Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SEJARAH PELAYANAN DAN PENDIDIKAN BIDAN


NASIONAL DAN INTERNASIONAL

TUGAS INDIVIDU : KONSEP KEBIDANAN


DOSEN PENGAMPU : MELANIA ASI

DISUSUN OLEH :
NAMA : NUR FADILLAH
NIM : P00324022164
KELAS : 1D KEBIDANAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPOBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN D-III KEBIDANAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahan kepada baginda tercinta kita yaitu, Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat- Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk memenuhi tugas
praktik
mata kuliah Konsep Kebidanan dengan judul “Sejarah Internasional Kebidanan di Negara
Australia”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terddapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, kami ucapkan terima kasih dan kami berharap semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan kepada para pembaca.

Kendari,28 Agustus 2022

penyusun
DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4

C. Metode Penulisan......................................................................................................................4

D. Tujuan Penulisan........................................................................................................................4

E. Ruang Lingkup...........................................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................................................5

A. Sejarah dan perkembangan Pendidikan, pelayanan, dan profesi kebidanan internasional.......5

1. Masa sebelum masehi...........................................................................................................5

2. Masa Pertengahan 100 (100-1500 M)...................................................................................5

3. Masa renaisanee (1500-1700 M)...........................................................................................6

4. Awal abad XX (1700-1900).....................................................................................................6

5. Abad XX sampai sekarang......................................................................................................7

BAB III..................................................................................................................................................13

A. Pendidikan, Pelayanan, dan Profesi Kebidanan di Negara Belanda.........................................13

1. Pendidikan Kebidanan di Belanda............................................................................................13

2. Pendidikan Master Kebidanan di Belanda...............................................................................14

3. Pelayanan Kebidanan di Belanda.............................................................................................15

BAB IV..................................................................................................................................................16

A. Kesimpulan..............................................................................................................................16

B. Saran........................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan adalah seorang yang telah menyelesaikan program Pendidikan bidan
yang di akui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan di beri izin untuk
menjalankan praktek kebidanan di negeri itu.

Profesi kebidanan adalah salah satu profesi yang sudah diakui di dunia
internasional sebagai profesi yang paling dekat dengan perempuan selama siklus
kehidupannya. Sebagai salah satu profesi dalam bidang Kesehatan bidan memiliki
kewanangan untuk memberikan kebidanan yaitu Kesehatan reproduksi kepada
perempuan, remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, bersalin, nifas, masa interval,
klimaktrium dan menupouse, bayi baru lahir, anak balita, dan prasekolah. Selain itu,
bidan juga berwenang untuk memberikan keluarga berencana dan Kesehatan
masyarakat.

Perkembangan Pendidikan kebidanan naasional dan internasional terjadi


begitu cepat. Hal ini menuunjukkan bahwa perkembangan Pendidikan merupakan hal
yang penting untuk di pelajari dan di pahami oleh petugas Kesehatan khususnya bidan
yang bertugas sebagai bidan pendidik mau bidan.

Salah satu factor yang menyebabkan terus berkembangnya Pendidikan


kebidanan adalah masih tingginya mortalitas pada Wanita hamil dan bersalin,
khususnya di negara berkembang dan di negara miskin sekitar 25-50%.

Mengingat hal diatas, maka penting bagi bidan untuk mengetahui hal sejarah
perkembangan penddikan kebidanan internasional karena bidan sebagai tenaga
terdepan dan utama dalam Kesehatan ibu dan bayi diberbagai catatan yang wajib
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi melalui Pendidikan formal atau non
formal.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah perkembangan Pendidikan, pelayanan, dan profesi kebidanan
internasional ?
C. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan 2 metode. Pertama metode deskripsi dengan
menentukan hal hal yang hendak diamati dan kedua metode komparatif dengan
membanding satu dengan yang lainnya.

D. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan agar masyarakat dapat mempelajari dan memahami
sejarah perkembangan Pendidikan, pelayanan dan profesi kebidanan yang terjadi
dalam lingkup internasional.

E. Ruang Lingkup
Dalam penulisan makalah ini pembahasan di fokuskan terhadap sejarah
perkembangan peendidikan, pelayanan dan profesi kebidanan internasional.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Sejarah dan perkembangan Pendidikan, pelayanan, dan profesi kebidanan


internasional

1. Masa sebelum masehi

Merupakan awal keberadaan manusia, fakta adanya pembantu kelahiran baik


dari keluarga yang memepunyai pengalaman dalam kelahiran. Tidak menetapkan
bayaran tetapi mendapatkan hadiah.
a. Mesir

Kebidanan pertama kali di kenal dimesir :

 Suatu hal yang mulia


 Diberkahi oleh dewa
 Terlatih dengan baik
 Mempunyai uu dalam mengontrol praktek dan harus memanggil
asisten dari tabib kosultan bila da masalah selama persalinan.

