Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KESEHATAN

“SEJARAH KEBIDANAN DI LUAR NEGERI”

Yang diampu Oleh :

Irma Cahyaningtyas,SST,Keb

DISUSUN OLEH :

Nama : Nurun Nikmah Wahidiyah

NIM : 20225510120

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS WAHIDIYAH

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan taufik hidayah Allah SWT, syafaat tarbiyah Rasulullah SAW, barokah nadroh
Ghoutsu Hadzaz Zaman Ra, serta doa restu Hadratul Mukarrom Kanjeng K. Abdul
Madjid Ali Fikri Ra, pengasung Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren
Kedunglo Al Munadhdhoroh. Pembuatan Makalah yang berjudul “ Sejarah
Kebidanan di Luar Negeri “ mata kuliah Konsep Kebidanan dapat selesai tepat waktu.

Dalam penyususunan Makalah ini, penyusun menyadari bahwa teknis, maupun


isinya masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penyusun mengharapkan semoga
penyajian yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun dan bagi
siapa saja yang membacanya.

Makalah ini penyusun banyak mendapat masukan dan bantuan dari berbagai phihak
oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada ibu Irma
Cahyaningtyas,SST,Keb Selaku dosen Konsep Kebidanan kami yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

Penulis tidak dapat membalas atas semua jasa dan kebaikannya selain ucapan
terimakasih yang sedalam-dalamnya. Teriring doa “Jazzakumullohu Khoiroti Wa
Saadatiddunya Wal Akhiroh”. Amin.

Kediri, 20 Februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Persalinan 3

1. Pengertian persalinan 3

2. Mekanisme Persalinan 3

3. Tahapan Persalinan 5

BAB IV ENUTUP35

A. Kesimpulan 35

B. Saran 35

DAFTAR PUSTAKA 36
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah menunjukkan bahwa kebidanan merupakan salah satu profesi tertua di
dunia sejak adanya peradaban umat manusia .Bidan lahir sebagai perempuan
terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu – ibuyang melahirkan, serta
memilik tugas yang sangat mulia dalam upaya memberikan semangat
danmembesarkan hati ibu – ibu . Di samping itu , bidan dengan setia
mendampingi dan menolong ibu – ibu dalam melahirkan sampai sang ibu
mampu merawat bayinya dengan baik .Sejak jaman pra sejarah , dalam naskah
kuno sudah tercatat bidan dari Mesir (Siphrahdan Poah) , yang berani
mengambil resiko membela keselamatan bayi – bayi laki – laki BangsaYahudi
(sebagai orang – orang yang terjajah oleh Bangsa Mesir) , yang diperintahkan
oleh Firaununtuk di bunuh . Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral yang
tinggi dan takwa kepadaTuhan dan memebela orang – orang yang berada pada
posisi lemah , yang pada jaman modern ini ,kita sebut peran advokasi . Dalam
menjalankan tugas dan praktiknya , bidan bekerja berdasarkan pada pandangan
filosofis yang dianut , keilmuan , metode kerja , standar praktik pelayanan
dankode etik profesi yang dimiliknya .Mengingat hal diatas, maka penting bagi
bidan untuk mengetahui sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan
kebidanan karena bidan sebagai tenaga terdepan dan utama dalam pelayanan
kesehatan Ibu dan bayi diberbagai catatan pelayanan wajib mengikuti
perkembangan IPTEK dan menambah ilmu pengetahuannya melalui pendidikan
formal maupun non formal dan bidan berhak atas kesempatan untuk
meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan serta
meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai.

1.2 Rumusan Masalah

Secara rinci rumusan masalah dalam paper ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di
luar negeri ?2. Bagaimana sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan
kebidanan di Amerika ?3. Bagaimana sejarah perkembangan pelayanan dan
pendidikan kebidanan di Belanda ?4. Bagaimana sejarah perkembangan
pelayanan dan pendidikan kebidanan di Jepang ?

1.3Tujuan
Mempelajari dan memahami sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan
kebidananyang terjadi dalam lingkup internasional.
Tujuan penelitin haruslah sangat jelas guna menempuharah sasaran yang tepat .
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di
luar negeri
2. Untuk mengetahui perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di
Amerika
3. Untuk mengetahui perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di
Belanda.
4. Untuk mengetahui perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di
Jepang.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Manfaat bagi peniliti:
a. Agar peneliti bisa mengembangkannya kepada orang lain tentang
sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di luar
negeri di Amerika, Belanda dan Jepang
2. Manfaat bagi pembaca :
a. Agar pembaca mendapatkan ilmu lebih banyak mengenai sejarah
perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan diluar negeri ,
khususnya di Amerika, Belanda dan Jepang.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Kebidanan di Luar Negeri

