Anda di halaman 1dari 13

Resensi Buku : Attitude 101

Keterangan Buku :

Penulis : John C. Maxwell

Judul : Attitude 101

Penerbit : MIC Publishing

Tebal : 182 halaman

BAGIAN SATU: DAMPAK SIKAP


Bagaimana Sikap Memengaruhi Kepemimpinanan?
1. Dari Buruk Menjadi Lebih Baik
Kami pikir, permainan benar-benar hanya bergantung pada kemampuan, dan kami yakin kami
berhak atas posisi di dalam tim. Para senior, yang telah duduk di bangku cadangan tim senior tahun
sebelumnya, berpikir bahwa kami harus mengantre dan menunggu di bangku cadangan itu. Sesuatu
yang sebelumnya adalah persaingan antara tim junior dan tim utama sekolah berubah menjadi perang
antara para junior dengan para senior. Ketika berlatih tanding, terjadi persaingan antara junior dengan
senior. Dalam permainan, para senior tidak akan melemparkan bola ke junior, begitu juga sebaliknya.
Saya selalu menjadi pemimpin, dan saya berperan penting dalam memengaruhi anggota tim yang lain.
Sayangnya, harus saya akui, saya sudah memimpin para junior ke arah yang salah.
Sesuatu yang tadinya adalah sikap buruk dalam diri sendiri atau dua pemain, akhirnya menjadi
situasi yang sangat buruk untuk semua orang. Pada akhirnya, kami menyelesaikannya dengan perolehan
rekor yang biasa-biasa saja, dan tidak mampu mencapai potensi tertinggi kami. Itu menunjukkan pada
Anda bahwa sikap yang buruk menghancurkan tim.

2. Bakat Saja Tidak Cukup


Dari pengalaman tim basket SMU, saya belajar bahwa bakat saja tidak cukup untuk
menghantarkan tim menuju kesuksesan. Tentu saja, Anda membutuhkan bakat. Jika hanya bakat saja
yang diperlukan, kami bisa menjadi juara tingkat negara bagian. Namun, kami juga punya sikap yang
buruk. Antara bakat dan sikap, Anda tahu yang mana yang akan menang pada akhirnya. Mungkin itulah
sebabnya, sampai hari ini saya mengerti pentingnya bersikap positif dan menerapkannya kepada diri saya
sendiri, kepada anak-anak saya ketika mereka tumbuh, dan kepada tim yang saya pimpin.
Sikap adalah sahabat terbaik, atau musuh terbesar kita. Sikap lebih jujur dan lebih konsisten
daripada kata-kata kita. Sikap adalah cerminan masa lalu kita. Sikap dapat menarik orang lain pada kita,
tetapi juga bisa menjauhkan mereka. Sikap yang baik di antara para pemain tidak menjamin kesuksesan
tim, tapi sikap yang buruk menjamin kegagalannya. Lima kebenaran tentang sikap berikut itu
memengaruhi kerja sama dan kepemimpinan dalam tim :
1) Sikap Memiliki Kekuatan untuk Mengangkat Tim, atau Menghancurkannya
Karakter pemenang terletak pada sikap bukan kemampuan. Mereka percaya bahwa
bakat saja (atau bakat dengan pengalaman) sudah cukup. Namun, banyak tim berbakat
di luar sana tidak pernah mencapai kesuksesan karena sikap para pemain mereka.
Berbagia sikap yang memengaruhi tim dimiliki oleh para pemain yang sangat berbakat :

Kemampuan + Sikap = Hasil

Bakat hebat + Sikap yang sangat buruk = Tim yang buruk

Bakat hebat + Sikap buruk = Tim yang biasa-biasa saja

Bakat hebat + Sikap yang biasa-biasa saja = Tim yang baik

Bakat hebat + Sikap yang baik = Tim yang hebat

Jika menginginkan hasil yang luar biasa , Anda membutuhkan orang-orang baik dengan bakat
yang hebat dan sikap yang mengangumkan. Ketika sikap menjadi lebih baik, begitu juga potensi
tim. Ketika sikap menjadi semakin buruk, potensi tim akan menurun bersamanya.