Sekolah kebidanan pertama didirikan oleh bangsa mesir. Pengetahuan


yang di pelajari yaitu anatomi,sikologi. Cara memimpin persalinan dan
perawatan bayi baru lahir juga mempelajari sirkumsisi. Tokoh kebidanan di
mesir adalah socratis dan aristoteles.

b. Ibrani

Beberapa referensi dalam perjanjian lama tentang kebidanan banyak di


temui. Banyak ilmu kebidanandan obat obat yang memungkinkan di peroleh
dari mesir.

c. Yunani

Pada saat ini sudah ada bida untuk menolong persalinan, tapi bidan harus
yang telah mempunyai anak sendiri dan di bayar atas pelayanan da nada UU
keras yang mengontrol praktek bidan. Hipocrates (460-377 SM). Sebagai
bapak ilmu kedokteran pertama kali menemukan kasus kematian akibat
puerperal. Aristoteles mengajarkan pengaruh praktik kebidanan.
d. Roma

Ada dua tipe kebidanan diroma :

 Memiliki kemampuan sebagai pemimpin atau opbstetri yang


melakukan praktek pribadi
 Memiliki statis lebih rendah simana mereka melalui perawatan
banyak secara tradisional

2. Masa Pertengahan 100 (100-1500 M)

Perkembangan kebidanan seiring dengan penyebaran agama Kristen.


Pengetahuan obstetric membuat beberapa penemuan dan kebutuhan akan bidan
untuk mendidik telah diakui. Kebidanan telah di praktekan secara utuh oleh
Wanita biasa.

a. roma

soranus (98-138) adalah seorang spesialis pertama dalam bidang obstetri


ginekologi.galen (129-201m) menulis beberapa teks tentang pengobatan
termasuk di dalamnya obstetri dan ginekologi serviks dengan menggunakan
jari.

b. salerno

sekolah kedokteran di temukan di salemo sejak periode abad XI,seorang


dokter Wanita disalemo Bernama trotula, dia menjelaskan Tindakan emergensi
untuk bidan dalam penanganan retensio placenta dan perawatan puerpuralis.

c. Kerajaan byzantium

Daerah di eropa bagian timur dengan ibu kota constantinopel, disini


pertama kali di ketahui adanya rumah sakit kebidanan yang berdiri selama
abad ke-12. Paulus of aegina, adalah penulis ternama waktu itu mengatakan
telah ada bidan perempuan pertama kali.

d. Arabia

Dua dokter arab, Rhazez (860-932 M) dan Avicenna (1980-1037 M)


menulis tentang prosedur kebidanan termasuk di dalamnya alat-alat yang di
gunakan untuk persalinan.
3. Masa renaisanee (1500-1700 M)

a. Perancis
 Ambroisepare (1510-1590M) terkenal sebagai seorang ahli bedah, tetapi
dia juga memiliki kontribusi dalam abstetri dan genokologi yaitu vacum
ekstraksi. Beliau juga mendirikan sekolah kebidanan pertama di
perancis.
 Francois mauriccau (1637-1709M) seorang ahli yang pertama kali
menemukan adanya kehamilan tuba dan presemtasi muka dengan letak
dahi. Dia secara detail menggambarkan mekanisme persalinannya dan
teknik moriso.
 Lousye bourgois (1563-1636M) bidan yang pertama kali menerbitkan
buku tentang kebidanan.
 Merie lauyse duge (Abad XVII) bidan yang pertama yang melakukan
penelitian tentang kelahiran bayi, melalui pencatatan statistik 40 ribu
wanita yang ditolong persalinannya.
b. Jerman
Justine siegemundin (1645) tokoh kebidanan pertama kali di jerman
tahun 1690 dia menerbitkan buku tentanng kebidanan.
c. Switzerland
Jacob nuver, melakukan operasi SC pada istrinya, dia menunggu
kelahiran anaknya yang lebih lanjut dan hidup sampai umur 77 tahun.

4. Awal abad XX (1700-1900)

 John charles weaver (inggris, 1825-1897) pada tahun 1845 yang pertama kali
menemukan tes urine pada ibu hamil dengan eklamsi.
 Adolphe pinard dari perancis (1844-1934), pada tahun 1878 menemukan cara
palpasi abdominal yang dikenal dengan cara pinard.
 Jean lubemen dari perancis (penemu leanee dan stetoskop) pada tahun 1819,
pertama kali mendengar suara jantung janin melalui stetoskop pada tahun
1920.
 William smellie of scotland (1679-1763), tokoh abstetrik pada abad XVIII, dia
menegnbangkan forceps , dan dia juga menjelaskan pertolongan persalinan
pada Alter Coming Head pada presentasi bokong, beliau yang pertama kali
menemukan resusitas pada bayi dengan asfixia.
 Carl Crede (jerman 1819-1892) menemukan satu mode dimana dengan stimulasi
yang teratur pada uterus dalam pengeluaran placenta yang terkenal dengan
istrilah “Credes Monouver”
 John Braxton Hicks dari inggris (1825-19879), pada tahun 1872 mengambarkan
kontraksi uterus selama kehamilan yang diketahui dengan kontraksi braxton
Hick.
 Ludwing Bandl dari Jerman (1842-1892) pada tahun 1875 menggambarkan
lingkaran retraksi patologis dimana tampak pemisahan antara segmen atas
rahmi dan segmen bawah rahmi yang merupakan tanda dari ruptur uterus.
 Joseph listero of great britan (1827-1912), beliau sebagai bapak antiseptik.
 Louis pasteur (1882-1895) perintis dalam mikrobiologi, penemuannya sangat
signifikan.

