Anda di halaman 1dari 39

PENGAYAAN MATERI

TUTORIAL BLOK REPRODUKSI DAN UROGENITALIS

A. ANATOMI
I. GENITALIA MASCULINA

Terbagi atas dua pembahasan, yakni :(a) organa genitalia externa (scrotum dan penis.) dan (b)
organa genilatia masculine interna (Testis, (orchis), epididymis, ductus (vas) deferens, vesicula
seminalis (glandula vesiculosa), ductus ejaculatorius, glandula prostate, dan glandula
bulbourethralis).

i. Organa genitalia externa


(a) Scrotum.

Bisa di anggap sebagai kantong yang menonjol keluar dari dinding anterior abdomen.Kantong
ini berisi testis, epididymis, dan ujung bawah funiculus spermaticus. Dinding scrotum tersusun
atas(dari luar ke dalam) ;

cutis, fascia seperficialis (musculus


dartos), fascia spermatica eksterna
(berasal dari m.obliquus externus
abdominis), fascia crematerica
(berasal dari m.obliquus internus
abdominis), fascia spermatica interna
(berasal dari fascia transversalis),
dan tunika vaginalis (meliputi
permukaan testis).

Aliran limf dari kulit dan fascia,


termasuk tunika vaginalis di alirkan
ke nll inguinales superficiales.

Perdarahan nya oleh a.pudenda eksterna dari a.femoralis dan rami scrotales arteriae pudenda
interna.Vena mengikuti arteria nya.Plexussubcutaneous dan anastomosis arterivenosa
menyebabkan suhu turun (lebih rendah dari suhu tubuh) dan keadaan ini membantu mengontrol
temperature di ruangan sekitar.

Persarafan bagian anterior oleh n.ilio-inguinalis dan ramus genitalis nervus genitofemoralis;
sedangkan permukaan posteriornya di persarafi oleh cabang nervi perinealis dan n.cutaneus
femoris posterior.
(b) Penis.

Mempunyai radix penis yang merupakan bagian terfiksasi dan corpus yang menggantung bebas.

1. Radix penis, terdiri atas tiga jaringan erektil, yakni :


- Bulbus penis. Melekat pada garis tengah, di lapisi oleh m. bulbospongiosus, di
tembus oleh urethra di bagian tengah bulbus, dan akan berlanjut sebagai corpus
spongiosum penis.
- Crus penis dextra et sinistra. Masing- masing melekat pada kanan dan kiri dari
bulbus, di lapisi oleh m. ischiocavernosum, dan melanjutkan diri ke anterior sebagai
corpora cavernosa penis.

2. Corpus penis, pada dasarnya terdiri atas tiga jaringan erektil yang diliputi sarung fascia
tubular. Dan terdapat beberapa bagian lain nya, berikut lengkapnya :

- Corpora cavernosa, terletak di bagian


dorsal penis.
- Copus spongiosum, terletak di
ventral penis.
- Glans penis merupakan pelebaran
ujung corpus spongiosum.
- Ostium urethrae externum
merupakan muara urethra yang
terletak pada ujung glans penis.
- Preputium penis merupakan lipatan
kulit seperti kerudung yang meliputi
glans penis (yang di hilangkan pada
saat sirkumsisi)
- Frenulum preputii merupakan lipatan
yang menghubungkan preputiun
dengan glans.

Perdarahan.Corpora cavernosa oleh


a. profunda penis; corpus
spongiosum oleh a. bulbi
penis.Sebagai tambahan ada
a.dorsalis penis.Yang semuanya
merupakan cabang dari a.pudenda
interna.vena nya akan bermuara ke
v.pudenda interna.
Aliran limf. Bagian kulit(superficialis) penis mengalirkan limf ke nll superomedialis dari nll
inguinalis superficialis, sedangkan struktur profundanya mengalirkan limfnya ke nll iliaci interni.

Persarafan.Berasal dari n.pudendus dan plexus pelvicus.

ii. Organa genitalia interna


a) Testis.

Sepasang organ kuat dan mobile terletak di dalam scrotum yang menjadi tempat terjadinya
spermatogenesis, testis kiri biasanya lebih rendah dari testis kanan (akibat otot-otot sebelah
kanan cenderung lebih banyak berkontraksi pada orang yang tangan-kanan-an). Di liputi oleh
suatu capsula fibrosa yang di sebut tunica albuginea. Dari dalam kapsul terdapat struktur :

- septa fibrosa yang membagi testis menjadi lobules-lobulus. Di dalam tiap lobules terdapat
satu sampai tiga tubuli seminiferi yang berkelok-kelok.Tubuli seminiferi bermuara membentuk
jalinan saluran yang di sebut rete testis.Dan menuju epididymis melalui ductuli efferentes.

Spermatogenesis hanya terjadi pada suhu yang lebih rendah dari suhu cavitas abdomen, untuk
mengatur itu, scrotum memiliki m.cremasterica dan dartos yang akan berkontraksi (jika suhu
terlalu rendah) sehingga scrotum mendekat kea rah tubuh, dan berelaksasi jika suhu naik
(menjauhi cavitas abdomen menuju suhu yang lebih dingin). Dan juga dengan mekanisme yang
sudah di jelaskan sebelumnya yakni pengaturan panas oleh anastomosis arteri dan vena pada
scrotum.

b) Epididymis.

Merupakan struktur yang melekat pada posterior setiap testis.Tersususn oleh saluran yang sangat
berkelok (kira-kira panjangnya sampai 6m jika di urai) dan tertanam dalam jaringan
ikat.Epididymis tersusun atas bagian caput (melebar), corpus, dan cauda (arahnya inferior).
Fungsi utama epididymis adalah sebagai tempat pematangan spermatozoa dengan cara
mengabsorbsi cairan dari tubuh untuk di campur dengan semen yang di gunakan untuk member
makan spermatozoa.

Perdarahan testis dan epididymis.Oleh arteria testicularis cabang dari aorta abdominalis. Vena
nya membentuk plexus pampiniformis dextra (bermuara ke v.cava inf) dan sinistra (bermuara ke
v.renalis sinistra)Aliran limf. Bermuara ke nll paraaortici.
Vas deferens : saluran berdinding tebal dengan panjang kira-kira 45 cm, menyalurkan sperma
matang dari epididymis menju ductus ejaculatorius dan urethara. Bagian terminal(ujung) nya
melebar membentuk ampulla vas deferens. Ujung bawah ampulla akan menyempit dan
bergabung dengan ductus vesicular seminalis membentuk ductus ejaculatorius.

Vesicula seminalis : dua buah organ yang berlobus-lobus dan terletak di posterior vesicae.
Bersatu dengan vas deferen membentuk d.ejaculatorius.berfungsi menghasilkan sekretnyang di
tambahkan pada cairan semen. Sekretnya mengandung zat makanan untuk spermatozoa.Pada
saat ejakulasi dinding nya berkontraksi mendorong isinya ke ductus.

Ductus ejaculatorius : gabungan vas deferen dan v.seminalis yang menembus facies posterior
prostate dan bermuara ke urethra pars prostatica. Befungsi mengalirkan semen ke urethra.

Prostate : merupaka organ kelenjar berbentuk kerucut, mengelilingi urethra pars prostatica, dan
terbagi atas basis prostat(superior) dan apex prostat(inferior).berfungsi menghaslikan cairan
seperti susu yang mengandung asam sitrat dan fosfatase asam, yang ditambahkan pada semen
sewaktu ejakulasi. Secret ini bersifat alkalis sehingga membantu menetralkan asam vagina. Di
perdarahi oleh cabang a.vesicalis inf dan rectalis media, vena nya membentuk plexus venosus
prostaticus bermuara ke v.iliaca interna. aliran limfe nya menuju nll.iliaci interni, dan di persarafi
oleh plexus hypogastricus inferior.
II. GENITALIA FEMINIMA
i. GENITALIA INTERNA
a) Ovarium

Lokasi dan deskripsi.

- Terletak di depan dinding lateral pelvis, pada sebuah lekukan yang di sebut fossa ovarica.
- Diliputi oleh capsula fibrosa tipis yang di sebut tunica albuginea.
- Berbentuk oval dengan ukuran 4x2 cm.
- Memiliki beberapa ligamentum(penggantung) : mesovarium melekatkan dengan
ligamentum latum. Ligamentum suspensorium ovarii melekatkan ovarium dengan
dinding lateral pelvis(ke lateral). Ligamentum ovarii proprium menghubungkan ovarium
dengan dinding lateral uterus (ke medial).

