Anda di halaman 1dari 13

METODE

PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN : METERISASI PJU BYPASS BILL II JALUR LAMBAT


SKPD : DINAS PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN KAB. LOMBOK BARAT
LOKASI : JALAN BYPASS GERUNG ARAH MATARAM DAN SEBALIKNYA
WAKTU PEK : 120 (SERATUS DUA PULUH) HARI KALENDER
TA. : 2017

1. PENDAHULUAN

Untuk kegiatan pekerjaan Meterisasi PJU Bypass BIL II Jalur Lambat Kabupaten Lombok
Barat, tahun anggaran 2017, agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan yakni selama 120 Hari Kalender,
maka kami menyusun metode pelaksanaan kerja ini untuk memberikan gambaran yang
komprehensif mengenai rencana pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas. Metode kerja
ini juga disusun dan disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada.

2. RUANG LINGKUP PEKERJAAN PERSIAPAN.

Yang dimaksud pekerjaan persiapan disini adalah kegiatan/ pekerjaan awal yang harus
dilakukan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam menunjang
pekerjaan-pekerjaan pokok, yakni Meterisasi PJU Bypass BIL II Jalur Lambat.

Pekerjaan ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Persiapan kantor dan sarana kantor


2. Persiapan SDM sesuai yang dipersyaratkan dan dibutuhkan,
3. Persiapan survei lokasi letak pemasangan material utama sesuai dengan gambar
Shop Drawing.
4. Mempersiapkan gambar kerja dan Shop Drawing secara rinci.
5. Persiapan Pembelian perangkat /material.
6. Perijinan untuk melaksanakan pekerjaan dengan instansi terkait dalam
pekerjaan ini
7. Mempersiapkan peralatan dan sarana kerja

 Persiapan kantor dan sarana kantor

Untuk dapat melaksanakan aktivitas secara rutin di lokasi, maka Penyedia Jasa harus
memiliki kantor proyek di lokasi. Pada saat kontrak ditandatangani, kantor sudah siap
untuk melaksanakan kegiatan proyek.

1. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar
Untuk keperluan kantor, disewa rumah dengan halaman yang cukup luas. Halaman yang
luas diperlukan untuk penempatan material dan alat kerja, antara lain Haspel kabel,
Tiang besi, kendaraan operasionil. Keamanannya perlu dijaga agar pekerjaan tidak
terganggu dan berjalan dengan lancar sesuai jadwal.

Sarana kantor diperlukan untuk kelancaran pekerjaan. Antara lain meja-kursi kerja,
lemari arsip, komputer, printer, facsimile.

 Persiapan SDM sesuai yang dipersyaratkan dan dibutuhkan :

Kesiapan tenaga ahli dan teknisi dibidang kelistrikan khususnya penerangan jalan dan
tenaga ahli yang berkompetensi spesial mengerjakan Panel Hubung Bagi (PHB), serta
tenaga administrasi, keuangan dan logistik sudah siap kerja saat penandatanganan
kontrak. Tenaga ahli dan teknisi dibidang kelistrikan diperlukan untuk mempersiapkan
sistem penerangan jalan umum yang benar serta perangkat/material yang berkualitas
baik. Tenaga teknis ini akan mensupervisi pelaksanaan pekerjaan.

Tenaga logistik, administrasi dan keuangan akan melakukan pemesanan/pembelian


material/perangkat sehingga menjamin ketersediaan material / perangkat agar sesuai
dengan waktu yang diperlukan. Disamping itu diperlukan juga keteraturan administrasi
pekerjaan.

SDM yang disiapkan menangani proyek terdiri dari:

1. Site Manager : 1 Orang


2. Pelaksana Listrik : 1 Orang
3. Pelaksana Listrik : 1 Orang
4. Logistik : 1 Orang
5. Admin dan Keuangan : 1 Orang
6. Pelaksana K3 : 1 Orang

 Survei lokasi letak pemasangan Material Utama

Survei ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian lokasi dengan gambar DED (Detail
Engineering Design) yang diterima dari dokumen pengadaan saat lelang. Jika
diperlukan, akan dilakukan pengukuran jarak untuk menetapkan letak pemasangan
material utama.. Disamping itu untuk memeriksa perangkat /material apa saja yang

2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar
harus dipasang dilokasi tersebut serta bagaimana situasi sekitar lokasi. Pengamatan
situasi ini perlu antara lain untuk antisipasi mempermudah pengiriman material. Juga
antisipasi kebutuhan peralatan kerja untuk mempermudah pekerjaan. Antara lain
kemungkinan diperlukannya alat khusus untuk mempermudah penggalian pondasi
tiang.

