Anda di halaman 1dari 9

library.uns.ac.

id 4
digilib.uns.ac.id

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi dan Karakteristik Tanaman Mentimun (Cucumis


sativus L.)
Klasifikasi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) (Cahyono,
2006)dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.
Tanaman mentimun merupakan tanaman semusim yang tumbuh
menjalar atau merambat, dapat tumbuh di dataran rendah maupun
dataran tinggi dengan ketinggian 1300 m diatas permukaan laut
(dpl).Tanaman ini tumbuh subur dan mampu berproduksi tinggi pada
konsisi tanah yang subur, banyak mengandung air (terutama pada
waktu berbunga), mempunyai pH tanah antara 6-7, dan banyak
mendapat sinar matahari (tempatnya terbuka).Waktu tanam yang
paling baik adalah pada musim kemarau (Maret-April).Tanaman
mentimun diperbanyak dengan biji, yang dapat langsung ditanam di
lahan tanpa melalui pesemaian terlebih dahulu (Rahmat 2005).
B. Morfologi Tanaman Mentimun(Cucumis sativus L.)
Akar Tanaman mentimun berakar tunggang dan berakar
serabut.Akar tunggangnya tumbuh lurus ke dalam sampai kedalaman
sekitar 20 cm, sedangkan akar serabutnya tumbuh menyebar secara
horizontal dan dangkal. Tanaman mentimun memiliki batang yang
berwarna hijau, berbulu dengan panjang yang bisa mencapai 1,5 m
dan umumnya batang mentimun mengandung air dan lunak.
Mentimun mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi

4
library.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id

tangkai daun.Sulur mentimun adalah batang yang termodifikasi dan


ujungnya peka sentuhan. Bila menyentuh galah sulur akan mulai
melingkarinya. Dalam 14 jam sulur itu telah melekat kuat pada
galah/ajir. Bunga mentimun berwarna kuning dan berbentuk terompet,
tanaman ini berumah satu artinya, bunga jantan dan bunga betina
terpisah, tetapi masih dalam satu pohon.Bunga betina mempunyai
bakal buah berbentuk lonjong yang membengkok, sedangkan pada
bunga jantan tidak mempunyai bakal buah yang membengkok.Letak
bakal buah tersebut di bawah mahkota bunga (Sunarjono, 2007).
Daun mentimun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing
berganda, berwarna hijau muda sampai hijau tua.selain itu daun
bergerigi, berbulu sangat halus, memiliki tulang daun menyirip dan
bercabang-cabang, kedudukan daun pada batang tanaman berselang
seling antara satu daun dengan daun diatasnya.Buah mentimun
menggantung dari ketiak antara daun dan batang. Kulit buah
mentimun ada yang berbintik - bintik, ada pula yang halus.Warna kulit
buah antara hijau keputih - putihan, hijau muda dan hijau gelap sesuai
dengan varietas.Biji mentimun berbentuk pipih, kulitnya berwarna
putih atau putih kekuning - kuningan sampai coklat.Biji ini dapat
digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman (Cahyono, 2006).
C. Syarat Tumbuh Tanaman Mentimun(Cucumis sativus L.)
Pertumbuhan tanaman mentimun yang optimum diperlukan
iklim kering, sinar matahari yang cukup dengan temperatur optimal
antara 21 0 C – 30 0 C. Untuk suhu perkecambahan biji optimal yang
0 0
dibutuhkan antara 25 C– 35 C Kelembapan udara (RH) yang
dikehendaki oleh tanaman mentimun agar hidup dengan baik adalah
antara 80-85%. Sementara curah hujan optimal untuk budidaya
mentimun adalah 200-400 mm/bln (Sumpena, 2001).
library.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id