Perdarahan.Oleh arteri ovarica yang berasal dari aorta abdominalis setinggi vertebra
lumbalis(VL) I. Vena ovarica dextra bermuara ke vena cava inferior dan vena ovarica sinistra ke
vena renalis sinistra.

Aliran limf : Mengikuti arteria ovarica dan mengalirkan ke nll para-aortici, setinggi VL1

Persarafan :Berasal dari plexus aorticus dan mengikuti perjalanan arteria ovarica

b) Tuba uterina

Lokasi dan deskripsi.Menghubungkan masing-masing ovarium dengan cavitas uterine. Memiliki


panjang kira-kira 10 cm. tebagi atas beberapa bagian, yakni
- Infundibulum tuba uterine, ujung lateral tuba uterine yang berbentuk corong dan berada
di atas ovarium. Ujung bebas infundibulum berbentuk seperti jari-jari yang melingkupi
ovarium dikenal sebagai fimbrae tubae uterinae.
- Ampulla tubae uterinae, merupakan bagian tuba uterine yang meluas, serta kebanyakan
fertilisasi terjadi di bagian ini.
- Isthmus tubae uterinae, merupakan bagian tuba uterine yang paling sempit.
- Pars uterine, merupakan bagian yang menembus dinding uterus.

 Perdarahan. Oleh arteria uterine cabang dari a. iliaca interna dan a.ovarica cabang dari
aorta abdominalis. Vena nya mengikuti arteri.
 Aliran limf : mengikuti arteria dan bermuara ke nll para-aortici.
 Persarafan : saraf simpatis dan parasimpatis berasal dari plexus hypogastricus inferior.

c) Uterus.

Lokasi dan deskripsi. Organ berongga berdinding tebal yang pada orang muda
nullipara(perawan) berukuran 8x5x2,5. Terbagi atas beberapa bagian, yakni :

- Fundus uteri, bagian uterus yang berada di atas muara tuba uterine
- Corpus uteri, bagian yang berada di bawah muara tuba uterine. Bagian bawah corpus
akan menyempit membentuk ;
- Cervix uteri, bagian yang menembus dinding anterior vagina dan di bagia atas portio
suravaginalis dan portio vaginalis.

Rongga pada cervix di sebut canalis cervicis uteri.Akan berhubungan dengan rongga di dalam
corpus uteri (canalis uteri) melalui ostium histologicum uteri. Ostium uteri pada nullipara
berbentul circular, sedangkan pada multipara(sudah pernah melahirkan) akan berbentuk
transversal.

Posisi uterus.Anteversio; antara vagina eri,


antefleksio; lengkungan corpus uteri setinggi ostium
histologicum uteri.

Struktur uterus.Uterus di luputi peritoneum,


kecuali di bagian anterior di dan bawah ostium uteri
internum. Dinding uterus disusun oleh (dari dalam
ke luar) :endometrium(tunika mucosa) merupakan
bagian uterus yang bereaksi terhadap hormone,
myometrium(tunika muscularis) merupakan lapisan
otot polos yang sangat tebal, perimetrium.

Perdarahan.Oleh arteria uterine cabang dari


a. iliaca interna dan di bantu oleh a.ovarica. vena
nya mengikuti arteri dan bermuara ke v. iliaca
interna.

Aliran limf.Alifan limf fundus uteri berjalan


bersama arteri dan mengalirkan limf ke nll.Para-
aortici setinggi VL I. sedangkan dar corpus dan
cervix bermuara ke nll.iliaci interni dan nll.iliaci
externi.

Persarafan.Saraf simpatis dan parasimpatis berasal dari plexus hypogastricus inferior.

d) Vagina

Lokasi dan deskripsi.Merupakan organ kopulasi wanita berupa saluran otot yang terbentang dari
belakang vulva hingga uterus(dg panjang 8 cm).
- Memiliki empat fornix vaginae(bagian yang mengelilingi cervix uteri); pars anterior,
posterior, lateral dextra, dan lateral sinistra.
- Pada perempuan yang masih perawan terdapat hymen(lapisan tipis mukosa) yang yang
berlubang tengahnya. Yang setelah melahirkan akan tersisa rumbai-rumbai saja

 Perdarahan. Oleh a. vaginalis cabang dari a. iliaca interna dan ramus vaginalis arteria
uterine. Vena nya membentuk plexus venosus vaginalis dan bermuara ke v. iliaca interna.
 Aliran limf. Dari sepertiga atas bermuara ke nll externi dan interni. Sedangkan permbuluh
limf dari sepertiga tengah bermuara ke nll.iliaci interni. Dan dari sepertiga bawah vagina
bermuara ke nll. Inguinales superficiales.
 Persarafan. Oleh plexus hypogastricus inferior.

ii. GENITALIA EKSTERNA (Vulva)

Terdiri atas :

Mons pubis : daerah di depan symphysis pubisa, yang tersusun oleh banyak lemak. Pada saat
pubertas akan ditumbuhi rambut yang kasar.

Clitoris : homolog dengan penis. Terdiri atas jaringan erektil dan dapat membesar(ereksi). Tidak
di tembus oleh urethra.Dan terdiri atas 2 crus, corpus clitoridis, dan glans clitoridis.

Labia majora : lipatan kulit


memanjang kebelakang dari
mons pubis. Homolog dengan
scrotum pada laki-laki.

Labia minora : lipatan yang


berada di antara labia majora di
kedua sisi vagina. Pada bagian
depan labia minora pars
lateralisnya bergabung
membentuk preputium clitoridis
di atas glans clitoridis. Biasanya
tertutup labia majora kecuali
pada anak-anak dan wanita
menopause.

Vestibulum vaginae : celah di antara labia minora. Terdapat muara dari vagina, urethra, dan
ductus glandula vestibularis major. Orificium urethra externum terletak di belakang(bawah)
clitoris dan di depan orificium(introitus) vaginae.
Hymen : meliputi muara vagina pada perempuan perawan, dengan bertuk bervariasi.
Annularis(cincin),semilunaris(bulan sabit), cribriformis(seperti saringan;berlubang-lubang),
fimbriatus(jari-jari), imperforatus(tidak berlubang). Sedangkan pada wanita yang tidak perawan,
hymen nya hanya akan bersisa rumbai-rumbai saja yang disebut dengan caruncula hymenalis.

Glandula vestibularis major : homolog dengan gld. Bulbourethralis, yang akan mengeluarkan
secret pada saat koitus karena mengalami tekanan.

 Perdarahan. Oleh cabang-cabang eksterna dan interna dari arteriae pudenda interna
 Aliran limf. Di alirkan menuju nll superomediales dari nll inguinales superficiales.
 Persarafan. Bagian anterior di persarafi oleh nervus ilioinguinalis dan ramus genitalis
nervi genitofemorales. Sedangkan bagian posteriornya di persarafi oleh cabang nervus
perinealis dan nervus cutaneus femoris posterior
III. UROGENITALIA
a) Ren Ren
Ureter
1. Lokasi dan deskripsi : Vesica urinaria
Urethra
- organ retroperitoneal
- berwarna coklat-kemerahan
- Terletak pada dinding posterior abdomen, dengan skeletopi; ren dexter terletak di
vertebra thoracic(VT) XII sampai pertengahan vertebra lumbalis(VL) III, sedangkan
ren sinister lebih tinggi ½ vertebra. Ren dextra lebih rendah akibat adanya lobus
hepatis dexter yang besar di atasnya.
- Memiliki struktur cekungan pada margo medialisnya yang di kenal dengan hilum
renale, di lalui oleh vena renalis, 2 cabang arteri renalis, ureter, dan cabang ke tiga
dari a.renalis (V.A.U.A=vena.arteri1,2.ureter.arteri3) dari depan ke belakang.
- yang berperan utama dalam proses pembuangan sisa metabolism melalui urin,
mengatur keseimbangan air dan eletrolit, juga menjaga keseimbangan asam-basa
darah.
2. Struktur ren : masing masing ren mempunyai :
- Cortex renalis di bagian luar (berwarna coklat gelap), mengandung ; Corpusculum
renalis , Glomerulus , Tubulus proximalis , Tubulus distalis, arteriole (afferent dan
efferent), arteri dan vena interlobularis
- Medulla renalis di bagian dalam (berwarna coklat terang), mengandung : Ansa henle
(descendens & ascendens), tubulus collectives, arteri dan vena arcuata, arteri dan
vena interlobaris
- Pyramides renalis merupakan struktur pada medulla, yang basisnya mengarah ke
cortex, dan apexnya mengarah ke menonjol ke media, di sebut papilla renalis.
- Columnae renalis merupakan struktur cortex yang menonjol ke medulla, terletak di
antara pyramis-pyramis.
- Radii medullaris merupakan garis-garis dari pyramis yang menonjol hingga ke cortex.
- Sinus renalis merupakan ruangan di dalam hilum renale
- Pelvis renalis merupakan pelebaran ureter di dalam sinus renalis
- Calices renales majors merupakan cabang dari pelvis renalis
- Calices renales minors merupakan cabang dari calices renalis majors.
3. Perdarahan
arteri
Aorta – arteria renalis – a. segmentales – a. lobares(memeperdarahi pyramis) – a.
interlobares(memperdarahi columnae renalis) – a. arcuate – a.
interlobulares(memperdarahi cortex) – arteriolare aferen glomerulus.
Vena
Vena renalis keluar dari hilum renale mengalirkan darah ke vena cava inferior.
4. Persarafan
Di persarafi oleh plexus renalis yang serabut aferen nya berjalan menuju medulla spinalis
melalui nervi thoracici 10,11,12.

