Anatomi kardiovaskular
Jantung(cor) terletak di dalam rongga mediastinum dan berada di antara dua paru. Berikut adalah batasan-
batasan normal dengan organ lain di dalam tubuh;
Apex cordis : di bentuk oleh ventriculus sinister, terdapat denyut apex (ictus cordis) yang dapat di
temukan pada SIC V kiri, 9 cm dari garis tengah.
Batas atas : di bentuk oleh pangkal pembulluh-pembuluh darah besar. Terletak ditepi cranial costae
III atau perlekatan cartilago costalis II kiri(ingat angulus sterni), kira-kira 1,3 cm dari linea sternalis
dextra(pinggir sternum kanan)
Batas kanan : di bentuk oleh atrium dextrum, terbentang dari cartilage costalis III kanan-cartilago
costalis VI kanan, kira-kira 1,3 cm dari linea sternalis dextra.
Batas kiri :di bentuk oleh ventriculus sinister, terbentang dari cartilago costalis II kiri(1,3 cm dari
pinggir sternum) - denyut apex cordis.
Batas bawah:di bentuk oleh ventriculus dexter dan bagian apex ventriculus sinister. Terbentang dari
cartilage costalis VI kanan(1,3cm dari pinggir sternum) – denyut apex cordis
Jantung secara keseluruhan di bungkus oleh selaput pembungkus yang di sebut pericardium.Pericardium
terbagi atas dua lapisan, yakni parietalis dan visceralis.
B. Dinding jantung
Ke tiga lapisan ini terdapat pada seluruh dinding jantung. Namun terdapat perbedaan ketebalan lapisan
miokardium pada ruang atrium dan ventrikel.
- Facies sternocostalis(anterior) : di bentuk oleh atrium dextrum dan ventriculus dexter. Yang di
pisahkan satu sama lain oleh sulcus atrioventricularis. Serta pinggir kiri dari facies ini di bentuk oleh
ventriculus sistra. Bisa di simpulkan bahwa bagian jantung yang menghadap kedepan adalah atrium
dextrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinistra.
- Facies diaphragmatica(menghadap ke diaphragma; bagian bawah tubuh; inferior) : di bentuk oleh
ventriculus dextra dan sinistra serta permukaan inferior atrium dextrum.
- Basis cordis (facies posterior) : di bentuk oleh atrium sinistrum. Basis cordis terletak berlawanan
dengan apex cordis.
Pada permukaan luar jantung (facies eksterna) terdapat beberapa sulcus, yakni :
a. Sulcus coronarius : berjalan melintang mengelilini cor menjadi pembatas antara atrium dan ventrikel
b. Sulcus interatrialis : menjadi pembatas antara atrium(pada bagian luar)
c. Sulcus interventricularis : menjadi pembatas antara ventrikel(pada bagian luar)
Jantung di bagi oleh septa ventrikal menjadi empat ruang; atrium dextrum, atrium sinistrum, ventriculus
dexter, dan ventriculus sinister. Yang menjadi catatan penting dari tata ruangan ini adalah: atrium terletak
lebih superior dari ventriculus, atrium dextrum terletak anterior(di depan) terhadap atrium sinistrum dan
ventriculus dexter terletak anterior(di depan) dari ventriculus sinister. Atrium dextrum dan sinister serta
ventriculus dextrum dan sinister di pisahkan oleh septum(pembatas), yakni :
a. Septum interatriale : septum yang membagi atrium menjadi atrium dexter dan sinister. Septum ini
berjalan dari dinding anterior menuju kebelakang dan kanan.
b. Septum ventriculare(interventriculare) : membagi ruang ventrikel menjadi ventriculus dextrum dan
sinistrum. Septum ini terletak miring dengan satu permukaan menghadap ke depan dan kanan serta
permukaan lainnya menghadap ke belakang dan kiri. Pada permukaan jantung posisinya di
identifikasi sebagai sulcus interventricularis ant et post. septum lebih tebal dan dibentuk oleh otot.
Katup jantung adalah struktur jantung yang berfungsi melindungi ostium dan beberapa muara pembuluh
darah pada jantung. Terdapat 4 katup jantung, yakni valva tricuspidalis, valva trunci pulmonalis, valva
mitralis, valva aortae.
