Anda di halaman 1dari 21

LEMBAGA PERSETUJUAN LAPORAN MAGANG

PENDIDIKAN PRAKTIKUM PROFESI SYA’RIAH (P3S)


TERNATE 2022

Oleh:

M abduh la besa t 19149026 (HTNI)


AL ahdallah khomsi rumkel 19149011 (HTNI)
Rizky aditama sillia 19147030 (HPI )

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI IAIN TERNATE


FAKULTAS SYARI’AH TAHUN 2022-2023
LEMBAGA PERSETUJUAN LAPORAN MAGANG
PENDIDIKAN PRAKTIKUM PROFESI SYA’RIAH (P3S) TERNATE
2022-2023

Nama/Prodi
M abduh la besa T (HTNI)
AL ahdallah khomsi (HTNI)
rumkel
Rizky aditama sillia (HPI)

Telah di setujui dan di sahkan, sesuai prosedur, ketetutuan dan kelaziman yang berlaku pada tanggal
tertera di bawah ini

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing Lapangan Instruktur Lapangan

Drs. ZAINUDDIN ARIFIN, M. Phil. ROSIDA HUSAIN,SE


Nip.196404291992031001 NIP.197512052008012021

Mengetahui
Ketua Panitia P3S

Hasannudin Hidayat S.H


NIP.199103292019031008
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.
Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan ke hadiran Allah SWT karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Pendidikan Praktikum Profesi
Syariah (P3S) yang berlangsung kurang lebih satu bulan.
laporan P3S ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan nilai pendidikan praktikum profesi syariah ( P3S ) Pada Fakultas Syari’ah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate. Laporan magang ini menggambarkan berbagai
kegiatan yang terdapat dalam Kantor KPU provinsi maluku utara ,yang kami peroleh selama
mengikuti proses kegiatan magang.
Tujuan magang ini adalah untuk menambah wawasan, pengalaman, dan pemahaman,
serta untuk memberi gambaran pada penulis mengenai aplikasi teori yang didapat di
perkuliahan ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
Kami menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah
sulit bagi kami untuk menyelesaikan laporan P3S ini. Oleh karena itu kami ucapkan terima
kasih kepada :
Bpk pudja sutamat, S. Sos., M. Si.
Bpk Mohtar Alting, S.H.I.
Ibu safrina rahma kamaruddin,S.PI.
Ibu rosida husain,S.E.
Bpk Mukmin Buamona
BPK Fadli muhammad.S.T.
Ibu. nurvani m,abdullah S,Sos
, yang telah menerima dan membantu kami dalam melaksanakan pendidiakn
praktikum
profesi syaria’ah (P3S) Panitia dan semua pihak yang ikut serta dalam membuat laporan ini.
Atas segala bantuan dan bimbingan serta kerjasama yang baik yang telah diberikan selama
melaksanakan Praktikum Profesi Syariah (P3S), maka kami ucapkan terima kasih dan hanya
dapat memanjatkan do’a semoga kebaikan tersebut dibalas dengan pahala yang berlipat
ganda dan merupakan suatu amal kebaikan di sisi Allah SWT.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Praktikum Profesi Syari’ah
( P3S ) ni masi terdapat kekurangan – kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati
kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Akhir kata kami berharap agar upaya ini dapat mencapai maksud yang diinginkan dan
dapat menjadi tulisan yang berguna bagi semua pihak.
Wa’alaikum salam.Wr.Wb

Ternate,20 Agustus 2022


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i
LEMBARAN PERSETUJUAN................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii


DAFTAR ISI............................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 5
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 6

B. Tujuan P3S ........................................................................................................ 7

C. Manfaat Pelaksanaan P3S .................................................................................. 8

BAB II PROFIL P3S ..................................................................................................... 9