Terkait dengan perijinan ke PLN, perlu juga mendata letak lokasi tiang dan nomor tiang
(kalau ada) yang dipakai untuk pemasangan box panel PHB distribusi, Nomor Identitas
Pelanggan (NOPEL) yang terdekat dan copy rekening pelanggan terdekat.

 Mempersiapkan gambar kerja dan Shop Drawing secara rinci.

Atas hasil survei, apabila ada ketidak sesuaian antara DED yang diterima dengan
kondisi dilapangan, maka akan dilakukan koreksi atas DED yang diterima. Setelah itu
dipersiapkan gambar instalasi untuk keperluan perijinan ke PLN. Gambar kerja akan
menjadi acuan kerja pelaksana pekerjaan.

 Persiapan Pembelian Perangkat / material.

Apabila dari hasil survei diperoleh bahwa Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ) yang
diterima pada saat lelang tidak ada perubahan, maka kontraktor segera menyusun
kebutuhan material dan perangkat yang harus segera dipesan. Jika ada koreksi atas
BOQ, maka segera dilakukan pembahasan dengan pengawas proyek untuk disepakati
melakukan koreksi seperlunya.

Kebutuhan material / perangkat yang perlu dipersiapkan untuk pekerjaan :

a. Pekerjaan Meterisasi PJU Bypass Bil II Jalur Lambat Kabupaten Lombok Barat
Yang terdiri dari :

A. Jaringan Lampu PJU dari Arah Gerung – Mataram : 126 Tiang Lampu
1. Kabel NYFGBY 2 x 6 mm2
2. Kabel Twisted 2 x 16 mm2
3. Kabel NYY 2 x 1,5 mm2
4. Nylon kabel tie 3.6 x 300 warna hitam
5. Asesoris Kabel Twited 2x16 mm2
6. Tiang Baru Tinggi = 9 meter (Pipa Besi)
7. Pemasangan Box Panel
 Box Panel 20x40x60 (Pelindung Kepala)
 Kontaktor 50 A dan 60 A
 Photocel/Sescon 6A
 MCB 32 A : Model Domae,Standart SNI 04-657-1-2002/Amd1-
2006, arus hubungan sngkat +/- 4,5 kA

3. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar
 Rel MCB
 Plat Neutral
 Pipa PVC 1,5’’
 Kabel NYAF 6 mm2
 Accesories panel (Lampu indicator,lubang ventilasi)
 Grouding / arde maximum 2 Ohm
 Beugel Komplit
 Kabel TR 2 x 2,5 mm2
 Fuse 6 A
 Steker
 Stop Kontak Tempel
 Kabel Tist
 BC 10 mm2

IV. PEKERJAAN PENYAMBUNGAN DAYA


1. Penyambungan Daya Listrik (IDPEL) 3500 VA (1 Phase)
2. Biaya SLO (Sertifikat Layak Operasi)
3. Biaya UJL (Uang Jaminan Langganan)
4. Penyambungan Daya Listrik (IDPEL) 2200 VA (1 Phase)
5. Biaya SLO (Sertifikat Layak Operasi)
6. Biaya UJL (Uang Jaminan Langganan)
7. Biaya Materai + Adm. Bank

B. Jaringan Lampu PJU Dari Arah Mataram – Gerung : 121 Tiang Lampu

1. Pemasangan Kabel tanam NTFGBY 2 x 6 mm2


2. Pemasangan Kabel twised 2 x 16 mm2
3. Kabel NYY 2 x 1,5 mm2
4. Nylon kabel tie 3.6x300 warna hitam
5. Pemasangan Asesoris Kabel Twised 2 x 16 mm2
6. Pemasangan Tiang baru t : 9 m (Pipa Nesi)
7. Pemasangan Box Panel
 Box Panel 20x40x60 (Pelindung Kepala)
 Kontaktor 50 A dan 60 A
 Photocel/Selcon 6A
 MCB 32 A : Model Domae, Standart SNI 04-6507-1-
2002/Adm1-2006, arus hubung singkat +/4,5 kA
 MCB 16 A : Model Domae, Standart SNI 04-6507-1-
2002/Adm1-2006, arus hubung singkat +/-4,5 kA
 Rel MCB
 Plat Neutral
4. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar
 Pipa PVC 1,5’’
 Kabel NYAF 6 mm2
 Accesoris Panel (Lampu indicator, lubang ventilasi)
 Grounding / arde maximum 2 ohm
 Beugel Komplit
 Kabel TR 2 x 2,5 mm2
 Fuse 6 A
 Steker
 Stop Kontak Tempel
 Kabel Tist
 BC 10 mm2
Lokasi Pekerjaan Meterisasi PJU Bypass BIL II Jalur lambat
Kabupaten Lombok Barat.

