Anda di halaman 1dari 1

Nama : Hyuga alfahreza Utomo Putra

Kelas : IX D
Absen : 16

NO BULLYING
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi Robbil alamin, washolatu wassalamu 'ala asrofil anbiya'i wal mursalin wa 'ala alihi wasohbihi
ajma'in amma ba'du.Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, karena berkat karunianya kita bisa
hadir di sini dalam keadaan sehat lahir dan batin, shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan ke junjungan
kita yakni Nabi Muhammad Saw.

Bapak/ibu kepala sekolah yang saya hormati,Bapak dan ibu guru yang saya hormati,Teman-teman yang saya
sayangi dan berbahagia. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato singkat tentang bullying atau
perundungan.

Hadirin sekalian, seperti yang kita ketahui, tindakan bullying masih sering terjadi kepada orang-orang di sekitar
kita.Bullying merupakan tindakan menindas suatu individu maupun kelompok, dan mengusik mereka yang
lemah dan bermaksud menyerang secara mental maupun fisik mereka. Bullying dapat terjadi di mana saja,
bahkan di lingkungan sekitar kita.

Bullying tidak hanya terjadi dikarenakan tindakan seseorang maupun suatu kelompok, namun juga dapat terjadi
akibat lingkungan sekitar yang acuh. Tiadanya larangan maupun pencegahan Bullying, menyebabkan bullying
dilakukan secara masif dan diwajarkan. Bullying juga dapat terjadi akibat meniru tayangan maupun perilaku
orang lain di sekitar pelaku. Maka dari itu, peran orang-orang di sekelilingnya sangat dibutuhkan.

Tidak akan pernah ada pembenaran atas tindakan bullying, baik secara fisik maupun verbal. Sebagai generasi
muda, harusnya kita memiliki satu visi, yakni menghapuskan tindakan bullying dari lingkungan sekitar kita, bukan
menjadi bagian dari perilaku negatif tersebut. Tegakkan sikap peduli dan toleransi kita, hapuskan rasa kebencian
dalam benak kita, kendalikan emosi kita, jangan sampai emosi negatif melahap kita.

Bullying, kekerasan, berdampak buruk bagi korban. Kita tidak akan pernah memahami betul bagaimana trauma,
rendahnya kepercayaan diri, serta rusaknya mental korban. Namun kita tidak hanya dapat menjadi penonton
ketika hal itu terjadi, sudah sepantasnya kita bukan menjadi generasi yang bungkam. Bantu yang tertindas,
berdiri untuk membela korban.

bisa kita mulai dari hal-hal kecil, dengan tidak meninggalkan korban sendirian, tidak berdiam diri ketika korban
sedang diintimidasi, serta melaporkan pada yang memiliki wewenang jika situasinya sudah tidak bisa
dikendalikan. Bagi para korban yang mendengar ini, ingatlah, kalian tidak sendiri. Mari kita berpegang tangan,
berdiri bersama menghadang segala tindakan bullying. Jika bersama-sama, sejatinya kita mampu dan berdaya
untuk melawan itu.

cukupkan sekian pidato Dari saya, mohon maaf jika ada kesalahan ucapan yang tak disengaja.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai