Definisi Akuntansi
Profesi Akuntan
Bidang Akuntansi
i
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi sering disebut juga bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan
informasi tentang keadaan suatu perusahaan yang digunakan untuk menilai sejauh
mana keberhasilan perusahaan tersebut kepada pihak-pihak yang membutuhkan
informasi akuntansi.
Dari segi bahasa disebut to account yang berarti menghitung atau
mempertanggungjawabkan sehingga menjadi accounting.
Menurut Carls Warren, dkk dalam bukunya yang berjudul Accounting, “Accounting
can be defined as information system that provides reports to stakeholders about the
economic activities and condition of a business”
Menurut Soemarsono S.R. (2004) akuntansi adalah proses mengidentifikasikan,
mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya
penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut.
Menurut Asosiasi Akuntansi Amerika atau American Accounting Association (AAA)
akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi yang memungkinkan pengambilan keputusan dan penilaian yang jelas serta
tidak membingungkan oleh penggunanya.
Jadi dapat kita simpulkan akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian,
pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya
penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut. Laporan tersebut selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan bisnis oleh pemakai informasi tersebut.
i. Konsep Materialitas
Materialitas merupakan pelengkap dari konsep penjelasan. Dalam konsep ini
dikehendaki bahwa hal-hal yang material (dipandang berbobot), baik jumlah
maupun keadaannya, memerlukan penjelasan yang memadai.
j. Konsep Hati-hati
Dalam laporan keuangan tidak diperkenankan menunjukkan aset di atas harga
pokoknya, demikian juga kewajiban. Konsep ini menghendaki kecenderungan
minimalisasi pencantuman modal, yaitu dengan menetapkan bahwa laba atau
penghasilan tidak bisa diakui sebelum direalisasi, sedangkan rugi/kewajiban
harus diakui begitu bisa diperkirakan.
k. Konsep Biaya
1) Konsep objektivitas
Konsep ini menghendaki bahwa semua pos yang dicantumkan dalam
laporan keuangan harus didukung oleh bukti-bukti yang objektif (bukti
yang dapat diterima kebenarannya).
2) Konsep unit pengukuran
Gambar 1.2
Bagan Proses Akuntansi
Sumber : https://slideplayer.info/slide/12008433/
3. Standar Akuntansi
Yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang telah dipilih dan dituangkan dalam bentuk
ketentuan resmi sebagai acuan utama praktik akuntansi di lingkungan (negara)
tertentu. Untuk lebih jelasnya hubungan antara Prinsip Akuntansi, Standar
Akuntansi, dan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) perhatikan bagan
berikut ini!
6. Profesi Akuntan
Secara garis besar, akuntan dapat digolongkan menjadi empat:
1. Akuntan Intern
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja pada suatu perusahaan sebagai
karyawan yang menjalankan fungsi akuntansi pada perusahaan tempatnya
bekerja. Pekerjaannya meliputi audit intern, menyusun laporan keuangan,
mendesain sistem akuntansi perusahaan, menyusun anggaran perusahaan,
mengurus perpajakan, dan lainnya.
2. Akuntan Publik
Akuntan publik adalah akuntan yang bekerja secara independen guna
menjalankan fungsi audit terhadap kewajaran laporan keuangan. Akuntan publik
juga menjalankan proses akuntansi perusahaan klien berdasarkan SAP dan SPAP.
Hasil audit laporan keuangan perusahaan ini nantinya berupa pernyataan yang
dituang dalam laporan keuangan auditan.
3. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di departemen tertentu sebagai
pegawai pemerintah untuk menjalankan fungsi akuntansi demi kepentingan
pengawasan dan pemeriksaan keuangan negara seperti BPK (Badan Pemeriksa
Keuangan) dan BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan). Contoh
Politeknik Keuangan Negara STAN adalah salah satu lembaga pendidikan yang
menyiapkan akuntan pemerintah.
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang tugasnya mengajarkan dan
mengembangkan disiplin ilmu akuntansi pada masyarakat melalui jalur
pendidikan. Akuntan pendidik biasanya berprofesi seperti dosen atau guru.
Tanpa terasa anda sudah selesai membahas tentang Akuntansi sebagai sistem
informasi , semoga anda dapat memahami dengan sebaik-baiknya. Untuk mengukut
pemahaman tersebut silahkan anda menyelesaikan soal latihan dan evaluai. Selamat
mencoba dan sukses selalu
B. Rangkuman
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan
informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas
dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Laporan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bisnis oleh
pemakai informasi tersebut.
2. Sejarah Perkembangan Akuntansi
Pada tahun 1494 Luca Pacioli mempublikasikan buku, Summa de Arithmetica
Geometria Proportioni et Proportionalita yang berisi ilmu-ilmu pasti. Namun dalam
buku ini terdapat bagian yang berisi pembukuan untuk para pengusaha. Bagian itu
berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Yang menggambarkan pembukuan
berpasangan. Luca Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi Dunia.
3. Kualitas Informasi Akuntansi
Informasi keuangan akan bermanfaat bila kita memenuhi tujuh kualitas berikut ini:
a. Relevan
b. Dapat dimengerti
c. Daya uji
d. Netral
e. Tepat waktu
f. Daya banding
g. Lengkap
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN xii
Modul Ekonomi Kelas XII KD. 3.2 dan 4.2
PETA KONSEP
Persamaan Dasar
Akuntansi
Bukti-bukti Transaksi
Laporan Keuangan
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN xii
i
Modul Ekonomi Kelas XII KD. 3.2 dan 4.2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
BUKTI-BUKTI TRANSAKSI
1) Kwitansi
Adalah tanda bukti pembayaran yang dibuat dan ditanda tangani oleh pihak
penerima uang. Pada jumlah tertentu kuitansi harus dilampiri materai sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Contoh kwitansi
Sumber: https://bit.ly/3mdkch9
Gambar 1.1 Contoh kuitansi
2) Nota
Nota atau nota kontan adalah bukti penjualan atau pembelian tunai. Contoh nota
Sumber: https://bit.ly/3mJHj3l
Gambar 1.2 Contoh nota
3) Cek (Cheque)
Adalah perintah yang diterima dari pihak lain sebagai alat untuk melakukan
pembayaran melalui bank. Contoh Cek
Sumber: https://bit.ly/2RMcnRN
Gambar 1.3 Contoh cek
4) Faktur
Adalah bukti transaksi untuk pembelian dan penjualan kredit yang dibuat pihak
penjual kepada pihak pembeli. Pembeli akan menerima faktur asli sebagai bukti
pencatatannya, sedangkan penjual akan menerima faktur tembusan sebagai bukti
pencatatannya. Contoh Faktur
Sumber: https://bit.ly/3kxQp0U
Gambar 1.4 Contoh faktur
5) Nota Debit
Adalah nota yang yang berisikan dokumen transaksi sebagai permintaan
pengurangan harga kepada pihak penjual atau bukti yang berisi informasi
yang menyatakan tentang pengiriman kembali barang yang tidak sesuai
dengan pesanan (rusak). Contoh Nota Debit
Sumber: https://bit.ly/2FGaaF3
Gambar 1.5 Contoh nota debit
6) Nota Kredit
Adalah bukti transaksi penerimaan barang yang telah dijual atau pengambilan
barang. Nota kredit yang dikeluarkan oleh penjual ini berfungsi sebagai alat
persetujuan dari penjual atas permohonan pengurangan harga yang diminta
oleh pembeli karena barang yang diterima mengalami kerusakan atau tidak
sesuai dengan apa yang dipesan oleh pembeli. Contoh Nota Kredit
Sumber: https://bit.ly/3kE252e
Gambar 1.6 Contoh nota kredit
7) Memo/Memorial
Adalah bukti yang dibuat toleh pimpinan perusahaan atau pihak yang diberi
wewenang untuk bagian akuntansi atau urusan akuntansi.
Sumber: https://bit.ly/32Rw6Wv
Gambar 1.7 Contoh memo
2. Pengertian Akun/Rekening
Akun atau rekening adalah suatu alat yang digunakan untuk mencatat transaksi-
transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan
beban. Akun atau rekening memberikan informasi tentang operasional perusahaan
setiap hari, sehingga dapat diketahui besarnya perubahan aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan, dan beban.
Jumlah akun yang perlu diadakan dalam pembukuan suatu perusahaan
tergantung pada kebutuhan , kumpulan akun yang digunakan suatu perusahaan disebut
buku besar atau ledger.
3. Klasifikasi Akun/Rekening
Pada dasarnya akun atau rekening diklasifikasikan menjadi dua, yaitu akun riil
(posisi keuangan) dan akun nominal (laba-rugi).
a. Akun Riil ( Posisi Keuangan) adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam
laporan posisi keuangan. Akun ini meliputi akun aset, liabilitas, dan ekuitas (modal).
B. Akun Nominal (Laba-Rugi) Adalah akun yang pada akhir perode dilaporkan dalam
laporan laba-rugi. Meliputi akun :
1) Pendapatan atau penghasilan adalah hasil bruto yang diterima perusahaan dalam
melakukan operasionalnya.
Pendapatan usaha : pendapatan jasa, penjualan barang dagangan.
Penapatan di luar usaha : pendapatan bunga, pendapatan dari laba penjualan
aset tetap.
2) Beban adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dan yang harus diakui
selama usaha untuk memperoleh pendapatan.
Beban usaha : beban gaji, beban sewa, beban listrik, dll
Beban di luar usaha : beban bunga, rugi penjualan aset, dsb
Penyusunan nomor kode akun harus disesuiakan dengan kebutuhan unit usaha
(perusahaan) yang bersangkutan. Pemberian nomor kode akun dalam suatu
perusahaan dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu :
b. Sistem Desimal
Adalah pemberian kode akun dengan menggunakan dasarangka sepuluh digit,
yaitu angka 0 sampai dengan 9.
Contoh :
121. Gedung
Akumulasi penyusutan gedung
122. Inventaris
Akumulasi penyusutan inventaris
c. Sistem Mnemonic
Adalah pemberian kode dengan menggunakan huruf .
Contoh ;
Klasifikasi Akun Kode Akun
Aset/harta Aa, ab, Ac,Ad,Ae, dan seterusnya
Liabilitas/Utang Ka,Kb,Kc,Kd,Ke, dan seterusnya
Ekuitas/Modal Ma,Mb,Mc,Md,Me, dan seterusnya
Pendapatan Pa,Pb,Pc,Pd,Pe, dan seterusnya
Beban Ba,Bb,Bc,Bd,Be, dan seterusnya
C. Rangkuman
Sumber pencatatan adalah transaksi yang merupakan data yang relevan yang
terjadi dalam perusahaan.