 Perijinan untuk melaksanakan Pekerjaan.

Agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar, perlu mempersiapkan perijinan yang
terkait dengan peleksanaan pekerjaan. Perijinan yang terkait antara lain :

1. Surat Perintah Kerja dari Pemda, sebagai bukti pelaksanaan pekerjaan.


2. Memberitahu kelurahan setempat akan adanya pekerjaan pemasangan
penerangan jalan. Pemberitahuan ini untuk menghindarkan timbulnya salah
pengertian dengan petugas kelurahan atau masyarakat setempat.
3. Mengajukan permohonan pasang meter baru atau mutasi daya listrik kepada
PLN.

Urutan pengerjaan :

1) Pengecekan lapangan sesuai dengan desain gambar yang sudah ada.


2) Untuk lokasi yang tidak ada tiang bantu dapat segera ditarik jaringan kabel LVTC
3 x 10 mm dengan memasang bracket pada tiap tiang PLN yang dilanjutkan
dengan pemasangan J4 sebagai pengikat kabel LVTC.
3) Pemasangan Box APP,Ground rod,Pipa inforing yang dilanjutkan pengukuran
grounding dan tahanan isolasi. Kemudian dilanjutkan dengan penyambungan ke
jaringan TR(tegangan Rendah) PLN. Setelah itu dilakukan pengetesan terhadap
jaringan yang telah terpasang

5. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar
4) Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan stang lampu dan lampu induksi yang
dilanjutkan dengan penyambungan ke jaringan yang sudah ditarik.
5) Jika diperlukan adanya tiang bantu, maka pertama-tama dibuat lubang dengan
menggunakan diger sesuai ukuran tiang dan pengecorannya. Setelah lubang siap,
angkur dapat ditanam. Untuk menjamin bahwa tiang benar-benar pada posisi
tegak, diukur dengan menggunakan water pas. Selanjutnya dilakukan
pengecoran pada angkur.
6) Setelah pengecoran benar-benar kering dan tiang dipasang pada base plate.
7) Selanjutnya dilanjutkan sesuai tahapan pada nomor 2).

Perijinan ke PLN sebaiknya diajukan sebelum pekerjaan dilapangan dikerjakan, dengan


melampirkan data-data yang diperlukan sesuai persyaratan PLN. Diharapkan material
di PLN (KWH meter) sudah tersedia, sehingga ijin pasang secara bertahap dapat
dikeluarkan dalam waktu 10 hari setelah pengajuan.

RUANG LINGKUP PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ruang Lingkup Pekerjaan Pengadaan Meterisasi terdiri dari pekerjaan sipil dan
pekerjaan elektrikal.

Pekerjaan Sipil terdiri dari penyiapan Pondasi dan penyiapan Tiang2 lampu, sedangkan
Pekerjaan Elektrikal terdiri dari penarikan kabel (Kabel tanah dan Kabel Udara),
pemasangan KWH Meter, Pemasangan Lampu, dan Pentanahan (Grounding).

PEKERJAAN SIPIL

1. Pondasi ditetapkan menggunakan pondasi pracetak yang telah dilengkapi dengan


tulangan untuk menahan beban vertical dan beban momen tiang lampu. Pondasi ini
dibuat ditempat terpisah dari lokasi pemasangan tiang dan dibuat secara massal dengan
beton readymix untuk mempercepat waktu pelaksanaan. Pondasi pracetak yang telah
matang secara teknis kemudian diangkut ke lokasi pemasangan.

2. Sementara itu sebelum beton pondasi diangkut ke lokasi, dibuat galian pondasi
sesuai dengan perencanaan dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Galian pondasi ini
dibuat dititik tiang pembantu dan tiang PJU ditempatkan.

