Kredit :
Hutang Wesel 5.000.000 3.000.000 - 1) 3.000.000 - - 5.000.000
Hutang Dagang 12.700.000 5.962.500 2.500.000 - - - 21.162.500
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 212.500 37.500 - 2) 37.500 - - 212.500
Uang Muka dari Langganan - - 2.000.000 4) 2.000.000 - - -
Hutang Deviden 1.000.000 - 500.000 3) 400.000 - - 1.100.000
Hutang Jangka Panjang 15.000.000 - - - - - 15.000.000
Diskonto Hutang Jangka Panjang (150.000) - - - - 150.000 -
Modal Saham, PT Dani 25.000.000 - - - - - 25.000.000
Laba yang Ditahan, PT Dani 5.050.000 10.000.000 - - - - 5.050.000
Modal Saham, PT Dina - 10.000.000 - - - - -
Eliminasi 90% - - - A) 9.000.000 - - -
Hak Pemegang Saham Minoritas
10% - - - - - - 100.000
Kenaikan (Penurunan) saldo Laba
yang Ditahan untuk PT Dani (90%
x Rp 750.000)*3) - - - - - 675.000 -
Modal Saham, PT Dona - - 10.000.000 - - - -
Eliminasi 80% - - - B) 8.000.000 - - -
Hak Pemegang Saham Minoritas
20%
- - - - - - 2.000.000
Laba yang Ditahan, PT Dona
- - 2.500.000 - - - -
Eliminasi 80%, seperti diatas
- - - - B) 200.000 -
Hak Pemegang Saham Minoritas
20%
- - - - - 500.000
Kenaikan saldo Laba yang Ditahan
untuk PT Dani (80% x Rp
2.750.000)*4)
- - - - - - 2.200.000
Keterangan :
*1) Saldo Laba yang Ditahan 31-12-1975 Rp. 2.500.000 *2) Saldo Laba yang Ditahan 31-12-1975 (Rp. 1.000.000)
Prorata rugi operasi 1/1-1/10-1976 Prorata laba operasi 1/1-1/7-1976
(9/12 x 1.000.000) (Rp. 750.000) (6/12 x 1.500.000) Rp. 750.000
Rp. 1.750.000 Saldo per 1 Juli 1976 (Rp. 250.000)
*3) Saldo per 31-12-1977 Rp. 1.000.000
Saldo per 1 Oktober 1976 Rp. 1.750.000
(Rp. 750.000)
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas......................................................................................Rp 1.250.000
Bank....................................................................................Rp 9.250.000
Piutang dagang......................................Rp 12.500.000
Cadangan Kerugian Piutang..................(Rp 262.500)
Rp. 12.237.500
Persediaan Barang Dagangan…………………………….Rp. 8.137.500
Jumlah Aktiva Lancar…………………………….Rp 30.875.000
Aktiva Tetap
Mesin dan Peralatan...............................Rp 40.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin
dan Peralatan.......................................Rp 4.500.000
Rp 35.500.000
Tanah……………………………………………………. Rp 10.000.000
Jumlah Aktiva Tetap……………………………. Rp 45.500.000
Aktiva Lain-lain
Selisih Lebih Harga Perolehan diatas Nilai Buku Saham
-saham, PT Dina…………………………………………. Rp 2.925.000
Total Aktiva………………………………….. Rp 79.300.000
Hutang & Modal
Hutang Lancar
Hutang wesel......................................................................Rp. 1.000.000
Hutang dagang...................................................................Rp 21.162.500
Biaya Yang Masih harus Dibayar......................................Rp 212.500
Hutang Deviden.................................................................Rp 1.100.000
Evaluasi terhadap Metode Equity dan Metode Harga Perolehan (Cost Method)
Metode Harga Perolehan (Cost Method), merupakan metode yang
pada umumnya dipakai sebagai dasar pencatatan maupun dasar penyusunan
laporan keuangan individual, dalam hubungannya dengan pemilikan saham-
saham pada perusahaan anak. Hal ini disebabkan disamping metode harga
perolehan (cost method) dianggap sebagai metode yang konsisten dengan
metode pencatatan yang dipakai pada jenis-jenis investasi yang lain dan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yuridis (pajak), juga adanya beberapa
keberatan terhadap metode equity. Adapun beberapa keberatan yang sering
timbul sebagai akibat dari penggunaan metode equity tersebut antara lain
ialah:
a) Metode equity menyimpang dari praktek-praktek akuntansi yang lazim,
khususnya di dalam masalah pengakuan penghasilan (revenue).
Dari segi ekonomis pengakuan terhadap (bagian) laba perusahaan anak sebagai
bagian laba perusahaan induk dan penyajiannya di dalam neraca yang
dikonsolidasi dapat dimaklumi. Akan tetapi sebagai unit usaha yang terpisah
tidak dimungkinkan untuk melaporkan informasi tersebut dalam laporan
keuangan individualnya.