Pengertian akun adalah suatu alat yang digunakan untuk mencatat transaksi-
transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban, ekuitas,
pendapatan, dan beban. Klasifikasi akun atau rekening terdiri atas akun riil
dan akun nominal.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan anda dapat menjelaskan,
menganalisis dan melakukan pencatatan persamaan dasar akuntansi dengan jujur,
teliti, benar dan bertanggung jawab.
B. Uraian Materi
Konsep Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi diperlukan untuk mengenalkan pemikitan akuntansi
dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan. Setiap transaksi yang terjadi dalam
suatu perusahaan dicatat dengan menggunakan sistem berpasangan dan prinsip
keseimbangan antara aktiva dengan pasiva artinya jumlah kekayaan harus sesuai dengan
hak atas kekayaan perusahaan tersebut. Persamaan dasar akuntansinya dapat ditulis
sebagai berikut :
AKTIVA = PASIVA
Pasiva dibagi menjadi dua, yaitu hak dari para kreditur (liabilitas) dan hak dari
pemilik perusahaan (ekuitas), artinya aset bisa berasal dari pemilik perusahaan yang
disebut ekuitas atau modal dan bisa juga berupa pinjaman (dari luar perusahaan) yang
disebut utang atau liabilitas. Jadi, persamaan dasar akuntansinya berubah menjadi
seperti berikut :
Pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan akuntansi, antara lain sebagai berikut
:
A. Mempengaruhi aset aja, aset dan liabilitas, aset dan ekuitas, liabilitas dan
ekuitas.
B. Penambahan atau pengurangan aset akan selalu tim,bul diimbangi dengan
penambahan atau pengurangan terhadap liabilitas dan ekuitas.
C. Pendapatan akan selalu menambah ekuitas, sedangkan beban akan selalu
mengurangi ekuitas.
PENCATATAN
N
TRANSAKSI LIABILITA
O ASET EKUITAS
S
1 Adanya investasi awal Bertamba
Bertambah -
pemilik perusahaan h
2 Pembelian aset secara Bertambah/Berkuran
- -
tunai g
3 Pembelian aset secara
Bertambah Bertambah -
kredit
4 Penerimaan
Bertamba
pendapatan Bertambah -
h
tunai/kredit
5 Pembayaran biaya
Berkurang - Berkurang
atau beban
6 Pengambilan uang
Berkurang - Berkurang
tunai untuk pribadi
7 Pembayaran/pelunasa
Berkurang Berkurang -
n utang
Pada tanggal 1 Agustus 2020 Tuan Dimas mendirikan sebuah usaha yang bergerak
dibidang servis sepeda motor dengan nama Servis Sepeda Motor DND. Berikut ini
transaksi selama bulan Agustus 2020 :
C. Dibeli secara kredit perlengkapan bengkel dari Toko Motor Jaya seharga
Rp400.000,00dan peralatan bengkel seharga Rp1.000.000,00.
Analisis :
Harta (perlengkapan) bertambah Rp400.000,00, harta (peralatan) bertambah
Rp1.000.000,00 dan utang bertambah Rp1.400.000,00.
D. Diterima pendapatan atas jasa yang telah diberikan selama 1 minggu sebesar Rp
1.600.000,00.
Analisis:
Harta (kas) bertambah Rp1.600.000,00 dan modal bertambah Rp1.600.000,00.
E. Dibayar listrik dan air untuk bulan Agustus 2014 sebesar Rp200.000,00.
Analisis:
Harta (kas) berkurang Rp200.000,00 dan modal berkurang Rp200.000,00.
F. Telah diselesaikan jasa servis kepada langganan dengan biaya yang diperhitungkan
sebesar Rp750.000,00. Jumlah tersebut difakturkan untuk ditagih.
Analisis:
Harta (piutang usaha) bertambah Rp750.000,00 dan modal bertambah
Rp750.000,00.
I. Tuan Dimas mengambil uang tunai untuk digunakan secara pribadi sebesar
Rp100.000,00.
Analisis:
Harta (kas) berkurang Rp100.000,00 dan modal berkurang Rp100.000,00.
J. Dibayar gaji pembantu bengkel untuk bulan Agustus 2014 sebesar Rp300.000,00
dan dibayar rekening telepon sebesar Rp75.000,00.
Analisis:
Harta (kas) berkurang Rp375.000,00, modal juga berkurang Rp300.000,00 dan
Rp75.000,00.
K. Pada akhir bulan Agustus 2014 perlengkapan yang masih ada sebesar
Rp250.000,00 dan peralatan bengkel disusutkan sebesar Rp50.000,00.
Analisis:
Harta (perlengkapan) berkurang Rp150.000,00, harta (akumulasi
penyusutan peralatan) bertambah Rp50.000,00, dan modal berkurang
Rp200.000,00.
C. Rangkuman
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
LAPORAN KEUANGAN
1). Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebgai akibat dari
peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomi yang diharapkan akan diperoleh
perusahaan di masa depan.
2). Liabilitas adalah kewajiban perusahaan di masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
3). Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban.
PERUSAHAAN.....
LAPORAN LABA – RUGI
Periode yang berakhir 31 Desember 20.....
Pendapatan Usaha :
Pendapatan jasa Rp. xxxxxxxx
Pendapatan bunga Rp. xxxxxxxx
Pendapatan sewa Rp. xxxxxxxx +
Jumlah Pendapatan Rp. xxxxxxxx
Beban Usaha :
Beban gaji Rp. xxxxxxxx
Beban listrik dan air Rp. xxxxxxxx
Beban perlengkapan Rp. xxxxxxxx
Beban penyusutan peralatan Rp. xxxxxxxx
Beban umum serba-serbi Rp. xxxxxxxx
Beban bunga Rp. xxxxxxxx +
Jumlah beban Rp. xxxxxxxx +
Laba atau rugi bersih Rp. xxxxxxxx
Contoh :
PERUSAHAAN.....
LAPORAN RUGI – LABA
Periode yang berakhir 31 Desember 20.....
Contoh :
PERUSAHAAN.....
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Periode yang berakhir 31 Desember 20.....
PERUSAHAAN.....
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 20.....
ASET
Aset Lancar
Kas Rp. xxxxxxxx
Piutang usaha Rp. xxxxxxxx
Perlengkapan Rp. xxxxxxxx
Sewa dibayar dimuka Rp. xxxxxxxx
Aset Tetap
Peralatan Rp. xxxxxxxx
Akumulasi penyusutan peralatan Rp. xxxxxxxx
Gedung Rp. xxxxxxxx
Akumulasi penyusutan gedung Rp. xxxxxxxx
Liabilitas Lancar
Utang usaha Rp. xxxxxxxx
Utang gaji Rp. xxxxxxxx
Komisi diterima di muka Rp. xxxxxxxx
PERUSAHAAN.....
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 20.....
B. Rangkuman
Pengertian laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada satu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut
PETA KONSEP
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS, dan DIKMEN xx
ix
Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.3 dan 4.3
a. Karakteristik
Perusahaan Jasa (3) Tahap
b. Mekanisme Debit dan Jurnal Umum Buku Besar
Penggolongan
Kredit
Neraca Saldo
(4) Tahap
Pengikhtisaran/
Peringkasan
Laporan Keuangan
a) Laporan Laba Rugi a) Jurnal Penyesuaian
b) Laporan Perubahan Ekuitas b) Kertas Kerja
c) Laporan Posisi Keuangan
A. Identitas Modul
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
TAHAP PENCATATAN
A. Uraian Materi
3. Jurnal Umum
a. Pengertian Jurnal
adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi – transaksi yang
terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis. Pencatatan
dilakukan berdasarkan bukti-bukti dengan menyebutkan akun yang akan di
debit dan dikredit. Prosesnya disebut menjurnal (journalizing).
b. Kegunaan Jurnal
untuk menjembatani pencatatan transaksi dari buku harian ke akun buku
besar dan mengontrol keseimbangan jumlah debit dan jumlah kredit.
c. Fungsi Jurnal
1) Fungsi Mencatat, jurnal merupakan tempat mencatat setiap terjadi
transaksi keuangan, baik yang bersifat internal maupun transaksi
eksternal.
2) Fungsi Historis, jurnal mencatat transaksi perusahaan secara kronologis,
berdasarkan urutan tanggal terjadinya transaksi.
Nama Perusahaan
Jurnal Umum
No
Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
Bukti
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Pada bulan Juli 2020 Tn. Hadi mendirikan usaha bengkel sepeda motor dengan
nama SAMARRA MOTOR. Transaksi keuangan tang terjadi selama bulan Juli 2020
sebagai berikut:
1 Tn. Hadi menyetorkan uang tunai Rp8.500.000,00 perlengkapan
Rp3.250.000,00 peralatan Rp6.250.000,00 dan sepeda motor Rp20.750.000,00
sebagai modal usaha.
2 Menerima pendapatan jasa atas servis sepeda motor dari pelanggan
Rp1.500.000,00
4 Membeli perlengkapan secara tunai Rp400.000,00
6 Membeli peralatan Rp1.400.000,00 baru dibayar tunai Rp700.000,00 sisanya
akan dibayar bulan depan.
9 Tn. Hadi memperoleh pinjaman dari bank atas permohonan kredit usaha mikro
kecil dan menengah sebesar Rp6.000.000,00
10 Menerima pendapatan jasa servis motor dari pelanggan Rp1.925.000,00
12 Membayar sewa kios untuk masa satu tahun Rp3.800.000,00
13 Menerima pendapatan sewa sebesar Rp5.500.000,00
15 Menerima pembayaran tunai Rp1.000.000 atas pekerjaan yang diselesaikan
Rp2.000.000,00 sisanya dibayar bulan depan.
16
Membayar beban lain-lain Rp225.000,00
17
Menerima pendapatan jasa dari pelanggam Rp3.600.000,00
18
Membayar beban listrik dan telepon Rp300.000,00
19
Menerima jasa servis sebesar Rp4.000.000,00 yang dibayar secara kredit
22
Membayar beban komisi sebesar Rp500.000,00 secara tunai
24
Menerima cicilan dari pelanggan atas transaksi tanggal 19 Juli 2020 sebesar
Rp2.500.000,00
25 Tn. Hadi mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadinya sebesar
Rp350.000,00
26 Membayar beban administrasi dan umum sebesar Rp450.000,00
31 Membayar gaji karyawan Rp2.200.000,00
Diminta:
Catatlah transaksi bengkel SAMARRA MOTOR dalam jurnal umum!