D. Pengolahan Lahan
Persiapan lahan dimulai dengan pembersihan gulma pada lahan
penelitian dengan menggunakan parang dan pacul. Tanah yang sudah
dibersihkan dipacul sedalam 20 cm kemudian bongkahan-bongkahan
tanah digemburkan dan diratakan menggunakan garpu tanah.
Pembuatan plot dilakukan setelah pengolahan tanah. Setelah itu
membuat bedengan dan saluran-saluran drainase. Penambahan pupuk
kandang kotoran ayam diberikan 2 minggu sebelum tanam (MST).
Dilakukan dengan cara disebar merata dalam larikan dangkal sejauh
10 cm dari lubang tanam kemudian ditutup dengan tanah tipis.
Pembuatan lubang tanaman disesuaikan dengan jarak lubang tanam
dibuat tugal dengan kedalaman antara 2,4-3,0 cm, kemudian dibuat
larikan pupuk antara lubang tanam sejauh 10 cm (Slamet et al 2012).
Pembuatan bedeng dengan cara pencangkulan akan
mempengaruhi sifat fisik tanah yang berfungsi memperbaiki ruang
pori-pori tanah yang terbentuk diantara partikel-partikel tanah (tekstur
dan stuktur). Kerapatan dan rongga-rongga akibat pencangkulan akan
memudahkan air dan udara bersirkulasi di dalamnya (drainase dan
aerasi). Selain tempat untuk bersirkulasi, pori-pori tanah olahan akan
memudahkan pergerakan akar tanaman dalam penyerapan unsur hara
lebih mudah dan memungkinkan tanaman tumbuh subur (Hanafiah,
2005).
E. Penyemaian Tanaman Mentimun(Cucumis sativus L.)
Benih mentimun yang akan ditanam sebaiknya dipersiapkan
media tanam/semai terlebih dahulu. Media semai itu berupa campuran
tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 7:3.Sebagai tempat
media dapat menggunakan polybag atau plastik transparan dengan
dilubangi untuk drainase air. Untuk menghindari tanaman terserang
hama media harus diberi Curater (Sugito, 1992).
library.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id

Tempat atau wadah persemaian digunakan bak kayu atau tray


yang berukuran 100 cm x 150 cm x 10 cm. Dasar bak diberi untuk
menahan air siraman dan mencegah serangga atau hama lainnya.
Persemaian tidak boleh terkena siraman air hujan atau sinar matahari
langsung sehingga perlu naungan.Naungan dapat berupa greenhouse
plastik yang tingginya sekitar 1 m. Sebelum melakukan persemaian,
lebih baik benih direndam dahulu dalam air hangat kukus selama 2-3
jam. Perendaman ini berguna untuk mempercepat perkecambahan.
Sterilisasi media menggunakan campuran pasir, kompos, arang sekam,
dan pupuk kandang.Bibit dapat dipindahkan ke tempat penanaman
setelah berumur 15 hari dan tanaman mencapai tinggi 12-15 cm
(Ahmad 2007).
F. Penanaman Tanaman Mentimun(Cucumis sativus L.)
Mentimun sebaiknya ditanam pada sore hari sekitar pukul
15.00-16.00.Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kematian
karena pengaruh suhu yang tinggi. Penanaman dilakukan dengan cara
bibit mentimun dilepas dari bak pesemaian atau bumbungan, lalu
ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan. Satu lubang
ditanam satu bibit, lalu dilakukan penyiraman. Tanaman yang mati
karena terserang hama atau penyakit harus segera diganti (Tonny et al
2014).
Mentimun merupakan tanaman yang bersifat memanjat
(Indeterminate), sehingga dalam pertumbuhannya mentimun
membutuhkan tiang penyangga atau ajir sebagai tempat tegak dan
pembentukan buah tanaman tidak terhalang atau terhambat. Dengan
kondisi pertumbuhan seperti ini maka persentase terbentuknya buah
yang normal (lurus) akan lebih banyak dibandingkan dengan buah-
buah yang terbentuk abnormal. Ajir berfungsi untuk 1) tempat tegak
tanaman, 2) mengurangi pembentukan buah abnormal, 3) mengurangi
terserang hama, dan 4) memudahkan cara pemanenan (Sumpena,
2001).
library.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id