5. Abad XX sampai sekarang

a.Malaysia
Perkembangan kebidanan di Malaysia bertujusn untuk menurunkan MMR
dan IMR dengan menempatkan bidan desa. Mereka memiliki basic (dasar) SMP
+ juru rawat + 1 tahun sekolah bidan. Bidan di Malaysia selama berabad-abad
dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak-anaknya.
Bidan mempunyai penghargaan dan wibawa yang cukup tinggi di
komunitasnya. Di wilayah utara “Kesatuan Bidan di Wilayah Utara”. Peran
bidan di Malaysia dalam pelayanan dalam pelayaan kebidanan yaitu membantu
persalinan, melayani konseling dan ahli gizi, dan terakhir sebagai ahli pijat
perempuan. Dilihat dari segi politiknya peran bidan sangat penting dengan
demikian bidan harus banyak pengalaman dan dikatakan berpengalaman adalah
bidan terlatih.
Saat ini profesi bidan sudah diakui baik di masyarakat dan di peerintahan, Bidan
tidak lagi menjadi orang pertama yang disalahkan dan diberi tekanan jika
terdapat suatu masalah dan bidan di Malaysia sedang menggalang program
persaliinan di rumah. Mereka merujuk pada negeri-negeri Eropa dan USA,
alasan mereka merujuk Negara naju tersebut karena persalinan di rumah
dianggap memberikan rasa aman dan nyaman bika di bandingkan melakukan
persalinan dirumah sakit.
b.Jepang
Sekolah bidan di Jepang dimulai pada tahun 1982, pendidikan bidan disini
dengan basic (dasar) sekolah perawat selama 3 tahun di tambah 6 bulan sampai
1 tahun pendidikan bidan. Tujuan pelaksanaan pendidikan bidan ini adalah
untuk mengangkat pelayanan kebidanan dan neonates tetapi pada masa itu
timbul masalah karena masih kurang tenaga bidan serta bidan hanya mampu
melakukan pertolongan persalinan normal saja, tidak siap jika terdapat
kegawatdaruratan sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas bidan belum
memuaskan. Maka pada tahun 1987 karena itu melihat kondisi di UK maka ada
supaya untuk meninggkatkan pelayanan dan pendidikan bidan, menata dan
mulai merubah situasi.
c.Australia
Australia adalah pada titik perubahan terbesar pada pendidikan kebidanan,
system ini mrnunjukkan bahwa seorang bidan adalah seorang perawat yang
terigestrasi dengan kualifikasi kebidanan. Konsekuensinya banyak bidan-bidan
yang telah mengikuti pelatihan di Amerika dan Eropa tidak dapat mendasar
tanpa pelatihan perawatan. Siswa siswa yang mengikuti pelatihan kebidanan
pertama kali harus terdaftar sebagai perawat. Kebidanan swasta di Australia
berada ppada titik awal kritis pada tahun 1990 berjuang untuk bertahan pada
waktu perubahan besar. Profesi keperawatan di Australia menolak hak bidan
sebagai identitas profesi yang terpisah dengan kekuatan penuh bidan-bidan yang
sedikit militant tersupport untuk mencapai kembali hak wewenang mereka
dalam melakukan pertolongan persalinan.
Pendidikan bidan di Australia dimulai dengan basic (dasar) perawwat
ditambah 2 tahun. Sejak tahun 2000 telah dibuka University of Tecnology of
Sidney yaitu S2 (Doctor of midwifery). Pendidikan kebidanan dan kebidanan
tanpa keperawatan. Mulai tahun 1992 ada kebidanan direct entry dimana
memisahkan pendidikan kebidanan dan keperawatan.
d.Spanyol
Spanyol merupakan salah satu negara di Benua Eropa yang telah lama
mengenal profesi bidan. Pendidikan bidan di Ibukota Madrid dimulai tahun
1789. Bidan disiapkan untuk bekerja secara mandiri di masyarakat, terutama
dikalangan petani dan buruh menengah ke bawah. Pada tahun 1932 pendidikan
bidan disini secara resmi menjadi School of Midwives. Antara tahun 1987
sampai 1988 pendidikan bidan untuk sementara ditutup karena diadakan
penyesuaian kurikulum bidan menurut ketentuan Negara masyarakat mereka.
Bagi mereka yang telah lulus penyesuaiannya pada tahun 1992.
e.Ontario canada
Mulai tahun 1998 wanita dan keluarga tidak puas dengan system perawatan.
Maternity di Ontario memiliki latar pendidikan yang berbeda – beda yang
terbanyak adalah berasal dari pendidikan Britain, beberapa pendidikan
kebidanan formal di UK Belanda, Jerman dan beberapa memiliki latar
belakang perawat. Di Ontaeio secara resmi pendidikan Bidan di Universitas
Based, Direct dan lama pendidikan 3 tahun dan mereka yang telah memiliki
ijazah bidan diberi kesempatan untuk registrasi dan izin praktik.
f. Denmark
Denmark merupakan negara Eropa lainnya yang berpendapat bahwa profesi
bidan tersendiri. Pendidikan bidan disini dimulai pada tahun 1787 dan pada
tahun yang sama merayakan berdirinya 200 tahun sekolah bidan. Kini ada 2
pendidikan bidan di denmark. Setiap tahunnya menerima siswa dengan lama
pendidikan 3 tahun direct entry. Mereka yang menjadi di perawat maka
pendidikannya di tempuh 2 tahun. Hal ini menumbulkan kontraversi dikalangan
bidan sendiri, apakah tidak sebaiknya pendidikan didasarkan atas perawat ?
Sebagian besar berpendapat tidak baik. Pendidikan post graduate bagi bidan
selama 9 bulan dalam bidang pendiidkan dan pengolaan. Tahun 1973 disusun
rangkaian pedoman bagi bidan yang mengelompokkan klien dalam beberapa
resiko yang terjadi. Hal ini menimbulkan masalah, karena tidak jelas batasan
resiko rendah dan tinggi. Pada tahun 1980 diadakan perubahan pedoman baru
yang isinya sama sekali tidak menyinggung masalah resiko. Yang tercantum
dalam kata pengantar masa kehamilan adalah sebagai berikut “The Perinatal
Period is Abnormal Period of Family Life. The woman , her family and close
friend ahouid be central. The midwife, doctor and anyy other staff are only to
support the woman and her family”. Penekanan pelayanannya adalah pada
kesehatan dan non invasi care.