Jantung mendapat suplai darah dari aa. Coronaria dextra dan sinistra, yang berasal dari aorta ascendens
tepat di atas valva aortae.
Arteria coronaria dextra berasal dari sinus anterior aortae, bercabang membentuk;
1. Ramus coni arteriosi; memperdarahi bag. Atas dinding anterior ventriculus dexter
2. Rami ventriculares anteriores; facies anterior ventriculus dexter
3. Ramus marginalis dexter; cabang terbesar, memperdarahi apex cordis
4. Rami ventriculares posteriores ; facies diaphragmatica ventriculus dexter
5. Ramus descendens(interventricularis posterior); memperdarahi apex, dinding ventriculus dexter et
sinister, posterior septum ventriculare, dan nodus AV.
6. Rami atriales ; memperdarahi anterolateral atrium dextrum, permukaan posterior atrium dextrum et
sinisrum, dan nodus SA.
Arteria coronaria sinistra, biasanya lebih besar dari aa.coronaria dextra dan memperdarahi sebagian
besar jantung; sebagian besar atrium sinister, ventriculus sinister, dan septum ventriculare. Arteria ini
berasal dari sinus aortae posterior berjalan kedepan, bercabang membentuk;
Jantung di persarafi oleh seraut simpatis dan parasimpatis susunan saraf otonom melalui plexus cardiacus
yang terletak di bawah arcus aortae. Saraf simpatis bersal dari bagian cervicale dan thoracale bagian atas
truncus symphaticus, persarafan parasimpatis berasal dari nervus vagus.
Sistem perdarahan oleh jantung terbagi dua, yakni sistemik(keseluruh tubuh) dan pulmonal(menuju paru).
Ventriculus sinister – aorta – aorta ascendens – arcus aortae – bercabang seluruh tubuh – vena cava seperior
et inferior – atrium dextrum.
Atrium dextrum – ventriculus dexter – aa. Pulmonales – pulmo – v. pulmonales – atrium sinistrum –
ventriculus sinister.
AORTA : merupakan arteri utama yang membawa darah kaya oksigen dai ventriculus sinister.
AORTA ASCENDENS : merupakan kelanjutan dari aorta, bercabang menjadi aa. Coronaria dextra
berasal dari sinus anterior aortae, dan aa. Coronaria sinistra berasal dari sinus aortae posterior.
ARCUS AORTAE : merupakan kelanjutan dari aorta ascendens, berjalan dari belakang manubrium
sterni hingga kedepan trachea, kemudian melanjutkan diri sebagai aorta descendens. Arcus aorta
bercabang menjadi;
a. Truncus brachiocephalicus : pembuluh ini berjalan keatas dan di sebelah kanan trachea bercabang
menjadi a. Subclavia dextra dan aa. Carotis communis dextra.
b. Aa. Carotis communis sinistra, terletak di sebelah kiri truncus brachiocephalicus. Pembuluh ini
berjalan keatas sebelah kiri trachea, dan masuk keleher di belakang artic.sternoclavicularis sinistra.
c. Aa. Subclavia sinistra, terletak di belakang aa.carotis communis sinistra.
AORTA THORACICA : kelanjutan dari aorta descendens, bercabang:
a. Aa.intercostales posterior : memperdarahi kesembilan SIC
b. Aa. Subcostales : memperdarahi pinggir bawah costa XII dan dinding abdomen
c. Rami pericardiaci, oesophageales, bronchiales, merupakan cabang kecil menuju organ-organ tsb.
Truncus Pulmonalis : membawa darah kaya karbondioksida dari ventriculus dexter menuju paru.
mempunyai cabang; aa. Pulmonalis dextra(2), aa.pulmonalis sinistra(2).
