D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NURSIDA (HEMATEMESIS)
Pengertian Perdarahan
Sistem peredaran darah yang terdiri dari 3 komponen utama yaitu jantung, pembuluh darah
dan darah. Dalam tubuh manusia darah relatif selalu berada dalam pembuluh darah kecuali
pada saat masuk dalam jaringan untuk melakukan pertukaran bahan makanan dan oksigen
dengan zat sisa pembakaran tubuh dan karbondioksida.
Jantung
Bagian sebelah kiri menerima darah yang kaya dengan oksigen setelah diproses dari paru
paru untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
Bagian sebelah kanan menerima darah dari tubuh dan meneruskan ke paru paru untuk
kembali diperkaya dengan oksigen.
Arteri/Pembuluh Nadi, Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah yang kaya dengan
oksigen ke seluruh tubuh. Darah yang keluar berwarna merah segar dan memancar
Vena/Pembuluh Balik, Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari seluruh tubuh
kembali ke jantung. Darah yang keluar mengalir dan berwarna merah gelap
Kapiler/Pembuluh Rambut, Arteri akan terbagi bagi menjadi pembuluh yang lebih kecil
sehingga dapat mencapai hingga lebih dekat dengan kulit. Darah yang keluar sangat sedikit
dan kadang hanya berupa titik-titik perdarahan
Denyut
Lokasi pengecekan denyut yang paling mudah:
1. Radial Berada di pergelangan tangan
2. Carotid Berada di leher
3. Femoral Berada di lipatan paha
Setiap kali jantung berdetak, anda dapat merasakan denyutnya pada sistem arteri.
Darah, Terdiri atas sel darah putih, sel darah merah, dan plasma darah.
Sumber Perdarahan
Perdarahan terjadi apabila darah keluar dari pembuluh darah oleh berbagai sebab seperti
cedera atau penyakit.
Berdasarkan sumber perdarahan:
a. Perdarahan nadi
b. Perdarahan pembuluh balik
c. Perdarahan pembuluh rambut
Jenis Perdarahan
Perdarahan luar (terbuka), bila kulit juga cedera sehingga darah bisa keluar dari tubuh dan
terlihat ada di luar tubuh.
Perdarahan dalam (tertutup), jika kulit tidak rusak sehingga darah tidak bisa mengalir
langsung keluar tubuh.
Perdarahan yang harus segera ditangani adalah perdarahan yang dapat mengancam
nyawa.
Perdarahan luar
Untuk membantu memperkirakan berapa banyak darah yang telah keluar dari tubuh
penderita, hal yang dipakai adalah keluhan korban dan tanda vital. Bila keluhan korban
sudah mengarah ke gejala dan tanda syok seperti yang dibahas dalam topik ini maka
penolong wajib mencurigai bahwa kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup
banyak.
Perawatan untuk Perdarahan luar
a. Tekanan Langsung
b. Elevasip
c. Titik Tekan
d. Immobilisasi
Menggunakan Torniket
Torniket hanya digunakan dalam keadaan gawat darurat dimana tidak ada cara lain untuk
menghentikan perdarahan. Torniket diaplikasikan sedekat mungkin dengan titik perdarahan.
Perdarahan dalam
Perdarahan dalam dapat berkisar dari skala kecil hingga yang mengancam jiwa penderita.
Kehilangan darah tidak dapat diamati pada perdarahan dalam.
Gejala dan Tanda
Beberapa tanda perdarahan dalam dapat diidentifikasi. Beberapa adalah sbb.:
a. Batuk darah berwarna merah muda
b. Memuntahkan darah berwarna gelap (seperti ampas kopi)
c. Terdapat memar
d. Bagian Abdomen terasa lunak
Perawatan untuk Perdarahan dalam
Ingatlah untuk menggunakan standard universal, amankan lokasi kejadian dan hubungi
tenaga terlatih.
a. Jaga jalan nafas tetap terbuka dan berikan oksigen sesuai peraturan
b. Pertahankan panas tubuh penderita, tapi jangan sampai kepanasan
c. Atasi Syok
d. Pindahkan penderita secepatnya
Laporkan kemungkinan adanya perdarahan dalam kepada tenaga terlatih segera setelah
mereka tiba di lokasi.
