Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN

TENTANG SEJARAH PERKEMBANGAN PELAYANAN KEBIDANAN DI LUAR NEGERI

Dibuat oleh

Nama: Alesandra S Maelissa

Kelas:1B

Prodi : Kebidanan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Sejarah Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri”.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Konsep Kebidanan

Kami menyadari bahwa penyelesaian makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam segi
pembahasan, penulisan dan penyusunan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritk dan saran dari
dosen mata kuliah Konsep Kebidanan untuk menyempurkan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penulisan makalah ini untuk menyelesaikan Tugas sebagai dosen pengampu mata kuliah Konsep
Kebidanan. Dengan dibuatnya makalah ini, bertujuan untuk menjelaskan sejarah pelayanan kebidanan
di luar negeri. Penulisan makalah ini merupakan penjelasan mengenai sejarah perkembangan pelayanan
kebidanan di luar negeri.

Bidan merupakan profesi keahlian yang dimiliki oleh seorang wanita untuk menemani dan menolong
persalinan disebut “midwife” yang artinya “bersama wanita”. Awal perkembangan pelayanan kebidanan
dimulai di Yunani oleh Hipocrates (640-370 SM) (Purwandari, 2006: 12).

Dengan terselesaiknannya penulisan makalah ini, diharapkan mahasiswa dan para pembaca dapat
mengetahui bagaimana sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri. Dari latar belakang
diatas, maka kami mengambil judul “ Sejarah Perkembangan Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri?
2. Siapa negara pencetus pelayanan kebidanan di luar negeri?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri.
2. Agar diketahui negara pencetus pelayanan kebidanan di luar negeri.

1.Manfaat
2.Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai sejarah perkembangan pelayanan
kebidanan di luar negeri .

3.Sebagai perbandingan antara perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri dan perkembangan
pelayanan kebidanan di dalam negeri.

BAB II

PEMBAHASAN

SEJARAH PERKEMBANGAN PELAYANAN KEBIDANAN DI LUAR NEGERI


Menurut (Purwandari 2006: 12) Bidan merupakan profesi keahlian yang dimiliki oleh seorang
wanita untuk menemani dan menolong persalinan disebut “midwife”yang artinya “bersama wanita”.
Awal perkembangan pelayanan kebidanan di Yunani dimulai oleh Hipocrates (460-370 SM) yang
mendapat kehormatan sebagai Bapak Pengobatan, beliau berasal dari Yunani yang menaruh minat
terhadap kebidanan. Ia menganjurkan wanita yang yang sedang mendapat pelayanan selayaknya
bersalin dengan dasar kemanusiaan dan meringankan penderitaan wanita. Oleh karena anjuran
tersebut, Yunani dan Romawi menjadi negara yang lebih dulu merawat penderita nifas.
Soranus berasal dari Efesus-Turki (98-138 SM) yang mendapat sebutan kehormatan sebagai Bapak
Kebidanan karena yang pertama kalai menaruh minat terhadap kebidanan sesudah Hipocrates. Soranus
berpendapat bahwa seorang bidan hendaknya seorang ibu yang telah mengalami sendiri kelahiran bayi.
Seorang bidan tidak takut terhadap hantu, setan dan menjauhkan takhayul.Menurut Walyani (2014: 26-
31) Orang-orang yang berpengaruh dalam kebidanan, adalah :
1.Yunani

Hipocrates pada tahun 370-460 sebelum masehi. Beliau mendapatkan sebutan Bapak Pengobatan.
2.Roma

Soranus pada tahun 98-138 sesudah masehi beliau disebut Bapak Kebidanan.
3.Italia
4.Vesaliuse
5.Febricus
6.Eustachius yang menemukan tuba Eustachius (saluran yang menghubungkan hidung, telinga dan
tenggorokan).
7.Fallopius menemukan Tuba Fallopii (saluran yang menghubungan ovarium dan uterus).