Jawaban:
BENGKEL SAMARRA MOTOR
JURNAL UMUM
(dalam rupiah)
TANGGAL NAMA AKUN REF DEBIT KREDIT
2020 1 Kas 111 8.500.000
Juli Perlengkapan 113 3.250.000
Peralatan 121 6.250.000
Kendaraan 122 20.750.000
Modal Hadi 311 38.750.000
2 Kas 111 1.500.000
Pendapatan jasa 411 1.500.000
4 Perlengkapan 113 400.000
Kas 111 400.000
6 Peralatan 121 1.400.000
Kas 111 700.000
Utang usaha 211 700.000
9 Kas 111 6.000.000
Utang bank 212 6.000.000
10 Kas 111 1.925.000
Pendapatan jasa 411 1.925.000
12 Sewa dibayar di muka 114 3.800.000
Kas 111 3.800.000
13 Kas 111 5.500.000
Pendapatan sewa 412 5.500.000
15 Kas 111 1.000.000
Piutang usaha 112 1.000.000
Pendapatan jasa 411 2.000.000
Jumlah dipindahkan 61.275.000 61.275.000
4. Buku Besar
a. Pengertian Buku Besar
adalah kumpulan dari akun-akun sejenis yang satu sama lain saling
berhubungan secara sistematis. Akun buku besar merupakan formulis
tempat mencatat perubahan aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban
akibat transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.
b. Bentuk-Bentuk Buku Besar
1) Bentuk T
Merupakan format buku besar yang paling sederhana. Sesuai namanya
Bentuk T terdiri atas empat bagian yaitu nama akun, nomor akun, debit
(sisi kiri), dan kredit (sisi kanan). Berikut contoh buku besar bentuk T:
Nama Akun: ..... No Akun: .....
Debit Kredit
3) Jumlah pada jurnal dipindahkan ke buku besar sesuai dengan akun yang
bersangkutan. Jumlah debit jurnal ditempatkan pada debit buku besar dan
jumlah kredit jurnal ditempatkan pada kredit buku besar.
4) Kolom Ref jurnal diisi dengan nomor kode akun buku besar yang
digunakan.
Contoh soal:
Agar anda lebih memahami proses pemindahbukuan (posting) akun dari jurnal
umum ke buku besar, simaklah posting menggunakan data keuangan bengkel
SAMARRA. Transaksi tersebut terjadi selama bulan Juli 2020.
Kas 111
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Perlengkapan 113
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Peralatan 121
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Kendaraan 122
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
B. Rangkuman
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan utamanya melayani
masyarakat di bidang jasa dan memproduksi sesuatu yang tidak berwujud (jasa).
Contoh perusahaan jasa kantor notaris, bengkel, salon, persewan mobil, travel,
hotel, dan lain sebagainya.
Karakteristik Perusahaan Jasa
1. Tidak berwujud, artinya tidak memiliki bentuk fisik yang nyata, tidak dapat
dilihat atau diraba, hanya dapat dirasakan manfaatnya.
2. Berubah-ubah, maksudnya setiap jasa yang diperdagangkan tidak memiliki
standarisasi. Semuanya tergantung pada selera konsumen.
3. Tidak dapat dipisahkan.
4. Tidak dapat disimpan.
Siklus akuntansi perusahaan jasa mrupakan suatu kegiatan yang saling terkait
dan tidak dapat dipisahkan. Secara umum terdiri atas tahap pencatatan,
penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan.
Pada tahap pencatatan yang dilakukan adalah menganalisis bukti transaksi,
menyusun jurnal umum, dan membuat buku besar.
Pengertian Jurnal adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi –
transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis.
Kegunaan Jurnal untuk menjembatani pencatatan transaksi dari buku harian ke
akun buku besar dan mengontrol keseimbangan jumlah debit dan jumlah kredit.
Fungsi Jurnal:
1. Fungsi Mencatat, jurnal merupakan tempat mencatat setiap terjadi transaksi
keuangan , baik yang bersifat internal maupun transaksi eksternal.
2. Fungsi Historis, jurnal mencata transaksi perusahaan secara kronologis,
berdasarkan urutan tanggal terjadinya tramsaksi.
3. Fungsi Informasi, jurnal memberikan informasi tentang peristiwa ekonomi
yang terjadi dalam perusahaan.
4. Fungsi Analisis, jurnal berfungsi sebagai sarana untuk menganalisis transaksi
mana yang dicatat di sisi debit dan di sisi kredit.
5. Fungsi Instruksi, jurnal bersifat memerintah untuk melakukan pencatatan
akuntansi berikutnya atau posting ke buku besar.
Pengertian Buku Besar adalah kumpulan dari akun-akun sejenis yang satu sama
lain saling berhubungan secara sistematis. Akun buku besar merupakan formulir
tempat mencatat perubahan aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban akibat
transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS, dan DIKMEN 12
Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.3 dan 4.3
TAHAP PENGIKHTISARAN
A. Uraian Materi
Tahap pengikhtisaran merupakan tahap lanjut dari proses pencatatan dalam
siklus akuntansi. Pengikhtisaran akuntansi bertujuan menguji kebenaran transaksi yang
tercatat dalam jurnal dan akun buku besar. Proses pengikhtisaran biasanya dilakukan
pada akhir periode akuntansi setelah pencatatan dan pemindahbukuan dikerjakan.
Tahap pengikhtisaran siklus akuntansi dimulai dengan menyusun neraca saldo
yang bersumber dari buku besar. Akun-akun dalam buku besar merupakan akun
sementara, artinya akun-akun tersebut belum menunjukkan jumlah yang sebenarnya
pada akhir periode akuntansi. Oleh karena itu, diperlukan jurnal penyesuaian untuk
menunjukkan saldo akun yang sebenarnya.
1. Neraca Saldo
a. Pengertian Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan daftar terperinci yang berisi saldo-saldo pada
buku besar yang disusun di akhir periode akuntansi. Fungsinya untuk memastikan
setiap transaksi berada pada nilai dan posisi yang benar. Sumber penyusunan
neraca saldo adalah buku besar. Berikut bentuk kolom neraca saldo:
Nama Perusahaan
Neraca Saldo
Per ………………………..
Keterangan:
(1) Kolom nomor akun diisi dengan nomor kode akun.
(2) Kolom nama akun diisi dengan nama akun sesuai dengan urutan nomor akun.
(3) Kolom debit diisi dengan jumlah saldo akun yang bersaldo debit.
(4) Kolom kredit diisi dengan jumlah saldo akun yang bersaldo kredit.
Contoh penyusunan neraca saldo tampak dari Bengkel SAMARRA MOTOR pada
periode Juli 2020 yang disajikan sebagai berikut:
c. Jurnal Penyesuaian
Penyusunan neraca saldo biasanya dilakukan setiap akhir bulan atau pada
akhir periode akuntansi. Saldo akun pada neraca saldo merupakan ringkasan dari
pencatatan akuntansi dalam periode akuntansi. Apakah data pada neraca saldo
dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan? Pada akhir periode belum
semua akun dalam neraca saldo menunjukkan akun sebenarnya. Misalnya akun
pendapatan dan beban belum menunjukkan jumlah pendapatan dan beban yang
sebenarnya selama periode bersangkutan.
Mungkin selama berjalannya waktu dalam satu periode akuntansi telah
terjadi perubahan-perubahan yang belum dicatat. Oleh karena itu, perusahaan
perlu menyesuaikan perubahan akun yang berada pada neraca saldo ini dengan
membuat jurnal penyesuaian agar menunjukkan kondisi sebenarnya.
a) Perlengkapan
Perlengkapan adalah barang yang digunakan perusahaan untuk kegatan
operasional yang habis dipakai kurang dari satu tahun (dalam satu periode
akuntansi). Perlengkapan yang sudah terpakai akan menjadi beban pada
akhir periode akuntansi.
Kas Rp7.500.000,00
Sewa diterima di muka Rp. 7500.000,00
Kas Rp7.500.000,00
Pendapatan sewa Rp7.500.000,00
Nama Perusahaan
Jurnal Penyesuaian
31 Desember .....
B. Rangkuman
Tahap pengikhtisaran siklus akuntansi dimulai dengan menyusun neraca saldo
yang bersumber dari buku besar.
Neraca saldo merupakan daftar terperinci yang berisi saldo-saldo pada buku
besar yang disusun di akhir periode akuntansi.
Fungsi neraca saldo untuk memastikan setiap transaksi berada pada nilai dan
posisi yang benar.
Langkah penyusunan neraca saldo yaitu:
a. Menghitung saldo tiap-tiap buku besar.
b. Menyusun saldo tiap-tiap akun buku besar dalam neraca saldo sesuai nomor
kode akun dan tingkat likuiditas.
Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivtas transaksi,
tetapi didasarkan pada perhitungan atau keterangan tertentu seperti beban
penyusutan gedung, beban sewa gedung, dan utang gaji.
Tujuan Jurnal penyesuaian
a. Membuat setiap akun riil (akun aset, liabilitas, dan ekuitas) menunjukkan
jumlah sebenarnya pada akhir periode akuntansi.
b. Membuat setiap akun nominal (pendapatan dan beban) menunjukkan jumlah
pendapatan dan beban yang betul terjadi pada akhir periode akuntansi.
Penyusunan Jurnal Penyesuaian:
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
A. Uraian Materi
Setelah menyusun neraca saldo, kemudian melakukan penyesuaian terhadap
beberapa akun, maka diperlukan pembuatan kertas kerja (worksheet) atau biasa juga
disebut neraca lajur sebagai alat bantu untuk menyusun laporan keuangan.
1. Pengertian Kertas Kerja
Kertas kerja atau neraca lajur adalah selembar kertas berkolom-kolom yang
dipergunakan untuk membantu menggabungkan seluruh data akuntansi pada
akhir periode akuntansi. Kertas kerja berfungsi sebagai alat bantu dalam
menyusun laporan keuangan.