Bahaya lain pada perdarahan adalah kemungkinan terjadinya penularan penyakit. Banyak
kuman penyakit bertahan hidup di dalam darah manusia, sehingga bila darah korban ini bisa
masuk kedalam tubuh penolong maka ada kemungkinan penolong dapat tertular penyakit.
Perdarahan dalam harus dicurigai pada beberapa keadaan seperti :
1. Riwayat benturan benda tumpul yang kuat
2. Memar
3. Batuk darah
4. Muntah darah
5. Buang air besar atau air kecil berdarah
6. Luka tusuk
7. Patah tulang tertutup
8. Nyeri tekan, kaku atau kejang dinding perut
Perawatan Perdarahan
1. Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan perdarahan:
a). Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban.
b). Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan
c). Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
d). buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban.
2. Pada perdarahan besar:
a). Jangan buang waktu mencari penutup luka
b). Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan)
c). Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut lebih tinggi dari jantung (hanya pada
alat gerak), bila masih belum berhenti maka lakukan penekanan pada titik-titik tekan.
d). Pertahankan dan tekan cukup kuat.
e). Pasang pembalutan penekan
3. Pada perdarahan ringan atau terkendali :
a). Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
b). Tekan sampai perdarahan terkendali
c). Pertahankan penutup luka dan balut
d). Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama
4. Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam
a). Baringkan dan istirahatkan penderita
b). Buka jalan napas dan pertahankan
c). Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi
d). Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan menjadi syok
e). Jangan beri makan dan minum
f). Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
g). Rujuk ke fasilitas kesehatan
Penanganan perdarahan berarti mengendalikan perdarahan, bukan berarti
Syok
Syok terjadi bila sistem peredaran darah (sirkulasi) gagal mengirimkan darah yang
mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke alat tubuh yang penting (terutama otak, jantung
dan paru-paru).
Penyebab
● Kegagalan jantung memompa darah
● Kehilangan darah dalam jumlah besar
● Pelebaran(dilatasi)pembuluh darah yang luas,sehingga darah tidak dapat
mengisinya dengan baik
● Kekurangan cairan tubuh yang banyak misalnya diare.
Gejala dan tanda syok
● Nadi cepat dan lemah
● Napas cepat dan dangkal
● Kulit pucat,dingin dan lembab
● Sering kebiruan pada bibir dan cuping telinga
● Mual dan muntah
● lemah dan pusing
● Merasa seperti mau kiamat, gelisah, dan haus
Penanganan syok
● Bawa penderita ke tempat teduh dan aman
● Tidurkan telentang, tungkai ditinggikan 20-30 cm bila tidak ada kecurigaan patah
tulang belakang atau patah tungkai. Bila menggunakan papan spinal atau tandu
maka angkat bagian kaki
● Pakaian penderita dilonggarkan
● Cegah kehilangan panas tubuh dengan beri selimut penutup
● Tenangkan penderita
● Pastikan jalan nafas dan pernafasan baik
● Kontrol perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
● Jangan beri makan dan minum
● Periksa berkala tanda vital secara berkala
● Rujuk ke fasilitas kesehatan
BHD RJP
PMI Cabang dapat membentuk PMI Ranting yang berada di tingkat kecamatan.
Struktur organisasi KSR PMI terdiri dari Regu, Kelompok dan Unit :
a. Regu terdiri dari minimal 4 orang, maksimal 10 orang termasuk seorang Kepala Regu
b. Kelompok terdiri dari 2 s/d 4 Regu yang dipimpin oleh seorang Kepala Kelompok
c. Unit terdiri dari minimal 2 Kelompok
d. Pembagian tugas dalam regu tergantung sasaran operasional
e. Regu, Kelompok dan Unit dapat terbentuk pada :
a. Lingkungan Markas Cabang
b. Lingkungan Perguruan Tinggi/Lembaga Pendidikan
c. Lingkungan Satuan Kerja ( Kantor, Pabrik, dll )
d. Lingkungan Masyarakat Umum
Visi dan Misi PMI
Visi PMI :
Palang Merah Indonesia (PMI) mampu dan siap menyediakan pelayanan kepalangmerahan
dengan cepat dan tepat dengan berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Dasar Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Misi PMI :
1. Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-Prinsip Dasar
Gerakan Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
2. Melaksanakan kesiapsiagaan di dalam penanggulangan bencana dan konflik yang
berbasis pada masyarakat.
3. Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang berbasis masyarakat.
4. Pengelolaan transfusi darah secara profesional.
5. Berperan aktif dalam penanggulangan bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA.
6. Menggerakkan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas kemanusiaan.
7. Meningkatkan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI secara berkesinambungan
disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan karyawan dalam melaksanakan tugas-
tugas kemanusiaan.
8. Pengembangan dan penguatan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI guna
meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia, sumber daya dan dana agar visi, misi
dan program PMI dapat diwujudkan secara berkesinambungan.
SUMBER DANA PMI
● Bulan Dana, dilaksanakan oleh Cabang 2-3 bulan setiap tahun..
● Sumbangan Masyarakat.
● Sumbangan lain yang tidak mengikat.
● Usaha - usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
SUMBER DAYA MANUSIA PMI
● Pengurus (Pengurus Pusat/Daerah/Cabang/Ranting)
● Karyawan (Karyawan Marks Pusat/Daerah/Cabang, UT Pusat/Daerah/Cabang)
● Tenaga Sukarela (TSR)
● Korps Sukarela (KSR)
● Palang Merah Remaja (PMR)
KARAKTERISTIK ORGANISASI PMI
1. Organisasi yang mandiri, namun memiliki mandat dari Pemerintah
(dinyatakan dalam hukum nasional/UU dan Konvensi Jenewa).
2. Organisasi sukarela, memberikan pelayanan berdasarkan kepemimpinan yang Sukarela
dan kegiatan sukarela.
3. Bukan Organisasi Komando.
4. Manajemen otonom, dengan prinsip fleksibilitas dalam pengelolaan organisasi, sesuai
sikon setempat dengan tetap berpegang pada ketentuan AD / ART sebagai konstitusi
organisasi.
5. Keputusannya bersifat kolektif
6. Bertanggung jawab kepada konstituen, klien dan "stakeholder' (+Gerakan)
7. Kesuksesan Organisasi bergantung pada unit lokal / Cabang, yang berakar dalam
masyarakat, sebagai pelaku utama dalam pelayanan.
Keanggotaan
● Anggota Remaja
● Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa
● Anggota Kehormatan
Tugas PMI
1.Pada Masa Perang
● Melindungi penduduk sipil
● Mengurus pengungsian dan
● penampungan sementara
● Mendirikan Dapur Umum
● Pertolongan Pertama
2.Pada Masa Damai
● Melanjutkan upaya meringankan penderitaan yang dipandang perlu
● Menyelenggarakan kewajiban yang tidak/belum dikerjakan badan pemerintah/swasta
Susunan Organisasi
a). PMI Pusat di Tingkat Nasional : Markas Pusat
b). PMI Daerah di Tingkat Provinsi : Markas Daerah
c). PMI Cabang di Tingkat Kota atau Kabupaten = Markas Cabang
d). PMI Ranting di Tingkat Kecamatan = Markas Ranting
e). Saat ini jaringan PMI tersebar di 31 Markas Daerah dan lebih dari 370 Markas Cabang
serta didukung oleh 157 Unit Pelayanan Transfusi Darah.
Nama-nama Ketua PMI
-Drs. Muh. Hatta
-Soetarjo Kartohadi Koesoemo
-BPH. Bintoro
-Prof. dr. Bahder Djohan
-P.A.A Paku Alam VIll
-Letjen Basuki Rahmat
-Prof. Satrio
-Dr. H. Soeyoso Soedimejo
-Dr. Ibnu Sutowo
-Ny. H. St. Hardianti Rukmana
-Marie Muhammad