8.Arantius menemukan Ductus Arantii (pembuluh darah sementara pada janin)


9.Perancis

10.Amroise Pare (1510=1590) beliau sebagai seoarang bedah, tetapi juga memberikan kontribusi dalam
bidang Obstetri dan Gynekologi.
11.Grllemau, beliau adalah murid dari Amroise Pare yang membantu dan meneruskan minat gurunya.
12.Louise Bourgeois/Boursie (1563/1636) ia adalah seorang bidan yang cakap, juga murid Amroise Pare.
13.Francois Mauriceau

menemukan suatu cara untuk melahirkan kepala pada letak sungsang agar lebih mudah yaitu dengan
memasukkan dua jari ke dalam mulut bayi agar kepala bertambah fleksi.
5.Inggris
6.William Smellie (1697-1763)

Beliau mengubah bentuk cunam, serta menulis buku tentang pemasangan cunam dengan karangan yang
lengkap, ukuran-ukuran panggul dan perbedaan pangul sempit dan biasa.
1.William Hunter (1718-1783)

Murid dari Willian Smellie, yang meneruskan usahanya.


6.Amerika Serikat
7.Dr. James Lloyd (1728-1810)
8.Dr. Willian Shippen (1736-1808)

Pada tahun 1762 Dr. William Shippen mendirikan kusus kebidanan di Philadelphia Gazette.

1.Dr. Samuel Brad yang hidup pada tahun 1742-1821

Dr. Samuel Brad menulis buku kebidanan. Isis buku tersebut antara lain adalah:
1.a) Cara pengukuran conjugata diagnosis
2.b) Kelainan-kelainan panggul
3.c) Melarang pemeriksaan dalam bila tidak ada indikasi.
4.Dr. Walter Channing (1786-1876)
Dr. Walter Channing adalah seorang dokter yang pertama kali memperhatikan keadaan nifas di RSU
Boston, Amerika Serikat.

1.Masa Sebelum Masehi


Menurut Mufdililad (2012: 59- 74) masa sebelum masehi merupakan awal keberadaan manusia, fakta
adanya pembantu kelahiran baik dari keluarga maupun di luar keluarga yang mempunyai pengalaman
dalam kelahiran. Tidak menetapkan bayaran tetapi mendapatkan hadiah.
1.Mesir
Kebidanan pertama kali dikenal di Mesir:
•Suatu hal yang mulia
•Diberkahi oleh dewa
•Mempunyai UU dalam mengontrol praktek dan harus memanggil asisten dari tabib konsultan bila ada
masalah selama persalinan.
Sekolah kebidanan pertama didirikan oleh bangsa Mesir. Pengetahuan yang dipelajari yaitu anatomi,
psikologi. Cara memimpin persalinan dan perawatan bayi baru lahir juga mempelajari sirkumsisi. Tokoh
kebidanan di Mesir adalah Socrates dan Aristoteles.
1.Yahudi
Pertolongan persalinan di bangsa Yahudi banyak mencontoh pada bangsa Mesir, hal ini dibuktikan pada
pengobatan dan pendidikan kebidanan yang didapatkan dari bangsa Mesir. Hyigiene merupakan hal
yang paling utama dalam menolong persalinan, temasuk didalamnya merangsang persalinan dengan
bantuan mantra-mantra.

Perawatan neonatus bangsa Yahudi meliputi memotong tali pusat, memandikan bayi, menggosok badan
bayi dengan garam dan membungkusnya dengan bedongan. Bidan-bidan di Yahudi telah mendapatkan
bayaran atas jasanya.

1.Yunani
Pada saat ini sudah ada bidan untuk menolong persalinan, tapi bidan harus telah mempunyai anak
sendiri dan dibayar atas pelayanan dan ada UU keras yang mengontrol praktek bidan. Hipocrates (460-
377 SM) sebagai bapak ilmu kedokteran pertama kali menemukan kasus kematian akibat puerperal.
Aristoteles mengajarkan pengaruh praktek kebidanan.
1.Roma
Ada dua tipe kebidanan di Roma :
•Memiliki kemampuan sebagai pemimpin atau obstreti yang melakuan praktek sendiri.
•Memiliki status lebih rendah dimana mereka melalui perawatan banyak secara tradisional.
2.Masa Pertengahan (1000 – 1500 M)
Perkembangan kebidanan seiring dengan penyebaran agama kristen. Pengetahuan obstetric membuat
beberapa penemuan dan kebutuhan akan bidan untuk dididik telah diakui. Kebidanan telah
dipraktekkan secara utuh oleh wanita biasa.
1.Roma
Soranus (98-138 M) adalah seorang spesialis pertama dalam bidang Obstreti Ginekologi. Galen (129-201
M) menulis beberapa teks tentang pengobatan termasuk didalamnya obstetri dan ginekolohi serviks
dengan menggunakan jari.