A. Sejarah KPU provinsi maluku utara ............................................................................... 10
B. Gambaran Umum KPU .................................................................... 11
C. Visi-Misi KPU ................................................................................. 12
D.Lokasi KPU ...................................................................................... 13
E. Strukrut Kelembagaan KPU ............................................................. 14
F.Bagian-bagian Bidang KPU .............................................................. 15
BABIII PELAKSANAAN KEGIATAN P3S................................................................ 16
A.Sistem Praktikum Di KPU ................................................................. …… 17
B.Kegiatan Masing-Masing Bidang/Bagian-Bagian ................................................ 18
C.Perkembagan Pelaksanaan P3S Di KPU………….. ............................................ 19
D.Pengalam Positif Yang Di Peroleh Selama P3S Di KPU…….................... 20
LAMPIRAN .................................................................................................................. 21
BAB IV : PENUTUP ..................................................................................................... 22
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 23
B. Saran ................................................................................................................. 24

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

1. Gambaran singkat pendidikan praktikum profesi syari’ah (P3S)


Pendidikan Profesi Syari’ah (P3S) merupakan kegiatan akademik yang berorientasi pada
bentuk pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan dan meningkatkan tenaga kerja yang
berkualitas. Dengan mengikuti Pendidikan Praktikum Profesi Syari’ah (P3S) diharapkan dapat
menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri
memasuki dunia kerja yang sebenarnya
Selain itu pendidikan Praktikum Profesi Syari’ah (P3S) mampu mengembangkan
kemampuan mahasiswa, dimana para mahasiswa akan mendapatkan pengalaman di dunia usaha.
Selain untuk memenuhi kewajiban akademik, diharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi
penghubung antara dunia industri dengan dunia pendidikan serta dapat menambah pengetahuan
tentang dunia industri sehingga mahasiswa akan mampu mengatasi persaingan di dunia kerja.
Pendidikan Praktikum Profesi Syariah (P3S) merupakan wujud aplikasi terpadu antara
sikap, kemampuan, dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa dibangku kuliah. Pelaksanan
Pendidikan Praktikum Profesi Syariah (P3S) di berbagai perusahaan dan instansi akan sangat
berguna bagi mahasiswa untuk dapat menamba ilmu pengetahuan,keterampilan dan pengalaman.
Pendidikan Praktikum Profesi Syariah merupankan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan di Fakultas Syari’ah IAIN Ternate Melalui Pendidikan Praktikum Profesi Syari’ah.
Mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir menambah ide-ide
yang berguna dan dapat menambah pengetahuaan mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan rasa
disiplin dan tanggung jawab mahasiswa terhadap apa yang telah ditugaskan.
B. Tujuan Pendidikan Praktikum Profesi Syari

Kegiatan magang yang dilaksanakan di Kantor KPU RI Perwakilan Provinsi Maluku Utara
yang berlangsung kurang lebih 1 bulan secara daring, memiliki tujuan dan manfaat sebagai
berikut :
a. Untuk menambah wawasan dan keterampilan serta memperoleh pengalaman kerja selama
mengikuti kegiatan pendidikan praktikum profesi syariah (P3S) di kantor KPU
Provinsi Maluku Utara
b. Membina hubungan baik antara lembaga pendidikan dengan perusahaan dalam hal ini
Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) dengan KPU Provinsi Maluku Utara
c. Untuk memperkaya kualitas dan kompetensi mahasiswa dalam mengaitkan dan
menggunakan relevansi teori sebagai solusi untuk hal-hal yang muncul di dunia kerja
d. Untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh selama mengikuti kegiatan
perkuliahan di IAIN Ternate Fakultas Sya’riah dengan bentuk praktik yang nyata di dunia
kerja
e. Untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi masalah baru yang
muncul dalam dunia kerja sehari-hari guna membangun jiwa kerja yang tangguh, handal dan
professional

