Anda di halaman 1dari 2

TEKS ULASAN KELOMPOK 5

MALIN KUNDANG

Judul Buku : Malin Kundang Si Anak Durhaka.

Pengarang : Titis Asmarandana

Penerbit : Dua Media

Tahun Terbit : -

Tebal Halaman: 128 Halaman

ORIENTASI

Titis Asmarandana, melalui buku ini ia berhasil menceritakan kembali tentang legenda
yang sangat terkenal di daerah Sumatra Barat, yakni Malin Kundang dan 7 legenda lainnya.

SINOPSIS

Buku yang bergenre fiktif ini diceritakan oleh Titis Asmarandana. Salah satu yang
terpopuler ini adalah Malin Kundang. Cerita ini mengisahkan tentang sepasang suami istri yang
hidup didaerah Padang Sumatra Barat yang dikaruniai seorang anak yang tampan dan baik, yag
bernma Malin Kundang. Mande Rubayah begitu nama ibuya, ia memiliki suami yang sangat
bertanggung jawab. Mereka berdua mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang, dan
mendidiknya dengan baik. Ayah Malin selalu mengajari Malin cara berlayar, agar dikemudian
hari nanti ia bisa mencukupi dirinya sendiri dengan berlayar.

Hingga padasuatu hari ayah Malin tidak pernah pulang smpai Malin tumbuh dewasa.
Ketika dewasa ia berkeinginan untuk merantau agar bisa merubah nasib keluarganya. Pada
awalnya ibu Rubayah tidak mengizinkan Malin untuk merantau, namun karena kesungguhan
Malin, ibunya pun menyetujui dan merelakan Malin pergi merantau. Lama merantau, Malin
menjadi orang yang sukses dan dia pun menikahi anak dari juragan tempatnya bekerja. Seelah
sekian lama ia pun berkeinginan untuk pulang kekampug halaman. Setibanya disana, Malin
dikejutkan dengan adanya seorang wanita tua renta dan sangat kotor, yang mengaku sebagai ibu
Malin. Malin pun marah dan mehardik ibu tua itu, ia tak percaya itu ibunya. Karena ibunya telah
murka, ibunya pun mengutuk Malin. Ketika ditengah perjalanan pulang, kutukan ibu ini menjadi
kenyataan. Dan Malin menjadi batu dengan posisi sujud.
ANALISIS

Tema dari cerita rakyat malin kundang diatas adalah tentang anak yang durhaka kepada
ibunya. Hal ini ditandai dengan kisahnya yang dikutuk karena tidak menganggap ibunya,
menendang dan mendorong ibunya sampai terluka, serta sakit hati. Latar tempat dari cerita malin
kundang adalah rumah, lingkungan rumah, suasana kapal, kota, dan pinggir pantai lokasi malin
dikutuk. Yang berada di Padang Sumatra Barat. Sedangkan latar waktunya adalah zaman dahulu
karena, kapal menjadi ciri transportasi langka namun penting pada zamannya. Alur yang terdapat
pada kisah diatas adalah maju, hal ini ditandai oleh ceritanya yang fokus menceritakan
kelanjutan kehidupan tokohnya. Tidak ada gambaran masa lalu, dan yang ada hanyalah masa
depan. Tokoh yang ada pada cerita rakyat malin kundang diatas adalah ibu kandungnya. Ibu
kandung malin adalah sosok yag penyayang namun tersakiti, dan tetap sabar. Sementara, malin
adalah anak yang jahat karen melupakan ibunya dan tidak berbakti, namun anak yang rajin.
Amanat dan pesan moral yang bisa diambil adalah jangan pernah melupakan kasih sayang ibu
karena besar dosanya. Hal ini juga akan membuat kehidupannya sengsara karena telah menyakiti
hati ibunya.

Evaluasi

Kelebihan buku ini terletak pada gambarnya dengan adanya gambar berwarna ini si
pembaca lebih dapat berimaginasi dan tentunya sangat menarik minat pembaca. Warna yang tida
monoton juga mempengaruhi daya tarik buku cerita ini. Satu lagi kelebihan dari buku ini,
walaupun membosankan namun bahasa yang dipakai tidak ambigu (bermaka ganda) dan dapat
dimengerti oleh pembaca.

Kelemahan buku karangan Titis Asmarandana adalah buku ini mempunyai gaya bahasa
yang terlalu membosankan untuk dibaca. Tidak hanyaitu, cerita ini hanya cocok untuk anak-anak
TK maupun SD, untuk siswa SMP/SMA buku ini tidak terlalu digemari. Selanjutnya, beberapa
isi cerita yang tidak sama dengan cerita rakyat aslinya menjadikan pembaca bingung. Warna
buku yang kurang terang membuat buku kurang menarik untuk dibaca anak-anak. Karena yang
kita tahu anak-anak sangat gemar membaca buku dengan warna-warna yang cerah. Ada beberapa
perkataan dialog yang sedikit kasar, yang bisa jadi dapat ditirukan oleh anak yang membaca
cerita ini`

REKOMENDASI

Kami merekomendasikan cerita rakyat ini untuk dibaca oleh anak-anak. Ceritanya yang
bagus dan gambar dengan warna yang cerah sangat disukai oleh anak-anak. Juga dapat
memperkenalkan kepada anak-anak contoh cerita rakyat pada zaman dahulu.

Anda mungkin juga menyukai