2) Sikap Bisa Menular Begitu Muncul di Hadapan Orang Lain


Beberapa yang dalam tim tidak menular: bakat, pengalaman dan kemauan untuk
berlatih. Namun, Anda boleh yakin satu hal: Sikap bisa menular pada orang lain. Ketika
seseorang dalam tim menerima pelajaran dan kerendahan hatinya membuahkan
perbaikan, yang lain akan menunjukkan karakteristik yang sama. Orang-orang memiliki
kecenderungan untuk meniru sikap orang lain yang menghabiskan waktu bersama
mereka-meniru pola pikir, keyakinan dan pendekatan mereka terhadap perubahan .

3) Sikap Buruk Menular Lebih Cepat daripada Sikap Baik


Hanya ada satu hal, yang lebih menular daripada sikap baik yaitu sikap buruk. Entah apa
alasannya, banyak orang berpikir bahwa bersikap negatif itu keren. Saya menduga,
mereka pikir itu membuat mereka terlihat cerdas atau penting. Amun sebenarnya, sikap
yang negatif lebih melukai daripada membantu si pemilik sikap itu. Sikap itu juga melukai
orang-orang di sekitarnya. Hal itu menunjukkan kepada kita bahwa sebuah sikap
menular begitu cepat.
4) Sikap Itu Subjektif- Jadi, Identifikasi Sikap yang Salah Sulit Dilakukan
Seseorang yang bersikap buruk mungkin tidak melakukan sesuatu yang ilegal atau tidak
etis, tapi sikap buruk itu bisa menghancurkan tim dengan cara yang sama. Penampilan
luar seseorang selalu mencerminkan keadaan bagian dalamnya. Sejatinya, sikap
mencerminkan diri seseorang. Keadaan bagian dalam itu tercermin dalam tindakan-
tindakannya. Sikap yang sangat buruk, yang bisa menghancurkan tim, sehingga Anda
bisa mengenalinya ketika Anda melihatnya.
Ketidakmampuan untuk mengakui kesalahan , Jadi, orang yang berpikir dirinya sempurna
bukanlah rekan setim yang ideal. Sikap yang salah akan selalu menimbulkan konflik.
Tidak mau memaafkan, Menyimpan dendam tidak pernah menjadi positif atau layak.
Ketika dendam ada di antara rekan setim, tentu itu akan menghancurkan tim.
Kecemburuan yang picik, sikap yang sangat merugikan seseorang adalah keinginan
untuk mendapatkan persamaan yang muncul karena kecemburuan yang picik. Orang
yang bersikap seperti ini percaya bahwa setiap orang layak mendapat perlakuan yang
sama terlepas dari bakat, kinerja, atau pengaruhnya. Namun, tentu saja itu tidak benar.
Masing-masing dari kita diciptakan dengan unik dan bekerja secara berbeda.
Penyakit dalam diri , Pat Riley, menegaskan bahwa penyakit itu selalu menimbulkan hasil
yang sama; “ kekalahan kami.”
Si tukang kritik, Ketika seseorang dalam tim menjadi tukang kritik, semua orang akan
mengetahuinya karena tidak seorang pun dalam tim itu bertindak benar menurutnya.
Rakus pujian, sikap buruk yang menghancurkan tim ini hamper sama dengan “penyakit
dalam diri”. Namun, sementara orang dengan “penyakit dalam diri” bisa naik pitam di
belakang dan menimbulkan pertikaian, orang yang rakus pujian terus-menerus
melangkah ke panggung unruk mendapat pujian – entah dia layak atau tidak.
Singkatnya sikap terburuk adalah akibat dari keegoisan. Jika salah satu rekan tim Anda
membuat yang lain bermasalah, Anda sedang berhadapan dengan seseorang yang
bersikap buruk.
5) Sikap Buruk Menghancurkan Segalanya
Anda tahu bahwa sikap seperti itu akan selalu menimbulkan pertikaian, kemarahan,
kebencian, dan perpecahan dalam tim. Sikap itu akan memburuk dan menghancurkan
tim - seiring dengan memungkinkannya unruk mencapai potensinya. Karena orang-
orang yang bersikap buruk sulit untuk ditegur dank arena sikap tampaknya termasuk hal
yang sangat subjektif. Anda tidak berhak menegurnya, bukan? Salah, jika Anda peduli
tentang tim. Sikap yang buruk menghancurkan tim. Itu selalu benar.
Presiden Thomas Jefferson pernah berkata, “ Tak ada yang bisa menghentikan
seseorang dengan sikap mental yang baik untuk mencapai tujuannya; dan tak ada orang
di dunia ini yang mampu menolong orang dengan sikap mental yang salah”. Jika Anda
peduli dengan tim dan berkomitmen untuk membantu semua pemain, Anda tidak boleh
mengabaikan sikap yang buruk. Anda sebaiknya mengenal lebih dekat tentang sikap dan
bagaimana sikap itu memengaruhi individu.