2.1.1 Sebelum abad 20 (1700-1900)William Smellie dari Scotlandia (1677-1763)


mengembangkan forcepss dengan kurva pelvik seperti kurva shepalik . Dia
memperkenalkan cara pengukuran konjungata diagonalis dalam pelvi metri ,
menggambarkan metode tentang persalinan lahirnya kepala pada presentasi bokong
,dan penanganan resusitasi bayi asfiksia dengan penonpaan paru-paru melalui
sebuah metal kateler .Ignos Phillip Semmelweis , seorang dokter dari Hungaria
(1818-1865) mengenalkantentang cuci tangan yang bersih , mengacu pada
pengendalian species puerperium .James Young Simpsosn dari Edenburgh ,
Scotlandia (1811-1870) memperkenalan danmenggunakan anastesi umum .Tahun
1824 , James Blundell dari Inggris menjadi orang pertama yang berhasilmenangani
pendarahan postpartum dengan menggunakan tranfusi darah .Jean Lubumean dari
Prancis (orang kepercayaan Rene Laenec , penemu Stetoskop padatahun 1819)
pertama kali mendengar bunyi jantung janin dengan stetoskop pada tahun
1920.Jhon Charles Weaven dari Inggris (1811-1859) , pada tahun 1843 , adalah orang
pertamayang tes urin pada perempuan hamil untuk pemeriksaan dan
menghubungkan kehadirannya denganeklamsipsia .4Adolf Pinard dari Prancis (1844-
1934) , pada tahun 1878, mengumpulkan kerjanya pada palpasi abdominal.Carl
Crede dari Jerman (1819-1892), menggambarkan metode stimulasi urin yang
lembutdan lentur untuk mengeluarkan plasenta.Juduig Bandl, dokter obstetri dari
jerman (1842-1992), pada tahun 1875, menggambarkanlingkaran retraksi yang pasti
muncul pada pertemuan segmen atas rahim dan segmen bawah rahimdalam
persalinan macet atau sulit.

Daunce dari Bordeauz, pada tahun 1857, memperkenalkan penggunaan inkubator


dalam perawatan bayi prematur.2.1.2 Abad 20

Postnatal care sejak munculnya hospitalisasi untuk persalinan telah berubah dari
perpanjangan masa rawatan sampai 10 hari, ke trend “Modern” ambulasi diri. Yang
padakenyataannya, suatu pengembalian pada “cara yang lebih alami”.Selama
beberapa tahun, pemisahan ibu dan bayi merupakan praktek yang dapat diterima di
banyak rumah sakit, dan alat menyusui bayi buatan menjadi dapat diterima, dan
bahkan oleh norma!Bagaimanapun, alami sekali lagi “membuktikan dirinya “rooing-
in” dipraktekan dan menyusuidipromosikan menyusui disemua rumah sakit yang
sudah mendapat penerangan.Perkembangan teknologi yang cepat telah monitoring
anthepartum dan intrapartum yangtepat menjadi mungkin dengan pengguraan
ultrasonografi dan cardiotocografi, dan telah merubah prognosis bagi bayi prematur
secara dramatis ketika dirawat di neonatal intersive acara urits, halini juga
memungkinkan perkembangan yang menakjubkan.5

2.2 Sejarah Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Kebidanan di Amerika

2.2.1 Pelayanan Kebidanan di AmerikaDi Amerika, para bidan berperan seperti


dokter, berpengalaman tanpa pendidikan yangspesifik, standar-standar, atau
peraturan-peraturan sampai pada awal abad ke 20.Kebidanan, sementara itu,
menjadi tidak diakui dalam sebagian besar yurisdiksi(hukum) dengan istilah ‘nenek
tua’: Kebidanan akhirnya padam, profesi bidan hampir mati.Sekitar tahun 1700, para
ahli sejarah memprediksikan bahwa angka kematian ibu diAS sebanyak 95%. Salah
satu alasan mengapa dokter banyak terlibat dalam persalinan adalahuntuk
mengjhilangkan praktik sihir yang masih ada pada saat itu. Dokter memegang
kendali dan banyak memberikan obat-obatan tetapi tidak mengindahkan aspek
spiritual, sehingga perempuanyang menjalani persalinan selalu dihinggapi perasaan
takut terhadap kematian.

