Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian

Penelitian merupakan proses yang dilakukan secara bertahap mulai

dari perencanaan dan rancangan penelitian. Adapun rancangan penelitian ini

penulis kelompokkan menjadi dua buah, yaitu:

1. Pendekatan

Dalam penelitian ini, pendekatan yang dilakukan adalah

pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-

lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah53

Tujuan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yaitu

karena untuk mendapatkan pengetahuan lebih luas dan mendalam

mengenai strategi pemberdayaan harta waqaf secara produktif oleh

penyelenggara syari’ah kantor Kementrian Agama Kabupaten Sidoarjo.

2. Jenis Penelitian

Berdasarkan sumber data, jenis penelitian dalam penulisan skripsi

ini adalah penelitian lapangan ( field research ) berupa penelitian kualitatif

53
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya.
2014),h. 6

35
36

yang bersifat deskriptif. Jadi prosedur penelitian ini, akan menghasilkan

data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan

untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena secara apa

adanya54.

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan

sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan.

Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak

ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan

peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan atau sumber data

lainnya di sini mutlak diperlukan.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di kantor Kementrian Agama

Kabupaten Sidoarjo, dan memfokuskan pada penelitian tentang Strategi

Pemberdayaan Harta Wakaf Secara Produktif Oleh Penyelenggara Syari’ah.

54
Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan , (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2007), h.18.
37

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data utama yang dijadikan sumber data

dalam kajian penelitian. Data primer dalam penelitian ini berasal dari

kantor Kementrian Agama Kabupaten Sidoarjo.

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data penunjang yang dijadikan sumber

data dalam kajian penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini berasal

dari buku-buku yang membahas tentang pemberdayaan waqaf.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang terkait dengan tema penelitian,

digunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Observasi ( observation ) atau pengamatan merupakan suatu

teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung55. Observasi

dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.56

Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut

pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian

55
Ibid, h.220
56
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2016), h. 203
38

terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi,

mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini sebenarnya

adalah pengamatan langsung. Didalam artian penelitian, observasi dapat

dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman, gambar, rekaman suara.57

Dalam hal ini peneliti hanya sekedar mengamati tanpa aktif

dalam kelompok yang diamati dan dilakukan secara terbuka atau

diketahui oleh subyek didik. Adapun data yang ingin diperoleh melalui

observasi adalah letak geografis kantor Kementrian Agama Kabupaten

Sidoarjo, keadaan sarana dan prasarana, Strategi Pemberdayaan Harta

Wakaf Secara Produktif Oleh Penyelenggara Syari’ah kantor Kementrian

Agama Kabupaten Sidoarjo.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk

mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, motivasi,

perasaan, dan sebagainya, yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara (

interviewer ) yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai (

interviewer ). Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan metode

wawancara bebas terpimpin, yaitu peneliti bebas menanyakan apa saja,

akan tetapi mempunyai sederet pertanyaan yang terperinci dalam pola

komunikasi langsung.58

57
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , (Jakarta : Rineka
Cipta, 2013), h. 128
58
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2016), h. 194.
39

Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran wawancara adalah

sebagai berikut :

a. Kepala Kementrian Agama.

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

c. Penyelenggara Zakat dan Waqaf.

d. Masyarakat

Adapun data yang ingin diperoleh dari metode wawancara

adalah bagaimana strategi pemberdayaan harta wakaf secara produktif

oleh penyelenggara Syari’ah kantor Kementrian Agama Kabupaten

Sidoarjo, visi dan misi, dan substansi dari tata tertib.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya59. Metode ini

digunakan untuk mencari beberapa dokumen penting yang berkaitan

dengan penulisan skripsi ini. Data yang ingin diperoleh melalui metode

ini adalah struktur organisasi di kantor Kementrian Agama Kabupaten

Sidoarjo, keadaan staff, dan data-data mengenai lingkungan fisik maupun

administratif yang terdapat didalamnya.

F. Teknik Analisa Data


59
Suharsimi Arikunto, h. 236
40

Analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori dan satuan dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Sedangkan analisis data dari hasil penelitian ini, dilakukan berdasar

analisis deskriptif, sebagaimana yang dikembangkan oleh Mile dan

Huberman. Analisis tersebut terdiri dari tiga alur analisis yang berinteraksi

yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar, yang muncul dari

catatan-catatan tertulis dari lapangan. Reduksi data merupakan suatu

bentuk analisis yang menggolongkan, mengarahkan dan mengorganisasi

data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan data verifikasi60.