Bagaimana Sikap Memengaruhi Individu

Apa sikap itu ? Sikap adalah perasaan di dalam batin yang tercermin oleh tindakan. Itulah
sebabnya sikap bisa terlihat meskipun tanpa kata-kata yang terucap. Terkadang sikap kita bisa ditutupi
dengan “topeng” dan orang lain yang melihat kita terpedaya. Namun, biasanya topeng itu tidak bertahan
lama. Sikap akan berusaha terus-menerus untuk menampakkan wujudnya. Hal yang terjadi dalam diri
kita akan langsung memengaruhi apa yang terjadi di luar. Sikap yang membatu adalah penyakit yang
ditakuti. Hal itu menyebabkan tertutupnya pikiran dan suramnya masa depan. Ketika sikpa kita positif
dan kondusif untuk pertumbuhan, pikiran akan berkembang dan kemajuan pun dimulai.

 Sikap Menentukan Kesuksesan, atau Kegagalan

Hal yang begitu penting dalam hidup mereka menjadi pertimbangan kedua. Sikap kita adalah
kekuatan utama yang akan menentukan apakah kita sukses atau gagal . Bagi beberapa orang,
sikap menunjukkan kesulitan dalam setiap kesempatan, bagi yang lain, sikap menunjukkan
kesempatan dalam setiap kesulitan.

Berikut ini tujuh kebenaran terhadap sikap yang akan membantu Anda memahami pengaruh
sikap dalam kehidupan seseorang :
A. Kebenaran No. 1: Sikap Kita Menentukan Pendekatan Kita terhadap Hidup
Sikap kita mencerminkan apa yang kita harapkan dari kehidupan. Sikap kita terhadap
hidup dan tindakan dalam hidup menentukan apa yang terjadi pada kita.

B. Kebenaran No. 2 : Sikap Kita Menentukan Hubungan Kita dengan Orang Lain
Sebuah kehidupan dipengaruhi oleh hubungan Anda dengan orang lain, tapi membangun
hubungan itu sulit. Anda tidak bisa akur dengan beberapa orang, dan Anda tidak bisa
bertahan tanpa orang lain. Itulah pentingnya membangun hubungan yang baik dengan orang
lain di dunia yang hiruk pikuk ini. Teddy Roosevelt berkata,“ Unsur terpenting dalam formula
sukses adalah mengetahui cara bergaul dengan orang lain, lebih dari kemampuan apa pun
yang ada di dunia ini.” Biasanya, seseorang yang dibesarkan dalam sebuah organisasi
memiliki sikap yang baik. Promosi tidak memberi seseorang sikap yang luar biasa, tapi sikap
yang luar biasa biasalah yang menghasilkan promosi .
C. Kebenaran No. 3 : Sikap Kita Sering Menjadi Satu-satunya Pembeda Antara Kesuksesan dan
Kegagalan

Pencapaian terbesar dalam sejarah dibuat oleh orang-orang yang hanya sedikit lebih
unggul daripada orang lain dalam bidang yang sama. Ini bisa disebut prinsip beda tipis.
Sering kali pembeda tipis itu adalah sikap. Tentu kemampuan sangat penting untuk
kesuksesan kita dalam hidup. Namun, kesuksesan atau kegagalan dalam usaha apa pun lebih
disebabkan oleh sikap mental daripada sekadar kemampuan mental. Hanya ada sedikit
perbedaan dalam diri orang-orang, tapi perbedaan tipis itu membawa perbedaan besar.

D. Kebenaran No. 4 : Sikap Kita di Awal Menjalankan Tugas Akan Memengaruhi Hasil Akhir,
Lebih daripada Hal Lainnya

Sikap yang baik di awal kegiatan memastikan kesuksesan di bagian akhirnya. Anda
sudah akrab dengan pepatah yang mengatakan “Semua yang baik akan berakhir dengan
baik”. Kebenaran yang setara adalah “Semua yang baik diawali dengan baik”. Kebanyakan
rencana kegiatan gagal atau sukses bahkan sebelum kegiatan itu dimulai. Sering kali kita
melakukan kesalahan karena mengira tantangan masa depan kita sebagai terbenamnya
matahari kehidupan, bukan matahari terbit yang membawa kesempatan baru.

