Anda di halaman 1dari 7

PT Dani dan Perusahaan Anaknya

PT Dina & PT Dona, Daftar Lajur untuk penyusunan Neraca Konsolidasi


Per 31 Desember 1977

Metode Harga Perolehan (Cost Method)


Rekening-rekening Neraca PT Dani PT Dina PT Dona Eliminasi Neraca Konsolidasi
(Rp) (Rp) (Rp) D (Rp) K (Rp) D (Rp) K (Rp)
Debit :
Kas 500.000 250.000 500.000 - - 1.250.000 -
Bank 2.500.000 4.250.000 2.500.000 - - 9.250.000 -
Piutang Wesel (PT Dina) 3.000.000 - - - 1) 3.000.000 - -
Piutang Dagang 5.000.000 3.000.000 4.500.000 - - 12.500.000 -
Cadangan Kerugian Piutang (125.000) (75.000) (62.500) - - - 262.500
Pendapatan yang masih harus
diterima 37.500 - - - 2) 37.500 - -
Piutang Deviden 400.000 - - - 3) 400.000 - -
Uang Muka Pembelian 2.000.000 - - - 4) 2.000.000 - -
Persediaan Barang Dagangan 3.500.000 1.325.000 3.312.500 - - 8.137.500 -
Mesin dan Peralatan 20.000.000 12.500.000 7.500.000 - - 40.000.000 -
Akumulasi Penys. Mesin dan
Peralatan (2.500.000) (1.250.000) (750.000) - - - 4.500.000
Tanah 10.000.000 - - - - 10.000.000 -
Investasi Saham-saham, PT Dina 13.500.000 - - - - - -
Eliminasi 90% Modal Saham - - - - A) 9.000.000 - -
Eliminasi 90% Saldo Laba
Yang Ditahan I(10-‘76*1) - - - - A) 1.575.00 - -
Selisih Lebih Harga Perolehan Di 0
atas Nilai Buku
- - - - 2.925.000 -
Investasi Saham-saham, PT Dona
6.000.000 - - - - - -
Eliminasi 80% Modal Saham
- - - - - - -
Eliminasi 80% Saldo Laba
B) 8.000.000
Yang Ditahan I/7-1976*2)
- - - B) 200.000 - -
Selisih Lebih Nilai Buku Di atas
Harga Perolehan Saham -
- - - - - 1.800.000
-
63.812.500 20.000.000 17.500.000 200.000 84.062.500 6.562.500
34.012.500

Kredit :
Hutang Wesel 5.000.000 3.000.000 - 1) 3.000.000 - - 5.000.000
Hutang Dagang 12.700.000 5.962.500 2.500.000 - - - 21.162.500
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 212.500 37.500 - 2) 37.500 - - 212.500
Uang Muka dari Langganan - - 2.000.000 4) 2.000.000 - - -
Hutang Deviden 1.000.000 - 500.000 3) 400.000 - - 1.100.000
Hutang Jangka Panjang 15.000.000 - - - - - 15.000.000
Diskonto Hutang Jangka Panjang (150.000) - - - - 150.000 -
Modal Saham, PT Dani 25.000.000 - - - - - 25.000.000
Laba yang Ditahan, PT Dani 5.050.000 10.000.000 - - - - 5.050.000
Modal Saham, PT Dina - 10.000.000 - - - - -
Eliminasi 90% - - - A) 9.000.000 - - -
Hak Pemegang Saham Minoritas
10% - - - - - - 100.000
Kenaikan (Penurunan) saldo Laba
yang Ditahan untuk PT Dani (90%
x Rp 750.000)*3) - - - - - 675.000 -
Modal Saham, PT Dona - - 10.000.000 - - - -
Eliminasi 80% - - - B) 8.000.000 - - -
Hak Pemegang Saham Minoritas
20%
- - - - - - 2.000.000
Laba yang Ditahan, PT Dona
- - 2.500.000 - - - -
Eliminasi 80%, seperti diatas
- - - - B) 200.000 -
Hak Pemegang Saham Minoritas
20%
- - - - - 500.000
Kenaikan saldo Laba yang Ditahan
untuk PT Dani (80% x Rp
2.750.000)*4)
- - - - - - 2.200.000

