukan seseorang hancur ukan
karena mereka tidak atau kurang pandai, tetapi karena sikap yang tidak bijaksana.
Rasa hormat bisa muncul pada orang yang sebelumnya tidak dihormati karena sikap
bijaksana yang dinyatakan.
4. Kepemimpinan. “Sikap seorang pemimpin ditangkap oleh para pengikutnya lebih
cepat dari pada tindakannya” John Maxwell
Sikap yang benar dari seorang pemimpin akan membuat kepemimpinan nya
dihormati dan m e m i l i k i d a m p a k m e n d a l a m p a d a s e t i p pengikutnya.
Yosua bertindak dengan keberanian karena pimpinan Tuhan saat merebut tanah
perjanjian. Orang Israel melakukan yang sama, mereka merebut apa yang dijanjikan
Tuhan pada akhirnya.
Sumber:
 Attitudes of Amazing Achievers (Phillip Baker), SangkakalaMedia Publishing 2005,
Surabaya.
 Mengembangkan Kepemimpinan Didalam Diri Anda (John C. Maxwell), EQUIP –
Thomas Nelson Inc Publishers 1993, Indonesia.
 Sikap 101 (John C. Maxwell), Interaksara, P.O. Box 238, Batam Center, 29432 –
2004.
 The Winning Attitude (John C. Maxwell), Thomas Nelson Publishers, Nashville
(1994).

Anda mungkin juga menyukai