(Anatomi Klinik Richard S.Snell)
i. COR
b. myocardium: merupakan lapisan paling tebal yang disusun oleh otot jantung.
c. Epicardium : merupakan lapisan jaringan serosa. pada subepicardialis bersisi saraf, vasa,
limpa dan lemak
d. Lamina visceralis (pericardium)
e. Lamina parietalis (pericardium)
2. Skleton Cordis (merupakan jaringan ikat padat tempat melekatnya otot dan katup-katup jantung):
di susun olehseptum membranaceum, trigonum Fibrosum dextrum et sinistrum,dan annulus
Fibrosus
ii. VASA SANGUIS
C. ANGIOGENESIS DAN EMBRIOLOGI JANTUNG
i. ANGIOGENESIS
Angiogenesis adalah proses pembentukkan kapiler baru dengan cara pembentukan tunas dan cabang dari
pembuluh darah yang telah terbentuk sebelumnya. Berbeda dengan vasculogenesis yang merupakan proses
pembentukan kapiler baru oleh angioblast(sel bakal kapiler).
Pembentukan pembuluh darah secara keseluruhan merupakan kesatuan dari vasculogenesis dan di lanjutkan
dengan proses angiogenesis. Proses ini di mulai pada minggu ketiga :
1. Berawal dari sel mesenkimal yang berdifferensiasi menjadi sel endotel prekusor (angioblast), yang
kemudian beraggregasi membentuk pulau-pulau darah, yang berhubungan dengan vesikel umbilikal
atau selaput endotelial dalam embrio.
2. Lubang kecil timbul dalam pulau-pulau darah dan selaput endotelial karena konfluens batas
intraselluler.
3. Angioblasts merata untuk membentuk sel endotelial yang tersusun disekitas lubang pada pulau-
pulau darah untuk membentuk endotelium.
4. Kavitas yang dilapisi endotelium ini kemudian menyatu membentuk saluran endotelial
(vaskulogenesis).
5. Pembuluh darah membentuk tunas kearah daerah perbatasan oleh tunas endotelial dan menyatu
dengan pembuluh darah lainnya(angiogenesis)
Mekanisme Angiogenesis :
Pembentukan tunas kapiler yang baru di pengaruhi oleh banyak faktor, yang hampir seluruhnya merupakan
peptide-peptida kecil. Tiga dari faktor-faktor tersebut adalah :VEGF(vascular endothelial growth factor),
FGF(fibroblast growth factor), dan angiogenin. Faktor-faktor ini akan di keluarkan oleh jaringan yang tidak
mendapat suplai darah adekuat(cukup). defisiensi oksigen jaringan dan defisiensi zat-zat nutrisi pada
jaringan lah yang dianggap menstimulasi pembentukan faktor-faktor angiogenesis. Dengan proses :
1. Terjadi disolusi membrane basal sel endothel di tempat yang akan terjadi pertumbuhan kapiler baru.
2. Terjadi reproduksi cepat dari sel-sel endothelial baru yang kemudian mengalir keluar melalui dinding
pembuluh memanjang kea rah sumber faktor angiogenik.
3. Sel-sel di setiap pembuluh terus-menerus membelah diri dengan cepat dan melipat menajdi suatu
tabung. Yang kemudian berhubungan dengan tabung lain yang terbentuk dari kapiler donor yang
lain, membentuk suatu lengkung kapiler tempat darah mengalir.
ii. EMBRIOLOGI JANTUNG
Proses embriologis jantung di mulai pada hari ke 18 sebagai kompensasi tubuh atas kebutuhan zat-zat nutrisi
meningkat dan harus di salurkan ke seluruh tubuh. Yang harus di pahami dari proses embriologi jantung
secara sederhana adalah sebagai berikut :
1. Membentuk dua tabung endokardial yang berbentuk tapal kuda dan di kelilingi oleh mesoderm
splanknik yang kemudian membentuk “daerah kardiogenik”.
2. Day 21-22. Terjadi fusi(penggabungan) antara ke dua tabung. Setelah fusi selesai, jantung mulai
berdetak. Hasil dari fusi ini membentuk empat ruang jantung primitive :
- Sinus venosus. Merupakan pintu masuk jantung primitive, darah mengalir menuju sinus venosus
dari vena seluruh tubuh.
- Primitive atrium
- Primitive ventricle
- Bulbus cordis, terdiri atas kantong aorta, truncus arteriosus dan konus arteriosus. Yang merupakan
jalur keluar dari jantung keseluruh tubuh.
3. 23-28. Terjadi looping, yaitu rotasi tabung jantung dalam proses pembentukan jantung definitive.
Yang penting dari looping adalah :
- Bulboventricular (bulbus cordis dan ventriculus)mengalami looping ke kanan dandepan(right and
ventrally).
