Pada tahun 1973 ini dibentuklah Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur
GAAP dan GAAS. Ditahun itu juga di bentuklah Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
(Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. Ini merupakan masa awal
IAI menerapkan system standar akuntansi di Indonesia yang dituangkan di dalam
buku berjudul “Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).” Komite PAI telah bertugas
selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan
susunan personel yang selalu diperbarui. Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI
tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi
Keuangan (Komite SAK), kemudian pada kongres VIII, tanggal 23-24 September
1998 di Jakarta, Komite SAK diubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan
untuk masa bakti 1998-2000 dan diberikan otonomi untuk menyusun dan
mengesahkan PSAK.
Sebuah pembuatan standar akuntansi setiap tahun akan berubah sesuai dengan siapa-
siapa saja yang ikut membuat kebijakan, sehingga kebijakan tersebut setiap tahunnya
akan berubah sesuai dengan keadaan kondisi ekonomi yang ada. perkembangan
standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan saat ini yang menuju
konvergensi dengan IFRS (Sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, 2008):
a. SFAC No. 1
“Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises” yang menyajikan
tujuan dan sasaran akuntansi.
b. SFAC No. 2
“Qualitative Characteristics of Accounting Information” yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
c. SFAC No. 3
“Elements of Financial Statements of Business Enterprises” yang
memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti asset,
liabilities, equity, revenue, dan expense.
d. SFAC No. 5
“Recognition and Masurement in Financial Statements of Business Enterprises”
yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman
tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan kedalam laporan keuangan
dan kapan waktu pelaporannya.
e. SFAC No. 6
“Elements of Financial Statements” yang menggantikan SFAC No. 3
dan memperluas ruang lingkup SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi-
organisasi nirlaba.
f. SFAC No.7
"Using Cash Flow Information and Present value in Accounting Measurements”
yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang
diharapkan dan nilai sekarang sebagai dasar pengukuran.
Laporan keuangan utama sesuai dengan sudut pandang teori proprietary yaitu
laporan posisi keuangan.
b. Entity Theory (teori entitas) memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan
berbeda dari pihak yang menanamkan modal kedalam perusahaan dan unit usaha
itulah yang menjadi pusat perhatiaan dan menyajikan informasi yang harus
dilayani, bukan pemilik. Unit usaha (entity) itulah yang dianggap memiliki
kekayaan dan kewajiban perusahaan baik kepada kreditur maupun kepada
pemilik.
Persamaan akuntansi dari konsep entity theory adalah sebagai berikut :
Asset =Liability + Equity
Laporan keuangan utama sesuai dengan sudut pandang teori entity yaitu laba
perusahaan.
1. Penyajian Jujur
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
2. Dapat Diverifikasi (verifiability)
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila
pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap
menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
3. Netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu.
b. Relevant (Relevan)
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di
dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan,
serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan
demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan
maksud penggunaannya.
Informasi yang relevan:
1. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)
Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi
ekspektasi mereka di masa lalu.
2. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang
berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
3. Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam
pengambilan keputusan.
4. Lengkap
Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin,
mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada. Informasi yang
melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan
keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi
tersebut dapat dicegah.
c. Understandability (Dapat Dipahami)
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna
dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas
pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang
dimaksud.
5. Sejak tahun 1960 timbul perdebatan mengenai akuntansi berbasis harga historis
dan akuntansi berbasis harga kini. Saudara mendukung yang mana atau
mendukung duaduanya, kemukakan alasan saudara .
Kisi-kisi jawaban:
a. Peran pengungkapan.
b. Kelemahan dan kelebihan masing-masing basis.
Jawaban : Biaya historis (historical cost), aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara
kas) yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan untuk
memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang diterima
sebagai penukar dari kewajiban (obligation) atau dalam keadaan tertentu (misalnya, pajak
penghasilan) dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk
memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha yang normal.
Dasar pengukuran yang lazimnya digunakan organisasi dalam penyusunan laporan keuangan
adalah biaya historis. Dasar pengukuran ini biasanya digabungkan dengan dasar pengukuran
yang lain, yaitu nilai realisasi/penyelesaian, biaya kini, dan nilai sekarang.
Biaya kini (current cost), aset dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya
dibayar bila aset yang sama atau setara aset yang diperoleh saat ini. Liabilitas dinyatakan
dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan (undiscounted) yang mungkin
akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) kini. Sebagai contoh, suatu aset
harus dicatat berdasarkan mana yang lebih jelas antara nilai pasar aset yang diterima atau
nilai pasar apa yang diberikan.
Diantara Biaya Historis dengan Biaya Kini saya mendukung Biaya Kini (Current Cost) dapat
memenuhi informasi untuk manajer dslam mengambil keputtusan dalam menjalankan bisnis
karena sistem akuntansinya aset dinilai berdasarkan harga pasar saat membeli dan laba
ditentukan oleh alokasi berdasarkan pada biaya saat ini.