b) URETER
1. Lokasi dan deskripsi
- Saluran muskular yang membawa urin dari masing-masing ginjal menuju vesica
urinaria.
- Mempunyai tiga penyempitan : (1) di tempat pelvis renalis dan ureter bersambungan
(2) sewaktu ureter melengkung dan menyilang pada aperture pelvis superior, dan (3)
sewaktu ureter menembus vesica urinaria.
- Membawa urin menuju vesica urinaria dengan gerakan peristaltik oleh tunika
muscularis dan di bantu oleh tekanan filtrasi glomeruli.
- Mengalami pelebaran struktur di dalam hilum renale, yang di sebut dengan pelvis
renalis.
2. Perdarahan
Arteriae
(a) Ujung atas di perdarahi oleh a. renalis
(b) Bagian tengah oleh a. testicularis atau ovarica
(c) Di dalam pelvis oleh a.vesicalis superior

Venae : darah vena di alirkan ke dalam vena yang sesuai dengan arteriae.

3. Aliran limf oleh nll. Aortic laterals dan nll. Iliaci


4. Persarafan oleh plexus renalis, testicularis, dan hypogastricus( di dalam pelvis) yang
serabut aferen nya berjalan bersama saraf simpatis masuk ke dalam medulla spinalis
segmen lumbalis I dan II.

c) VESICA URINARIA
1. Lokasi dan deskripsi
- Terdapat di belakang pubis di dalam cavitas pelvis.
- Dapat menampung urine hingga 500ml
- Dinding nya lapisi oleh m.detrussor vesicae, dan tunika mukosanya berlipat-lipat.
- Tersusun atas dua bagian utama yakni : (1) korpus vesica urinaria sebagai tempat
utama pengumpulan urin dan (2)leher vesica urinaria, berbentuk corong yang
merupakan perlluasan dari korpus dan berhubungan langsung dengan ureter.
- trigonum vesicae liutadi yang merupakan bagian khas vesica urinaria pada basis
vesica urinaria(bagian leher). Yang khas adalah mukosanya licin atau tidak berlipat-
lipat meskipun dalam keadaan kosong. Sudut superior trigonum merupakan tempat
muara dua ureter, dan bagian inferiornya merupakan ostium urethrae interna.

2. Perdarahan
Arteria oleh aa. vesicalis superior dan inferior, merupakan cabang dari a. iliaca interna.
Vena nya membentuk plexus venosus vesicale, berhubungan dengan plexus venosus
prostaticus; bermuara ke vena iliaca interna.
3. Aliran limf :bermuara ke pembuluh limf ke nll iliaci interni dan externi.
4. Persarafanberasal dari plexus hypogastricus inferior menuju medulla spinalis segmen
lumbalis I dan II.

d) URETHRA
a. Urethra masculine
 Menyalurkan urin keluar dari VU hingga
ostium urethra externum pada ujung
glans penis, panjangnya kira-kira 20 cm.
 Memilikidua otot sphincter yaitu;
m.sphincter interna (otot polos terusan
dari m.detrusor dan bersifat involunter)
dan m.sphincter externa (bagian dari m.
transversus perineii profundus, terletak
di distal, dan bersifat volunter)
 Terbagi atas 3 bagian ; (1)Pars prostatica
: sejak keluar dari VU hingga menembus
glandula prostate.(2)Pars membranacea
: dari apex glandula prostate sampai ke
bulbus penis.(3)Pars spongiosa : di
dalam corpus spongiosum, menembus
bulbus dan glands penis.

b. Urethra feminima
 Urethra pada wanita lebih pendek
daripada pria, panjangnya hanya 3,5 cm .
 memiliki m.sphincter externa (distal
inferior dari kandung kemih dan bersifat
volunter).
 externum berada dalam vestibulum
vagina ( di bawah clitoris).
B. HISTOLOGI
I. GENITALIA MASCULINA
a) TESTIS

Dari luar ke dalam tersusun atas :

- capsula testis : berkumpul membentuk mediastinum testis


- tunica albuginea : merupakan textus connectivus fibrosus tebal
- tunica vasculosa : penuh pembuluh darah
- tubulus seminiferus convolutes : tempat terjadinya spermatogenesis
- ductuli efferentes : lumen penuh permatozoa
- interstitium : diantara tubulus seminiferus convolutus

1. Tubulus seminiferus convolutus : pada dindingnya dapat dibedakan dua jenis sel :
- gametocyti, sel gamet yang berkembang dari dinding menuju lumen:
spermatogonium
spermatocytus primarius : sel besar dengan inti bulat besar
permatocytus secundarius : sel yang jarang ditemukan karena berumur pendek
spermatidium : akan mengalami proses pematangan yang di sebut spermiogenesis
spermatozoon : sperma ready.
- cellula sustentacularis (SERTOLI) sebagai sel penunjang besar, menghasilkan
Binding protein yang berfungsi mengikat hormone androgen untuk keperluan
spermatogenesis di dalam tubulus.

2. ductuli efferentes dengan epithelium pseudostratificatum ciliatum


3. Interstitium, terdapat sel penghasil hormon androgen yang dinamakan endocrinocytus
(LEYDIG), dengan cirri-ciri : besar, tidak teratur, sering berkelompok, dan nucleus nya
bulat.

Tubulus seminiferus

JARINGAN
INTERSTITIAL
b) DUCTUS DEFERENS

Mirip dengan oesophagus, tersusun


atas:
Potongan
melintang o tunica mucosa, dilapisi epithelium
Ductus pseudostratificatum dan melipat-
Deferens
stratum lipat membentuk plicae mucosae
longitudinale o tunica muscularis, lapisan tebal otot
eksternum polos, dengan susunan : stratum
stratum longitudinale internum, stratum
circulare
circulare, dan stratum longitudinale
stratum eksternum.
longitudina o tunica adventitia : tipis dengan
le pembuluh darah.
internum

c) GLANDULA PROSTATA

Kelenjar tipe tubuloalvoeolaris composite,


Gla tersusun atas :
ndul
a o Capsula : membentuk septa, yang
Pro terdiri dari jaringan ikat padat dan
stat otot serat lintang
a Conc
retio o alveolus : terdiri oleh
prost tunica mucosa : di lapisi epithelium
atica cuboideum atau squamosum
(kebanyakan pseudostratificatum)
membrana basalis : tipis
lamina propria yang berupa textus
fibromuscularis dengan serabut
kalogen dan elastis serta otot polos.
o lumen : berisi concretio prostatica
(corpora amylacea)
d) GLANDULA VESICULA SEMINALIS

Dari dalam keluar memunyai


Plicae mucosae
struktur :

 lumen : dibatasi dinding yang


permukaannya berkelok-
kelok (plicae mucosae)
 membentuk plicae tunicae
mucosae, dengan seringnya
struktur ini beranyaman :
epithelium
pseudostratificatum denga
selsecretorik dan lamina
propria( jaringan ikat elastis)
 tunica muscularis
 tunica adventitia