- Atrioventricular (atrium dan ventriculus), mengalami looping kea rah kiri dan belakang (left dan
dorsally).
4. Sampai minggu ke 7 : Partitioning(pembentukan ruangan jantung)
Hari 37 : selesai terbentuk sekat atrium, sempurna saat kelahiran (penutupan foramen
ovale)
Minggu ke 7 : selesai terbentuk sekat ventrikel
D. SIKLUS JANTUNG
Peristiwa yang berawal dari permulaan sebuah denyut jantung sampai permulaan denyut jantung berikutnya
di sebut siklus jantung.
Setiap siklus di awali oleh pembentukan potensial aksi yang spontan di dalam nodus sinu.
Potensial aksi menjalar dari sini dengan kecepatan tinggi melalui kedua atrium dan kemudian
melalui berkas A-V ke ventrikel.
Dalam mekanisme ini terjadi keterlambatan penghantaran impuls sekitar 0,1 detik ketika dari atrium menuju
ventrikel, sehingga atrium akan berkontraksi mendahului ventrikel, dan akan memompakan darah kedalam
ventrikel sebelum terjadi kontraksi ventrikel yang kuat. Jadi kesimpulan nya, atrium itu bekerja sebagai
pompa pendahulu bagi ventrikel, dan ventrikel selanjutnya akan memompa darah kesistem pembuluh darah
tubuh.
i. SISTOLIK DAN DIASTOLIK
Siklus jantung terdiri atas satu periode yang di sebut diastolik, yaitu periode pengisian jantung (ventrikel)
dengan darah, yang di ikuti oleh satu periode kontraksi yang di sebut sistolik.
Pada keadaan normal, darah mengalir secara terus-menerus dari vena-vena besar menuju ke atrium; kurang
lebih 80% nya mengalir langsung menuju ke ventrikel, bahkan sebelum atrium berkontraksi. Selanjutnya,
kontraksi atrium akan menambahkan pengisisan ventrikel sebanyak 20%. Oleh karena itulah atrium di
katakan sebagai pompa primer (pompa pendahulu) yang membantu efektifitas kerja ventrikel.Pada
kenyataan nya walaupun atrium tidak bekerja atau gagal berfungsi, jantung tetap dapat bekerja seperti
biasanya tanpa perbedaan yang berarti.Karena, pada dasarnya jantung memiliki kemampuan memompa 300
sampai 400 persen melebihi keperluan tubuh istirahat. Lain hal nya jika orang tersebut melakukan kerja
berat, maka akan timbul tanda-tanda gagal jantung akut (tiba-tiba), seperti sesak nafas.
Umumnya jantung berkontraksi secara ritmik sekitar 70-90 denyut permenit pada orang dewasa. Kontraksi
ritmik ini secara spontan timbul dari sistem konduksi jantung dan impuls nya menyebar ke berbagai bagian
jantung. Kontraksi ini di mulai dari kedua atrium –> sedikit jeda -> kedua ventriculus. Keberadaan jeda
pada skema memungkinkan atrium mengosongkan isinya ke ventrikel, sebelum ventrikel berkontraksi
memompa darah ke aorta ataupun pulmo. Sehingga bisa di bilang jeda tersebut membuat kerja jantung lebih
efisien.
Sistem konduksi ini terdiri atas otot jantung khusus yang terdapat pada nodus sinuatrialis(Nodus SA), nodus
atrioventricularis (Nodus AV) beserta crus dextrum dan
sinistrum nya, dan serabut purkinje(serabut khusus otot
jantung yang membentuk sistem konduksi).