g.New Zealand
Selama 50 tahun sejarah kebidanan hanya terpaku pada medikaliasasi
kelahiran bayi yang progresif. Pada tahun 1970 Selandia baru telah menetapkan
mmedikalisasi kehamilan, ini didasarkan pada pendekatan mahasiswa pasca
sarjana kebidanan dan universitas Auckland untuk terjun ke rumah sakit
pemerintan khusus wanita. Salah satu konsekuensi dari pendekatan ini adalahi
regional jasa. Ini adalah efek dari sentralisasi yang mengakibatkan rumah sakit
di pedesaan dan wilayah kota.
Dengan adanya dorongan yang kuat terhadap pergerakan fiminis, banyak
wanita yang berjuang untuk meningkatankan medikalisasi dan memilih
persalinan normal di rumah. Perkumpulan home birth di Auckland dibentuk
tahun 1978, ini adalah salah satu gerakan politis untuk melindungi home birth.
Dimulai dengan keanggotaan 150 orang dan mejadi organisasi nasional dalam 2
tahun yaitu NZNA (New Zeland Associaion). Perkumpulan ini didukung oleh
para langganan, donatur dan tenaga kerja sukarela atau fululatif yang
bertanggungjawab atas banyaknya perubahan positif dalam sistem rumah sakit.
Tahun 1986 home birh sangat berpengaruh untuk membuat kemajuan melawan
penetapan yang dibuat oleh media, akhirnya menteri pelayanan kesehatan secara
resmi mengakui home birh tahun 1986.
Pada tahun 1980 New Zeland Association (NZNA) membuat garis besar
mengenai statement kebijakan atas pembatasan rumah, hal ini telah di
sampaikan oleh penasihat panitia material jasa kepada jawatan kesehatan.
Panitia maternal jasa adalah suatu panitia dimana dokter kandungan menyatakan
peraturan mengenai survey maternal terutama dalam hal rawat rumah.
Sekarang NZNA telah membuat kemajuan yang patut dipertimbangkan
dalam menerapkan konsep general perawat secara berkesinambungan
meneyediakan pelayanan dar kelahiran sampai meninggal. Sejak tahun 1904 RS
menyediakan pelayanan pelatihan kebidanan selama 6 bulan dan ditutup tahun
1979, sebagai penggantinya sejak tahun 1978 beberapa politeknik keperawatan
berdiri di Selandia Baru, selain itu ada yang melanjutkan pendidikan ke
Australia dan UK untuk memperoleh keahlian kebidanan. Tercatat 86% bidan
telah memperoleh pendidikan diluar negeri. Pada tahun 1986 dari 206 bidan
yang ada dan hanya 29 orang lulusan kebidanan Selandia Baru tahun 1987.
h.Amerika Serikat (USA)
Zaman dahulu kala di Amerika Serikat persalinan di tolong oleh dukun
beranak yang tidak berpendidikan, biasanya bila seorang wanita sukar
melahirkan ahli obat menganjurkan supaya wanita itu diusir serta ditakuti agar
rasa sakit bertambah dan melahirkan menjadi mudah karena kesakitan dan
kesedihan.
Kebidanan di Amerika Serikat hampir dirusak oleh pertantangan profesi
media (Arney 1982). Imigran baru yang datang ke Amerika Serikat membawa
serta bidan mereka, tapi ketika populasi makin sejahtera mereka mencari jasa
dokter. Bidan sementara melanjutkan pada orang miskin, komunitas rural di
bagian selatan dan New Mexico (Graskin 1988).
Mary Breekinridge telah melihat bidan bekerja di Eropa, dilatih di inggris
sebelum kembali di Kentucky membentuk FNS (Frointher nursing service).
Meskipun melayani populasi yang tidak baik , jasa bidan menunjukkan hasil
maternal dan bai yang lebih baik (Hire 1990).
Menurut catatan thomas yang pertama kali berpraktik kebidanan di
Amerika adalah samuel fuller dengan istrinya kemudian menjual kepada orang
lain yang menaruh minat terhadap kebidanan yaitu Anne Hucthinson.
Perkembangan pendidikan Nurse-Midwifery di USA dimulai pada tahun 1990
dan memperoleh akreditasi tahun 1935. Di USA terdapat beberapa tipe jenjang
pendidikan kebidanan diantaranya :
a. Certified Nurse Midwifery
- Terdiri dari 2 disiplin ilmu yaitu nurse dan midwifery .
- CNM mempunyai sertifikat praktek legal yang berlaku di 50
negara bagian Amerika.
- Tempat kuliiah di The American Collage of Nurse Midwives
(ACNM)
b. Direct Entry Mdwife (DEM)
- Praktisi independen yang menempuh pendidikan kebidanan
melalui self study, magang sekolah kebidanan atau
universitas yang mempunyai program dasar disiplin ilmu
keperawatan.
- DEM tidak diperbolehkan di 16 negara bagian Amerika.
c. Certified Midwifery
- Individu ang menempuh pendidikan kebidanan
- Tempat kuliah di The American Collage od Nurse Midwives
d. Certified Professional Midwives (CPM)
- Individu yang menempuh pendidikan kebidanan yang telah
memenuhi standard internasional sertifikasi dari Norh
American Registry di Midwives (NARM) dan berkualitas
untuk disiapkan menjadi model perawatan kebidanan.
- Sertifikat yang meliputi pengetahuan, keterampilan,
prpengalaman vital, untuk bertanggung jawab sebagai praktisi
kebidanan.
e. Lay Midwives
- Bidan yang tidak mendapat sertifikasi dan tidak berlisensi
- Menempuh pendidikan formal
- Tapi bukan berarti ini pendidikan bidan yang paling rendah
levelnya. Hanya bidan ini yang tidak bersertifikasi dan
berlisensi atau dengan kata lain tidak ada sertifikat untuk tipe
pendidikan ini.
- Disebut juga dengan traditional midwives.