2.2.2 Pendidikan Kebidanan di AmerikaTahun 1765, pendidikan formal untuk bidan


mulai di buka pada akhir abad ke 18.Banyak kalangan medis yang berpendapat
bahwa secar emosi dan intelektual, perempuan tidak mampu belajar dan
menerapkan metode obstetrik. Pendap[at ini digunakan untuk menjatuhkan profesi
bidan, sehingga bidan tidak mempunyai pendukung. Pada pertengahan abad antar
tahun1770 dan 1820, para perempuan golongan atas di kota-kota Amerika, mulai
meminta bantuan paradokter. Sejak awal tahun 1990 setengah persalinan di AS
ditangani oleh dokter; bidan hanyamenangani persalinan perempuan yang tidak
mampu mebayar dokter.6Tahun 1915, Dokter Joseph de lee mengatakan bahwa
kelahiran bayi adalah proses patologis dan bidan tidak mempunyai peran
didalamnya, serta diberlakukannya protap pertolongan persalinan di AS, yaitu :
memberikan sedatif pada awal inpartu, membiarkan serviks berdilatasimemeberikan
ather pada kala II, melakukan episiotomi, melahirkan bayi dengan forceps ekstraksi
plasenta, memberikan uteronika serta menjahit episiotomi.Tahun 1955

American College of Nurse-Midwifes

(ACNM) di buka. Pada tahun1971, seorang bidan di Tennese mulai menolong


persalinan secara mandiri di institut kesehatan.Pada tahun 1979, badan pengawasan
obat Amerika menyatakian bahwa ibu bersalinyang menerima anestesi dalam dosis
tinggi melahirkan anak-anak dengan kemunduran perkembangan psikomotor.Pada
era 1980-an, ACNM membuat pedoman alternatif lain dalam

Homebirth

. 0padatahun yang sama dibuat legalisasi tentang praktik profesional bidan, sehingga
membuat bidanmenjadi sebuah profesi dengan lahan praktik yang spesifik dan
membutuhkan organisasi yangmengatur profesi tersebut.Pada tahun 1982 MANA (

Midwive Alliance Of North America)


Dibentuk gunameningkatkan komunikasi antar bidanserta mwembuat peraturan
sebagai dasar kompetisi untuk melindungi bidan.

Hambatan-hambatan yang dirasakan oleh bidan Amerika saat ini antara lain :

- Walau ada banyak undang-undang yang baru,

Direct entri midwives

Masih dianggapilegal di beberapa negara bagian.

- Lisensi praktik berbeda pada setiap negara bagian, tidak ada standar nasional
sehinggatidak ada definisi yang jelas tentang bidan sebagai seseorang yang telah
terdidik dan memilikistandar kompetensi yang sama.7- Kritik tajam dari profesi
medis kepada

Direct entry midwives

Ditambah dengan isolasidari sistem pelayanan kesehatan telah mempersulit


sebagian besar dari mereka untuk memperolehdukungan medis yang memadai bila
terjadi keadaan gawat darurat.Pendidikan kebidana biasanya berbentuk praktik
lapangan. Sampai saat ini mereka bisamenangani persalinan dengan pengalaman
sebagai bidan. Bidan adalah seseorang telahmenyelesaikan pendidikan 4 tahun dan
praktik lapangan selama 2 tahun, yang mana biayanyanyang sangat mahal.
Kebidanan memiliki sebuah organisasi untuk membentuk standar,menyediakan
sertifikat dan membuat ijin praktik. Saat ini AS merupakan negara yangmenyediakan
perawatan maternitas termahal di dunia, tetapi sekaligus merupakan negara
industriyang paling buruk dalam hasil perawatan natal di negara-negara industri
lainnya.

2.3.1Sejarah Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Kebidanan di Belanda