F. BUNYI JANTUNG
a. Bunyi jantung pertama(awal sistol) timbul dengan penjelasan : ventrikel yang berkontraksi(awal
sistolik) menyebabkan aliran darah yang secara tiba-tiba berbalik „menubruk‟ katup A-V(mitral dan
tricuspidalis), sehingga katup tsb menutup dan mencembung kearah atrium, namun chorda tendinea
menahan dan kembali menarik katup(menjadi tegang) sehingga menghentikan pencembungan
tersebut(menyebabkan darah terdorong kembali kearah ventrikel). Peristiwa ini menyebabkan darah,
dinding ventrikel dan katup yang tegang bergetar menimbulkan turbulensi getaran dalam darah,
getaran ini merambat melalui jaringan di dekatnya ke dinding dada, sehingga dapat terdengar melalui
stetoskop.
b. Bunyi jantung ke dua timbul pada saat terjadi penutupan katup semilunaris yang tiba-tiba pada akhir
sistolik. Pada saat menutup, katup ini menonjol kearah ventrikel(karena ada tekanan darah), dan
regangan elastic dari katup akan melentingkan darah kembali ke arteri, yang menyebabkan terjadinya
aliran bolak-balik darah antara dinding pembuluh dan katup semilunaris. Aliran bolak-balik ini
membuat darah mengalami getaran yang akan merambat ke dinding arteri dan akan terdengar baik
pada spot tertentu di dada.
c. Bunyi jantung ketiga timbul pada awal sepertiga bagian tengah diastole(pengisian ventrikel), alasan
logis timbulnya suara ini adalah dari gemuruh bolak-balik darah pada dinding ventrikel pada saat
memasuki ventrikel dari atrium.
d. Bunyi jantung keempat, di duga merupakan bunyi meluncurnya darah dari atrium menuju
ventrikel(pada saat atrium berkontraksi), frekuensi bunyi nya sangat kecil sehingga hampir tidak
terdengar.
G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KERJA JANTUNG
Pada dasarnya jantung memiliki dua pengaturan yang mengatur jumlah volume darah yang di pompakan ;
Konsep dasar dari mekanisme ini adalah; semakin besar otot jantung di regangkan selama pengisian,
semakin besar pula jumlah darah yang di pompa ke dalam aorta (semakin besar pula kontraksi nya).
Pengaruh perubahan volume balik juga akan berimbas pada besarnya darah yang di pompa (akan
memberatkan kerja jantung). Contoh kasus pada orang Anemia (viskositas darah rendah, sehingga aliran
balik ke jantung meningkat) akan cenderung mengalami gagal jantung akut apabila beraktivitas berat.
Tambahan :
- Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium dalam cairan ekstrasel dapat menyebabkan jantung
mengembang dan lemah sehingga denyut menjadi melemah. Konsentrasi ion kalium yang terlalu
banyak akan menghambat konduktasi impuls jantung pada serabut AV (dari atrium ke ventrikel).
- Pengaruh ion kalsum : kelebihan kalsium memiliki efek yan berlawanan dengan kelebihan ion
kaliun, yakni akan menyebabkan jantung berkontraksi spastis, hal ini di sebabkan karena kalsium
yang berperan langsung dalam mengawali proses kontraksi jantung.
- Pengaruh suhu : panas dapat meningkatkan permeabilitas membrane otot jantung terhadap ion yang
mengatur frekuensi jantung, sehingga denyutnya akan semakin cepat.
H. AUSKULTASI KATUP JANTUNG
anatomi permukaan katup jantung adalah proyeksi permukaan katup pada tubuh. Auskultasi(mendengarkan)
bunyi jantung penting untuk seorang dokter mengetahui apakah bunyi jantung nya normal atau tidak, bunyi
jantung normal terdiri atas dua bunyi: lup-dup. yang mana bunyi pertama di timbulkan oleh kontraksi
ventrikel dan penutupan valve tricuspidalis dan mitralis, bunyi ke dua ditimbulkan oleh penutupan cepat
valve aorta dan valve trunci pulmonalis.
Valve tricuspidalis : terletak di setengah bagian kanan sternum pada SIC IV. Paling baik di
dengarkan di sekitar ujung bawah corpus sterni, kira-kira setinggi cartilage costalis VI-VII.
Valve mitralis : terletak di setengah bagian kiri sternum setinggi cartilage costalis IV. Paling baik di
dengarkan di sekitar denyut apex, yakni setinggi SIC V sinistra, 9 cm dari garis tengah.
Valve trunci pulmonalis : terletak di ujung medial cartilage costalis III sinistra, paling baik di
dengarkan di sekitar ujung medial SIC II kiri.
Valve aortae : terletak di setengah bagian kiri sternum pada SIC III. Paling baik di dengarkan di
sekitar ujung medial SIC II kanan.