63.812.500 20.000.000 17.500.000 24.212.500 24.212.500 84.887.500 84.887.500

Keterangan :
*1) Saldo Laba yang Ditahan 31-12-1975 Rp. 2.500.000 *2) Saldo Laba yang Ditahan 31-12-1975 (Rp. 1.000.000)
Prorata rugi operasi 1/1-1/10-1976 Prorata laba operasi 1/1-1/7-1976
(9/12 x 1.000.000) (Rp. 750.000) (6/12 x 1.500.000) Rp. 750.000
Rp. 1.750.000 Saldo per 1 Juli 1976 (Rp. 250.000)
*3) Saldo per 31-12-1977 Rp. 1.000.000
Saldo per 1 Oktober 1976 Rp. 1.750.000
(Rp. 750.000)

*4) Saldo per 31 Desember 1977 Rp. 2.500.000


Saldo per 1 Juli 1976 (Rp. 250.000)
Kenauikan 1/7-1976 s/d 31/12-1977 Rp. 2.750.000

Dengan bertitik tolak dari neraca individual masing-masing perusahaan tersebut,


maka sebelum neraca konsolidasi disusun, dapat dibuat daftar lajurnya seperti
tercantum halaman sebelumnya.
Adapun neraca konsolidasi yang disusun dari daftar lajur tersebut adalah sebagai
berikut :

PT Dani dan Perusahaan Anaknya


PT Dina & PT Dona
Neraca Konsolidasi, per 31 Desember 1977

Aktiva
Aktiva Lancar
Kas......................................................................................Rp 1.250.000
Bank....................................................................................Rp 9.250.000
Piutang dagang......................................Rp 12.500.000
Cadangan Kerugian Piutang..................(Rp 262.500)
Rp. 12.237.500
Persediaan Barang Dagangan…………………………….Rp. 8.137.500
Jumlah Aktiva Lancar…………………………….Rp 30.875.000

Aktiva Tetap
Mesin dan Peralatan...............................Rp 40.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin
dan Peralatan.......................................Rp 4.500.000
Rp 35.500.000
Tanah……………………………………………………. Rp 10.000.000
Jumlah Aktiva Tetap……………………………. Rp 45.500.000
Aktiva Lain-lain
Selisih Lebih Harga Perolehan diatas Nilai Buku Saham
-saham, PT Dina…………………………………………. Rp 2.925.000
Total Aktiva………………………………….. Rp 79.300.000
Hutang & Modal
Hutang Lancar
Hutang wesel......................................................................Rp. 1.000.000
Hutang dagang...................................................................Rp 21.162.500
Biaya Yang Masih harus Dibayar......................................Rp 212.500
Hutang Deviden.................................................................Rp 1.100.000

Jumlah Hutang lancar…………………………………Rp 27.475.000

Hutang Jangka Panjang


Hutang Jangka Panjang.......................Rp. 15.000.000
Diskonto…………………………….. Rp. 150.000
Rp. 14.850.000
Selisih Lebih Nilai Buku di atas Harga Perolehan Saham-
Saham PT Dona………………………………………… Rp. 1.800.000

Jumlah Hutang ………………………………………. Rp. 44.125.000


Hak Pemegang Saham Minoritas
Modal Saham…………Rp 3.000.000
Laba yang ditahan…….Rp. 600.000
Rp 3.600.000
Perusahaan Induk
Modal Saham…………Rp 25.000.000
Laba yang ditahan…….Rp. 6.575.000
Rp 31.575.000
Jumlah Modal………………………………………… Rp. 35.175.000
Jumlah Hutang & Modal…………………………….. Rp 79.300.000

Apabila diperhatikan, posisi keuangan dalam neraca konsolidasi yang disusun


dengan bertitik tolak atau berdasar pada metode Harga Perolehan (Cost Method)
tersebut sama dengan neraca konsolidasi yang disusun atas dasar metode equity
seperti dijelaskan pada bab sebelumnya. Di dalam neraca yang dikonsolidasi ini pada
akhirnya oleh perusahaan induk juga diakui adanya perubahan kekayaan bersih
(dalam hal ini saldo Laba yang Ditahan atau Saldo Defisit) pada perusahaan anak.
Oleh sebab itu apabila pencatatan terhadap investasi saham-saham perusahaan anak
diselenggarakan dengan benar, terlepas dari metode yang dipakai harus
menghasilkan posisi keuangan yang sama, pada saat yang sama pula.