Sejarah bidan di beberapa negara yang di tuliskan pada tiap periode secara berurutan :

1. Inggris
Bidan adalah pembantu kelahiran tradisional. Pengetahuan dan keterampilan
diperoleh secara turun temurun. Pada abad pertengahan, beberapa bidan tradisional
dikutuk sebagai penyihir dan dibakar ditiang ( Ehreinreich dan english 1973 ). Bidan
juga dianggap sebagai suatu amcaman terhadap pria yang sedang berusaha mencari
untuk duduk sebagai pemegang tunnggal seni perawatan.
Abad XIV di lembaga pensin Inggris bidan di bayar oleh kerajaan atas jasa yang
di berikan. Bidan teersebut mendapat penghormatan yang tinggi.
Abad XVII, muncul bidan pria/praktisi medis-medis yang mempunyai spesialisasi
dalam kelahiran anak ( Arney, 1982 ).
Kemunculan pembantu kelahiran pria, menimbulkan peningkatan penerimaan
masyarakat pada mereka dalam suatuarea yang sebelumnya.dipertimbangkan sebagai
tanggung jawab wanita. Dalam hal ini secara tidak langsung menyebabkan kebesasan
bidan telah rusak, sementara pendidikan dan kemampuan membaca para bidan
rendah. Pada waktu yang sama dengan perubahan sosial tersebut terdapat ledakan
pengetahuan.
William Harvery (1578-1657) menjelaskan tentang sirkulasi darah, fisiologi plasenta
dan selaputnya (1616). Beliau adalah bapak kebidanan di Inggris. Dia mencatat
tentang pertumbuhan embrio dan fenus meyeluruh dalam berbagai tahap.
William Smellei (tahun 1697-1763) dokter Scotlandia, dari London ke Perancis
sampai ke Inggris untuk memperdalam ilmu kebidanan. William Smellie melakukan
sesuatu untuk menunjukkan peran dokter obstetrik. Beliau mendirikan pelatihan bagi
bidan pria. Mengakui pentingnya pelatihan bagi bidan.
Peningkatan beberapa bidan antaralain adalah : Ny Sarah Stone, 1737,
menerbitkan “Praktik Lengkap Kebidanan”, Ny Sarah Stone menekankan pentingnya
pengetahuan menyeluruh tentang anatomi dan merekomendasikan bantuan operasi
(Chamberlain, 1981). Untuk mengatasi peningkatan bidan pria, Ny. Sarah Stone
menyarakan bidan harus meningkatkan (menunjukkan) lemampuan mereka dalam
kasus abnormal (Dannison, 1980), Elizabeth Nihel menulis Treat is on the art of
midwivery, 1760. Selanjutnya bidan berjuang, yang hasilnya tercetus perjanjian bidan
tahun 1920, meletakkan kebidanan di bawah pengendalian Primaty Council
(Dannisaon, 1980). Hal tersebut berguna untuk melindungi masyarakat umum dari
bidan yang tidak terlatih.
Peraturan dan catatan lain yang telah mempengaruhi kebidanan di abad XX :

Tahun 1910 Bidan tidak bersertifikat tidak diijinkan praktik, kecuali dibawah
praktisi medis.