SKENARIO 1
Alif, usia 7 tahun, anak seorang dokter spesialis jantung bermain-main dengan stetoskop ayahnya. Ia
sering melihat ayahnya menggunakan alat itu pada saat memeriksa pasien, tapi dia tidak paham apa yang di
dengarkan ayahnya. Kemudian ayahnya memberitahu cara menggunakannya dan menerangkan bahwa alat
itu untuk mendengar bunyi jantung. Alif kemudian memasang alat tersebut ke telinga nya dan menempelkan
ke dada nya sendiri. Kemudian ia berteriak kesenangan karena bisa mendengar suara jantungnya, “yah..,aku
bisa mendengar bunyi jantungku, dug..dug..dug.dug”, lalu dia bertanya lagi mengapa kalau setelah berlari-
lari dia merasa jantungnya berdetak lebih cepat.
I. Identifikasi istilah
1. Stetoskop : alat untuk melakukan asukultasi (mendengarkan) secara tidak langsung.
2. Bunyi jantung : Bunyi yang di timbulkan akibat getaran bolak-balik darah antara katup yang
menutup dan dinding jantung yang merambat ke dinding dada.
3. Detak jantung : istilah lain dari bunyi jantung
Seluruh sel hanya bisa hidup jika berada dalam suatu lingkungan esensial (jika lingkungan ini di dalam
tubuh maka di sebut dengan cairan ekstraselullar atau internal environment). Sedangkan homeostasis adalah
kemampuan tubuh untuk mempertahankan stabilitas lingkungan internal ini dalam batas fisiologis(normal)
yang diatur oleh suatu mekanisme untuk mempertahankan manusia dalam keadaan hidup Contoh: kadar
glukosa darah dipertahankan dalam rentang (70-110 mg/dl).
Homeostasis tubuh hampir setiap waktu selalu mengalami gangguan, baik gangguan dari dalam(internal)
maupun dari luar (eksternal). Contoh gangguan eksternal : suhu, luka,kekurangan oksigen, keracunan, dll.
Contoh gangguan internal : glukosa darah yang terlalu rendah, stress karena lingkungan, autoimun(sistem
imun yang tidak mengenali tubuh sendiri), tekanan darah tinggi atau rendah, dll.
Jika homeostasis tubuh terganggu maka ;
Terdapat dua mekanisme system feedback, yaitu feedback negative dan positif.
a. Feedback negative berfungsi untuk mengembalikan perubahan kondisi terkontrol dengan jalan
menghambat stimulus asal sehingga homeostasis kembali di capai. Sebagian besar sistem umpan balik
dalam tubuh adalah negative. Digunakan untuk kondisi yang memerlukan pengaturan berulangkali,
contoh; pengaturan temperatur tubuh(termoregulasi) , kadar glukosa darah, tekanan darah.
b. Feedback positif bekerja lebih menguatkan dan meningkatkan kekuatan ulang kondisi terkontrol dari
pusat kontrol memerintah efektor, hal ini juga bertujuan agar homeostasis tubuh tetap terjaga. Cth : pada
saat persalinan(oxytocyn).Semakin teregang(reserptor), semakin banyak oxytocyn yang dilepas,
sehingga semakin kuat kontraksi, dst. Siklus diakhiri dengan lahirnya bayi dan penurunan regangan.
B. REGULASI TEKANAN DARAH
mengatur diameter pembuluh darah, Heart rate, dan kontraktilitas jantung. Menaikkan tekanan darah dalam
hitungan detik, bahkan hingga dua kali normal dalam waktu 5-10 detik. Sebaliknya, penghambatan nya akan
mengakibatkan penurunan tekanan arteri spontan hingga 50% dalam waktu 10-40 detik. Terutama di
stimulasi oleh kerja fisik, stress, konsumsi kopi, dan gugup.