E. Kebenaran No. 5 : Sikap Bisa Mengubah Masalah Menjadi Berkah


Ketika dihadapkan pada situasi yang sulit, seseorang dengan sikap yang luar biasa
memandang dari sisi terbaik meskipun dia mendapatkan yang terburuk. Kehidupan bisa
menjadi seperti gerinda. Entah menghancurkan atau mengasah Anda, semua itu tergantung
pada seberapa kuatnya diri Anda.
F. Kebenaran No. 6 : Sikap Memberi Perspektif yang Luar Biasa Positif
Sebuah perspektif yang luar biasa positif bisa membantu kita mencapai tujuan yang luar
biasa juga. Orang-orang dengan sikap memandang hidup dari perspektif yang luar biasa
positif tidak selalu dimengerti. Dengan kata lain, mereka tidak menerima batasan normal
dalam hidup seperti kebanyakan orang. Namun, mereka bertekad untuk terus berjalan
menuju batas potensi dan batas tujuan mereka sebelum mengaku kalah.
G. Kebenaran No. 7 : Sikap Tidak Otomatis Baik Hanya Karena Anda Religius
Sikap yang buruk akan membawa kita ke tempat-tempat yang tidak ingin kita kunjungi.
Terkadang, itu bisa membuat Anda benar-benar keluar dari permainan. Disisi lain, sikap
yang baik membuat Anda mencapai potensi terbesar.

BAGIAN DUA: PEMBENTUKAN SIKAP


    Apa yang Membentuk Sikap Seseorang
Sikap tidak terbentuk di ruang hampa. Orang-orang dilahirkan dengan karakteristik
tertentu, dan itu memengaruhi sikap mereka.
A. Kepribadian – Jati Diri
Semua orang terlahir sebagai individu yang berbeda. Perbedaan itu berkontribusi pada “rasa
kehidupan” yang setiap kita nikmati. Serangkaian sifat mengiringi setiap tipe kepribadian.
Biasanya, orang-orang dengan temperamen tertentu membangun sikap khusus yang lazim ada
pada temperamen itu.
B. Lingkungan – Yang Ada di Sekitar
Lingkungan adalah faktor penentu yang lebih kuat dalam pembentukan sikap kita, dibandingkan
kepribadian kita atau sifat-sifat lain yang melekat. Lingkungan menjadi lebih penting lagi ketika
kita menyadari bahwa sikap-sikap awal adalah yang paling sulit diubah.
C. Ekspresi Kata-kata – Ynag Kita Dengar
Kata-kata yang menyakitkan tetap tertinggal dalam hati. Hasil positif dari pengalaman itu adalah
keinginnya, sejak saat itu, untuk mengucapkan kata-kata dengan benar. Salah satu alasan dia
bisa menjadi pembicara yang handal hari ini adalah karena tekadnya itu.
D. Dukungan/ Penerimaan Orang Dewasa – Yang Dirasakan
Mungkin kenangan terhangat Anda adalah tentang seseorang yang menerima dan mendukung
Anda. Orang-orang tidak peduli seberapa banyak Anda tahu sampai mereka tahu seberapa
banyak Anda peduli.
E. Citra Diri – Cara Memandang Diri Sendiri
Kita tidak mungkin bertindak terus-menerus dengan cara yang tidak sesuai dengan cara kita
memandang diri sendiri. Biasanya kita bertindak sebagai respons terhadap citra diri kita. Tak ada
yang lebih sulit dilakukan dibandingkan mengubah tindakan di luar tanpa mengubah perasaan di
dalam. Cara kita memandang diri sendiri mencerminkan cara orang lain memandang kita. Jika
kita menyukai diri sendiri, itu akan meningkatkan kemungkinan orang lain menyukai kita. Citra
diri menentukan parameter pembentukan sikap kita. Tindakan kita adalah respons dari cara
pandang kita adalah respons dari cara pandang kita terhadap diri sendiri. Kita tidak akan pernah
melampaui batas yang mempertaruhkan perasaan sejati kita tentang diri sendiri.
F. Paparan Terhadap Pengalaman Baru – Kesempatan Bertumbuh
Kita selalu punya beberapa kesempatan di tangan, dan kitalah yang harus memutuskan apakah
kita akan mengambil risiko dan bertindak. Tidak ada hal lain dalam hidup ini yang di saat
bersamaan menimbulkan banyak tekanan, tapi juga menawarkan banyak kesempatan untuk
tumbuh dibandingkan pengalaman-pengalaman baru. Berikut ini adalah formula yang baik untuk
diterapkan : pengalaman baru + aplikasi pengajaran x cinta = pertumbuhan
G. Pergaulan dengan Teman Sebaya – Yang Memengaruhi Kita
Persepsi yang ditunjukkan orang lain terhadap kita memengaruhi cara kita memandang diri
sendiri. Biasanya kita merespons harapan orang lain. Kebanyakan keputusan seorang pemuda
dipengaruhi oleh pengajaran dan pengamatan orang tua terhadap pergaulan.
H. Penampilan Fisik - Yang Terlihat di Mata Orang Lain
Penampilan kita memegang peranan penting dalam pembentukan sikap kita. Tekanan yang luar
biasa dirasakan orang-orang untuk memiliki “penampilan hebat” yang tampaknya menjadi
standar penerimaan orang lain. Yang membuat lebih sulit lagi adalah kesadaran bahwa orang lain
juga menilai kita berdasarkan penampilan. Entah Anda menyukainya atau tidak, penampilan fisik
(dan persepsi tentangnya) memengaruhi sikap seseorang.
I. Pernikahan, Keluarga, Pekerjaan – Sumber Rasa Aman dan Status Kita
Hal-hal baru mulai memengaruhi sikap kita ketika kita mendekati pertengahan usia dua puluhan
tahun. Dalam usia inilah kebanyakan orang memulai kariernya. Mereka juga kadang menikah. Itu
berarti, orang lain memengaruhi perspektif kita. Ketika saya bicara tentang sikap, saya selalu
menekankan pentingnya mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang positif.