3. Ditempat lain tiang2 lampu dibuat dan difabrikasi sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan dalam gambar dan dokumen lelang. Tiang2 tersebut dibuat dalam
jumlah yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang telah ditetapkan. Dibeberapa lokasi
ada tiang yang dipasang sebagai tiang pembantu sehingga tidak diperlukan stang. Di
lokasi lain ditetapkan sebagai tiang lampu PJU sehingga perlu dipasangi stang sesuai
perencanaan (1 meter, 2 meter, 3 meter, satu sisi atau dua sisi sekaligus).

6. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar
4. Pada lokasi2 tertentu dibuat galian kabel untuk pemasangan kabel bawah tanah.
Galian kabel tersebut ada yang dibuat langsung dipermukaan tanah, tetapi ada pula
yang dibuat dipermukaan jalan beraspal sehingga perlu dilakukan perusakan
permukaan aspal sebelum digali dan kelak harus diperbaiki kembali setelah kabel
terpasang.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1. Setelah tiang lampu (atau tiang bantu) terpasang maka dilakukan penarikan kabel
udara yang pada setiap tiang dilakukan pengikatan dikedua arahnya. Beberapa asesoris
dan bahan pembantu diperlukan untuk penyambungan dan pengikatan kabel.
Penarikan kabel tersebut dilakukan sesuai dengan jaringan kabel yang telah
direncanakan .

2. Penarikan kabel tanah dilakukan setelah galian kabel selesai dan dibeberapa
lokasi setelah tiang terpasang. Kabel tanah dilindungi dengan pipa PVC sesuai
spesifikasi. Setelah kabel tanah terpasang maka pekerjaan penimbunan dan perbaikan
aspal (kalau ada) harus segera dilakukan untuk menghindari kehilangan dan gangguan
terhadap lingkungan.

3. Pekerjaaan berikutnya adalah penarikan kabel infoor yaitu penarikan kabel daya
dari jaringan PLN ke KWH Meter dan ke lampu2 yang telah ditetapkan spesifikasi dan
besar dayanya.

4. Kemudian dilakukan pemasangan KWH Meter yang sebelumnya harus dirakit


dahulu sesuai dengan bebannya. Untuk merakit KWH Meter ini dibutuhkan tenaga ahli
dan ketrampilan. KWH Meter diletakkan dalam kotak yang tahan cuaca pada tiang yang
telah ditetapkan.

5. Berdekatan dengan KWH Meter tersebut dilakukan pemasangan Power Electric


Timer Switch yang berfungsi menyalurkan dan menghentikan aliran listrik dari PLN ke
lampu2 yang dipasang. Alat ini sangat berguna untuk melakukan penghematan daya
listrik untuk PJU yang bekerja secara otomatis tergantung waktu yang ditetapkan
pengelola.

6. Ada beberapa tiang PJU lama perlu perbaikan sehingga perlu pembongkaran
ornament lama dan perubahannya dengan ornament baru.

7. Setelah semua tiang dan jaringan kabelnya terpasang maka dilakukan pemasangan
lampu PJU baru yang berupa Lampu Induksi untuk PJU baru dan Lampu LPS sesuai
dengan jajaran PJU disekelilingnya.

8. Sementara itu dilakukan pengurusan penambahan daya untuk lampu2 PJU yang
dipasang ke PLN. Pengurusan Ijin ini dapat dilakukan seawal mungkin karena
memerlukan penghitungan bersama antara PLN dengan Pemda.

7. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar
9. Setelah semua lampu, semua KWH meter, semua Timer-Switch terpasang, maka
dilakukan megger test, dan kemudian live-test. Setelah semua berfungsi dengan baik
maka dilakukan serah terima pekerjaan antara Kontraktor Pelaksana dengan Pemberi
Tugas.

RINCIAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL :

1) Pemasangan kabel jaringan pada tiang PJU


2) Pemasangan kabel infoor
3) Perakitan dan pemasangan box panel distribusi,
4) Pemasangan pentanahan
5) Perijinan pasang sambungan PLN
6) Penarikan kabel jaringan (jaringan udara dan jaringan tanah)
7) Pemasangan tiang dan stang
8) Pemasangan lampu.

1) Pemasangan kabel jaringan pada tiang PJU

Dari kedua arah (atau mungkin juga lebih), Kabel LVTC “dipegang” oleh pengikat kabel
J4. Sementara J4 terkait dengan bracket J4 yang terikat dengan tiang lampu dengan
menggunakan stainless steel strip.