2) Jika dalam kolom Laba Rugi lebih besar sebelah debit, maka selisih akan
ditulis dikolom kredit sehingga hasil akhir akan balance/seimbang. Kondisi
ini berarti Rugi. Dan pada kolom Posisi Keuangan selisihnya akan ditulis di
kolom debit dengan angka yang sama.
Neraca Posisi
Neraca
No. Nama Penyesuaian Saldo Laba Rugi Keuangan/
Saldo
Akun Akun Disesuaikan Neraca
D K D K D K D K D K
c. Sewa 1 tahun Rp2.400.000, jika terhitung mulai Mei 2019 berarti sewa yang
sudah terpakai hingga Desember adalah 8 bulan sebesar 8/12 x
Rp2.400.000,00 = Rp1.600.000,00.
d. Dicatat utang gaji yang belum dibayar Rp300.000,00.
e. Dicatat piutang bunga yang masih harus diterima Rp75.000,00.
Berdasarkan data neraca saldo dan jurnal penyesuaian Kantor Akuntan Dimas, S.E.,
M.Ak. maka disusunlah kertas kerja sebagai berikut:
Piutang
113 e.75 75 75
bunga
Pendapatan
412 e.75 75
bunga
2.250 2.250 32.475 32.475 3.375 8.335 29.100 24.140
LABA BERSIH 4.960 4.960
8.335 8.335 29.100 29.100
B. Rangkuman
Kertas kerja adalah format berkolom-kolom yang dipergunakan untuk
membantu menggabungkan seluruh data akuntansi pada akhir periode
akuntansi dalam rangka membantu menyusun laporan keuangan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
TAHAP PELAPORAN
A. Uraian Materi
Setiap perusahaan wajib melaporkan kinerja keuangan dalam bentuk
informasi akuntansi. Pelaporan keuangan merupakan tahap terakhir siklus
akuntansi. Dari laporan keuangan dapat diketahui kinerja perusahaan selama satu
periode akuntansi. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban
pengelolaan sebuah perusahaan.
Jika disajikan secara akurat dan tepat waktu, laporan keuangan dapat
diandalkan dan dapat diperbandingan. Pada kegiatan pembelajaran kali ini akan
dibahas tentang laporan keuangan yang terdiri atas:
1. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Perubahan Ekuitas
3. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Beban usaha:
Beban gaji Rp18.500.000
Beban perjalanan dinas Rp2.400.000
Beban iklan Rp800.000
Beban telpon Rp600.000
Beban listrik dan air Rp900.000
Beban perlengkapan kantor Rp1.600.000
Beban sewa Rp2.250.000
Beban penyusutan peralatan Rp500.000 +
Jumlah beban usaha Rp27.550.000 (–)
LABA BERSIH Rp10.850.000
Pendapatan usaha:
Pendapatan jasa Rp36.900.000
Beban usaha:
Beban gaji Rp18.500.000
Beban perjalanan dinas Rp2.400.000
Beban iklan Rp800.000
Beban telpon Rp600.000
Beban listrik dan air Rp900.000
Beban perlengkapan kantor Rp1.600.000
Beban sewa Rp2.250.000
Beban penyusutan peralatan Rp500.000 +
Jumlah beban usaha Rp27.550.000 (–)
Laba Usaha Rp9.350.000
Pendapatan dan beban di luar usaha:
Pendapatan lain-lain Rp1.500.000 +
Laba bersih Rp10.850.000
Aset Tetap
Peralatan kantor Rp40.000.000 Modal Ranufi Rp90.850.000 +
Akum. Peny. Peralatan (Rp500.000)
Jumlah Aset Tetap Rp39.500.000 +
Jumlah Aset Rp117.550.000 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Rp117.550.000
B. Rangkuman
Pelaporan keuangan merupakan tahap terakhir siklus akuntansi.
Laporan keuangan utama terdiri atas:
1. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Perubahan Ekuitas
3. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan laba rugi merupakan laporan yang disusun secara sistematis tentang
kinerja sebuah perusahaan berupa informasi pendapatan yang diperoleh dan
beban yang dikeluarkan perusahaan selama satu periode akuntansi.
Komponen Laporan laba rugi adalah pendapatan dan beban selama satu periode
akuntansi.
Pendapatan (Revenue)
Terdiri atas pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan usaha
adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan utama perusahaan.
Pendapatan di luar usaha merupakan pendaatan yang berasal dari kegiatan di
luar usaha utama, misalnya bunga bank dan deviden.
Beban (Expense)
Beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka
memperoleh hasil ekonomis.
PETA KONSEP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
JURNAL PENUTUP
A. Uraian Materi
Pada kegiatan pembelajaran 1 akan dibahas tentang jurnal penutup sebagai bagian
dari tahapan akuntansi, Baiklah kita mulai pembahasan sebagai berikut.
1. Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
mentransfer saldo dari akun sementara ke akun permanen. Perusahaan
menggunakan Jurnal penutup untuk mengatur ulang saldo akun sementara. Pada
perusahaan jasa akun yang dibuatkan jurnal penutup meliputi akun pendapatan,
beban, ikhtisar laba rugi dan prive.
Tujuan dibuat jurnal penutup adalah
a. Menutup saldo yang terdapat pada semua akun sementara, sehingga akun
tersebut menjadi 0 (nol). Akun sementara adalah akun dalam buku besar yang
digunakan untuk mengakumulasi transaksi selama periode akuntansi yang
meliputi pendapatan, beban, saldo laba rugi dan prive
b. Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada
akhir periode, sehingga saldo akun modal akan sama dengan jumlah modal
akhir yang dilaporkan di neraca.
c. Memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban agar tidak bercampur
dengan jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya.
d. Menyajikan neraca awal periode berikutnya setelah dilakukan penutupan buku.
e. Mempermudah ketika dilaksanakan pemeriksaan, karena telah dilakukan
pemisahan transaksi yang terjadi antara periode sekarang dengan transaksi
pada periode akuntansi selanjutnya.
f. Menyajikan informasi keuangan yang sebenarnya (riil) dari suatu perusahaan
setelah dilakukan penutupan buku (jurnal penutup). Akun yang sesungguhnya
terdiri atas harta, kewajiban dan ekuitas
Keterangan :
Saldo Ikhtisar Laba Rugi Rp 5.212.500 diperoleh dari:
Jumlah Ikhtisar laba rugi (Kredit ) Rp 8.437.500
Jumah Ikhtisar Laba rugi( Debet ) Rp 3.225.000 _
Saldo Ikhtisar laba rugi (kredit) Rp 5.212.500
B. Rangkuman
1. Jurnal penutup adalah jurnal yang digunakan untuk mengnolkan akun
pendapatan, beban, ikhtisar laba rugi dan prive
2. Membuat jurnal penutup dilakukan dengan cara :
a. Akun nominal bersaldo debet dikredit oleh akun ikhtisar laba rugi
b. Akun nominal bersaldo kredit didebet oleh akun Ikhtisar laba rugi
c. Akun Prive yang bersaldo debet dikredit oleh akun modal
d. Akun Ikhitsar laba rugi ditutup oleh akun modal
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 31
Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.4 dan 4.4
A. Uraian Materi
Bagaimana dengan materi jurnal penutup semoga anda dimudahkan dalam
memahaminya. Baik selanjutnya setelah membuat jurnal penutup sesuai dengan
siklus akuntansi kita akan melakukan posting ke buku besarnya. Anda masih ingat
cara posting dari jurnal ke buku besar! Untuk posting dari jurnal penutup ke buku
besar dapat dilakukan dengan penjelasan berikut:
Perhatikan arah panah menunjukan proses posting dari Jurnal penutup ke buku
besar. Akun yang ada di jurnal penutup sebelah debet kita catat di dalam buku
besarnya di sebelah debet dan akun yang di jurnal penutup disebalah kredit kita catat
di buku besarnya sebelah kredit, kemudian untuk saldo dihitung.
Sampai disini apakah proses posting sudah dipahamai, kalau belum silahkan
perhatikan dan pelajari kembali posting di materi sebelumnya. Selanjutnya kita akan
Berikut Buku besar dari Perusahaan Jasa Indah setelah dilakukan jurnal penutup :
Buku besar di atas adalah buku besar setelah penutup untuk akun pendapatan,
beban, prive, sedangkan untuk akun Riil seperti kas, perlengkapan , Peralatan , Utang
( akun Riil) tidak dibuat jurnal penutup sehingga saldo buku besarnya seperti yang
tergambar dalam neraca saldo.
Berdasarkan neraca saldo setelah penutupan di atas, akun yang ada pada neraca
tersebut hanya akun riil (harta, uang dan modal).
Bagaimana sampai disini ada yang masih belum dipahami, jika belum silahkan
untuk baca kembali dengan teliti dan jika ada teman atau saudara yang dianggap
memiliki pengetahuan tentang akuntansi silahkan berdiskusi.
B. Rangkuman
1. Buku besar setelah jurnal penutup adalah buku besar yang mencatat hasil
penutupan akun sementara
2. Posting ke buku besar setelah penutupan dilakukan dengan cara :
Di jurnal penutup debet maka dibuku besarnya dicatat sebelah debet
Di jurnak penutup kredit maka dibuku besarnya dicatat disebelah kredit
3. Buku besar setelah penutupan seluruh akun pendapatan, beban, ikhtisar laba rugi
dan prive bersaldo nol kecuali modal
4. Neraca setelah penutupan merupakan daftar yang memuat akun riil (harta, utang
dan modal)
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
JURNAL PEMBALIK
A. Uraian Materi
Pada kegiatan pembelajaran ke 3, sebagai akhir kegiatan pembelajaran pada modul
ini kita akan mempelajari materi Jurnal balik. Baik untuk lebih lengkapnya silahkan
anda pelajari uraian materi berikut ini :
1. Pengertian dan Fungsi Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang
menimbulkan akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Dengan kata
lain jurnal yang memiliki istilah lain Reversing Entries ini yang dibuat pada awal
periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang
menimbulkan akun riil baru. Jurnal ini merupakan jurnal yang sengaja dibuat
untuk membalik beberapa jurnal penyesuaian tertentu yang sudah disusun pada
periode sebelumnya. Penyusunan jurnal ini dalam proses atau siklus akuntansi
adalah opsional, artinya kita boleh membuat jurnal pembalik dan kita juga boleh
tidak membuat jurnal pembalik. Adapun fungsi dibuatnya antara lain untuk :
a. Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru,
terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian.
b. Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya.