Ia merupakan spesialis obgyin pertama kali dia menulis buku kabidanan untuk pertama kalinya dan dia
juga yang menggambarkan kualitas atau syarat seorang bidan yang profesional. Beliau yang pertama kali
yang menguraikan tentang Versi Podalic.
2. Salerno
Seorang dokter perempuan bernama Trotulayang berasal dari Sekolah Kedokteran terkenal di negeri ini,
menulis sebuah karangan Gynekologi dan Kebidanan di mana ia menjelaskan penanganan emergensi
bagi bidan dalam penatalaksanaan Retensio Placenta, Perawatan Nifas, Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.
Ia juga menjelaskan pentingnya seorang bidan memiliki kepercayaan dan pendekatan etis dalam
pekerjaannya. Trotula juga orang yang pertama kali berusaha memperbaiki Laseri Parineum derajad tiga.
3. Kerajaan Byzantium
Daerah di Eropa bagian timur dengan ibu kota Constantinopel, disini pertama kali diketahui adanya
rumah sakit kebidanan yang berdiri selama abad ke-12. Paulus of Aegina, adalah penulis ternama waktu
itu mengatakan telah ada bidan perempuan pertama kali.
4. Arabia
Dua dokter arab, Rhazez (860-932 M) dan Avincenna (80-1037 M) menulis tentang prosedur kebidanan
termasuk didalamnya alat-alat yang digunakan untuk persalinan.
3.Masa Kebangkitan (1500-1700 M)
Pada abad ke-12 sedikit kemajuan telah dibuat dalam hal kebidanan sampai abad ke-16. pengetahuan
tentang Anatomi Fisiologi telah maju dengan pesat melalui jasa beberapa orang seperti Leonard de
Vinci, Gabriello Fallopio of Italy dan Andreas Vesallius of Belgium.
1. Perancis
•Ambroisepare (1510-1590 M) terkenal sebagai seorang ahli bedah, tetapi dia juga memiliki konstribusi
dalam obstretri dan ginokologi yaitu vacum ekstraksi. Beliau juga mendirikan sekolah kebidanan
pertama di Perancis.
•Francois Mauriceau (1637-1709 M) seorang ahli yang pertama kali menemukan adanya kehamilan tuba
dan presentasi muka dengan letak dahi. Dia secara detail menggambarkan mekanisme persalinannya
dan tehnik Moriso.
•Lousye Bourgois (1563-1636 M) bidan yang pertama kali menerbitkan buku tentang kebidanan.
•Marie Lauyse Duge (abad XVII) bidan yang pertama kali melakukan penelitian tentang kelahiran bayi,
melalui laporan pencatatan dan statistik 40.000 wanita yang ditolong persalinannya.
2.Jerman
Justine Siegemundin (1645) tokoh kebidanan pertama kali di Jerman. Tahun 1690 dia menerbitkan buku
tentang kebidanan.
3. Switzerland
Jacob Nuver, melakukan operasi SC Pada isterinya, dia menunggu kelahiran anaknya yang lebih lanjut
dan hidup sampai 77 tahun.
4. Belanda
Hendrick Van Roonhuyze (1622 – ?). yang mempromosikan seksio secarea dan Hendrick Van Deventer
(1651-1724) yang menggambarkan banyak kelainan punggul keduanya memberikan kontribusi yang
sangat penting pada pelayanan kebidanan dan telah mempublikasikannya di Belanda. Mereka juga
mendirikan organisasi profesi.

4.Awal Abad XX (1700-1900)


William Smellie dari Scotlandia (1677-1763) mengembangkan forcepss dengan kurva pelvik seperti kurva
shepalik. Dia memperkenalkan cara pengukuran konjungata diagonalis dalam pelvi metri,
menggambarkan metode tentang persalinan lahirnya kepala pada presentasi bokong, dan penanganan
resusitasi bayi asfiksia dengan pemompaan paru-paru melalui sebuah metal kateler.
Ignaz Phillip Semmelweis, seorang dokter dari Hungaria (1818-1865) mengenalkan tentang cuci tangan
yang bersih, mengacu pada pengendalian sepsis puerperium.
James Young Simpson dari Edenburgh, Scotlandia (1811-1870) memperkenalkan dan menggunakan
anastesi umum.
Tahun 1824, James Blindell dari Inggris menjadi orang pertama yang berhasil menangani pendarahan
pospartum dengan menggunakan tranfusi darah.