Diantara J4, kabel LVTC akan diberikan spare/ cadangan kabel sekitar 50 cm. Kabel
cadangan ini sangat diperlukan untuk mempermudah perbaikan apabila terjadi kabel
putus. Jika terjadi kabel putus, makaperbaikan cukup melibatkan gawang yang
mengalami kerusakan, tidak perlu mengganggu gawang yang lain. Namun jika tidak
disediakan cadangan kabel, apabila terjadi kabel putus, besar kemungkinannya harus
“menarik” dari gawang yang bersebelahan.

Pemakaian J4 yang terbuat dari aluminium cor untuk menjamin kekuatan mengikat/
memegang kabelLVTC ukuran 3 x 10 mm. Pemakaian pengikat tipe lain (J2 atau J5)
dikawatirkan kurang kuat dan dapat menimbulkan lepasnya kabel yang diikat, sehingga
harus dilakukan perbaikan. Hal ini jelas akan merepotkan operasionil.

2) Pemasangan kabel infoor

Kabel infoor adalah kabel penghubung antara JTR (jaringan tegangan rendah) PLN ke
APP atau KWH meter. Kabel infoor tersambung ke JTR dengan menggunakan Alcoa
Bandleid Konektor.

Untuk lebih menjamin keamanan dan estetika, maka kabel infoor akan dibungkus
dengan pipa infoor dimana pipa infoor menempel pada tiang dengan bantuan stainless
belt dan stopping belt. Pada ujung atas pipa infoor dipasang T pralon untuk
menghindarkan masuk nya air hujan kedalam pipa infoor.

8. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar
Pada ujung bawah, pipa infoor disambung dengan pipa flexible yang masuk ke box
panel distribusi.

3) Perakitan dan pemasangan box panel distribusi

Perangkat yang terpasang pada box panel meliputi :

1. KWH meter dan MCB dari PLN


2. Timer – kontaktor
3. Terminal kabel
4. MCB distribusi
5. Terminal pentanahan

Kecuali KWH meter dan MCB yang dipasang oleh PLN, perangkat lainnya
dipasang/dirakit terlebih dahulu pada loyang box panel. Perakitan dikerjakan di
bengkel, dan dipastikan sudah terpasang semuanya dengan benar sebelum dibawa ke
lokasi dan dipasang pada tiang PJU

Kabel infoor akan disambungkan oleh petugas PLN ke KWH meter. Kabel output dr
KWH meter akan terhubung ke Terminal Kabel.

Dari Terminal Kabel masuk ke terminal Timer Konektor. Saluran netral dari Terminal
Kabel terhubung dengan netral dari Timer Kontaktor. Sementara 3 (tiga) terminal
positif pada Timer Kontaktor di by pass menjadi satu dan terhubung dengan saluran
positif dari Terminal Kabel. Output Timer Kontaktor ada 3 (tiga) terminal, dimana yang
2 (dua) terminal akan tersambung ke MCB Distribusi, sementara 1 (satu) terminal
sebagai cadangan.

MCB Distribusi terdiri dari 4 (empat) unit, masing-masing 2 (dua ) unit mencatu kesatu
arah, sementara 2 (dua) unit lainnya mencatu ke arah lain.

Box panel dilengkapi dengan Terminal Pentanahan. Semua saluran netral, baik dari
ouput KWH meter, Timer Kontaktor, jaringan PJU, disambungkan dengan Terminal
Pentanahan, untuk selanjutnya dikoneksikan dengan pentanahan.

Pada sisi bagian dalam pintu panel dilengkapi dengan wiring diagram
yangmenunjukkan jumlah beban dan jaringan PJU yang dilayani oleh panel dimaksud.

Box panel distribusi terpasang terikat pada tiang PJU dengan menggunakan stainless
belt dan stopping belt. Penempatan letak pemasangan panel ditentukan oleh Dinas
Teknis dengan memperhatikan jarak antara panel induk dengan gardu distribusi PLN
sependek mungkin.

Ketinggian box panel sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah, dengan tujuan agar angka
penunjukkan KWH meter bisa mudah dilihat, disamping untuk tujuan pengaman dan
perawatan.

9. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar
4) Pemasangan pentanahan.

Ground Rod diameter 16mm² tertanam sedalam 2,4 meter, diperkirakan sudah bisa
memberikan pentanahan yang baik, kurang dari 10 Ohm. Dengan angka resistansi yang
kecil akan lebih menjamin keandalan operasionil perangkat listrik, karena
berkurangnya antara lain gangguan elektrostatik.