Bisakah Sikap Diubah?


Kita adalah para penguasa atau para korban dari sikap kita sendiri. Ini masalah pilihan. Diri kita
hari ini adalah hasil dari pilihan yang kita buat kemarin. Esok hari, kita akan menjadi apa yang kita pilih
hari ini. Berubah berarti memilih untuk berubah. Sikap itu tidak permanen. Jika Anda tidak bahagia
dengan sikap Anda saat ini, ketahuilah bahwa Anda bisa mengubahnya . Semua orang bisa menjadi
pribadi positif yang menganggap kehidupan sebagai kegembiraan dan setiap hari terisi dengan potensi,
jika mereka memang menginginkannya. Jika menginginkan sikap yang luar biasa, buatlah pilihan berikut
ini:
A. Pilihan No. 1: Evaluasi Sikap Anda Saat Ini
Proses ini dimulai dengan mengetahui dari mana Anda harus memulai. Jika mungkin, cobalah
untuk memisahkan diri Anda dari sikap Anda. Anda bisa membuat perubahan-perubahan
kunci, hanya jika Anda mengidentifikasi masalah. Untuk menemukan “batang kunci” dalam
sikap Anda, gunakanlah proses evaluasi berikut ini :

 Identifikasi perasaan
 Identifikasi perilaku
 Identifikasi pikiran
 Klarifikasi kebenaran
 Pastikan komitmen
 Rencanakan dan Teruskan Pilihan Anda
B. Pilihan No. 2 : Sadarilah Bahwa Keyakinan Lebih Kuat daripada Rasa Takut
Salah satunya hal yang menjamin kesuksesan dalam menghadapi kesulitan ataukeraguan
adalah keyakinan dari awal bahwa Anda bisa melakukannya. Perubahan bergantung pada
kerangka berpikir Anda. Percayalah bahwa Anda bisa berubah.
C. Pilihan No. 3 : Tulis Pernyataan Tujuan
Kegembirannya terletak pada sesuatu yang menjadi tujuan. Agar bisa bersenang-senang dan
memiliki arah dalam mengubah sikap Anda, nyatakan tujuan Anda dengan jelas. Pernyataan
tujuan itu harus diletakkan di tempat yang mudah diakses dan bisa Anda lihat beberapa kali
dalam sehari untuk memberi Anda dorongan. Tujuan itu bisa tercapai jika setiap hari Anda
melakukan tiga hal ini :
1. Tuliskan secara spesifik apa yang ingin Anda capai setiap harinya.
2. Katakan apa yang ingin Anda capai setiap harinya kepada teman yang bisa
menyemangati Anda
3. Bertindaklah untuk tujuan Anda setiap hari
D. Pilihan No. 4 : Milikilah Keinginan untuk Berubah
Tak ada pilihan yang bisa menentukan kesuksesan perubahan sikap Anda lebih dari
keinginan untuk berubah. Ketika semua hal lain gagal, hanya keinginan yang bisa menjaga
Anda di arah yang benar. Banyak orang berhasil mengatasi rintangan yang sulit untuk
membuat diri mereka lebih baik ketika mereka menyadari bahwa perubahan mungkin terjadi
jika mereka sangat menginginkannya. Sejatinya, kebanyakan orang merasa lebih nyaman
dengan masalah lama daripada solusi baru. Betapa sering kita terjebak dalam cara berpikir
yang itu-itu saja dan menerima batasan yang seharusnya tidak menghalangi langkah kita.
Sambutlah perubahan, dan itu akan mengubah Anda.
E. Pilihan No. 5 : Hiduplah Satu Hari Setiap Waktu
Semua orang bisa berjuang dalam satu pertempuran untuk sehari saja. Hanyan ketika Anda