C. Manfaat Pelaksanaan P3S

1. Gambaran umum tentang manfaat pelaksanaan P3S


 mendapatkan pengalaman nyata sesuai bidang ilmu yang dipelajari
Keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari kampus memang penting, namun
sering kali tidak cukup untuk mendapatkan pekerjaan dalam bidang yang sesuai. Untuk
mendapat kan. Pengalaman lebih bayak terkait bidang kerja yang bersangkutan, sesuai
dengan besik , dalam bentuk metode praktikum profesi syari’ah.
Melalui laporan praktikum mahasiswa, maka dapat memperoleh pengalaman nyata
dalam bidang ilmu yang nantinya, setiap mahasiswa memanfaatkan pengalaman tersebut
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih sesuai dengan kualifikasi pendidikan.
 Memperluas Jaringan Profesional
Selama praktikum, mahasiswa akan bekerja sama dengan kalangan profesional, ahli
dan sesama mahasiswa. Masing-masing hubungan ini penting untuk masa depan. Oleh sebab
itu, dengan melakukan praktikum, mahasiswa mampu meningkatkan ilmu pengetahuan
dalam dunia kerja nyata yang di adakan oleh IAIN ternate melalui Praktikum Profesi
Syari’ah (P3S).
Nantinya, jaringan tersebut dapat membantu untuk mencari pekerjaan yang sesuai
dengan bidang masing-masing program studi, fakultas syari’ah IAIN ternate dan
mendapatkan referensi baru atau memecahkan masalah dalam pekerjaan mereka. Banyak
posisi pekerjaan sebelum di publikasikan secara online, jadi penting untuk mengembangkan
jaringan profesional yang kuat untuk mengetahui tentang posisi pekerjaan yang tidak
terdaftar.
 Mendapatkan Pengetahuan Baru
Inti dari pergi ke kampus adalah mempelajari keterampilan dan pengetahuan baru.
Praktikum dirancang untuk membuat mahasiswa terlibat aktif di lapangan. Alih-alih hanya
mempelajari konsep dan teori dari jurusan yang diambil, mahasiswa akan benar-benar dapat
menerapkan pengetahuanya ketika melakukan praktikum.
Mengunakan keterampilan tersebut di dunia nyata akan membantu mereka memperkuat
pembelajaran, dan dapat member mereka motivasi baru di program studi keilmuan mereka.
 Mengembangkan Keterampilan Baru
Begitu banyak keterampilan yang dapat di kelas bagi mahasiswa, keterampilan dan
kemampuan yang sebenarnya dipelajari di lapangan
Dalam tujuan praktikum, mahasiswa mampu menuangkan ilmunya dan belajar bagaimna
mengatasi masalah dalam bidang ilmu yang dipelajari. Alih-alih mengetahui teori dibalik
solusi yang berbeda-beda, dan mahasiswa akan belajar bagaimana untuk memecahkan
masalah.
BAB II PROFIL KPU

A. Sejarah

sejak era reformasi 1998. KPU pertama (1999-2001) dibentuk dengan keppres No 16 Tahun
1999, beranggotakan 53 orang anggota, dari unsur pemerintah dan Partai Politik. KPU pertama
dilantik Presiden BJ habibie KPU kedua (2001-2007) dibentuk dengan Keppres No 10 Tahun
2001, beranggotakan 11 orang, dari unsur akademis dan LSM. KPU kedua dilantik oleh
Presiden Abdurrahaman wahid  (Gus Dur) pada tanggal 11 April 2001.

KPU ketiga (2007-2012) dibentuk berdasarkan Keppres No 101/P/2007 yang berisikan tujuh
orang anggota yang berasal dari anggota KPU Provinsi, akademisi, peneliti dan birokrat dilantik
tanggal 23 Oktober 2007 minus Syamsulbahri yang urung dilantik Presiden karena masalah
hukum.

Untuk menghadapi pelaksanaan Pemilihan Umum 2009, image KPU harus diubah sehingga KPU
dapat berfungsi secara efektif dan mampu memfasilitasi pelaksanaan Pemilu yang jujur dan adil.
Terlaksananya Pemilu yang jujur dan adil tersebut merupakan faktor penting bagi terpilihnya
wakil rakyat yang lebih berkualitas, dan mampu menyuarakan aspirasi rakyat. Sebagai anggota
KPU, integritas moral sebagai pelaksana pemilu sangat penting, selain menjadi motor penggerak
KPU juga membuat KPU lebih kredibel di mata masyarakat karena didukung oleh personal yang
jujur dan adil.