Jean Lubumean dari Perancis (orang kepercayaan Rene Leanec, penemu stetoskop pada tahun 1819)
pertama kali mendengar bunyi jantung janin dengan stetoskop pada tahun 1920.John Charles Weaven
dari Inggris (1811-1859), pada tahun 1843 adalah orang pertama yang melakukan tes urin pada
perempuan hamil untuk pemeriksaan dan menghubungkan kehadirannya dengan eklampsia.

Adolf Pinard dari Perancis (1844-1934) pada tahun 1878, mengumumkan kerjanya pada palasi
abdominal.
Carl Crede dari Jerman (1819-1892) menggambarkan metode stimulasi urin yang lembut dan lentur
untuk mengeluarkan plasenta.Juduig Bandl, dokter obstetri dari Jerman (1842-1992) pada tahun 1875,
menggambarkan lingkaran retraksi yang pasti muncul pada pertemuan segmen atas rahim dan segmen
bawah rahim dalam persalinan macet atau sulit.Daunce dari Bordeauz, pada tahun 1857,
memperkenalkan penggunaan inkubator dalam perawataan bayi prematur.

5.Abad XX Sampai dengan Sekarang


1.Malaysia

Perkembangan kebidanan di Malaysia bertujuan untuk menurunkan MMR dan IMR dengan
menempatkan bidan di desa. Mereka memiliki Basic atau dasar SMP + Juru rawat + 1 tahun sekolah
bidan. Bidan di Malaysia selama berabad-abad dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan pada
ibu dan anak-anaknya. Bidan memepunyai penghargaan dan wibawa yang cukup tinggi dikomunitasnya.
Di wilayah utara malaysia profesi bidan mempunyai organisasi yang diberi nama dengan “ Kesatuan
Bidan di Wilayah Utara”. Peran bidan di malaysia dalam pelayanan kebidanan yaitu membantu
persalinan, melayani konseling dan ahli gizi, dan sebagai ahli pijat perempuan.
Saat ini profesi bidan sudah diakui dengan baik dimasyarakat dan dipemerintah. Bidan tidak lagi menjadi
orang pertama yang disalahkan dan diberi tekanan jika terdapat suatu masalah dan bidan di Malaysia
sedang menggalangkan program persalinan di rumah. Mereka merujuk pada negara Eropa dan USA,
alasan mereka menunjuk negara maju tersebut karena persalinan di rumah dianggap memberikan rasa
aman dan nyaman dibandingkan persalinan di rumah sakit.
2. Jepang
Sekolah bidan di jepang dimulai pada tahun 1912,pendidikan bidan disini dengan Basic (dasar) sekolah
perawat selama 3 tahun ditambah 6 bulan sampai 1 tahun pendidikan bidan. Tujuan pelaksanaan
pendidikan bidan ini adalah untuk mengangkat pelayanan kebidanan dan neonatos tetapi pada masa itu
timbal masalah karena masih kurang tenaga bidan serta bidan hanya mampu melakukan pertolongan
persalinan normal saja, tidak siap jika terdapat kegawatdaruratan sehingga dapat disimpulkan bahwa
kualitas bidan belum memuaskan.
3. Australia
Australia sudah pada titik perubahan terbesar pada pendidikan kebidanan, sistem ini menunjukkan
bahwa seorang bidan adalah seorang perawat yang terintegrasi dengan kualifikasi kebidanan.
Konsekuensinya banyak bidan-bidan yang telah mengikuti pelatihan di Amerika dan Eropa tidak dapat
mendasar tanpa pelatihan perawatan. Siswa-siswi yang telah mengikuti kebidanan pertama kali harus
terdaftar sebagai perawatan. Kebidanan swasta di Australia berada pada titik awal kritis pada tahun
1990 berjuang untuk bertahan pada waktu perubahan besar. Profesi keperawatan di Australia menolak
hak bidan sebagai identitas profesi yang terpisah.
Pendidikan bidan di Australia dimulai dengan Basic(dasar) perawat ditambah 2 tahun. Sejak tahun 2000
telah dibuka University of Technology of sidney yaitu S2 (Doctor of midwifery). Pendidikan kebidanan di