dan saya menambahkan bebna dari dua keabadian yang mengerikan itu, kemarin dan besok,
kita mulai runtuh. Bukan pengalaman hari ini yang membuat orang-orang teralihkan
perhatiannya, melainkan kebencian atau kepahitan atas sesuatu yang terjadi di masa lalu
dan ketakutan atas apa yang dibawa hari esok. Karena itulah, mari kita hidup satu hari saja
untuk satu waktu – hari ini!
F. Pilihan No. 6 : Ubah Pola Pikir Anda
Perasaan kita berasal dari pikiran kita. karena itu, kita mengubahnya dengan mengubah pola
pikir kita. Kehidupan pikiran kita, bukan keadaan kita, menentukan kebahagian kita.
G. Pilihan No. 7 : Membangun Kebiasan Baik
Sebuah sikap tidak lebih dari suatu kebiasaan berpikir. Membangun kebiasaan sukses sama
mudahnya dengan mengalah pada kebiasaan gagal. Kebiasaan bukanlah insting. kebiasaan
adalah tindakan atau reaksi yang diperoleh. Kebiasan tidak terjadi begitu saja. Kebiasaan itu
dicetuskan. Kebanyakan orang membiarkan kebiasaan mereka mengendalikan mereka.
Ketika kebiasaan-kebiasaan itu menyakitkan, sikap mereka pun terpengaruh secara negatif.
H. Pilihan No. 8 : Selalu Memilih Sikap Baik
Begitu anda memutuskan untuk bersikap baik, pekerjaan baru dimulai. Setelah itu, Anda
harus terus-menerus memutuskan untuk tumbuh dan mempertahankan sikap yang baik.
Sebuah sikap memiliki kecenderungan untuk kembali ke pola awalnya jika tidak dijaga dan
dibangun dengan hati-hati. Ketika Anda berupaya memperbaiki sikap Anda atau membantu
memperbaiki sikap orang yang Anda pimpin, kenalilah tiga tahap perubahan di mana
seseorang harus dengan berhati-hati memilih sikap yang baik:
Tahap Awal : Kebiasaan buruk sulit dihilangkan. Anda harus terus-menerus waspada secara
mental untuk mengambil tindakan yang tepat .
Tahap Pertengahan : Pada saat kebiasaan baik mulai berakar, pilihan-pilihan yang terbuka
membawa tantangan baru. Berita bagusnya: semakin banyak pilihan dan kebiasan baik yang
Anda bangun, semakin banyak pula kebiasaan baik lain yang dapat terbentuk.
Tahap Akhir : Kepuasan pada diri sendiri adalah musuh utama. Jangan lengah sedikit pun
samapi perubahan terjadi sepenuhnya. Bahkan setelah itu pun, Anda harus tetap waspada
dan jangan sampai jatuh lagi ke dalam kebiasaan lama yang buruk. Namun, meskipun Anda
berhasil dan menjadi orang yang positif, itu tidak akan melindungi Anda dari pengalaman
negatif.

Bisakah Rintangan Memperbaiki Sikap?

Pertempuran terbesar melawan kegagalan terjadi di dalam diri, bukan di luar. Tampaknya, ketika
kelompok “kuantitas” sibuk membuat banyak karya dan belajar dari kesalahan mereka kelompok
“kualitas” justru duduk saja dan berteori tentang kesempurnaan. Tidak masalah apakah Anda sedang
berjuang di bidang seni, bisnis, kerohanian, olahraga, atau hubungan dengan orang lain. Satu-satunya
cara Anda bisa maju adalah dengan gagal di masa-masa awal, gagal lebih sering, dan gagal lagi untuk
kemudian belajar dari kegagalan itu.