Tepat tiga tahun setelah berakhirnya penyelenggaraan Pemilu 2004, muncul pemikiran di
kalangan pemerintah dan DPR untuk meningkatkan kualitas pemilihan umum, salah satunya
kualitas penyelenggara Pemilu. Sebagai penyelenggara pemilu, KPU dituntut independen dan
non-partisan.

Untuk itu atas usul insiatif DPR-RI menyusun dan bersama pemerintah mensyahkan Undang-
undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu. Sebelumnya keberadaan
penyelenggara Pemilu terdapat dalam Pasal 22-E Undang-undang Dasar Tahun 1945 dan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu DPR,DPD  dan DPRD, Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai
penyelenggara Pemilihan Umum yang dilaksanakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum (KPU)
yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Sifat nasional mencerminkan bahwa wilayah kerja dan
tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara Pemilihan Umum mencakup seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sifat tetap menunjukkan KPU sebagai lembaga yang
menjalankan tugas secara berkesinambungan meskipun dibatasi oleh masa jabatan tertentu. Sifat
mandiri menegaskan KPU dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum bebas dari pengaruh pihak
mana pun.

Perubahan penting dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu,
meliputi pengaturan mengenai lembaga penyelenggara Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden; serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah yang sebelumnya diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan kemudian
disempurnakan dalam 1 (satu) undang-undang secara lebih komprehensif.

Dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai
KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum
yang permanen dan Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu. KPU dalam menjalankan
tugasnya bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta dalam hal
penyelenggaraan seluruh tahapan pemilihan umum dan tugas lainnya. KPU memberikan laporan
Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu juga mengatur kedudukan
panitia pemilihan yang meliputi PPK, PPS, KPPS dan PPLN serta KPPSLN yang merupakan
penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat ad hoc. Panitia tersebut mempunyai peranan
penting dalam pelaksanaan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan Umum dalam rangka
mengawal terwujudnya Pemilihan Umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Dalam rangka mewujudkan KPU dan Bawaslu yang memiliki integritas dan kredibilitas sebagai
Penyelenggara Pemilu, disusun dan ditetapkan Kode Etik Penyelenggara Pemilu. Agar Kode Etik
Penyelenggara Pemilu dapat diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum, dibentuk
Dewan Kehormatan KPU, KPU Provinsi, dan Bawaslu.

Di dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD, jumlah
anggota KPU adalah 11 orang. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007
Tentang Penyelenggara Pemilu, jumlah anggota KPU berkurang menjadi 7 orang. Pengurangan
jumlah anggota KPU dari 11 orang menjadi 7 orang tidak mengubah secara mendasar pembagian
tugas, fungsi, wewenang dan kewajiban KPU dalam merencanakan dan melaksanakan tahap-
tahap, jadwal dan mekanisme Pemilu DPR, DPD, DPRD, Pemilu Presiden/Wakil Presiden dan
Pemilu Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah.

Menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu, komposisi


keanggotaan KPU harus memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30% (tiga
puluh persen). Masa keanggotaan KPU 5 (lima) tahun terhitung sejak pengucapan sumpah/janji.

Penyelenggara Pemilu berpedoman kepada asas: mandiri; jujur; adil; kepastian hukum; tertib
penyelenggara Pemilu; kepentingan umum; keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas;
akuntabilitas; efisiensi dan efektivitas.