Penyajian-penyajian Rekening Investasi dalam Laporan Keuangan Perusahaan


Induk
Di dalam neraca konsolidasi, tidak ada perbedaan lagi antara metode
pencatatan terhadap investasi saham-saham perusahaan anak baik pada
metode harga perolehan, atau pada metode equity. Kedua metode pencatatan
tersebut menghasilkan neraca yang menunjukkan posisi keuangan yang sama.
Akan tetapi kedua metode tersebut menghasilkan saldo dalam rekening
Investasi Saham dan rekening Laba Yang Ditahan pada buku-buku
perusahaan induk yang berlainan. Hal ini mengakibatkan posisi keuangan dan
hasil usaha yang berbeda-beda dalam laporan keuangan individual
perusahaan induk . Sehingga di dalam menginterpretasikan laporan keuangan
(Neraca dan Laporan Rugi-Laba) tersebut sangat dipengaruhi oleh metode
pencatatan yang dipakai, khususnya terhadap informasi yang berhubungan
dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak. Oleh karena itu, agar tidak
menimbulkan interpretasi yang bertentangan di dalam laporan keuangan
individualnya harus dinyatakan secara jelas (footnote atau catatan tersendiri)
tentang metode pencatatan yang dipakai dalam hubungannya dengan
pemilikan saham-saham perusahaan anak.
Apabila metode harga perolehan (cost method) dipakai di samping harus dinyatakan
secara jelas seperti tersebut di atas, juga perubahan-perubahan netto di dalam hak-
hak pemegang saham yang berasal dari (pembagian) laba perusahaan anak sejak
posisi kontrol dicapai harus disajikan secara terpisah di dalam neraca. Jika sebagian
dari perubahan-perubahan netto itu terjadi dalam periode akuntansi yang sedang
berjalan, maka harus dilaporkan di dalam Laporan Rugi Laba (Perusahaan Induk).
Di lain pihak jika metode equity dipakai, di samping laporan keuangan harus
menyatakan tentang metode pencatatan itu, harus dijelaskan juga mengenai harga
perolehannya, serta penghasilan deviden yang telah diterima dalam hubungannya
dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak.
Hal ini diperlukan agar diketahui besarnya bagian keuntungan yang diperoleh oleh
perusahaan anak yang telah direalisasikan melalui pembagian deviden. Penjelasan
tersebut diperlukan di dalam laporan keuangan (individual), mengingat hal tersebut
juga mempunyai konsekensi yuridis tersendiri bagi perusahaan induk sebagai unit
usaha yang berdiri sendiri, khususnya dalam rangka membatasi jumlah laba yang
akan dibagikan sebagai deviden kepada para pemegang saham.

Evaluasi terhadap Metode Equity dan Metode Harga Perolehan (Cost Method)
Metode Harga Perolehan (Cost Method), merupakan metode yang
pada umumnya dipakai sebagai dasar pencatatan maupun dasar penyusunan
laporan keuangan individual, dalam hubungannya dengan pemilikan saham-
saham pada perusahaan anak. Hal ini disebabkan disamping metode harga
perolehan (cost method) dianggap sebagai metode yang konsisten dengan
metode pencatatan yang dipakai pada jenis-jenis investasi yang lain dan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yuridis (pajak), juga adanya beberapa
keberatan terhadap metode equity. Adapun beberapa keberatan yang sering
timbul sebagai akibat dari penggunaan metode equity tersebut antara lain
ialah:
a) Metode equity menyimpang dari praktek-praktek akuntansi yang lazim,
khususnya di dalam masalah pengakuan penghasilan (revenue).
Dari segi ekonomis pengakuan terhadap (bagian) laba perusahaan anak sebagai
bagian laba perusahaan induk dan penyajiannya di dalam neraca yang
dikonsolidasi dapat dimaklumi. Akan tetapi sebagai unit usaha yang terpisah
tidak dimungkinkan untuk melaporkan informasi tersebut dalam laporan
keuangan individualnya.

b) Saldo rekening Investasi Saham, sebagai akibat mekanisme pencatatan


(akuntansinya) tidak bisa menunjukkan berapa besarnya/jumlahnya baik harga
perolehan" saham maupun "nilai" saham-saham yang dimiliki tersebut. Hal ini
disebabkan oleh karena rekening investasi 'berisi campuran antara data harga
perolehan (historis) saham-saham pada tanggal pemilikan dengan beberapa data
penyesuaian sebagai akibat terjadinya perubahan atas saldo hak-hak pemegang
saham pada perusahaan anak.

c) Metode equity, memerlukan analisa dan penyesuaian/koreksi secara khusus


terhadap rekening-rekening yang terlibat dalam hubungannya dengan pemilikan
saham perusahaan anak tersebut; apabila perusahaan Induk ingin mengetahui
besarnya saldo laba (yang ditahan) yang harus dan tersedia untuk dibagikan
sebagai deviden; serta dalam rangka menentukan besarnya laba yang dapat
(mungkin) dikenakan pajak (perseroan).

Anda mungkin juga menyukai