Anda di halaman 1dari 1

Script

Tema : Busana

Pada suatu saat, disebuah kampung ada seorang pemuda yang tidak memiliki rumah sehingga untuk tempat
tidur ia lebih memilih untuk tidur di masjid. Masjid itu berada disuatu kampung yang bernama Kampung
Sejahtera.Pemuda itu bernama Mail. Mail adalah seorang anak berandalan yang tidak terurus. Orang tuanya telah
meningal beberapa bulan yang lalu akibat kecelakaan. Mail mempunyai teman yang bernama Boim. Boim juga
seorang anak berandalan. Boim masih memiliki kedua orang tuanya tapi ia tidak bersyukur. Ia membangkang kepada
orang tuanya dan ia diusir oleh orangtuanya. Setiap malam Mail dan Boim tidur di Masjid. Di masjid itu ada seorang
garin yang sangat baik dan suka menolong. Garin itu bernama Izul. Izul adalah pemuda yang juga tidak memiliki orang
tua lagi. Orang tuanya meninggal juga akibat kecelakaan beberapa tahun yang lalu. Izul diangkat menjadi garin di
mesjid itu karena Izul memiliki suara yang bagus. Izul juga sering ikut lomba MTQ Tingkat Kota dan Daerah.

Pada suatu siang Mail dan Boim ingin melaksanakan shalat zuhur berjamaah di masjid. Tapi baju mereka tidak
memungkinkan untuk melaksanakan shalat. Pada saat berwudu ada seorang bapak-bapak menghampiri mereka. “
Woyyy yuang. Baa kok mode iko baju kalian. Sarawa cabiak-cabiak, baju kumua. Indak di cuci nyo dek amak kalian?”
Kata Bapak-bapak itu. “ Maaf pak. Amak wak ndk ado lai do pak.” Kata Mail dengan lesunya. “ Weeee. Mooan apak
yo apak ndak tau amak wak ndak ado lai. Nan ciek lai.” Bapak itu bertanya ke Boim. “Kalau awak urang tuo lai
lengkap pak.” Kata Boim dengan semangatnya. “ Tu baa kok Mode iko baju wak. Kumua, sarawa cabiak-cabiak.”
Kata bapak itu. “Iko gaya iko ko pak” Kata Boim. “ Gayaaa, Kapalo ang nan gaya. Iko ndk gaya namonyo do. Tu Baa
kalian ka shalat ko. Baju kalian kumua, sarawa cabiak. Ma ka sah di baok shalatt tu yuang. ” Kata Bapak itu dengan
suara kerasnya. Izul datang karena mendengar suara bapak itu karena saking kerasnya. “ Baa kok bongi-bongi Pak
Ridwan?” Kata Izul. “ Iko ha Zul. Anak-anak ko inyo nio Shalat tapi caliak la pakaian nyo. Baju kumua,sarawa cabiak.
Indak sah di baok shalat.” Kata Pak Ridwan dengan lesuh. “Tanang Pak, baju awak ado didalam, banyak. Sudah
barudua’ ikuk awak beko di bang.” Kata Izul. “ Haa yo la. Apak Barudua’ lu.” Kata Pak Ridwan.

Anda mungkin juga menyukai