Antara Ground Rod dengan Terminal Pentanahan di box panel, dihubungkan dengan
kawat baja diameter 16mm². Untuk keamanan dan estetika, kawat baja pentanahan
dibungkus dengan pipa paralon.

Untuk lebih meningkatkan keandalan pentanahan, maka pada dua tiang PJU yang
terjauh letaknya dari box panel dipasang juga pentanahan.

5) Perijinan pasang sambungan PLN

Untuk pengajuan ijin pemasangan KWH meter ke PLN,diajukan permohonan


pemasangan KWH meter dengan kelengkapan sebagai berikut :

a) Surat permohonan meterisasi dan/atau mutasi data dari pelanggan, dalam hal ini
Pemerintah Kota Pekalongan
b) Surat kuasa dari Pemda kepada yang mengurus perijinan,
c) Gambar lokasi,
d) Rekening ID Pelanggan terdekat.

Dikarenakan proses perijinan ke PLN terkadang perlu waktu cukup lama, maka akan
pengajuan perijinan dilakukan segera setelah pekerjaan dimulai atau bahkan sebelum
pekerjaan dimulai. Dengan demikian diharapkan dalam kurun waktu pelaksanaan
pekerjaan yang tidak terlalu lama ini, semua perijinan sudah diperoleh dan KWH meter
sudah bisa terpasang dengan baik.

6) Penarikan jaringan kabel

a) jaringan kabel udara.

Saluran 3 (tiga) kabel LVTC dikoneksikan sedemikian rupa (lihat gambar) sehingga
lampu yang bersebelahan tidak tersambung dengan saluran yang sama . Dengan
demikian, jika terjadi gangguan pada salah satu MCB, tidak mengakibatkan matinya 2
(dua) lampu yang terletak bersebelahan, sehingga area tersebut tidak mengalami gelap
total. Pola interkoneksi ini untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada
masyarakat.

Penarikan kabel jaringan udara dari tiang ke tiang memperhatikan beberapa


persyaratan :

- Tidak sejajar dengan kabel-kabel telekomunikasi dengan jarak kurang dari 1 meter.

1010. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar
- Bila terdapat persilangan dengan kabel_kabel telekomunikasi, maka jarakminimum
kedua kabel harus 30 cm.

- Penarikan jaringan PJU tidak keluar dari batas-batas supply gardu distribusi PLN.

- Jarak dari titik terendah rentang kabel terhadap pemukaan tanah minimal 5 meter.

- Pada setiap persimpangan jalan, penyambungan dari ujung-ujung jaringan harus


menggunakan tap connector sesuai standard

b) Jaringan Kabel Tanah

Kabel tanam terdiri dari 2 (dua) bagian utama :

 Tertanam pada aspal jalan


 Aspal perlu digali dengan jack hammer sedalam minimal 10 cm .
 Dipakai kabel tanah jenis NYY ukuran 4 x 6 mm.
 Kabel dibungkus dengan pipa pralon dan digelar pada dasar galian aspal.
 Diatas pralon ditimbun dengan macadam setebal 5 cm dan paling atas adalah
aspal hormix setebal 2 cm.
 Tertanam pada tanah di pembagi jalan.
 Digali dengan kedalaman 20 cm
 Kabel dibungkus pipa pralon
 Ditimbun dengan tanah dan pemadatan

7) Pemasangan tiang dan stang.

Pemakaian tiang menyesuaikan dengan kondisi sekitarnya.

 Untuk jalan protocol, dimana sudah terpasang tiang hexagonal 11 meter dengan
2 stang /pole.
 Untuk jalan non protocol dimana sudah terpasang tiang 7 meter dengan single
pole.
 Untuk tiang bantuPJU melengkapi tiang PLN, dipergunakan tiang 7 meter tanpa
pole. Pemasangan stang lampu dengan menggunakan beugel klem.

Tiang galvanise ukuran diameter 5 inchi pada pangkal bawah dan 3 inchi dipangkal
atas. Angkur ditanam sedalam 1 (satu) meter, dan untuk memperkuat kedudukannya,
sedalam 30 cm sampai dengan 20 cm diatas permukaan tanah dicor dengan semen-
pasir.