Jurnal pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat
jurnal yang jumlahnya banyak.
c. Meminimalkan kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti
menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang dobel karena penyusunan
ayat jurnal penyesuaian.
Pada Tanggal 31 Desember 2019 jumlah pendapatan yang sudah menjadi hak
perusahaan = 4/6 x 2.400.000 = 1.600.000,00
B. Rangkuman
1. Jurnal Pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi terhadap
akun yang dibuatkan jurnal penyesuaian
2. Tujuan dibuatnya jurnal pembalik adalah untuk mengembalikan akun yang di nol
kan sementara tidak ada akun riil untuk akun tersebut
3. Fungsi jurnal pembalik adalah Mempermudah pencatatan transaksi pada awal
periode akuntansi yang baru,menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode
akuntansi berikutnya dan meminimalkan kesalahan atau kekeliruan yang mungkin
bisa terjadi,
4. Akun yang memerlukan jurnal pembalik yaitu beban yang dibayar di muka (jika
tercatat sebagai beban), beban yang masih harus dibayar, Pendapatan yang
diterima di muka (jika tercatat sebagai pendapatan), Pendapatan yang masih akan
diterima dan akun lain yang tidak ada akun riilnya.
5. Cara membuat jurnal pembalik yaitu mengembalikan dari hasil jurnal penyesuaian
ke kondisi sebelum dibuatkan jurnal penyesuaian.
PERUSAHAAN DAGANG
SIKLUS AKUNATNSI
PETA KONSEP
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN xx
xix
TRANSAKSI PADA
Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Pengertian Dan Karakteristik Perusahaan Dagang
A. Uraian Materi
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bisnis utamanya membeli barang dari
pemasok dan menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang tersebut.
Sebagai contoh yang biasa kita temui adalah toko kelontong dan supermarket. Kedua
jenis bisnis ini membeli barang kebutuhan sehari-hari dari pemasok dan menjual
kembali kepada konsumen.
yang telah dijual atau pengurangan harga yang diberikan kepada pihak
pembeli. Misalnya, barang yang dijual sebagian ada yang rusak atau tidak
sesuai dengan pesanan. Transaksi retur penjualan akan dicatat dalam akun
retur penjualan (sales return), yang termasuk akun kontra dari akun
penjualan.
g. Potongan Penjualan (Sales Discount)
Akun potongan penjualan ini termasuk akun kontra dari akun penjualan.
Potongan penjualan oleh penjual akan dicatat pada akun potongan penjualan
di sisi debit dan akun piutang dagang di sisi kredit. Akun ini, biasa terjadi
dalam hal pembeli melakukan pembayaran utangnya dalam periode potongan
yang telah ditetapkan
h. Beban Angkut Penjualan (Transportation Out/Freight Out)
Beban angkut penjualan terjadi karena penjual menanggung biaya
pengiriman barang sampai ke tempat pembeli. Biaya ini dilaporkan dalam
biaya operasional.
i. Persediaan Barang Dagangan
Persediaan barang dagangan adalah barang dagangan yang masih ada dan
belum terjual. Banyaknya barang yang tersedia di gudang tidak boleh kurang
dari jumlah yang dibutuhkan.
2) Secara Kredit
Contoh: Tanggal 10 Februari 2019 dibeli secara kredit barang dagangan
seharga Rp30.500.000,00 dari Toko Makmur Jakarta.
2. Secara Kredit
Contoh: Tanggal 18 Februari 2019 dijual secara kredit barang dagang
seharga Rp7.000.000,00 kepada Toko Budi Makmur
g. Potongan Penjualan
Contoh: Tanggal 2 Februari 2019 dijual barang dagangan seharga
Rp7.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 kepada Toko Sekawan
dengan faktur No. 305.
B. Rangkuman
1. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bisnis utamanya membeli barang
dari pemasok dan menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang
tersebut.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
JURNAL KHUSUS DAN BUKU BESAR
A. Uraian Materi
Pada kegiatan pembelajaran ke 2 materi yang akan dibahas menyangkut pencatatan
transaksi ke dalam jurnal khusus. Pada kegiatan pembelajaran 1 sudah dibahas
bagaimana mencatat transaksi ke dalam jurnal umum, dan Anda sudah paham betul.
Kita akan mulai pembahasan terkait jurnal khusus dan buku besar.
Keterangan:
1) untuk mencatat tanggal kejadian transaksi
2) untuk memcatat nama debitur
3) untuk mencatat syarat pembayaran
4) untuk mencatat jumlah transaksi piutang dagang
5) untuk mencatat jumlah transaksi penjualan
Syarat Piutang
Penjualan
Pembayaran dagang
2019
Juni 4 Fa. Huges FJ No. 001 EOM 7.000.000 7.000.000
10 Puwanto Semarang FJ No. 002 EOM 5.000.000 5.000.000
17 Tn. Widayat Solo FJ No. 003 2/10, n/30 3.000.000 3.000.000
25 PT Ambarsari Surabaya FJ No. 004 3/15, n/45 9.000.000 9.000.000
30 Fa. Huges Jakarta FJ No. 004 2/10, n/30 7.000.000 7.000.000
Jumlah 31.000.000 31.000.000
Keterangan:
1) Tanggal: kolom tanggal diisi dengan tahun, bulan, tanggal terjadinya
transaksi.
2) Nomor bukti: kolom nomor bukti diisi dengan nomor bukti transaksi,
seperti nomor kuitansi, cek, atau nomor bukti kas masuk.
3) Keterangan: kolom keterangan digunakan untuk mencatat sumber
penerimaan kas atau nama transaksi atas akun yang di kredit.
4) Referensi: kolom referensi diisi dengan nomor akun pada saat posting,
kecuali untuk transaksi yang berkaitan dengan piutang dagang diisi
dengan tanda “...” (chek mark) pada saat transaksi dicatat. Hal ini
dilakukan karena pada saat yang bersamaan transaksi tersebut akan
dicatat dalam akun pembantu piutang dagang.
5) Kas: kolom “kas” diisi dengan jumlah uang yang diterima pada tanggal
transaksi yang akan dicatat pada sisi debit akun “kas”.
6) Potongan penjualan: kolom potongan penjualan diisi dengan jumlah
potongan penjualan yang diberikan pada tanggal transaksi.
7) Penjualan: kolom penjualan diisi dengan jumlah barang yang dijual secara
tunai, yang akan dicatat pada sisi kredit akun “penjualan”
8) Piutang dagang: kolom piutang dagang diisi dengan jumlah piutang yang
diterima pada tanggal tersebut, yang akan dicatat pada sisi kredit akun
“piutang dagang”
9) Akun: mencatat nama akun yang tidak disediakan kolom akun tersendiri.
10) Referensi: mencatat nomor kode akun yang diposting ke buku besar
untuk akun serba-serbi.
11) Jumlah: mencatat jumlah uang untuk akun yang dicatat dalam kolom
serba-serbi.
c. Jurnal Pembelian
Format jurnal pembelian dapat Anda perhatikan di bawah ini:
Keterangan:
1) Tanggal: kolom tanggal diisi dengan tanggal yang tertera dalam bukti
transaksi.
2) Keterangan: kolom keterangan diisi dengan keterangan ringkas, biasanya
menyebutkan nama kreditur.
3) Nomor bukti: kolom nomor bukti diisi dengan nomor bukti transaksi,
seperti nomor faktur.
4) Syarat pembayaran: kolom ini diisi dengan syarat pembayaran untuk
pembelian kredit yang dilakukan.
5) Pembelian: kolom ini diisi dengan harga pokok pembelian barang
dagangan yang dibeli pada tanggal tersebut.
6) Perlengkapan: kolom ini diisi dengan harga pokok pembelian
perlengkapan yang dibeli pada tanggal tersebut.
7) Akun: mencatat nama akun yang tidak disediakan kolom akun tersendiri.
Keterangan:
1) Tanggal: kolom tanggal diisi dengan tahun, bulan, dan tanggal terjadinya
transaksi.
2) Nomor bukti: kolom ini digunakan untuk mencatat nomor bukti transaksi,
seperti nomor kuitansi, nota kontan, cek, dan bukti kas keluar.
3) Keterangan: kolom keterangan digunakan untuk mencatat nama kreditur,
akun yang didebit atau nama transaksi.
4) Referensi: kolom referensi digunakan untuk mencatat tanda “...” (check
mark) bila posting ke dalam buku besar pembantu telah dilakukan dan
digunakan untuk mencatat nomor kode akun atas pembelian tunai dan
jumlah serba-serbi bila posting ke buku besar telah dilakukan.
5) Pembelian: kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah rupiah transaksi
pembelian barang dagang secara tunai.
6) Utang dagang: kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah utang dagang
yang dibayar/dilunasi.
7) Akun: mencatat nama akun yang tidak disediakan kolom akun tersendiri.
8) Referensi: mencatat nomor kode akun yang diposting ke buku besar
untuk akun serba-serbi.
9) Jumlah: mencatat jumlah uang untuk akun yang dicatat dalam kolom
serba-serbi.
10) Kas: kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah rupiah berkurangnya
uang tunai yang dikeluarkan.
11) Potongan pembelian: kolom ini digunakan untuk mencatat potongan
pembelian yang diterima
Anda telah selesai mempelajari empat jenis jurnal khusus, yaitu jurnal penerimaan
kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal penjualan, dan jurnal pembelian. Bagaimana jika
terdapat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus? Jika terdapat
transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus maka transaksi tersebut
dicatat dalam jurnal umum. Misalnya transaksi retur pembelian dan retur penjualan.
Nah, untuk lebih jelas lagi, pelajari contoh berikut ini.
5) Tanggal pencatatan dalam buku besar adalah tanggal akhir setiap jurnal
khusus, kecuali akun yang ada di kolom serba-serbi, dicatat menurut
tanggal terjadinya transaksi
(102)
(102)
Keterangan:
Garis No (1) menunjukan arah posting dari Jurnal Penjualan
Garis No (2) menunjukan arah posting dari Jurnal Penerimaan Kas
Dari jurnal penjualan dan penerimaan kas di atas buku besar yang harus
dibuat terdiri atas:
Penjualan
Piutang dagang
Kas
Potongan Penjualan
Modal Usaha
Pendapatan Deviden
Di atas dua buku besar telah dibuat selanjutnya kita buatkan buku besar yang
lainnya sebagai berikut:
Pada awal pembahasan buku besar pembantu sudah disebutkan buku besar
pembantu terdiri atas Buku Besar Pembantu Piutang, Buku Besar Pembantu
Hutang, dan Buku Besar Persedian.