 Jalani Prosesnya
Dalam berbagai konferensi, saya mengajarkan kepemimpinan pada ribuan orang setiap
tahunnya. Salah satu kekhawatiran terbesar saya adalah jika ada beberapa orang yang pulang
dari konferensi itu tanpa mengalami perubahan dalam hidup mereka. Saya terus-menerus
berkata kepada orang-orang: kita terlalu membesar-besarkan acara dan meremehkan prosesnya.
Setiap mimpi yang dicapai semua orang dapat terjadi karena dedikasi kepada sebuah proses.
Untuk mewujudkan mimpi, Anda harus menyambut kesulitan dan memandang kegagalan sebagai
hal biasa dalam hidup. Jika tidak gagal, Anda mungkin tidak benar-benar melangkah maju.
Namun, saya percaya bahwa kesuksesan datang jika Anda membawa pikiran itu selangkah lebih
jauh.
 Manfaat Kesulitan
“Seseorang yang tertarik pada kesuksesan harus belajar melihat kegagalan sebagai bagian yang
sehat dan tak terpisahkan dari proses menuju ke puncak.” Kesulitan dan kegagalan yang sering
ditimbulkan olehnya bukan hanya harus dinantikan dalam proses menuju sukses;keduanya juga
harus dipandang sebagai bagian penting dari kesuksesan itu. Beberapa kunci berikut ini agar
Anda bisa menyambut kesulitan dan gigih dalam menghadapinya :
1. Kesulitan Menciptakan Ketahanan
2. Kesulitan Membangun Kedewasaan
3. Kesulitan Memampukan Kita Melampaui Kinerja Standar
4. Kesulitan Membawa Kesempatan yang Lebih Luas
5. Kesulitan Mendorong Inovasi
6. Kesulitan Membawa Manfaat Tak Terduga
7. Kesulitan Memberi Inovasi

BAGIAN TIGA: MASA DEPAN DENGAN SIKAP YANG TEPAT


   Apakah Kegagalan Itu?
Setiap orang sukses adalah orang yang pernah gagal tetapi tidak menanggap dirinya
sebagai pecundang. Anda harus menghadapi kegagalan dengan ikap yang tepat dan bertekad
untuk terus maju dengan kegagalan itu. Meski dihadapkan pada kesulitan, penolakan, dan
kegagalan. Mereka terus percaya pada diri sendiri dan menolak menganggap diri mereka sebagai
pecundang. Mereka memilih membangun sikap yang tepat menghadapi kegagalan. Tujuh
kemampuan yang dibutuhkan untuk bangkit lagi setelah gagal:

1. Menolak Penolakan
2. Memandang Kegagalan sebagai Sesuatu yang Sementara
3. Memandang Kegagalan sebagai Peristiwa yang Berdiri Sendiri
4. Menjaga Harapan Tetap Realistis
5. Berfokus pada Kekuatan
6. Lakukan Berbagai Pendekatan untuk Mencapai Tujuan
7. Melambung Lagi

Apakah Kesuksesan Itu?

Sikap menentukan seberapa jauh Anda pergi dalam perjalanan menuju sukses. Masalah untuk
kebanyakan orang yang ingin sukses bukanlah bahwa mereka tidak bisa mencapai kesuksesan.
Hambatan utamanya adalah mereka salah memahami makna kesuksesan. Banyak di antara kita
membayangkan kesuksesan seperti menatap seseorang selain diri kita. Itu pola pikir yang salah.
Beberapa sikap yang salah tentang kesuksesan:

 Kekayaan
Mungkin kesalahpahaman paling umum adalah kesuksesan sama dengan
memiliki banyak uang. Kekayaaan tidak membawa kepuasaan atau kesuksesan.
 Perasaan Khusus
Terus-menerus mencari kebahagiaan adalah alasan utama banyak orang merasa
menderita. Kebahagiaan tidak bisa sebagai ukuran sukses.
 Kepemilikan yang Spesifik dan Bermanfaat
Kepemilikan adalah sesuatu yang sementara. Kesuksesan tidak bisa dicapai atau diukur
dengan cara itu.
 Kekuasaan
Kekuasaan benar-benar menjadi ujian karakter. Di tangan seseorang yang berintegritas,
kekuasaan memberi manfaat yang besar; di tangan seorang tiran, kekuasaan
menimbulkan kerusakan yang mengerikan.
 Pencapaian
Sukses bukanlah daftar tujuan yang dicoret satu demi satu setelah tercapai. Kesuksesan
bukan tentang mencapai tujuan. Kesuksesan adalah perjalanan