II. GENITALIA FEMINIMA


a) OVARIUM

Lapisan dari luar kedalam :


 epithelium superficialis : jenis sel kuboid
selapis.
 tunica albuginea : jaringan ikat fibroelastis
padat yang kurang teratur, dan terletak di
bawah epithelium.
 cortex : berisi sel-sel otot dan folliculi
ovarici dengan berbagai tahap
perkembangan ;
 folliculus ovaricus primordialis diliputi
epithelium squamosum simplex dan
berisi ovogonium.
 folliculus ovaricus primarius yang di
lapisi epithelium cuboideum simplex dan
berisi oocytus
 folliculus ovaricus secundarius dengan
ovocytus, memiliki struktur:
 stratum granulosum : dinding tersusun oleh cellulae granulose yang berlapis
 theca folliculi interna : jaringan ikat fibrovaskuler di luar str.granulosum.
 theca folliculi externa : di luar dari theca interna.
 zona pellucida : daerah di sekitar ovocytus.
 cavum folliculi : terisi liquor folliculi.

 folliculus ovaricus maturus (de Graaf) dengan struktur :


- cumulus oophorus(khas), disusun oleh ovocytus, zona pellucid, dan
corona radiate.
- antrum folliculare yang berisi liquor follicularis
- stratum granulosum
- theca folliculi : jaringan ikat fibrovaskuler
 medulla : jaringan ikat fibromuskuler dengan pembuluh darah

b) UTERUS (corpus)
i. Endometrium, merupakan tunica mucosa yang tersusun atas:
- epithelium columnare simplex, mengandung :ellula ciliate, cellula nonciliata, dan
muara glandulare uterinae.
- lamina propria sebagai stroma endometrialis. Terdapat glandulae uterinae dan cellula
decidualis
- lapisan dari dalam ke luar : stratum fungtionale, stratum compactum, dan stratum
basale.
ii. Myometrium merupakan lapisan muscularis yang berlapis-lapis. Terdiri atas lapisan :
- stratum submucosum : serabut otot membujur, melingkar dan miring
- stratum vasculare : tertebal, kaya pembuluh darah
- stratum supravasculare : serabut otot melingkar dan membujur
- stratum subserosum : serabut otot membujur, tipis
iii. Perimetrium merupakan tunica serosa seperti biasa.

c) VAGINA

Terdiri atas beberapa lapisan, yakni :

- tunica mucosa dengan di lapisi epithelium squamosum noncornificatum. Sel-sel nya


membentuk : stratum superficial (sel pipih), stratum intermedium (sel polyhedral), dan
stratum basale( sel kolumner).
- lamina propria : jaringan ikat longgar dilengkapi pembuluh darah dan lymphocyti.
- tunica muscularis : otot polos yang membentuk stratum circulare dan stratum
longitudinale (terbanyak, terutama diseparuh bagian luar)
III. SYSTEMA UROPOETICA
a) REN

Memiliki struktur histologist yang khas, yakni nephrorum, yang tersusun atas komponen-
komponen :

i. corpusculum renale, terdiri atas :

- glomerulus : anyaman arteriol di


dalam capsula bowman
- capsula glomeruli (capsula
Bowmann), terdiri atas :
o pars externa: berlekatan
dengan capsul
o pars interna : berhubungan
langsung dengan endothel
o lumen capsulae (spatium
urinarius)

ii. Tubuli nephroni, merupakan saluran mikro yang panjang dan berfungsi utama dalam
pembuatan urin. Tubuli ini terdiri atas beberapa bagian, yakni :
- Tubulus contortus proximalis dilapisi epithelium simplex cuboideum atau simplex
columnare yang dilengkapi dengan microvilli yang tampak sebagai limbuspeniciliatus
dan sitoplasma nya bersifat eosinofilik (asidofil)
- ansa nephroni(tubuli attenatus) merupakan tubulus yang tidak berkelok-kelok dan di
lapisi epitel pipih, terdiri atas (a) pars descendens tebal(dilapisi epithelium simplex
cuboideum) (b) pars descendens tipis (dilapisi epithelium simplex squamosum) (c)
pars ascendens tipis dan (d) pars ascendens tebal
- Tubulus contortus distalis dilapisi epithelium simplex cuboideum (lebih rendah dari
tubulus contortus proximalis), tidak memiliki mikrovilli dan lumen lebih besar dari
tubulus contortus proximalis.
- Tubulus renalis colligens : di lapisi oleh sel epitel kuboid selapis yang terdiri atas dua
jenis sel : cellula densa (cytoplasma padat) dan cellula lucida (cytoplasma jernih)
b) URETER

Dinding nya di susun oleh :

- Tunica mucosa : berlipat-lipat


membujur, dilengkapi epithelium
transitionale, dan membrana
basal & lamina propria.
- Tunica muscularis : terdiri atas
otot polos yang tersusun atas tiga
lapisan : stratum longitudinale
internum, stratum circulare, dan
stratum longitudinale externum
- Tunica adventitia : jaringan ikat
longgar

Yang khas dari ureter adalah


lumen nya yang berbentuk
seperti bintang pada saat kosong.
c) VESICA URINARIA
Terdiri atas beberapa lapisan ;
- Tunica mucosa dilapisi epithelium transitionale (yang khas memiliki sel payung
di permukaan dengan inti kadang-kadang 2 buah dan sel kuboid dibagian dasar) di
lengkapi dengan lamina propria (jaringan ikat longgar berserabut)
- Tunica muscularis
- Tunica serosa dan tunica adventitia : jaringan ikat longgar

Perhatikan :
- Tunica mucosa : - epithelium transitionale dengan sel-sel :
* payung di permukaan ; inti kadang-kadang 2 buah
* kuboid dibagian dasar
-lamina propria : jaringan ikat longgar berserabut
- Tunica serosa dan tunica adventitia : jaringan ikat longgar

Tunica
mucosa

C. EMBRIOLOGI
a) EMBRIOLOGI UROGENITALIA

Gen penentu jenis kelamin seseorang sudah di dapat sejak fertilisasi, yang mana bergantung
dengan gen yang di bawa sperma yang membuahi ovum. System genitalia sebelum minggu
ketujuh masih terlihat sama(terdiri atas korda kortikalis dan medullaris) antara laki-laki dan
perempuan di sebut dengan indifferent state of sexual development.

Gen yang menjadikan system genitalia masculine adalah gen SRY pada lengan pendeknya. Ke
absenan dari gen ini akan menstimulai terbentuknya ovarium (feminima)
b) UROPETIKA

Sistem uropoetik berkembang dari mesoderm intermediate pada hari ke 21. Di mulai dengan
terbentuknya:

pronefros(ginjal sementara) dari


region cervical dan mulai
menghilang pada hari ke 24.
Dilanjutkan dengan timbulnya

mesonephros pada hari ke 28 dari


mesoderm intermediate region tharac
dan lumbar. Mesonephros mulai
memproduksi urin dan menyalurkan
nya ke kloaka melalui ductus
mesonefroticus (ductus
wolfian).Mulai mengalami regresi
pada minggu kelima, namun masih
berfungsi hingga minggu ke sepuluh.

Selanjutnya akan terjadi pembentukan metanephros yang akan menjadi ginjal


definitive(permanen) manusia, mulai terbentuk saat mesonephros mengalami regresi(yakni
minggu ke 5) dan baru akan berfungsi 4 minggu sesudahnya. Metanephros terbentuk berasal dari
dua tempat, yakni :

a) Diverticulum metanephricum (tunas ureter), akan membentuk ureter, pelvis renalis,


dantubulus kolektivus (saluran pembawa).
b) Blastema metanephrogenik, akan membentuk masa ginjal.

Pada perkembangan selanjutnya, antara 10 – 18 minggu masa gestasti jumlah glomeruli


meningkat secara bertahap dan meningkat cepat sampai mencapai batas.Pada kehamilan cukup
bulan, pembentukan nefron menjadi lengkap dengan setiap ginjal terdiri dari 400.000 –
2.000.000 nefron

Lalu bagaimana dengan ginjal bayi yang lahir premature?Bayi yang lahir tidak cukup bulan
bukan berarti akan mengalami kelainan ginjal sejak lahir, meskipun lahir dengan ginjal yang
belum sempurna, namun jika tidak ada gangguan fisiologis lain nya maka ginjal akan tetap
berkembang membentuk nephron-nephron yang cukup sampai seperti bayi yang lahir normal.
D. BIOLOGI
a) Pola pewarisan sifat

Beberapa istilah yang harus di mengerti :

o Gen : pembawa sifat yang diturunkan yang mengambarkan fungsi khusus


dalam genom organisme
o Genom : kandungan informasi genetik pada sel induk (ovum, spermatozoa) yang
mengambarkan satu set (n) kromosom
o Alel : satu, dua atau lebih bentuk-bentuk lain (alternatif) dari gen dalam kaitan
dengan ekspresi suatu sifat (fenotip)
o Lokus gen : tempat di mana gen berada pada kromosom dilihat secara map genetik
o GENOTIPE : jumlah informasi genetik yang dikandung/dimiliki organisme.
o FENOTIPE : karakteristik (ciri-ciri) dari individu yang dapat diamati dan dihasilkan
dari interaksi antara genotif dan lingkungan saat terjadi perkembangan
o Mutan : gen yang mengalami mutasi/perubahan dari yang seharusnya.

o Dominan : Alel yang diekspresikan dalam keadaan heterozigot (Aa) dan homozigot
(AA)

o Resesif : Alel yang diekspresikan dalam keadaan homozigot (aa)

Pola pewarisan sifat pada konsepnya di bagi atas dua bahasan besar, yakni pewarisan mendellian
dan non mendellian(tidak di bahas lebih lanjut).

i. Pewarisan sifat monogenic (mendellian)

Terbagi atas penurunan sifat autosom dominan, autosom resesif, sex-linked dominan, dan sex-
linked resesif.