Selanjutnya kita akan coba membahas dua buku besar pembantu saja yaitu
Buku besar pembantu Piutang dagang dan Hutang dagang. Baik silakan
perhatikan penjelasan di bawah ini.
Coba Anda perhatikan! Tercatat pada buku besar piutang dagang saldo
sebesar Rp20.000.000,00 yang menjadi pertanyaan saldo tersebut milik
debitur yang mana?
Untuk mengetahui nama debitur anda bisa perhatikan pada jurnal
penjualan. Coba anda perhatikan jurnal penjualan di bawah ini.
Jurnal Penjualan Hal: 01
Debet Kredit
Syarat
Tanggal Keterangan No. Bukti Piutang
Pembayaran Penjualan
dagang
2019
Juni 4 Fa. Gurun Bandung FJ No. 001 2/10, n/30 6.000.000 6.000.000
10 Puwanto Semarang FJ No.002 EOM 6.000.000 6.000.000
17 Tn. Yoga Asmara FJ No. 003 2/10. n/30 5.000.000 5.000.000
25 PT Ambarsari FJ No. 004 3/15, n/45 7.000.000 7.000.000
Surabaya
30 Fa. Huges Jakarta FJ No. 004 2/10, n/30 7.000.000 7.000.000
Jumlah 31.000.000 31.000.000
Pada Jurnal penjualan di atas ternyata ada lima debitur yang terdiri atas:
Fa. Gurun Bandung
Purwanto Semarang
Tn. Yoga Asmara
PT Ambar sari Suarabaya
Fa. Huges
Untuk senjutnya kita perhatikan Jurnal Penerimaan Kas dan Jurnal umum
yang memuat akun piutang dagang. Coba perhatikan jurnal penerimaan kas
dibawah ini:
Dari jurnal penerimaan kas kita perhatikan kolom piutang dagang. Debitur
yang sudah melakukan pembayaran yaitu:
1.1. Fa Gurun Bandung
1.2. Tn. Yoga Asmara
Dari buku besar pembantu piutang di atas maka daftar saldo piutang dagang
sebagai berikut:
Apakah Anda sudah paham? Kalau belum silakan untuk di pelajari kembali
sebelum melanjutkan membahasa buku besar pembantu hutang.
Hasil posting dari jurnal ke buku besar umum diperoleh buku besar
hutang sebagai berikut:
Berdasarkan jurnal dan daftar saldo di atas maka buku besar pembantu
hutang dagang sebagai berikut:
Berdasarkan buku besar pembantu hutang dagang di atas maka dapat dibuat
daftar saldo sebagai berikut.
B. Rangkuman
1. Jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat
transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan
tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
2. Jurnal khusus (special journal) yang biasa digunakan dalam akuntansi
perusahaan dagang terdiri atas empat macam:
a. Jurnal penjualan berfungsi mencatat penjualan secara kredit
b. Jurnal pembelian berfungsi mencatat pembelian barang dagang dan harta
secara kredit
c. Jurnal penerimaan kas mencatat seluruh transaksi penerimaan uang pada
perusahaan
d. Jurnal pengeluaran kas mencatat seluruh transaksi pengeluaran uang yang
dilakukan perusahaan
3. Transaksi yang tidak dapat dicatat di jurnal khusus akan dicatat di jurnal umum
4. Rekapitulasi jurnal dilakukan untuk memudahkan posting ke buku besar
5. Buku besar adalah alat yang digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan
yang terjadi pada suatu akun yang disebabkan karena adanya transaksi
keuangan.
6. Buku besar pada perusahaan dagang pencatatanya (posting) dilakukan setiap
akhir bulan dengan mencatat jumlah rekapitulasi setiap akun yang memiliki
kolom khusus, kecuali akun yang terdapat di kolom serba serbi.
7. Buku besar akan menunjukan saldo akhir yang menggambarkan perubahan dan
pengaruh transaksi pada akun yang bersangkutan
8. Buku besar pembantu adalah buku yang digunakan untuk mencatat perkiraan
tertentu dan perubahan-perubahannya secara rinci. Buku besar pembantu di
perusahaan dagang dibuat unutk memerinci buku besar piutang dagang, hutang
dagang, dan persediaan.
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 69
Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5
9. Proses posting dari jurnal khusus ke buku besar pembantu dilakukan sesuai
dengan tanggal terjadinya transaksi, berbeda dengan buku besar umum.
10. Buku besar pembantu akan diberikan akun nama debitur atau kreditur.
11. Saldo buku besar pembantu akan memerinci saldo setiap debitur atau kreditur
dan jika dibuatkan rekapitulasi jumlahnya akan sama dengan saldo di buku besar
umum.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
NERACA SALDO, PENYESUAIAN DAN KERTAS KERJA
A. Uraian Materi
Bagaimana kabarnya? semoga tetap semangat. Materi pada kegiatan pembelajaran 3
akan membahas tentang neraca saldo, jurnal penyesuaian dan kertas kerja. Materi ini
sifatnya mengulang kembali materi yang sama pada akuntansi di perusahaan jasa.
Baik kita mulai membahas materi tersebut.
1. Neraca Saldo
Pada kegiatan pembelajaran ke 2 kita telah menyelesaikan sampai dengan
menentukan saldo akun disetiap buku besar, selanjutnya saldo akun tersebut akan
disusun dalam suatu daftar yang disebut neraca saldo. Jadi neraca saldo adalah
daftar yang memuat saldo-saldo akun di buku besar. Neraca saldo dibuat untuk
memverifikasi apakah saldo debet dan kredit menunjukan jumlah yang seimbang,
oleh sebab itu setiap akhir periode perlu dibuat neraca saldo. Data yang disusun di
neraca saldo adalah saldo-saldo yang terdapat pada buku besar selanjutnya
disusun dalam format neraca saldo sebagi berikut:
Nama Perusahaan ….
Neraca Saldo
Periode ....
No.
Nama Akun Debet Kredit
Akun
(1) (2) (3) (4)
Keterangan:
(1) diisi dengan nomor akun
(2) diisi dengan nama akun buku besar
(3) dan (4) diisi oleh jumlah saldo akhir buku besar
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh sebagian dari cara memuat neraca saldo
dibawah ini. Data keuanga PD. Berkah Per 30 Juni 2019
2019
Juni 30 J. Penerimaan Kas JKK02 10.000.000 10.000.000
Berdasarkan sebagian buku besar di atas maka neraca saldonya sebagai berikut:
PD BERKAH
NERACA SALDO
30 Juni 2019
No.
Nama Akun Debet Kredit
Akun
101 Kas 32. 280.000
102 Piutang Dagang 20.000.000
301 Modal Usaha 10.000.000
401 Penjualan 39.500.000
402 Potongan Penjualan 220.000
411 Pendapatan Deviden 3.000.000
dst.
Jumlah
Catatan: jumlah debet dan kredit harus seimbang, jika tidak berarti ada saldo yang
salah penempatannya
Perhatikan Contoh lengkapnya dibawah ini
UD. MERDEKA
NERACA SALDO
31 Desember 2019
No. Nama Akun Debet Kredit
Akun
101 Kas 25. 000.000
102 Piutang Dagang 10.000.000
103 Persediaan Barang Dagang 27.600.000
104 Perlengkapan Toko 1.500.000
105 Sewa Dibayar Dimuka 2.400.000
111 Peralatan Toko 20.000.000
112 Akumulasi Penyusutan Peralatan Toko 200.000
211 Utang Dagang 33.000.000
311 Modal Usaha 40.950.000
312 Prive 500.000
411 Penjualan 80.000.000
412 Retur Penjualan 2.500.000
421 Pendapatan Bunga 750.000
511 Pembelian 50.000.000
512 Beban Angkut Pembelian 4.500.000
513 Retur Pembelian 500.000
514 Potongan Pembelian 1.250.000
611 Beban Angkut Penjualan 2.000.000
612 Beban Gaji 10.000.000
613 Beban Listrik dan telpon 250.000
614 Beban Lain-lain 400.000
Jumlah 156.650.000 156.650.000
2. Jurnal Penyesuaian
Apakah sudah siap untuk melanjutkan pembahasan jurnal penyesuaian? Pada
akuntansi perusahaan jasa sudah dibahas tentang jurnal penyesuaian dengan
tujuan untuk menyesuaikan akun-akun yang belum mencerminkan keadaan yang
sebenarnya. Beberapa akun yang perlu penyesuaian diantaranya:
a. Pemakaian bahan habis pakai seperti perlengkapan
b. Pendapatan yang masih harus diterima
c. Beban yang masih harus dibayar
d. Pendapatan diterima dimuka
e. Beban dibayar dimuka
f. Kerugian piutang tidak tertagih
g. Penyusutan harta tetap
Penyesuaian untuk akun di atas sudah anda pelajari semoga masih ingat! Kalau
pun lupa silakan lihat kembali. Di perusahaan dagang pada prinsipnya sama untuk
penyesuaian akun di atas, hanya di perusahaan dagang ada tambahan akun yang
disesuaikan yaitu persediaan barang dagang. Pada penyesuaian persediaan barang
dagang dikenal dua pedekatan dalam penyesuaian yaitu pendekatan Ikhtisar laba
rugi dan Pendekatan Harga Pokok Penjualan (HPP). Pendekatan tersebut terkait
dengan akun yang terdapat di perusahaan dagang seperti persediaan barang
dagang, penjualan, retur penjualan, potingan penjualan, pembelian, beban angkut
pembelian, retur pembelian dan potongan pembelian. Untuk lebih jelasnya kita
akan membahas lebih lanjut. Tetap semangat dan Anda pasti bisa.
No Macam Penyesuaian Jurnal Penyesuaian
Berikut ini data neraca saldo UD. Merdeka per 31 Desember 2019
Nama Akun Debet Kredit
No.
Akun
103 Persediaan Barang Dagang 27.600.000
511 Pembelian 50.000.000
512 Beban Angkut Pembelian 4.500.000
513 Retur Pembelian 500.000
514 Potongan Pembelian 1.250.000
Data penyesuaian per 31 Desember 2019 adalah persediaan barang dagang pada
31 Desember 2019 Rp20.000.000,00. Jurnal penyesuaian persediaan barang
dagang sebagai berikut:
HPP 50.000.000
Pembelian 50.000.000
HPP 4.500.000
Beban Angkut Pembelian 4.500.000
Demikian materi jurnal penyesuaian dengan pendekatan Ikhtisar Laba rugi dan
HPP semoga Anda memahaminya.