G. Perawatan Tanaman Mentimun(Cucumis sativus L.)


a. Penyiraman
Setelah mentimun ditanam, sebaiknya pada sore harinya
dilakukan penyiraman.Selanjutnya penyiraman dilakukan secara
rutin pada pagi hari dan sore hari untuk mempercepat pertumbuhan
bibit.Setelah bibit tumbuh, penyiraman selanjutnya dilakukan 3-4
hari sekali karena tanaman ini tahan kering (Hesti dan Cahyo
2011).
b. Penyulaman dan pemberian ajir
Beberapa hari setelah penanaman, bibit akan mulai tumbuh.
Bibit yang tidak tumbuh harus segera dilakukan penyulaman, yaitu
menanam benih kembali pada lubang tersebut sebanyak dua
benih.Bibit yang telah tumbuh dengan baik dapat diseleksi hingga
tersisa satu bibit pada satu lubang tanam.Setelah bibit tumbuh,
selanjutnya adalah memasang ajir di sebelah tanaman sebagai
tempat merambatnya tanaman dan buah.Ajir ditancapkan di tanah,
kemudian sulur tanaman dililitkan pada ajir dengan panjang ajir 2
m (Hesti dan Cahyo 2011).
c. Penyiangan dan Pemangkasan
Penyiangan dilakukan dengan mencabuti rumput-rumput liar
yang tumbuh di sekitar tanaman mentimun. Pemangkasan
dilakukan pada tanaman yang sudah tumbuh rimbun dan tingginya
sekitar 150 cm. Cara melakukannya adalah dengan memangkas
pada ujung tanaman dan mengurangi daun yang tumbuhnya
berlebihan serta sulur dan tunas air (Hesti dan Cahyo 2011).
d. Pemupukan
Pupuk dasar berupa pupuk kandang 10 ton.Urea 100-120
kg.TSP 100-120 kg, dan KCl 100-120 kg untuk tiap hektar.
Pemberian pupuk dasar dengan cara disebarkan pada saat
pengolahan tanah. Pupuk susulan diberikan pada umur 2-3 minggu
library.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id

setelah tanam dengan pupuk Urea 100-120 kg dan KCl 100-120 kg


untuk setiap hektar (Heru 2007).
e. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang adalah oteng-oteng (Epilachna
sp.).Hama tersebut merusak tanaman dengan memakan daun-daun.
Pemberantasannya dengan insektisida, diantaranya Decis 2,5 EC
0,2%. Tanaman yang terserang penyakit menular seperti penyakit
layu harus segera dibuang.Penyakit layu disebabkan oleh sejenis
bakteri atau virus mosaik.Penyakit layu banyak terjadi pada musim
hujan, yakni bila tanahnya terlalu basah. Penyakit lainnya yang
sering menyerang antara lain penyakit embun yang disebut downy
mildew. Penyakit embun sering timbul jika malam hari
mendung.Penyakit ini disebabkan oleh cendawan
Pseudoperonospora cubensis Berk & Curt.(Rostow). Penyakit ini
dapat diberantas dengan Dithane M-45 atau Antracol 0,2% asalkan
belum terlambat (Hendro 2013).
H. Pemanenan Tanaman Mentimun(Cucumis sativus L.)
Panen pertama pada saat tanaman berumur 32-35
HST.Perkembangan buah mentimun yang relatif cepat maka
pemanenan buah dilakukan setiap hari.Panen buah mentimun biasanya
menyesuaikan dengan kriteria ukuran yang diinginkan pasar.Ada dua
kriteria mentimun sayur yang diminati konsumen, mentimun acar dan
mentimun besar. Mentimun acar berbentuk lurus, segar, kulit mulus,
dan memiliki panjang buah 10-15 cm. Mentimun besar berbentuk
lurus, segar, kulit mulus, dan panjang buah 15-20 cm. Hasil panen
dikumpulkan di tempat yang terlindungi dari sinar matahari.
Melakukan sortasi berdasarkan ukuran buah. Caranya dengan
memisahkan mentimun acar dan mentimun besar, selain itu
memisahkan buah dengan kriteria di luar kedua grade tersebut, seperti
bengkok, kulit tidak mulus, tetapi performa buah segar (Kartika dan
Renda 2012).
library.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id