1. Penurunan sifat autosom dominan

Disebabkanoleh adanya satu atau sepasang gen mutan yang merugikan pada autosom (kromosom
nomor 1 sampai nomor 22). Gen mutan ditandai dengan huruf besar (A), sedangkan gen normal
yang kalah dan ditandai dengan huruf kecil (a).

a A a
Homozigot
a sehat Homozigot
A sakit A
Heterozigot sakit
Penderita hanya membutuhkan satu alel dominan (heterozigot, Aa) untuk memperlihatkan
adanya kelainan.Sifat pembawa dominan autosom ada dua, yakni

 Satu organ atau bagian dari tubuh, contohnya pada kelainanpolydactyly (jari ke-enam)
 Beberapa sistem tubuh (pleitropi), contoh pada tuberous sclerosi, epilepsy, dan adenoma
sebaceum.

Aa Aa

Keterangan : AA Aa Aa aa
 AA: homozigot sakit (lebih parah)
 Aa : Heterozigot sakit
 Aa : homozigot sehat.

Contoh kelainan bawaan dominan :

a. Dominan otosclerosis e. Neurofibromatosis


b. Familial hypercholesterolaemia f. Myotonic dystrophy
c. Adult polycystic kidney g. Dominan blindess
d. Huntington disease h. Dominan congenital deafness

2. Penurunan sifat resesif autosom

Penyakit resesif autosom disebabkan oleh sepasang gen mutan resesif yang terletak pada
autosom. Dengan demikian frekuensi penyakit ini pada pria dan wanita adalah sama. Gen mutan
yang bersifat resesif diberi tanda huruf kecil dan gen normal yang dominan diberi tanda huruf
besar.Dapat timbul karena adanya consanguinity atau perkawinan sedarah, contoh kelainan
alkaptonuria pada perkawinan sepupu.
Contoh-contoh kelainan :

a. Cystic fibrosis e. Spinal muscular atrophy


b. Terbelakang mental f. Recessive blindness
c. Congenital deafness g. adrenogenital syndrom
d. Fenil ketonuria h. Beta thalassaemia
i. Sickle cell disease

3. Pewarisan sifat terangkai gen seks (sex-linked)


a. X- linked

Sifat terangkai gen X resesif (XR)

Pewarisan terangkai X resesif disebabkan oleh gen mutan resesif yang terdapat pada kromosom
X. Gambaran silsilah keluarga penyakit XR sangat khas, yaitu penderita pria jauh lebih banyak
daripada penderita wanita atau bahkan yang terkena penyakit hanya pria saja.

o Wanita : o Pria:
 X AXA = normal  XA Y = hemizigot normal
 X AXa = heterozigot (carrier)
 X aXa = sakit(homozigot resesif)  Xa Y = hemizigot sakit
Contoh penyakit :

buta warna merah hijau haemofilia B (faktor IX)


duchenne muscular dystrophy X-linkedichthyosis
haemofilia A (faktor VIII)

Sifat terangkai gen X dominan (XD)

Pada pewarisan XD satu gen mutan pada salah satu kromosom X pada wanita XX telah
menimbulkan penyakit. Penyakitini akan mengenai wanita lebih besar daripada pria, tetapi
wanita heterozigot akan menderita penyakit lebih ringan daripada pria hemizigot. Ini disebabkan
pada wanita heterozigot masih ada satu kromosom X dengan alel yang normal.

o X AXA : wanita sakit berat


o X AXa : wanita sakit lebih ringan daripada pria,heterozigot
o X AY : pria sakit, hemizigot

Contoh penyakitnya :Xg blood group, pseudohypoparathyroidsm, vitamin D-resistant rickets,


dan gigi warna coklat.
b. Y- linked

Karena ada gen mutan pada kromosom Y, jarang terjadi. Contoh penyakit :congenital adrenal
hyperplasia dan kebotakan.

ii. Non Mendellian

Adalah kelainan pada gen yang kebanyakan di sebabkan karena mutasi dari luar, terbagi atas
beberapa jenis :

1. Anticipation : akan berambah parah seiring banyak nya generasi sejak gen mendapat
mutasi, karena mutan akan bermutasi setiap kali di wariskan.
2. Genomic Imprinting
3. Mitochondrial inheritance : penurunan sifat yang tidak berpola, contoh : diabetes
melitus, autism, dan spina bifida.
4. Multifactorial and polygenic inheritance : mutasi yang di sebabkan oleh banyak faktor
dan sangat kompleks

b) SPERMATOGENESIS
Merupakan proses pembentukan spermatozoa di dalam tubulus seminiferus (organ testis) yang
terdiri dari tigatahap :spermatositogenesis(proliferasi), meiosis, dan spermiogenesis.
spermatogenesis terjadi karena adanya unsure spermatogenik yang di hasilkan oleh sel-sel leydig
(distimulasi oleh hormone testosterone) dan sel sertoli (di stimulasi oleh hormone FSH).

Spermatositogenesis (proliferasi)

Tahap membelahnya
spermatogonium A(sel
induk/stemcell) secara mitosis
sebanyak dua kali, sehingga akan
membentuk empat spermatogonia A.
satu spermatogonia di gunakan
sebagai sel bakal spermatogenesis
slanjutnya, sedangkan tiga sisa nya
akan membelah membentuk 6
spermatogonia intermediet yang
kemudian akan membelah lagi
membentuk 12 spermatogonia
B.Masing-masing spermatogonia B
akan membelah sekali membentuk
spermatosit primer (spermatosit I).
Meiosis

Tahap dimana spermatosit primer (spermatosit I) mengalami meiosis.Dari pembelahan meiosis I


tersebut terbentuk spermatosit sekunder (spermatosit II). Pada umumnya spermatosit sekunder
jarang dijumpai, karena akan segera megalami meiosis II menjadi spermatid yang haploid. Jadi
setiap spermatosit primer dapat menghasilkan 4 spermatid. Spermatid ini kemudian akan
mengalami serangkaian proses transformasi sebelum menjadi spermatozoa. Oleh karena itu,
spermatid selalu dijumpai pada tiap potongan tubulus seminiferus

Spermiogenesis

terjadi perkembangan spermatid menjadi spermatozoa. Rangkaian perubahan yang dibagi


menjadi 4 fase yaitu :fase Golgi, fase Kap, fase akrosom dan fase pematangan.

OOGENESIS

Merupakan prosesyang
dialami oogonium sampai menjadi
ovum yang siap dibuahi. Hasil akhir
nya berupa ovum.Oogenesis dimulai
dari terbentuknya sel germinativum
primordialis di endoderm saccus
vitelinus, yang kemudian sel tersebut
bermigrasi ke rigi-rigi genitalis, dari
sinilah ovarium
berkembang.Oogonium yang
berkembang sejak embrio akan
berhenti sementara pada tahap
oocytes premier(setelah lahir), baru
kemudian akan lanjut berkembang
menjadi oocytes sekunder saat
pubertas. Oocytes sekunder akan
lanjut berkembang menjadi ovum
jika terjadi fertilisasi. Jadi pada
oogenesis, terjadi dua jeda, yakni :
(1) pada saat lahir (oocytes primer),
berlanjut jika mengalami puber dan
(2) sebelum mengalami fertilisasi
(oocytes sekunder).
E. BIOKIMIA
a) KIMIA URIN

Jumlah dan komposisi urin sangat berubah-ubah tergantung : Pemasukan bahan makanan,
berat badan, usia, jenis kelamin, dan lingkungan (temperatur, kelembaban), aktivitastubuh,
keadaan kesehatan. Produksi urin dewasa : 0,5 – 2,0 L/hari, 90% terdiri atas air, pH kira-kira
5,8 ( dapat menjadi basa ).

