Pendidikan
dan
Kebudayaan
(Kemendikbud)
memprioritaskan
kurikulum ini untuk sekolah yang dulu masuk kategori RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar
Internasional) dan berakreditasi A. Sekolah juga harus memenuhi syarat keterjangkauan
distribusi buku. Kemendikbud juga mengatakan bahwa sistem kurikulum 2013 ini menitik
beratkan pada sikap, pengetahuan, keterampilan, karakter yang berdasarkan pada pendekatan
ilmiah atau sientific approach.
Di samping itu,kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada korelasi antara
pembelajaran dengan apa yang diberikan Allah Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia selaku
pengelola alam sekitar. Khususnya mengacu pada pembelajaran yang diawali dengan
mengamati, menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim beranggapan, Kurikulum
2013 lebih menekankan praktik daripada hafalan. Sebab selama ini, anak-anak banyak
terbebani hafalan, yang malah kurang meningkatkan kreativitas. Dengan Kurikulum 2013,
pemerintah ingin menghasilkan bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam
kurikulum tersebut anak dibentuk agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Selain itu, Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan
bahwa sistem pendidikan ini mengarah pada pembentukan karakter generasi berkualitas, cinta
tanah air dan bangsanya. Selain itu kurikulum 2013 juga menekankan peran aktif siswa
dalam proses belajar mengajar, sehingga generasi mendatang tetap memiliki jati diri bangsa
Indonesia dan berkualitas.
Namun banyak juga masyarakat yang menolak kurikulum 2013 ini. Perubahan
kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan di paksakan. Masyarakat beranggapan
kurikulum ini kurang fokus karena menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki
substansi pokok yang berbeda. Walaupun nantinya mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat
lebih sederhana. Akan tetapi, tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa akan
semakin berkurang karena mata pelajaran tersebut tidak dipelajari secara utuh, tetapi secara
terpisah-pisah sehingga akan membuat mereka merasa bingung.
Perlu kita sadari bahwa dalam setiap perubahan tentunya memiliki sisi positif, negatif,
dan tidak semua orang suka akan perubahan. Semoga dengan perubahan sistem kurikulum
2013
ini
dapat
menghasilkan
inofatif,produktif,dan berkualitas.
generasi
Indonesia
menjadi
lebih
maju,
kreatif,