Tahun 1911 Perkenalan pada asuransi nasional

Tahun 1915 Pernyataan tentang kelahiran dibuat dalam perjanjian statutory

Tahun 1916 Pelatihan kebidanan diperpanjang

Tahun 1919 Perjanjian bidan ditempatkan diatas otoritas local

Tahun 1924 Pemeriksaan terhadap kematian maternal dikepalai oleh Ny. Janet
Campbell

Tahun 1936 Pertanyaan menghantui lemahnya kondisi pekerjaan dan fee yang
diterima bidan

Tahun 1924 Institut bidan melalui intruksi bagi bidan yang menginginkan
mengejar

Tahun 1926 Kursus bagi guru bidan tersedia

Tahun 1936 Menetapkan bagi CMB mendirikan Midwive Teacher’s diploma

Tahun 1941 Institut bidan menjadi perguruan tinggi/PT tahun 1947 menerima
penghargaan dari pekerjaan

Pelayanan kebidanan di Inggris banyak dilakukan oleh bidan praktik swasta.


Semenjak pertengahan 1980 kurang lebih 10 bidan melaksanakan praktik mandiri.
Tahun 1990 bertambah sekitar 32 bidan, 1991 menjadi 44 bidann dan tahun 1994 100
orang dengan 80 bidan masuk dalam independent midwives associoation.
Pendidikan bidan di Inggris :
 Direct Entry : Hingh school + 3 tahun
 Nurse + 18 bulan
Mayotitas pendidikan bidan di Inggris adalah jurusan diploma. Sejak tahun
1995 sudah ada lulusan S1 kebidanan dengan dasar lulusan SMU ditambah 3.

2. Belanda
Hendrick vandroohuize (1622) beliau yang pertama kali melakukan SC. Hendrick
Van Deventer (1651-1727) menggambarkan beberapa bentuk dari panggul.
Pada abad XX sampai sekarang di negara Belanda profesi bidan mendapatkan
pengakuan yang jelas dan nyata dimana 50% persalinan di masyarakat ditolong oleh
bidan. Keunggulan bidan di belanda adalah pndekatan terhadap perempuan, hal inilah
yang menjadi tanda tanya dokter mengapa bidan sangat pintar dalam pendekatan
terhadap perempuan. Negara Belanda merupakan salah satu negara yang teguh
berpendapat bahwa pendidikan harus dilakukan dari pendidikan perawat. Akademi
pendidikan bidan pertama kali pada tahun 1861 di Rumah Sakit Universitas
Amsterdam. Akademi kedua dibuka pada tahun yang sama bertempatan di rotterdam
dan yang ke tiga pada tahun 1913 di Harland. Pada awalnya pendidikan bidan 2 tahun,
kemudian menjadi 3 tahun dan kini 4 tahun (sejak 1994). Pendidikan adalah direct
entry dengan dasar lulusan SLTA 3 tahun. Tugas pokok bidan di belanda adalah
menolong persalinan dalam keadaan yang normal dan merujuk keadaan yang
abnormal ke dokter ahli kebidanan. Otoritas bidan sejak tahun 1965, dengan
berorientasi bahwa kehamilan dan persalinan merupakan suatu persalinan yang alami,
sehingga mayoritas perempuan melahirkan di rumah yang pertolongan persalinannya
bidan.
3. Selandia Baru
Pada tahun 20 terakhir tidak ada bidan. Bidan tidak diijinkan untuk bertanggung
jawab dalam perawatan selama kehamilan normal dan kelahiran, tetapi telah berkerja
di bawah arahan medis.
Pelatihan kebidanan muncul tahun 1970. 50 tahun bebas dari akses meyebabkan
hilangnya peran bidan dalam institusi besar. Sentralisasi jasa telah membawa
tertutupnya unit lebih jauh terhadap resiko masa depan bidan (Donley 1990).
Pendekatan oleh perguruan tinggi bidan di Selandia Baru menghasilkan amandemen
hokum. Hal ini mengizinkan bidan untuk sekali lagi memiliki status yang sama
dengan dokter berdasarkan tanggung jawab perawatan selama kelahiran (Guillang
1990).
Tahun 1990 pemerintahan Selandia Baru menyetujui perlunya perubahan UU
yang mengatur praktik kebidanan. Pada tahun 1980 terdapat pendidikan bidan
politeknik. Serta didikanya adalah perawat yang terdaftar dan telah mempunyai latar
belakang akademik yang kuat terhadap pendidikan.
Tahun 1989 pendidikan dipisahkan dari pendidikan keperawatan. Tahun 1990
bidan oleh praktik mandiri. Tahun 1992 Aucland Institut of Tehnology dan Otago
Polotecnic 1 membuka pragram langsung 3 tahun kebidanan.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pendidikan, Pelayanan, dan Profesi Kebidanan di Negara Belanda

1. Pendidikan Kebidanan di Belanda

Kebidanan merupakan aplikasi dari ilmu medis. Bidan adalah tenaga frofesional
yang mengatur dan monitoring proses fisiologi, berbeda dengan profesi kesehatan kain
yang berfokus pada patologi. Bidan memberi kontribusi dalam proses medis kedokteran
(Crebas 1991:25). Perkembangan pendidikan kebidanan di Belanda adalah sebagai
berikut :

1. Tahun 1779 : Didirikan sekolah kebidanan pertama di Maasticht

2. Tahun 1818 : Pemerintah mengeluarkan panduan untuk legislasi bidan

3. Tahun 1861 : Didirikan pendidikan kebidanan kedua di Amsterdam, pada


abad 18 ini masyarakat mengenal bidan sebagai praktisi
mandiri tugas dan tanggung jawab bidan sudah teridentifikasi
dengan jelas dan didukung oleh undang – undang oleh
pemerintah.

4. Tahun 1865 : Pemerintah memberikan kewenangan kepada bidan sebagai


praktisi media untuk memberikan pendidikan kesehatan dan
mendampingi ibu selama proses kelahiran normal.

5. Tahun 1878 : Pemerintah Belanda mengeluarkan keputusan untuk pemberian


gelar kepada yang telah lulus misalnya dr, drg, farmasi, bidan
dan asisten farmasi diberikan dengan gelar ini seorang bidan
diberi kewenangan izin praktek bila sudah melakukan ujian
dan dianggap lulus.

6. Tahun 1941 : Sistem pembayaran pelayanan kebidanan dengan asuransi


medis yang masih tetap ada sampai sekarang :
a. Wanita dengan kehamilan dan persalinan yang
fisiologis berada dibawah pengawasan bidan, sedang
yang patologis dengan komplikasi bearada dibawah
pengawasan ahli obstetri.
b. Bidan atau dokter yang memberikan pelayanan diluar
wilaya kerjanya tidak akan mendapat klai penggantian
biaya asuransi.
c. Siswa bidan diberikan kesempatan yang banyak dalam
menolong persalinan dirumah dibawah bimbingan
bidan seniornya.
d. Pemerintah lebih menganjurkan persalinan dilakukan
dirumah dan ada dukungan yang kuat dalam pendanaan
bila melakukan persalinan dirumah. Hampir 1/3 bidan
menolong persalinan dirumah, hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Hingstman Mayoritas
(80%) bidan di netherlands praktik mandiri dan
memberikan pelayanan persalinan dirumah atau di unit
kebidanan dengan masa rawat yang rawat (1994),
presentasi persalinan di rumah dilakukan lebih banyak
ditolong oleh bidan (Baker et al 1996).

7. Tahun 1991 : Peninjauan kembali kurikulum oleh suatu komite yang bekerja
sama dengan departemen kesejahteraan, kesehatan dan
kebudayaan di Netherland.
8. Tahun 1993 : Kurikulum di kembangkan menjadi 4 tahun dengan maksud
untuk memenuhi kebutuhan bidan dalam mendapatkan
pengalaman, dan pemahaman mengenai riset dan untuk
menyeimbangkan kualitas program yang dirasakan bahwa
standart akademik dapat dicapai dengan memungkinkan setiap
ulusan untuk melanjutkan studi doktor. Lama pendidikan bidan
di belanda ditempuh dalam waktu 1.680 jam, di dalamnya
termasuk waktu kontak program dan pembelajaran di rumah
yang di bagi ke dalam 40 minggu dan tiap minggu terdiri dari
40 jam. Penempatannya antara lain ; di klinik.

2. Pendidikan Master Kebidanan di Belanda

Pendidikan untuk Master di dalam ilmu keperawatan dan kebidanan diorganisir


oleh agen bekerjasama dengan Arteveldehogeschool, Hogeschool Gent dan Vlaanderen
Barat.
Master ini meawarkan suatu tingkatan atas unntuk sarjana muda profesional dalam ilmu
perawatan dan ilmu kebidanan. Jenjang pendidikan ini membentuk sumber daya manusia
yang dapat disalurkan dalam berbagai pekerjaan dan penelitian di dalam ilmu
pengetahuan keperawatan dan ilmu pengetahuan kebidanan yang menjadi :
1. Spesialis klinik
2. Manajer kasus
3. Kepala ahli perawatan bidan
4. Fungsionaris staf
5. Koordinator perawatan
6. Anggota kader menengah

Direksi departemen ilmu keperawatan dan kebidanan didalam sektor kesehatan.


Kurikulum Susunan Global, mengemukakan esensi pendidikan terdapat :

1. Pengembangan ke arah evident based dan bekerja secara akademis


2. Mengaruh pada belajar tetap dan belajar di dalam praktek
3. Pendidikan diarahkan pada pemikiran terarah dan berwawasan luas, menggunakan
metode dan mampu memecahkan masalah dengan baik
4. Fleksibelitas

Keterbukaan bagi para mahasiswa yang bekerja. Tekanan disini terletak pada pola
fikir yang kritis terhadap pengenalan ilmu pengetahuan, kemampuan dan kreativitas
menganalisis yang mendalam, didorong pengalaman teoritis dan ilmu pengetahuan.
Pengenalan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan lebih mendalam dari Master adalag
menelaah situsi perawatan yang lebih kompleks, menganalisis strategi perawatan yang
sesuai dengan kebutuhan untuk dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan yang aktual.
Setelah mengikuti pendidikan master, diharapkan tinngkat kemandirian lebih tinggi di
dalam pengembangan, memperoleh dan penerapan ilmu pengenalan juga tingkat
pengertian kritis dan kreativitas di dalam mumutuskan, menginterpretasi dan menerapkan
penelitian ilmiah yang berbeda sekali terhadap kemampuan akhir pendidikan sarjana
muda profesional.