Australia terpengaruh oleh model kolonialisme inggris terhadap penerimaan pendidikan perawat. Tidak
ada perawat tanpa kebidanan dan kebidanan tanpa keperawatan.
4. Spanyol
Spanyol merupakan salah satu negara di benua Eropa yang telah lama mengenal profesi bidan.
Pendidikan bidan Ibukota Madrid dimulai tahun 1789. Bidan disiapkan untuk bekerja secara mandiri di
masyarakat, terutama dikalangan petani dan buruh menengah kebawah. Pada tahun 1932 pendidikan
bidan disini secara resmi menjadi School of Midwives. Antara tahun 1897 sampai 1988 pendidikan bidan
untuk sementara di tutup karena diadakan penyesuaian kurikulum bidan menurut ketentuan negara
masyarakat mereka.
5. Ontario Canada
Mulai tahun 1998 wanita dan keluarga tidak puas dengan sistem perawatan. Maternity di Ontaro
memiliki latar pendidikan yang berbeda-beda yang terbanyak adalah berasal dari pendidikan di Britain,
beberapa pendidikan kebidanan formal di UK Belanda, jerman dan beberapa memiliki latar belakang
perawat. Di Ontario secara resmi pendidikan 3 tahun dan mereka yang telah memiliki ijazah bidan diberi
kesempatan untuk registrasi dan izin praktik.
6. Denmark
Denmark merupakan negara Eropa lainnya yang berpendapat bahwa profesi bidan tersendiri.
Pendidikan bidan disini dimulai pada tahun 1787 dan pada tahun yang sama merayakn berdirinya 200
tahun sekolah bidan. Kini ada 2 pendidikan bidan di Denmark. Setiap tahunnya menerima siswa dengan
lama pendidikan bidan di Denmark. Setiap tahunnya menerima siswa dengan lama pendidikan 3 tahun
direct entry. Mereka yang menjadi perawat maka pendidikan didasarkan atas perawat maka
pendidikannya di tempuh 2 tahun. Hal ini menimbulkan kontraversi di kalangan bidan sendiri.
Pendidikan post graduate bagi bidan selama 9 bulan dalam bidang pendidikan dan pengelolaan. Tahun
1973 disusun rangkaian pedoman bagi bidan yang mengelompokkan klien dalam beberapa resiko yang
terjadi. Hal ini menimbulkan masalah, karena tidak jelas batasan resiko rendah dan tinggi. Pada tahun
1980 diadakan perubahan pedoman baru yang isinya sama sekali tidak menyinggung masalah resiko.
Yang tercantum dalam kata pengantar masa kehamilan adalah sebagai berikut “The perinatal period is
abnormal period of family life. The woman, her family and close friend shouid be central. The midwife,
doctor and any other staff are only to support the woman and her family”penekanan pelayanannya
adalah pada kesehatan dan non invasi care.
7. New zealand
Selama 50 tahun sejarah kebidanan hanya terpaku pada medikalisasi kelahiran bayi yang progresif .
Pada tahun 1970 selandia baru telah menerapkan medikalisasi kehamilab , ini di dasarkan pada
pendekatan mahasiswa pasca sarjana kebidanan dan universitas auckland untuk terjun kerumah sakit
pemerintah khusus wanita . perkumpulan home birth di auckland dibentuk tahun 1978 , ini adalah salah
satu gerakan politis untuk melindungi home birth . dimulai dengan keanggotaan 150 orang dan menjadi
organisasi nasional dalam 2 tahun yaitu NZNA ( New Zaeland Association ) . Perkumpulan ini didukung
oleh para langganan , donatur dan tenaga kerja sukarela atau fulutatif yang bertanggung jawab atas
banyaknya perubahan positif dalam sistem rumah sakit . Pada tahun 1980 NZNA membuat garis besar
mempunyai statement kebijakan atas pembatasan rumah , hal ini telah disampaikan oleh penasehat
panitia material java kepada jawatan kesehatan . panitia maternal jasa adalah suatu panitia dimana
dokter kandungan menyatakan peraturan mengenai survei maternal terutama dalam hal merawat
rumah .