i. Komponen organic urin


o Urea : bentuk ekskresi nitrogen yang berasal dari asam amino dan protein. 70 gram
protein menyebabkan pembentukan sekitar 30 g urea.
o Asam urat : bentuk akhir dari metabolisme purin.
o Kreatinin : dibentuk dari kreatin yang berasal dari metabolisme otot. Kreatinin dapat
digunakan sebagai ukuran kuantitatif untuk komponen urin lainnya oleh karena
ekskresinya konstan.
o Asam amino : hasil metabolism protein dan sangat tergantung dari makanan dan
kemampuan kerja hati.
o hCG dalam urin menunjukkan terjadi kehamilan.
o Warna kuning pada urin karena adanya urokrom (famili zat warna empedu) terbentuk
pada pemecahan hemoglobin.
ii. Komponen anorganik urin
o Kation : Na+, K+, Ca2+, Mg2+, NH4+
o Anion : Cl-, SO42-, HPO42-

b) HORMON REPRODUKSI
1. Estrogen

Yang terdapat secara alamiah adalah 17β-estradiol, estron, dan estriol.Zat-zat ini adalah jenis
steroid.Di hasilkan oleh sel granulose folikel ovarium, korpus luteum, dan
plasenta.Biosintesis nya sangat bergantung pada enzin aromatase (CYP19) yang mengubah
testosterone menjadi estradiol dan androstenedion menjadi estron.Estradiol, estron, dan
estriol di ubah menjadi konjugat glukoronat dan sulfat.
Kronologis proses biosintesis :

 Sel teka interna memiliki banyak reseptor LH, dan LH bekerja melalui cAMP siklik
untuk meningkatkan perbahan kolesterol menjadi androstenedion.
 Sebagian androstenedion akan di ubah mendari estradiol dan masuk ke sirkulasi.
 Sebagian lagi akan di „over‟ ke sel granulose, yang akan menstimulasi pembentukan
estradiol di sel granulose. Namun estradiol dari granulose akan di sekresi ke cairan
folikel(antrum)
 Sel granulose banyak memiliki reseptor FSH, dan FSH akan meningkatkan sekresi
estradiol melalui AMP siklik untuk meningkatkan kerja aromatase.
 Sel granulose juga memiliki resepto LH yang mana LH akan berfungsi
menningkatkan pembentuka estradiol pula.

SIRKULASI TEKA INTERNA GRANULOSA ANTRUM

kolesterol kolesterol

androstenedion androstenedion

estradiol estron estron estradiol

EFEK PADA GENITALIA WANITA

 Membantu pertumbuhan folikel ovarium dan meningkatkan motilitas tuba uterine


 Menigkatkan jumlah otot uterus dan kandungan protein kontraktil di dalam nya

EFEK PADA ORGAN ENDOKRIN

 Menghambat sekresi FSH (umpan balik negative)


 Meningkatkan sekresi angiotensiogen dan globulin pengikat thyroid

EFEK PADA PAYUDARA

 Menyebabkan pertumbuhan duktus pada payudara


 Berperan membesarkan ukuran payudara perempuan semasa pubertas
 Menyebabkan pigmentasi pada aerola
2. PROGESTERON

Merupakan hormone steroid yang di sekresi oleh korpus luteum, plasenta, dan folikel.Zat
yang sangat penting dalam biosintesis steroid dalam jaringan.

EFEK YANG TIMBUL :

o mempertahankan endometrium
uterus (implantasi) dengan
menurunkan eksitabilitas oto uterus
sehingga implant dapat berkembang
dengan baik.
o diferensiasi kelenjar mamae yang
telah di siapkan estrogen sebelumnya
sehingga siap saat laktasi ( hal inilah
kenapa ibu hamil merasa
payudaranya kencang dan membesar)
o menurunkan reabsorpsi Na
(meretensi ginjal)
o meningkatkan suhu tubuh
(menyebabkan suhu meningkat saat
ovulasi)

3. TESTOSTERON

Suatu steroid yang di sintesis dari kolesterol oleh sel leydig di interstisial tubulus seminiferus
convulutus. Proses sintesisnya terutama di bantu oleh 17α-hidroksilase.

Sekresi testosterone berada di bawah kendali LH, dengan melalui peningkatan pembentukan
cAMP setelah melekatnya LH di reseptor LH pada sel leydig. AMP siklik akan meningkatkan
pembentukan kolesterol dari ester kolesteril dan perubahan kolesterol menjadi pregnenolon.
Sekresi normal nya adalah 4-9 mg/hari pada pria dewasa normal.Pada wanita juga di
sekresikan (diduga dari ovarium) namun dalam jumlah kecil. Kadar ini

Pada beberapa sel sasaran, testosterone di ubah menjadi dihidrotestosteron(DHT) oleh 5α-
reduktase, hal ini di sebabkan karena ikatan DHT dengan reseptor testosterone pada sel
cenderung lebih stabil, sehingga akan meingkatkan efek nya pada sel target.
Kolesterol pregnenolon 17α-hidroksipregnenolon dehidroepiandrosteron

progesteron 17α-hidroksiprogesteron androstenedion

Dehidrotestosteron(DHT) testosteron

EFEK TESTOSTERONE :

 Bertanggung jawab dalam proses penurunan testis pada janin


 Membuat penis, skrotum, dan testis membesar kira-kira 8x sebelum usia 20 tahun
 Menimbulkan pertumbuhan rambut pada (1) di atas pubis (2) sepanjang linea alba (3)
pada wajah (4) pada dada (5) dan bagian punggung (jarang)
 Mengurangi pertumbuhan rambut pada bagian kepala (kebotakan)
 Menyebabkan hipertrofi mukosa laring dan pembesaran laring, sehingga pada awal
pubertas suara akan cenderung “serak” namun seiring berjalan nya waktu akan
berubah menjadi khas dewasa.
 Meningkatkan ketebalan kulit di seluruh tubuh dan menigkatkan kekasaran subkutan.
 Meningkatkan anabolisme protein dalam tubuh, sehingga juga akan berhubungan
dengan meningkatnya masa tubuh, khusus nya otot pada pria.
 Meningkatkan matriks tulang dan menimbulkan retensi kalsium (kalsium di simpan/
di endapkan)
 Meningkatkan metabolism basal tubuh hingga 15%.
 Sedangkan efek pada meningkatnya sel darah merah merupakan efek samping dari
peningkatan metabolism yang terjadi, bukan efek langsung dari testosterone.
4. HcG

Hormon HcG (human chorionic gonadotropin) di hasilakan dari sel-sel sinsititrofoblas


sesudah ovum di buahi dan mulai bisa dihitung kadarnya di dalam darah 8-9 hari sesudah
ovulasi. Memiliki fungsi utama sebagai pencegah involusi korpus luteum setelah fertilisasi.
Fungsi lain nya adalah (1) menstimulasi korpus luteum untuk menyekresikan lebih banyak
estrogen dan progesterone yang akan mencegah terjadinya menstruasi sehingga endometrium
akan terus tumbuh dan menyediakan nutrisi(dalam sel decidua) dalam jumlah yang besar. (2)
menstimulasi sel leydig pada testis fetus pria, sehingga akan merangsang pembentukan
testosterone pada testis.

5. PROLAKTIN

Dihasilkan di hipofisis anterior meningkat hingga aterm .Sekresi 200 ng/ml (aterm) berfungsi
mengkontrol laktasi
F. FISIOLOGI
a) PROSES PUBERTAS

Yang harus di mengerti sebelumnya adalah :

i. Pubertas : saat dimana spermatogonium


mulai mengalami pembelahan secara
mitosis, terus berproliferasi, dan
berdiferensiasi (spermatogenesis).
ii. Hormon testosterone : hormone yang
bertanggung jawab terhadap sifat
maskulinisasi tubuh dan sangat berrperan
dalam mengaktifkan proses pembentukan
sperma (spermatogenesis di dalam tubulus).
Sejak kehidupan janin hormone ini sudah di
sekresikan oleh placenta, yang di stimulus
oleh hormone HcG (bertanggung jawab
dengan proses masculinisasi dan penurunan
testis pada janin). Hormone ini akan tetap
ada dalam tubuh janin sampai 10 minggu
setelah di lahirkan, namun akan menghilang
setelahnya (pada masa kanak-kanak sampai
umur 10-13 th) dan akan mulai di produksi
lagi setelah pubertas.
iii. Spermatogenesis (pembentukan sperma) :
Spermatogonia (stem sel sperma yang ada di
dalam tubulus seminiferus) akan mulai
bereproduksi saat di stimulasi oleh hormone
testosterone. Rata-rata mulai aktif pada laki-
laki yang berumur di atas 13 tahun.