I. Pemasaran
Penyaluran hasil produksi sayuran hampir serupa dengan
penyaluran hasil pertanian yang lain. Secara fisik penyaluran itu
dibagi dalam tiga cara, yaitu penyaluran langsung, semi langsung, dan
tidak langsung. Sistem penyaluran langsung, produksi sayuran tidak
melalui pedagang perantara.Pengusaha produsen sayuran langsung
menjual hasil produksi sayuran kepada konsumen.Penyaluran semi
langsung pengusaha produsen menyalurkan hasil produksinya kepada
para pedagang eceran.Disini sudah terlihat peranan pengusaha
perantara (pedagang eceran).Pada sistem penyaluran tidak langsung
banyak jenis pengusaha perantara yang berperan.Cara penyaluran
tergantung dari jenis, sifat, serta sasaran pemasaran sayuran tersebut.
Semakin jauh jarak konsumen akan semakin panjang dan rumit jalur
tata niaga yang harus dilalui (Tim Penulis PS 2008).
J. Analisis Usahatani Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.)
Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang dikeluarkan
untuk pembayaran input-input tetap (fixed inputs) dalam proses
produksi jangka pendek. Biaya tetap dalam jangka pendek meliputi
biaya untuk mesin dan peralatan, upah dan gaji tetap untuk tenaga
kerja atau karyawan. Biaya tetap total (total fixed cost) dinotasikan
sebagai TFC. Biaya variabel (variable cost) merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk pembayaran input-input variabel (variable cost)
dalam proses produksi jangka pendek. Biaya variabel dalam jangka
pendek meliputi biaya atau upah tenaga kerja langsung, biaya
material, dll.Biaya variabel (variable cost) dinotasikan sebagai TVC.
Penjumlahan antara biaya tetap total (total fixed cost), TFC, dan biaya
variabel total, TVC, akan menghasilkan biaya tota (total cost), dengan
rumus TC = TFC + TVC. Biaya total produksi jangka pendek dapat
didefinisikan sebagai penjumlahan antara biaya tetap total (TFC) dan
biaya variabel (TVC) (Vincent 1996).
library.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id

Parameter untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektifitas


usahatani dengan analisis R/C ratio yaitu apabila nilai R/C ratio
kurang dari 1, berarti usahatani tidak efisien atau tidak
menguntungkan, sebaliknya, apabila nilai R/C ratio lebih besar dari 1,
berarti usahatani efisien atau menguntungkan. Rumus yang digunakan
untuk mengetahui nilai R/C ratio lebih besar atau lebih kecil dari 1
adalah

R/C =

(Warisno dan Kres 2010).


Penerimaan bersih usahatani merupakan selisih antara
penerimaan (inflow) dan pengeluaran (outflow).Besaran ini
menunjukkan besarnya uang yang diterima petani setelah seluruh
biaya dibiarkan dan pinjaman diunasi.Hal ini juga menunjukkan
besarnya imbalan yang diterima seteah jasa sumber daya keluarga
dicurahkan untuk mengelola proyek usahatani.Besarnya nilai
penerimaan bersih yang negatif mencerminkan besarnya modal
keluarga yang harus dimasukkan ke dalam proyek usahatani (Wahyudi
et al 2008).
K. Pengertian dan Manfaat Pupuk Phonska
Pupuk NPK phonska atau lebih dikenal dengan pupuk majemuk
adalah pupuk yang terdiri atas lebih dari satu unsur hara pertama unsur
hara tersebut bisa NP, NK, dan NPK. Pupuk ini berbentuk butiran,
warna merah tua, kadar air maksimal 2%, Nitrogen (N) 15%, Fosfat
(P2O5) 15%, Kalium (K2O) 15% dan Sulfur (S) 10%. Tanaman tidak
perlu dipupuk dengan berbagai jenis pupuk, hanya satu saja.Pupuk
phonska mempermudah dalam teknik pemupukan tanaman. Manfaat
pupuk Phonska terhadap tanaman yaitu menjadikan daun tanaman
lebih hijau segar, mempercepat pertumbuhan tanaman, tinggi tanaman
dan jumlah anakan, memacu pertumbuhan akar sehingga lebih kuat,
menjadikan batang lebih kuat, tegak dan dapat mengurangi resiko
rebah, memacu pembentukan bunga, mempercepat panendan
library.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id

menambah kandungan protein, meningkatkan produksi tanaman,


memperbesar ukuran buah umbi dan biji-bijian ( Amin 2014).
Pemupukan mentimun saat olah tanah sebelum bedengan
dikerjakan, agar pupuk dasar terpendam dalam bedengan dengan
komposisi pupuk Phonska 120 kg/ha, ZA 150 kg/ha, phospat 100
kg/ha. Pemupukan lanjutan pertama dilakukan pada saat tanaman umur
7 hst – 30 hst, dengan cara campuran air dan pupuk dikocorkan
kelubang tanaman dengan takaran 200 ml – 250 ml setiap lubang
tanaman. Komposisi yang digunakan adalah NPK 35-45 kg/ha,
insektisida berbahan aktif karbofuran 7 kg/ha. Pemupukan susulan
kedua dilakukan saat tanaman berumur 30 hst dan seterusnya.
Komposisinya yaitu NPK 280 kg/ha atau phonska 300 kg/ha (Zaky
2015)

Anda mungkin juga menyukai