Cara pemilihan calon anggota KPU-menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang
Penyelenggara Pemilu-adalah Presiden membentuk Panitia Tim Seleksi calon anggota KPU
tanggal 25 Mei 2007 yang terdiri dari lima orang yang membantu Presiden menetapkan calon
anggota KPU yang kemudian diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengikuti fit and
proper test. Sesuai dengan bunyi Pasal 13 ayat (3) Undang-undang N0 22 Tahun 2007 Tentang
Penyelenggara Pemilu, Tim Seleksi Calon Anggota KPU pada tanggal 9 Juli 2007 telah
menerima 545 orang pendaftar yang berminat menjadi calon anggota KPU. Dari 545 orang
pendaftar, 270 orang lolos seleksi administratif untuk mengikuti tes tertulis. Dari 270 orang calon
yang lolos tes administratif, 45 orang bakal calon anggota KPU lolos tes tertulis dan rekam jejak
yang diumumkan tanggal 31 Juli 2007.

B. Gambaran Umum KPU

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 tentang


Penyelenggara Pemilihan Umum, yang dimaksud dengan Pemilu adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional,
tetap, dan mandiri yang bertugas melaksanakan Pemilu. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
adalah Penyelenggara Pemilu di Provinsi dan Kabupaten/Kota. Wilayah kerja KPU meliputi
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. KPU menjalankan tugasnya secara
berkesinambungan dan dalam menyelenggarakan Pemilu, KPU bebas dari pengaruh pihak
manapun berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya. KPU berkedudukan di Ibu Kota
Negara Republik Indonesia, KPU Provinsi berkedudukan di ibu kota provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota.

 Tugas wewenang sesuai

Dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum dan Pasal 2
Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan
Penetapan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum, dijelaskan
bahwa untuk melaksanakan Pemilihan Umum, KPU mempunyai tugas kewenangan sebagai
berikut:

 Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum;


 Menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik yang berhak sebagai peserta
Pemilihan Umum;
 Membentuk Panitia Pemilihan Indonesia yang selanjutnya disebut PPI dan
mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari tingkat pusat sampai di
Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS;
 Menetapkan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II untuk setiap daerah
pemilihan;
 Menetapkan keseluruhan hasil Pemilihan Umum di semua daerah pemilihan untuk
DPR, DPRD I dan DPRD II;
 Mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil Pemilihan Umum;
 Memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum.

Dalam Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 terdapat tambahan huruf:

1. Tugas dan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun
1999 tentang Pemilihan Umum.

Sedangkan dalam Pasal 11 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tersebut juga ditambahkan,
bahwa selain tugas dan kewenangan KPU sebagai dimaksud dalam Pasal 10, selambat-lambatnya
3 (tiga) tahun setelah Pemilihan Umum dilaksanakan, KPU mengevaluasi sistem Pemilihan
Umum.

C. Visi dan Misi


Menjadi penyelenggara pemilihan umum yang mandiri profesional dan berintegritas untuk
terwujutnya pemilu yang LUBER dan JURDIR

1. membagun SDM yang kompoten sebagai upaya menciptakan penyelenggara pemilu yang
profesional
2. menyusun regulasi dibidang pemilu yang memberikan kepastian hukum,progersif dan
partisipatif
3. meningkatkan kualitas pelayanan pemilu,khususnya untuk para pemangku kepentingan
dan umumnya untuk seluruh masyarakat

Dengan membangun fungsi pengawasan yang tanggap dan menyasar pada perbaikan sistemik.
D. Lokasi KPU provinsi maluku utara

Jln. Anggrek no.9, kelurahan kota baru-kota ternate

E. Struktur kelembagaan KPU provinsi MALUKU UTARA


4. Kesekretariatan

Bidang yang bertugas melakukan penyusunan kegiatan kerja, mengelola urusan


perlengkapan; kerumahtanggaan dan tahapan persiapan pemilihan umum Dalam bidang
kesekretariatan terdapat beberapa staf dan tenaga pendukung, yaitu:
a Bidang keuangan
b. perencanaan data dan informasi
c Kehumasan
d teknisi penyelengara pemilu partisipasi dan hubungan masyarakat hukum dan SDM
e 4 tenaga keamanan
f 2 tenaga kebersihan
g 1 Supir
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN P3S