2. Penyajian Data

Penyajian data disini dibatasi sebagai sekumpulan informasi yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan61. Penyajian data dalam skripsi ini merupakan penggambaran

seluruh informasi tentang strategi pemberdayaan harta waqaf secara

produktif oleh penyelenggara syari’ah kantor Kementrian Agama

Kabupaten Sidoarjo.

3. Penarikan Kesimpulan

60
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., h.. 338
61
Ibid, h. 341
41

Dari kumpulan makna setiap kategori, penulis berusaha mencari

esensi dari setiap tema yang disajikan dalam teks naratif yang berupa

fokus penelitian. Setelah analisis dilakukan, maka penulis dapat

menyimpulkan hasil penelitian yang menjawab rumusan masalah yang

telah ditetapkan oleh penulis. Metode analisis yang dipakai dalam

penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu suatu analisis yang

digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan menurut

kategori untuk mendapat kesimpulan.

G. Pengecekan Keabsahan Temuan

Untuk mendapatkan keabsahan data maka peneliti menggunakan

beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data,62 yaitu:

1. Teknik pemeriksaan derajat kepercayaan (crebebility). Teknik ini

dapatdilakukan dengan jalan:

a. Keikutsertaan peneliti sebagai instrumant (alat) tidak hanya

dilakukandalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan perpanjangan

keikutsertaan peneliti, sehingga memungkinkan peningkatan derajat

kepercayaan data yang dikumpulkan.

b. Ketentuan pengamatan, yaitu dimaksud untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dan situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang

sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci. Dengan demikian maka perpanjangan keiktsertaan

62
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya.
2014),h. 175
42

menyediakan lingkup, sedangkan ketekunan pengamatan menyediakan

kedalaman.

c. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding. Teknik yang paling banyak digunakan ialah

pemeriksaan terhadap sumber-sumber lainnya.

d. Kecukupan referensial yakni bahan-bahan yang tercatat dan terekam

dapat digunakan sebagai patokan untuk menguji atau menilai sewaktu

waktu diadakan analisis dan intepretasi data.

2. Teknik pemeriksaan keteralihan (transferability) dengan cara uraian rinci.

Teknik ini meneliti agar laporan hasil fokus penelitian dilakukan

seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan kontek tempat

penelitian diadakan. Uaraiannya harus mengungkapkan secara khusus

segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca agar mereka dapat

memahami penemuan penemuan yang diperoleh.

3. Teknik pemeriksaan ketergantungan (dependability) dengan cara auditing

ketergantungan.

Teknik tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian. Pencatatan itu

diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang pengembangan

instrument sebelum auditing dilakukan agar dapat mendapatkan

persetujuan antara auditor dan auditi terlebih dahulu.


43

Selain itu agar data yang diperoleh benar-benar obyektif maka

dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan data dengan metode

trianggulasi, teknik trianggulasi adalah teknik pemeriksaan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar itu untuk keperluan pengecekan

atau membandingkan data. Teknik trianggulasi yang dipakai dalam

penelitian ini adalah teknik trianggulasi sumber. Hal ini sependapat

Moleong, yang menyatakan teknik Trianggulasi yang digunakan adalah

pemeriksaan melalui sumber-sumber lainnya.

Trianggulasi dengan sumber dapat ditempuh dengan jalan sebagai

berikut:

a. Membandingkan data pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan sewaktu diteliti dengan sepanjang

waktu.

d. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan63.

H. Tahap-tahap Penelitian
63
Ibid, h 178
44

1. Tahap Pra Penelitian

Menyusun penelitian, ini digunakan untuk meminta izin kepada

lembaga yang terkait sesuai dengan sumber data yang diperlukan. Tahap

pra penelitian, meliputi menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan

penelitian, mengurus perizinan, menjejaki dan menilai lapangan, memilih

dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian,

persoalan etika penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini, peneliti pengumpulkan data

dengan cara:

1) Wawancara dengan kepala kantor Kementrian Agama

2) Wawancara dengan perangkat kantor yang berkaitan dengan yang

akan dimintai informasi

3) Observasi langsung dan pengambilan data dari lapangan

4) Menelaah teori-teori yang relevan

b. Mengidentifikasi Data

Data yang sudah terkumpul melalui observasi, wawancara dan

dokumentasi diidentifikasi untuk memudahkan peneliti dalam

menganalisa sesuai tujuan yang diinginkan.

3. Tahap Akhir Penelitian

a. Menyajikan data dalam bentuk deskripsi

b. Menganalisis data sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Anda mungkin juga menyukai