Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIKUM UJI ASAM-BASA

MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI


Kelompok :
Nama Kelompok : 1) ……………………………
2) ……………………………
3) ……………………………
4) ……………………………
5) ……………………………
Teori:
Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H +) kepada zat lain (yang
disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam
bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Secara umum,
asam memiliki sifat sebagai berikut:
- Masam ketika dilarutkan dalam air.
- Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.
- Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
- Walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling
berlawanan. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu
elektron saat dimasukkan ke dalam air. Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
- Rasanya pahit
- Licin seperti sabun
- Nilai pH lebih dari air suling
- Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
- Dapat menghantarkan arus listrik
Indikator Asam dan Basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator
buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan
indikator asam-basa alami.
- Indikator buatan : Kertas lakmus merah (untuk asam) dan biru (untuk basa)
- Indikator alami : Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa
adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit
buah, dan dedaunan.

A. Tujuan
 Membuat Indikator Asam Basa dari Ekstrak Bahan Alam
 Menentukan Sifat Larutan dengan Indikator Alami

B. Alat & Bahan


 Gelas Kimia, Tabung Reaksi, Corong Pisah, Gelas Ukur, Lumpang Alu, Pipet Tetes,
Plat tetes dan Tissue
 Kubis Ungu, Bougenvil,kunyit, Cuka, Air Lemon(Jeruk), Air Kapur, Air Sabun,
promag, Alkohol, Blau dan pocari sweat

C. Cara Kerja
1. Menggerus beberapa helai mahkota bunga kubis ungu, kunyit dan bougenvil  sampai
halus dengan menggunakan lumpang dan alu, kemudian tambahkan air ± 5 mL pada
gerusan kubis ungu, ulangi langkah ini untuk kunyit, dan bougenvil.

2. Tuangkan kurang lebih 1 mL( 5 tetes) ekstrak kubis ungu tersebut ke dalam enam lubang
plat tetes yang kering dan bersih,

3. Tambahkan cuka pada keenam tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes.

4. Aduk larutan dan mengamati perubahan warna yang terjadi kemudian catat hasilnya.
5. Ulangi langkah kerja di atas dengan menggunakan air jeruk, air kapur, dan air sabun,
blau, alcohol, pocari sweat dan promag

6. Ulangi langkah no 2 – 5 dengan indikator kunyit dan bougenvil.

D. Pengamatan
No Bahan yg Diuji Warna setelah dicampur dengan Indikator Jenis Larutan

Kubis Ungu Kunyit Bougenvil


1 Cuka
2 Air Lemon
3 Air Kapur
4 Air Sabun
5 Blau
6 Alkohol
7 Promag
8 Pocari Sweat

E. Pertanyaan
1. Dari ketiga ekstrak, manakah yang paling baik untuk indikator asam dan basa?
2. Manakah larutan yang bersifat asam?
3. Manakah larutan yang bersifat basa?
4. Buat kesimpulan dari uji coba yang telah dilakukan!

Anda mungkin juga menyukai