Komponen yang menyusun kertas kerja/neraca lajur terdiri atas neraca saldo,
penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, laba rugi, dan neraca. Pada pembelajaran
di semester ganjil telah dibahas kertas kerja pada perusahaan jasa. Pada materi
sekarang akan dibahas kertas kerja di perusahaan dagang dengan menggunakan
format 10 kolom.
Format kertas kerja 10 kolom seperti dibawah ini.
Nama Perusahaan ….
Kertas Kerja
Per …
Neraca NS.
Penyesuaian Disesuaikan Laba rugi Neraca
No Perkiraan saldo
D K D K D K D K D K
Berdasarkan format di atas, maka langkah dalam penyelesaian kertas kerja sebagai
berikut:
a. Memasukkan data saldo perkiraan ke kolom neraca saldo,
b. Catat hasil penyesuaian pada kolom penyesuaian,
c. Pindahkan jumlah yang sudah sesuai ke kolom neraca saldo disesuaikan
d. Pindahkan jumlah akun nominal (Penjualan, Retur Penjualan, Potongan
Penjualan, Pembelian, Beban Angkut Pembelian, Retur Pembelian, Potongan
Pembelian, Pendapatan, dan Beban-Benan) ke kolom laba rugi
e. Pindahkan jumlah akun riil (harta, utang, prive, dan modal) ke kolom neraca
Baiklah, untuk lebih jelasnya kita akan membahas penyusunan kertas kerja di
perusahaan dagang dengan pendekatan ikhtisar laba rugi dan pendekatan HPP.
Penjelasan:
a. Akun Ikhtisar Laba Rugi, jumlahnya dicatat pada kolom laba rugi dan
ditulis sesuai dengan hasil penyesuaian (lihat jumlah yang berwarna
biru)
b. Pada kolom laba rugi, jumlah kredit lebih besar dari debet
mencerminkan perusahaan memperoleh keuntungan/laba. Jika
sebaliknya, berarti perusahaan rugi
c. Pada kolom neraca, jumlah kredit lebih kecil dari debet karena belum
ditambah keuntungan yang diperoleh.
d. Laba perusahaan diperoleh dari selisih jumlah debet dan kredit di kolom
laba rugi.
Baiklah, untuk lebih jelasnya perhatikan contoh kertas kerja di bawah ini.
UD. MERDEKA
NERACA SALDO
31 DESEMBER 2019
No. Neraca Saldo PENYESUAIAN NS. DISESUAIKAN LABA/RUGI NERACA
Akun PERKIRAAN D K D K D K D K D K
101 KAS 25.000.000 25.000.000 25.000.000
102 PIUTANG DAGANG 10.000.000 10.000.000 10.000.000
103 PERSEDIAAN BARANG DAGANG 27.600.000 20.000.000 27.600.000 20.000.000 20.000.000
104 PERLENGKAPAN TOKO 1.500.000 500.000 1.000.000 1.000.000
105 SEWA DIBAYAR DIMUKA 2.400.000 800.000 1.600.000 1.600.000
111 PERALATAN TOKO 20.000.000 20.000.000 20.000.000
112 AKM. PENY. PERALATAN TOKO 200.000 200.000 400.000 400.000
211 HUTANG DAGANG 33.000.000 33.000.000 33.000.000
311 MODAL USAHA 40.950.000 40.950.000 40.950.000
312 PRIVE 500.000 500.000 500.000
411 PENJUALAN 80.000.000 80.000.000 80.000.000
412 RETUR PENJUALAN 2.500.000 2.500.000 2.500.000
421 PENDAPATAN BUNGA 750.000 750.000 750.000
511 PEMBELIAN 50.000.000 50.000.000 0
512 BEBAN ANGKU PEMBELIAN 4.500.000 4.500.000 0
513 RETUR PEMBELIAN 500.000 500.000 0
514 POTONGAN PEMBELIAN 1.250.000 1.250.000 0
611 BEBAN ANGKUT PENJUALAN 2.000.000 2.000.000 2.000.000
612 BEBAN GAJI 10.000.000 1.000.000 11.000.000 11.000.000
613 BEBAN LISTRIK DAN TELP 250.000 250.000 250.000
614 BEBAN LAIN-LAIN 400.000 400.000 400.000
156.650.000 156.650.000
HPP - 27.600.000 20.000.000 82.100.000 21.750.000 60.350.000
50.000.000 500.000
4.500.000 1.250.000
615 Beban perlengkapan 500.000 500.000 500.000
616 Beban sewa 800.000 800.000 800.000
212 Hutang gaji 1.000.000 1.000.000 1.000.000
617 Beban Penyusutan Peralatan Toko 200.000 200.000 200.000
106.350.000 106.350.000 177.850.000 177.850.000 78.000.000 80.750.000 78.100.000 75.350.000
Laba 2.750.000 2.750.000
Penjelasan:
a. Akun HPP, jumlahnya dicatat pada kolom laba rugi ditulis sesuai dengan
hasil penjumlahan debet dan kredit (lihat jumlah yang berwarna biru)
b. Perkiraan Pembelian, Beban Angkut Pembelian, Retur Pembelian, dan
Potongan Pembelian di kolom laba rugi jumlahnya nol karena
dipindahkan ke HPP (lihat jumlah yang berwana biru)
c. Jumlah HPP dicatat di kolom laba rugi
d. Pada kolom laba rugi jumlah kredit lebih besar dari debet mencerminkan
perusahaan memperoleh keuntungan/laba. Jika sebaliknya, berarti
perusahaan rugi
e. Pada kolom neraca, jumlah kredit lebih kecil dari debet karena belum
ditambah keuntungan yang diperoleh.
f. Laba perusahaan diperoleh dari selisih jumlah debet dan kredit di kolom
laba rugi.
Prosedur penyelesaian kertas kerja di perusahaan dagang pada prinsipnya
sama dengan perusahaan jasa
Baiklah, dengan selesainya kita membahas kertas kerja, maka untuk materi
pada Kegiatan Pembelajaran 3 sudah selesai kita bahas. Anda tentunya harus
dapat mengerti seluruh penjelasan materi tersebut. Oleh sebab itu, silakan
meningkatkan pemahaman Anda dengan mengerjakan tugas mandiri dan
latihan soal yang ada pada kegiatan pembelajaran ini.
Sukses selalu dan selamat mencoba, Anda pasti bisa!
B. Rangkuman
1. Neraca saldo adalah daftar yang memuat saldo saldo buku besar, yang tersususn
sesuai dengan urutan perkiraan yang terdapat di buku besar. Pada neraca saldo
akan dicatat saldo akun sesuai dengan saldo normalnya. Beberapa akun khusus
di perusahaan dagang seperti Penjualan, Retur Pembelian, Potongan Pembelian,
Pembelian, Retur Pembelian, dan Potongan Pembelian
2. Neraca saldo merupakan cara untuk mengetahui keseimbangan jumlah debet dan
kredit di buku besar.
3. Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan perkiraan yang
belum mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Beberapa perkiraan di
perusahaan dagang yang memerlukan penyesuaian di antaranya:
a. Persediaan barang dagang
b. Pendapatan diterima dimuka
c. Pendapatan yang akan diterima
d. Beban dibayar dimuka
e. Beban yang masih harus dibayar
f. Pemakaian bahan habis pakai
4. Jurnal penyesuaian perusahaan dagang dapat dikerjakan dengan menggunakan
pendekatan ikhtisar laba rugi dan pendekatan harga pokok penjualan. Pendekatan
ikhtisar laba rugi digunakan untuk penyesuaian persediaan barang dagang saja,
sedangkan pendekatan HPP untuk menyesuaikan Persediaan Barang Dagang,
Pembelian, Beban Angkut Pembelian, Retur Pembelian, dan Potongan Pembelian.
5. Kertas kerja/neraca lajur adalah suatu alat bantu untuk memudahkan penyusunan
laporan keuangan. Kertas kerja dalam pencatatan akuntansi tidak termasuk siklus
akuntansi. Oleh karena itu, bisa tidak dibuat oleh suatu perusahaan.
6. Komponen yang menyusun kertas kerja terdiri atas beberapa kolom, seperti
kertas kerja 10 kolom yang terdiri atas kolom neraca saldo, penyesuaian, neraca
saldo disesuaikan, laba rugi, dan neraca. Pada kolom laba rugi akan dicatat
perkiraan penjualan, pembelian, retur penjualan dan pembelian, potongan
penjualan dan pembelian, beban-beban. Kolom neraca memuat perkiraan harta,
utang, prive, dan modal.
7. Kertas kerja dapat digunakan untuk membuat konsep laporan keuangan, sehingga
diperoleh data apakah perusahaan laba atau rugi. Penyusunan kertas kerja dapat
menggunakan pendekatan ikhtisar laba rugi dan pendekatan HPP.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
A. Uraian Materi
Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kita sudah memasuki
pembahasan materi di kegiatan pembelajarn 4, yang merupakan kegiatan
pembelajaran terakhir pada modul ini. Materi yang akan dibahas yaitu laporan
keuangan di perusahaan dagang. Laporan keuangan suatu perusahaan terdiri atas
Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, Laporan Arus Kas, dan
Catatan atas laporan keuangan. Tetapi yang akan dibahas hanya 4 laporan keuangan
saja.
Laporan laba rugi bisa dibuat dalam bentuk single step atau multiple step,
tentunya anda masih ingat dengan hal tersebut. Pada perusahaan dagang
secara umum Laporan laba rugi dibuat dalam bentuk multiple step. Contoh
susunan laporan laba rugi seperti di bawah ini:
kas suatu perusahaan selama suatu periode akuntansi. Hal yang biasa
disajikan atau digambarkan dalam laporan keuangan arus kas (cash flow
statement) meliputi jumlah kas yang diterima, seperti pendapatan tunai dan
investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan,
seperti beban-beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan
pengambilan prive.
Apakah Anda sudah paham? Semoga seluruh materi sudah dipahami. Untuk
meningkatkan pemahaman Anda silakan menyelesaikan tugas mandiri dan latihan
soal pada setiap kegiatan. Sebagai penutup pembelajaran modul ini, coba Anda
selesaikan evaluasi yang ada pada bagian akhir modul ini. Sukses selalu dan semoga
pengetahuan akuntansi perusahaan dagang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehar-hari.
