Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM

INFORMASI
TUJUAN YANG INGIN DICAPAI
1. Mampu menjelaskan sejarah akuntansi
2. Mampu mendefinisikan pengertian akuntansi
3. Mampu mengidentifikasi pemakai akuntansi
4. Mampu menjelaskan kualitas informasi akuntansi
5. Mampu menjelaskan prinsip dasar akuntansi
6. Mampu mengidentifikasi konsep dasar akuntansi
7. Mampu menjelaskan bidang-bidang akuntansi
8. Mampu menjelaskan profesi akuntansi
9. Mampu menjelaskan etika profesi akuntansi
SEJARAH AKUNTANSI
1. Tahun 1494 oleh lucas Pacioli, bukunya yang
berjudul: “Summa de Aritmatika,
Geometrica, Propotioni et Propotionalita”,
dimana dalam suatu bab berjudul “Tractatus
de Computies et Scriptoris”

2. Pada akhir abad ke-19, di Amerika Serikat


memperkenalkan sistem Anglo saxon
Sejarah Akuntansi
3. Perkembangan Akuntansi di Indonesia
a. Di Indonesia, akuntansi berkembang sekitar 1642, tepatnya pada
zaman VOC.
b. b. Masa pendudukan Jepang selama 1942 s.d 1945, sistem akuntansi
tetap menggunakan pola Belanda.
c. Tahun 1957, proses pengembangan akuntansi di Indonesia semakin
pesat dengan dibentuk Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
d. Pada 1973, IAI merumuskan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
e. Tanggal 1 Oktober 1994, IAI merevisi PAI dan mengubah menjadi SAK
(Standar Akuntansi Keuangan).

f. Tanggal 1 September 2007, SAK direvisi, berisi 59 PSAK (Pernyataan


SAK), akuntansi syariah, dan 7 ISAK (Interpretasi SAK).
Pengertian Akuntansi
Asosiasi Akuntansi Amerika
Keputusan Menkeu RI No 476
atau American Accounting
Association (AAA) KMK.01 1991
Akuntansi adalah suatu proses
Akuntansi adalah proses
pengumpulan, pencatatan,
mengidentifikasi, mengukur, dan penganalisaan, peringkasan ,
melaporkan informasi ekonomi yang pengklasifikasian dan
memungkinkan pengambilan
pelaporan transaksi keuangan
keputusan dan penilaian yang jelas
serta tidak membingungkan oleh dari suatu kesatuan ekonomi
penggunanya untuk menyediakan informasi
keuangan bagi para pemakai
laporan yang berguna untuk
pengambilan keputusan.
PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI

Pihak Internal Pihak Eksternal


Mereka berada di luar perusah
Mereka adalah pemakai infor aan, tetapi memiliki kepentingan
masi dari dalam perusahaan terhadap perusahaan. Pihak eks
itu sendiri. Contohnya ternal meliputi
Pimpinan Perusahaan a. kreditor
(direktur, manajer, kepala b. pemilik perusahaan
bagian ). c. pemegang saham/investor
d. pemerintah
e. pelanggan, dan masyarakat.
Kualitas Informasi Akuntansi
1. Perbandingan antara manfaat dan biaya, 6. Umpan balik, berarti berupa
berarti biaya pembuatan laporan informasi penerimaan, penolakan, atau pengambilan
akuntan tidak boleh melebihi manfaat yang peluang di masa lalu.
diperoleh pihak pengguna informasi.

2. Dapat dipahami, berarti laporan yang dibuat 7. Tepat waktu, berarti informasi akuntansi
harus sesuai dengan pemahaman pihak yang diberikan harus tepat waktu agar
pengguna. pengambilan keputusan tidak tertunda.