A. Sistem Pratikum Dan Kegiatan Masing-masing bidang / bagian-bagian Di KPU

1. Penerimaan tanggal 13 Juli 2022


Pada tanggal 13 juli kami mahasiswa magang IAIN Ternate di antar oleh bapak
ZIANUDIN ke kantor KPU dan di terima dengan hormat oleh bapak Mohtar atting ,
2. Pembekalan tanggal 18 Juli 2022
a. Kami di tempatkan di bagian data dan informasi teknisi penyelengara pemilu
partisipasi dan hubungan masyarakat
B. Perkembangan Pelaksanaan P3S KPU
Selama Pelaksanaan P3S di KPU kami belajar banyak tentang pemilihan umu dan lain-lain.
Di kpu juga kami belajar tentang,pelaksanaan pemilihan di tingkat kecamatan kabupaten dan
kota bahwa untuk menentukan dan memilih pemimpin akan menentukan daerah kita lima tahun
atau sepuluh tahun
C. Pengalaman Positif yang diperoleh selama P3S di kantor KPU

Pengalaman positif yang dapat kami ambil selama P3S di KPU adalah kami mampu
menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan oleh setiap bidang-bidang. serta di kantor KPU juga
kami banyak mendapatkan ilmu yang tidak kami dapatkan di kampus ini memberi kesan dan
dorongan utuk menempuh dunia kerja yang lebih nyata bukan hanya teori tetapi implementasi
terima kasi sdah membimbing kami

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Program Pratikum profesi Syariah ( P3S) Ombudsman Republik Indonesia Kota Ternate
banyak memberikan manfaat bagi mahasiswa pratikum mulai dari hal yang paling kecil hingga
yang besar. Adapun pembelajaraan yang dapat di ambil adalah pelayanan publik dan pimpinan
ombudsman Kota Ternate mereka saling sapa dan menghargai dalam hal pekerjaannya. Ramah
tama antara pegawai dan pimpinan hampir tidak ada sekat yang membatasi dan tidak terlalu
bersifat individualis bahkan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibanding kepentingan
indidual dan kelompok tertentu namun, tetap menjaga sikap menghormati sebagaimana
seharusnya sikap pegawai kepada pimpinannya.
B. Saran

Saran yang dapat mahasiswa praktikan berikan kepada semua pihak terkait dengan
tujuan untuk kemajuan yang lebih baik kedepannya adalah :
Saran yang dapat mahasiswa praktikan berikan kepada semua pihak terkait dengan
tujuan untk kemajuan yang lebih baik kedepannya adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa harus memiliki kemampuan mengoperasikan komputer,berkomunikasi yang
baik, sehingga bisa bersosialisasi kepada pegawai ombudsman. Mahasiswa juga harus memiliki
inisiatif yang tinggi untuk membantu pegawai dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Bagi Universitas
Unversitas harus menjalin hubungan baik dengan institusi, lembaga dan perusahaan yang
dapat mengembangkan pengetauhan dan wawasan mahasiswa dalam melakukan P3S. Panitia
dalam hal penentuan pembimbing haruslah berkomunikasi dengan pembimbing terlebih dahulu
agar pelkanaan P3S tidak mengalami keterlambatan karna miskomunikasi mahasiswa dengan
pembimbing P3S.
3. Bagi kantor ombudsman
Mengevaluasi tata tertib magang dan memperbarui silabus sehingga lebih,akurat dan sesuai
dengan programP3S yang dijalankan oleh fakultas syari’ah sehingga dapat memberikan
pengalaman lebih kepada mahasiswa terutama dibidang substansial.
Lampiran –lampiran

Pengantaran dan penerimaan mahasiswa P3S Rabu,13 Juli 2022

Meeting bersama kpu kabupaten kota one zoom ‘ membantu menyiapkan daftar pemilih hasil PDPB
bulan juli.
Foto apel pagi
Membantu menyiapkan data data jumlah pemilih per kabupaten kota jumlah kec.
Rapat kunjungan kepala kejaksaan tinggi maluku utara

Pertemuan terakhir berbincang bicang kpu melayani


Foto penarikan

Anda mungkin juga menyukai