3. Pelayanan Kebidanan di Belanda

1. Pelayanan Antenatal
Bidan menurut peraturan Belanda telah lebih berhak praktek mandiri daripada
perawat. Bidan mempunyai izin resmi untuk praktek dan menyediakan layanan
kepada wanita dengan resiko rendah, meliputi antenatal, intrapratum dan post natal.
Tanpa ahli kandungan yang menyertai mereka bekerja dibawah lembaga Audit
Kesehatan. Bidan harus merujuk wanita dengan resiko tinggi atau kasus patologi ke
ahli Kebidanan untuk dirawat dengan baik. Untuk memperbaiki pelayanan kebidanan
dan ahli kebidanan dan untuk meningkatkan kerjasama antar bidan dan ahli
kebidanan dibentuklah daftar indikasi oleh kelompok kecil yang berhubungan dengan
pelayanan maternal di Belanda. Daftar ini berisi riwayat sebelm dan sesudah
pengobatan. Riwayat kebidanan akan berguna dalam pelayanan kebidanan. Penelitian
Woremever menghasilkan data tentang mortalitas dan mobilitas yang menjamin
kesimpulan : dengan sistem pelayanan yang diterapkan Belanda memungkinkan
mendapatkan hasil yang memuaskan melalui seleksi wanita. Suksesnya penggunaan
daftar indikasi merupakan dasar yang penting mengapa persalinan dirumah
disediakan dan menjadi alternatif karena wanita dengan resiko tinggi dapat
diidentifikasikan dan kemudian dirujuk ke Ahli Kebidanan. Selama kehamilan bidan
menjumpai wanita hami 10-14 kali di klinik bidan. Sasaran utama praktek bidan
adalah pelayanan komunitas. Jika tidak ada masalah, wanita diberi pilihan untuk
melahirkan dirumah atau di rumah sakit. Karena pelayanan antenatal yang hari – hati
sehingga kelahiran dirmuah sama amannya dengan kelahiran di rumah sakit. Tahun
1969 pemerintah Belanda menetapkan bahwa melahirkan di rumah harus
dipromosikan sebagai alternatif persalinan. Di amsterdam 43% kelahiran (catatan
bidan dan Ahli Kebidanan) terjadi di rumah. Di Holland diakui bahwa rumah adalah
tempat yang aman untuk melahirkan selama semuanya normal.
2. Pelayanan Intrapartum
Pelayanan ini dimulai dari waktu bidan dipanggil sampai satu jam setelah
lahirnya plasenta dan membrannya. Bidan mempunyai kemampuan untuk melakukan
episiotomi tapi tidak diizinkan menggunakan alat kedokteran. Biasanya bidan
menjahit luka parineum atau episiotomi, untuk luka yang parah dirujuk ke Ahli
Kebidanan. Syintomentrin dan Ergomentrin diberikan jika ada indikasi. Kebanyakan
kala III dibiarkan sesuai fisiologinya. Analgesik tidak digunakan dalam persalinan.

3. Pelayanan Post Partum


Pada tahun 1988, persalinan di Negara Belanda 80%, telah ditolong oleh bidan,
hanya 20% persalinan di RS. Pelayanan kebidanan dilakukan pada community –
normal, bidan sudah mempunyai indefendensi yang jelas. Kondisi kesehatan ibu dan
anak pun semakin baik, bidan mempunyai tanggung jawab yakni melimdungi dan
memfasilitasi proses alami, menyeleksi kapan wanitanya perlu intervensi, yang
menghindari teknologi dan pertolongan dokter yang tidak penting.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas,maka dapat di ambil kesimpulan bahwa sejarah


perkembangan di internasional khuusnya pada pendidikan kebidanan
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan pendidikan di
internasional bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan melalui pendidikan berjenjang dan
berkelanjutan sampai ke tingkat Master.
Upaya pengembangan kemampuan bidan dalam mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan klinik melalui metode pembelajaran teori dan
praktek klinik serta tugas mandiri yang dipadukan dengan penelitian dapat ikut
serta dalam pengembangan pendidikan bagi bidan yang belum melanjutkan
pendidikan serta membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.
B. Saran

Karena mengingat perkembangan pendidikan kebidanan saat ini, kami


menyarakan agar setiap memahami sejarah perkembangan kebidanan agar
setiap orang lebih memahami sejarah perkembangan kebidanan tidak hanya di
Australia, Amerika, Selandia Baru, Kanada, Belanda, dan Inggris saja
melainkan di Negara lainnya juga. Dengan itu, kita akan dapat
membandingkan dan dapat mengetahui hal positif dan negatif dari perbedaan
tersebut. Misalnya seperti, melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih
setinggi – tingginya.

DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani. (2008). Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Fitrimaya.


lorenza, n. a. (2012, 10). sejarah perkembangan pendidikan. Retrieved from blogspot.com:
https;//nindiaayulorenza.blogspot.com
Mufdillah, H. A. (2009). Catatan Kuliah Konsep Kebidanan Plus Materi Bidan Delima. Yogyakarta :
Mitra Cendikia Press.
Salmawati. (2021, september 9). KEBIDANAN DI BELANDA. Retrieved from academia web site:
https;//www.academia.edu.com
Sofyan, M. (2008). 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia. Jakarta : PP IBI.

Anda mungkin juga menyukai