Hormon testosterone yang di


hasilkan pada interstisial tubulus akan di ikat
oleh BPG yang di hasilkan oleh sel sertoli
dan di bawa masuk ke tubulus untuk proses
spermatogenesis.

Lalu, mengapa spermatogenesis tidak terjadi sejak lahir saja ?seperti yang sudah di jelaskan
sebelumnya, spermatogenesis hanya terjadi jika ada stimulasi dari hormone testosterone,
sedangkan seperti yang di ketahui, testosterone akan kembali di sekresikan (setelah
sebelumnya di sekresi oleh placenta saat janin) rata-rata di atas umu 10 atau 13 tahun.

Mengapa testosterone berhenti di sekresi selama masa kanak kanak?Sebenarnya bagaimana


regulasinya? Sebelum menjawab pertanyaan ke dua, akan lebih baik menjelaskan masalah
regulasinya terlebih dahulu. Yang harus diketahui adalah sel-sel leydig hanya akan
memproduksi testosterone jika di rangsang oleh hormone LH dari hipofisis anterior (di
stimulasi oleh GnRH yang di hasilkan hypothalamus). Oleh karenanya, pada kanak-kanak
yang berusia berapapun jika di suntikkan LH murni akan memiliki sel leydig fungsional yang
menghasilkan testosterone. Testosterone yang di sekresikan itu sendiri akan menjadi umpan
balik negative terhadap LH, sehingga testosterone yang di hasilkan terkontrol dengan baik .

Dari sini, jelas bahwa


yang menyebabkan testosterone
berhenti semasa kekanak adalah
karena pada masa itu
hypothalamus tidak
menyekresikan GnRH dalam
jumlah yang bermakna. Hal ini
karena pada masa kanak-kanak
hormone steroid seks dalam
jumlah kecil pun akan
memberikan efek umpan balik
negative yang sangat besar ke
hypothalamus. Namun karena
sebab yang tidak di ketahui, pada
masa pubertas, sekresi GnRH
hypothalamus mampu melawan
inhibisi yang timbul pada masa
kanak-kanak, sehingga masa
seksual dewasa pun mulai.

b) TAHAP AKSI SEKSUAL PRIA


1. EREKSI PENIS

Merupakan peran dari saraf parasimpatis, yang merupakan tahap pertama dari aksi
seksual.Derajat ereksi berbanding lurus dengan besarnya rangsangan yang di dapat baik
psikis maupun fisik.
o Rangsangan Fisik : bagian penis yang paling peka terhadap sentuhan adalah glans.
Glans mengandung system organ akhir sensorik yang sangat sensitive yang
meneruskan sensasi seksual ke system saraf pusan melalui jalur :saraf pudendus,
kemudian ke plexus sakralis pada bagian sacral medulla spinalis, dan akhirnya
ke medulla sampai ke daerah yang belum teridentifikasi di otak. Impuls juga
masuk dari bagian sekitar penis, seperti skrotum, epitel anus, dan struktur perineum
secara umum. Sensasi seksual juga bisa berasal dari organ interna, seperti kandung
kemih, urethra, testis, vesikula seminalis, yang dalam keadaan inflamasi kecil atau
dalam keadaan penuh. Namun inflamasi pada bagian luar (contoh pada penis) akan
sangat menurunkan aksi seksual.
o Rangsangan psikis : contoh dengan pemikiran-pemikiran seksual atau mengkhayalkan
hubungan seksual sedang di lakukan, akan memulai aksi seksual bahkan hingga
ejakulasi. Hal inilah yang terjadi pada pria yang ejakulasi saat sedang bermimpi
(dalam keadaan tidur)

Ereksi terjadi karena adanya imuls saraf parasimpatis yang menjalar dari bagian sacral
medulla spinalis ke penis. Serabut parasimpatis ini akan melepaskan suatu senyawa dilatator
yang di sebut nictric oxide (NO), yang akan melebarkan arteri-arteri penis, juga
merelaksasikan trabekula serabut otot polos di jaringan erektil dari batang penis. Melebarnya
arteri akan mengakibatkan aliran darah banyak mengisi pembuluh darah penis, sedangkan
membuat vena membendung, sehingga penis akan terlihat membesar (karena membendung
aliran darah yang banyak). Selain itu ereksi juga terjadi karena korpus kavernosa yang
menggembung akibat tekanan tinggi di dalam sinusoid (terisi banyak darah) tadi
menyebabkan penis mengeras.

2. LUBRIKASI

Selama rangsangan seksual, selain menyebabkan ereksi, juga akan menyebabkan kelenjar
urethra dan bulbouretheralis menyekresikan lender yang akan mengalir keluar melalui
urethra, berfungsi sebagai lubrikan (pelican) pada saat koitus. Tanpa lubrikasi, kelamin
akanmengalami inflamasi (akibat gesekan-gesekan) yang malahan akan menurunkan aksi
seksual seseorang.

3. EMISI dan EJAKULASI

Merupakan fungsi saraf simpatis. Ketika rangsangan amat kuat, pusat reflex di MS(medulla
spinalis) mulai melepas impuls simpatis yang meninggalkan MS pada segmen T12-L2, dan
berjalan menuju organ genitalis melalui pleksus hipogastikus dan pleksus saraf simpatis
pelvis (emisi)

Emisi, di mulai dari kontraksi vas deferens dan ampulla yang menyebabkan sperma keluar
menuju urethra interna (pars prostatica). Kemudian, prostat dan vesicular seminalis juga akan
mengeluarkan cairan nya ke urethra interna, dan kontraksi dari keduanya akan mendorong
cairan-cairan dan sperma lebih jauh. Campuran sperma dengan semua cairan inilah yang
sering di sebut dengan semen, yang juga akan di tambahkan oleh sekret dari kelenjar
bulbourethralis saat akan ejakulasi.

Pengisian urethra interna ini akan mengeluarkan sinyal sensoris yang di hantarkan melalui
nervus pudendus ke region sakral medulla spinalis, sehingga menimbulkan rasa penuh yang
mendadak. Lebih jauh lagi sinyal ini akan membangkitkan kontraksi ritmis dari organ
genitalia interna dan menyebabkan kontraksi otot-otot ischiocavernosus dan bulbocaverosus
yang menekan jaringan erektil penis, menyebabkan keluarnya cairan semen dari urethra. Hal
ini di sebut ejakulasi. Dan gairah seksual akan menghilang total setelahnya dalam waktu
1sampai dua menit, sehingga ereksi pun menghilang, hal ini disebut resolusi. Aksi seksual
terjadi pula pada perempuan, dengan proses yang persis seperti di alami pria.

c) SIKLUS SISTEM REPRODUKSI WANITA

Diatur oleh hormon - hormon utama, yakni (1) GnRH oleh hypothalamus (2) FSH dan LH
oleh hipofisis anterior, dan (3) Estrogen dan progesteron oleh ovarium. Semua hormon ini
tidak di sekresikan secara statis, namun cenderung fluktuatif sepanjang siklus.

Keadaan hormon Siklus ovarium Siklus endometrium dan


dan waktu menstruasi
FSH dan LH dari Fase folikuler(1-14hari) : (1) Fase Proliferasi(1-11 hari) : (1)
sedikit menjadi FSH merangsang pertumbuhan 6- epitalisasi permukaan
sedang. (FSH 12 folikel setiap bulan (2) folikel endometrium yang mengalami
cenderung lebih (sel teka interna) menghasilkan deskuamasi. (2) stelah 3- 4hari
dominan) estrogen yang merangsang kemudian endometrium akan
penambahan diameter folikel dan mengalami penebalan signifikan
- estrogen lebih ovum. Estrogen pada fase ini diikuti dengan jumlah stroma,
dominan. memberi feedback positif kelenjar endometrium, dan
(khusus) ke FSH (dengan pembuluh darah yang bertambah
- hari ke 1 - 14 menambahkan jumlah reseptor banyak karena pengaruh estrogen
pada sel granulosa), sehingga yang dihasilkan ovarium.
semakin banyak FSH yang
melekat ke sel granulosa, semakin
banyak Estrogen yang di
hasilkan, semakin besar ukuran
folikel. (3) hanya satu folikel
yang matang, sedang yang lain
mengalami atresia, karena folikel
yang sejak awal mendominasi
menangkap FSH akan membuat
folikel lain tidak peka terhadap
FSH.