B. Rangkuman
1. Laporan keuangan merupakan keadaan yang mencerminkan ringkasan
transaksikeuangan suatu perusahaan.
2. Laporan keuangan terdiri atas laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas
(modal), neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan
3. Laporan laba rugi menggambarkan keadaan jumlah pendapatan dan beban-
beban. Pada perusahaan dagang memerinci penjualan, potongan penjualan,
retur penjualan, pembelian, beban angkut pembelian, retur pembelian,
potongan pembelian, beban-beban operasional, beban adminitrasi dan
umum sertapendapatan diluar usaha pokok
4. Laporan laba rugi akan menggambarkan laba atau rugi yang diperoleh
perusahaan dalam satu periode.
5. Laporan perubahan ekuitas (modal) menggambarkan perubahan modal
selama satu periode. Laporan perubahan ekuitas (modal) memuat modal
awal, laba ataurugi, dan prive.
6. Neraca adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan pada saat
tertentu. Neraca memuat akun harta, hutang dan modal. Neraca akan
mencerminkan sumber daya perusahaan.
7. Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi
tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu
periode akuntansi. Pada laporan ini akan dinformasikan lalu lintas kas yang
masuk dan keluar dari aktivitas transaksi yang terjadi diperusahaan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 85
Modul Ekonomi Kelas XII_KD 3.6 dan 4.6
JURNAL PENUTUP
A. Uraian Materi
1. Pengertian Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
mentransfer saldo dari akun sementara (akun nominal) ke akun permanen. Pada
perusahaan dagang proses jurnal penutup pada dasarnya sama dengan perusahaan jasa,
hanya berbeda akun yang dibuatkan jurnal penutupnya. Jurnal penutup dibuat ketika
laporan keuangan selesai disusun. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap akun nominal
memiliki saldo 0 (nol) untuk memulai siklus akuntansi berikutnya.
Jika Ikhtisar Laba/rugi bersaldo debet maka kita akan mengkredit akun Ikhtisar
Laba/rugi dan mendebet akun modal, jika dibuatkan jurnal terlihat seperti di bawah ini
Jika Ikhtisar Laba/rugi bersaldo kredit maka kita akan mendebet Ikhtisar Laba/rugi dan
mengkredit akun modal, jika dibuatkan jurnal terlihat seperti di bawah ini
Berdasarkan penjelasan di atas maka kita bisa menggabungkan jurnal penutup dalam
bagan jurnal penutup dibawah ini
Perhatikan data keuangan di atas, untuk membuat jurnal penutup dapat lakukan dalam
satu format jurnal umum, untuk jurnal penutup Toko Maju Terus hasilnya sebagai
berikut:
(Rp)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019 31 Penjualan 401 176.000.000,00 -
Des Ikhtisar Laba/rugi 411 - 176.000.000,00
Ikhtisar Laba/rugi 411 3.630.000,00 -
Retur Penjualan 402 - 2.500.000,00
Potongan Penjualan 403 - 1.130.000,00
31 Ikhtisar Laba/rugi 411 149.000.000,00 -
Pembelian 501 - 149.000.000,00
Retur Pembelian 502 2.500.000,00 -
Potongan Pembelian 503 750.000,00 -
Ikhtisar Laba/rugi 411 - 3.250.000,00
31 Ikhtisar Laba/rugi 411 6.000.000,00 -
Beban gaji bagian kantor 601 - 2.000.000,00
Beban gaji bagian toko 602 - 4.000.000,00
31 Ikhtisar Laba/rugi 411 20.620.000,00 -
Modal 301 - 20.620.000,00
Keterangan :
Saldo Ikhtisar Laba/rugi Rp20.620.000,00 diperoleh dari:
Jumlah Ikhtisar Laba/rugi (Debet ) Rp158.630.000,00
Jumah Ikhtisar Laba/rugi (Kredit) Rp179.250.000,00-
B. Rangkuman
1. Jurnal penutup adalah jurnal yang digunakan untuk mengnolkan akun sementara
(nominal) pada perusahaan dagang, akun tersebut meliputi:
a. Penjualan
b. Retur Penjualan
c. Potongan Penjualan
d. Pembelian
e. Beban angkut pembelian
f. Retur Pembelian
g. Potongan Pembelian
h. Beban-beban
i. Laba/rugi perusahaan
j. Prive
2. Jurnal penutup pada perusahaan dagang dilakukan dengan cara :
a. Akun penjualan bersih yang bersaldo kredit didebet oleh pekiraan Ikhtisar
Laba/rugi
b. Akun Retur Penjualan bersaldo debet, dikredit oleh akun Ikhtisar Laba/rugi
c. Akun Pembelian dan Beban angkut pembelian yang bersaldo debet, dikredit oleh
akun Ikhtisar Laba/rugi
d. Akun Retur Pembelian yang bersaldo kredit , didebet oleh akun Ikhtisar
Laba/rugi
e. Perkiriaan Prive yang bersaldo debet dikredit oleh akun modal
f. Akun Ikhtisar Laba/rugi ditutup oleh akun modal
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
BUKU BESAR dan NERACA SALDO SETELAH
PENUTUPAN
A. Uraian Materi
Selamat, Anda telah selesai melaksanakan Kegiatan Pembelajaran 1. Selanjutnya sesuai
dengan siklus akuntansi setelah membuat jurnal penutup kita akan melakukan posting ke
buku besar. Anda masih ingat cara posting dari jurnal ke buku besar? Untuk posting dari
jurnal penutup ke buku besar dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Berdasarkan Jurnal Penutup di atas ada dua buku besar yang harus dibuat yaitu buku
besar penjualan dan buku besar ikhtisar laba rugi. Baik silahkan perhatikan cara
memposting ke buku besar masing masing
Perhatikan arah panah menunjukan proses posting dari Jurnal penutup ke buku besar.
Akun yang ada di jurnal penutup sebelah debet kita catat di dalam buku besarnya di
sebelah debet dan akun yang di jurnal penutup disebalah kredit kita catat di buku
besarnya sebelah kredit, kemudian untuk saldo dihitung selisih debet dan kredit.
Sampai disini apakah proses posting sudah dipahamai, kalau belum silahkan perhatikan
dan pelajari kembali posting dimateri sebelumnya. Selanjutnya kita akan melengkapi
buku besar berdasarkan data pada kegiatan pembelajaran 1, untuk memudahkan
pemahaman kita tampilkan kembali jurnal penutup Toko Maju Terus
Berikut Buku besar dari Toko Maju Terus setelah dilakukan jurnal penutup :
sesuai dengan penjelasan terkait dengan tujuan membuat jurnal penutup, coba silahkan
dibaca lagi. Selanjutnya setelah selesainya membuat buku besar setelah penutupan maka
kita akan menyusun neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan
adalah daftar akun dan saldonya pada awal periode berikutnya sebagai dasar pencatatan
periode tersebut, tujuan dibuatnya neraca saldo setelah penutupan unutk memastikan
jumlah aktiva sama dengan pasiva (utang dan modal). Baik kita susun neraca saldo dari
Toko Maju Terus sebagai berikut :
(Rp)
Berdasarkan neraca saldo setelah penutupan di atas, akun yang ada pada neraca tersebut
hanya akun riil (harta, uang dan modal).
Bagaimana sampai disini ada yang masih belum dipahami, jika belum silahkan untuk baca
kembali dengan teliti dan jika ada teman atau saudara yang dianggap memiliki
pengetahuan tentang akuntansi silahkan berdiskusi.
B. Rangkuman
1. Buku besar setelah penutupan menggambarkan saldo-saldo dari setiap akun yang
dibuatkan jurnal penutup dengan saldo nol
2. Posting dari jurnal penutup ke buku besar dilakukan dengan cara yang di jurnal
penutup debet maka di buku besarnya debet, dan jika dijurnal penutupnya kredit di
buku besarnya kredit.
3. Setelah diposting ke buku besar akun sementara diperusahaan dagang saldonya nol,
4. Neraca saldo setelah penutupan memuat akun riil (harta, utang dan modal)
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
JURNAL PEMBALIK
A. Uraian Materi
1. Pengertian dan Fungsi Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan
akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Dengan kata lain jurnal yang
memiliki istilah lain reverse entry ini yang dibuat pada awal periode akuntansi
berikutnya , untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan akun riil baru. Jurnal
ini merupakan jurnal yang sengaja dibuat untuk membalik beberapa jurnal penyesuaian
tertentu yang sudah disusun pada periode sebelumnya. Penyusunan jurnal ini dalam
proses atau siklus akuntansi adalah opsional, artinya kita boleh membuat jurnal pembalik
dan kita juga boleh tidak membuat jurnal pembalik. Adapun fungsi dibuatnya antara lain
untuk :
a. Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru,
terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian.
b. Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya. Jurnal
pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang
jumlahnya banyak.
c. Meminimalkan kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti
menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang dobel karena penyusunan ayat
jurnal penyesuaian.
Catatan : Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai harta tidak perlu dibuat jurnal
pembalik karena nilainya tidak nol
Pada Tanggal 31 Desember 2019 jumlah pendapatan yang sudah menjadi hak
perusahaan = 4/6 x 2.400.000 = 1.600.000
B. Rangkuman
1. Di perusahaan dagang Jurnal Pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode
akuntansi terhadap akun yang dibuatkan jurnal penyesuaian atau akun yang akaun
riilnya baru
2. Tujuan dibuatnya jurnal pembalik adalah untuk mengembalikan akun yang di nol
kansementara tidak ada akun riil untuk akun tersebut
3. Fungsi jurnal pembalik adalah Mempermudah pencatatan transaksi pada awal
periode akuntansi yang baru,menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode
akuntansi berikutnya dan meminimalkan kesalahan atau kekeliruan yang mungkin
bisa terjadi,
4. Akun yang memerlukan jurnal pembalik yaitu beban yang dibayar di muka (jika
tercatat sebagai beban), beban yang masih harus dibayar, Pendapatan yang
diterima di muka (jika tercatat sebagai pendapatan), Pendapatan yang masih akan
diterima dan akun lain yang tidak ada akun riilnya.
5. Cara membuat jurnal pembalik yaitu mengembalikan dari hasil jurnal penyesuaian
kekondisi sebelum dibuatkan jurnal penyesuaian.