Sekarang NZNA telah membuat kemajuan yang patut dipertimbangkan dalam menerapkan konsep
general perawat secara berkesinambungan menyediakan pelayanan dari kelahiran sampai meninggal .
sejak tahun 1904 RS menyediakan pelayanan pelatihan kebidanan selama 6 bulan dan ditutup tahun
1979 , sebagai penggantinya sejak tahun 1978 beberapa politeknik keperawatan berdiri di Selandia
baru , selain itu ada yang melanjutkan pendidikan ke australian dan UK untuk memperoleh keahlian
kebidanan . Tercatat 86% bidan telah memperoleh pendidikan kebidanan di luar negri . pada 1986 dari
206 bidan yang ada dan hanya 29 orang lulusan kebidanan Selandia baru tahun 1987.
8. Amerika ( USA )
Zaman dahulu kala di Amerika Serikat persalinan ditolong oleh dukun beranak yang tak berpendidikan ,
biasanya bila seseorang wanita suka melahirkan ahli obat menganjurkan supaya wanita itu di usir serta
ditakuti agar rasa sakit bertambah dan kelahiran menjadi mudah karena kesakitan dan kesedihan .
Kebidanan di Amerika Serikat hampir dirusak oleh pertentangan profesi medis ( Arney 1982 ) . Imigran
baru yang datang ke Amerika Serikat membawa serta bidan mereka , tapi ketika populasi makin
sejahtera mereka mencari jasa dokter .
Mary Breckinridge telah melihat bidan bekerja di Eropa , dilatih di Inggris sebelum kembali di Kentucky
membentuk FNS (frointher Nursing Service ) . Meskipun melayani populasi yang tidak baik , jasa bidan
menunjukkan hasil maternal dan bayi yang lebih baik ( Haire 1990 ) .
Menurut catatan Thomas yang pertama kali berpraktik kebinanan di Amerika adalah Samuel Fuller
dengan isterinya kemudian menjual kepada orang lain yang menaruh minat terhadap kebidanan yaitu
Anne Hucthinson.
Perkembangan pendidikan Nurse-Midwifery di USA dimulai pada tahun 1990 dan memeperoleh
akreditasi pada tahun 1935.
Terdapat beberapa tipe jenjang pendidikan kebidanan diantaranya :

•Certified Nurse Midwifery


1.Terdiri dari 2 disiplin ilmu yaitu nurse dan midwifery.
2.CNM mempunyai sertifikat praktik legal yang berlaku di 50 negara bagian Amerika.
3.Tempat kuliah di The American Collage of Nurce Midwives atau ACNM.
•Direct Entry Midwife atau DEM
1.Praktisi independen yang menempuh pendidikan kebidanan melalui Self Study, magang sekolah
kebidanan atau universitas yang mempunyai program dasar disiplin ilmu keperawatan.

2.DEM tidak diperbolehkan di 16 negara bagian Amerika.