FSH dan LH Fase ovulasi : (1) folikel Fase sekretorik : setelah ovulasi,
mengalami membengkak membentuk stigma progesterone menyebabkan
kenaikan signifikan (seperti puting) (2) cairan keluar pembengkakan yang nyata dan
(LH lebih dari folikel di ikuti oleh ovum perkembangan sekretorik pada
melonjak) yang dikelilingi korona radiata. endometrium (sekret berasal dari
Disebabkan karena sel teka tumpukan kelebihan substansi
- progesterone lebih eksterna mensekresikan enzim sekresi dari kelenjar endometrium
dominan. proteolitik dan prostaglandin yang semakin berkelok-kelok). Di
(distimulasi LH dan ikuti dengan suplai sitoplasma
- hari ke 14 progesterone) yang berfungsi (simpanan lipid dan glikogen) dan
membengkak-kan dan pembuluh darah yang bertambah.
menghancurkan dinding folikel. Tujuan nya adalah mempersiapkan
Ovulasi terjadi karena adanya diri jika terjadi implantasi (nidasi)
lonjakan LH preovulasi yang
membuat progesterone mulai
meningkat di produksi oleh sel
granulose dan sel teka, sehingga
estrogen mulai menurun
jumlahnya.
FSH dan LH dalam Fase luteal : (1) luteinisasi : Fase menstruasi :ovum yang tidak
jumlah yang perubahan sel granulose dan teka di buahi akan menyebabkan
rendah. interna menjadi sel lutein korpus luteum ber involusi
(berwarna kekuningan) setelah (setelah masa hidupnya 7-8 hari)
ovulasi membentuk korpus karena estrogen dan progesterone
luteum. Korpus luteum yang drop. Sehingga rangsangan
menghasilkan progesterone dalam ke dinding endometrium oleh
- progesterone jumlah besar dan sedikit estrogen. kedua hormon menghilang dan
sangat dominan. Hal ini penting, karena menyebabkan pembuluh darah
progesterone dan estrogen akan yang menyuplai lapisan mukosa
memberikan umpan balik endometrium (dekat lumen) akan
negative yang kuat pada FSH dan mengalami vasoplastik – dinding
LH, sehingga FSH dan LH tetap kekurangan nutrisi. Maka dengan
dalam konsentrasi rendah yang di segera akan terjadi proses nekrotik
kondisikan agar tidak terjadi pada dinding endometrium.,
pematangan folikel yang tidak khususnya dari pembuluh darah.
pada waktunya. Korpus luteum Sebagai akibatnya akan terjadi
umumnya hanya akan bertahan perdarahan yang berlangsung 24
selama 7-8 hari, setelahnya akan jam – 7 hari. Darah yang keluar
mengalami involusi. saat menstruasi normalnya : 40 ml
darah dan 35 ml cairan serosa di
keluarkan. Darah tidak
membentuk gumpalan (karena
adanya fibrinolisin yang di
keluarkan bersama darah)

Pada literature yang besar, siklus ovarium dan endometrium di jelaskan dengan terpisah agar
bisa lebih rinci, namun pada konsep nya setiap fase dalam kedua siklus tersebut sangat
berhubungan, dan terjadi dalam waktu yang berdekatan (bahkan sama). Table di atas di buat
agar mempermudah dan semoga memperjelas hubungan antara kedua siklus tersebut.

d) MIKTURISI

Adalah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Meliputi dua proses
utama :

 Pengisian kandung kemih hingga mencapai ambang regangan nya (batas ambang
regangan dimana VU akan mencetuskan impuls reflex).
 Tercetus nya refleks mengosongkan kandung kemih, atau jika gagal akan
menimbulkan rasa “penuh” dan ingin berkemih yang di sadari. Impuls ini di kirimkan
ke segmen sakralis II-III. Dan di kembalikan melalui saraf pelvicus, serabut saraf
parasimpatis.
Selama proses pengisian, urin yang di dalam VU di tahan oleh otot sfingter interna yang
bekerja secara involunter, pada saat mencapai ambang sfingter akan membuka dan
membiarkan urin melewati nya menuju sfingter eksternya yang bersifat volunterik.

Refleks mikturisi, terjadi dengan siklus : (1) kenaikan tekanan secara cepat dan progresif, (2)
periode tekanan menetap, dan (3) kembali nya tekanan kandung kemih ke nilai tonus asal.
Bila refleks mikturisi yang ada belum cukup untuk mengosongkan kandung kemih, elemen
persarafan pada refleks ini biasanya akan tetap bertahan selama beberapa menit hingga satu
jam atau lebih.

Jika refleks sudah cukup kuat, maka akan memicu refleks lain yang berjalan melalui saraf
pudendus ke sfingter eksterna untuk menghambatnya. Jika inhibisi lebih kuat dari dalam otak
daripada sinyal konstriktor volunteer ke sfingter eksterna , maka akan terjadi pengeluaran
urin.

SKENARIO 1

Kok basah ya….??

Anak laki-laki berusia 15 tahun terlihat kebingungan saat bangun tidur karena tempat tidur
dan celana nya basah.Dia berpikir apakah dia mengompol, tapi ternyata setelah di perhatikan
bukan basah karena mengompol.Anak itu langsung bertanya kepada ibunya kenapa ini bisa
terjadi.Akhir-akhir ini si anak juga merasakan perubahan pada suaranya menjadi lebih
berat.Ibunya menjelaskan pada anaknya bahwa dia sudah menjadi dewasa.

I. DAFTAR ISTILAH
1. Dewasa : saat di mana spermatogenesis di mulai di dalam testis seorang pria.
Biasanya terjadi antara umur 10 sampai 13 tahun ke atas.
II. SASARAN BELAJAR :
1. Menjelaskan struktur anatomi sistem genitalia masculina.
2. Menjelaskan struktur histologi sistem genitalia masculina.
3. Menjelaskan proses embriologi sistem genitalia masculina.
4. Menjelaskan proses pubertas.
5. Menjelaskan spermatogenesis.
6. Menjelaskan biosisntesis dan metabolism hormon pria (testosterone).
7. Menjelaskan pengaruh hormon testosterone.
8. Menjelaskan tahap aksi seksual pria.

SKENARIO 2

Apakah anakku akan buta warna...?

Ny. A usia 25 tahun menikah dengan Tn.B usia 30 tahun. Setelah menikah 5 bulan, Ny.A
terlambat haid 2 minggu, biasanya ia haid teratur setiap bulannya sejak usianya 12 tahun. Ia
ingat pada usia 12 tahun tersebut, ia merasakan perubahan pada dirinya. Kemudian Ny.A dan
suaminya pergi memeriksakan diri ke dokter dan di lakukan pemeriksaan kencing ia
dinyatakan positif hamil. Ny.A bertanya apakah ada kemungkinan anaknya menderita buta
warna karena suaminya menderita buta warna, setelah hamilnya mencapai beberapa minggu
ia merasakan payudaranya lebih besar dan mulai kencang. Setelah kehamilannya di atas 4
bulan, kehamilan Ny.A di periksa melalui USG dan dikatakan letak ari-arinya normal.

I. DAFTAR ISTILAH
1. Haid
2. Pemeriksaan kencing
3. Buta warna
4. Kehamilan
5. Ari-ari

II. SASARAN BELAJAR


1. Menjelaskan struktur anatomi genitalia feminima
2. Menjelaskan struktur histologis genitalia feminima
3. Menjelaskan siklus reproduksi wanita.
4. Menjelaskan biosintestis, mekanisme, dan sekresi hormon perempuan (estrogen,
progesterone, prolaktin, dan HcG)
5. Menjelaskan proses laktasi dan kehamilan

SKENARIO 3

Takut kencing….??

Si A sedang mengikuti ujian blok sistem reproduksi. Karena di ruang ujiannya terpasang AC
maka terasa dingin.Si A merasa ingin buang air kecil tetapi karena sedang serius mengerjakan
soal ujian maka dia menahan kencingnya hingga ujian selesai walaupun perut bagian bawah
terasa penuh. Setelah ujian berakhir si A bergegas ke kamar kecil untuk buang air kecil dan
setelah itu perutnya terasa nyaman.
I. DAFTAR ISTILAH
1. Buang air kecil
II. SASARAN BELAJAR
1. Menjelaskan struktur anatomi urogenitalia
2. Menjelaskan struktur histologi urogenitalia
3. Menjelaskan proses embriologis urogenitalia
4. Menjelaskan proses mikturisi dan regulasi nya

Anda mungkin juga menyukai