Salah satu fungsi penting dari mekanisme saraf ini adalah kemampuan nya menimbulkan peningkatan
tekanan arteri secara cepat. Dengan cara merangsang vasokonstriktor dan kardioakselator system saraf
simpatis secara bersamaan, dan menghambat saraf parasimpatis yang menuju jantung, sehingga akan
menimbulkan kondisi :
a. Kontriksi hampir seluruh arteriol dalam sirkulasi, sehingga meningkatkan tahanan perifer
menyebabkan tekanan darah meningkat.
b. Kontraksi kuat pembuluh darah vena, menyebabkan volume aliran balik ke jantung meningkat,
membuat dinding jantung lebih meregang sehingga menyebabkan jantung berdenyut dengan
kekuatan yang lebih kuat(semakin besar regangan, semakin besar pula kemampuan kontraktil) dan
darah yang di pompa pun akan semakin besar sehingga tekanan arteri meningkat.
c. Jantung memompa lebih kuat karena di rangsang saraf otonom(simpatis) sehingga terjadi
peningkatan frekuensi jantung (bisa sampai tiga kali normal) yang akan berimbas pada cardiac
output jantung itu sendiri(CO meningkat), akibatnya volume darah yang di pompa juga akan
meningkat, sehingga tekanan arteri meningkat.
Pada dasarnya mekanisme ini adalah kompensasi tubuh terhadap mekanisme yang di jelaskan di atas, yakni
peningkatan tekanan darah akibat rangsangan saraf simpatis, agar tekanan arteri kembali berada pada batas
yang normal.
- Baroreseptor(presoreseptor), merupakan ujung saraf yang terlerak pada dinding arteri, yang akan
terangsang jika teregang. Jika terjadi peningkatan tekanan arteri maka akan menyebabkan terjadi nya
peregangan pada baroreseptor, yang akan menjalarkan stimulus menuju system saraf pusat untuk
menurunkan tekanan arteri(vasodilator). Reseptor ini sangat banyak di temukan di (1) sinus karotis
dan (2) dinding arkus aorta.
Sinyal dari ke dua reseptor tersebut akan di teruskan ke tempat yang sama yakni ke medulla
oblongata(MO), namun dengan lintasan yang berbeda:
1. Sinyal dari sinus karotis di jalarkan melalui saraf hering menuju nervus glosofaringeus(N IX)
menuju traktus solitarius medulla oblongata(MO)
2. Sinyal dari arkus aorta langsung di jalarkan melalui nervus vagus (N X) menuju medulla
oblongata.
Setelah sinyal baroreseptor memasuki traktus solitarius MO maka akan timbul sinyal sekunder yg
menghambat pusat vasokonstriktor di medulla dan merangsang pusat vagus, sehingga terjadi :
Pengaturan tekanan darah oleh ginjal adalah suatu mekanisme yang bersifat jangka panjang, behari-hari
hingga berbulan-bulan.
Ginjal adalah suatu organ yang memerlukan aliran darah terbesar ke dua di dalam tubuh, jika terjadi
kekurangan aliran ke ginjal(tekanan menurun), maka ginjal akan merespon hal tersebut melalui dua
mekanisme:
Sebagai tambahan, angiotensin menyebabkan vasokontriksi, juga memiliki efek lain pada ginjal, yakni
menyebabkan ginjal meretensi(menahan) garam dan air, melalui cara :
a. Bekerja langsung pada ginjal, sehingga menyebabkan tubulus ginjal menjadi retensi terhadap garam
dan air.
b. Bekerja dengan menyebabkan kelenjar adrenal menyekresikan aldosterone, yang menyebabkan
peningkatan reabsorpsi tubulus ginjal terhadap air dan garam.
2. Mekanisme Vasopressin (ADH) :Berperan secara tidak langsung dalam pengaturan tekanan arteri
jangka panjang melalui pengaruhnya pada ginjal dengan cara menurunkan ekskresi air. Dengan
mekanisme :
Jika aliran darah ke ginjal menurun(akibat tekanan darah turun), maka hypothalamus posterior akan
meningkatkan pelepasan hormone ADH(antidiuretik) menuju ginjal, yang mana hormone ini akan
meningkatkan permeabilitas membrane tubulus ginjal, sehingga akan terjadi peningkatan reabsorbsi
pada dinding tubulus, peningkatan reabsorbsi berarti akan meningkatkan volume darah sehingga tekanan
darah akan kembali normal.
1. Tahanan perifer (diameter & panjang p.d, viskositas darah) : semakin besar tahanan, maka semakin
tinggi tekanan oleh darah. {(P= F x R) p;tekanan, f;aliran, r;resistensi}.