•Certified Midwifery
1.Individu yang menempuh pendidikan kebidanan.
2.Tempat kuliah di The American Collageof Nurse Midwives.
•Certified Professional Midwives atau CPM
1.Individu yang menempuh pendidikan kebidanan yang telah memenuhi standart internasional
sertifikasi dari NORTH American Registry of Idwives atau NARM dan berkualitas untuk disiapkan menjadi
model perawatan kebidanan.
2.Sertifikat yang meliputi pengetahuan, keterampilan, pengalaman vital, untuk bertanggung jawab
sebagai praktisi kebidanan.
•Lay Midwives
1.Bidan yang tidak mendapat sertifikasi dan tidak berlisensi.
2.Menempuh pendidikan formal.
3.Tapi bukan berarti ini pendidikan bidan yang paling rendah levelnya.
4.Disebut juga dengan Tradisional Midwives.
5.Inggris
Bidan adalah pembantu kelahiran tradisional. Pengetahuan dan keterampilan diperoleh secara turun
menurun. Pada abad pertengahan, beberapa bidan tradisional dikutuk sebagai penyihir dan dibakar di
tiang. Bidan juga dianggap sebagai suatu ancaman terhadap pria yang sedang berusaha mencari untuk
duduk sebagai pemegang tunggal seni perawatan.
Abad XIV dilembaga pensiun Inggris bidan dibayar oleh kerajaan atas jasa yang diberikan. Bidan tersebut
mendapat penghormatan yang tinggi.
Abad XVII, muncul bidan pria atau praktisi medis yang mempunyai spesialis dalam kelahiran anak.
Kemunculan pembantu kelahiran pria, menimbulkan pengingkatan penerimaan masyarakat pada
mereka dalam suatu area yang sebelumnya dipertimbangkan sebagai tanggung jawab wanita. Hal ini
secara tidak langsung menyebabkan kebebasan bidan telah rusak, sementara pendidikan dan
kemanpuan membaca para bidan rendah.
Peningkatan beberapa bidan antara lain adalah : Ny.Sarah Stone, 1737, menerbitkan “Praktik Lengkap
Kebinanan”. Ny. Sarah Stone menekankan pentingnya pengetahuan menyeluruh tentang anatomi dan
merekomendasikan bantuan operasi. Untuk mengatasi peningkatan bidan pria, Ny.Sarah Stone
menyarankan bidan harus meningkatkan kemampuan mereka dalam kasus abnormal.
9. Belanda
Hendrick VandroohUize (1622) beliau yang pertama melakukan SC.
Hendrick Van Deventer (1651-1724) menggambarkan beberapa bentuk dari panggul.
Di negara Belanda profesi bidan mendapatkan pengakuan yang jelas dan nyata dimana 50% persalinan
dimasyarakat ditolong oleh bidan. Keunggulan bidan di Belanda adalah pendekatan terhadap
perempuan, hal inilah yang menjadi tanda tanya dokter mengapa bidan sangat pintar dalam pendekatan
terhadap perempuan. Negara Belanda merupakan salah satu negara yang teguh berpendapat bahwa
pendidikan harus dilakukan dari pendidikan perawat. Akademi pendidikan bidan pertama kali pada
tahun 1861 di Rumah Sakit Universitas Amstedam. Akademi kedua dibuka pada tahun yang sama
bertempat di Rotterdam dan yang ketiga pada tahun 1913 di Haerland. Pada awalnya pendidikan bidan
2 tahun, kemudian menjadi 3 tahun dan kini 4 tahun (sejak 1994). Pendidikannya adalah Direct Entry
dengan dasar lulusan SLTA 3 tahun. Tugas pokok bidan di Belanda adalah keadaan yang normal dan
merujuk keadaan yang abnormal kedokter ahli kebinanan. Otoritas bidan sejak tahun 1965, dengan
berorientasi bahwa kehamilan dan persalinan merupakan suatu persalinan yang alami, sehingga
mayoritas perempuan melahirkan di rumah yang pertolongan persalinannya bidan.
10. Selandia Baru
Pada 20 tahun terakhir tidak ada bidan. Bidan tidak diijinkan untuk bertanggung jawab dalam perawatan
selama kehamilan normal dan kelahiran, tapi telah bekerja dibawah arahan medis.
Pelatihan kebidanan muncul pada tahun 1779. 50 tahun bebas dari akses menyebabkan hilangnya peran
bidan dalam institusi besar. Sentralisasi jasa telah membawa tertutupnya unit lebih jauh terhadap resiko
masa depan bidan (Donley 1990).
Pendekatan oleh perguruan tinggi bidan di Selandia Baru menghasilkan amandemen hukum. Hal ini
mengijinkan bidan untuk sekali lagi memiliki status yang sama dengan dokter berdasarkan tanggung
jawab perawatan selama kelahiran (Guillang1990).
Tahun 1990 pemerintah Selandia Baru menyetujui perlunya perubahan UU yang mengatur praktik
kebidanan. Pada tahun 1980 terdapat pendidikan politeknik. Peserta didiknya adalah perawat yang
terdaftar dan telah mempunyai latar belakang akademik yang kuat terhadap pendidikan.
Tahun 1989 pendidikan kebidanan dipisahkan dari pendidikan keperawatan. Tahun 1990 bidan boleh
praktik mandiri. Tahun 1992 Aucland Institut of Technology dan Otago Politechnic 1 membuka program
langsung 3 tahun kebidanan.

BAB III
PENUTUP

1.Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pelayanan bidan disetiap negara berbeda.
Dengan demikian uraian tersebut kita dapat jadikan pembading dan kita pilih mengenai hal positif dan
hal negatifnya dari perbedaan tersebut. Perkembangan kebidanan telah mengalami kemajuan dan
mendapatkan pengakuan di setiap negara serta didukung oleh masyarakat. Dengan adanya kemajuan
tersebut, seorang bidan dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang ditindaklanjuti dengan
mendirikan jejang pendidikan yang lebih tinggi
1.Saran

Penulis menyarankan untuk pembaca terutama mahasiswa kebidanan agar mempelajari dan
membandingkan pelayanan kebidanan yang ada di luar negeri dengan di dalam negeri serta mengambil
hal yang positif yang ada di negeri yang mungkin bisa diterapkan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Mufdlilah, dkk. 2012. Konsep Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika


Purwandari, Atik. 2006. Konsep Kebidanan: Sejarah dan Profesionalisme.
Jakarta: EGC
Walyani, Elisabeth Siwi dan Th.Endang Purwoastuti. 2014. Konsep kebidanan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Anda mungkin juga menyukai