3. Relevan, berarti laporan informasi akuntansi 8. Dapat diperbandingkan dan konsisten,


bisa berguna secara langsung dalam pengambilan berarti informasi akuntansi harus bisa
keputusan. diperbandingkan agar mengetahui
persamaan dan perbedaan dengan
4. Dapat dipercaya, berarti informasi akuntansi perusahaan sejenis.
dapat diuji, netral, dan menyajikan keadaan yang
sebenarnya.
9. Materiality, berarti tidak menimbulkan
5. Nilai prediksi, berarti data yang ada saat itu kekeliruan dalam laporan pengambilan
bisa dijadikan dasar prediksi di masa depan. keputusan.
Prinsip Dasar Akuntansi
1. Basis Akrual (Accrual Basic), pencatatan transaksi dicatat pada saat terjadinya
peristiwa ekonomi

2. Kelangsungan Usaha (Business Continuity)


yaitu Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya tentunya berupaya untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan secara berkesinambungan atau terus-menerus.

3. Kesatuan Usaha (Business Entity)


yaitu perusahaan merupakan suatu kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak yang
berkepentingan dengan sumber perusahaan.

4. Pengaitan Biaya (Relevancy)

5. Harga Perolehan (Historical Cost)


yaitu Setiap transaksi pembelian satu barang harus dicatat sebesar harga perolehan
tersebut.
Konsep-Konsep Dasar Laporan Keuangan

1. Konsep Entitas Usaha 6. Konsep


2. Konsep Kelangsungan Membandingkan antara
Usaha Penghasilan dan Biaya
3. Konsep Dasar 7. Konsep Konsistensi
Keuangan 8. Konsep Penjelasan/
4. Konsep Realisasi Pengungkapan
Penghasilan 9. Konsep Materialitas
5. Konsep Harga Pokok 10. Konsep Hati-hati
11. Konsep Biaya
Bidang-Bidang Akuntansi
1. Akuntansi keuangan
2. Auditing
3. Akuntansi biaya
4. Akuntansi manajemen
5. Akuntansi anggaran
6. Akuntansi perpajakan
7. Sistem akuntansi
8. Akuntansi pemerintahan
9. Akuntansi pendidikan
Profesi Akuntan
1. Akuntan perusahaan (internal)
yaitu akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi, disebut juga
akuntan perusahaan.

2. Akuntan publik
yaitu akuntan independen yang memberikan jasa-jasa akuntansi atas dasar
pembayaran tertentu.

3. Akuntan pemerintah
yaitu akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga Pemerintah

4. Akuntan pendidik
yaitu akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan
pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di
perguruan tinggi.
Etika Profesi
Etika Profesi adalah seperangkat standar sikap yang dirancang secara praktis, realistis, dan
idealis bagi para anggota profesi yang bersangkutan.

Etika Profesi Akuntan diantaranya:


1. Menghindari pelanggaran etika sekecil apapun.
2. Menekankan pada reputasi jangka panjang.
3. Siap menghadapi konsekuensi yang kurang baik bila berpegang pada perilaku etis.

Kode etik profesi akuntan adalah tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas,
objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan standar teknis.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang merupakan wadah profesi akuntan
di Indonesia, mengelompokkan akuntan berdasar bidang profesinya
ke dalam 4 kelompok, yakni akuntan publik, akuntan sektor publik (pemerintah),
akuntan pendidik, dan akuntan manajemen.
8 kode etik akuntan
1. Tanggung jawab profesi
menggunakan pertimbangkan moral, melakukan peningkatan jasa, menjaga kepercayaan klien, dan mengembangkan ilmunya.

2. Kepentingan publik
mendahulukan kepentingan pihak pemakai informasi akuntansi dan menjaga kepercayaannya.

3. Integritas
menyelesaikan seluruh tugasnya dengan bertanggung jawab dan profesional.

4. Objektivitas
menjaga objektivitasnya dengan bersikap independen dan netral, bebas dari benturan kepentingan.

5. Kompetensi dan kehati-hatian professional


mengamati standar teknis dan etika profesi, meningkatkan kompetensi dan mutu pelayanan.

6. Kerahasiaan
menjaga kerahasiaan informasi yang diperolehnya, tidak mengungkapkan informasi tanpa persetujuan dari pihak pemilik
informasi.

7. Perilaku profesional

8. Standar teknis

Anda mungkin juga menyukai