4. Curah jantung : semakin besar curah jantung, semakin besar pula tekanan darah.
Tekanan darah normal berkisar antara 80/120 mmHg dan denyut nadi normal berkisar antara 60-100 kali
per menit.
Pertanyaan ini mungkin akan muncul di benak kalian saat kalian benar-benar menghayati tutorial, sayangnya
pertanyaan ini tidak mudah temukan jawabannya secara gamblang di dalam literature, jadi jawaban di
bawah ini kami simpulkan berdasarkan pemahaman kami dari penjelasan beberapa literature.
Apakah denyut nadi sama dengan denyut jantung?Pada dasarnya denyut jantung lah yang menyebabkan
adanya denyut nadi, dan jelas bahwa denyut nadi adalah gambaran nyata dari denyut jantung.
Lalu bagaimana mekanisme adanya denyut nadi?Jantung memompa darah dengan sifat yang
pulsatif(bergelombang), sehingga menyebabkan arteri juga memiliki tekanan yang pulsatif (usaha darah
dalam melawan dinding pembuluh juga pulsatif), yakni berkisar di antara tekanan sistolik(120mmhg) dan
diastolik(80mmhg). Sewaktu darah di pompa keluar ventrikel(sistolik), arteri memiliki tekanan yang
maksimal(120mmhg normalnya), baru kemudian terjadi pengisiaan ventrikel(relaksasi, diastolik) dimana
arteri berada pada tekanan yang minimum, yakni 80 mmhg pada normalnya, lalu siklus berulang. Nah
perbedaan tekanan yang bersifat pulsatif inilah yang menjadikan adanya denyut nadi pada seluruh arteri di
tubuh.
Apakah denyut nadi ada di seluruh arteri?Mengapa hanya bisa di raba pada beberapa arteri
saja?Ya.Denyut nadi ada di sepanjang arteri.Namun yang bisa di raba hanya bagian arteri yang bersifat
superficialis. Seperti a. radialis(di radial distal pergelangan tangan), a.carotis(di leher), dan di pelipis.
Normal. Tekanan darah di katakan tinggi (hipertensi) jika 140/90 atau lebih.Sedangkan ukuran rendahnya
tidak di tentukan.Sedangkan denyut nadi di katakan takikardia (>100) dan brakikardia (<60).
SKENARIO 2
Ratna usia 17 tahun baru saja lulus SMA dan mendaftar ke Fakultas Kedokteran. Sebagai salah satu
tes masuk ia harus melakukan tes kesehatan di FK. Tetapi beberapa hari sebelumnya ia pernah
memeriksakan diri ke puskesmas. Sewaktu di periksa tekanan darahnya oleh dokter, diketahui bahwa
tekanan darahnya 130/80 mmHg dan denyut nadi nya 100 kali/menit.Ia merasa heran karena sewaktu
periksa di puskesmas, tekanan darahnya hanya 120/70 mmHg dan denyut nadinya 84 kali/menit. Ia khawatir
kalau-kalau tidak lulus dan bertanya kepada dokter yang memeriksa apakah ia normal saja ?
I. Daftar istilah
1. Tes kesehatan : tes yang regular di adakan oleh sebuah instansi untuk mengetahui apakah calon
pekerja atau masyarakat instansi nya memiliki kesehatan yang layak untuk melakukan aktivitas di
dalam instansi tersebut.
2. Tekanan darah : Satuan tekanan darah biasanya selalu dinyatakan dalam millimeter air
raksa(mmHg). Sebenarnya tekanan darah berarti daya yang di hasilkan darah terhadap setiap satuan
luas dinding pembuluh.
3. Denyut nadi : Jumlah denyut jantung (darah yang di pompa jantung) yang teraba di pembuluh per
menit.
II. Sasaran belajar
1. Menjelaskan regulasi tekanan darah (Homeostasis)
2. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi tekanan darah dan denyut nadi beserta mekasime nya.
3. Menjelaskan tekanan darah dan denyut nadi normal.
III. Pertanyaan yang bisa muncul
1. Apakah denyut nadi dan denyut jantung itu berbeda?
2. Apakah ia normal saja?
3. Apa yang membuat ratna memiliki tekanan darah dan denyut nadi lebih tinggi dari pemeriksaan
sebelumnya?