Stang lampu dengan diameter 2 inchi dipasang pada bagian atas tiang dengan
menggunakan pengikat 2 (dua) unit begel klem. Besarnya begel klem ke tiang lampu
disesuaikan dengan diameter tiang.

1111. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar
8) Pemasangan lampu

Pemasangan armature lampu dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Sebelum armature dipasang :

 Pelepasan lapisan pelindung lampu


 Pemeriksaan instalasi didalam armature, pastikan sudah benar.
 Pengetesan penyalaan lampu

Armature terpasang dengan baik dan kokoh pada ujung stang ornament. Pastikan tidak
lepas atau menjadi miring akibat getaran angin dan gesekan ranting pohon.

4. PENGENDALIAN KUALITAS.

Pelaksanaan pekerjaan mengacu kepada gambar kerja yang sudah disepakati dengan
pihak Pemkot serta mempergunakan material / perangkat sesuai yang diusulkan dalam
proposal dan sudah diperiksa oleh panitia lelang.

Sebelum pembelian, supervisor akan meneliti spesifikasi teknis perangkat. Dan saat
material dan peralatan diterima, akan diperiksa dulu oleh supervisor.

Perakitan box panel dilakukan di bengkel dan sebelum dipasang dilapangan juga tidak
terlepas dari pengawasan supervisor.

Tenaga teknis yang melakukan pemasangan adalah tenaga trampildan sudah


banyak berpengalaman dalam pemasangan jaringan PJU. Walaupun demikian,
keberadaan supervisor yang bertindak selaku pengawas pada saat pelaksanaan
pemasangan tetap diperlukan. Supervisor akan mengawasi kualitas pekerjaan tiap regu
agar sesuai dengan gambar kerja yang sudah ditetapkan. Jika terjadi kesalahan dalam
pemasangan, supervisor akan memerintahkan untuk langsung diperbaiki, sehingga
tidak perlu mengulang pekerjaan di hari berikutnya.

Pada tahap akhir pengendalian kualitas dilakukan megger test untuk mengetahui
apakah seluruh system yang dipasang telah benar. Untuk melihat apakah system
dengan seluruh jaringan kabel dan lampu dapat berfungsi dengan baik maka dilakukan
test akhir dimana seluruh system dihidupkan. Dalam test akhir ini semua lampu harus
menyala, Power Electrical Timer Switch harus berfungsi, KWH Meter bekerja dengan
baik, dan tidak ada gangguan pada kabel akibat beban yang berlebih.

1212. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar
5. PENYERAHAN PEKERJAAN

Pelaksanaan pekerjaan diupayakan per wilayah kecamatan. Setiap selesai


pekerjaan per kecamatan, maka kontraktor mengajukan permintaan secara tertulis
kepada PPK untuk pemeriksaan pekerjaan. Kontraktor akan mendampingi petugas yang
melaksanakan pemeriksaan pekerjaan. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan
dan/atau cacat hasil pekerjaan, kontraktor akan memperbaiki/menyelesaikannya.
Dengan konsep tersebut apabila dimungkinkan (harus dimuat dalam kontrak) maka
dapat dilakukan Partial Hand-Over (Penyerahan Pekerjaan per Bagian) dari Kontraktor
kepada Pemberi Tugas.

Dengan pelaksanaan pekerjaan per wilayah kecamatan, maka setiap selesai 1


(satu) kecamatan, Pemkot Pekalongan dapat segera mengajak PLN untuk melakukan
survei bersama. Survei ini untuk menetapkan mana lampu PJU yang masih belum
dipasang KWH meter dan mana lampu PJU yang sudah bermeter. Bagi lampu PJU yang
belum dipasang KWH meter maka dikenakan tagihan abonemen. Dan bagi lampu PJU
yang sudah tersambung ke KWH meter maka dikenakan tagihan berdasarkan angka
meter.

Keuntungan serah terima tahapan per pekerjaan , adalah :

 Doubel tagihan abonemen (sisa tagihan lama) dan meter (yang baru) tidak akan
membebani Pemkot terlalu lama
 Penghematan biaya listrik PJU cepat dinikmati oleh Pemkot.

Kontraktor akan memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga


kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan. Setelah masa
pemeliharaan berakhir, kontraktor mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK
untuk penyerahan akhir pekerjaan.

1313. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Meterisasi PJU Bypass BILL Jalur Dua – Dinas PUPR Kab.
Lombar

Anda mungkin juga menyukai