2.3.1 Perkembangan Kebidanan di Belanda

Seiring dengan meningkatnya perhatian pemerintah Belanda terhadap kelahiran


dankematian, pemerintah mengambil tindakan terhadap masalah tersebut. Wanita
berhak memilihapakah ia mau melahirkan di rumah atau di Rumah Sakit, hidup atau
mati. Belanda memiliki angkakelahiran yang sangat tinggi, sedangkan kematian
prenatal relatif rendah.Prof. Geerit Van Kloosterman pada konferensinya di Toronto
tahun 1984, menyatakan bahwa setiap kehamilan adalah normal, harus selalu
dipantau dan mereka bebas memilih untuk tinggal di rumah atau rumah sakit,
dimana bidan yang sama akan memantau kehamilannya.Astrid Limburg mengatakan
: Seorang perawat yang baik tidak akan menjadi seorang bidan yang baik karena
perawat dididik untuk merawat orang yang sakit, sedangkan wanita.
Maria De Broer yang mengatakan bahwa kebidanan tidak memiliki hubungan
dengankeperawatan; kebidanan adalah profesi yang mandiri.Pendidikan kebidanan
di Amsterdam memiliki prinsip yakni sebagaimana memberianastesi dan sedatif
pada pasien begitulah kita harus mengadakan pendekatan dan memberi padaibu
saat persalinan. Jadi pada praktiknya bidan harus memandang ibu secara
keseluruhan danmendorong ibu untuk menolong dirinya sendiri. Bidan harus
menjadi role model di masyarakatdan harus menganggap kehamilan adalah sesuatu
yang normal, sehingga apabila seorang perempuan merasa dirinya hamil dia dapat
langsung memeriksakan diri ke bidan/atau dianjurkanoleh keluarga, teman, atau
siapa saja.2.3.2 Pendidikan Kebidanan di BelandaPendidikan Kebidanan di Belanda
terpisah dari pendidikan keperawatan dan berkembang menjadi profesi yang
berbeda. Di Belanda ada 3 institusi kebidanan dan menerima 66mahasiswa setiap
tahunnya. Hampir tahun 800 calon mahasiswa (95% wanita, 4% pria) yangmengikuti
tes syarat masuk mengikuti pendidikan usia minimum 19 tahun, telah
menamatkanSecondary Education atau yang sederajat dari jurusan kimia dan
biologi. Mahasiswakbidanan tidak menerima gaji dan tidak membayar biaya
pendidikan.Selama pendidikan di ketiga institusi tersebut menekankan bahwa
kehamilan, persalinan, dannifas sebagai proses fisiologis. Ini diterapkan dengan
menempatkan mahasiswa untuk praktek dikamar bersalin dimana wanita dengan
resiko rendah melahirkan. Persalinan, walaupun di rumahsakit, seperti di rumah,
tidak ada dokter yang siap menolong dan tidak terdapat Cardiograph.Mahasiswa
akan teruju keterampilan kebidanan yang telah terpelajari.Bila ada masalah,
mahasiswa baru akan berkonsultasi dengan Ahli kebidanan danseperti di rumah,
wanita di kirim ke ruang bersalin patologi. Mahasiswa diwajibkan mempunyai
pengalaman minimal 40 persalinan selama pendidikan. Ketika mereka lulus ujian
akhir akanmenerima ijazah yang didalamnya tercanbtum nilai ujian.

2.3.3 Adapun Pelayanan - Pelayanan yang Dilaksanakan oleh Belanda, yaitu :

1. Pelayanan Antenatal :

Bidan menurut peraturan Belanda lebih berhak praktek mandiri daripada


perawat.Bidan mempunyai ijin resmi untuk praktek dan menyediakan layanan
kepada wanita dengan resikorendah, meliputi antenatal, intrapartum dan postnatal
tanpa Ahli Kandungan yang menyertaimereka bekerja di bawah Lembaga Audit
Kesehatan. Bidan harus merujuk wanitadenganresiko tinggi atau kasus patologi ke
Ahli Kebidanan untuk di rawat dengan baik.Untuk memperbaiki pelayanan
kebidanan dan ahli kebidanan dan untuk meningkatakan kerjasama antar bidan dan
ahli kebidanan dibentuklah dafatar indikasi olehkelompok kecil yang berhubungan
dengan pelayanan maternal di Belanda.2. Pelayanan Intrapartum

Pelayanan intrapartum dimulai dari waktu bidan dipanggil sampai satu jam
setelahlahirnya plasenta dan membrannya. Bidan mempunyai kemampuan untuk
melakukan episiotomitapi tidak diijinkan menggunakan alat kedokteran. Biasanya
bidan menjahit luka perineum atauepisiotomi, untuk luka yang parah dirujuk ke Ahli
Kebidanan. Syntometrin dan Ergometrindiberikan jika ada indikasi. Kebanyakan Kala
III dibiarkan sesuai fisiologinya. Analgesik tidak digunakan dalam persalinan.103.
Pelayanan Postpartum
Di Kebidanan Belanda, pelayanan post natal dimulai setelah.Pada tahun 1988,
persalinan di negara Belanda 80% telah ditolong oleh bidan, hanya 20% persalinan di
RS. Pelayanan kebidanan dilakukan pada community – normal, bidan
sudahmempunyai indefendensi yuang jelas. Kondisi kesehatan ibu dan anak pun
semakin baik, bidanmempunyai tanggung jawab yakni melindungi dan memfasilitasi
proses alami, menyeleksi kapanwanitya perlu intervensi, yang menghindari
teknologi dan pertolongan dokter yang tidak penting.Pendidikan bidan digunakan
sistem Direct Entry dengan lama pendidikan 3tahun.