Sikap yang Tepat Tentang Kesuksesan

Dua hal sangat diperlukan: sikap yang tepat tentang kesuksesan dan prinsip yang tepat untuk
sampai ke sana. Kesuksesaan adalah mengetahui tujuan hidup anda, tumbuh untuk mencapai potensi
maksimal Anda dan menanam benih yang akan berguna bagi orang lain. Untuk memahami lebih dalam
aspek kesuksesan tersebut, mari kita bahas :

Mengetahui Tujuan Anda


Berikut ini pertanyaan untuk diri sendiri, yang membantu Anda mengidentifikasi tujuan Anda.
- Apa yang saya cari?
- Mengapa saya diciptakan?
- Apakah saya yakin dengan potensi saya?

Bertumbuh Memenuhi Potensi Anda

Novelis H.G. Wells menyatakan bahwa kekayaan, kemasyhuran, tempat, dan kekuasaan,
bagaimanapun tidak bisa menjadi ukuran kesuksesan. Satu-satunya ukuran kesuksesan adalah rasio
antara keadaan kita sekarang ini dan seperti apa kita kelak. Dengan kata lain, kesuksesan datang sebagai
hasil pertumbuhan memenuhi potensi kita.

Kita punya potensi yang hampir tak terbatas, tapi hanya segelintir dari kita yang mencoba
meraihnya. Berikut ini adalah empat prinsip untuk memandu Anda tumbuh memenuhi potensi Anda.

 Konsentrasi pada Satu Tujuan Utama


 Konsentrasi pada Perbaikan Berkelanjutan
 Lupakan Masa Lalu
 Fokus pada Masa Depan

Menanam Benih yang Bermanfaat untuk Orang Lain


Ketika Anda mengetahui tujuan hidup Anda dan tumbuh menuju potensi maksimal Anda, Anda
berada di jalur yang benar untuk menjadi sukses. Tujuan hidup manusia adalah untuk melayani,
menunjukkan cinta kasih dan kemauan untuk membantu orang lain. Kesuksesan dalam hidup tidak ada
hubungannya dengan apa yang Anda peroleh dalam hidup atau apa yang Anda raih untuk diri sendiri.
Kesuksesan adalah apa yang Anda lakukan untuk orang lain. Kita memperoleh penghasilan dengan apa
yang kita dapatkan, tapi kita membangun kehidupan dengan apa yang kita berikan.
Memiliki pandangan yang benar tentang kesuksesan dapat membantu Anda menjaga sikap
positif tentang diri Anda dan kehidupan, apa pun jenis keadaan yang Anda hadapi saat ini. Menolong
orang lain juga adalah hakikat kepemimpinan yang sebenarnya.
Bagaimana Pemimpin Tetap Menanjak?
Hakikat kepemimpinan yang sejati adalah pengorbanan. Kebanyakan orang mengakui bahwa
pengorbanan dibutuhkan sangat awal dalam karier kepemimpinan. Orang-orang mengorbankan banyak
hal untuk mendapatkan kesempatan potensial. Pengorbanan selalu dibutuhkan dalam kepemimpinan. Itu
adalah sikap yang harus dipertahankan seorang pemimpin yang sukses.

Anda Harus Berkorban untuk Naik ke Jenjang Selanjutnya


Para pemimpin yang ingin naik ke jenjang selanjutnya harus melakukan lebih dari sekedar
menerima gajinya dipotong beberapa kali. Itu berlaku untuk semua pemimpin, apa pun profesinya.
Biasanya semakin tinggi seorang pemimpin naik ke jenjang berikutnya, semakin besar pengorbanan yang
telah dilakukannya.
Sesuatu yang dianggap sebagai kebenaran oleh orang-orang sukses akan terlihat lebih jelas lagi
bagi mereka ketika mereka menjadi pemimpin. Tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan. Semakin tinggi
jenjang kepemimpinan yang ingin Anda capai, semakin besar pula pengorbanan yang harus Anda buat.
Untuk naik, Anda harus berkorban. Itulah hakikat kepemimpinan. Itulah kekuatan sikap yang tepat.

Nama : Andha Sari Dewi


Kelas : Manajemen B Malam
NIM : 2017020058

Anda mungkin juga menyukai