2.3.4 Sejarah Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Kebidanan di Jepang

2.4.1 Pelayanan Kebidanan di Jepang merupakan sebuah negara dengan ilmu


pengetahuan dan teknologi yang majuserta kesehatan masyarakat yang
tinggi.Pelayanan kebidanan setelah perang dunia II, lebih lebih banyak
terkontaminasi olehmedikalisasi. Pelayana kepada masyarakat masih bersifat
hospitalisasi. Bidan berasal dari perawat jurusan kebidanan dan perawat kesehatan
masyarakat serta bidan hanya berperan sebagai asistendokter. Pertolongan
persalinan lebih banyak dilakukan oeh dokter dan perawat.Jepang melakukan
peningkatan pelayanan dan pendidikan bidan sert mulai menatadan merubah
situasi. Pada tahun 1987 peran bidan kembali dan tahun 1989 berorientasi pada
sikluskehidupan wanita mulai dari pubertas sampai klimaktelium serta kembali ke
persalinannormal.11Bagi orang jepang melahirkan adalah suatu hal yang kotor dan
tidak diiinginkan maa banyak wanita yang akan melahirkan diasingkan dan saat
persalinan terjadi di tempat kotor gelapseperti gedung dan gudang.Dokumentasi
relevan pertama tentang praktek kebidanan adalah tentang pembantu- pembantu
kelahiran (asisten) pada periode Heian (794-1115).Dokumentasi hukum pertama
tentang praktek kebidanan ditwerbitkan pada tahun1868. Dokumen ini resmi
menjadi dasar untuk peraturan-peraturan hukum utama untuk profesimedis Jepang.
Tahhun 1899 izin kerja kebidanan dikeluaran untuk memastikan
profesionalkualifikasi.2.4.2 Pendidikan Kebidanan di JepangPendidikan kebidanan di
Jepanbg diawali dengan terbentuknya sekolah bidan padatahun 1912 didirikan oleh
Obgyn, dan baru mendapatkan lisensi pada tahun 1974. Kemudian padatahun 1899
lisensi dan peraturan-peraturan untuk seleksi baru terbentuk.Tahun 1987,
pendidikan bidan mulai berkembang dan berada dibawah pengawasanobstretikian.
Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan bidan terdiri dari ilmu fisika,
biologi,ilmu sosial, dan psikologi. Ternyata hasil yang diharapkan dari pendidikan
bidan tidak sesuaidengan harapan. Bidn-bidan tersebut banyak yang bersifat tidak
ramah dan tidak banyak menolong persalinan dan pelayanan kebidanan.

Yang mengikuti pendidikan bidan yaitu para perawat yang masuk pendidikan
saatumur 20 tahun. Pendidikan berlangsung selama 3 tahun. Tingkat Degree di
universitas terdiri dari8-16 kredit, yaitu 15 jam teori, 30 jam lab, dan 45 jam praktik.
Pendidikan kebidanan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan obstetri
dan neonatal, serta meningkatkan kebutuhanmasyarakat karena masih tingginya
angka aborsi di Jepang. Masalah-masalah yang masih terdapatdi Jepang antara klain
masih kurangnya tenaga bidan dan kualitas bidan yang masih
belummemuaskan.12Saat ini pendidikan bidan di Jepang bisa setelah lulus dari
sekolah perawat atau perguruan tinggi 2 tahun atau melalui program kebidanan
yang ditawarkan oleh perguruan tinggi 4tahun.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan yakni sejarah


perkembangan kebidanan dimasing-masing negara yaitu: Amerika , Belanda
dan Jepang jelas memiliki perbedaan. Baik itudalam perkembangan
pelayanan, maupun pendidikan kebidanannya.Dengan demikian, uaraian-
uraian di atas dapat dijadikan pembanding dan dapat kita pilah mengenai
hal positif dan negatif dari perbedaan tersebut.

3.2 SARAN

“Tiada gading yang tak retak”, itulah kalimat yang dapat kami ucapkan.
Karena itu kamidengan lapang dada menerima segala kritik ataupun saran
untuk menyempurnakan makalah ini.Semoga materi ini dapat menambah
wawasan kita mengenai sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan
bidan di luar negeri.

3.3 DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36124014/
SEJARAH_PERKEMBANGAN_PELAYANAN_KEBIDANAN_DI_LUAR_NEGERI

https://arvitadesycharismaputri.wordpress.com/2014/05/05/sejarah-
pelayanan-kebidanan-di-luar-negeri/

https://www.carinfomu.com/2015/01/makalah-sejarah-bidan-di-negara-
inggris.html?m=1

http://www.sumbarsehat.com/2012/09/sejarah-perkembangan-
pendidikan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai